D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK II
1. ANNISA CHANIA
2. RINDI ANDIKA
3. RANDI TRI NANDA
4. GEBI WAHYU YULIANI
5. TIARA REZA
6. MUHAMMAD ZIKRA
KELAS : X . IPS 1
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
serta hidayahnya kepada kami, yang pada kesempatan kali ini kami dapat menuangkan
tinta untuk mengukir ilmu pengetahuan yang sangat di butuhkan dan semoga dapat
bermanfaat bagi penulis serta semoga pula bermanfaat bagi pembaca.
Sholawat serta salam marilah selalu dan selalu kita hadirkan kepada Rasulullah
muhammad SAW sebagai uswah al-hasanah yang senantiasa di harapkan syafaatnya di
hari kiamat.
Dalam menulis karya ilmiah ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala –
kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada Sari Ratu Dewi S.Pd sebagai guru
pembimbing, orang tua dan semua orang yang terlibat yang telah memberikan
dorongan dan motivasi sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
Disini penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan karya ilmiah ini
terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang
hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di
capai dengan sempurna. Amin.
(………………… )
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan ……………………………………………….………....... 3
Manfaat ………………………………………………………….... 4
BAB II PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
1) Kesimpulan …………………………..……………………………….............. 10
2) Saran ………………………………………………................................ 11
DAFTAR PUTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Saat ini banyak masyarakat yang tidak tahu bagaimana sejarah awal rasulullah saw
sampai ia diangkat menjadi rasul.serta sejarah bagaimana rasulullah
menyampaikan/menyebarkan agama islam melalui dakwah-dakwahnya.dalam
menyampaikan dakwah – dakwahnya rasulullah banyak menggunakan berbagai
macam strategi.
Muhammad saw adalah nabi terakhir dan merupakan rasul ulul azmi.
Sekitar tahun 570 M,mekkah adalah sebuah kota yang sangat penting dan terkenal
diantara kota-kota di negeri arab,baik karena tradisinya maupun karena letaknya.kota
ini dilalui jalur perdangangan yang ramai menghubungkan yaman di selatan dan siria
di utara.dengan adanya ka’bah ditengah kota,mekkah menjadi pusat keagamaan
arab.didalamnya terdapat 360 berhala,mengelilingi berhala utama,hubal.mekkah
kelihatan makmur dan kuat.agama dan masyarakat arab pada masa itu
mencerminikan realitas kesukuan masyarakat jazirah arab dengan luas satu juta mil
persegi.
Kota ini merupakan tempat pertama rasulullah saw menyebarkan agama islam dan
menyampaikan dakwahnya sekaligus juga merupakan tempat kelahiran rasulullah
nabi muhammad saw.
2. RUMUSAN MASALAH :
3. TUJUAN
4. MANFAAT
PEMBAHASAN
Muhammad di lahirkan di kota Mekkah, yaitu pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal
tahun Gajah atau pada tanggal 20 April tahun 571 Masehi. Muhammad adalah
keturunan Bani Quraisy. Ayahnya bernama Abdullah Bin Abdul Mutalib, sedangakn
ibunya bernama Siti Aminah binti Wahab. Nabi Muhammad dilahirkan tanpa ayah
disisinya, dan juga dilahirkan di tengah-tengah masyarakat Jahiliyah. Pada zaman itu
manusia tidak menggunakan akal pikirannya untuk melakukan sesuatu. Wanita
dianggap sebagai makhluk yang tak berharga, bahkan setiap bayi perempuan yang di
lahirkan harus di bunuh. Mereka menganggap bahwa berhala adalah Tuhan mereka.
Diantara nama-nama berhala yang mereka sembah antara lain Hubal, Latta, Uzza, dan
Munat. Hubal adalah berhala yang terbesar, sedangkan Latta adalah berhala yang
tertua. Disamping menyembah berhala, masyrakat jahiliyah juga menyembah malaikat
dan binatang seperti yang dilakukan kaum Sabi’in.
Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab
Jahiliah, atau masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Kebodohan
masyarakat Arab pada waktu itu, terdapat dalam bidang agama, moral, dan hukum.
Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh
dari ajaran agama Tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi
Ibrahim A.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala.
Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah (Baitullah = rumah
Allah AWT) yang jumlahnya mencapai 300 lebih. Di antara berhala-berhala yang
termashyur bernama: Ma’abi, Hubal, Khuza’ah, Lata, Uzza, dan Manat.
Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab jahiliah yang menyembah malaikat dan
bintang yang dilakukan kaum Sabi’in serta menyembah matahari, bulan, dan jin yang
diperbuat oleh masyarakat di luar kota Mekah. Dalam bidang moral, masyarakat Arab
jahiliah telah menempuh cara-cara yang sesat, seperti:
v Bila terjadi peperangan antarkabilah, maka kabilah yang kalah perang akan
dijadikan budak oleh kabilah yang menang perang.
v Memiliki kebiasaan buruk, yakni berjudi dan minum minuman keras. Kejahiliaan
mereka daam bidang hukum antara lain anggapan mereka bahwa judi, bermabuk-
mabukan, berzina, mencuri, merampok, dan membunuh, bukan merupakan perbuatan
yang salah.
1. Awal Kerasulan
Pada saat beliau tidur dan terbangun tiba-tiba ia ketakutan yang luar biasa,seluruh
tubuhnya,seluruh diri batinnya,di cengkram oleh sebuah kekuatan yang sangat
besar,seolah –olah seorang malaikat telah mencengkram beliau dalam pelukan yang
menakutkan yang seakan mencabut kehidupan dan nafas darinya.ketika beliau
berbaring disana,beliau mendengar perintah,”bacalah!”.ketika itu beliau protes bahwa
beliau adalah buta huruf,hingga turunlah ayat yang pertama yaitu surah al alaq ayat 1
sampai 5 yang artinya:
Peristiwa turunnya wahyu itu menandakan bahwa telah diangkatnya muhammad saw
sebagai seorang nabi penerima wahyu ditanah arab.malam terjadinya peristiwa itu
disebut malam lailah al-qadar.setelah itu dia pulang kerumah dengan perasaan was-
was dan meminta isterinya untuk menyelimutinya.saat itulah turun wahyu yang ke 2
yang berbunyi:
2. Pertengahan Kerasulan
Setelah beberapa lama dakwah nabi muhammad saw dilaksanakan secara individual,
turulah perintah agar nabi menjalankan dakwah secara terbuka.mula-mula beliau
mengundang dan menyeru kerabat karibnya dan bani abdul muthalib.pada permulaan
dakwah ini orang yang pertama-tama menerima dakwah nabi yaitu dengan masuk
islam adalah,dari pihak laki-laki dewasa adalah abu bakar ash-shiddiq,dari pihak
perempuan adalah isteri nabi saw yaitu khadijah,dan dari pihak anak-anak adalah abi
bin abi thalip ra.
Dalam memulai dakwah nabi banyak mendapatkan halangan dari pihak kafir quraisy
mekah dan berbagai bujuk rayu yang dilakukan kaum quraisy untuk menghentikan
dakwah nabi gagal.tindakan – tindakan kekerasan secara fisik yang sebelumnya pernah
dilakukan semakin ditingkatkan.
Tatkala banyaknya tekanan dari berbagai pihak nabi saw mengalami kesedihan yang
mendalam yaitu wafatnya paman beliau yaitu abu thalip.sehingga allah menghibur hati
baginda rasul saw dengan terjadinya isra’dan mi’rajnya nabi muhammad saw.setelah
peristiwa isra’dan mi’rajnya,suatu perkembangan besar bagi kemajuan dakwah islam
muncul.perkembangan itu diantaranya datang dari sejumlah penduduk yatsrif yang
berhaji kemekah .jamaah haji yang datang dari yastrib berjumlah 73 orang,atas nama
penduduk yastrib,mereka meminta muhammad saw dan muslimin mekah agar
berkenan pindah ke yastrib.dalam perjalanan keyastrib nabi ditemani oleh abu bakar
ash-siddiq sementara itu,penduduk yastrib menunggu-nunggu kedatangannya.ketika
nabi saw datang, mereka menyambut nabi dan kedua sahabatnya dengan penuh
kegembiraan.sejak itu,sebagai penghormatan terhadap nabi,nama kota yastrib diubah
menjadi madinatun nabi.
Pada tahun 9 dan 10 hijriah banyak suku dari pelosok arab mengutus delegasinya
kepada nabi muhammad saw menyatakan ketundukan mereka.masuknya orang mekah
kedalam agama islam rupanya mempunyai pengaruh yang sangat besar pada
penduduk padang pasir.tahun itu disebut dengan tahun perutusan.persatuan bangsa
arab telah terwujud,peperangan antara suku yang beralangsung sebelumnya telah
berubah menjadi persaudaraan seagama.
Setelah itu nabi muhammad saw segera kembali kemadinah.dua bulan setelah
itu,nabi menderita sakit demam,tenaganya dengan cepat berkurang.pada hari senin
tanggal 12 rabi’ul awal 11 H/8 juni 632 M,nabi muhammad saw wafaat dirumah
isterinya aisyah
Islam mengajarkan bahwa pencipta dan pemelihara alam semesta adalah Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Allah SWT tempat bergantung segala apa saja dari
makhluk-Nya, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada selain Allah
SWT, yang menyamai-Nya.
Umat manusia harus beribadah atau menghambakan diri hanya kepada Allah
SWT. Beribadah atau menyembah kepada selain Allah SWT, termasuk dalam perilaku
syirik, yang hukumnya haram, dan merupakan dosa yang paling besar.
Islam mengajarkan bahwa mati yang dialami oleh setiap manusia, bukanlah akhir
kehidupan tetapi merupakan awal dari kehidupan yang panjang, yakni kehidupan di
alam kubur dan di alam akhirat. Manusia yang ketika di dunianya taat beribadah, giat
beramal saleh, dan senantiasa berbudi pekerti yang terpuji, tentu akan memperoleh
balasan yang menyenangkan. Di alam kubur akan memperoleh kenikmatan dan di
alam akhirat akan ditempatkan di surga yang penuh dengan hal-hal yang memuaskan.
Tetapi manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah SWT dan banyak
berbuat jahat, tentu setelah matinya akan mendapat siksa kubur dan di campakkan ke
dalam neraka yang penuh dengan berbagai macam siksaan.
C. Kesucian Jiwa
Sesuai sengan ajaran Islam, bahwa berdakwah bukan hanya kewajiban Rasulullah
SAW, tetapi juga kewajiban para pengikutnya (umat Islam), maka Abu Bakar Ash-
Shiddiq, seorang saudagar kaya, yang dihormati dan disegani banyak orang, karena
budi bahasanya yang halus, ilmu pengetahuannya yang luas, dan pandai bergaul telah
meneladani Rasulullah SAW, yakni berdakwah secara sembunyi-sembunyi.
Usaha Abu Bakar Ash-Shiddiq berhasil karena ternyata beberapa orang kawan
dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah:
Abdul Amar dari Bani Zuhrah, Abdul Amar berarti hamba milik si Amar. Karena
Islam melarang perbudakan, kemudian nama itu diganti diganti oleh Rasulullah SAW
menjadi Abdurrahman bin Auf, yang artinya hamba Allah SWT, yang maha pengasih.
Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang
namanya sudah di sebutkan di atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam
generasi awal).
Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni
setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan
secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an surah 26: 214-216.
Rasulullah SAW memberi peringatan kepada semua yang hadir agar segera
meninggalkan penyembahan terhadap berhala-berhala dan hanya menyembah atau
menghambakan diri kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta dan
pemelihara alam semesta. Rasulullah SAW juga menegaskan, jika peringatan yang
disampaikannya itu dilaksanakan tentu akan meraih rida Ilahi bahagia di dunia dan di
akhirat. Tetapi apabila peringatan itu diabaikan tentu akan mendapat murka Allah
SWAT, sengsara di dunia dan di akhirat.
3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW
Kaum kafir Quraisy menolak dakwah Rasulullah SAW, setelah berdakwah itu
dilakukan secara terang-terangan, yakni semenjak tahun ke-4 kenabian.
Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaran
persamaan hak ini. Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam
masyarakat. Mereka ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran
Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.
Kaum kafir Quraisy menolak ajaran Islam karena mereka merasa berat
meninggalkan agama dan tradisi hidup bermasyarakat warisan leluhur mereka.
Mereka berkata, “Cukuplah bagi kami apa yang telah kami terima dari nenek moyang
kami.”
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari penjelasan makalah di atas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa dakwah
Rasulullah SAW periode Madinah itu merupakan dakwah lanjutan yang dilakukan
Rasulullah SAW pada saat beliau hijrah dari kota Mekah ke kota Madinah. Dimana
dalam periode Madinah ini, pengembangan Islam lebih ditekankan pada dasar-dasar
pendidikan masyarakat Islam dan pendidikan sosial kemasyarakatan.
2. Saran
Dari peristiwa tersebut Sikap dan Perilaku yang mencerminkan penghayatan terhadap
sejarah Rasulullah: