Elektronika Telekomunikasi
OLEH :
4.1. Tujuan
1. R1 = 1,2 kΩ : 1 buah
2. R2 = 4,7 kΩ : 3 buah
3. R3 = 22 kΩ : 1 buah
4. RL = 22 kΩ : 1 buah
5. VR = 50 kΩ : 1 buah
6. C1 = 0.047 µF : 1 buah
7. C2 = 0.047 µF : 1 buah
8. C3 = 0.047 µF : 1 buah
9. C = 0.002 µF : 1 buah
10. Transistor FCS 9012 : 1 buah
11. Osiloskop : 1 buah
12. Multimeter : 1 buah
13. Power supply : 1 buah
14. Modul : 1 buah
15. Tes probe adapter : 1 buah
16. Kabel penghubung secukupnya
Dalam tutorial penguat sebelmnya kita melihat bahwa penguat satu tahap akan
menghasilkan 180o pergeseran fasa antara keluaran dan sinyal masukannya saat dihubungkan
dalam konfigurasi tipe kelas A. Untuk osilator ke mempertahankan osilasi tanpa batas waktu,
butuh umpan balik yang memadai dari fase yang benar, yaitu "Feedback Positif" harus
disertakan bersamaan dengan penguat transistor yang digunakan yang bertindak sebagai
tahap pembalik untuk mencapai hal ini.
Dalam rangkaian Osilator RC , input digeser 180ᵒ melalui tahap penguat dan 180o lagi
melalui tahap pembalikan kedua yang memberi kita "180ᵒ + 180ᵒ = 360ᵒ" pergeseran fasa
yang secara efektif sama dengan 0o sehingga memberi kita umpan balik positif yang
dibutuhkan Dengan kata lain, pergeseran fasa dari loop umpan balik harus "0". Dalam sebuah
Resistansi-Kapasitasnsi Osilator atau hanya sebuah Osilator RC , kami menggunakan fakta
bahwa pergeseran fasa terjadi antara input ke jaringan RC dan output dari jaringan yang sama
dengan menggunakan elemen RC di cabang umpan balik, misalnya.
Jaringan Pergeseran-fasa RC
Dimana:
ƒr adalah Frekuensi Output di Hertz
R adalah Resistansi di Ohm
C adalah Kapasitansi di Farad
N adalah jumlah tahapan RC . (N = 3)
1
𝑓=
2𝜋𝐶1 √6𝑅12 + 4 𝑅1 𝑅𝐿
29 𝑅1 4𝑅𝐿
ℎ𝑓𝑒 = 23 + + +⋯
𝑅𝐿 𝑅1
F Periode Vpp
F Periode Vpp
TP1 105 MHz 9,520 ns 56,8 mV
TP2 103,3 MHz 9,680 ns 89,6 mV
TP3 102 MHz 9,82 ns 97,6 mV
Vout 100,3 MHz 9,920 ns 70,4 mV
3. Perbandingan Basic to collector, collector to TP2
1. Buatlah Rangkaian seperti pada gambar 4.6.
2. Ukur power supply agar tegangan ouput dari power supply 10V.
3. Hubungkan output power supply dengan input tegangan rangkaian
menggunakan kabel banana to banana.
F Periode Vpp
CH1 CH2 CH1 CH2 CH1 CH2
Basis to
47,43 Hz 11,89 Hz 21,08 ms 84,41 ms 240 mV 82 mV
kolektor
Basis to
1,413 Hz 68,08 Hz 707,7 µs 14,68 ms 68 mV 196 mV
TP2
TP1 to
52,22 Hz 55,59 Hz 19,15 ms 17,98 ms 176 mV 4
TP2
1
𝐹𝑜𝑠𝑖𝑙𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑇𝑃1 =
2𝜋𝐶1√6𝑅12 + 4𝑅1 . 𝑅𝑙
1
=
2 × 3,14 × (0,047 × 10−6) √6(1.2 × 103 )2 + 4 × (1.2 × 103 ) × 22 × 103
1
=
0.29 × 10−6 √6(1.4 × 106 ) + 105.6 × 106
1
=
0.29 × 10−6 √114 × 106
1
=
3.09 × 10−3
= 323.6 𝐻𝑧
1
𝐹𝑜𝑠𝑖𝑙𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑇𝑃2 =
2𝜋𝐶2√6𝑅22 + 4𝑅2 . 𝑅𝑙
1
=
2 × 3,14 × (0,047 × 10−6) √6(4.7 × 103 )2 + 4 × (4.7 × 103 ) × 22 × 103
1
=
0.29 × 10−6 √6(22.09 × 106 ) + 413.6 × 106
1
=
0.29 × 10−6 √546.14 × 106
1
=
6.77 × 10−3
= 147.7 𝐻𝑧
1
𝐹𝑜𝑠𝑖𝑙𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑇𝑃3 =
2𝜋𝐶3√6𝑅32 + 4𝑅3 . 𝑅𝑙
1
=
2 × 3,14 × (0,047 × 10−6) √6(22 × 103 )2 + 4 × (22 × 103 ) × 22 × 103
1
=
0.29 × 10−6 √6(484 × 106 ) + 1936 × 106
1
=
0.29 × 10−6 √4840 × 106
1
=
20.1 × 10−3
= 49.75 𝐻𝑧
4.7. Kesimpulan
Ouput
TP1
TP2
TP3
output
2. Tabel 4.5 Setelah Berisolasi
Output
TP 1
TP2
TP3
Basis to
kolektor
Kolektor
to TP2
TP1 to
TP2