CHAPTER 4 Marketing Audit
CHAPTER 4 Marketing Audit
- Mendefinisikan pasar
- Menghitung kebutuhan grup customers (segments) dalam pasar ini
- Menentukan value propositions untuk memenuhi kebutuhan segmen
- Mengkomunikasikan value proposition ini pada setiap orang di organisasi
yang bertanggung jawab dalam menyampaikannya
- Memainkan peran yang tepat dalam menyampaikan value proposition (biasanya
hanya komunikasi) untuk memonitor value yang disampaikan
Consumers : konsumen final dari barang atau jasa, pihak yang mengkonsumsi.
Contoh, ibu yang membeli sereal (customer) untuk diberikan pada anaknya
(consumers). Dengan mengetahui kebutuhan consumers juga, bukan hanya customer,
perusahaan dapat membuat strategi yang lebih baik.
Contoh lain, perusahaan pupuk yang tengah tumbuh baik tiba-tiba mengalami kesulitan
ketika customersnya (wholesaler) mulai membeli produk pupuk lain yang harganya
lebih kompetitif. Perusahaan pupuk ini sebenarnya dapat mengganti strateginya dengan
mencari tahu kebutuhan petani (consumers) yang berbeda-beda dan
mendiferensiasikan produknya sesuai segmen untuk memenangkan persaingan.
MARKET SHARE
Ada direct relationship antara market share yang tinggi dan tingginya RoI.
Definisi pasar yang terlalu luas akan menyebabkan marketing plan tidak berarti.
Contohnya, perusahaan TV tidak baik mendefinisikan pasarnya sebagai “entertainment”
karena itu terlalu luas (ada teater, bioskop, theme parks, etc). Tapi, lebih tepat “home
entertainment”, sehingga mereka dapat menyesuaikan strategi dengan segmen yang
lebih pas.
Definisi pasar yang terlalu sempit akan mempersempit perusahaan dalam melihat
peluang segmentasi yang baru.
1. Share measurement
2. Growth measurement
3. The specification of target customers
4. The recognition of relevant competitors
5. The formulation of marketing objectives and strategies
PARETO EFFECT
Market segments terdiri dari group customers dalam market yang memiliki kemiripan
dalam level of interest di dalam kebutuhan yang sama atau sebanding.
Seluruh produk dan jasa yang dibuat, didistribusikan, dan digunakan, dan kombinasi
pembelian yang menghasilkan actual market. Jadi, yang harus dilakukan adalah
mengerti struktur pasar, bagaimana pasar bekerja, dan apa perbedaan segmen.
Pada fasel awal, pasar pada umumnya akan homogen. Ketika demand bertambah, early
majority masuk ke dalam pasar, new entrants akan mulai menawarkan variasi produk
pada model yang awal, sehingga customers memiliki banyak pilihan.
Pada figur 4.9. contohnya akan ada mobil yang murah banget di pojok kiri bawah dan
mahal banget di pojok kanan atas. Namun, sebagian besar mobil akan berada di tengah-
tengah (mr and mrs average market).
Pada figur 4.11. new entrants masuk ke pasar dan menawarkan berbagai variasi produk
standar untuk meningkatkan sales. Pada momen ini markets begin to break into smaller
groups, tetapi tetap tumbuh (direpresentasikan oleh bentuk middle). Ketika markets
mature, supply > demand, market growths tends to come in the lower price of the
market, sementara top end markets tend to be immune.
Poin dari market segmentations ini, adalah berkompetisi dengan harga bukanlah
faktor utama dalam buying situations.
Pada perusahaan yang beroperasi secara global, dapat digunakan single global
segmentation yang dapat diaplikasikan pada semua negara. Namun, seringkali mereka
lebih baik act local untuk dapat sukses di pasar.
Berikut adalah contoh definisi pasar berdasarkan kebutuhan pada financial services :
Market Mapping
Market map mendefinisikan distribusi dan value added chain antara final users dan
suppliers produk atau jasa, termasuk dalam lingkup segmentation project perusahaan.
Mulai market map dengan plotting various stages (junctions) yang terjadi sepanjang
distribusi dan value added chain antara final users dan suppliers. Pada waktu yang
sama, liat particular route to market darimana produk berasal, karena tidak seluruhnya
akan terlibat dalam stages ini.
Pada tahap ini, kita mengembangkan representative sample dari decision makers yang
berbeda-beda. Nantinya, representative sample ini bisa dipakai untuk identifikasi
karakteristik dan atribut dari pembelian yang nantinya bisa dipakai untuk
mendeskripsikan decision makers.
Keunikan micro-segment adalah dalam menentukan alternatif mana yang akan dibeli,
decision makers yang merepresentasikannya akan mendemonstrasikan similar level of
interest pada set of features yang spesifik (what is bought, where, when, how).
Prinsip dari tahap ini adalah untuk mengobservasi purchase behavior dari decision
makers dan memahami key constituents dari behavior ini, di mana kita memiliki
platform untuk mengembangkan pemahaman detail motivasi mereka.
Key features dapat berupa ukuran, warna, tipe produk/jasa, add-ons, supporting
services, branded, unbranded, channel apa yang
digunakan, etc.
Forming Segments
Revisit the market map, dan consider in what ways it might be affected by e-commerce.
Yaitu, tentang bagaimana industri dapat berubah dengan keberadaan e-commerce dan
bagaimana kita memanage transition period. Berikut adalah beberapa pilihan
bagaimana market map dapat direkonfigurasi :