LANDASAN TEORI
panas sebagai suatu sistem yang menjalankan suatu proses dari satu titik stabil ke titik
stabil lainnya, dimana ilmu pengetahuan tentang transfer panas berhubungan dengan
kecepatan dari transfer panas yang merupakan sesuatu yang penting dalam mendisain
Panas dapat ditransfer melalui tiga cara yaitu : konduksi, konveksi, dan
dan semua cara berasal dari tempat yang bertemperatur tinggi ke tempat yang
bertemperatur rendah.
2.1.2. Konduksi
Konduksi adalah bentuk dari transfer energi dari pertikel – partikel yang
energi yang lebih rendah dan sebagai hasil dari interakasinya diantara partikel –
partikel tersebut. Konduksi dapat terjadi pada benda padat, cair, atau gas. Di
dalam benda cair dan gas, konduksi terjadi karena tabrakan dan difusi dari
molekul – molekul selama pergerakan yang acak. Dalam benda padat, konduksi
7
terjadi karena kombinasi dari getaran dari molekul dalam kisi – kisi dan
•
ΔT = T2 − T1 . Percobaan menunjukkan bahwa kecepatan dari transfer panas Q
tembok atau luas A normal terhadap arah transfer panas adalah dua kalinya,
tetapi setengahnya ketika ketebalan tembok L dua kalinya. Jadi kita mengambil
lain
• T1 − T2 ΔT
Q cond = kA = −kA (W) ( 2.1 )
Δx Δx
panas dari bahan, yang diukur dari kemampuan bahan untuk mengkonduksikan
bentuk turunan
•
dT
Q cond = −kA (W) ( 2.2 )
dx
yang dinamakan dengan hukum Fourier dari konduksi panas setelah J. Fourier
yang mengemukakan pertama kali dalam tulisan transfer panasnya tahun 1822.
Disini dT/dx adalah gradien dari temperatur, yang merupakan kemiringan dari
kurva T – x.
masing – masing.
1
Bagian• dari bahan yang muncul dalam analisis konduksi panas
k 2
α= ( m /s ) ( 2.3 )
ρC p
menyimpan per satuan volume. Untuk itu, difusi panas dari suatu
2.1.3. Konveksi
padat dan cair atau gas yang besebelahan dalam pergerakan ini, dan melibatkan
mengalir melalui permukaan dengan benda – benda luar seperti kipas angin,
As adalah luas
Btu
• permukaan dimana
o konveksi transfer
panas
madalah adala
g temperatur h
bilpermukaan, temp
te eratur
dan T∞
at,
T
dalam cairan
yang jauh
dari
permukaan.
Perhatikan
bahwa pada
permukaan,
temperatur
cairan sama
dengan
permukaan
temperatur
2
•
dalam benda padat. hampa. Ini
konstanta
Stefan –
Boltzman.
Permukaan
yang ideal
yang
memancarkan
radiasi pada
kecepatan
maksimum ini
dinamakan
blackbody, dan
radiasi yang
dipancarkan
oleh blackbody
dinamakan
radiasi
blackbody.
Radiasi yang
dipancarkan
oleh semua
permukaan
adalah lebih kecil daripada radiasi
blackbody yang
yang dipancarkan oleh blackbody
seperti dituliskan
1.
Bagian dari
s radiasi
yang juga
e penting
dari
b permukaan
adalah
a tingkat
g
a
i penyerapannya
b
e
α , yang
r
i
k
u merupakan
t
•
Q emit = (W) pecahan dari
ε ( 2.6 )
σ tabrakan energi
A
T radiasi pada
4 permukaan
yang diserap
s s oleh
permukaan.
Seperti
emisivitas,
dimana ε merupakan emisitivitas dari tingkatnilai
dari permukaan. Bagian dari
emisivitas yang p a
e b
nilain 0 ≤ ε ≤ 1 , diukur dengan n e
ya y r
cara seberapa dekat suatu e a
berad
a r d
dianta a a
ra p d
a i
n a
n
permukaan mendekati sebuah j t
u a
g r
a 0 ≤ α ≤ 1. Sebuah
blackbody menyerap
semua
baik.
pada
temperatur dan panjang
gelombang dari radiasi. Hukum
radiasi Kirchoff
•
dimana Q incident adalah tingkat dimana radiasi bertabrakan pada permukaan dan
dipantulkan kembali.
lebih besar pada temperatur absolut Tsurr yang dipisahkan oleh sebuah gas yang
tidak berhubungan dengan radiasi, tingkat radiasi transfer panas diantara dua
•
Q rad = εσAs (Ts4 − Tsurr
4
) (W) ( 2.8 )
Dalam kasus spesial seperti ini, emisivitas dan luas permukaan dari permukaan
disekitarnya yang tidak mempunyai efek terhadap jumlah radiasi transfer panas.
Radiasi transfer panas ke dan dari permukaan disekitarnya oleh gas seperti
dalam efek dari keduanya, konveksi dan radiasi. Kemudian, jumlah dari
kecepatan transfer panas yang menuju atau dari permukaan dengan konveksi
= hcombined As (Ts − T∞ )
Perhatikan bahwa koefisien transfer panas gabungan secara esensial mengubah
memperhitungkan transfer panas dalam arah yang lainnya. Dalam kasus seperti
itu dinamakan multidimensi, dan pada bagian ini kita akan membahas
sebagai
berikut
• •
+−−− + = (
QQQQ G Δ 2
• .
Q x + zx + yz +
1
Q y Δx + Δz e E
Δy
0
l lem
e )
ment
eΔ
n
t
Tidak
V=
satupun
eΔ
bahwa
l x
volu
eΔ
ele
adalah
my
e
Δ
n
z
t
,
dan
perubaha
n isi
energi
dalam
elemen
dan
kecepata
n
pembang
kitan
panas
didalam
elemen
dapat
dituliska
n
sebagai
berikut
ΔE elem e nt
2
= E t + Δt − E t = mC (Tt + − Tt ) = ρCΔxΔyΔz (Tt + Δt − Tt ) panas
Δt
• • •
G element = g = g ΔxΔyΔz
Velement
• • • • • • Tt +
Q x + Q y + Q z − Q x + − Q y + − Q z + + g ΔxΔyΔz = ρCΔxΔyΔz
Δt − Tt
Δx Δy Δz •
Δt
• • • • • •
Q x + Δx − 1 Q y + Δy − 1 Q z + Δz − T
− − − + g = ρC t + Δt ( 2.11 )
Qx ΔxΔ Q ΔxΔ
z y y Qz Tt •
Δ Δ Δ Δt
1 x y z
ΔyΔz
Δy , Δz dan Δt → menghasilkan
0
⎞ ⎛ ∂T ∂ ⎛ ∂T ⎞
∂ ⎛ ∂T ⎞ ∂ •
⎜k ⎟+ ⎜k ⎟ ( 2.12 )
∂
∂ + ∂T
⎜k ⎟+ g =
ρ∂C
∂
∂
∂
x⎝ x⎠ y⎝ y z⎝ z⎠ ∂t
• •
1 Q y + Δy − Q y 1 ∂Q y 1 ∂⎛ ∂T ⎞ ∂ ⎛ ∂T ⎞
lim = = ⎜ − kΔxΔz ⎟=− ⎜k ⎟
Δy →0 ΔxΔz Δy ΔxΔz ∂y ΔxΔz ∂y ⎝ ∂y ⎠ ∂y ⎝ ∂y ⎠
• •
1 Q z + Δz− Q z 1 ∂Qz 1 ∂⎛ ∂T ⎞ ∂ ⎛ ∂T ⎞
lim = = ⎜ − kΔxΔy ⎟ = − ⎜ k ⎟
Δz →0 ΔxΔy Δz ΔxΔy ∂z ΔxΔy ∂z ⎝ ∂z ⎠ ∂z ⎝ ∂z ⎠
dimana nilai dari α = k / ρC adalah sekali lagi difusi panas dari bahan.
maka didapat
1 ∂ ⎛ ∂T ⎞ 1 ∂ ⎛ ∂T ⎞ ∂ ⎛ ∂T ⎞ • ∂T
⎜ kr ⎟+ 2 ⎜ kr ⎟ + ⎜ k ⎟ + g = ρC ( 2.14 )
r ∂r ⎝ ∂r ⎠ r ∂φ ⎝ ∂φ ⎠ ∂z ⎝ ∂z ⎠ ∂t
maka didapat
1 ∂ ⎛ 2 ∂ T⎞ 1 ∂ ⎛ ∂T ⎞ 1 ∂⎛ ∂T ⎞ • ∂T
⎜ kr ⎟+ ⎜k ⎟+ ⎜ k sin ⎟ + g = ρC ( 2.15 )
θ
r 2 ∂r ⎝ ∂r ⎠ r 2 sin 2 θ ∂φ ⎝ ∂φ ⎠ r 2 sin θ ∂z ∂z ⎠ ∂t
⎝
penyeimbang energi pada elemen turunan dalam suatu bahan, dan nilainya tetap
sama dengan tanpa melihat kondisi panas, dan permukaan dari bahan. Itu
berhubungan dengan kondisi pada permukaan seperti suhu permukaan atau flux
panas yang diberikan. Kemudian kita mengetahui bahwa flux panas dan
distribusi panas dalam satu bahan bergantung pada kondisi di permukaan, dan
deskripsi dari masalah heat transfer dalam satu bahan tidak akan selesai tanpa
deskripsi penuh dari kondisi panas pada permukaan yang terbatas pada bahan.
kondisi syarat batas. Sedangkan kondisi yang biasanya pada waktu yang
persamaan matematika untuk distribusi panas dari bahan untuk pertama kali.
1
Masalah syarat batasan yang biasanya muncul dalam prakteknya adalah
masalah syarat batas panas yang ditentukan, flux panas yang ditentukan,
secara langsung dan mudah. Untuk itu, seseorang dengan cara yang
kondisi syarat batas dari panas yang ditentukan dapat dituliskan sebagi
T (L, t ) =
berikut T2
( )
T 0, t = T1 ( 2.16 )
dapat konstan, yang terdapat dalam kasus konduksi panas stabil atau
dapat digunakan sebagai satu dari kondisi syarat batas. Flux panas
1
dalam arah x positif kemana saja dalam bahan, termasuk dalam
sebagai
•
∂T 2
q = −k ( W/m ) ( 2.17 )
∂x
Yang perlu diperhatikan adalah tanda yang tepat untuk flux panas yang
diberikan karena tanda yang salah akan membalikkan arah dari heat
∂T (0, t )
−k =h − T (0, t )] ( 2.18a )
[T 1 ∞1
∂x
dan
∂T (L, t )
−k = h2 [T (L, t ) −∞ 2T ] ( 2.18b )
∂x
dimana h1 dan h2 adalah koefisien heat trasnfer konveksi dan T∞1 dan
adalah temperatur dari bahan lingkungan pada kedua sisi dari plat.
T∞ 2
2.2.2.4. Masalah Syarat Batas Radiasi
ruang hampa dan tidak ada konveksi heat transfer diantara permukaan
dan lingkungan. Dalam kasus seperti itu, radiasi menjadi hanya satu –
lingkungan. Untuk heat transfer dimensi satu dalam arah x dalam plat
∂T (0, t )
−k =εσ T[ − T (0, t )
4
] ( 2.19a )
4
1 surr ,1
∂x
dan
∂T (L, t )
−k
∂x
= εσ
2 [
T (L, t ) − surr
4 4
T ,2 ] ( 2.19b )
−8 2 4
σ = 5,67 x10 W / m • K adalah konstanta Stefan – Boltzman, dan
4 4
Tsurr ,1 dan Tsurr , 2 adalah suhu rata – rata pada lingkungan permukaan
Beberapa sisi terbuat dari beberapa lapis yang terdiri atas bahan –
bahan yang berbeda, dan solusi dari permasalahan heat transfer dalam
bahan seperti itu memerlukan solusi masalah heat transfer pada setiap
setiap penghubung.
Kondisi syarat batas pada penghubung didasarkan pada keperluan
bahwa 1) dua sisi yang saling berhubungan harus memiliki suhu yang
menyimpan energi, dan kemudian flux panas pada dua sisi yang
dituliskan
T A ( x 0 , T ) = TB ( x 0 , ( 2.20 )
t)
dan
∂T A (x 0 , t ) ∂T ( x , t )
−kA = −k B B 0 ( 2.21 )
∂x ∂x