Anda di halaman 1dari 11

PENGUJIAN ASPAL

TUJUAN PEMERIKSAAN SEMEN ASPAL


Standar Pengujian
No. Jenis Pengujian
SNI AASHTO
Pengujian komposisi aspal
1  Solubility test SNI-06-2438-1991 T 44-90
 Spot test T 102-83
Pengujian untuk keselamatan kerja
2 Titik Nyala dan Titik bakar dengan
SNI-06-2433-1991 T 48-89
cawan Cleveland
Pengujian konsistensi aspal
 Penetrasi bahan bitumen SNI-06-2456-1991 T 49-89
3  Daktalitas bahan aspal SNI-06-2432-1991 T 51-89
 Viskositas absolut T 202-90
 Viskositas kinematik T 201-90
Pengujian kepekaan terhadap temperatur
 Titik lembek SNI-06-2434-1991 T 53-89
4
 Thin film oven test SNI-06-2440-1991 T 179-88
 Rolling thin film oven test T 240-87
Pengujian kelekatan agregat terhadap
5 SNI-06-2439-1991 T 182-84
aspal (Stripping test)
6 Pemeriksaan berat jenis aspal padat SNI-06-2441-1991 T 228-90
:
:
PENGUJIAN ASPAL :

•Pengujian Berat Jenis Bitumen Keras dan Ter

•Pengujian Penetrasi Bahan-Bahan Bitumen

•Pengujian Titik Lembek Aspal dan Ter

•Pengujian Daktalitas Bahan-bahan Bitumen

•Pemeriksaan Titik Nyala dan Titik Bakar


dengan Cleveland Open Cup
SPESIFIKASI PENGUJIAN …….
Tabel : Karakteristik Aspal AC Pen 60-70 Produksi Pertamina

Jenis Pengujian Metoda Pengujian Satuan Spesifikasi

Penetrasi (25oC,100gr,5 detik) SNI 06-2456-1991 mm 60 - 79

Titik Lembek (Ring and Ball) SNI 06-2434-1991 oC 48 - 58

Titik Nyala (Cleveland Open Cup) SNI 06-2433-1991 oC Min. 200

Daktilitas (25oC,5 cm/menit) SNI 06-2432-1991 cm Min. 100

Berat Jenis (25oC) SNI 06-2441-1991 - Min. 1


Specific Gravity of Asphalt
(Berat Jenis Aspal)

Berat jenis aspal adalah perbandingan antara


Piknometer
berat aspal terhadap berat air suling dengan isi
yang sama pada suhu tertentu, yaitu dilakukan
dengan cara menggantikan berat air dengan berat
aspal dalam wadah yang sama (yang sudah
diketahui volumenya berdasarkan konversi berat
jenis air sama dengan satu)

Pemeriksaan berat jenis ini ditujukan untuk menentukan mutu dari aspal tersebut.
Berat jenis aspal berkisar antara 1.04 – 1.20 pada suhu 250 C, angka tertinggi
dicapai untuk bitumen keras dan yang terendah untuk bitumen yang lunak.
Apabila berat jenis aspal tidak termasuk dalam spesifikasi akan mendapat daya
lekat yang kurang. Berat jenis aspal sangat dipengaruhi oleh nilai penetrasi dan
suhu dari aspal itu sendiri
Dari sudut pandang rekayasa (engineering),
Penetration Test ragam dari komposisi unsur penyusun aspal
(Pengujian Penetrasi) biasanya tidak ditinjau lebih lanjut, untuk
menggambarkan karakteristik ragam respon
material aspal tersebut diperkenalkan
beberapa parameter, yang salah satunya
adalah nilai PEN (Penetrasi). Nilai ini
menggambarkan kekerasan bahan bitumen
pada suhu standar 25 ºC, yang diambil dari
pengukuran kedalaman penetrasi jarum
standar, dengan beban standar (50
gr/100gr), dalam rentang waktu yang juga
standar (5 detik).

Hubungan nilai penetrasi dlm pelaksanaan


di lapangan adalah untuk mengetahui :
• Lokasi konstruksi jalan
• Jenis konstruksi yang dilaksanakan
• Suhu perkerasan , iklim & kepadatan lalin
Test Ring & Ball / Softening Point
(Pengujian Titik Lembek Aspal)
Dalam percobaan ini titik lembek ditunjukkan dengan
suhu pada saat bola baja, dengan berat tertentu,
mendesak turun suatu lapisan aspal atau ter yang
tertahan di dalam cincin berukuran tertentu sehingga
aspal atau ter tersebut menyetuh pelat dasar yang
terletak pada tinggi tertentu sebagai akibat
kecepatan pemanasan.
Metoda Ring and Ball yang umumnya
diterapkan pada bahan aspal dan ter
ini, dapat mengukur titik lembek bahan
semisolid sampai solid. Titik lembek
adalah besarnya suhu dimana aspal
mencapai derajat kelembekan (mulai
meleleh) di bawah kondisi spefisik dari
tes. Berdasarkan tes/apparatus yang
ada disimpulkan bahwa pengujian titik
lembek dipengaruhi banyak faktor.
Ductility of Asphalt
(Pengujian Daktalitas Aspal)

Pemeriksaan daktilitas dilakukan dengan cara mengukur


jarak terpanjang yang dapat terbentuk dari bahan bitumen
pada 2 cetakan kuningan, akibat penarikan dengan mesin
uji, sebelum bahan bitumen tersebut putus. Pemeriksaan
ini dilakukan pada suhu 25 ± 0.5 ºC dan dengan
kecepatan tarik mesin 50 mm per menit (dengan toleransi
± 5 %).
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui salah satu sifat mekanik bahan
bitumen yaitu seberapa besar bahan ini menahan kekuatan tarik yang
diwujudkan dalam bentuk kemampuannya untuk memenuhi syarat jarak tertentu
(dalam pemeriksaan ini adalah 100 cm) tanpa putus. Apabila bahan bitumen
tidak putus setelah melewati jarak 100 cm, maka dianggap bahan ini
mempunyai sifat daktilitas yang tinggi.
Cleveland Open Cup
(Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar)

Anda mungkin juga menyukai