Anda di halaman 1dari 14

X

K-13

s
Kela
matematika WAJIB
PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami definisi pertidaksamaan linear satu variabel.
2. Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel.
3. Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
pertidaksamaan linear satu variabel.

A. PENDAHULUAN
Selain persamaan, pertidaksamaan adalah bentuk lain untuk menyatakan situasi nyata
dalam notasi matematika. Pertidaksamaan digunakan untuk membandingkan dua atau
lebih nilai besaran. Sebagai contoh, kalimat “Badan ayah lebih tinggi dari paman, akan
tetapi penghasilan ayah lebih kecil dari paman” atau dalam kalimat “Pengusaha tersebut
mendapatkan keuntungan paling sedikit Rp50.000.000,00 per bulan”. Kata-kata “lebih
tinggi”, “lebih kecil”, dan “paling sedikit” dapat dinyatakan dengan notasi matematika
berupa pertidaksamaan sebagai berikut.
1. Kalimat “Badan ayah lebih tinggi dari Paman” dapat dinyatakan dengan:
tinggi ayah > tinggi paman
2. Kalimat “Penghasilan ayah lebih kecil dari paman” dapat dinyatakan dengan:
penghasilan ayah < penghasilan paman
3. Kalimat “Pengusaha tersebut mendapatkan keuntungan paling sedikit
Rp50.000.000,00 per bulan” dapat dinyatakan dengan:
penghasilan pengusaha per bulan ≥ Rp50.000.000,00.

1
B. NOTASI PERTIDAKSAMAAN
Pertidaksamaan yang melibatkan dua besaran atau lebih memiliki beberapa bentuk
sebagai berikut.
1. a < b dibaca “a lebih kecil dari b”
2. a ≤ b dibaca “a lebih kecil atau sama dengan b”
3. a > b dibaca “a lebih besar dari b”
4. a ≥ b dibaca “a lebih besar atau sama dengan b”

C. GARIS BILANGAN
Dalam matematika dasar, garis bilangan adalah suatu garis lurus dengan titik-titik yang
diasumsikan sebagai suatu bilangan real dan setiap bilangan real merujuk pada satu titik
tertentu. Namun, seringkali bilangan bulat juga ditunjukkan dengan lambang titik-titik
tertentu yang berjarak sama di sepanjang garis ini.

Garis bilangan berikut menunjukkan bilangan bulat dari −12 sampai 13. Meskipun
demikian, garis ini mencakup semua bilangan real, yaitu bilangan berkelanjutan tak
terhingga ke kedua arahnya dan bilangan-bilangan yang tak dituliskan yang terdapat di
antara bilangan-bilangan bulat tersebut.

–12 –11 –10 –9 –8 –7 –6 –5 –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Semakin ke kanan, nilai bilangan pada garis bilangan semakin besar, sedangkan semakin
ke kiri nilainya semakin kecil.

Untuk menyatakan himpunan bilangan dalam garis bilangan, dapat digunakan notasi
pertidaksamaan atau bentuk kurung. Perhatikan cara menyatakan himpunan bilangan
pada garis bilangan berikut.

No. Garis bilangan Pertidaksamaan Bentuk kurung

1. {x|x > a, x ∈ R} (a, ∞)


a

2. {x|x ≥ a, x ∈ R} [a, ∞)
a

2
No. Garis bilangan Pertidaksamaan Bentuk kurung

3. x {x|x < a, x ∈ R} (–∞, a)


a

4. x {x|x ≤ a, x ∈ R} (–∞, a]
a

x
5. a b {x|a < x < b, x ∈ R} (a, b)

x
6. a b {x|a ≤ x ≤ b, x ∈ R} [a, b]

7. x {x|x ≤ a atau x > b, x ∈ R} (–∞, a] ∪ (b, ∞)


a b

Contoh Soal 1

Nyatakan himpunan bilangan yang dipilih pada garis bilangan berikut dengan notasi
pertidaksamaan dan bentuk kurung.

–12 –11 –10 –9 –8 –7 –6 –5 –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Pembahasan:
Berdasarkan cara menyatakan himpunan bilangan pada garis bilangan, diperoleh:
Notasi pertidaksamaan: {x|x < –5 atau 3 < x ≤ 7, x ∈ R}
Bentuk kurung: (– ∞, –5) atau (3, 7]

D. SIFAT-SIFAT PERTIDAKSAMAAN
Jika a, b, dan c bilangan real, maka berlaku:
1. a ≤ b ↔ b ≥ a
2. a ≤ b ↔ a + c ≤ b + c

3
3. a ≤ b ↔ a – c ≤ b – c
4. Jika c > 0, maka a ≤ b ↔ ac ≤ bc
5. Jika c < 0, maka a ≤ b ↔ ac ≥ bc
1 1
6. Jika a > 0 dan b > 0, maka a ≤ b ↔ ≥
a b
7. Jika a ≤ b dan c ≤ d, maka a + c ≤ b + d
8. Jika a ≤ b dan b ≤ c, maka a ≤ c

E. DEFINISI PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL


Pertidaksamaan linear satu variabel adalah pertidaksamaan yang hanya memuat satu
variabel dan pangkat pada variabel tersebut adalah satu. Berikut ini merupakan contoh-
contoh dari pertidaksamaan linear satu variabel dan yang bukan pertidaksamaan linear
satu variabel.
Pertidaksamaan linear satu variabel:
1. 2x + 5 > 0
2. 3 – 4y ≤ 4y
6 p − 5 3 p +1
3. ≤
2 3

Bukan pertidaksamaan linear satu variabel:


1. x2 – 2x < 9 memuat variabel berpangkat 2.
2x
2. < 1 bentuk pertidaksamaan rasional, variabel terdapat pada penyebut.
x −1
3. 2x – y > 1 memuat dua variabel.

F. PENYELESAIAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL


Langkah-langkah umum penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel adalah sebagai
berikut.
1. Jika terdapat operasi perkalian terhadap penjumlahan atau pengurangan pada
pertidaksamaan, gunakan sifat distributif.
2. Jika terdapat pecahan pada pertidaksamaan, kalikan setiap ruas dengan KPK dari
semua penyebutnya.
3. Sederhanakan ruas kiri dan ruas kanan.
4. Hilangkan variabel pada ruas kanan dengan menggunakan langkah 2 atau 3.
5. Hilangkan konstanta pada ruas kiri dengan menggunakan langkah 2 atau 3.

4
6. Hilangkan koefisien variabel pada ruas kiri dengan menggunakan langkah 4 atau 5.
7. Uji dengan bilangan bulat yang memenuhi pertidaksamaan untuk memastikan
jawaban.

Contoh Soal 2

Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 2x – 3 > 0!


Pembahasan:
Dengan menggunakan langkah-langkah umum penyelesaian pertidaksamaan linear satu
variabel, diperoleh:
2x – 3 > 0
(2x –3) + 3 > 0 + 3 (kedua ruas ditambah 3)
2x + (–3 + 3) > 3 (sifat asosiatif )
2x > 3
2x 3
> (kedua ruas dibagi 2)
2 2
3
x>
2
Misalkan kita uji dengan x = 2.
2(2) – 3 > 0
1> 0 (pernyataan benar)
 3 
Jadi, himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 2x – 3 > 0 adalah  x | x > , x ∈ R  .
 2 

Contoh Soal 3

Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 7 – 2x > 0!


Pembahasan:
Dengan menggunakan langkah-langkah umum penyelesaian pertidaksamaan linear satu
variabel, diperoleh:
7 – 2x > 0
–7 + (7 – 2x) > –7 + 0 (kedua ruas ditambah -7)
(–7 + 7) – 2x > –7 (sifat asosiatif )
–2x > –7

5
−2 x −7
< (kedua ruas dibagi –2, tanda ketidaksamaan berubah)
−2 −2
7
x<
2
Misalkan kita uji dengan x = 3.
7 – 2x > 0
7 – 2(3) > 0
1 > 0 (pernyataan benar)
 7 
Jadi, himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 7 – 2x > 0 adalah  x | x < , x ∈R  .
 2 

Contoh Soal 4

Tentukan solusi dari pertidaksamaan 3(x – 2) ≤ 4!


Pembahasan:
Dengan menggunakan langkah-langkah umum penyelesaian pertidaksamaan linear satu
variabel, diperoleh:
3(x – 2) ≤ 4
3x – 6 ≤ 4 (sifat distributif )
(3x – 6) + 6 ≤ 4 + 6 (kedua ruas ditambah 6)
3x + (–6 + 6) ≤ 10 (sifat asosiatif )
3x ≤ 10
3 x 10
≤ (kedua ruas dibagi 3)
3 3
10
x≤
3
Misalkan kita uji dengan x = 3.
3(x – 2) ≤ 4
3(3 – 2) ≤ 4
3 ≤ 4 (pernyataan benar)
10  10 
Jadi, solusi dari pertidaksamaan 3(x – 2) ≤ 4 adalah x ≤ atau  −∞,  .
3  3

6
Contoh Soal 5
1
Tentukan solusi dari pertidaksamaan (5 − x ) ≥ 2 !
3
Pembahasan:
Dengan menggunakan langkah-langkah umum penyelesaian pertidaksamaan linear satu
variabel, diperoleh:
1
(5 − x ) ≥ 2
3
5 1
− x ≥2 (sifat distributif )
3 3
5 1 
−3  − x  ≤ −3.2 (kedua ruas dikali –3, tanda ketidaksamaan berubah)
3 3 
5 1
−3. + 3. x ≤ −6 (sifat distributif )
3 3
–5 + x ≤ – 6
5 + (–5 + x) ≤ 5 + (–6) (kedua ruas ditambah 5)
(5 – 5) + x ≤ – 1 (sifat asosiatif )
x≤–1

Misalkan kita uji dengan x = –4.


1
3
( 5 − ( −4 ) ) ≥ 2
9
≥2
3
3≥2 (pernyataan benar)
1
Jadi, solusi dari pertidaksamaan ( 5 − x ) ≥ 2 adalah {x|x ≤ –1, x ∈ R} atau (–∞, –1].
3

Contoh Soal 6
1 1
Tentukan solusi dari pertidaksamaan ( 2 − x ) + (3 x − 4) < 1!
3 2
Pembahasan:
Dengan menggunakan langkah-langkah umum penyelesaian pertidaksamaan linear satu
variabel, diperoleh:

7
1 1
( 2 − x ) + (3 x − 4) < 1
3 2
2 x 3x
− + − 2 < 1 (sifat distributif )
3 3 2
 2 x 3x 
6 − + − 2  < 6.1 (kedua ruas dikali KPK dari 3 dan 2, yaitu 6)
3 3 2 

4 – 2x + 9x – 12 < 6 (sifar distributif )


7x – 8 < 6
(7x – 8) + 8 < 6 + 8 (kedua ruas ditambah 8)
7x + (–8 + 8) < 14 (sifat asosiatif )
7x < 14
7 x 14
< (kedua ruas dibagi 7)
7 7
x<2
Misalkan kita uji dengan x = 1.
1 1
( 2 − 1) + (3.1 − 4) < 1
3 2
1 1
− <1
3 2
1
− <1 (pernyataan benar)
6
1 1
Jadi, solusi dari pertidaksamaan ( 2 − x ) + (3 x − 4) < 1 adalah {x|x < 2, x ∈ R} atau (–∞, 2).
3 2

Contoh Soal 7

Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 2x – 4 ≤ 3(x – 5)!


Pembahasan:
Dengan menggunakan langkah-langkah umum penyelesaian pertidaksamaan linear satu
variabel, diperoleh:
2x – 4 ≤ 3(x – 5)
2x – 4 ≤ 3x – 15 (sifat distributif )
3x – 15 ≥ 2x – 4
–2x + (3x – 15) ≥ –2x + (2x – 4) (kedua ruas ditambah -2x)
(–2x + 3x) –15 ≥ (–2x + 2x) – 4 (sifat asosiatif )

8
x – 15 ≥ –4
(x – 15) + 15 ≥ –4 + 15 (kedua ruas ditambah 15)
x+ (–15 + 15) ≥ 11 (sifat asosiatif )
x ≥ 11

Misalkan kita uji dengan x = 11.


2x – 4 ≤ 3(x – 5)
2.11 – 4 ≤ 3(11 – 5)
22 – 4 ≤ 3.6
18 ≤ 18 (pernyataan benar)
Jadi, himpunan penyelesaian dari 2x – 4 ≤ 3(x – 5) adalah {x|x ≥ 11, x ∈ R} atau [11, ∞).

Contoh Soal 8
3 1
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan (3 − 2 x ) + (4 + x ) > 2 x + 6 !
5 3
Pembahasan:
Dengan menggunakan langkah-langkah umum penyelesaian pertidaksamaan linear satu
variabel, diperoleh:
3 1
(3 − 2 x ) + (4 + x ) > 2 x + 6
5 3
9 6x 4 x
− + + > 2x + 6 (sifat distributif )
5 5 3 3
 9 6x 4 x 
15  − + +  > 15 ( 2 x + 6 ) (kedua ruas dikali KPK dari 5 dan 3, yaitu 15)
5 5 3 3
27 – 18x + 20 + 5x > 30x + 90 (sifat distributif )
47 – 13x > 30x + 90
30x + 90 < 47 – 13x
(30x + 90) + 13x < (47 – 13x) + 13x (kedua ruas ditambah 13x)
(30x + 13x) + 90 < 47 + (–13x + 13x) (sifat asosiatif )
43x + 90 < 47
(43x + 90) – 90 < 47 – 90 (kedua ruas dikurangi 90)
43x < –43
43 x −43
< (kedua ruas dibagi 43)
43 43
x < –1

9
Misalkan kita uji dengan x = –2.
3 1
(3 − 2 ( −2 )) + (4 + ( −2 )) > 2 ( −2 ) + 6
5 3

21 2
+ >2
5 3
73
>2 (pernyataan benar)
15
3 1
Jadi, himpunan penyelesaian dari (3 − 2 x ) + (4 + x ) > 2 x + 6 adalah {x|x < –1, x ∈ R}.
5 3

Contoh Soal 9

Tentukan solusi dari pertidaksamaan linear 2 < x – 2 < 8!


Pembahasan:
2<x–2<8
2 + 2 < (x – 2) + 2 < 8 + 2 (setiap ruas ditambah 2)
4 < x + (–2 + 2) < 10 (sifat asosiatif )
4 < x < 10

Misalkan kita uji dengan x = 5.


2<5–2<8
2 < 3 < 8 (pernyataan benar)
Jadi, solusi dari pertidaksamaan linear 2 < x – 2 < 8 adalah (4, 10).

Contoh Soal 10

Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 2 < 4 – 3x < 8!


Pembahasan:
2 < 4 – 3x < 8
–4 + 2 < –4 + 4 – 3x < –4 + 8 (setiap ruas ditambah –4)
–2 < (–4 + 4) – 3x < 4
–2 < –3x < 4
−2 −3 x 4
> > (setiap ruas dibagi –3, tanda ketidaksamaan berubah)
−3 −3 −3

10
2 4
>x>−
3 3
4 2
− <x<
3 3

Misalkan kita uji dengan x = 0.


2 < 4 – 3.0 < 8
2 < 4 < 8 (pernyataan benar)
 4 2 
Jadi, solusi dari pertidaksamaan 2 < 4 – 3x < 8 adalah  x | − < x < , x ∈ R  .
 3 3 

Contoh Soal 11

Tentukan solusi dari pertidaksamaan x – 2 < 2x + 1 < 3x – 4!


Pembahasan:
x – 2 < 2x + 1 < 3x – 4!
Pertidaksamaan tersebut dapat juga dituliskan sebagai berikut.
x – 2 < 2x + 1 dan 2x + 1 < 3x – 4
2x + 1 > x – 2 dan 3x – 4 > 2x + 1
Dengan menggunakan langkah-langkah umum penyelesaian pertidaksamaan linear satu
variabel, diperoleh:
2x + 1 > x – 2 dan 3x – 4 > 2x + 1
–x + (2x + 1) > –x + (x – 2) (dikurangi x) dan –2x + (3x – 4) > –2x + (2x + 1) (ditambah –2x)
(–x + 2x) + 1 > (–x + x) – 2 dan (–2x + 3x) – 4 > (–2x + 2x) + 1 (sifat asosiatif )
x + 1 > –2 dan x – 4 > 1
(x +1) – 1 > –2 – 1 (ditambah –1) dan (x – 4) + 4 > 1 + 4 (ditambah 4)
x + (1 – 1) > –3 dan x + (–4 + 4) > 5
x > –3 dan x > 5

Pengertian pertidaksamaan di atas adalah x harus lebih besar dari –3 dan juga harus lebih
besar dari 5. Jika digambarkan pada garis bilangan, akan diperoleh:

–3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

11
Dari irisan kedua daerah tersebut diperoleh x > 5.
Misalkan kita uji dengan x = 6.
x – 2 < 2x + 1 < 3x – 4
6 – 2 < 2.6 + 1 < 3.6 – 4
4 < 13 < 14 (pernyataan benar)
Jadi, solusi dari pertidaksamaan x – 2 < 2x + 1 < 3x – 4 adalah {x|x > 5, x ∈ R} atau (5, ∞).

G. APLIKASI PERTIDAKSAMAAN LINEAR


Langkah-langkah penyelesaian soal aplikasi pertidaksamaan linear sama dengan aplikasi
persamaan linear, yaitu sebagai berikut.
1. Mengenali variabel
Kenali besaran apa saja yang ditanyakan dalam soal cerita. Besaran ini biasanya
dapat ditentukan dengan membaca soal cerita secara hati-hati sampai akhir.
Kemudian, buatlah pemisalan tentang besaran yang ditanyakan dengan suatu
variabel, misalnya x.
2. Menerjemahkan soal cerita ke dalam bentuk aljabar
Baca kembali setiap kalimat dan nyatakan semua besaran yang disebutkan dalam
bentuk variabel yang telah didefinisikan pada langkah sebelumnya. Untuk mengatur
informasi ini, terkadang penggunaan tabel atau diagram sangat membantu.
3. Membentuk model atau pertidaksamaan aljabar sesuai dengan masalah dalam soal
cerita.
4. Menyelesaikan model atau pertidaksamaan aljabar yang terbentuk.

Contoh Soal 12

Sebuah truk berhenti sebelum melalui suatu jembatan timbang yang memiliki total
pembebanan 100 ton. Jika bagian truk mempunyai berat 40 ton dan bak truk mempunyai
berat 3 ton, berapakah berat maksimal muatan yang dapat diangkut oleh truk tersebut?
Pembahasan:
Misalkan x adalah berat muatan truk dalam ton.
Berat total truk dapat dinyatakan dengan 40 ton + 3 ton + x ton = (43 + x) ton.
Oleh karena total pembebanan jembatan adalah 100 ton, maka permasalahan tersebut
dapat dinyatakan dengan pertidaksamaan berikut.

12
43 + x ≤ 100
–43 + 43 + x ≤ –43 + 100 (kedua ruas ditambah –43)
x ≤ 57
Jadi, truk tersebut dapat mengangkut muatan dengan berat maksimal 57 ton.

Contoh Soal 13

Suatu perusahaan rental mobil menawarkan pilihan tarif mobil yang hendak disewakan
sebagai berikut.

Biaya Tarif Pertama Tarif Kedua

Biaya administrasi Rp150.000,00 Rp75.000,00

Biaya sewa per hari Rp200.000,00 Rp225.000,00

Jika kamu hendak menyewa mobil di perusahaan tersebut, tarif manakah yang akan kamu
pilih agar biaya yang kamu keluarkan lebih murah?
Pembahasan:
Misalkan x adalah lamanya waktu menyewa mobil.
Tarif pertama dapat dinyatakan dengan: 150.000 + 200.000x
Tarif kedua dapat dinyatakan dengan: 75.000 + 225.000x
Jika kita ingin mengetahui kapan tarif kedua lebih murah dari tarif pertama, maka:
75.000 + 225.000x < 150.000 + 200.000x (kedua ruas dikurangi 200.000x)
75.000 + 25.000x < 150.000
–75.000 + (75.000 + 25.000x) < –75.000 + 150.000 (kedua ruas ditambah –75.000)
25.000x < 75.000

25.000 x 75.000
< (kedua ruas dibagi 25.000)
25.000 25.000
x<3
Jadi, jika menyewa mobil kurang dari 3 hari, maka akan menggunakan tarif kedua karena
lebih murah. Akan tetapi, jika menyewa mobil selama 3 hari atau lebih, maka akan
menggunakan tarif pertama yang lebih murah, sesuai dengan tabel berikut.

13
Banyak Hari Tarif 1 Tarif 2

1 Rp350.000,00 Rp300.000,00

2 Rp550.000,00 Rp525.000,00

3 Rp750.000,00 Rp750.000,00

4 Rp950.000,00 Rp975.000,00

5 Rp1.150.000,00 Rp1.200.000,00

6 Rp1.350.000,00 Rp1.425.000,00

7 Rp1.550.000,00 Rp1.650.000,00

8 Rp1.750.000,00 Rp1.875.000,00

9 Rp1.950.000,00 Rp2.100.000,00

14

Anda mungkin juga menyukai