PROPOSAL MINIRISET
Dosen pengampu :
oleh :
Kelompok 5
Biologi C 2015
6. Prosedur Penelitian
a. Pre-treatment Jerami Padi dan Delignifikasi
Jerami padi (Oryza sativa) yang diperoleh dilakukan
tahap pencucian, dipotong dan dikeringkan menggunakan
oven selama 3 jam dengan suhu 70oC. Jerami yang sudah
kering kemudian diblender dan disaring dengan ukuran 100
mesh. Kemudian dilakukan tahap delignifikasi dengan
mengacu kepada Goyal et.al.,(2014). Proses delignifikasi
jerami padi dilakukan melalui dua tahap, pertama pencucian
dengan 0,5 M KOH pada suhu ruang selama 4 jam kemudian
dicuci dengan 0,1 N H2SO4 pada suhu ruang selama 1 jam,
rasio pencucian 1:10 (jerami:pencucian). Setelah kedua
tahap pencucian tersebut selesai, dilakukan mencucian
menggunakan air hingga pH netral (Anggarwal et.al., 2017).
b. Produksi Enzim Secara SmF
Dalam memproduksi enzim, proses fermentasi dapat
dilakukan dengan dua proses yaitu Solid State Fermentation
(SSF) dan Submerged Fermentation (SmF). Pada penelitian
ini digunakan proses metode Smf karena sangat cocok untuk
mikroorganisme bakteria yang memerlukan tingkat
kelembaban yang tinggi. (Sadhu dan Maiti, 2013).
Sebelum melalui tahap produksi, hasil isolasi biakan
murni Bacillus megaterium akan dibiakkan pada 250 ml
tabung erlemenyer berisi Nutrient Broth (NB) yang telah
disterilisasi dan didinginkan pada suhu ruang. Biakan murni
Bacillus megaterium yang diperoleh diinokulasikan
sebanyak 1 ose dan diinkubasi pada suhu 35oC dengan
kecepatan 120 rpm selama 24 jam (Shahid et.al., 2016).
Langkah produksi enzim secara SmF diperlukan 25
ml medium fermentasi (yeast extract 1 gr, sukrosa 2 gr,
K2HPO4 1 gr dan FeSO4 0,01 gr/l) mengandung 0,5 ml basal
salt solution (NaNO3 10 gr, KCl 2,5 gr, MgSO4 2,5 gr dan
air distilasi 50 ml) dengan pH medium 5. Ditambahkan 1 gr
jerami padi, keseluruhannya dimasukkan kedalam 250 ml
tabung erlemenyer dan disterilkan menggunakan autoclave
121oC selama 15 menit dengan tekanan 15 psi. Setelah
disterilisasi, tabung erlemenyer didinginkan pada suhu ruang
dan sebanyak 1 ml dari kultur murni Bacillus megaterium
diinokulasikan secara aseptic pada tabung erlemenyer.
Setelah proses inokulasi, tabung erlemenyer diinkubasi
shaker selama 37oC dengan kecepatan 120 rpm selama 48
jam. Setelah proses terminasi pada periode fermentasi,
media fermentasi disaring dengan kain muslin kemudian
dilakukan sentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan
10.000 rpm dan suhu 4oC. Setelah proses sentrifugasi
didapatkan partikel bening, dan itu adalah enzim ekstrak
kasar yang didapatkan (Shahid et.al., 2016).
Untuk melakukan optimasi produksi enzim, langkah
yang telah dipaparkan diatas ukuran inokulasi dan
konsentrasi substrat jerami untuk mengetahui ukuran
optimal enzim yang dapat dihasilkan oleh Bacillus
megaterium.
c. Uji Aktivitas Enzim Selulase
Enzim ekstrak kasar yang diperoleh dilakukan
pengukuran aktivitas enzim berdasarkan metode Miller
(1959) dengan menambahkan 1 ml enzim ekstrak kasar pada
1% CMC substrat pada buffer fosfat dengan pH 7 selama 15
menit. Reaksi tersebut dihentikan dengan penambahan 2 ml
Dinitro Salicylate Acid (DNS) dan didihkan selama 15
menit, kemudian sampel didinginkan pada suhu temperature
dan di ukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang
gelombang 600 nm. Jumlah gula yang dihasilkan ditentukan
dengan standar glukosa. Satu unit aktivitas selulosa
didefinisikan sebagai jumlah enzim yang diproduksi 1 µmol
glukosa per menit.
d. Pengukuran Parameter
1) Ukuran inokulasi optimal
Pengukuran parameter inokulasi dilakukan
selama proses SmF tersebut berlangsung, dilakukan
pemberian inokulasi bakteri selama proses SmF
sebanyak (0,5%-1,5%) dari volume medium (v/v)
dan diuji aktivitas enzimnya (Shahid et.al., 2016).
Ukuran Inokulasi Aktivitas Enzim
(%) (IU/ml)
0,5
0,7
0,9
1,1
1,3
1,5
2) Konsentrasi Jerami Optimal
Pengukuran parameter substrat dilakukan
selama proses SmF tersebut berlangsung, dimana
dilakukan penambahan jumlah konsentrasi substrat
jerami sebanyak (1%-3%) dan diuji aktivitas
enzimnya (Shahid et.al., 2016).
Konsentrasi Jerami Aktivitas Enzim
(%) (IU/ml)
1
1,2
1,4
1,6
1,8
2
2,2
2,4
2,6
2,8
3
7. Analisis Data
Literatur penunjang dalam studi kepustakaan digunakan
sebagai analisis data yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk
tabulasi, grafik dan gambar. Sedangkan pada bagian pengkuran
ukuran inokulasi dan konsentrasi jerami digunakan analisis statistic
yaitu Uji Anova satu arah untuk menguji perbedaan diantara dua
atau lebih kelompok, dimana hanya terdapat satu faktor yang
dipertimbangkan.
8. Alur Penelitian JERAMI PADI
Pengeringan di oven T=70oC, t=3 jam
Bacillus megaterium Diblender
Penyaringan 100 mesh
SERBUK JERAMI PADI
Ditambahkan 0,5M KOH, T=25oC, t=4 jam
(rasio 1:10)
Ditambahkan 0,1 H2SO4 T=25oC, t=1 jam
(rasio 1:10)
Dicuci hingga pH netral
SERBUK JERAMI PADI HIDROLISIS
Anggarwal, Neeraj Kumar., Varsha Goyal., Anita Saini., Anita Yadav., Ranjan
Gupta. (2017). Enzymatic Saccharification of Preteated Rice Straw by
Cellulases from Aspergillus niger BK01. J.Biotech Springer. 7(158): 1-10
Margareta, Shinta. (2013). Hubungan Pelaksanaan Sistem Kearsipan Dengan
Efektivitas Pengambilan Keputusan Pimpinan. UPI.: Bandung
Miller, G.L. (1959). Use of Dinitrosalicylic Acid Reagent for Determination of
Reducing Sugar. Anal Chem. 31(3): 426-428
Sadhu, Sangrila dan Tushar Kanti Maiti. (2013). Cellulase Production by Bacteria:
A Review. J. British Microbiology Research. 3(3): 253-258
Shahid, Zeeshan Hussain., Muhammad Irfan., Muhammad Nadeem., Quratulain
Syed., dan Javed Iqbal Qazi. (2016). Production, Purification and
Characterization of Carboxymethyl Cellulase from Novel Strain Bacillus
megaterium. J. Environmental Progress and Sustainable Energy. 1-9