Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sekolah merupakan salah satu instansi manusia terpenting, tempat
proses belajar-mengajar berlangsung. Sekolah menambah pengetahuan anak
didik tentang dunia, sekolah tempat mengasah keterampilan, dan sekolah juga
merupakan tempat ditumbuh kembangkannya sosialisasi dan moral.
Sekolah memiliki banyak fungsi sebagai tempat dan media bagi
peserta didik dalam bersosialisasi. Pada umumnya, sekolah mengajarkan pada
peserta didik tentang hal yang belum mereka dapatkan di lingkungan keluarga.
Sekolah mempersiapkan peserta didik untuk menguasai peranan-peranan di
masa depan nanti, agar mereka tidak selalu bergantung pada orang tua.
Sekolah juga memiliki andil dalam menciptakan nilai dan moral bagi
peserta didik. Melalui pendidikan sekolah, peserta didik diberi arahan dan
motivasi dalam bertindak dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. agar
mereka dapat membedakan kelakuan baik-buruk dan bersikap sesuai pada
tempatnya.
Karena pentingnya peran sekolah sebagai media sosialisasi dan
pembentukan karakter, pemakalah tertarik untuk membahas tema ini sebagai
pembelajaran. Pemakalah berharap dengan mengetahui pentingnya peran
sekolah terhadap peserta didik, para pendidik maupun staf-staf di dalamnya
dapat mengembangkan lembaga dan fungsi sekolah dengan lebih baik lagi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Sosialisasi anak ?
2. Bagaimana peran sekolah sebagai media sosialisasi anak ?
3. Bagaimana peran sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter
bagi peserta didik ?

1
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian dan pentingnya sosisalisasi.
2. Untuk memaparkan fungsi sekolah sebagai media sosialisasi.
3. Untuk memaparkan cara sekolah dalam membentuk peserta didik yang
berkarakter.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sosialisasi Anak didik


Sosialisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk membantu para
individual atau peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
bagaimana ia hidup berinteraksi dan berfikir untuk dapat berperan
sebagaimana fungsinya. Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi secara
langsung maupun secara tidak langsung, proses sosialisasi dapat berlangsung
melalui kelompok sosial yang terbentuk dari keluarganya, teman sepermainan,
lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan lingkungan masyarakat sekitar.1
Proses sosialisasi merupakan suatu proses penyesuaian diri individu
memasuki dunia sosial, sehingga individu dapat berperilaku sesuai dengan
standar pada masyarakat tertentu. Sosialisasi anak diharapkan sebagai bekal
kedepan agar anak dapat berinteraksi, beradaptasi serta berkiprah secara
positif di masyarakat. Disamping keluarga, ada sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal. Di sekolah anak diharapkan dapat menyesuaikan dengan
kondisi serta aturan-aturan yang berlaku di sekolah yang berlaku. Di sekolah
anak berinteraksi dengan pendidik, staf karyawan, dan teman sebaya. Anak di
sekolah memperoleh pendidikan berupa nilai-nilai, pengetahuan,
keterampilan, dan sikap terhadap yang disampaikan di sekolah.
Sosialisasi sebagai proses belajar dan beradaptasi, dimana anak didik
memerlukan kekayaaan personal (Personal System Properties) seperti
pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai, kebutuhan, motivasi, kognitif, afektif
dan pola keterampilan. Pada kemudian hari, mereka dapat beradaptasi (aspek
psikologis, sosial, dan budaya), tumbuh dan berkembang dengan baik dan
menjadi mandiri dalam kehidupannya.

1
Binti Maimunah, SOSIOLOGI PENDIDIKAN, (Tulungageng: Media Akademi, 2016) hlm
97.

3
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang sangat penting, sebagai
lembaga penyempurna setelaah keluarga pada zaman dahulu terlebih lagi
zaman sekarang. dewasa ini sekolah merupakan kebutuhan setiap orang untuk
mendapatkan pendidikan yang lebih sempurna. Sekolah memegang peranan
penting dalam proses sosialisasi, walaupun sesungguhnya sekolah bukan satu-
satunya lembaga yang bertanggung jawab dalam proses pendidikan.2

B. Sekolah Sebagai Media Sosialisasi Anak


Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran
siswa atau peserta didik dibawah pengawasan pendidik. Sekolah juga dapat
diartikan sebagai lembaga untuk memberi dan menerima pembelajaran secara
formal.3
Menurut Talcott Parsons, sekolah sebagai sistem yang didalamnya
berkaitan satu sama lain yang terdiri dari empat kategori sub sistem yaitu,
pimpinan sekolah, guru, pelajar, dan karyawan non guru. Sekolah merupakan
sistem sosial yang didalamnya terdapat seperangkat hubungan yang mapan,
yang menentukan apa yang terjadi disekolah.
Di sekolah, anak atau peserta didik akan belajar mengenai hal-hal baru
yang tidak ia dapatkan dilingkungan keluarga maupun teman sepermainannya.
Sekolah juga mengajarkan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
sekolah, seperti tidak boleh terlambat masuk kelas, harus mengerjakan tugas
atau PR, dan lain sebagainya. Sekolah juga menuntut kemandirian dan
tanggung jawab pribadi seorang anak dalam mengerjakan tugas-tugasnya
dengan sedikit bantuan orang tuanya.
Di dalam lembaga pendidikan sekolah, anak atau peserta didik tidak
ditugaskan untuk dapat membaca, menulis, dan berhitung saja. Namun ada
beberapa aspek lain yang dipelajari dan dicapai di sekolah yaitu kemandirian
(Independence), prestasi (achievement), dan kekhasan (specificity).

2
Zaitun, SOSIOLOGI PENDIDIKAN Analisis komprehensif Aspek pendidikan dan Proses
Sosial, (Pekanbaru: Kreasi edukasi, 2015) hlm 1-2.
3
Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan,(Jakarta: Rajagarafindo Persada, 2011) hlm 142.

4
Sekolah mempunyai peranan yang penting dalam proses sosialisasi
yaitu proses untuk membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial
serta makhluk yang dapat beradaptasi dengan baik di masyarakat.
Adapun fungsi pendidikan sekolah sebagai salah satu media
sosialisasi, antara lain sebagai berikut.
1. Mengembangkan potensi anak untuk mengenal kemampuan dan bakatnya.
2. Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskannya dari satu generasi
ke generasi berikutnya.
3. Merangsang partisipasi demokrasi melalui pengajaran keterampilan
berbicara dan mengembangkan kemampuan berfikir secara rasional dan
bebas.
4. Memperkaya kehidupan dengan menciptakan cakrawala intelektual dan
cita rasa keindahan kepada para siswa serta meningkatkan kemampuan
menyesuaikan diri melalui bimbingan dan penyuluhan.
5. Meningkatkan taraf kesehatan melalui pendidikan olahraga dan kesehatan.
6. Menciptakan warga Negara yang mencintai tanah air, serta menunjang
integritas antar suku dan antar budaya.
7. Mengadakan hiburan umum (pertandingan olaharaga atau pertunjukan
kesenian).

Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sejati berperan


melaksanakan pembelajaran dan proses sosialisasi dengan mengacu pada
empat pilar yaitu:

1. Belajar mengetahui (learning to know)


2. Belajar melakukan (learnig to do)
3. Belajar menjadi diri sendiri (learning to be)
4. Belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live together)4

Sekolah merupakan media sosialisasi yang lebih luas dari keluarga.


Sekolah mempunyai potensi yang pengaruhnya cukup besar dalam

4
aitun, SOSIOLOGI PENDIDIKAN Analisis komprehensif Aspek pendidikan dan Proses
Sosial……… hlm 4-5

5
pembentukan sikap dan perilaku peserta didik, serta mempersiapkannya untuk
penguasaan peranan-peranan baru dikemudian hari di kala anak atau peserta
didik tidak lagi menggantungkan kehidupannya pada orang tua atau
keluarganya.

Sekolah adalah tempat persinggahan antara keluarga dan masyarakat.


Dalam sekolah diajarkan lebih luas tentang baik buruk, tentang nilai-nilai dan
norma-norma yang ada di masyarakat yang sebelumnya dikenakan dalam
pendidikan informal di dalam keluarga.

Pada masyarakat tradisional yang masih sangat sederhana (primitif)


keluarga merupakan lembaga paling dominan dalam proses sosialisasi. Tetapi,
pada masyarakat modern fungsi menyosialisasikan anak diganti oleh lembaga
formal yang disebut sekolah. 5

C. Sekolah Sebagai Media Pembentukan Karakter


Sekolah, pada hakikatnya bukanlah sekedar tempat “Transfer of
knowledge” belaka. Sekolah tidak semata-mata tempat dimana guru
menyampaikan pengetahuan melalui berbagai mata pelajaran. Sekolah juga
adalah lembaga yang mengusahakan usaha dan proses pembelajaran yang
berorientasi pada nilai dan norma.
Pembentukan karakter merupakan bagian dari pendidikan nilai,
melalui sekolah merupakan usaha mulia yang mendesak untuk dilakukan.
Bahkan, jika berbicara tentang masa depan, sekolah bertanggung jawab bukan
hanya dalam mencetak peserta didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi, tetapi juga dalam jati diri, karakter, dan keterampilan.
Usaha pembentukan watak melalui sekolah, secara berbarengan dapat
pula dilakukan melalui pendidikan nilai dengan langkah-langkah sebagai
berikut:

5
Haraharago site, http://sparkharaholic.wordpress.com/2013/09/17/peran-sekolah-
dalam-sosialisasi/, diakses pada tanggal 05-10-2018, pukul 05.10

6
1. Menerapkan pendekatan modelling ,exemplary, atau uswah hasanah.
Yakni mengasosiasikan dan membiasakan lingkungan sekolah untuk
menghidupkan dan menegakan nilai-nilai akhlak dan moral yang benar
melalui model atau teladan.
2. Menjelaskan atau mengklarifikasi kepada peserta didik secara terus
menerus tentang berbagai nilai yang baik ataupun buruk. usaha ini dapat
dilakukan dengan memberi apresiasi dan hukuman, sebagai bentuk
penegasan mana nilai yang baik dan nilai yang buruk. guru juga
memberikan kesempatan pada peserta didik agar mereka dapat memilih
dan menimang sikap dan tindakan mereka berdasarkan nilai dan norma.
3. Menerapkan pendidikan berdasarkan karakter (character-based
education). Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkannya ke dalam setiap
mata pelajaran nilai yang ada di samping mata pelajaran yang khusus
untuk pendidikan karakter, seperti pelajaran agama, pendidikan
kewarganegaraan, dan sebagainya.6

Pembentukan watak dan pendidikan karakter melalui sekolah, dengan


demikian, tidak bisa dilakukan semata-mata melalui pembelajaran
pengetahuan, tetapi adalah melalui penanaman atau pendidikan nilai-nilai,
baik dari etika maupun estetika.

Sekolah merupakan sarana yang sengaja dirancang untuk


melaksanakan pendidikan. Karena kemajuan zaman, maka keluarga tidak
mungkin lagi memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi anak terhadap iptek.
Semakin maju suatu masyarakat, semakin penting peranan sekolah dalam
mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan
masyarakat. Suatu alternatif yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan
sekolah dalam perannya sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan situasi
dan kondisi sekolah, antara lain:

6
Jito subianto, Peran keluarga, sekolah, dan Masyarakat dalam pembentukan Karakter
berkualitas, Jurnal STAIN KUDUS, Vol 8, No. 2, Agustus 2013, hlm 343-344 .

7
1. Pengajaran yang mendidik
2. Peningkatan dan pemantapan program bimbingan dan penyuluhan (BP)
disekolah
3. Pengembangan perpustakaan sekolah
4. Peningkatan program pengelolaan sekolah

Adapun Sulhan mengemukakan tentang beberapa langkah yang dapat


dikembangkan oleh sekolah dalam pembentukan karakter pada peserta didik.
Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memasukan konsep karakter pada setiap kegiatan pembelajaran dengan


cara:
a. Menambahkan nilai kebaikan pada peserta didik.
b. Menggunakan cara yang dapat membuat anak memiliki alasan atau
keinginan berbuat baik
c. Mengembangkan sikap mencintai untuk berbuat baik.
2. Membuat slogan yang mampu menumbuhkan kebiasaan baik dalam segala
tingkah laku masyarakat.
3. Pemantauan secara kontinu. Merupakan wujud dari pelaksanaan
pembangunan karakter, antara lain:
a. Kedisiplinan masuk kelas.
b. Kebiasaan saat makan di kantin.
c. Kebiasaan dalam berbicara.
7
d. Kebiasaan ketika di masjid.

7
Jito subianto, Peran keluarga, sekolah, dan Masyarakat…….. hlm 347.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sosialisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk membantu para
individual atau peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
bagaimana ia hidup berinteraksi dan berfikir untuk dapat berperan
sebagaimana fungsinya. Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi secara
langsung maupun secara tidak langsung, proses sosialisasi dapat berlangsung
melalui kelompok sosial yang terbentuk dari keluarganya, teman sepermainan,
lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan lingkungan masyarakat sekitar.

Sekolah merupakan media sosialisasi yang lebih luas dari keluarga.


Sekolah mempunyai potensi yang pengaruhnya cukup besar dalam
pembentukan sikap dan perilaku peserta didik, serta mempersiapkannya untuk
penguasaan peranan-peranan baru dikemudian hari di kala anak atau peserta
didik tidak lagi menggantungkan kehidupannya pada orang tua atau
keluarganya.

Pembentukan karakter merupakan bagian dari pendidikan nilai,


melalui sekolah merupakan usaha mulia yang mendesak untuk dilakukan.
Bahkan, jika berbicara tentang masa depan, sekolah bertanggung jawab bukan
hanya dalam mencetak peserta didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi, tetapi juga dalam jati diri, karakter, dan keterampilan.

B. Saran
Pemakalah menyadari banyak sekali kekurangan dalam isi makalah ini.
oleh karenanya diharapkan pada pembaca untuk dapat memberikan kritik dan
saran sebagai penyempurna bagi makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Maimunah, Binti. 2016. SOSIOLOGI PENDIDIKAN. Tulungageng: Media Akademi

Zaitun. 2015. SOSIOLOGI PENDIDIKAN Analisis komprehensif Aspek pendidikan

dan Proses Sosial, Pekanbaru: Kreasi edukasi

Idi,Abdullah. 2011. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rajagarafindo Persada

http://sparkharaholic.wordpress.com/2013/09/17/peran-sekolah-dalam-

sosialisasi/, diakses pada tanggal 05-10-2018, pukul 05.10

subianto,J. 2015. Peran keluarga, sekolah, dan Masyarakat dalam pembentukan

Karakter berkualitas, Jurnal STAIN KUDUS, Vol 8 No. 2. 343-351 .

10

Anda mungkin juga menyukai