PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mortalitas sebagai komponen dalam demografi merupakan komponen yang penting untuk
diteliti karena memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu kelompok
masyarakat, apakah akan berkembang, statis ataupun gagal untuk bertahan. Kesejahteraan ibu
dan anak yang dipengaruhi oleh komponen mortalitas terkait erat dengan proses kehamilan,
kelahiran dan paska kelahiran. Ketiga periode tersebut akan menentukan kualitas sumber daya
manusia yang akan datang.
Kematian ibu masih merupakan masalah besar yang dihadapi berbagai negara didunia
terutama dinegara berkembang.Menurut Badan kesehatan dunia(WHO), angka kematian ibu
diseluruh dunia diperkirakan 400 per 100.000 kelahiran hidup.Berdasarkan wilayah,di negara
berkembang 440/100.000 kelahiran hidup,di Afrika 830/100.000 kelahiran hidup, di Asia
330/100.000 kelahiran hidup dan di Asia Tenggara 210/100.000 kelahiran hidup.Indonesia
termasuk ke dalam 13 negara penyumbang kematian ibu terbesar didunia(Prabowo,2002).
Kematian yang disebabkan persalinan didunia internasional cukup merisaukan. Menurut
laporan UNICEF dikemukakan angka kematian ibu di Filipina 100, Malaysia 59, Thailand
50,dan Singapura 10 per seratus ribu kelahiran hidup(Ristrini,2004). Angka Kematian Ibu(AKI)
dan angka kematian bayi baru lahir (AKBBL) di Indonesia masih jauh dari target yang harus di
capai tahun 2015 sesuai dengan kesepakatan sasaran pembangunan millenium. Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) melaporkan AKI tahun 2006 sebanyak 253/100.000
kelahiran hidup menjadi 248/100.000 Kekelahiran hidup tahun 2007. Pada tahun 2009 AKI
226/100.000 kelahiran hidup,tapi angka ini masih jauh diatas target AKI untuk MDGes
(Millenium Development Goals) yang ditetapkan WHO sebesar 102/100.000 kelahiran hidup.
Sementara AKBBL di Indonesia mencapai 35/1000 kelahiran hidup atau 2 kali lebih besar dari
target WHO sebesar 15/1000 kelahiran hidup (Depkes,2008). Di Sumatera Barat AKI tahun 2006
sebesar 230/100.000 kelahiran hidup , tahun 2007 sebesar 229/100.000 kelahiran hidup,dan
tahun 2008 sebesar 211,9/100.000 kelahiran hidup (Profil Dinas Kesehatan Provinsi
Sumbar,2009).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 Angka Kematian
Ibu (AKI) Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi
(AKB) sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Neonatus (AKN) adalah
sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup 1-2. Indonesia berkomitmen sesuai dengan deklarasi
Mellinium Devalopment Goals (MDGs), untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi
1/3 dari keadaan tahun 2000, yaitu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Menurut Depkes penyebab kematian maternal di Indonesia adalah perdarahan (42%),
eklamsia (13%), komplikasi abortus (11%), infeksi (10%), dan persalinan lama (9%) 1.
Penelitian Chowdhury (2007) yang dilakukan di Pakistan, menyebutkan bahwa terdapat empat
komplikasi penyebab langsung kematian ibu, yang tertinggi adalah partus lama sebanyak 1270
(24,5%), perdarahan 601 (11,6%), infeksi 485 (9,3%) dan kejang 166 (3,2%).
Masalah kesehatan dan mortalitas sangat erat hubungannya dengan Angka Kematian Ibu
(AKI) atau lebih dikenal dengan istilah maternal mortality (kematian maternal). Kematian
maternal adalah kematian perempuan hamil atau kematian dalam 42 hari setelah berakhirnya
kehamilan tanpa mempertimbangkan umur dan jenis kehamilan sebagai komplikasi persalinan
atau nifas, dengan penyebab terkait atau diperberat oleh kehamilan dan menajemen kehamilan,
tetapi bukan karena kecelakaan.
Proporsi kematian bayi baru lahir di dunia sangat tinggi dengan estimasi sebesar 4 juta
kematian bayi baru lahir pertahun dan 1,4 juta kematian pada bayi baru lahir pada bulan pertama
di Asia tenggara. Hanya sedikit negara di Asia Tenggara yang mempunyai sistem registrasi
kelahiran yang baik sehingga tidak diperoleh data yang akurat tentang jumlah kematian bayi baru
lahir atau pun kematian pada bulan pertama. Dalam kenyataannya, penurunan angka kematian
bayi baru lahir di setiap negara di Asia Tenggara masih sangat lambat (WHO, 2005).
Indonesia, yaitu 5 juta kelahiran per tahun. Di antara sekian juta pelaku aborsi, sebagian
besar Perilaku seksual dikalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah cenderung
meningkat. Sekitar 1 juta remaja pria (5%) dan 200 ribu remaja wanita (1%) secara terbuka
menyatakan bahwa mereka pernah melakukan hubungan seksual (Fuad, 2003 ; Depkes RI,
2006). Usia remaja pertama kali melakukan hubungan seksual aktif, lanjut Fuad bervariasi antara
usia 14-23 tahun dan usia terbanyak adalah antara 17-18 tahun. Perilaku seksual pada remaja ini
berakibat pada kehamilan diluar nikah, penyakit menular seksual dan maraknya kasus aborsi
(Sarwono, 2003).
B. Rumusan Masalah
a. apa pengertian kematian secara umum?
b. apa penyebab tingginya AKI dan AKB?
c. bagaimana permasalahan Indonesia dalam upaya penurunan AKI dan AKB?
d. bagaimana perkembangan upaya global penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir?
e. bagaimana intervensi pokok menurunkan kematian ibu dan bayi baru lahir?
f. apa pengertian remaja?
g. apa Lingkup Permasalahan Kematian Remaja?
h. apa penyebab kematian remaja?
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah dan agar mahasiswi lebih
memahami lagi mengenai Angka kematian ibu, bayi, dan remaja di dalam masyarakat Indonesia.
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan issue-issue kebidanan
komunitas berhubungan dengan kematian ibu ,bayi dan remaja.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian kematian secara umum
b. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab tingginya AKI dan AKB
c. Mahasiswa mampu menjelaskan permasalahan Indonesia dalam upaya penurunan AKI dan AKB
d. Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan upaya global penurunan kematian ibu dan bayi
baru lahir
e. Mahasiswa mampu menjelaskan intervensi pokok menurunkan kematian ibu dan bayi baru lahir
f. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian remaja
g. Mahasiswa mampu menjelaskan Lingkup Permasalahan Kematian Remaja
h. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab kematian remaja
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Angka Kematian Ibu Dan Bayi
1. Angka Kematian Ibu
a. Pengertian
Kematian adalah akhir dari kehidupan ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua
makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami seperti
penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan (Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas).
Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan, atau dalam 42 hari
sesudah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung dari lama lokasi kehamilan, disebabkan
apapun yang berhubungan dengan kehamilan atau penangananya, tetapi tidak secara kebetulan
atau oleh penyebab tambahan lainya (Prawirohardjo S, 2002; 22).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan
perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam
tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana
target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah
kematian ibu. Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke
waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium
masihmembutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus.
Di Indonesia, upaya Safe Motherhood diterjemahkan sebagai Upaya
Kesejahteraan/Keselamatan Ibu. Istilah ”Kesejahteraan Ibu” menunjukkan ruang lingkup yang
lebih luas, meliputi hal-hal diluar kesehatan, sedangan ”Keselamatan Ibu” mempunyai konotasi
yang terkait langsung dengan aspek kesehatan. Dibandingkan dengan angka kematian bayi
(selanjutnya disingkat AKB), perbedaan AKI ternyata jauh lebih besar. Hasil penelitian WHO
dan UNFPA menunjukkan tingginya AKI di berbagai negara berkembang, serta lebarnya jurang
antara keadaan di negara berkembang dan keadaan di negara maju. (AKI ) Angka kematian ibu
sebagai akibat langsung / tidak langsung dalam 100.000 kelahiran hidup.
Gambar
Pencapaian dan Proyeksi Angka Kematian Ibu (AKI)
Tahun 1994-2015
(Dalam 100.000 Kelahiran Hidup)
Gambar diatas menunjukkan trend AKI Indonesia secara Nasional dari tahun 1994 sampai
dengan tahun 2007, dimana menunjukkan penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun.
Berdasarkan SDKI survei terakhir tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000
kelahiran Hidup, meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi di Asia. Sementara target
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)ada sebesar 226 per 100.000
Kelahiran Hidup
Namun berdasarkan SDKI 2012 angka AKI 359/100.00 kelahiran hidup. AKI menyimpang
terhadap tren yang diharapkan terjadi. Tren aki semenjak tahun 1992 sampai 2007 cenderung
turun. Tetapi tahun 2012 cenderung meningkat.
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kota padang (DKK) terdapat 15 kematian maternal
pada masa hamil,bersalin dan nifas. Terdapat 4 orang ibu hamil yang meninggal di daerah sekitar
puskesmas ulak karang,lubuk kilangan,air dingin,dan lubuk buaya.Pada saat bersalin terdapat 9
orang yang meninggal di sekitar puskesmas andalas,ulak karang, alai, bungus, belimbing,
kuranji, air dingin, lubuk buaya, anak air. Pada masa nifas terdapat 2 orang ibu yang meninggal
yaitu: di penggmbiran dan air dingin.
b. Klasifikasi
1. Direct obstetric deaths, yaitu kematian ibu yang langsung disebabkan oleh komplikasi obstetri
pada masa hamil, bersalin dan nifas, atau kematian yang disebabkan oleh suatu tindakan, atau
berbagai hal yang terjadi akibat tindakan-tindakan tersebut yang dilakukan selama hamil,
bersalin atau nifas. Di negara berkembang, sekitar 95% kematian ibu termasuk dalam kelompok
ini.
2. Indirect obstetric deaths, yaitu kematian ibu yang disebabkan oleh suatu penyakit, yang bukan
komplikasi obstetri, yang berkembang atau bertambah berat akibat kehamilan atau persalinan.
c. Ruang lingkup
a. Dunia
1) 180-200 juta kehamilan pertahun
2) 75 juta unwanted pregnancy
3) 50 juta kasus induced abortion
4) 20 juta kasus aborsi yang tidak aman
5) 600.000 kematian ibu (1 orang per menit)
6) 1 kematian ibu = 30 kesakitan ibu
b. Indonesia
1) 5 juta kehamilan per tahun
2) 20.000 kehamilan berakhir dengan kematian ibu
3) AKI tertinggi di ASEAN 373/100.000 kelahiran hidup
4) (SKRT, 1997)
1. Perdarahan : 45.2 %
2. Komplikasi Aborsi : 11.1 %
3. Eklamsia : 12.9 %
4. Partus Macet : 6.5 %
5. Sepsis Postpartum : 9.6 %
6. Anemia : 1.6 %
7. Ketuban pecah dini
8. Cedera maternal
9. Kehamilan ganda
10. Lilitan tali pusat
11. Kelainan letak lain selama kehamilan dan kelahiran.
Hasil Riskesdas juga menunjukkan bahwa cakupan program kesehatan ibu dan reproduksi
umumnya rendah pada ibu-ibu di pedesaan dengan tingkat pendidikan dan ekonomi rendah.
Secara umum, posisi perempuan juga masih relatif kurang menguntungkan sebagai pengambil
keputusan dalam mencari pertolongan untuk dirinya sendiri dan anaknya. Ada budaya dan
kepercayaan di daerah tertentu yang tidak mendukung kesehatan ibu dan anak. Rendahnya
tingkat pendidikan dan ekonomi keluarga berpengaruh terhadap masih banyaknya kasus 3
Terlambat dan 4 Terlalu, yang pada akhirnya terkait dengan kematian ibu dan bayi.
ICD-X mendefinisikan beberapa periode berkaitan dengan kehamilan dan
kelahirannya sebagai berikut:
Masalah Kebidanan Komunitas
1) Periode Perinatal
periode antara umur gestasi 22 minggu lengkap (154 hari- usia dimana berat lahir
normalnya mencapai 500gram) sampai 7 hari setelah dilahirkan. Dengan demikian yang
dimaksud dengan kematian perinatal adalah kematian yang terjadi pada janin ketika usia
kehamilan mencapai 22 minggu lengkap sampai pada saat 7 hari setelah dilahirkan.
2) Periode neonatal
periode mulai saat bayi dilahirkan sampai dengan usia 28 hari. Kematian neonatal (yaitu
kematian yang terjadi pada saat bayi baru lahir sampai berumur 28 hari) dapat dibedakan
menjadi kematian neonatal dini dan kematian neonatal lanjut. Kematian neonatal dini adalah
kematian yang terjadi pada bayi dalam periode 7 hari setelah bayi dilahirkan, sedangkan
kematian neonatal lanjut adalah kematian yang terjadi pada bayi berusia 8-28 hari.
b. Konsep mati
Konsep mati perlu diketahui guna untuk mendapatkan data kematian yang benar. Dengan
kemajuan ilmu kedokteran, kadang – kadang sulit untuk memberikan keadaan mati dan keadaan
hidup secara klinik. Menurut konsepnya, terdapat 3 keadaan vital yang masing – masing bersifat
mutually exclusive, artinya keadaanyang satu tidak mungkin terjadi bersamaan dengan salah satu
keadaan lainnya.
Tiga keadaan vital tersebut ialah :
2. Mati (death)
Mati adalah hilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi
setiap saat setelah kelahiran hidup (Utomo,Budi. 2007 : 84).
3. mati (fetal death)
Lahir mati yaitu menghilangnya tanda – tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum
hasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya (Utomo, Budi. 2007 : 84).
Secara garis besar , dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen
dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang dikenal atau yang umum disebut dengan
kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan
umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang duperoleh dari orang
tuanya selama dalam kandungan (Badan Pusat Statistik).
Sedangkan kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi
yang terjadi setelah satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-
faktor yang berhubungan dengan pengaruh lingkungan sekitar (Badan Pusat Statistik).
Berdasarkan tabel menunjukkan kecenderungan kematian bayi dan kematian balita sejak
SDKI 1991. Angka kematian bayi turun lebih lambat dalam tahun-tahun akhir, seperti yang biasa
terjadi pada penduduk dengan angka kematian rendah. Angka kematian anak turun dari 44
kematian per 1.000 kelahiran hidup pada SDKI 2007 menjadi 40 kematian per 1.000 kelahiran
hidup pada SDKI 2012.
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kota padang (DKK) terdapat 7 kematian balita
yang didapat dari berbagai puskesmas,seperti:puskesmas ambacang terdapat 2 kematian yang
disebabkan oleh diare dan DBD, 1 orang di puskemas andalas disebabkan diare, 2 orang di
puskemas anak air, serta 1 orang di lubuk begalung, dan 1 orang di seberang padang.
b. Indonesia
AKB di Indonesia 45,7 per 1000 kelahiran hidup
Kematian Bayi Baru Lahir memberikan kontribusi 47% terhadap AKB
50% dari kematian bayi baru lahir terjadi pada minggu pertama hidupnya.
Melihat masih tingginya AKI dan AKB di Indonesia maka upaya kesehatan ibu dan bayi baru
lahir menjadi upaya prioritas dalam bidang kesehatan. kematian bayi baru lahir menurut
perkiraan SDKI tahun 2002-2003 adalah 22/1000 kelahiran hidup. Walaupun kematian bayi
turun tetapi kematian bayi baru lahir di Indonesia masih tetap tinggi dan hal ini erat kaitannya
dengan kurang baiknya penanganan komplikasi obstetri saat persalinan dan masih rendahnya
status. kesehatan ibu.
Hubungan antara kematian bayi baru lahir dan kondisi ibu terkait dengan ”fenomena 2/3”
yang terjadi yaitu:
1. 2/3 kematian bayi terjadi pada masa neonatal
2. 2/3 kematian neonatal terjadi pada masa perinatal
3. 2/3 kematian perinatal terjadi pada hari pertama
c. Permasalahan Indonesia Dalam Upaya Penurunan AKI Dan AKB
Berbagai permasalahan masih dialami oleh Indonesia sehingga upaya penurunan AKI dan
AKB sulit dilakukan. Permasalahan yang ada tersebut antara lain adalah :
d. Perkembangan Upaya Global Penurunan Kematian Ibu Dan Bayi Baru Lahir
Upaya Safe Motherhood dirintis untuk mengatasi perbedaan yang sangat besar antara AKI
di negara maju dengan angka tersebut dinegara berkembang. Upaya Safe Motherhood
merupakan upaya untuk menyelamatkan perempuan agar kehamilan dan persalinannya dapat
dilalui dengan sehat dan aman, serta menghasilkan bayi yang sehat.
Tujuan upaya Safe Motherhood adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu hamil, bersalin, nifas, disamping menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir.
Upaya ini terutama ditujukan kepada negara yang sedang berkembang, karena 99% kematian ibu
di dunia terjadi di negara-negara tersebut (Wiknjosastro, H, 2006: 3).
5) Bunuh diri
Beban hidup yang tak mampu lagi dijalani sepenuhnya berakibat pada jalan terakhir,
yaitu bunuh diri. Factor yang sulit untuk menyelesaikan masalah yangt tak bisa ditemukan,
karena beban malu, rasa bersalah yang berlebihan, dan juga spiritual yang begitu tipis dalam
jiwa.
6) Pembunuhan
Banyak kekerasan yang menimpa kaum remaja kita seperti maraknya tawuran dimana-
mana dan juga Negara yang mengalami gejolak peperangan, banyak para remaja yang menjadi
korban pembunuhan dan pembantaian massal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan
perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam
tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana
target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah
kematian ibu. Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke
waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih
membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus.
Angka kematian bayi tersebut dapat didefenisikan sebagai kematian yang terjadi antara saat
setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun (BPS). Sedangkan untuk
menghitung angka kematian bayi dapat dihitung dengan cara :
Jumlah kematian bayi dibawah umur 1 tahun selama tahun x
AKB =
X 1000
Jumlah kelahiran selama tahun x
Remaja Adalah Mereka yang berusia antara 10 – 24 tahun, baik pria maupun wanita (
Menurut PBB ). Fase remaja dibedakan menjadi beberapa tahap, yaitu pra-pubertas (sebelum
akil baliqh) usia bawah 10 tahun, remaja (usia 10-14 tahun), remaja tengah (15-19 tahun) dan
remaja akhir (usia 20-24).
3.2. Saran
Setelah ditarik kesimpulan sebagaimana tersebut di atas selanjutnya penulis mengajukan
beberapa saran, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat berpartisipasi dalam upaya menekan AKI dan AKB serta AKR
sesuai kemampuan dan teori yang sudah didapatkan.
2. Untuk Akademi
Diharapkan Akademi dapat memberikan penilaian terhadap mahasiswa apakah sudah memahami
penjelasan dari tugas yang diberikan.
3. Untuk Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat mengetahui AKI dan AKB serta AKR dan upaya-upaya yang
sudah dan yang akan dilaksanakan untuk menekan AKI, AKB dan AKR.
http://dianmelanimidwife.blogspot.com/2013/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html