Anda di halaman 1dari 3

Sistem dispersi

Sistem dispersi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang salah satu zatnya adalah fase
terdispersi kedalam zat atau fase pendispersi. Klasifikasi sistem dispersi dalam farmasi dilakukan
berdasarkan keadaan fisik medium dispersi, fasa terdispersi, serta ukuran partikel fasa
terdispersi. Klasifikasi ketiga sistem dispersi dibatasi pada medium cair berdasarkan interaksi
antara fasa terdispersi dan medium dispersi.
Pada sistem iyofilik terdapat afinitas antara fasa terdispersi dan medium cair. Dalam
sistem iyofobik terdapat hanya sedikit tarik-menarik antara kedua fasa, seperti belerang dan
magnesium stearat dalam air. Jika cairan adalah air, maka di pakai terminologi hidrofobik.
Kelompok ketiga dari klasifikasi ini adalah molekul, yang mempunyai baik gugus hidrofolik
maupun hidrofobik, yang dinamakan ampifil. Molekul ini membentuk agregat dimensi koloidal
yang dalam medium despersi dinamakan misel, seperti surfaktan dalam air.
Dari bermacam bentuk sediaan farmasi , sistem dispersi cairan merupakan sistem yang
paling kompleks. Faktor metode manufaktur, pendekatan formulasi, pemilihan bahan formulasi,
dan efek faktor lingkungan, seperti terperatur dan waktu, sangat mempengaruhi variabilitas
ketersediaan hayati produk, karakteristik, dan variabel lain. Contoh dari bentuk sediaan cair
adalah suspensi yang dapat didefinisikan sebagai preparat yang mengandung pertikel obat yang
terbagi secara halus disebarkan secara merata dalam pembawa dimana obat menunjukkan
kelarutan yang sangat minimum. Alasan penggunaaan suspensi farmasetik :
a. Diperlukan dosis obat yang sesuai
b. Mudah untuk mengatur dosis dengan pengenceran
c. Mudah ditelan
d. Tidak menimbulkan rasa yang tidak diinginkan
e. Karena ukuran partikel halus, akan meningkatkan luas permukaan spesifik dan mempercepat
disolusi yang penting sekali untuk obat dengan kelarutan rendah. Hal ini juga dapat
mempengaruhi absorpsi obat dan ketersediaan hayati obat.
f. Dapat mengembangkan bentuk sediaan alternatif, seperti topikal, parenteral, dan oral selain
bentuk tablet, pelepasan terkendali berbentuk matrik atau secara penyalutan.
g. Penerimaan pasien lebih mudah.
Dalam pembuatan suspensi diperlukan partikel dengan ukuran yang sesuai, distribusi
ukuran partikel, dan stabilisasi fasa dispersi. Antaraksi antara partikel yang sama, partikel tidak
sama, dan medium fasa kontinyu merupakan hal kompleks dan merupakan bagian esensial dari
teknologi dispersi. Interaksi antar partikel disusun oleh molekul, atom, dan ion atau agregat dari
kelompok ini melibatkan forsa tarik-menarik dan tolak-menolak. Forsa ini bergantung pada sifat,
ukuran, dan orientasi spesien dan jarak pisah diantara partikel fasa terdispersi dan medium
dispersi. Sifat-sifat yang diinginkan dalam suatu Suspensi Farmasi :
1. Suatu suspensi farmasi yang dibuat dengan tepat mengendap secara lambat dan harus rata lagi
bila dikocok.
2. Karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran partikel dari suspensoid tetap
agak konstan untuk yang lama pada penyimpanan
3. Suspensi harus bisa dituang dari wadah dengan cepat dan homogen.
Sebagai hasil adsorpsi lapisan udara atau sejumlah kecil kontaminan pada
permukaan padat, kadang-kadang sukar sekali mendispersikan bahan bahkan memungkinkan
terjaddinya pembasahan solid oleh cairan, sebagai contoh pembuatan suspensi. Partikel dengan
berbagai cara dapat dihaluskan sampai mencapai ukuran tertentu. Sesudah itu kalau dihaluskan
terus, pertikel tersebut akan membesar ukurannya. Selain itu, jarang sekali partikel halus
berbentuk individual, lebih sering berbentuk agregat (kelompok) partikel yang menyatu.
Penambahan surfaktan dalam jumlah cukup akan menurunkan sudut kontak mendekati nol.
Adapun beberapa perilaku partikel terdispersi :
1. Koagulasi
La Mer: koagulasi berasal dari bahasa latin “coagulare” yang berarti berkumpul bersama.
Terminologi ini berlaku untuk kerja garam netral terhadap dispersi koloidal, dengan penurunan
potensial tolak-menolak dari lapisan rangkap elektrik disekitar partikel dari kesatuan berbentuk
kompak.
2. Flokulasi
Flokulasi berasal dari kata latin Floculare yang signifikan dengan bentuk flocon (sarang tawon)
yaitu struktur longgar dan poros. Flokulasi dapat dilakukan dengan cara:
a. Modifikasi muatan elektrik dengan elektrolit
b. Interaksi kimia
c. Pembuatan jembatan antara polimer
d. Penggunaan cairan
3. Caking
Bersatunya partikel padat membentuk massa, seperti massa kue yang sukar dipisahkan dengan
cara pengocokan. Hal ini menimbulkan resiko ketidak homogenan suspensi walaupun sudah
mengalami pengocokan.
Salah satu aspek dari kestabilan fisika dalam suspensi di bidang farmasi adalah
menjaga partikel supaya tetap terdistribusi secara merata keseluruh dispersi. Walaupun
merupakan suatu kemungkinan yang kecil untuk benar-benar mencegah pengendapan dalam
suatu periode waktu yang lama, perlu juga dipertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan pengendapan. Berbagai faktor yang terlibat dalam laju dari kecepatan mengendap
partikel-partikel suspensi tercakup dalam persamaan Hukum Stokes :

Persamaan Stokes diturunkan untuk suatu keadaan ideal dimana partikel-partikel yang
benar-benar bulat dan seragam dalm suspensi yang encer mengendap tanpa mengakibatkan
turbulensi pada waktu turun kebawah, tanpa tumbukan antara partikel-partikel suspensoid dan
tanpa gaya tarik-menarik kimia atau fisika atau afinitas untuk medium dispersi. Jelas persamaan
Stokes tidak bisa dipakai secara tepat untuk suspensi farmasi biasa dimana bentuk suspensoid
tidak teratur, dengan berbagai diameter partikel dan bukan bulat, dimana jatuhnya partikel
tersebut mengakibatkan turbulensi dan tumbukan serta juga adanya afinitas yang cukup besar
antara partikel terhadap medium suspensi. Tetapi konsep dasar dari persamaan tersebut
memberikan suatu pertanda yang tepat tentang faktor-faktor yang penting untuk partikel suspensi
dan memberikan isyarat penyesuaian yang mungkin dapat dibuat pada suatu formulasi untuk
mengurangi laju endap partikel.

Anda mungkin juga menyukai