Anda di halaman 1dari 39

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEPSODENT

Salah satu merek pasta gigi yang terkenal dan paling tertua di Indonesia adalah
Pepsodent, ia selalu memberikan kemanjuran dari saat awal kemunculannya. Di tahun 1980
pasta gigi yang berflorida pertama yang di luncurkan di Indonesia adalah Pepsodent dan
memasarkan menyikat gigi dengan cara yang benar melalui layanan pemeriksaan gigi gratis
dan mendidik secara aktif serta hanya satu-satunya yang mendidik secara aktif. Sejak dari
itu, Pepsodent sudah memenuhi beberapa kumpulan dari produknya tersebut dari dasar-
dasar membersihkan gigi sampai dengan pasta gigi mempunyai manfaat yang lengkap.
Pepsodent ini sudah menguasai market share (pangsa pasar) pada produk untuk
pasta gigi dan sudah menjadi market leader (pemimpin pasar). Pada saat ini, brand
Pepsodent mempunyai berbagai macam variasi diantaranya complete care herbal,
whitening, klasik, dan kids (untuk anak-anak). Akses ke konsumen menjadi lebih mudah
selama brand mix-nya kuat. Pepsodent mempunyai peluang untuk menyosialisasi dan
penyuluhan atau memberikan beberapa pengetahuan tentang kesehatan gigi yang
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut bangsa Indonesia yang banyak
tidak paham atau yang belum mengerti cara menyikat gigi dengan benar.
Di tahun 2006, varian lengkap baru Pepsodent diluncurkan:
1. Pepsodent Fighter toothbrush
2. Bahan aktif yang menembus gigi untuk membebaskan rasa sakit karena syaraf yang
sensitif didalam gusi dan gigi, yang ditawarkan dalam varian Pepsodent Sensitive
3. Manfaat yang lengkap dengan harga yang terjangkau juga, ada dalam varian Pepsodent
Complete 12. Bagian dari usahanya untuk mencapai misi adalah dengan menawarkan
manfaat yang lebih banyak kepada para konssumen.

Strategi dan segmentasi


Menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk setiap segmen adalah
proses segmentasi. Bertujuan untuk untuk memprioritaskan kelompok, untuk
mengidentifikasi kelompok pelanggan yang sama dan pelanggan potensial, untuk merespon
strategi pemasaran yang tepat dalam memenuhi preferensi yang berbeda dari setiap
segmen yang dipilih, dan untuk memahami perilaku mereka. efektivitas pemasaran pun
meningkat secara signifikan Karena diakibatkan peningkatan segmentasi. . Segmentasi
pasar menunjuk kepada proses dibentuknya sebuah kelompok kecil di dalam pasar yang
besar, jadi dapat menentukan konsumen mana yang memiliki kebutuhan dan keinginan
yang sama.
Nama Pepsodent menjadi pilihan pertama yang melintas dibenak hampir seluruh
masyarakat Indonesia karena karena segmenting pada Pepsodent yang sudah sangat luas.
Ada beberapa target pasar pepsodent yaitu semua usia, dari mulai anak-anak sampai yang
dewasa. Pepsodent membagi beberapa kelompok berdasarkan usia untuk produknya. Untuk
dewasa setiap jenis produk mempunyai beberapa fungsi dan manfaat yang berbeda. Hal ini
memperlihatkan bahwa Pepsodent ingin melengkapi kebutuhan konsumen disetiap masalah
gigi yang berbagai macam. Pepsodent juga bisa digunakan untuk semua gender (jenis
kelamin). Sedangkan untuk produk anak-anak yaitu diantaranya: Kids, Gigi Susu Orange,
dan Gigi Susu Strawberry. Untuk anak-anak dicocokkan dengan rasa yang mengandung
mint yang lebih sedikit dan biasanya disukai oleh anak-anak.
Pepsodent memasarkan produknya menggunakan media-media cetak seperti
melalui majalah ataubillboard. Dan Pepsodent juga memasarkan produknya menggunakan
media elektronik yaitu dengan menggunakan media periklanan. Selain memasarkan
produknya melalui media tersebut, Pepsodent pun memasarkan produknya melalui event
atau acara-acara yang dibuat oleh mereka. Salah satunya seperti event yg bernama
SENYUM PEPSODENT, Pepsodent memperkenalkan produknya secara langsung dengan
memberikan pengetahuan tentang cara sikat gigi dengan benar dan tentang manfaat
bersikat gigi melalui event tersebut. Dan dengan event tersebut, Pepsodent mengenalkan
produknya agar lebih dikenal di pasaran dan di masyarakat, dengan event ini juga
Pepsodent bisa merebut hati konsumen supaya para konsumen menggunakan produknya.
Salah satu cara lain untuk merebut hati konsumen juga dengan membagikan pasta gigi dan
sikat gigi gratis kepada para pesertanya.

Targeting
Targeting merupakan permasalahan bagaimana mennyeleksi, memilih, dan
menjangkau pasar. Menetapkan target pasar atau bisa disebut dengan Targeting adalah
langkah selanjutnya dari segmenting. Produk dari targeting ialah pasar target (target
market), yaitu satu ataupun beberapa segmen pasar yang hendak menjadi fokus kegiatan
dalam pemasaran. Karena marketer harus menyeleksi, maka terkadang targeting juga
disebut dengan selecting. Targeting adalah suatu proses memusatkan upaya pemasaran
pada negara, kawasan atau kelompok orang yang mempunyai potensi atau kemampuan
signifikan untuk beraksi secara positif terhadap stimulus pemasaran dari perusahaan dan
juga proses penilaian segmen pasar. Perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan yang
dapat dilayani dan diakses secara efisien dan efektif adalah cerminan dari proses
Targeting.
Terus menerus mendukung sasaran jangka panjang untuk mengembangkan suatu
bisnis yang berdaya tahan dan mengadakan perbaikan dalam pengelolaan dampak
lingkungan adalah komitmen yang dimiliki oleh Pepsodent. Dalam menggalakkan kepedulian
lingkungan, menyebarluaskan budaya karya yang baik dan meningkatkan pemahaman akan
masalah lingkungan, Pepsodent akan bekerja sama dalam kemitraan dengan pihak lain.
Dalam meraih keuntungan finansial atau bisnis, Pepsodent tidak memberi ataupun
menerima apapun, entah itu secara langsung ataupun tidak langsung, suapan atau
keuntungan lainnya yang tidak pantas. Setiap penawaran atau tuntutan suap harus
dilaporkan kepada manajemen dan harus ditolak langsung. Tidak ada satu pun karyawan di
perusahaan Pepsodent yang boleh memberi, menerima ataupun menawarkan hadiah atau
pembayaran yang merupakan, dan bisa diartikan sebagai suatu sarana suap.

Diferentiation
Diferensiasi ada untuk membuat suatu perbedaan yang bertujuan memberi nilai
yang lebih kepada masyarakat. Dengan demikian suatu produk pasti lebih mudah
memberikan daya tarik tersendiri dan lebih mudah dikenali oleh konsumen. Jadi
dibandingkan produk lainnya yang ada dipasaran, mereka menjadi lebih memilih produk kita.
Dengan diferensiasi atau perbedaan produk tersebut dapat membuat bagaimana
perusahaan bisa menciptakan dan mewujudkan produk unik yang memberi tingkat
keuntungan yang diatas rata-rata yang mampu dicapai oleh industri melewatii kombinasi
manusia, proses dan lingkungan.
Dari strategi diferensiasi produk ada beberapa keuntungan yang akan didapatkan oleh para
pelaku pasar, diantaranya:
1. Produk tersebut lebih unggul dan utama daripada produk yang lain. Produk yang unggul
atau utama tersebut akan memudahkan dalam mewujudkan loyalitas konsumen.
2. Produk tersebut akan lebih gampang diingat oleh para konsumen
3. Mengatasi persoalan kejenuhan dan keluhan pasar, dengan adanya diferensiasi produk
dapat menolong pelaku pasar saat konsumen sudah mulai jenuh atau bosan dengan produk
yang biasanya di tawarkan
4. Produk tersebut membantu terbentuknya image produk
5. Harga jual produk yang dapat lebih tinggi. Suatu produk yang mempunyai keunikan khusus
tersendiri, biasanya akan langsung diburu dan dicari para konsumen dengan harga
berapapun itu.
Diferensiasi yang utama pada brand Pepsodent adalah:
1. Satu-satunya brand pasta gigi yang diakui oleh FDI (Federasi Gigi Dunia) di samping
asosiasi dokter gigi di dalam negeri adalah Pepsodent.
2. Pepsodent merupakan brand terkemuka dan unggul di sebagian besar negara di Asia,
diiantaranya dengan Indonesia dan India sebagai pasar terbesar.
3. Variasi Pepsodent anak pun ikut bersaing dalam produk Pasta gigi untuk anak

Sumber:
http://manajemenbr.blogspot.co.id/2016/06/strategi-pemasaran-produk-pepsoden.html?m=1
Seperti kita ketahui, Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi
barang konsumen ² memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi
sehari-hari dengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman,
berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan.

Tujuan Pemasaran

Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi
konsumen

 Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.


 Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
 Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
 Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan
imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
 Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat
danlingkungan hidup.

Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk memiliki strategi-


strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu
antara lain:

 KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH

Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan
sistimpengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin
bisnis eceran diamerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas
barang dagang baru secara langsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar
pembelian mereka pada kasir. terminal titik pejualan mencatat kode barang setiap
barang yang melewati kasir dan mengirimkantransaksi pembelian langsung kepada
komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkan pesanan dari semua toko wai-mart
dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan
persediaan wal-mart menggunakan teknologi web. Sistem ini mampu membuat wal-mart
mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikan persediaannya untuk
memenuhi permintaan pelanggan.

 DIFERENSIASI PRODUK

Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi


Unilever tetapmempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol
kaca, sachet, botol kecildan masih banyak lagi kemasannya.
 BERFOKUS PADA PELUANG PASAR

Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang
lain,produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan
caraterjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya
dengan diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan
antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.

 MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK

Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok


terhadapjadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan
bagaimana dan kapanmengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga
melakukan Tanya jawab kepadapara konsumen dan membuat suara konsumen
tempat para konsumen mengeluh

Dalam PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui mediaelektronik.
Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia
tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media
cetak,sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT.
Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll. Karena
jika promosi yang dilakukanhanya melalui media elektronik maka PT. Unilever
Indonesia tidak mendapatkan keuntunganyang optimal. Masyarakat di Indonesia
terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosialyang beragam. Jika perusahaan tidak
bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan makaperusahaan tidak
dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaanjuga
harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara
promosiyang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang
optimal.Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever
juga menggunakanberbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran
yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever
adalah salah satu cara promosiyang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon
yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari
kalangan masyarakat menengah kebawah.Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari
manajemen promosi yang menggunakan ruangmedia bayaran untuk menyampaikan
pesan, sementara para klien dan praktisi periklananmemandangnya hanya sebagai
sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini merupakan bagian dari bauran
promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (PublicRelations), promosi penjualan,
dan penjualan personal. Peranan merek produk juga sangatberperan penting,
karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan.Bahkan dalam
satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-beda.Pemasaran berskala
besar seperti ini hanya satu daripada beragam program promosi yangdilakukan
Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan juga dilakukan olehUnilever
dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada pelanggan
setiapengguna produk Unilever. Dengan program pemasaran ini
diharapkan Unilever dapatmencakup pangsa pasar yang luas di pasar konsumen
Indonesia. Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam
mengembangkan idepemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun
internasional.Dalam hal ini khususnyaperusahaan Unilever harus bisa membuat
sebuah grand design mahakarya khususnya

pemasaran global yang menuntut sebuah keajaiban-keajaiban


dalam mengembangkan karir sebuah perusahaan khususnya unilever
selain memantau jalannya proses globalisasi dari parapesaing. Mutlak adanya selalu
diadakan apa yang disebut denganinovation treatment dalamsetiap sesi langkah-
langkah perusahaan.Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika
mengapa promosi perlu diadakan,jawabannya tentu saja iya, karena dalam
beberapa aspek perusahaan salah satu tujuanpengembangan mutu perusahaan
ialah dapat menyentuh seluruh lapisan konsumen dalam halini adalah sasaran
global yang diadakan dan dibuat dari grand design tersebut, oleh karena itusebuah
perusahaan unilever dapat

fight dengan para pesaingnya baik dari dunia asing maupunpesaing-pesaing unggulan
dalam negeri.Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan
keinginan konsumen, melakukan inovasi danaktivasi produk, serta terus
membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian daristrategi perusahaan untuk
dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand-brand
Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagaimedia cetak
maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi
kedepannya PT. Unilever Indonesia,Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki
citrabaik pada konsumennya, antara lain:
branding, design, technical printing,dan merchandising. Sehingga dengan cepat hal
tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk-
produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever

Strategi Promosi yang dapat dilakukanoleh PT.Unilever yaitu:

 Periklanan

semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu
sponsor tertentu.

 Promosi Penjualan

Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu
produk atau jasa.

 Hubungan Masyarakat dan Publisitas

berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan


atau produk individualnya.
 Penjualan Secara Pribadi

interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab
pertanyaan, dan menerima pesan

 Pemasaran Langsung

penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkantanggapan langsung dari pelanggan
tertentu dan calon pelanggan. Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan
pasar semakin ketat, berkembangnyaberbagai jenis media baru dan semakin
canggihnya konsumen maka Strategi Promosidirumuskan menjadi:

1. Advertising
2. Consumer Sales Promotion
3. Trade Promotion and Co-Marketing
4. Packaging. Point Of Purchase
5. Personal Selling
6. Public relations
7. Brand Publicity
8. Corporate Advertising
9. The Internet
10. Direct Marketing
11. Experiantial contact: Event, sponsorship
12. Customer Service
13. Word Of Mouth

Consumer ± market sales promotion techniques :

 Kupon

Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat penguranganharga seperti
yang tercetak untuk pembelian produk tertentu.

 Price-Off Deals

Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.

 Premium and Advertising Specialties

Barang yang ditawarkan dengan biaya yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk
membeli produk tertentu.
 Contest and Sweeptakes

Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uangtunai, perjalanan, atau barang-
barang karena membeli sesuatu.

 Sampling and Trial Offers

Penawaran gratis untuk sejumlah produk atau jasa (pemberiancontoh produk).

 Brand Placement

Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai pasar denganmemasukkan produk pada
sebuah acara televisi atau film.

 Rebates

memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada tokopengecer.

 Frequency

Program ini merupakan salah satu teknik yang mengarah kepada program-program yang
berkelanjutan seperti menawarkan konsumen diskon atau hadiah langsunggratis untuk
mencapai terjadinya pengulangan dalam pembelian atau langganan dari merkatau perusahaan
yang sama.

 Event Sponsorship

Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, membuat merek sangat ditonjolkan pada acara
tersebut sehingga membuat kredibilitas merek meningkat bersamaan dengan
para penonton di acara.

Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila
dirancang dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah
atau kawasan tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena
Unilever telah memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap
negara. Hal ini dilakukan agar setiap negara dapat membeli produk yang sesuai dengan
keinginan dan kebiasaan mengkonsumsi produk yang sangat erat hubungannya dengan
cita rasa negaranya.Unilever telah membuka cabang perusahaan di Indonesia.
Untuk lebih dikenal oleh masyarakat indonesia dan bisa mendapat hati masyarakat
Indonesia maka Unilever membuat produk yang sesuai dengan cita rasa Indonesia
seperi kecap Bango. Kecap merupakan makanan yang terbuat dari kacang kedelai.
Bisa dibilang kecap merupakan makanan yangkhas dari Indonesia.Untuk itu Unilever
membuat produk kecap bango untuk di konsumsi masyarakat Indonesia.Walau kecap bango
bukan produk asli buatan unilever namun nama Unilever lebih terkenal karena kecap
bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan oleh Unilever. Terlebih
iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap bango sangat mencerminkan
negara Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan lebih
membangun image Unilever dimata konsumen di Indonesia. Konsumen
akan mempunyai keinginan untuk membeli produk kecap bango karena terkesan
melihat iklan yang ditampilkan tersebut. Walaupun konsumen hanya coba-
coba membeli merek tersebut namun setidaknya produk tersebut sangat dikenal
oleh masyarakat.

Oleh karena itu, kualitas sangat penting dalam pembuatan produk. Karena walaupun
promosi yang dilakukan perusahaan sangat baik namun jika kualitas yang
ditawarkan tidak diperhatikan maka promosi yang dilakukan bisa dibilang sia-sia saja.

Macam-macam Produk yang dikeluarkan Unilever

PT. Unilever Indonesia,Tbk. Yang beroperasi di indonesia sejak tahun 1933, telah
tumbuhmenjadi perusahaan penyedia consumer product yang mempunyai peran penting di
indonesia.Unilever adalah produsen merek-merek terkenal di seluruh dunia yang juga
terkenal ditingkat regional dan lokal, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux,Dove,
Sunsilk, Clear,Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Blue Band, Royco, Sariwangi, Bango,

Taro dan masih banyak lagi. Posisi Unilever yang kuat sebagai pemimpin pasar telah
diakui melalui berbagai penghargaannasional dan regional yang diterima oleh
perusahaan. PT. Unilever Indonesia melalui brand-brand nya kembali membuktikan
keunggulannya dengan meraih peringkat dalam.PackagingConsumer Branding
Award 2005´ yang diselenggarakan oleh Indonesia Brand IdentitySummit (IBS)
bekerjasama dengan majalah SWA dan MIX.Berikut adalah peringkat yang diraih
oleh brand-brand Unilever dalam setahun Indonesia Packaging Consumer
Award 2005. Sunsilk, Pepsodent, Lux, Molto, Lifebuoy, Axe dan Clear merupakan
merek produk perawatan rumah dan tubuh (home and Personal Care) yang
tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk produk makanan
dan ice cream,ada blue band yang legendaries, Bango, Sari Wangi, Rpyco dan Walls. Masih
ada sederet merek produk lagi yang bila disebutkan satu persatu namanya, terasa
sangat akrab dengan kehidupan kita.Bisa jadi Anda mempunyai kenangan khusus
tak terlupakan dengan salah satu atau lebih produk buatan PT.Unilever Indonesia Tbk
ini. Benar, merek-merek yang disebutkan di atas memang hanya sebagian kecil dari
merek yang dikembangkan PT.Unilever Indonesia,Tbk. Saat ini kami memiliki
33 merek dan beroperasi di 13 kategori sementara di seluruh dunia, Unilever
memegang 400 brand,´ kata Presiden Direktur PT.Unilever Indonesia.Tbk, Maurits
Lalisang dalam sebuah wawancara khusus dengan SH di Graha Unilever Jakarta,
sore pekanlalu.PT.Unilever Indonesia,Tbk merupakan anak perusahaan Unilever
International yang berkantor pusat di dua kota yakni di London, Inggris dan
Rotterdam Belanda. Sementara diIndonesia, Unilever berkantor pusat di Jakarta dan
memiliki dua pabrik besar di Cikarang danRungkut (Surabaya). Pabrik di Surabaya
utamanya memproduksi sabun sedangkan diCikarang memproduksi es krim,
margarin, dan berbagai makanan ringan. Secara umum Unilever menjadi pemimpin
pasar barang konsumer (consumer goods) di Indonesia. Namun,kondisinya tidak sama
untuk setiap kategori produk dan wilayah pemasaran.Kini, Unilever Indonesia telah
berusia lebih dari 70 tahun dengan komposisi kepemilikan saham, Mavibel
(Maatschap voor Internationale Bellengginggen) B.V 85 persen dan publik 15
persen. Langit di Junjung Maurits mengungkapkan prinsip yang selalu dikedepankan
Unilever dalam berbisnis.
Di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Unilever padadasarnya selalu mengikuti aturan
yang berlaku dimana ia beroperasi,´ ujar Maurits. Itulahalasannya mengapa Unilever
Indonesia memutuskan menjadi perusahaan terbuka.

Menjadi perusahaan terbuka berarti pembayaran pajak lebih jelas dan


transparan karenadiaudit oleh lembaga yang berkompeten.
Sebagai konsekuensinya, masyarakat bisa ikutmemiliki saham Unilever Indonesia.
Di Cina, Unilever menggandeng partner lokal karenapemerintah Cina mengharuskan
seperti itu sementara di Thailand, Unilever Internationalmenguasai
saham sepenuhnya.Dalam enam tahun terakhir, penjualan Unilever di Indonesiam bertumbuh
dua digit atau diatas 10 persen. Omset penjualan untuk tahun 2004 mencapai US$1
miliar.Tahun 2005 ini, saya perkirakan pertumbuhan penjualan akan meningkat
signifikandan tetap berada di atas dua digit,´ ujar Maurits optimistis.Transisi Tahun
2004 merupakan tahun transisi bagi Unilever Indonesia. Mengapa demikian,karena
kepemimpinan kembali berada tangan orang Indonesia asli setelah bertahun-
tahundipimpin oleh orang asing. Tahun lalu, Nihal Kaviratne dari India menyerahkan
tongkat estafetnya kepada Maurits Lalisang yang sebelumnya menjabat

Direktur Corporate Relations. Maurits memang bukan orang lokal pertama yang
menjadi presiden direktur tetapi orang ketiga setelah Yamani Hasan (1980an) dan
Sri Urip (1990an). Saat ini, tinggal dua orang asing yang menduduki jabatan direksi.

Potensi
Tak Kalah Menurut pandangan Maurits, potensi orang lokal sebenarnya tidak
kalah dengan orang asing. “Saya merangsang anak-anak pergi ke luar negeri sehingga
bisa memperkaya pengalaman dan pengetahuan, paparnya. Sampai saat ini Unilever
Indonesia telah mengirimkan 18 karyawannya ke luar negeri ada yang ke London, Thailand.
Rotterdam, Shang Hai (Cina) dan Itali.Salah satu kendala yang dihadapi yakni banyak
orang Indonesia yang enggan ke luar negerikarena merasa sudah enak berada di
Indonesia.Terobosan yang dilakukan Maurits antara lainmengirim ke luar negeri
untuk jangka waktu 1-2 tahun sehingga mereka bisa bekerja padabudaya dan
lingkungan kerja yang berbeda. Ia mengakui kekuatan Unilever ada pada kualitas
sumber daya manusia.Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas
terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung
kerja tetapi ditraining di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran dan litbang
(penelitian dan pengembangan). Saat ini tenagakerja yang diserap oleh Unilever
secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja
tidak langsung.

Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu
orang memiliki empat anggota keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar
100.000 orang. PangsaTerbesar Indonesia saat ini menjadi pangsa pasar kedua
terbesar bagi Unilever setelah India, mengalahkan Cina, Jepang dan Australia.
³Indonesia dilihat sebagai permata dari timur oleh Unilever pusat karena pangsa
pasarnya memang sangat besar,´ kata Maurits. Bahkandua orang yang menduduki CEO
Unilever di kantor pusat pernah bekerja di Indonesia.Memang saat ini persaingan di industri
barang konsumer sangat ketat baik dari pemain lokal maupun pemain domestik.
Pesaing dari luar seperti P&G sedangkan pesaing lokal seperti Wings. Namun
Maurits menganggap positif yang namanya persaingan karena akan menimbulkan
inovasi dan tidak menyebabkan monopoli di pasar.
Tantangan terbesar kini dan sangat merugikan adalah maraknya pemalsuan
danpenyelundupan. Banyak produk palsu dan selundupan dari Cina sehingga membuat
Unilever tidak kompetitif. “Karenanya pemerintah perlu menegakkan aturan main yang
jelas karena dalam bisnis yang penting adalah adanya kepastian usaha dan
kepastian hukum,´ katanya.Pemerintah harus berani menindak tegas
terhadap barang-barang palsu dan selundupan dari Cina yang menggangu industri
secara umum.Perlindungan hak cipta perlu dilakukan karena dibutuhkan biaya besar
dalam riset danpengembangan serta biaya iklan. ³Hal ini sering membuat kita
sebagai pelaku usaha frustasikarena pemerintah tidak mengambil tindakan tegas,´
ucap Maurits.

Di samping itu, Mauritsberpendapat pemerintah perlu membuat infrastruktur yang


memadai berupa jalan sehinggapemasaran produk dapat menjangkau ke seluruh
wilayah dengan biaya murah.Hal ini juga sebagai kompensasi rencana penghapusan
subsidi BBM di sektor industri.

Terkait dengan penghapusan subsidi BBM bagi industri, Unilever kini menggantipenggunaan
solar ke gas untuk pabriknya di Cikarang. Sayang, pasokan gas dari Pertaminatidak
konsisten. Jika berniat mengurangi konsumsi minyak bumi maka penyediaan
gas harusdilakukan pemerintah. Organik Unilever saat ini memang fokus melakukan
pertumbuhanoraganik seperti peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan
menekan struktur biaya.Namun tidak menutup kemungkinan melakukan
pertumbuhan anorganik.Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali
mengakuisisi merek. Akuisisiteh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan
berbagai merek seperti Molto,Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro
tahun 2003. Mauritsmenekankan, Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan
dana keuangan internal, tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi
hanya akan dilakukanjika bisa mendukung bisnis utama Unilever yang telah
ada.Maurits menekankan, Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya,
memproduksi danmemasarkan barang-barang konsumer.³Unilever tidak akan berniat
menguasai industri dari hulu sampai hilir meskipun memiliki kemampuan dari segi
pendanaan. Pertumbuhan organik lebih diharapkan,´ katanya. Hal inidibuktikan
dengan pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai negara
sepertiSingapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice
cream Walls dan teh SariWangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini.

Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai enam persen dari omset
penjualan.

Menjadi Bergairah dengan Vitalitas

Vitalitas adalah inti semua kegiatan Unilever. Vitalitas terdapat di dalam produk,
karyawan dan nilai-nilai Unilever.Vitalitas mempunyai arti yang berbeda bagi masing-masing
orang. Ada yang menganggapnya sebagai energi, yang lain menganggapnya lebih luas
lagi sebagai kondisi badan dan pikiran yang sehat .Bagaimanapun juga
mereka mendefinisikannya, jutaan orang di seluruh dunia menggunakan produk
Unilever setiap hari untuk meningkatkan vitalitas kehidupan mereka, baik dengan
merasa yakin pada diri mereka karena memiliki rambut yang berkilau dan senyum
yang cemerlang, mempunyai rumah yang tetap segar dan bersih, atau dengan
menikmati secangkir teh yang nikmat, makanan yang memuaskan dan
makanan kecil yang menyehatkan.

Sejak abad 19 ketika William Hesketh Level menyatakan bahwa misi perusahaan
adalah “menciptakan tempat tinggal bersama yang bersih; mengurangi beban kerja untuk
wanita; meningkatkan kesehatan dan meningkatkan daya tarik pribadi, hidup lebih
menyenangkan dan berarti bagi mereka yang menggunakan produk-produk kami,” vitalitas
telah menjadi jantung usaha Unilever.Vitalitas berarti apa yang harus dipertahankan:
nilai-nilai Unilever, apa yang membuatUnilever berbeda, dan bagaimana Unilever
memberi sumbangsih kepada masyarakat. Vitalitas merupakan ikatan bersama yang
menghubungkan produk-produk Unilever danmerupakan inti Unilever yang tidak ada
duanya untuk beroperasi di seluruh dunia.

Kesehatan & Nutrisi

Misi vitalitas Unilever mengharuskan Unilever untuk menumbuhkan usahanya


dengan menangani masalah-masalah kesehatan dan gizi. Unilever memusatkan
perhatiannya pada sejumlah prioritas yang mencakup gizi anak dan keluarga,
kesehatan jantung danpengendalian berat badan.

Luar Dalam

Budaya Unilever juga menggambarkan vitalitas. Menambah vitalitas hidup


memerlukan standar tertinggi perilaku terhadap setiap orang yang berhubungan
dengan Unilever. Permintaan yang terus meningkat akan lebih banyak vitalitas hidup
memberi Unilever kesempatan besar untuk tumbuh. Cara Unilever bekerja dan produk-produk
yang Unilever kembangkan dibentuk oleh kecenderungan pelanggan, bersama-sama
dengan kebutuhan untuk membantu meningkatkan standar kesehatan dan higiene baik di
negara-negaraberkembang maupun maju di seluruh dunia.

Pemecahan Masalah

Dalam hal ini masalah yang dihadapi PT. Unilever,Tbk adalah masalah penipuan yang
mengatasnamakan PT. Unilever. Yaitu dengan menyelipkan kertas undian yang
diletakkandidalam produk Unilever seperti shampo, Rinso dsb. Penipuan seperti ini
bagi orang yangmudah tergiur akan sangat merugikan. Ia biasanya langsung senang
dan tanpa berfikir langsung menelpon nomor oknum yang ada dalam kartu undian tersebut.

Dan ujung ujungnya minta transfer uang.

Dalam promosi PT. Unilever tidak mengalami masalah karena dalam stateginya PT.
Unilever sangat hati-hati sehingga tujuan perusahaan dengan mudah
terpenuhi.Peranan merek bukan lagi sekedar sebagai nama ataupun sebagai pembeda
dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi faktor penentu untuk
dapat menjadi ³trend setter´ dibidang industri. Banyak perusahaan yang berhasil
karena memiliki reputasi merek, sehinggadapat membuka distribusi di kota-kota lain
bahkan negara-negara lain dengan menarik pelanggan sasaran melalui kekuatan-
kekuatan merek yang mereka miliki. Sebuah merek yangtelah mencapai ekuitas
tinggi merupakan asset yang berharga bagi perusahaan

Untuk itu, mempertahankan dan meningkatkan ekuitas merek bukan pekerjaan


mudah, karenayang dihadapi adalah ekspektasi pelanggan. Konsumen akan merasa
³familiar´ dengan namamerek yang pertama masuk ke pasar, sekalipun merek-merek yang
masuk belakangan berkinerja lebih baik. Ini akan mengarah kepada terciptanya
kesetiaan yang lebih besar padamerek pertama dan produsen.Kesetiaan pelangaan
menjadi kunci sukse tidak hanya dalam jangka pendek tetapikeunggulan bersaing
yang berkelanjutan. Contohnya seperti sabun kecantikan merek Lux,yang merupakan
sabun kecantikan pertama yang masuk ke pasaran di Indonesia. Sabunkecantikan merek
Lux memperluas jenis produk sabun mandinya, yang tidak hanya sabunmandi yang
berupa batangan padat tetapi juga berupa sabun mandi cair.Merek perlu
dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggi, sehingga konsumen
dapatmemahami sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi, citra dan mutu.
Kualitas di matakonsumen lebih bersifat subyektiif, tergantung bagaimana persepsi
konsumen terhadapproduk itu.Ketika kemudian jumlah merek yang dikenal konsumen
semakin banyak, maka perananmerek dapat diperluas sehingga mampu
memberikan asosiasi tertentu dibenek konsumen.Seuah merek akan sering dihubungkan
dengan fungsi dan citra khusus. Nilai yang didasarimerek sering kali didasari pada
asosiasi-asosiasi spesifik yang berkaitan dengannya.Asosiasi merek (brand
association) diupayakan dengan slogan, atau posisi yang diinginkan,atau dengan
strategi brand identity, yaitu menciptakan atribut yang penting sebagai bahanyang
dipersepsikan konsumen. Asosiasi-asosiasi merek seperti Ronald Mc.Donald
bisamenciptakan sikap atau perasaan positif yang berkaitan dengan suatu
merek.Merek dan kwalitas berperan sebagi persepsi yang mempengaruhi keputusan
membelipelanggan. Nilai haruslah menjadi landasan strategi dan taktik, karena nilai
merupakan alasanmengapa konsumen menggunakan produk dan tetap setia (loyal).
Nilai suatu brand yaitumenciptakan semakin banyak komsumen yang setia,
konsumen yang setia (loyal) adalahtujuan setiap pemasar.Kesetiaan pelanggan
terhadap merek merupakan salah satu aset merek. Hal in sangat mahalnilainya
karena untuk membangunnya banyak tantangan yang harus dihadapi
sertamembutuhkan waktu yang sangat lama
Bab III

Kumpulan Data

Seperti kita ketahui, Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang
konsumen — memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari
dengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik
dan lebih menikmati kehidupan.

v Tujuan Pemasaran

 Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan
aspirasi konsumen
 Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
 Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
 Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
 Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan
imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
 Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan
lingkungan hidup.

v Strategi PT. UNILEVER,tbk dalam memasarkan produk

Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk memiliki strategi-


strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara lain:

1. 1. KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH

Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan sistim
pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis eceran di
amerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara
langsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminal
titik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkan
transaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkan
pesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapat
mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi web. Sistem ini
mampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikan
persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.

1. 2. DIFERENSIASI PRODUK

Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap
mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecil
dan masih banyak lagi kemasannya.

1. 3. BERFOKUS PADA PELUANG PASAR

Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang lain,
produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan cara
terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan
diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk
Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.

1. 4. MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK

Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap
jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan
mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan Tanya jawab kepada
para konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh

Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media
elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever
Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak,
sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever
seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll. Karena jika promosi yang dilakukan
hanya melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan
yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial
yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka
perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan
juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi
yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.

Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga menggunakan
berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik
perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara promosi
yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik
perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.

Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang
media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklanan
memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini
merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public
Relations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga sangat
berperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan.
Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-beda.

Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program promosi yang
dilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan juga dilakukan oleh
Unilever dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada pelanggan setia
pengguna produk Unilever. Dengan program pemasaran ini diharapkan Unilever dapat
mencakup pangsa pasar yang luas di pasar konsumen Indonesia.

Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam mengembangkan ide


pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun internasional. Dalam hal ini khususnya
perusahaan Unilever harus bisa membuat sebuah grand design mahakarya khususnya
pemasaran global yang menuntut sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan karir
sebuah perusahaan khususnya unilever selain memantau jalannya proses globalisasi dari para
pesaing. Mutlak adanya selalu diadakan apa yang disebut dengan inovation treatment dalam
setiap sesi langkah-langkah perusahaan.
Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa promosi perlu diadakan,
jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa aspek perusahaan salah satu tujuan
pengembangan mutu perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh lapisan konsumen dalam hal
ini adalah sasaran global yang diadakan dan dibuat dari grand design tersebut, oleh karena itu
sebuah perusahaan unilever dapat fight dengan para pesaingnya baik dari dunia asing maupun
pesaing-pesaing unggulan dalam negeri.

Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi dan
aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari
strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen
terhadap brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai
media cetak maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi
kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra
baik pada konsumennya, antara lain: branding, design, technical printing, dan
merchandising. Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk
membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever.

v Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:

1. Periklanan → semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau
jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
2. Promosi Penjualan → Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas → berbagai program untuk mempromosikan
dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
4. Penjualan Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau
lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
5. Pemasaran Langsung → penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat
penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya
berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi
dirumuskan menjadi:

1. Advertising
2. Consumer Sales Promotion
3. Trade Promotion and Co-Marketing
4. Packaging. Point Of Purchase
5. Personal Selling
6. Public relations
7. Brand Publicity
8. Corporate Advertising
9. The Internet
10. Direct Marketing
11. Experiantial contact: Event, sponsorship
12. Customer Service
13. Word Of Mouth

Consumer – market sales promotion techniques :


 Kupon → Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat
pengurangan harga seperti yang tercetak untuk pembelian produk tertentu.
 Price-Off Deals → Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.
 Premium and Advertising Specialties → Barang yang ditawarkan dengan biaya
yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.
 Contest and Sweeptakes → Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan
uang tunai, perjalanan, atau barang-barang karena membeli sesuatu.
 Sampling and Trial Offers → Penawaran gratis untuk sejumlah produk atau jasa
(pemberian contoh produk).
 Brand Placement → Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai pasar
dengan memasukkan produk pada sebuah acara televisi atau film.
 Rebates → memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada
toko pengecer.
 Frequency → Program ini merupakan salah satu teknik yang mengarah kepada
program-program yang berkelanjutan seperti menawarkan konsumen diskon atau
hadiah langsung gratis untuk mencapai terjadinya pengulangan dalam pembelian atau
langganan dari merk atau perusahaan yang sama.
 Event Sponsorship → Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, membuat merek
sangat ditonjolkan pada acara tersebut sehingga membuat kredibilitas merek
meningkat bersamaan dengan para penonton di acara.

Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancang
dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasan
tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah memiliki
pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan agar setiap
negara dapat membeli produk yang sesuai dengan keinginan dan kebiasaan mengkonsumsi
produk yang sangat erat hubungannya dengan cita rasa negaranya.

Unilever telah membuka cabang perusahaan di Indonesia. Untuk lebih dikenal oleh
masyarakat indonesia dan bisa mendapat hati masyarakat Indonesia maka Unilever membuat
produk yang sesuai dengan cita rasa Indonesia seperi kecap Bango. Kecap merupakan
makanan yang terbuat dari kacang kedelai. Bisa dibilang kecap merupakan makanan yang
khas dari Indonesia.

Untuk itu Unilever membuat produk kecap bango untuk di konsumsi masyarakat Indonesia.
Walau kecap bango bukan produk asli buatan unilever namun nama Unilever lebih terkenal
karena kecap bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan oleh Unilever.
Terlebih iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap bango sangat mencerminkan
negara Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan lebih
membangun image Unilever dimata konsumen di Indonesia. Konsumen akan mempunyai
keinginan untuk membeli produk kecap bango karena terkesan melihat iklan yang
ditampilkan tersebut. Walaupun konsumen hanya coba-coba membeli merek tersebut namun
setidaknya produk tersebut sangat dikenal oleh masyarakat.

Oleh karena itu, kualitas sangat penting dalam pembuatan produk. Karena walaupun promosi
yang dilakukan perusahaan sangat baik namun jika kualitas yang ditawarkan tidak
diperhatikan maka promosi yang dilakukan bisa dibilang sia-sia saja

v Macam-macam Produk yang dikeluarkan Unilever


PT. Unilever Indonesia, Tbk. Yang beroperasi di indonesia sejak tahun 1933, telah tumbuh
menjadi perusahaan penyedia consumer product yang mempunyai peran penting di indonesia.
Unilever adalah produsen merek-merek terkenal di seluruh dunia yang juga terkenal di
tingkat regional dan lokal, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove, Sunsilk, Clear,
Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Blue Band, Royco, Sariwangi, Bango, Taro dan masih banyak
lagi.

Posisi Unilever yang kuat sebagai pemimpin pasar telah diakui melalui berbagai penghargaan
nasional dan regional yang diterima oleh perusahaan. PT. Unilever Indonesia melalui brand-
brand nya kembali membuktikan keunggulannya dengan meraih peringkat dalam ”Packaging
Consumer Branding Award 2005” yang diselenggarakan oleh Indonesia Brand Identity
Summit (IBS) bekerjasama dengan majalah SWA dan MIX.

Berikut adalah peringkat yang diraih oleh brand-brand Unilever dalam setahun Indonesia
Packaging Consumer Award 2005. Sunsilk, Pepsodent, Lux, Molto, Lifebuoy, Axe dan Clear
merupakan merek produk perawatan rumah dan tubuh (home and Personal Care) yang tak
asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk produk makanan dan ice cream,
ada blue band yang legendaries, Bango, Sari Wangi, Rpyco dan Wall’s. Masih ada sederet
merek produk lagi yang bila disebutkan satu persatu namanya, terasa sangat akrab dengan
kehidupan kita.

Bisa jadi Anda mempunyai kenangan khusus tak terlupakan dengan salah satu atau lebih
produk buatan PT Unilever Indonesia Tbk ini. Benar, merek-merek yang disebutkan di atas
memang hanya sebagian kecil dari merek yang dikembangkan PT Unilever Indonesia Tbk.
“Saat ini kami memiliki 33 merek dan beroperasi di 13 kategori sementara di seluruh dunia,
Unilever memegang 400 brand,” kata Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Maurits
Lalisang dalam sebuah wawancara khusus dengan SH di Graha Unilever Jakarta, sore pekan
lalu.

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan anak perusahaan Unilever International yang


berkantor pusat di dua kota yakni di London, Inggris dan Rotterdam Belanda. Sementara di
Indonesia, Unilever berkantor pusat di Jakarta dan memiliki dua pabrik besar di Cikarang dan
Rungkut (Surabaya). Pabrik di Surabaya utamanya memproduksi sabun sedangkan di
Cikarang memproduksi es krim, margarin, dan berbagai makanan ringan. Secara umum
Unilever menjadi pemimpin pasar barang konsumer (consumer goods) di Indonesia. Namun,
kondisinya tidak sama untuk setiap kategori produk dan wilayah pemasaran.

Kini, Unilever Indonesia telah berusia lebih dari 70 tahun dengan komposisi kepemilikan
saham, Mavibel (Maatschap voor Internationale Bellengginggen) B.V 85 persen dan publik
15 persen. Langit di Junjung Maurits mengungkapkan prinsip yang selalu dikedepankan
Unilever dalam berbisnis. Di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung. “Unilever pada
dasarnya selalu mengikuti aturan yang berlaku dimana ia beroperasi,” ujar Maurits. Itulah
alasannya mengapa Unilever Indonesia memutuskan menjadi perusahaan terbuka.

Menjadi perusahaan terbuka berarti pembayaran pajak lebih jelas dan transparan karena
diaudit oleh lembaga yang berkompeten. Sebagai konsekuensinya, masyarakat bisa ikut
memiliki saham Unilever Indonesia. Di Cina, Unilever menggandeng partner lokal karena
pemerintah Cina mengharuskan seperti itu sementara di Thailand, Unilever International
menguasai saham sepenuhnya. Dalam enam tahun terakhir, penjualan Unilever di Indonesia
bertumbuh dua digit atau diatas 10 persen. Omset penjualan untuk tahun 2004 mencapai US$
1 miliar. “Tahun 2005 ini, saya perkirakan pertumbuhan penjualan akan meningkat signifikan
dan tetap berada di atas dua digit,” ujar Maurits optimistis.

Transisi Tahun 2004 merupakan tahun transisi bagi Unilever Indonesia. Mengapa demikian,
karena kepemimpinan kembali berada tangan orang Indonesia asli setelah bertahun-tahun
dipimpin oleh orang asing. Tahun lalu, Nihal Kaviratne dari India menyerahkan tongkat
estafetnya kepada Maurits Lalisang yang sebelumnya menjabat Direktur Corporate Relations.
Maurits memang bukan orang lokal pertama yang menjadi presiden direktur tetapi orang
ketiga setelah Yamani Hasan (1980an) dan Sri Urip (1990an). Saat ini, tinggal dua orang
asing yang menduduki jabatan direksi.

Potensi Tak Kalah Menurut pandangan Maurits, potensi orang lokal sebenarnya tidak kalah
dengan orang asing. “Saya merangsang anak-anak pergi ke luar negeri sehingga bisa
memperkaya pengalaman dan pengetahuan,” paparnya. Sampai saat ini Unilever Indonesia
telah mengirimkan 18 karyawannya ke luar negeri ada yang ke London, Thailand. Rotterdam,
Shang Hai (Cina) dan Itali.

Salah satu kendala yang dihadapi yakni banyak orang Indonesia yang enggan ke luar negeri
karena merasa sudah enak berada di Indonesia. Terobosan yang dilakukan Maurits antara lain
mengirim ke luar negeri untuk jangka waktu 1-2 tahun sehingga mereka bisa bekerja pada
budaya dan lingkungan kerja yang berbeda. Ia mengakui kekuatan Unilever ada pada kualitas
sumber daya manusia.

Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan
pelatihan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining di berbagai bidang
seperti manufaktur, pemasaran dan litbang (penelitian dan pengembangan). Saat ini tenaga
kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk
tenaga kerja tidak langsung.

Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang
memiliki empat anggota keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
Pangsa Terbesar Indonesia saat ini menjadi pangsa pasar kedua terbesar bagi Unilever setelah
India, mengalahkan Cina, Jepang dan Australia. “Indonesia dilihat sebagai permata dari timur
oleh Unilever pusat karena pangsa pasarnya memang sangat besar,” kata Maurits. Bahkan
dua orang yang menduduki CEO Unilever di kantor pusat pernah bekerja di Indonesia.

Memang saat ini persaingan di industri barang konsumer sangat ketat baik dari pemain lokal
maupun pemain domestik. Pesaing dari luar seperti P&G sedangkan pesaing lokal seperti
Wings. Namun Maurits menganggap positif yang namanya persaingan karena akan
menimbulkan inovasi dan tidak menyebabkan monopoli di pasar.

Tantangan terbesar kini dan sangat merugikan adalah maraknya pemalsuan dan
penyelundupan. Banyak produk palsu dan selundupan dari Cina sehingga membuat Unilever
tidak kompetitif. “Karenanya pemerintah perlu menegakkan aturan main yang jelas karena
dalam bisnis yang penting adalah adanya kepastian usaha dan kepastian hukum,” katanya.
Pemerintah harus berani menindak tegas terhadap barang-barang palsu dan selundupan dari
Cina yang menggangu industri secara umum.

Perlindungan hak cipta perlu dilakukan karena dibutuhkan biaya besar dalam riset dan
pengembangan serta biaya iklan. “Hal ini sering membuat kita sebagai pelaku usaha frustasi
karena pemerintah tidak mengambil tindakan tegas,” ucap Maurits. Di samping itu, Maurits
berpendapat pemerintah perlu membuat infrastruktur yang memadai berupa jalan sehingga
pemasaran produk dapat menjangkau ke seluruh wilayah dengan biaya murah.

Hal ini juga sebagai kompensasi rencana penghapusan subsidi BBM di sektor industri.
Terkait dengan penghapusan subsidi BBM bagi industri, Unilever kini mengganti
penggunaan solar ke gas untuk pabriknya di Cikarang. Sayang, pasokan gas dari Pertamina
tidak konsisten. Jika berniat mengurangi konsumsi minyak bumi maka penyediaan gas harus
dilakukan pemerintah. Organik Unilever saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan
oraganik seperti peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya.
Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik.

Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali mengakuisisi merek. Akuisisi
teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto,
Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003. Maurits
menekankan, Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan
internal, tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan
jika bisa mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada.

Maurits menekankan, Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan
memasarkan barang-barang konsumer.

“Unilever tidak akan berniat menguasai industri dari hulu sampai hilir meskipun memiliki
kemampuan dari segi pendanaan. Pertumbuhan organik lebih diharapkan,” katanya. Hal ini
dibuktikan dengan pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai negara seperti
Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari
Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor produk
Unilever Indonesia mencapai enam persen dari omset penjualan.

v Menjadi Bergairah dengan Vitalitas

Vitalitas adalah inti semua kegiatan Unilever. Vitalitas terdapat di dalam produk, karyawan
dan nilai-nilai Unilever.

Vitalitas mempunyai arti yang berbeda bagi masing-masing orang. Ada yang menganggapnya
sebagai energi, yang lain menganggapnya lebih luas lagi sebagai kondisi badan dan pikiran
yang sehat – merasakan hidup yang berarti.

Bagaimanapun juga mereka mendefinisikannya, jutaan orang di seluruh dunia menggunakan


produk Unilever setiap hari untuk meningkatkan vitalitas kehidupan mereka – baik dengan
merasa yakin pada diri mereka karena memiliki rambut yang berkilau dan senyum yang
cemerlang, mempunyai rumah yang tetap segar dan bersih, atau dengan menikmati secangkir
teh yang nikmat, makanan yang memuaskan dan makanan kecil yang menyehatkan.

Sejak abad 19 ketika William Hesketh Level menyatakan bahwa misi perusahaan adalah
“menciptakan tempat tinggal bersama yang bersih; mengurangi beban kerja untuk wanita;
meningkatkan kesehatan dan meningkatkan daya tarik pribadi, hidup lebih menyenangkan
dan berarti bagi mereka yang menggunakan produk-produk kami,” vitalitas telah menjadi
jantung usaha Unilever.
Vitalitas berarti apa yang harus dipertahankan: nilai-nilai Unilever, apa yang membuat
Unilever berbeda, dan bagaimana Unilever memberi sumbangsih kepada masyarakat.
Vitalitas merupakan ikatan bersama yang menghubungkan produk-produk Unilever dan
merupakan inti Unilever yang tidak ada duanya untuk beroperasi di seluruh dunia.

v Kesehatan & Nutrisi

Misi vitalitas Unilever mengharuskan Unilever untuk menumbuhkan usahanya dengan


menangani masalah-masalah kesehatan dan gizi. Unilever memusatkan perhatiannya pada
sejumlah prioritas yang mencakup gizi anak dan keluarga, kesehatan jantung dan
pengendalian berat badan.

v Luar Dalam

Budaya Unilever juga menggambarkan vitalitas. Menambah vitalitas hidup memerlukan


standar tertinggi perilaku terhadap setiap orang yang berhubungan dengan Unilever;
masyarakat yang Unilever sentuh dan lingkungan yang terpengaruh oleh Unilever.

Permintaan yang terus meningkat akan lebih banyak vitalitas hidup memberi Unilever
kesempatan besar untuk tumbuh. Cara Unilever bekerja dan produk-produk yang Unilever
kembangkan dibentuk oleh kecenderungan pelanggan, bersama-sama dengan kebutuhan
untuk membantu meningkatkan standar kesehatan dan higiene baik di negara-negara
berkembang maupun maju di seluruh dunia.

Bab IV

Pemecahan Masalah

Dalam hal ini masalah yang dihadapi PT. Unilever, Tbk adalah masalah penipuan yang
mengatasnamakan PT. Unilever. Yaitu dengan menyelipkan kertas undian yang diletakkan
didalam produk Unilever seperti shampo, Rinso dsb. Penipuan seperti ini bagi orang yang
mudah tergiur akan sangat merugikan. Ia biasanya langsung senang dan tanpa berfikir
langsung menelpon nomor oknum yang ada dalam kartu undian tersebut. Dan ujung ujungnya
minta transfer uang.

Dalam promosi PT. Unilever tidak mengalami masalah karena dalam stateginya PT. Unilever
sangat hati-hati sehingga tujuan perusahaan dengan mudah terpenuhi.

Peranan merek bukan lagi sekedar sebagai nama ataupun sebagai pembeda dengan produk-
produk pesaing, tetapi sudah menjadi faktor penentu untuk dapat menjadi “trend setter” di
bidang industri. Banyak perusahaan yang berhasil karena memiliki reputasi merek, sehingga
dapat membuka distribusi di kota-kota lain bahkan negara-negara lain dengan menarik
pelanggan sasaran melalui kekuatan-kekuatan merek yang mereka miliki. Sebuah merek yang
telah mencapai ekuitas tinggi merupakan asset yang berharga bagi perusahaan.

Untuk itu, mempertahankan dan meningkatkan ekuitas merek bukan pekerjaan mudah, karena
yang dihadapi adalah ekspektasi pelanggan. Konsumen akan merasa “familiar” dengan nama
merek yang pertama masuk ke pasar, sekalipun merek-merek yang masuk belakangan
berkinerja lebih baik. Ini akan mengarah kepada terciptanya kesetiaan yang lebih besar pada
merek pertama dan produsen.
Kesetiaan pelangaan menjadi kunci sukse tidak hanya dalam jangka pendek tetapi
keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Contohnya seperti sabun kecantikan merek Lux,
yang merupakan sabun kecantikan pertama yang masuk ke pasaran di Indonesia. Sabun
kecantikan merek Lux memperluas jenis produk sabun mandinya, yang tidak hanya sabun
mandi yang berupa batangan padat tetapi juga berupa sabun mandi cair.

Merek perlu dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggi, sehingga konsumen dapat
memahami sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi, citra dan mutu. Kualitas di mata
konsumen lebih bersifat subyektiif, tergantung bagaimana persepsi konsumen terhadap
produk itu.

Ketika kemudian jumlah merek yang dikenal konsumen semakin banyak, maka peranan
merek dapat diperluas sehingga mampu memberikan asosiasi tertentu dibenek konsumen.
Seuah merek akan sering dihubungkan dengan fungsi dan citra khusus. Nilai yang didasari
merek sering kali didasari pada asosiasi-asosiasi spesifik yang berkaitan dengannya.

Asosiasi merek (brand association) diupayakan dengan slogan, atau posisi yang diinginkan,
atau dengan strategi brand identity, yaitu menciptakan atribut yang penting sebagai bahan
yang dipersepsikan konsumen. Asosiasi-asosiasi merek seperti Ronald McDonald bisa
menciptakan sikap atau perasaan positif yang berkaitan dengan suatu merek.

Merek dan kwalitas berperan sebagi persepsi yang mempengaruhi keputusan membeli
pelanggan. Nilai haruslah menjadi landasan strategi dan taktik, karena nilai merupakan alasan
mengapa konsumen menggunakan produk dan tetap setia (loyal). Nilai suatu brand yaitu
menciptakan semakin banyak komsumen yang setia, konsumen yang setia (loyal) adalah
tujuan setiap pemasar.

Kesetiaan pelanggan terhadap merek merupakan salah satu aset merek. Hal in sangat mahal
nilainya karena untuk membangunnya banyak tantangan yang harus dihadapi serta
membutuhkan waktu yang sangat lama

Bab V

Kesimpulan Dan Saran

 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dalam makalah ini adalah:

 Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila
dirancang dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah
atau kawasan tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever
telah memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara
 Strategi-strategi yang ditempuh PT. Unilever ini sangat baik dalam dunia usaha
sehingga kendala dan masalah yang dihadapi sangat sedikit dan tidak menjadi
masalah besar dalam peusahaan besar ini
 Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:

1. Periklanan
2. Promosi Penjualan
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
4. Penjualan Secara Pribadi
5. e. Pemasaran Langsung

Sangat baik dalam dunia usaha sehingga patut ditiru perusahaan lain disamping kualitas yang
bagus

v Saran

Dalam masalah yang dihadapi PT. Unilever yaitu mengenai penipuan kupon yang diselipkan
dalam produk kemasan. Sebaiknya diadakan penyuluhan mengenai hal tersebut kepada
masyarakat sehingga konsumen tidak merasa dirugikan. dan penanganan serius dalam tindak
penipuan kupon tersebut.

Kesetiaan pelangaan menjadi kunci sukse tidak hanya dalam jangka pendek tetapi
keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Contohnya seperti sabun kecantikan merek Lux,
yang merupakan sabun kecantikan pertama yang masuk ke pasaran di Indonesia. Sabun
kecantikan merek Lux memperluas jenis produk sabun mandinya, yang tidak hanya sabun
mandi yang berupa batangan padat tetapi juga berupa sabun mandi cair.

Merek perlu dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggi, sehingga konsumen dapat
memahami sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi, citra dan mutu. Kualitas di mata
konsumen lebih bersifat subyektiif, tergantung bagaimana persepsi konsumen terhadap
produk itu.
PT Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan
yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang
dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni
2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian
pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri
Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000. Perusahaan
memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.

Perluasan Unilever Indonesia

Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah
Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang
pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan
merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT
Al.

Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad,
untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi,
ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada
tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham
dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad
sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.Dalam
Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima
persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT
KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal
penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings
Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI.
Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda
pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima
penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang
terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia
Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah
melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi
dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.

Kronologi

1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers


1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta
1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV – Angke, Jakarta

1941 Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya

1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II)


1965-66 Di bawah kendali pemerintah

1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang penanaman modal asing

1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta

1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya


1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya
1990 Terjun di bisnis teh

1992 Membuka pabrik es krim

1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi


1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut
1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang

2000 Terjun ke bisnis kecap

2001 Membuka pabrik teh – Cikarang

2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta

2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar

2004 Terjun ke bisnis makanan ringan

2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang

2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah

Prinsip Bisnis Unilever

Prinsip Bisnis Unilever merupakan standar perilaku bagi seluruh karyawan Unilever di seluruh dunia.
Kami juga berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki cara kami bekerja untuk
mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan usaha yang berwawasan lingkungan.

Komitmen di dalam prinsip bisnis ini menjadi acuan kami dalam kemitraan dengan para pengambil
keputusan kami, menangani tantangan sosial dan lingkungan dan memberikan sumbangsih pada
pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Strategi Teknologi Informasi


Banyak strategi yg digunakan perusahaan khususnya dibidang teknologi informasi untuk
meningkatkan efisiensi perusahaan. PT unilever menjalankan Komunikasi pasar terpadu (Integrated
Marketing Communication/IMC). Strategi ini merupaka upaya perusahaan untuk memadukan dan
mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas,
konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi-organisasi produknya.

IMC (menurut buku Advertising Management; chapter 3) adalah sebuah konsep dari perencanaan
komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang
mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—misalnya periklanan umum, respon
langsung, sales promotion, dan PR—dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan
kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal.

Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer relationships
yang menggerakkan brand value.” Sedangkan secara spesifik, IMC dapat diartikan sebagai “proses
yang mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang
menguntungkan dengan customer dan stakeholder lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi
secara strategis semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan
maksud tertentu kepada mereka.”

Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari sekian proses yang tersedia guna
membina hubungan dengan customer. Apa yang membedakan IMC dengan proses customer-centric
lainnya adalah dasar dari proses tersebut adalah komunikasi, yang merupakan jantung dari semua
hubungan, dan juga merupakan proses yang sirkuler.

Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah komunikasi. Dengan komunikasi
ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu
brand, dengan sasaran menciptakan dan menyokong brand relationship. Untuk membangun
hubungan jangka panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat brand. Brand
relationship yang positif juga akan menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai dari pemegang
saham perusahaan tersebut.

Semakin banyaknya istilah IMC yang dipakai oleh para praktisi dan pakar pendidikan, namun tidak
ada istilah yang benar-benar disetujui tentang apakah IMC itu? Tapi ada dua ide pokok mengenai
IMC: (Sumber: buku Advertising Management)

komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice.


Maksudnya adalah, walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam
meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh berbagai
organisasi dan agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang berbeda tersebut

Komunikasi yang berintegrasi


Komunikasi disini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau pencitraan
produk yang baik saja, namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik.

STRATEGI PEMASARAN SEMUA PRODUK PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk.


Seperti kita ketahui, Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang
konsumen untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-
hari dengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan
baik dan lebih menikmati kehidupan.
Tujuan Pemasaran

 Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi
konsumen
 Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
 Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
 Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
 Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan
imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
 Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan
lingkungan hidup.

Strategi PT. UNILEVER,tbk dalam memasarkan produk


Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk memiliki strategi-strategi
dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara lain:

1. KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH

Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan sistim pengisian
kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis eceran di amerika serikat.
Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung kepada
pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminal titik pejualan mencatat
kode barang setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkan transaksi pembelian langsung
kepada komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkan pesanan dari semua toko wai-mart dan
mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-
mart menggunakan teknologi web. Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan biaya
rendah sembari menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.

2. DIFERENSIASI PRODUK

Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap
mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecil dan
masih banyak lagi kemasannya.

3. BERFOKUS PADA PELUANG PASAR

Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang lain, produk
masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan cara terjun langsung
ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya perlombaan-
perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk
pesaing lainnya.

4. MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK

Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal
produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim
pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan Tanya jawab kepada para konsumen
dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh.

Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik.
Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya
lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-
event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo
Pantene, dll. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT. Unilever
Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari
berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati
masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang
ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah
salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan
yang optimal.

Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga menggunakan
berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik perhatian
pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara promosi yang dilakukan oleh
Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan yang
berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.

Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang media
bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklanan memandangnya
hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini merupakan bagian dari
bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public Relations), promosi penjualan, dan
penjualan personal. Peranan merek produk juga sangat berperan penting, karena merek merupakan
simbol dari sebuah produk yang dipasarkan. Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai
macam merek yang berbeda-beda.

Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program promosi yang dilakukan
Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan juga dilakukan oleh Unilever dengan
memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada pelanggan setia pengguna produk Unilever.
Dengan program pemasaran ini diharapkan Unilever dapat mencakup pangsa pasar yang luas di
pasar konsumen Indonesia.

Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam mengembangkan ide pemikiran,
baik dalam cakupan nasional maupun internasional. Dalam hal ini khususnya perusahaan Unilever
harus bisa membuat sebuah grand design mahakarya khususnya pemasaran global yang menuntut
sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan karir sebuah perusahaan khususnya unilever
selain memantau jalannya proses globalisasi dari para pesaing. Mutlak adanya selalu diadakan apa
yang disebut dengan inovation treatment dalam setiap sesi langkah-langkah perusahaan.

Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa promosi perlu diadakan,
jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa aspek perusahaan salah satu tujuan
pengembangan mutu perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh lapisan konsumen dalam hal ini
adalah sasaran global yang diadakan dan dibuat dari grand design tersebut, oleh karena itu sebuah
perusahaan unilever dapat fight dengan para pesaingnya baik dari dunia asing maupun pesaing-
pesaing unggulan dalam negeri.

Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi dan
aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari strategi
perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap
brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai media cetak maupun
elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT. Unilever
Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra baik pada konsumennya, antara
lain: branding, design, technical printing, dan merchandising. Sehingga dengan cepat hal tersebut
dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang
dikeluarkan oleh PT. Unilever.

Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:

1. Periklanan → semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang
dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
2. Promosi Penjualan → Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas → berbagai program untuk mempromosikan dan atau
melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
4. Penjualan Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk
melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
5. Pemasaran Langsung → penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung
non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan
tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya
berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi dirumuskan
menjadi:

1. Advertising
2. Consumer Sales Promotion
3. Trade Promotion and Co-Marketing
4. Packaging. Point Of Purchase
5. Personal Selling
6. Public relations
7. Brand Publicity
8. Corporate Advertising
9. The Internet
10. Direct Marketing
11. Experiantial contact: Event, sponsorship
12. Customer Service
13. Word Of Mouth

Consumer – market sales promotion techniques :

 Kupon → Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat pengurangan
harga seperti yang tercetak untuk pembelian produk tertentu.
 Price-Off Deals → Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.
 Premium and Advertising Specialties → Barang yang ditawarkan dengan biaya yang relatif
rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.
 Contest and Sweeptakes → Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang
tunai, perjalanan, atau barang-barang karena membeli sesuatu.
 Sampling and Trial Offers → Penawaran gratis untuk sejumlah produk atau jasa (pemberian
contoh produk).
 Brand Placement → Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai pasar dengan
memasukkan produk pada sebuah acara televisi atau film.
 Rebates → memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada toko
pengecer.
 Frequency → Program ini merupakan salah satu teknik yang mengarah kepada program-
program yang berkelanjutan seperti menawarkan konsumen diskon atau hadiah langsung
gratis untuk mencapai terjadinya pengulangan dalam pembelian atau langganan dari merk
atau perusahaan yang sama.
 Event Sponsorship → Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, membuat merek sangat
ditonjolkan pada acara tersebut sehingga membuat kredibilitas merek meningkat
bersamaan dengan para penonton di acara.

Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancang dengan
menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasan tertentu. Unilever
sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang
perusahaan di tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan agar setiap negara dapat membeli produk yang
sesuai dengan keinginan dan kebiasaan mengkonsumsi produk yang sangat erat hubungannya
dengan cita rasa negaranya.
Unilever telah membuka cabang perusahaan di Indonesia. Untuk lebih dikenal oleh masyarakat
indonesia dan bisa mendapat hati masyarakat Indonesia maka Unilever membuat produk yang
sesuai dengan cita rasa Indonesia seperi kecap Bango. Kecap merupakan makanan yang terbuat dari
kacang kedelai. Bisa dibilang kecap merupakan makanan yang khas dari Indonesia.

Untuk itu Unilever membuat produk kecap bango untuk di konsumsi masyarakat Indonesia. Walau
kecap bango bukan produk asli buatan unilever namun nama Unilever lebih terkenal karena kecap
bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan oleh Unilever. Terlebih iklan yang
ditampilkan di media tentang produk kecap bango sangat mencerminkan negara Indonesia. Dengan
model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan lebih membangun image Unilever dimata
konsumen di Indonesia. Konsumen akan mempunyai keinginan untuk membeli produk kecap bango
karena terkesan melihat iklan yang ditampilkan tersebut. Walaupun konsumen hanya coba-coba
membeli merek tersebut namun setidaknya produk tersebut sangat dikenal oleh masyarakat.

Oleh karena itu, kualitas sangat penting dalam pembuatan produk. Karena walaupun promosi yang
dilakukan perusahaan sangat baik namun jika kualitas yang ditawarkan tidak diperhatikan maka
promosi yang dilakukan bisa dibilang sia-sia saja

Macam-macam Produk yang dikeluarkan Unilever

PT. Unilever Indonesia, Tbk. Yang beroperasi di indonesia sejak tahun 1933, telah tumbuh menjadi
perusahaan penyedia consumer product yang mempunyai peran penting di indonesia. Unilever
adalah produsen merek-merek terkenal di seluruh dunia yang juga terkenal di tingkat regional dan
lokal, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Blue
Band, Royco, Sariwangi, Bango, Taro dan masih banyak lagi.

Posisi Unilever yang kuat sebagai pemimpin pasar telah diakui melalui berbagai penghargaan
nasional dan regional yang diterima oleh perusahaan. PT. Unilever Indonesia melalui brand-brand
nya kembali membuktikan keunggulannya dengan meraih peringkat dalam ”Packaging Consumer
Branding Award 2005” yang diselenggarakan oleh Indonesia Brand Identity Summit (IBS)
bekerjasama dengan majalah SWA dan MIX.

Berikut adalah peringkat yang diraih oleh brand-brand Unilever dalam setahun Indonesia Packaging
Consumer Award 2005. Sunsilk, Pepsodent, Lux, Molto, Lifebuoy, Axe dan Clear merupakan merek
produk perawatan rumah dan tubuh (home and Personal Care) yang tak asing lagi di telinga
masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk produk makanan dan ice cream, ada blue band yang
legendaries, Bango, Sari Wangi, Rpyco dan Wall’s. Masih ada sederet merek produk lagi yang bila
disebutkan satu persatu namanya, terasa sangat akrab dengan kehidupan kita.

Bisa jadi Anda mempunyai kenangan khusus tak terlupakan dengan salah satu atau lebih produk
buatan PT Unilever Indonesia Tbk ini. Benar, merek-merek yang disebutkan di atas memang hanya
sebagian kecil dari merek yang dikembangkan PT Unilever Indonesia Tbk. “Saat ini kami memiliki 33
merek dan beroperasi di 13 kategori sementara di seluruh dunia, Unilever memegang 400 brand,”
kata Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Maurits Lalisang dalam sebuah wawancara khusus
dengan SH di Graha Unilever Jakarta, sore pekan lalu.

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan anak perusahaan Unilever International yang berkantor pusat
di dua kota yakni di London, Inggris dan Rotterdam Belanda. Sementara di Indonesia, Unilever
berkantor pusat di Jakarta dan memiliki dua pabrik besar di Cikarang dan Rungkut (Surabaya). Pabrik
di Surabaya utamanya memproduksi sabun sedangkan di Cikarang memproduksi es krim, margarin,
dan berbagai makanan ringan. Secara umum Unilever menjadi pemimpin pasar barang konsumer
(consumer goods) di Indonesia. Namun, kondisinya tidak sama untuk setiap kategori produk dan
wilayah pemasaran.

Kini, Unilever Indonesia telah berusia lebih dari 70 tahun dengan komposisi kepemilikan saham,
Mavibel (Maatschap voor Internationale Bellengginggen) B.V 85 persen dan publik 15 persen. Langit
di Junjung Maurits mengungkapkan prinsip yang selalu dikedepankan Unilever dalam berbisnis. Di
mana bumi dipijak disitu langit dijunjung. “Unilever pada dasarnya selalu mengikuti aturan yang
berlaku dimana ia beroperasi,” ujar Maurits. Itulah alasannya mengapa Unilever Indonesia
memutuskan menjadi perusahaan terbuka.

Menjadi perusahaan terbuka berarti pembayaran pajak lebih jelas dan transparan karena diaudit
oleh lembaga yang berkompeten. Sebagai konsekuensinya, masyarakat bisa ikut memiliki saham
Unilever Indonesia. Di Cina, Unilever menggandeng partner lokal karena pemerintah Cina
mengharuskan seperti itu sementara di Thailand, Unilever International menguasai saham
sepenuhnya. Dalam enam tahun terakhir, penjualan Unilever di Indonesia bertumbuh dua digit atau
diatas 10 persen. Omset penjualan untuk tahun 2004 mencapai US$ 1 miliar. “Tahun 2005 ini, saya
perkirakan pertumbuhan penjualan akan meningkat signifikan dan tetap berada di atas dua digit,”
ujar Maurits optimistis.

Transisi Tahun 2004 merupakan tahun transisi bagi Unilever Indonesia. Mengapa demikian, karena
kepemimpinan kembali berada tangan orang Indonesia asli setelah bertahun-tahun dipimpin oleh
orang asing. Tahun lalu, Nihal Kaviratne dari India menyerahkan tongkat estafetnya kepada Maurits
Lalisang yang sebelumnya menjabat Direktur Corporate Relations. Maurits memang bukan orang
lokal pertama yang menjadi presiden direktur tetapi orang ketiga setelah Yamani Hasan (1980an)
dan Sri Urip (1990an). Saat ini, tinggal dua orang asing yang menduduki jabatan direksi.

Potensi Tak Kalah Menurut pandangan Maurits, potensi orang lokal sebenarnya tidak kalah dengan
orang asing. “Saya merangsang anak-anak pergi ke luar negeri sehingga bisa memperkaya
pengalaman dan pengetahuan,” paparnya. Sampai saat ini Unilever Indonesia telah mengirimkan 18
karyawannya ke luar negeri ada yang ke London, Thailand. Rotterdam, Shang Hai (Cina) dan Itali.
Salah satu kendala yang dihadapi yakni banyak orang Indonesia yang enggan ke luar negeri karena
merasa sudah enak berada di Indonesia. Terobosan yang dilakukan Maurits antara lain mengirim ke
luar negeri untuk jangka waktu 1-2 tahun sehingga mereka bisa bekerja pada budaya dan lingkungan
kerja yang berbeda. Ia mengakui kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia.

Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan
pelatihan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining di berbagai bidang seperti
manufaktur, pemasaran dan litbang (penelitian dan pengembangan). Saat ini tenaga kerja yang
diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak
langsung.

Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki
empat anggota keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang. Pangsa
Terbesar Indonesia saat ini menjadi pangsa pasar kedua terbesar bagi Unilever setelah India,
mengalahkan Cina, Jepang dan Australia. “Indonesia dilihat sebagai permata dari timur oleh Unilever
pusat karena pangsa pasarnya memang sangat besar,” kata Maurits. Bahkan dua orang yang
menduduki CEO Unilever di kantor pusat pernah bekerja di Indonesia.

Memang saat ini persaingan di industri barang konsumer sangat ketat baik dari pemain lokal
maupun pemain domestik. Pesaing dari luar seperti P&G sedangkan pesaing lokal seperti Wings.
Namun Maurits menganggap positif yang namanya persaingan karena akan menimbulkan inovasi
dan tidak menyebabkan monopoli di pasar.

Tantangan terbesar kini dan sangat merugikan adalah maraknya pemalsuan dan penyelundupan.
Banyak produk palsu dan selundupan dari Cina sehingga membuat Unilever tidak kompetitif.
“Karenanya pemerintah perlu menegakkan aturan main yang jelas karena dalam bisnis yang penting
adalah adanya kepastian usaha dan kepastian hukum,” katanya. Pemerintah harus berani menindak
tegas terhadap barang-barang palsu dan selundupan dari Cina yang menggangu industri secara
umum.

Perlindungan hak cipta perlu dilakukan karena dibutuhkan biaya besar dalam riset dan
pengembangan serta biaya iklan. “Hal ini sering membuat kita sebagai pelaku usaha frustasi karena
pemerintah tidak mengambil tindakan tegas,” ucap Maurits. Di samping itu, Maurits berpendapat
pemerintah perlu membuat infrastruktur yang memadai berupa jalan sehingga pemasaran produk
dapat menjangkau ke seluruh wilayah dengan biaya murah.

Hal ini juga sebagai kompensasi rencana penghapusan subsidi BBM di sektor industri. Terkait dengan
penghapusan subsidi BBM bagi industri, Unilever kini mengganti penggunaan solar ke gas untuk
pabriknya di Cikarang. Sayang, pasokan gas dari Pertamina tidak konsisten. Jika berniat mengurangi
konsumsi minyak bumi maka penyediaan gas harus dilakukan pemerintah. Organik Unilever saat ini
memang fokus melakukan pertumbuhan oraganik seperti peningkatan omset penjualan, laba
perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun tidak menutup kemungkinan melakukan
pertumbuhan anorganik.

Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup
Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol)
tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003. Maurits menekankan, Dalam melakukan
akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu injeksi dana kantor pusat.
Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa mendukung bisnis utama Unilever yang telah
ada.

Maurits menekankan, Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan
memasarkan barang-barang konsumer.
“Unilever tidak akan berniat menguasai industri dari hulu sampai hilir meskipun memiliki
kemampuan dari segi pendanaan. Pertumbuhan organik lebih diharapkan,” katanya. Hal ini
dibuktikan dengan pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai negara seperti
Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari Wangi
buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia
mencapai enam persen dari omset penjualan.

Menjadi Bergairah dengan Vitalitas

Vitalitas adalah inti semua kegiatan Unilever. Vitalitas terdapat di dalam produk, karyawan dan nilai-
nilai Unilever. Vitalitas mempunyai arti yang berbeda bagi masing-masing orang. Ada yang
menganggapnya sebagai energi, yang lain menganggapnya lebih luas lagi sebagai kondisi badan dan
pikiran yang sehat – merasakan hidup yang berarti. Bagaimanapun juga mereka mendefinisikannya,
jutaan orang di seluruh dunia menggunakan produk Unilever setiap hari untuk meningkatkan
vitalitas kehidupan mereka – baik dengan merasa yakin pada diri mereka karena memiliki rambut
yang berkilau dan senyum yang cemerlang, mempunyai rumah yang tetap segar dan bersih, atau
dengan menikmati secangkir teh yang nikmat, makanan yang memuaskan dan makanan kecil yang
menyehatkan.

Sejak abad 19 ketika William Hesketh Level menyatakan bahwa misi perusahaan
adalah “menciptakan tempat tinggal bersama yang bersih; mengurangi beban kerja untuk wanita;
meningkatkan kesehatan dan meningkatkan daya tarik pribadi, hidup lebih menyenangkan dan
berarti bagi mereka yang menggunakan produk-produk kami,” vitalitas telah menjadi jantung usaha
Unilever.

Vitalitas berarti apa yang harus dipertahankan: nilai-nilai Unilever, apa yang membuat Unilever
berbeda, dan bagaimana Unilever memberi sumbangsih kepada masyarakat. Vitalitas merupakan
ikatan bersama yang menghubungkan produk-produk Unilever dan merupakan inti Unilever yang
tidak ada duanya untuk beroperasi di seluruh dunia.

Kesehatan & Nutrisi

Misi vitalitas Unilever mengharuskan Unilever untuk menumbuhkan usahanya dengan menangani
masalah-masalah kesehatan dan gizi. Unilever memusatkan perhatiannya pada sejumlah prioritas
yang mencakup gizi anak dan keluarga, kesehatan jantung dan pengendalian berat badan.

Luar Dalam

Budaya Unilever juga menggambarkan vitalitas. Menambah vitalitas hidup memerlukan standar
tertinggi perilaku terhadap setiap orang yang berhubungan dengan Unilever; masyarakat yang
Unilever sentuh dan lingkungan yang terpengaruh oleh Unilever.

Permintaan yang terus meningkat akan lebih banyak vitalitas hidup memberi Unilever kesempatan
besar untuk tumbuh. Cara Unilever bekerja dan produk-produk yang Unilever kembangkan dibentuk
oleh kecenderungan pelanggan, bersama-sama dengan kebutuhan untuk membantu meningkatkan
standar kesehatan dan higiene baik di negara-negara berkembang maupun maju di seluruh dunia.

Masalah yang dihadapi PT. Unilever, Tbk adalah masalah penipuan yang mengatasnamakan PT.
Unilever. Yaitu dengan menyelipkan kertas undian yang diletakkan didalam produk Unilever seperti
shampo, Rinso dsb. Penipuan seperti ini bagi orang yang mudah tergiur akan sangat merugikan. Ia
biasanya langsung senang dan tanpa berfikir langsung menelpon nomor oknum yang ada dalam
kartu undian tersebut. Dan ujung ujungnya minta transfer uang. Dalam promosi PT. Unilever tidak
mengalami masalah karena dalam stateginya PT. Unilever sangat hati-hati sehingga tujuan
perusahaan dengan mudah terpenuhi.
Peranan merek bukan lagi sekedar sebagai nama ataupun sebagai pembeda dengan produk-produk
pesaing, tetapi sudah menjadi faktor penentu untuk dapat menjadi “trend setter” di bidang industri.
Banyak perusahaan yang berhasil karena memiliki reputasi merek, sehingga dapat membuka
distribusi di kota-kota lain bahkan negara-negara lain dengan menarik pelanggan sasaran melalui
kekuatan-kekuatan merek yang mereka miliki. Sebuah merek yang telah mencapai ekuitas tinggi
merupakan asset yang berharga bagi perusahaan.

Untuk itu, mempertahankan dan meningkatkan ekuitas merek bukan pekerjaan mudah, karena yang
dihadapi adalah ekspektasi pelanggan. Konsumen akan merasa “familiar” dengan nama merek yang
pertama masuk ke pasar, sekalipun merek-merek yang masuk belakangan berkinerja lebih baik. Ini
akan mengarah kepada terciptanya kesetiaan yang lebih besar pada merek pertama dan produsen.

Kesetiaan pelangaan menjadi kunci sukse tidak hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan
bersaing yang berkelanjutan. Contohnya seperti sabun kecantikan merek Lux, yang merupakan
sabun kecantikan pertama yang masuk ke pasaran di Indonesia. Sabun kecantikan merek Lux
memperluas jenis produk sabun mandinya, yang tidak hanya sabun mandi yang berupa batangan
padat tetapi juga berupa sabun mandi cair.

Merek perlu dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggi, sehingga konsumen dapat
memahami sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi, citra dan mutu. Kualitas di mata
konsumen lebih bersifat subyektiif, tergantung bagaimana persepsi konsumen terhadap produk itu.
Ketika kemudian jumlah merek yang dikenal konsumen semakin banyak, maka peranan merek dapat
diperluas sehingga mampu memberikan asosiasi tertentu dibenek konsumen. Seuah merek akan
sering dihubungkan dengan fungsi dan citra khusus. Nilai yang didasari merek sering kali didasari
pada asosiasi-asosiasi spesifik yang berkaitan dengannya.

Asosiasi merek (brand association) diupayakan dengan slogan, atau posisi yang diinginkan, atau
dengan strategi brand identity, yaitu menciptakan atribut yang penting sebagai bahan yang
dipersepsikan konsumen. Asosiasi-asosiasi merek seperti Ronald McDonald bisa menciptakan sikap
atau perasaan positif yang berkaitan dengan suatu merek. Merek dan kwalitas berperan sebagi
persepsi yang mempengaruhi keputusan membeli pelanggan. Nilai haruslah menjadi landasan
strategi dan taktik, karena nilai merupakan alasan mengapa konsumen menggunakan produk dan
tetap setia (loyal). Nilai suatu brand yaitu menciptakan semakin banyak komsumen yang setia,
konsumen yang setia (loyal) adalah tujuan setiap pemasar. Kesetiaan pelanggan terhadap merek
merupakan salah satu aset merek. Hal in sangat mahal nilainya karena untuk membangunnya
banyak tantan

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC

1. DIRECT MARKETING

Disaat perusahaan ingin berhubungan langsung dengan customer tanpa melalui retailer, maka
digunakanlah direct-response marketing, seperti: close-loop, interactive, database-driven messaging
system yang menggunakan banyak jenis media untuk menciptakan respon behavioral.

Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri dari front-end dan back end
operations. Front-end menyusun harapan-harapan dari konsumen yang mencakup the offer (yakni
segala sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan guna mencapai perilaku
customer yang diinginkan perusahaan, misal: penawaran harga khusus, garansi, dll), the database
(mendapatkan data customer-nya dan menggunakan data itu untuk penawaran selanjutnya) dan the
response (memberikan respon yang baik terhadap customer, misal: dengan membuat toll-free-line
untuk layanan customer) sedangkan back end berusaha mempertemukan harapan konsumen
dengan produk, mencakup fulfillment (yakni membuat produk atau informasi yang diminta oleh
konsumen cocok, efektif dan tepat waktu).

2. SALES PROMOTION

Sales promotion merupakan istilah singkat dari penawaran nilai tambah yang dirancang untuk
menggerakkan dan mempercepat respons dari customer. Contoh dari nilai tambah itu sendiri adalah
“kesempatan untuk memenangkan hadiah”, potongan harga (seperti diskon 20 %, sale 50 % off,
dsb.), produk ekstra (seperti “isi teh kotak 30% lebih banyak”), sample gratis dan premiums
(misalnya beli rinso dapat piring cantik)
Pada konsepnya, Sales promotion digunakan untuk memotivasi customer agar melakukan aksi
dengan membeli produk yang dipicu dengan adanya penawaran produk dalam jangka waktu
terbatas. Unilever sering menggunakan strategi ini dan telah terbukti dapat meningkatkan omset
penjualan.

3. PUBLIC RELATIONS/MPR

PR dalam konsepsi IMC melakukan pekerjaan yang sangat luas dan beragam, tidak hanya bertugas
men-track opini publik saja, tetapi juga bertugas me-manage corporate brand dan menjaga
reputasinya.
Lalu MPR merupakan salah satu fungsi PR yang digunakan sebagai media tanpa bayar untuk
menyampaikan brand information guna mempengaruhi calon customer atau customer secara
positif. MPR sendiri lebih fokus kepada customer atau calon customer dan melengkapi strategi
marketing yang lain dengan 4 cara: (1) meningkatkan kredibilitas brand message; (2) menyampaikan
message sesuai targetnya berdasarkan aspek demografis, psikografis, etnik atau khalayak secara
regional; (3) mempengaruhi opinion leader atau trendsetter yang berpengaruh; (4) melibatkan
customer dan stakeholder lainnya pada event spesial.

4. PERSONAL SELLING

Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu
brand untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang sifatnya tatap
muka dan kegiatannya pada sekaramg ini terfokus pada pemecahan masalah dan penciptaan nilai
bagi customer (lebih dikenal sebagai partnership) Dimensi dari partnership ini adalah, seorang
salesperson harus memahami customer-nya dengan baik.
Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun perbedaan dasarnya adalah
dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani salesperson berinteraksi secara tatap muka
dengan customer.

5. ADVERTISING

Advertising merupakan “Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu ide,
barang atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan) yang
teridentifikasi. Karakteristik dari iklan sendiri adalah bersifat non-personal, komunikasi satu arah,
ada sponsor (khalayak yang peduli), dan bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku.

Biasanya advertising itu dipakai ketika suatu perusahaan ingin mengubah customer dari unaware,
menjadi aware terhadap suatu brand. Biaya untuk advertising ini memang cukup besar bagi suatu
perusahaan tetapi Unilever sangat memperhatikan advertising yang akan digunakan karena hal ini
akan membantu perusahaan dalam pembentukan brand image.

6. PUBLICITY

Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh Public Relations Firm maupun
Advertising Agency. Publicity timbul untuk membantu menangkap perhatian publik dan
membedakan tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain yang menjadi
saingannya. Publicity dalam MPR berarti memeproleh penyebutan nama merek di media massa
dalam cara-cara yang berbeda, waktu dan tempat sesering mungkin sehingga menjadi top-of mind
awareness. Walaupun PR menawarkan kredibilitas yang lebih besar dalam membangun publicity,
namun advertsing dapat menawarkan awareness dan kontrol yang lebih besar. Lalu untuk beberapa
alasan, maka sejumlah perusahaan menyampaikan pesan PR mereka lewat advertising.

7. EVENTS/SPONSORSHIP

Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang mempunyai fokus
utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam event tersebut. Perusahaan dan
organisasi-organisasi non-profit menggunakan events dengan beberapa alasan, yaitu: untuk
melibatkan sasaran khalayak, untuk mengasosiasikan sebuah brand dengan aktivitas, gaya hidup
atau orang-orang tertentu, untuk meraih sasaran khalayak yang sulit dijangkau, untuk meningkatkan
brand awareness dan untuk menyediakan platform yang baik bagi brand publicity.
Sponsorship adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang
dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu hubungan. Sponsorship dapat membedakan
sekaligus meningkatkan nilai suatu merek. Beberapa pedoman yang digunakan oleh perusahaan-
perusahaan dalam memilih sponsorship: target khalayak, penguatan citra merek, dapat
diperpanjang, keterlibatan merek, biaya yang efektif dan sponsor lainnya.

Unilever sering sekali menjadi sponsor pada sebuah acara karena perusahaan telah
memperhitungkan dengan matang keuntungan yang akan diperoleh. Dengan menjadi sponsor pada
salah satu acara maka unilever dapat menaympaikan pesan dari brnad yang akan dipromosikan dan
meningkatkan brand awareness.

8. INTERACTIVE MARKETING

Interactive marketing disini lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan mampu atau tidak
berkomunikasi dengan customer-nya atau mampu memberikan solusi yang baik, yang terkait dengan
penggunaan produk. Dalam hal ini interactive marketing juga terkait dengan customer relationship
management.

Unilever sebagai salah perusahaan yang menguasai beberapa pasar mampu mempertahankan
posisinya selama beberapa tahun karena perusahaan mampu memberikan image yang memuaskan
terhadap konsumen. Setiap tahunnya mulai muncul produk-produk baru yang menawarkan berbagai
macam kelebihan dan harga yang bersaing, tetapi dengan strategi yang matang maka unilever
menfokuskan strategi untuk meningkatkan penjualan pada pembentukan brand image dan
pemasaran yang baik.

Dari definisi umum tersebut, dapat dilihat sejumlah manfaat IMC bagi organisasi atau perusahaan,
diantaranya:

 Membentuk identitas merek yang kuat di pasar dengan mengikat bersama dan memperkuat
semua citra dan pesan komunikasi perusahaan.
 Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan citra, serta identitas perusahaan melalui
semua bentuk komunikasi pemasaran
 Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan (melalui produk/jasanya) dengan para
konsumennya.
 Solusi IMC menuntut untuk memahami pentingnya semua titik-titik kontak di mana
pelanggan mungkin medadak menjumpai perusahaan tertentu, produk dan mereknya.
 IMC harus bisa menghasilkan konsistensi komunikasi yang lebih baik dan dampak penjualan
yang lebih besar
 IMC menempatkan tanggung jawab ditangan seseorang untuk menyatukan citra
perusahaan, karena citra perusahaan ini dibentuk oleh ribuan aktivitas perusahaan.
Ada yang menarik dari laporan majalah Business Week edisi Asia yang diterbitkan beberapa waktu
lalu. Melalui survei yang bertajuk The Asia BusinessWeek 50, majalah yang memiliki reputasi bagus
itu mencoba memilih barisan perusahaan yang memiliki kinerja yang kinclong – dari ratusan
perusahaan yang asli Asia ataupun korporasi multi-nasional yang beroperasi di Asia. Kriteria utama
yang mereka gunakan sebagai dasar pemilihan adalah kinerja keuangan dan pertumbuhan bisnis
selama tiga tahun terakhir.
Hasilnya cukup mengejutkan, namun sekaligus cukup asyik untuk didengar: mereka menobatkan
Unilever Indonesia sebagai perusahaan terbaik nomer satu se Asia. Sebuah hasil yang sungguh layak
diapresiasi dan kita beri tepuk tangan. Sebuah hasil yang juga menunjukkan satu bukti bahwa roda
bisnis di negeri ini ternyata terus melaju dan menggeliat kencang.

Pada sisi lain, prestasi yang diraih oleh Unilever Indonesia ini kian menegaskan keberhasilan mereka
dalam menancapkan jejak bisnisnya di tanah air – sebuah ikhtiar yang telah dilakukan sejak tahun
1933. Dalam kenyataannya, produsen asal Belanda ini makin melaju dengan beragam produk dan
serangkaian strategi pemasaran yang masif. Kamar mandi kita mungkin kini telah sesak dengan
aneka produk yang mereka ciptakan. Juga baju kita setiap hari mungkin dicuci dengan deterjen
produksi mereka. Dan setiap malam, mereka terus hadir berdendang dan menyapa kita melalui
tayangan iklan yang rancak di layar televisi.
Segenap usaha itu kemudian membikin para petinggi Unilever Indonesia bisa memancarkan senyum
a la senyum Pepsodent : dalam kurun 2006 total penjualan sebanyak Rp 11 trilyun mengucur deras
ke brankas, dan profit bersih sebesar Rp 1,7 trilyun berhasil direngkuh. Ah, sebuah hasil yang
sungguh sedap, sesedap teh Sariwangi……
Namun dibalik kinerja keuangan yang kinclong itu, ada dua pelajaran manajerial yang ingin kita
explorasi disini. Yang pertama, melalui pengalaman pemasarannya yang amat ekstensif, kita
mungkin mesti harus menyebut Unilever Indonesia sebagai The Best Marketing School in Town.
Sebuah tempat dimana proses pengembangan SDM dalam bidang pemasaran menemukan
bentuknya yang paling ideal.
Dalam konteks ini, kita melihat mereka mampu mendesain skema pengembangan karir yang
sistematis dan terencana terhadap para manajer mereka – baik yang senior maupun junior.
Didukung oleh portfolio produk yang luas, mereka lantas cukup leluasa untuk melakukan rotasi
diantara manajernya untuk berpindah dari satu produk (brand) ke lini produk lainnya. Dan disinilah
mereka kemudian mampu menempa para manajer mereka secara optimal melalui pergerakan karir
yang dinamis – baik secara vertikal, diagonal dan horizontal. Yang lebih elok, mereka tampaknya juga
mampu menciptakan proses mentoring secara natural dimana para manajer yang telah senior secara
konstan terus menerus melakukan transfer pengetahuan kepada para juniornya.

Pelajaran kedua yang bisa kita petik adalah ini : Unilever Indonesia memiliki komitmen yang kuat dan
bervisi jauh kedepan dalam mendidik dan mengembangkan barisan sumber daya manusianya.
Dalam sebuah kesempatan, Direktur SDM Unilever Indonesia Josef Bataona menyebutkan, mayoritas
jajaran direksi mereka sekarang adalah para peserta program management trainee (MT) yang telah
mereka tempuh puluhan tahun sebelumnya. Program MT Unilever Indonesia memang terkenal
bagus, dan pernyataan diatas kian menegaskan reputasi itu. Artinya, mereka benar-benar
menjalankan program MT sesuai dengan tujuan dasarnya : yakni mencetak dan menyiapkan para
future leaders secara sistematis dan terencana. Ke depan Unilever Indonesia pasti akan terus
menemui persaingan bisnis yang kian keras dan melelahkan. Namun melalui serangkaian proses
pengembangan SDM yang cerdas dan brilian, mereka barangkali akan menghadapi persaingan bisnis
itu dengan penuh percaya diri.
Diposting oleh Ika Septiana di 04.49

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Anda mungkin juga menyukai