PENDAHULUAN
Dermatitis atopik (DA) adalah Suatu peradangan pada kulit yang kronis dan
kelainan kulit berupa papul gatal, yang kemudian mengalami ekskoriasi dan
likenifikasi. Penyakit kulit ini diturunkan secara genetik, ditandai oleh inflamasi,
pruritus dan lesi eksematosa dengan episode eksaserbasi dan remisi. Dermatitis
Atopik mengenai tubuh tertentu terutama di wajah pada bayi (fase infantil) dan
Dermatitis atopik kerap terjadi pada bayi dan anak, sekitar 50 % menghilang
pada saat remaja, kadang dapat menetap atau bahkan baru mulai muncul saat
dewasa. Istilah “atopy” telah diperkenalkan oleh coca dan cooke pada tahun 1923,
asal kata “atopos” berarti berbeda dan yang dimaksud adalah penyakit kulit yang
tidak biasa, baik lokasi kulit yang terkena, maupun perjalanan penyakitnya.
erat dengan penyakit atopi lainnya, yakni asma bronkial, rinitis alergik, urtikaria,
dan hay fever. Terdapat berbagai istilah yang digunakan sebagai sinonim dermatitis
anak dengan prevalensi pada anak-anak 10-20 % dan prevalensi pada orang dewasa
1-3 % di Amerika, Jepang, Eropa, Australia dan negara industri lain, sedangkan
pada negara agraris seperti cina dan asia tengah prevalensi dermatitis atopi lebih
Studi Dermatologi anak (KSDAI) yaitu sebesar 23,67 % dimana dermatitis atopik
menempati peringkat pertama dari 10 besar penyakit kulit anak. Dermatitis Atopik
lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki dengan ratio kira-kira 3 : 1.2
Etiologi dan patogenesis sampai saat ini belum diketahui secara pasti namun
faktor turunan dan lingkungan seperti kerusakan fungsi kulit, infeksi, stres dan lain-
lain. Konsep dasar terjadinya dermatitis atopik adalah melalui reaksi imunologi
yang diperantarai oleh sel-sel yang berasal dari sumsum tulang belakang Gejala
Atopik dapat menyebabkan rasa gatal yang dapat mengganggu penderitanya dan
mengeluarkan air. Oleh karena itu, Penyakit ini sangat mempengaruhi kualitas
LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS
Nama : Tn. A
Umur : 31 Tahun
Pendidikan : Sarjana
2. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Gatal pada daerah leher, kedua lipatan siku dan bagian belakang lutut
B. Anamnesis Terpimpin
keluhan gatal pada daerah leher, kedua lipatan siku dan belakang lutut sejak
± 4 hari. Lesi dirasakan sangat gatal kadang-kadang disertai rasa nyeri jika
terlalu lama digaruk. Awal muncul lesi sejak tahun 2009 dan bersifat
seperti leher dan lipatan perut. Keluhan dirasakan memberat jika pasien
lipatan kemudian meluas dan sangat gatal. Pasien juga mengeluh lesi muncul
dr praktek tiap tahun oleh karena keluhan yang dirasakan bersifat kambuhan.
3. STATUS PRESEN
B. Kesadaran : Composmentis
C. Hygiene : Baik
4. STATUS DERMATOLOGY
A. Lokasi : Regio coli dextra, Regio cubiti dextra dan sinistra, Regio
krusta, likenifikasi
5. RESUME
Pasien Laki-laki Usia 31 Tahun datang ke Poli Kulit RSUD SY dengan keluhan
gatal pada daerah leher, kedua lipatan siku dan belakang lutut. Terdapat eritema,
yang terpisah satu sama lain berukuran milier hingga lentikuler, sirkumskrip.
Pada regio poplitea dextra dan sinistra terdapat skuama halus, sirkumskrip. Di
sirkumskrip. Keluhan ini dirasakan sejak ±4 hari yang lalu . Pasien mengeluh
sangat gatal jika berkeringat dan kulitnya kering. Kadang-kadang disertai rasa
nyeri setelah menggaruk. Awal muncul rasa gatal seperti ini dialami sejak ±7
tahun dan tiap tahun berulang. Riwayat Pengobatan (+). Riwayat Asma (+).
6. DIAGNOSA BANDING
B. Dermatitis Intertriginosa
7. DIAGNOSIS
Dermatitis Atopik
8. PENATALAKSANAAN
A. Terapi Sistemik
Setirizin 10 mg 1x1
Methylprednisolon 3x1
B. Terapi Topikal
PEMBAHASAN
skuama. Sebagian disertai papul multiple yang terpisah satu sama lain berukuran
milier hingga lentikuler, sirkumskrip. Pada regio poplitea dextra dan sinistra
disertai papul, multiple, diskret hingga krusta berwarna merah kecoklatan dengan
ukuran milier hingga lentikuler, sirkumskrip. Keluhan ini dirasakan sejak ±4 hari
yang lalu. Pasien mengeluh sangat gatal jika berkeringat dan kulitnya kering.
Kadang-kadang disertai rasa nyeri setelah menggaruk. Awal muncul rasa gatal
seperti ini dialami sejak ±7 tahun dan tiap tahun berulang. Riwayat Asma (+).
Riwayat Asma Pada ayah (+). Berdasarkan anamnesis serta pemeriksaan fisik pada
A. DEFINISI
Dermatitis Atopik adalah peradangan kulit kronis disertai gatal, dapat terjadi
paling sering pada anak-anak tetapi dapat juga terjadi pada orang dewasa dan
bronchial.6
B. EPIDEMIOLOGI
bahwa 10-20% dari anak-anak dan 1-3% orang dewasa di negara-negara maju
yang terkena gangguan tersebut. DA sering dimulai pada awal masa bayi; sekitar
45% dari semua kasus dimulai dalam 6 bulan pertama kehidupan, 60% pada
tahun pertama dan 85% sebelum usia 5 tahun. Hingga 70% dari anak-anak ini
Pada anak, sekitar 45% kasus dermatitis atopic muncul dalam 6 bulan pertama
kehidupan, 60% muncul dalam tahun pertama kehidupan, dan 85% kasus
muncul sebelum usia 5 tahun. Dermatitis atopik sering dimulai pada awal masa
atopic anak muncul dalam 6 bulan pertama kehidupan, 60% muncul dalam tahun
pertama kehidupan, dan 85% kasus muncul sebelum usia 5 tahun. Sebagian besar
yaitu 70% kasus penderita dermatitis atopik anak, akan mengalami remisi
spontan sebelum dewasa. Namun penyakit ini juga dapat terjadi pada saat
Bila seorang ibu menderita atopi maka lebih dari seperempat anaknya akan
menderita Dermatitis atopik pada 3 bulan pertama. Bila salah satu orang tua
menderita atopi maka lebih separuh anaknya menderita alergi sampai usia 2
tahun dan bila kedua orang tua menderita atopi, angka ini meningkat sampai 75
%.2
C. ETIOPATOGENESIS
patogenesis yang pasti masih diteliti para pakar, baik di bidang genetik, maupun
berbagai faktor eksternal dan interna, termasuk sawar kulit. Perjalanan penyakit
Faktor higiene akhir-akhir ini diduga merupakan salah satu faktor DA di dalam
keluarga.4
sawar epidermis, dan peran lingkungan serta agen infeksius. Gangguan fungsi
sawar kulit akibat menurunnya fungsi gen yang meregulasi amplop keratin
(filagrin dan lorikrin). Pada pasien DA detemukan mutasi gen filagrin sehingga
orang normal. Sawar kulit dapat juga menurun akibat terpajan protease eksogen
yang berasal dari tungau debu rumah dan superantigen Staphylococcus aureus
kulit.3,4
menunjukkan daya afinitas yang tinggi pada reseptor di keratinosit dan sel
(migrasi sel, ekspresi adhesi molekul, dan lain-lain), rasa gatal, dan manifestasi
terhadap berbagai allergen, misalnya debu rumah, tungau debu rumah, serbuk
D. GAMBARAN KLINIS
Dermatitis Atopik biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, sering kali pada
tahun pertama kehidupan, tetapi dapat timbul pada semua usia. Distribusi
sesuai dengan umur. Pada usia bayi (2 bulan-2 tahun), tempat predileksi utama
di wajah diikuti kedua pipi dan tersebar simetris. Lesi dapat meluas ke dahi, kulit
kepala, telinga, leher, pergelangan tangan, dan tungkai terutama dibagian volar
atau fleksor. Lesi yang ditemukan lebih mirip dermatitis akut, eksudatif, erosi
dan ekskoriasi. Pada fase anak (2-10 tahun) tempat predileksi lebih sering di fosa
kubiti dan poplitea, fleksor pergelangan tangan, kelopak mata dan leher dan
tersebar simetris. Kulit pasien DA dan kulit pada lesi cenderung lebih kering.
ekskoriasi, krusta dan skuama. Pada fase remaja dan dewasa (usia >13 tahun).
Tempat predileksi mirip dengan fase anak dapat meluas mengenai kedua telapak
tangan, jari-jari, pergelangan tangan, bibir, leher bagian anterior, scalp dan
putting susu. Lesi bersifat kronis, berupa plak hiperpigmentasi, hyperkeratosis,
likenifikasi, ekskoriasi dan skuamasi. Rasa gatal lebih hebat saat beristirahat,
udara panas dan berkeringat. Fase ini berlangsung kronik residif sampai usia 30
E. DIAGNOSIS
1. Harus ada:
anterior dorsum pedis, atau seputar leher (termasuk kedua pipi pada
b. Riwayat asma atau hay fever pada anak (riwayat atopi pada anak < 4
d. Dermatitis fleksural (pipi, dahi, dan paha bagian lateral pada anak <4
tahun)
e. Awitan di bawah usia 2 tahun (tidak dinyatakan pada anak < 4 tahun)
Kriteria William lebih sederhana, praktis, dan cepat, karena tidak
pada kurang dari 50% pasien dermatitis atopik. Kriteria William lebih
1. Pemeriksaaan Penunjang
Peningkatan kadar igE dalam serum juga dapat terjadi pada sekitar 15 %
orang sehat, demikian pula kadar eosinofil, sehingga tidak patonomonik. Uji
kulit dilakukan bila ada dugaan pasien alergik terhadap debu atau makanan
F. DIAGNOSA BANDING
Diagnosis banding DA bergantung pada fase atau usia, manifestasi klinis, serta
lokasi DA. Beberapa penyakit kulit yang memiliki gambaran gejala yang
yang menempel pada kulit. Dermatitis kontak adalah bentuk paling umum
dari dermatitis. Dikenal dua jenis dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak
iritan dan dermatitis kontak alergik. Keduanya dapat bersifat akut maupun
penyebab/allergen.
pada tubuh yang terpapar bahan alergik. DKA dapat meluas ke tempat lain,
lokasi dermatitisnya.4
2. Kandidosis Intertriginosa
Dalam kondisi seperti ini, mudah sekali terjadi superinfeksi oleh Candida
Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip, ditandai dengan kulit tebal dan
Penderita mengeluh gatal sekali, bila timbul malam hari dapat mengganggu
tidur. Rasa gatal memang tidak terus menerus, biasanya pada waktu sibuk,
bila muncul sulit ditahan untuk tidak digaruk. Penderita merasa enak setelah
digaruk, setelah luka baru hilang rasa gatalnya;setelah luka, baru hilang rasa
gatalnya untuk sementara diganti dengan rasa nyeri. Lesi biasanya tunggal,
normal tidak jelas. Gambaran klinis dipengaruhi juga oleh lokasi dan
lamanya lesi. NS, tidak terjadi pada anak-anak tetapi pada usia dewasa-
manula. Lesi bisa ditemukan pada skalp, tengkuk, samping leher, lengan
kaki.
sebagai antiinflamasi.4
G. PENATALAKSANAAN
secara topikal dan secara sistemik. Obat topikal yang diberikan adalah:
pada anak 2-15 tahun dalam jangka pendek atau panjang secara
atau lemah.
menimbulkan aritmia).
- Rawat, kompres
terhadap makanan). Dan pemeriksaan IgE total dan IgE spesifik dalam
serum.
0,5 J setiap kali kunjungan, dan berhenti pada 8-10 J. Diberikan 2-3 kali
seminggu, UVA ini dapat melumpuhkan sel Langerhans. UVB dimulai
dengan 30-50 mJ; naikkan 10 mJ setiap kali kunjungan; dan berhenti bila
H. EDUKASI
dan pasien tentang DA, perjalan penyakit, serta berbagai faktor yang
makanan, Misalnya pada bayi < 1 tahun (susu sapi, telur, kacang-kacangan,
bahan pewarna, bahan penyedap rasa dan zat aditif lainnya). Namun dapat
efektif berguna untuk membangun rasa percaya diri pasien. Walau DA sulit
Meskipun demikian, pasien dan orang tua pasien harus memahami bahwa
penyakit ini tidak dapat sembuh sama sekali. Eksaserbasi diminimalkan dengan
strategi pencegahan yang baik. Sekitar 90% pasien DA akan sembuh saat
mencapai pubertas, sepertiganya menjadi rinitis alergika dan sepertiga yang lain
sehingga diberikan antibiotik oral dan topikal. dicuci dengan obat antiseptik,
seperti chlorhexidine, karena ini menurunkan jumlah bakteri pada kulit; Namun,
juga memiliki risiko yang lebih besar dari beberapa infeksi virus, misalnya,
berwarna. superinfeksi khas lain dari kulit pada pasien dermatitis atopik adalah
virus herpes. Jika infeksi herpes seperti menyebar, hal itu dapat menyebabkan
pada wajah, kulit kepala, dan dada bagian atas. Eksim herpetikum membutuhkan
KESIMPULAN
peradangan kronis yang gatal, dapat terjadi paling sering pada anak-anak
tetapi dapat terjadi pada orang dewasa dan bersifat kronis residif.
Penentuan gejala klinis dermatitis atopic dilihat dari kriteria William yang
lebih sensitif.
pada tahun pertama kehidupan, tetapi dapat timbul pada semua usia.
maupun IgE spesifik, pemberian obat topikal dan sistemik, dan pemakaian