Anda di halaman 1dari 3

Rheumatoid Arthritis

Apa itu penyakit rheumatoid arthritis (RA)?


Rematik atau yang dalam bahasa medis disebut dengan rheumatoid arthritis adalah
penyakit yang menyebabkan radang, dan kemudian mengakibatkan rasa nyeri, kaku, dan
bengkak pada sendi. Penyakit disebabkan oleh gangguan autoimun.

Bagian tubuh yang paling sering terkena rematik adalah tangan, pergelangan tangan, kaki
dan lutut. Sementara bagian tubuh yang jarang terkena rematik adalah paru-paru, mata,
jantung, pembuluh darah, kulit dan saraf.

RA dapat memengaruhi kemampuan penderitanya dalam melakukan aktivitas harian seperti


menulis, membuka botol, memakai baju, dan membawa barang. Peradangan sendi yang
mengenai pinggul, lutut atau kaki juga dapat membuat sulit berjalan, membungkuk, atau
berdiri.

Rheumatoid arthritis adalah salah satu penyakit yang seringnya dialami oleh orang lanjut
usia (lansia). Akan tetapi, RA juga bisa dialami oleh orang dewasa muda, remaja, dan
bahkan anak-anak. Wanita diketahui 2-3 kali lebih berisiko mengalami rematik dibanding
pria.

Anda dapat mengurangi kemungkinan menderita penyakit ini dengan menurunkan faktor
risiko Anda. Diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Apa saja tanda-tanda dan gejala rheumatoid arthritis (RA)?


Gejala paling khas dari rheumatoid arhritis adalah nyeri sendi dan kekakuan sendi yang
biasanya memburuk di pagi hari setelah bangun tidur atau duduk terlalu lama. Sendi yang
terkena dapat memerah, bengkak, dan terasa hangat ketika disentuh.

Gejala lain rheumatoid arthritis adalah mata gatal atau perih, lemas, lesu, tidak bertenaga,
nafsu makan menurun drastis, dan demam.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala rematik yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda
memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala rematik tertentu, konsultasikanlah dengan dokter
Anda.

Apa penyebab rheumatoid arthritis (RA)?

Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun. Artinya, penyakit ini disebabkan oleh sistem
imun yang menyerang jaringan tubuh yang sehat.

Sistem imun yang keliru menyerang jaringan sehat di sekitar sendi menyebabkan lapisan
tipis sel, alias synovium, menutupi persendian menyebabkan sendi meradang dan bengkak.
Synovium juga melepaskan bahan kimia yang akan merusak tulang rawan dan tulang dalam
sendi Anda.
Jika kondisi ini terus dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, synovium dapat menyebabkan
sendi kehilang bentuk dan pada akhirnya menghancurkan sendi Anda sepenuhnya.

Meski gangguan autoimun dipercaya sebagai penyebab utama rematik, namun sampai saat
ini para peneliti belum mengetahui faktor apa saja yang dapat memicu gangguan tersebut.

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk rheumatoid arthritis


(RA)?

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena rheumatoid arthritis adalah:

 Jenis kelamin. Wanita berisiko 2-3 kali lebih tinggi dibanding pria.
 Usia. RA dapat terjadi pada usia berapapun, namun lebih sering terjadi pada usia 40 sampai
60 tahun.
 Riwayat keluarga. Jika orangtua, saudara kandung, paman, bibi, atau kakek dan nenek
Anda terkena penyakit rematik, Anda berisiko tinggi untuk mengalaminya juga.

Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak akan terkena penyakit ini. Faktor ini
hanyalah referensi saja. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Apa saja pilihan pengobatan untuk rheumatoid arthritis (RA)?


Cara terbaik untuk mengobati rheumatoid arthritis adalah dengan menggunakan obat-
obatan, terapi, olahraga, serta edukasi guna menghindari aktivitas fisik yang dapat memicu
nyeri sendi,

Obat NSAID, seperti naproxen dan ibuprofen dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dan
bengkak jika rematik Anda kambuh. Dokter juga dapat memberikan obat disease-modifying
antirheumatic drugs (DMARDs). Obat ini dapat memperlambat perkembangan RA dan
menyelamatkan sendi dan jaringan lain dari kerusakan permanen. DMARD yang sering
diberikan oleh
dokter yaitu methotrexate (trexall), leflunomide (Arava), hydroxychloroquine (plaquenil)
dan sulfasalazine (Azulfidine).

Jika diperlukan, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk melakukan terapi fisik dan
olahraga khusus guna mengurangi gejala rematik. Beberapa terapi yang mungkin
disarankan dokter seperti berendam dengan air panas, menggunakan lampu pemanas,
kompresan panas, dan terapi whirpool.

Dalam kasus yang parah, dokter bisa menganjurkan pasien untuk melakukan prosedur
operasi. Operasi pengobatan rematik mungkin akan melibatkan pembedahan. Pembedahan
dapat dibagi dalam beberapa prosedur berikut ini:

 Total joint replacement. Saat operasi, dokter bedah akan mengangkat bagian sendi yang
rusak dan memasukan alat buatan dari metal dan plastik.
 Tendon repair. Sendi yang mengalami peradangan dan kerusakan dapat menyebabkan
tendon di sekitar sendi Anda melonggar atau sobek. Dokter bedah dapat memperbaiki
tendon di sekitar sendi Anda.
 Fusi sendi. Operasi penyatuan sendi dianjurkan untuk menstabilkan sendi atau
meluruskannya kembali, dan jika menghilangkan nyeri saat penggantian sendi bukanlah
pilihan.
Mungkin ada metode pengobatan lainnya yang bisa dilakukan dokter untuk mengatasi
rematik. Silakan tanyakan pada dokter untuk informasi lebih lanjut.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk rheumatoid arthritis


(RA)?
Penyakit rematik sulit didiagnosis pada stadium awal karena gejala awalnya sangat mirip
dengan penyakit lain. Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya akan menanyakan
seputar riwayat kesehatan Anda. Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang
meliputi pemeriksaan sendi dan pemeriksaan X-ray. Beberapa pemeriksaan lain yang
mungkin akan dilakukan dokter adalah tes laju endap darah (LED) yang mengukur
peradangan, tes darah lengkap, dan tes faktor rheumatoid (RF).

Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan


rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi rheumatoid
arthritis (RA)?
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi
rheumatoid arthritis adalah:

 Minum obat sesuai anjuran dokter.


 Kurangi berat badan jika berat badan Anda berlebih.
 Perhatikan asupan makanan Anda. Perbanyak makan buah sayur dan hindari berbagai jenis
makanan yang tinggi lemak dan gula.
 Hindari stres. Lakukan berbagai hal yang Anda sukai seperti membaca
buku atau mendengarkan musik untuk menghindari stres.
 Olahraga teratur. Namun, tanyakan pada dokter terkait olahraga yang sesuai dengan kondisi
Anda.
 Segera hubungi dokter jika Anda mengalami nyeri sendi disertai demam yang tak kunjung
membaik meski sudah minum obat.
 Hindari minum alkohol selama Anda menjalani terapi pengobatan.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Sumber : Hello Health Group

Anda mungkin juga menyukai