Protein
Protein
Standar 0,373
Tes 0,544
· Perhitungan :
Kadar Protein total =
=
= 10,06 g%
VI. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan penetapan kadar protein dengan
metode Biuret dengan menggunakan spektrofotometer. Dimana
prinsip dari metode ini adalah pengukuran serapan cahaya kompleks
berwarna ungu dari protein yang bereaksi dengan pereaksi biuret
dimana, yang membentuk kompleks adalah protein dengan ion
Cu2+yang terdapat dalam pereaksi biuret dalam suasana basa.
Semakin tinggi intensitas cahaya yang diserap oleh alat maka
semakin tinggi pula kandungan protein yang terdapat di dalam serum
tersebut.
Dalam pereaksi biuret terkandung 3 macam reagen yaitu reagen yang
pertama adalah CuSO4 dalam aquadest dimana reagen ini berfungsi
sebagai penyedia ion Cu2+ yang nantinya akan membentuk kompleks
dengan protein. Reagen yang kedua adalah K-Na-Tartrat yang
berfungsi untuk mencegah terjadinya reduksi pada Cu2+ sehingga
tidak mengendap. Reagen yang ketiga adalah NaOH dimana
fungsinya adalah membuat suasana basa. Suasana basa akan
membantu pembentukan Cu(OH)2yang nantinya akan menjadi
Cu2+dan 2OH-.
Pada saat sampel dikocok, jangan sampai menimbulkan buih karena
akan mempengaruhi pengukuran absorbansi. Dan setelah ditetesi
pereaksi biuret, sampel didiamkan selama 30 menit. 30 menit ini
merupakan operating time yaitu waktu yang dibutuhkan agar seluruh
reaktan/protein bereaksi seluruhnya dengan reagen. Setelah 30
menit, maka sampel diukur absorbansinya dengan alat
spektrofotometer dengan panjang gelombang 540 nm. Panjang
gelombang 540 nm merupakan panjang gelombang serapan
maksimum untuk warna ungu. Reaksi yang terjadi pada penetapan
kadar protein dengan metode Biuret adalah :
CuSO4.5H2O + 2NaOH Cu(OH)2+Na2SO4+5H2O
Cu(OH)2 Cu2+ + 2OH-