DAFTAR ISI........................................................................................................................... 1
POKOK BAHASAN ................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
1.1. DEFINISI DAN ILUSTRASI RISIKO PASAR .............................................................. 3
1.2. JENIS-JENIS RESIKO PASAR .................................................................................. 3
1.2.1. Specific market risk (risiko pasar secara spesifik) ....................................... 3
1.2.2. General market risk (risiko pasar secara umum) ........................................ 4
1.3. METODE PENGUKURAN RISIKO PASAR : DEVIASI DAN VAR ............................... 5
1.3.1. Deviasi Standar............................................................................................ 5
1.3.2. VAR (VALUE AT RISK)................................................................................... 7
1.3.2.1. VAR Metode Historis (Back Simulation) .............................................. 8
1.3.2.2. VAR Metode Modeling (Analytical)..................................................... 9
1.3.2.3. VAR dengan Simulasi Monte Carlo................................................... 12
1.3.2.4. Pemodelan VAR................................................................................. 14
1.3.2.5. VAR untuk Periode yang Lebih Panjang ............................................ 16
1.4. MANAJEMEN RISIKO PASAR : DIVERSIFIKASI .................................................... 16
1.4.1. Aset Independen ....................................................................................... 17
1.4.2. Asset Yang Tidak Independen ................................................................... 19
1.4.3. Ilustrasi Risiko Yang Bisa dan Yang Tidak Bisa Didiversifikasikan ............. 20
PERTANYAAN .................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 22
POKOK BAHASAN
Risiko pasar muncul karena harga pasar bergerak dalam arah yang
merugikan organisasi. Risiko pasar merupakan kondisi yang dialami
oleh suatu perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kondisi dan
situasi pasar di luar dari kendali perusahaan. Risiko pasar sering
disebut juga sebagai risiko yang menyeluruh, karena sifat umumnya
adalah bersifat menyeluruh dan di alami oleh seluruh perusahaan.
Specific market risk adalah suatu bentuk risiko yang hanya dialami
secara khusus pada satu sektor atau sebagian bisnis saja tanpa bersifat
menyeluruh. Contohnya :
= deviasi standar
= nilai rata-rata
Bagan di atas menggambarkan kurva normal yang berbentuk seperti
bel. Kurva tersebut berbentuk simetris, dimana sisi kanan merupakan
cerminan sisi kiri. Deviasi standar dipakai untuk menghitung
penyimpangan dari nilai rata-rata. Semakin besar deviasi standar,
semakin besar penyimpangan. Penyimpangan dipakai sebagai
indikator risiko. Semakin besar penyimpangan, semakin besar risiko.
E(R) = ∑ Ri / N
σ R2 = ∑ (Ri – E(R))2 / (N – 1)
σR = (σR2 ) ½
Contoh Soal :
σA = (0,973583)½
= 0,9867%
Dengan cara yang sama tingkat keuntungan rata-rata dan deviasi standar
untuk aset B bisa dihitung, dan hasilnya adalah :
E(RB) = 4,15%
σB = 1,8265%
E(R) = ∑ pi Ri
σ R2 = ∑ pi (Ri – E(R))2
σR = (σ R 2 ) ½
Saham PT
Saham PT X Portofolio X dan Y
Y
(1) (2) (3) (4) (5)
Return Return Return Return Return
Hari (%) Hari (%) Hari (%) Hari (%) Hari (%)
1 1,86 7 -8,37 1 -1,96 1 -0,05 7 -6,11
2 -0,65 19 -2,77 2 2 2 0,67 1 -0,05
3 6,39 14 -1,79 3 7,84 3 7,12 6 -0,00095
4 2,11 2 -0,65 4 -1,81 4 0,15 4 0,15
5 3,51 20 -0,17 5 3,7 5 3,6 19 0,27
6 7,14 1 1,86 6 -7,14 6 -0,00095 2 0,67
7 -8,37 4 2,11 7 -3,84 7 -6,11 20 0,71
8 4,14 11 2,54 8 4 8 4,07 14 0,88
9 8,78 15 2,99 9 1,92 9 5,35 12 1,07
10 7,53 5 3,51 10 5,66 10 6,6 11 2,16
11 2,54 8 4,14 11 1,78 11 2,16 15 2,36
12 5,65 12 5,65 12 -3,5 12 1,07 17 3,33
13 8,79 3 6,39 13 1,81 13 5,3 5 3,6
14 -1,79 16 7,04 14 3,57 14 0,88 8 4,07
15 2,99 6 7,14 15 1,72 15 2,36 16 4,36
16 7,04 10 7,53 16 1,69 16 4,36 13 5,3
17 9,99 9 8,78 17 -3,33 17 3,33 9 5,35
18 9,47 13 8,79 18 3,44 18 6,46 18 6,46
19 -2,77 18 9,47 19 3,33 19 0,27 10 6,6
20 -0,17 17 9,99 20 1,61 20 0,71 3 7,12
Return dapat dihitung dengan cara :
Return = { [ P(t+1) – Pt) ] / Pt } x 100%
Di mana Pt = return pada hari t
Pt+1 = return pada hari t+1
Untuk perhitungan VAR, return akan diurutkan dari yang paling rendah
sampai pada yang paling tinggi seperti terlihat pada kolom (2).
Pada kolom (2) terlihat bahwa return terendah adalah -8,37% yang
terjadi pada hari ke-7. Sementara yang tertinggi terjadi pada hari ke-17
sebesar 9,99%.
Misalkan kita ingin melihat VAR 95% harian, kita akan melihat 5% return
terendah. 5% dari 20 adalah 1, dengan demikian kita memilih 1 hari
dengan return terendah yaitu -8,38%.
Misalkan portofolio kita bernilai 1 miliar, maka
VAR 95% harian = - 8,38% x Rp 1 miliar = - Rp 83,78 juta
Maka dapat dikatakan “besok ada kemungkinan sebesar 5% kerugian
kita pada saham X sebesar Rp 83,78 juta atau lebih” atau “kita yakin
sebesar 95% bahwa kerugian kita besok tak lebih dari Rp 83,78 juta”
Sebagai contoh :
return portofolio pada hari 1 = (0,5x1,86)+(0,5x -1,96)
= 0,05%
Dengan demikian VAR 95% return harian bisa dihitung melalui batas
bawah dimana wilayah sebesar 5% dari ujung paling kiri akan diperoleh,
sebagai berikut ini.
Jika kita mempunyai dua aset yang membentuk portofolio kita, maka
efek diversifikasi penting diperhatikan. Diversifikasi bisa mengurangi
risiko jika kolerasi return lebih kecil dari 1. sebagai contoh, misalkan
menggabungkan dua aset dengan karakteristik berikut ini :
dP/P = – D [ dR / (1 + R) ]
Deviasi standar=1%
-1,65% 0% +1,65%
Jika tingkat bunga meningkat sebesar 1,65%, maka portofolio kita akan
turun nilainya sebesar 7,5%. Jika portofolio kita mempunyai nilai
sebesar Rp1 milyar, maka 95% VAR portofolio kita adalah:
Dalam beberapa situasi, kita ingin menghitung VAR untuk periode yang
lebih panjang. Misal, untuk melikuidasi posisi portofolio, waktu satu hari
tidak cukup. Kita memerlukan waktu, misal 5 hari. Padahal kita
menghitung VAR dengan menggunakan periode harian. Dalam situasi
tersebut, VAR harian harus dikonversi menjadi VAR 5-hari. Konversi
tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut
ini.
VAR(n) = VAR(harian) x n
P2 = (1/N)2 12 +…+ (1/N)2 N2 + 2 (1/N)(1/N) 12 +…+ 2 (1/N)(1/N) ij
dimana i ≠ j
Risiko Risiko
Jumlah asset
(standar deviasi) ( varians )
1 178,5357 31.875
10 17,85357 3.187,5
100 1,785357 318,75
1000 0,178536 31,875
10000 0,017854 3,1875
100000 0,001785 0,31875
Tak terhingga 0 0
Jika asset independen satu sama lain, risiko akan cenderung nol jika
kita memperluas asset menjadi tidak terhingga jumlahnya.
Jika aset tersebut independen satu sama lain, kovarians akan sama
dengan nol. Risiko portofolio akan sama dengan formula risiko
portofolio dengan aset independen yang ada.
A B
Return yang diharapkan 12% 10,5%
Standar deviasi 10% 13%
Nilai investasi Rp 35 M Rp 17 M
95% value at risk Rp 2,55 M Rp 2,3 M
Korelasi A dengan B 0,55
Deviasi Standar :
P = [(35/52)2(10)2+(17/52)2(13)2+2 (35/52)(17/52)(0,55)(10)(13)]½
= 9,66%
Dosen Pengampu :
Dr. I. B. Anom Purbawangsa, SE., MM
Penyusun :
Geldy Mahantara Kristindo Katu
1506205108