Anda di halaman 1dari 41

“My Portofolio Telaah Kurikulum Biologi 2”

Oleh

Susi Erlianti (4401413045)

089652135767

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

Page | 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena dengan
berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas “My Portofolio Telaah Kurikulum
Biologi 2”sesuai dengan yang diharapkan dan tepat pada waktunya. Makalah ini ditulis untuk
memenuhi salah satu tugas akhir pada mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi 2.
Dalam menyelesaikan tugas ini, penulis menyadari bahwa sepenuhnya masih banyak
kekurangan, akan tetapi atas bantuan semua pihak akhirnya kesulitan-kesulitan tersebut dapat
diatasi.
Atas bantuan segala pihak, pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Andreas Priyono Budi Prasetyo, M.Ed. dan Ibu Endah Peniati,
M.Si. selaku dosen pengajar mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi 2 dan teman-teman yang
telah bekerja sama dan memberikan masukan serta penjelasan kepada penulis.
Semoga kumpulan tugas portofolio yang penulis buat ini dapat berguna untuk kita
semua dan tak lupa pula kritik dan saran membangun yang penulis harapkan demi
sempurnanya tugas-tugas berikutnya.

Semarang, 21 Juni 2016

Penulis

Page | 2
Curriculum Vitae

Nama saya Susi Erlianti, biasa dipanggil Susi.


Saya berasal dari Rembang atau biasa disebut dengan
Kota Garam. Saya lahir tepatnya tanggal 19 April
1995. Sekarang saya sudah berumur 20 tahun dan kini
saya sedang menempuh pendidikan di Universitas
Negeri Semarang prodi Pendidikan Biologi, jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Sebelumnya saya telah menamatkan sekolah di
SD N Weton, kemudian melanjutkan di SMP N 2 Rembang, dan melanjutkan di SMA N 2
Rembang sebelum akhirnya saya melanjutkan di UNNES. Masuk dijurusan Biologi memang
pilihan dan keinginan saya pribadi tanpa adanya unsur paksaan.Saya sendiri bercita-cita
untuk menjadi seorang dosen yang nantinya mengampu mata kuliah dibidang Biologi. Hobi
saya adalah membaca novel serta menulis karangan seperti cerpen. Saya memiliki motto
dalam hidup saya, dan motto tersebut sangat simpel yaitu “ Tidak Ada yang Tidak Mungkin
di Dunia Ini”. Jika kita menginginkan sesuatu asal ada usaha serta doa yang berada di
samping kanan dan kiri maka bukan tidak mungkin untuk kita dapat mencapai keinginan
tersebut.

Dalam mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi 2 ini, saya mendapatkan banyak hal
yang dapat saya pelajari, diantaranya tentang Filosofi Pengembangan Kurikulum Di
Indonesia, Konsep Kompetensi (KI, KD, dan Indikator) Pada Mata Pelajaran Biologi
(Biologi, Fisika, Kimia), Praktik Menelaah Desain Pembelajaran Biologi, Praktik Menelaah
Desain Pembelajaran Biologi (Mind Mapping Tentang Materi Biologi dan Cara
Pembelajarannya), Praktik Menelaah Assesment Dalam Pembelajaran Biologi, Praktik
Menelaah Sumber Belajar/ Media Pembelajaran Biologi, Pengamatan Class School Watching
di Beberapa Sekolah, dan Analisis Perbandingan RPP.

Page | 3
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................1

KATA PENGANTAR ......................................................................................2

CURRICULUM VITAE ...................................................................................3

DAFTAR ISI.....................................................................................................4

KUMPULAN JURNAL REFLEKSI DAN SCIENCE CLASSROOM WATCHING


1. JURNAL REFLEKSI 1 ..................................................................5
2. JURNAL REFLEKSI 2 ..................................................................8
3. JURNAL REFLEKSI 3 ..................................................................11
4. JURNAL REFLEKSI 4 ..................................................................15
5. JURNAL REFLEKSI 5 ..................................................................19
6. SCIENCE CLASSROOM WATCHING KE-1 .............................21
7. SCIENCE CLASSROOM WATCHING KE-2 .............................28
8. SCIENCE CLASSROOM WATCHING KE-3 .............................31
9. SCIENCE CLASSROOM WATCHING KE-4 .............................34
10. SCIENCE CLASSROOM WATCHING KE-5 .............................38

POWER POINT PRESENTASI KELOMPOK 1 .............................................42

Page | 4
Kumpulan Jurnal Refleksi

Jurnal Refleksi 1

Apa yang saya pelajari dikelas ?

Pada tanggal 15 Maret 2016, tepatnya pukul 13.00 berlangsung pembelajaran mata
kuliah Telaah Kurikulum 2 dengan pertemuan yang ketiga. Pada hari itu kebetulan hanya Pak
Andre yang mengisi materi dikelas. Seperti pada semester sebelumnya di Telaah Kurikulum
1, pembelajaran diawali dengan pembacaan jurnal, namun pada siang itu tidak ada satu
mahasiswapun yang ingin maju di depan kelas untuk mensharekan jurnal refleksi yang telah
dibuatnya tentang pembelajaran minggu lalu. Jadi Pak Andre menyuruh kelompok dua yang
beranggotakan zumroh, niar, eni, fina, dewi, bakti) untuk langsung mempresentasikan materi
yang telah disiapkan. Pada pertemuan siang itu dijelaskan bahwa kurikulum adalah
perencanaan yang dipakai sebagai pedoman pembelajaran. Kurikulum terus mengalami
perkembangan/perubahan seiring dengan perkembangan jaman, berikut perubahan kurikulum
dari 1978-2013:

 Kurikulum 1978
 Berorientasi pada tujuan, Menganut pendekatan integrative, Efisiensi dan
Efektivitas, Fleksibilitas, Menganut pendekatan sistem instruksional, Kontinuitas,
Pendidikan seumur hidup. Kurikulum ini memiliki kelebihan seperti Menekankan
pada pendidikan yang lebih efektif dan efisien dalam hal daya dan waktu, sedangkan
kelemahannya yaitu Guru dibuat sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari
setiap kegiatan pembelajaran .
 Kurikulum 1984
 Mengusung process skill approach, Berorientasi pada tujuan instruksional,
Menggunakan pendekatan keterampilan proses, Materi disajikan berdasarkan
tingkat kesiapan, Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan
latihan . kelebihan dari kurikulum ini diantaranya siswa aktif terlibat secara fisik,
mental, intlektual dan emosional , juga kekurangannya adalah jumlah materi yang
terlalu banyak tak sebanding dengan waktu yg tersedia.
 Kurikulum 1994
 Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan
sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Pada kurikulum tahun ini semester diganti dengan catur wulan.
Tujuannya adalah menekankan pada pemahaman konsep dan keterampilan
menyelesaikan soal dan pemecahan masalah. Dalam pelaksanaan kegiatan, guru
menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara
mental, fisik, dan social. Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang
memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia.
Kelebihan dari kurikulum ini diantaranya Penggunaan strategi yang melibatkan
siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan social, sedangkan

Page | 5
kelemahannya adalah Aspek yang di kedepankan terlalu padat, Beban belajar
siswa terlalu berat.
 Kurikulum 2004
 Merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil
belajar yang harus dicapai pebelajar, penilaian, kegiatan belajar-mengajar, dan
pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi harus di dasarkan pada sebuah
kerangka dasar, yaitu Tingkat pengetahuan, Ketrampilan dan Tata nilai dan sikap .
pada kurikulum ini dimana Silabus menjadi kewenagan guru, Tidak ada
pemeringkatan prestasi, dan Metode pembelajaran PAKEM dan CTL .
 Kurikulum 2006
 Kurikulum ini disusun disusun untuk menjalankan amanah yang tercantum dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Muslich, 2009:1). Perbedaan
yang paling menonjol antara kurikulum 2006 dengan kurikulum 2004 adalah guru
lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan
lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Tujuan KTSP ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
 Kurikulum 2013
 Ciri dari kurikulum ini antara lain: Isi atau konten kurikulum 2013 yaitu KI kelas
dan dirinci lebih lanjut dalam KD mata pelajaran, semua KD dikembangkan untuk
mencapai kompetensi dalam KI, Dalam Proses pembelajaran mewujudkan
pendidikan berkarakter. Sedangkan kurikulum ini berpedoman pada prinsip
Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta lingkungannya, Kurikulum diarahkan kepada proses
pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat, dan Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.

Apa yang ingin anda ketahui lagi ?

Setelah mempelajari materi diatas, saya penasaran apakah dengan adanya perubahan
kurikulum menjadi kurikulum 2013 ini membawa dampak psikologis untuk anak (siswa)?

Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini?

Cara saya dalam menjawab rasa keingintahuan saya terhadap dampak psikologis bagi
siswa dengan diterapkannya kurikulum 2013 adalah pertama dengan bertanya kepada orang
yang paham akan perkembangan kurikulum, kemudian untuk lebih jelasnya saya akan
mengeksplor informasi melalui jurnal-jurnal/ sumber yang terpercaya sehingga rasa
keingintahuan saya terjawab.

Page | 6
Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda?

Cara saya tahu akan kepuasan terhadap rasa keingintahuan saya tersebut adalah
dimana saya benar-benar merasa paham mengenai dampak psikologis siswa dengan adanya
kurikulum 2013. Menurut informasi yang saya dapatkan disebutkan bahwa Anggota komisi X
DPR RI, Abdul Kadir Karding menyayangkan sikap pemerintah yang berubah-ubah.
Pelaksanaan kurikulum yang didasarkan atas ketersediaan buku dan jumlah guru yang dilatih
dapat menimbulkan dampak psikologis bagi peserta didik. "Bayangkan, kalau ada anak di
satu dalam satu jenjang sama tapi ada yang kurikulum baru ada yang kurikulum lama, kasian
mereka," katanya. Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh
mengatakan bahwa pelaksanaan kurikulum menyesuaikan dengan ketersedian buku dan
jumlah guru yang dilatih. Dengan demikian, sangat terbuka peluang terjadinya diskriminatif
pelaksanaan kurikulum 2013. Bisa jadi, ada rombongan belajar (kelas) dalam satu jenjang
yang tidak menerapkan kurikulum baru, meski sekolah tersebut ditunjuk untuk menerapkan
kurikulum 2013. Menurutnya, hal itu menunjukkan adanya diskriminasi penerapan kurikulum
2013. Dia berpendapat, hal itu terjadi karena pemerintah terlalu tergesa-gesa dan tidak
mempersiapkan dengan baik. Selain itu, tidak dapat ditampik bahwa penerapan kurikulum
tahun ini juga menimbulkan kecemburuan. "Pemerintah tidak sampai memikirkan bagaimana
efek psikologis yang akan terjadi di anak-anak dan guru atas kebijakan ini," tegas politikus
PKB itu. Disisi lain, Karding memprediksi bahwa penerapan kurikulum yang sangat
dipaksakan untuk tahun ini tidak akan memberikan perubahan dalam sistem pendidikan.
Melainkan, hanya sebatas proyek yang membuang anggaran. Pasalnya, kunci keberhasilan
ada ditangan guru. Sementara, pemerintah hanya memberikan bekal seadanya kepada guru
yang akan menerapkan kurikulum baru. "Guru itu kuncinya, tapi mana bisa terjadi perubahan
karakter pada anak kalau guru hanya dilatih lima hari. Jangan jadikan guru itu pengajar, tapi
pendidik," tegasnya. Perubahan kurikulum oleh pemerintah akan mengurangi beban anak
dalam belajar, apalagi dengan metode tematik integratif yang membuat anak tak perlu lagi
membawa banyak buku tiap pergi ke sekolah. Namun, pengamat pendidikan, Romo Benny
Susetyo, berpikir sebaliknya.

Menurutnya, perubahan kurikulum kali ini justru akan menambah beban peserta didik.
Pasalnya, integrasi mata pelajaran dengan tema atau mata pelajaran lain ini membuat materi
yang diajarkan menjadi bias sehingga butuh penjelasan lebih lanjut.
"Contoh saja, belajar mengenai udara. Siswa diminta menjelaskan udara dalam IPA, itu
mudah. Tapi, membahasakan udara dalam pelajaran lain itu bagaimana. Pasti akan butuh
penjelasan panjang. Jadi, malah makin banyak nanti," kata Romo Benny saat jumpa pers di
kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata, Jakarta, Jumat (15/2/2013).
Ia membenarkan bahwa mata pelajaran memang berkurang, tetapi durasi belajarnya
bertambah. Hal ini merupakan dampak dari ilmu pengetahuan yang hanya dijelaskan
sebagian sehingga membutuhkan penjelasan detail yang memakan durasi belajar lebih lama.
"Ini gurunya juga akan bingung jika tidak disiapkan dengan baik. Turunnya kualitas
pendidikan di Indonesia ini karena guru tak pernah dilatih dengan baik," ungkap Romo
Benny. "Bukan perkara mudah. Salah-salah, anaknya juga jadi bingung dan akibatnya malah
merugikan banyak pihak. Kalau sampai kejadian, siapa yang bertanggung jawab," tandasnya.

Page | 7
Seperti diketahui, perubahan kurikulum ini bertujuan baik, yaitu mengurangi beban siswa dan
guru. Siswa tak lagi perlu membawa banyak buku dan mempelajari mata pelajaran yang
menumpuk. Guru juga tak dibebani lagi dengan kewajiban membuat silabus.

Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4?

Keunggulan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas dijelaskan secara rinci dampak
dari kurikulum 2013 kepada anak didik.

Kekurangan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas menurut saya terlalu memojokkan
pemerintah dalam perubahan menjadi kurikulum 2013. Padahal kurikulum 2013 merupakan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah disempurnakan.

Target mingguan ?

Target mingguan saya adalah dapat memahami materi tentang konsep kompetensi
(KI, KD, dan Indikator) pada mata pelajaran biologi (biologi, fisika, kimia).

Bagaimana cara memenuhi target saya ?

Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan mulai mempelajari konsep
kompetensi pada hari sebelumnya, memahami setiap konsepnya, sehingga waktu dosen
mengajarkan materi tersebut saya langsung dapat memahaminya lagi dengan mudah.

KATA INSPIRASI : aturlah ide layaknya anak kecil yang habiskan waktu mereka saat
belajar. Jadilah penuntut ilmu selama kau masih memiliki sesuatu untuk dipelajari, dan
hal ini akan menjadi tujuan seluruh hidupmu.

KATA MUTIARA KONSERVASI DIRI : jika kamu gagal mendapatkan sesuatu, hanya
satu hal yang harus kamu lakukan yaitu “try again”.

Jurnal Refleksi 2

Apa yang saya pelajari dikelas ?

Pada minggu lalu tanggal 22 maret 2016 tepatnya pukul 13.00 WIB, rombel 2
pendidikan biologi sedang berlangsung pembelajaran Telaah Kurikulum Biologi 2 yang pada
siang itu diampu oleh Pak Andre selaku dosen Telaah Kurikulum 2. Pada saat itu anggota
kelompok yang terdiri dari Umniyyatuz zulfa, Indah ayu rossiana letty, Ismarlini nur fauziah,
Eka lailatul munawaroh, dan Nurliana sudah bersiap untuk menyampaikan power point
sebagai hasil diskusi tentang materi Kajian Tentang Konsep Kompetensi (Ki, Kd, Indikator)
Pada Mata Pelajaran Biologi.

Page | 8
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bertujuan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan. Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif, Kreatif,
Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilandan Pengetahuan yang terintegrasi.

Kompetensi Inti merupakan gambaran mengenai kompetensi utama yang


dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian
hard skills dan soft skills. Rumusan Kompetensi Inti memuat empat hal yaitu KI 1 Untuk
kompetensi inti sikap spiritual, KI 2 Untuk kompetensi inti sikap sosial, KI 3 Untuk
kompetensi inti pengetahuan, KI 4 Untuk kompetensi inti keterampilan. Sedangkan
pengertian Kompetensi Dasar merupakan konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. KD dibagi menjadi 4
kelompok sesuai dengan pengelompokan KI, yaitu:

1. Kelompok 1: Kelompok KD sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1


2. Kelompok 2: Kelompok KD sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2
3. Kelpompok 3: Kelompok KD pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3
4. Kelompok 4: Kelompok KD keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu :


Pembelajaran langsung yaitu : pembelajaran yang berkenaan dengan dengan
pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4, dan
Pembelajaran tidak langsung yaitu : proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus, berkenaan
dengan pengembangan nilai dan sikap.

Indikator merupakan perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk


menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran (Mulyasa, 2007:139). Konsep dalam merumuskan indikator dari
kompetensi dasar ada beberapa hal, yaitu diantaranya :

1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator

2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang


dalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD.

3. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi

Page | 9
4. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat
kompetensi dan materi pelajaran

5. Indikator harus mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga


menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.

6. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator


penilaian yang mencakup ranak kognitif, afaktif, dan/atau psikomotor
(Panduan Pengembangan Indikator, 2010:10).

Selain itu terdapat juga strategi implementasi kurikulum 2013 yang ada lima,
meliputi: Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pedidikan, Pelatihan guru,
kepala sekolah dan pengawas dimulai dari tahu 2013-2015, Pengembangan buku
kurikulum 2013 pada tahun 2015-2015 sudah tersebar, Manajemen Implementasi, dan
evaluasi.

Apa yang ingin anda ketahui lagi ?

Setelah mempelajari materi diatas, saya masih penasaran mengapa seorang guru
dalam mengajar harus mempertimbangkan standart isi?

Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini?

Cara saya dalam menjawab rasa keingintahuan saya terhadap guru dalam mengajar
harus mempertimbangkan standart isi adalah dengan bertanya-tanya kepada guru secara
langsung atau dengan mencari sumber informasi diinternet seperti jurnal dan lain-lain
sehingga dapat menjawab rasa keingintahuan saya tersebut.

Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda?

Cara saya tahu akan kepuasan terhadap rasa keingintahuan saya tersebut adalah
dimana saya benar-benar merasa paham mengenai guru dalam mengajar harus
mempertimbangkan standart isi. Dari informasi yang saya peroleh disebutkan bahwa Guru
dalam mengajar harus mempertimbangkan standar isi karena didalam standar isi mencangkup
kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu. Selain itu adanya beban belajar bagi peserta didik dan
merupakan panduan penyusunan kurikulum ditingkat satuan pendidikan serta dilengkapi
kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan.

Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4?

Keunggulan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas dijelaskan secara mendetail


tentang mengapa guru harus mempertimbangkan Standar isi yang dilihat dari sudut beban
belajar bagi peserta didik.

Page | 10
Kekurangan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas menurut saya dalam mengajar
guru tidak hanya harus memperhatikan Standar isi saja melainkan juga harus memperhatikan
komponen-komponen yang lainnya.

Target mingguan ?

Target mingguan saya adalah dapat mempraktikkan menelaah desain pembelajaran


biologi.

Bagaimana cara memenuhi target saya ?

Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan mulai mempelajari cara menelaah
desain pembelajaran yang benar pada hari sebelumnya, memahami setiap konsepnya,
sehingga waktu dosen mengajarkan materi tersebut saya langsung dapat memahaminya lagi
dengan mudah.

KATA INSPIRASI : “Jika anda mendidik seorang pria, maka seorang pria akan terdidik.
Tapi jika anda mendidik seorang wanita, sebuah generasi akan terdidik” – Brigham Young

KATA MUTIARA KONSERVASI DIRI : “Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari
esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini” – Malcolm X

Jurnal Refleksi 3

Apa yang saya pelajari dikelas ?

Pada minggu lalu tanggal 29 Maret 2016, tepatnya pukul 13.00 rombel 2 sedang
berlangsung pembelajaran Telaah Kurikulum 2 yang diisi atau diampu oleh Pak Andre. Pada
pertemuan minggu ke lima tersebut membahas tentang Menelaah desain pembelajaran
BIOLOGI dalam kurikulum 2013 untuk SMP. Saat itu anggota kelompok yang
beranggotakan faris, rofiatun, khoerunnisa, dannish dan mustika telah bersiap untuk
menyampaikan materi tersebut.

Desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi
untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan
peserta didik. Komponen utamanya dari desain pembelajaran adalah : Pembelajaran yang
perlu diketahui melipui karakteristik, kemampuan awal dan prasyarat, Tujuan pembelajaran
adalah penjabaran kompetisi yang akan dikuasai oleh pembelajaran, Analisis pembelajaran,
merupakan proses menganalisis topik/materi yang akan di pelajari, Strategi pembelajaran,
dapat dilakukan secara makro dalam kurun waktu satu tahun, Bahan ajar, adalah format
materi yang akan diberikan kepada pembelajar dan Penilaian belajar, tentang pengukuran
kemampuan. Menurut Morisson, Ross & Kemp (2007) terdapat empat komponen dasar

Page | 11
dalam perencanaan desain pembelajaran, yaitu : karakteristik siswa, tujuan, strategi
pembelajaran, dan prosedur evaluasi. Fungsi dari desain pembelajaran sendiri diantaranya
Menghasilkan sumber belajar, Mengembangkan sistem belajar mengajar, Mengembangkan
organisasi menjadi organisasi belajar, Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan,
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan dan lain sebagainya. Ada tiga teori pembelajaran tentang desain
pembelajaran.

1. Teori behaviorisme
2. Teori kognitifisme
3. Teori konstruktivisme
Dalam desain pembelajaran ipa smp sesuai kurikulum 2013, terdapat pula beberapa
pendekatan.

a. Pendekatan saintifik : 5 M (Mengamati, Menanyai, Menalar, Mencoba,


Mengkomunikasikan)
b. Pendekatan inkuiri : kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau
peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
c. Pendekatan discovery : suatu prosedur pembelajaran yang menekankan pada belajar
mandiri, memanipulasi obyek, melakukan eksperimen atau penyelidikan dengan
siswa-siswa lain sebelum membuat generalisasi.
d. Pendekatan Project Based Learning : Adanya permasalahan atau tantangan yang
diajukan kepada peserta didik, Peserta didik mendesain proses untuk menentukan
solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan.
e. Pendekatan Problem Based Learning : Pembelajaran yang menggunakan masalah
nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai
konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan
masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru.

Perbandingan antara Project Based Learning dan Problem Based Learning

Page | 12
Apa yang ingin anda ketahui lagi ?

Setelah mempelajari materi diatas, saya ingin mengetahui lebih mendalam lagi
tentang kekurangan, kelebihan serta permasalahan yang mungkin muncul pada teori
behaviourisme yang diterapkan dalam proses pembelajaran?

Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini?

Cara saya dalam menjawab rasa keingintahuan saya adalah dengan mencari informasi
atau sumber yang akurat atau terpercaya sehingga dapat menjawab rasa keingintahuan saya.

Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda?

Cara saya tahu akan kepuasan terhadap rasa keingintahuan saya tersebut adalah
dimana saya benar-benar merasa paham mengenai kekurangan, kelebihan, serta masalah yang
mungkin timbul/ muncul pada teori behaviourisme yang diterapkan dalam proses
pembelajaran. Dari informasi yang telah saya dapatkan disebutkan bahwa guru dapat
menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap sehingga tujuan pembelajaran yang
harus dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak banyak memberikan
ceramah, tetapi intruksi singkat yang diikuti contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun
melalui simulasi. Bahan pelajaran disusun secara hirarki dari yang sederhana sampai pada
yang kompleks. Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan
pencapaian suatu ketrampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat
diukur dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan latihan digunakan
supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan.

 Kelebihan
Dalam teknik pembelajaran yang merujuk ke teori behaviouristik terdapat beberapa kelebihan
diantaranya:
1. Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar

Page | 13
2. Metode behavioristik ini sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang menbutuhkan
praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan, spontanitas,
kelenturan,refleksi,dayatahan,dansebagainya.
3. Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri. Jika
menemukan kesulitan baru ditanyakan kepada guru yang bersangkutan
4. Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi
peran orang dewasa , suka mengulangi dan harus dibiasakan , suka meniru dan senang
dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.

 Kekurangan
beberapa kekurangan perlu dicermati guru dalam menentukan teknik pembelajaran yang
mengacu ke teori behaviourisme diantaranya:
1.Sebuah konsekuensi bagi guru, untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah
siap.
2.Tidak setiap mata pelajaran bisa menggunakan metode ini
3.Penerapan teori behavioristik yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga
mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa
yaitu guru sebagai sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih
dan menentukan apa yang harus dipelajari murid.
4.Murid berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran dan menghafalkan apa yang
didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif
5.Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik justru dianggap
metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa
6.Murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar dan sangat dipengaruhi oleh penguatan
yang diberikan guru.

 Permasalahan
Dari kajian pengertian dan penjelasan tentang teori belajar behavioristik, sebenarnya muncul
banyak permasalahan, antara lain:
1. Teori ini hanya mengandalkan sisi fenomena jasmaniah saja, dan mengabaikan aspek-
aspek mental.

2. Teori ini tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam
belajar.
3. Teori ini menyimpulkan Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian
rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
4. Si belajar dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas yang ditetapkan lebih dulu secara
ketat.
5.Kekuatan pada aturan dipandang sebagai penentu keberhasilan.
6. Kontrol belajar dipegang oleh sistem diluar diri si belajar.

Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4?

Page | 14
Keunggulan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas dijelaskan secara rinci tentang
kelebihan, kekurangan, serta permasalahan yang mungkin muncul pada teori behaviourisme
yang diterapkan dalam pembelajaran.

Kekurangan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas menurut saya dalam penjelasan
permasalahan terlalu memojokkan kelemahan dari teori behaviourisme sendiri.

Target mingguan ?

Target mingguan saya adalah dapat memahami materi tentang praktik menelaah
desain pembelajaran biologi (mind mapping tentang materi biologi dan cara
pembelajarannya).

Bagaimana cara memenuhi target saya ?

Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan mulai mempelajari konsep
kompetensi pada hari sebelumnya, memahami setiap konsepnya, sehingga waktu dosen
mengajarkan materi tersebut saya langsung dapat memahaminya lagi dengan mudah.

KATA INSPIRASI : “Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu.
Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan” – Mario Teguh

KATA KONSERVASI DIRI : ”Education is the ability to listen to almost anything without
losing your temper or your self-confidence.” – Robert Frost

Jurnal Refleksi 4

Apa yang saya pelajari dikelas ?

Pada minggu lalu tanggal 12 April 2016 tepatnya pukul 13.00 WIB, rombel 2
pendidikan biologi sedang berlangsung pembelajaran Telaah Kurikulum Biologi 2 yang pada
siang itu diampu oleh Pak Andre. Pada saat itu kelompok yang beranggotakan Riska,
Farafika, Rina, Ratna, dan Arriza bersiap untuk presentasi menyajikan materi tentang
Menelaah Assesment Biologi SMA dan SMP dalam Kurikulum 2013. Isi dari materinya
adalah sebagai berikut:

Menelaah Assesment Biologi SMA dalam Kurikulum 2013

Prinsip dari penilaian adalah sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan
berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria dan akuntabel. Penilaian sikap merupakan
penilaian terhadap kecenderungan perilaku peserta didik sebagai hasil pendidikan, baik di
dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian sikap dapat dilakukan dengan penilaian diri,
dan penilaian antar teman. Sedangkan penilaian pengetahuan adalah penilaian untuk
mengukur kemampuan peserta didik berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

Page | 15
metakognitif, serta kecakapan berpikir tingkat rendah sampai tinggi. Teknik dari penilaian
ini meliputi tes tertulis, tes lisan, penugasan, dan teknik lain misalnya portofolio dan
observasi. Yang selanjutnya penilaian ketrampilan adalah penilaian untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4. menuntut peserta
didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Teknik penilaian ketrampilan sendiri
meliputi unjuk kerja, proyek, portofolio, produk, dan teknik lain misalnya tertulis. Dalam
pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan dilakukan dengan jalan perumusan indikator.
Dalam perumusan indikator sikap digunakan indikator yang dapat diamati, seperti sikap
spiritual, sikap sosial.

Indikator pencapaian keterampilan dirumuskan dengan menggunakan kata kerja


operasional yang dapat diamati dan diukur, antara lain: Menghitung , menceritakan
kembali, mempraktikkan, mendemonstrasikan, menyajikan, menulis laporan, merancang,
membuat sketsa, dan memperagakan. Sedangkan untuk Indikator kompetensi pengetahuan
diturunkan dari KD pada KI-3 dengan menggunakan kata kerja operasional. Beberapa kata
kerja operasional yang dapat digunakan antara lain: Mengingat, Memahami, Menerapkan,
Menganalisis, Mengevaluasi, dan Mencipta. Pemanfaatan dan tindak lanjut hasil penilaian
adalah pembelajaran remidial dan pembelajaran pengayaan. Pembelajaran remedial dapat
dilakukan dengan cara: pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar siswa; pemberian bimbingan secara perorangan;
pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-tugas atau latihan
sesuai dengan kemampuannya; pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman
sekelas. Sedangkan Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui: Belajar kelompok,
Belajar mandiri, dan Pembelajaran berbasis tema. Dalam hasil penilaian hal yang harus
diperhatikan adalah Nilai remedial yang diperoleh diolah menjadi nilai akhir, Nilai akhir
setelah remedial untuk aspek pengetahuan dihitung dengan mengganti nilai indikator yang
belum tuntas dengan nilai indikator hasil remedial, yang selanjutnya diolah berdasarkan
rerata nilai seluruh KD, Nilai akhir setelah remedial untuk aspek keterampilan diambil dari
nilai optimal KD, Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan
pembelajaranbiasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai
nilaitambah (lebih) dari peserta didik yang normal.

Menelaah Assesment Biologi SMP dalam Kurikulum 2013

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memeroleh informasi atau data


mengenai proses dan hasil belajar siswa. Penilaian dalam kurikulum 2013 meliputi penilaian
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap Merupakan kegiatan untuk mengetahui
kecenderungan perilaku spiritual dan sosial siswa dalam kehidupan sehari-hari di dalam dan
di luar kelas sebagai hasil pendidikan. Teknik penilaian sikap adalah observasi, penilaian diri,
antar teman. Untuk penilaian pengetahuan memiliki arti penilaian yang dilakukan untuk
mengetahui penguasaan siswa yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, maupun
prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Teknik penilaian
pengetahuan meliputi tes tulis, lisan, penugasan, portofolio. Penilaian keterampilan
merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam berbagai macam konteks

Page | 16
sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Teknik penilaian keterampilan meliputi
kinerja, proyek dan portofolio.

Dalam pelaksanaan penilaian perumusan indikator pencapaian kompetensi


pengetahuan dan keterampilan meliputi ukuran, karakteristik, atau ciri-ciri yang
menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar tertentu dan menjadi acuan dalam
penilaian. Perumusan indikator sikap digunakan indikator yang dapat diamati seperti sikap
spiritual dan sikap sosial. Indikator kompetensi pengetahuan diturunkan dari KD pada
KI-3 dengan menggunakan kata kerja operasional. Beberapa kata kerja operasional yang
dapat digunakan antara lain: Mengingat, Memahami, Menerapkan, Menganalisis,
Mengevaluasi, Mencipta . Indikator pencapaian keterampilan dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, antara lain:
menghitung, merancang, membuat sketsa, memperagakan, menulis laporan, menceritakan
kembali, Mempraktikkan, mendemonstrasika, menyajikan. Dalam pengolahan hasil penilaian
meliputi tiga aspek yaitu nilai sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, keterampilan.
Untuk pemanfaatan dan tindak lanjut hasil penilaian terdapat tiga hal yaitu Pembelajaran
Remedial dan Pengayaan, Rapor, Kriteria Kenaikan Kelas.

Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara: pemberian pembelajaran ulang


dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar siswa;
pemberian bimbingan secara perorangan; pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus,
dimulai dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya; pemanfaatan tutor
sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai KBM/KKM.
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui: belajar kelompok, belajar mandiri, dan
pembelajaran berbasis tema. Penilaian oleh guru digunakan untuk mengetahui pencapaian
kompetensi siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan
penyusunan laporan hasil belajar (rapor) siswa. Siswa SMP dinyatakan naik kelas apabila
memenuhi syarat: Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti, Deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan, Nilai ekstrakurikuler pendidikan
kepramukaan minimal BAIK, Tidak memiliki LEBIH DARI dua mata pelajaran yang
masing-masing nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah
KBM/KKM.

Apa yang ingin anda ketahui lagi ?

Setelah mempelajari materi diatas, saya masih ingin mengetahui tentang persyaratan
alat ukur yang baik dalam penilaian?

Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini?

Cara saya dalam menjawab rasa keingintahuan saya tentang persyaratan alat ukur
dalam penilaian adalah dengan menemukan konsep dasar dari alat ukur penilaian lalu
mempelajarinya dengan seksama. Mencari informasi dari media / informasi yang terpercaya
sehingga memudahkan dalam memahami materi tersebut.

Page | 17
Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda?

Cara saya tahu akan kepuasan terhadap rasa keingintahuan saya tersebut adalah
dimana saya benar-benar merasa paham dan jelas benar terhadap persyaratan alat ukur dalam
penilaian. Dari informasi yang saya dapatkan disebutkan bahwa :

Penilaian kegiatan belajar – mengajar dengan program pendidikan akan dapat mencapai
tujuan yang diinginkan secara teliti apabila alat ukur yang dipakai memenuhi kriteria atau
syarat-syarat alat ukur yang baik dan benar; diadministrasikan secara baik dan diolah secara
objektif menurut kriteria yang tepat. Alat ukur yang baik hendaklah memenuhi beberapa
syarat-syarat, antara lain :
1. Validitas
Sebuah alat ukur disebut valid apabila alat ukur tersebut dapat tepat mengukur apa yang
hendak diukur.
2. Reliabilitas
Berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya. Alat ukur dapat dikatakan dapat
dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Sebuah tes
dikatakan reliable apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan.
3. Objektivitas
Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada
factor subjektif yang mempengaruhi.
4. Prakitikabilitas
Sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis
dan mudah pengadministrasiannya. Tes yang baik adalah yang mudah dilaksanakan, mudah
pemeriksaannya, dan dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas.
5. Ekonomis
Yang dimaksud ekonomis disini ialah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan
ongkos atau biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.
Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4?

Keunggulan jawaban nomor 4 : dari jawaban tersebut dijelaskan kelima persyaratan


alat ukur dengan jelas. Kelima persyaratan tersebut sangat sinkron dengan pengertian dari
alat ukur dalam penilaian.

Kekurangan jawaban nomor 4 : dari jawaban di atas tidak dijelaskan sebab apabila
salah satu dari persyaratan tersebut tidak terpenuhi.

Target mingguan ?

Target mingguan saya adalah dapat mempraktikkan menelaah sumber belajar/ media
pembelajaran biologi.

Bagaimana cara memenuhi target saya ?

Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan mulai mempelajari cara menelaah
assesment pembelajaran yang benar pada hari sebelumnya, memahami setiap konsepnya,

Page | 18
sehingga waktu dosen mengajarkan materi tersebut saya langsung dapat memahaminya lagi
dengan mudah.

KATA INSPIRASI : “Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan
itu Anda dapat mengubah dunia” – Nelson Mandela

KATA MUTIARA KONSERVASI DIRI : “Tujuan dari belajar adalah terus tumbuh. Akal
tidak sama dengan tubuh, akal terus bertumbuh selama kita hidup” – Martimer Adler

Jurnal Refleksi 5

Apa yang saya pelajari dikelas ?

Pada minggu ke-10 tanggal 3 Mei 2016, tepatnya pukul 13.00 rombel 2 sedang
berlangsung pembelajaran Telaah Kurikulum 2 yang diisi atau diampu oleh Pak Andre. Pada
pertemuan minggu ke-10 tersebut membahas tentang Praktik Menelaah Sumber Belajar/
Media Pembelajaran Biologi. Saat itu anggota kelompok yang beranggotakan Nuryatul
Afifah, Erik Prasetyo, Syifa Sakinah, Andani Purwang, Fitri Murdiara Gustianur yang
berkebagian menyampaikan materi tersebut telah siap untuk presentasi.

Faktor Penentu Keberhasilan Kurikulum 2013 ada dua yaitu Kesesuaian kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan dengan kurikulum dan buku teks dan faktor pendukung
(Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar, penguatan peran pemerintah
dalam pembinaan dan pengawasan, dan penguatan manajemen dan budaya sekolah).
Pengertian dari bahan ajar yaitu bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
lengkap dan sistematis artinya disusun secara urut sehingga memudahkan siswa belajar.
Berdasarkan bentuknya, bahan ajar dikelompokkan menjadi empat yaitu bahan ajar cetak
(printed), bahan ajar dengar (audio), bahan ajar pandang dengar (audiovisual) dan bahan ajar
interaktif (interaktif teachinf material). Karakteristik bahan ajar jika dilihat secara substansial
meliputi sesuai dengan visi dan misi sekolah, sesuai dengan kurikulum, menganut azas
ilmiah, sesuai dengan kebutuhan siswa, sedangkan jika dilihat secara penyajiannya meliputi
memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi, penyajian format dan fisik bahan pembelajaran
yang menarik.

Buku ajar sendiri ada yang khusus untuk guru dan siswa. Buku guru merupakan
pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan
penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Terdiri dari : petunjuk pembelajaran dan
petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan untuk buku siswa merupakan buku
sumber belajar bagi siswa atau peserta didik. Di dalamnya memuat : judul bab, informasi
dasar yang sesuai topik, dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, kegiatan siswa, latihan
soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas indiviual. Peran dari buku guru yaitu wawasan bagi
guru untuk pemahaman substansi secara komprehensif, sebagai bahan yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran, mempermudah guru dalam mengorganisasikan pembelajaran di

Page | 19
kelas, mempermudah guru dalam penentuan metoda pembelajaran yang tepat serta sesuai
kebutuhan siswa, merupakan media pembelajaran, dan mempermudah guru dalam
merencanakan penilaian pembelajaran. Sedangkan peran dari buku untu siswa yaitu sebagai
pegangan siswa dalam penguasaan materi pelajaran untuk mencapai kompetensi yang
dicanangkan, sebagai informasi atau pemberi wawasan secara mandiri di luar yang
disampaikan oleh guru di kelas, sebagai media yang dapat memberikan kesan nyata berkaitan
dengan materi yang harus dikuasai, sebagai motivator untuk mempelajari lebih lanjut tentang
materi tertentu, mengukur keberhasilan penguasaan materi pembelajaran secara mandiri.

Apa yang ingin anda ketahui lagi ?

Setelah mempelajari materi diatas, saya ingin mengetahui lebih mendalam lagi
tentang prinsip pemilihan bahan ajar yang baik.

Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini?

Cara saya dalam menjawab rasa keingintahuan saya adalah dengan mencari informasi
dari berbagai sumber yang terpercaya seperti dijurnal, sehingga dapat menjawab dari rasa
keingintahuan saya tersebut.

Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda?

Cara saya tahu akan kepuasan terhadap rasa keingintahuan saya tersebut adalah
dimana saya benar-benar merasa paham mengenai prinsip dasar dalam pemilihan bahan ajar
yang baik. Berdasarkan sumber informasi yang saya temukan, disebukkan bahwa prinsip
dasar pemilihan bahan ajar yang baik meliputi tiga hal yaitu prinsip relevansi, konsistensi,
dan kecukupan. Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan
atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi
empat macam. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh
terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan
membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4?

Keunggulan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas telah dijelaskan tiga prinsip tadi
memang harus dipertahankan dalam pemilihan bahan ajar, sehingga diperoleh bahan ajar
yang sesuai dengan kebutuhan.

Kekurangan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas menurut saya dalam penjelasan
kurang lengkap. Tidak dilengkapinya contoh pada setiap prinsipnya membuat pemahaman
menjadi kurang terpusat.

Target mingguan ?

Page | 20
Target mingguan saya adalah dapat memahami materi tentang pengamatan class
school watching pada beberapa sekolah.

Bagaimana cara memenuhi target saya ?

Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan mengobservasi (claass school
watching) pada salah satu sekolah untuk nantinya diamati proses pembelajaran biologi.

KATA INSPIRASI : “Ceritakan kepadaku, maka aku akan lupa. Ajarkan aku, mungkin aku
bisa mengingatnya. Ajak dan libatkan lah aku, maka aku akan belajar”.
KATA KONSERVASI DIRI : “Belajarlah dari masa lalu jika kita ingin mendefinisikan masa
depan”.

Science Classroom Watching

Science Classroom Watching 1

Apa yang saya pelajari dikelas ?

Pada minggu ke-11 tanggal 10 Mei 2016, tepatnya pukul 13.00 rombel 2 sedang
berlangsung pembelajaran Telaah Kurikulum 2 yang diisi atau diampu oleh Pak Andre. Pada
pertemuan minggu ke-11 tersebut membahas tentang hasil kunjungan atau observasi Class
School Watching. Aspek yang harus diperhatikan dalam Class School Watching ini adalah
what do you see, what do you hear, dan what do you feel.

Kelompok yang bertugas untuk mempresentasikan Class School Watching kali ini
yaitu ada tiga kelompok. Untuk kelompok pertama yang mempresentasikan hasil school
watchingnya yaitu kelompok yang beranggotakan indah, niar, dan andani. Mereka melakukan
observasi Class School Watching di SMP Negeri 24 Semarang. Ketika pertama kali berada
di dalam ruangkelas khususnya pada ruang laboratorium IPA untuk melaksanakan praktikum
pemuaian, mereka melihat antusisme yang tinggi dari para peserta didik yang kebetulan
merupakan siswa-siswi kelas VII yang memiliki usia antara 11-12 tahun sehingga pada
usianya mereka terlihat begitu semangat untuk mengikuti pembelajaran dengan desain
praktikum di laboratorium IPA. Selain mengamati perilaku peserta didik, mereka juga
melihat desain ruangan yang begitu mendukung untuk dilaksanakannya kegiatan praktikum
yang efektif dimana ruang praktikum IPA tersebut cukup luas sehingga memungkinkan untuk
menciptakan ruang gerak yang cukup bagi peserta didik, selain ruang utama yang digunakan
untuk praktikum, terdapat pula ruang persiapan yang terdapat pada sudut kanan depan ruang

Page | 21
praktikum dimana ruang tersebut berfungsi untuk mempersiapkan kegiatan praktikum.
Berbagai peralatan praktikum terletak rapi di etalase tepi belakang ruangan dan yang tidak
kalah menarik dari pandangan kami adalah banyaknya hasil karya dari siswa-siswi tentang
struktur tiga dimensi dari sel eukariotik dengan bahan sterofoam. Karya tersebut tentunya
menjadi salah satu big task bagi siswa yang menggambarkan implementasi dari Kurikulum
2013 dan penerapan autentic assesment. Pembelajaran fisika dengan desain praktikum
tentang pemuaian benda padat pada pertemuan tersebut diawali dengan menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya secara serentak. Dengan melihat sikap sempurna dan
kekhikmatan para peserta didik pada saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
mereka melihat sikap nasionalisme peserta didik yang masih begitu besar. Setelah selesai
menyanyikan lagu Indonesia Raya, kegiatan pendahuluan selanjutnya diikuti dengan kegiatan
berdoa. Dan setelah kegiatan berdoa, Ibu Prapti menyampaikan tujuan pembelajaran pada
kegiatan praktikum tersebut dengan tujuan agar siswa mengetahui persis target-target yang
harus dicapai saat pembelajaran berlangsung. Setelah itu, Ibu Prapti menyampaikan apersepsi
untuk membangun pengetahuan awal bagi siswa mengenai konsep pemuaian dengan
menanyakan masalah-masalah yang dekat dengan keseharian peserta didik seperti
menanyakan “mengapa ketika kita merebus air apabila dibiarkan terus-menerus air kemudian
tumpah?” dan “mengapa sambungan pada rel kereta api dibuat bercelah-celah?”. Kemudian
guru membagikan LKS pada tiap kelompok kemudian guru mendemonstrasikan mekanisme
pemuaian tiga benda padat yakni kuningan, besi, dan alumunium dengan alat Muschenbroek.
Serambi mendemonstrasikan guru juga menjelaskan mekanisme kerja dari alat tersebut dan
beberapa siswa ikut mengamati langsung di meja depan tempat guru mendemonstrasikan.
Setelah diperoleh hasil urutan kecepatan bahan dalam memuai, guru melanjutkan
penjelasannya dengan bantuan PPT. Pada akhir pembelajaran guru juga memberikan
kesempatan pada kelompok yang ingin mempresentasikan hasil praktikumnya dengan
menjawab pertanyaan dalam LKS sehingga kelompok lainnya dapat membandingkan hasil
pekerjaan kelompoknya masing-masing. SMP N 24 Semarang selama ini dikenal merupakan
sekolah yang cukup baik dan mampu bersaing dikelasnya, terbukti dengan berbagai kejuaraan
yang sudah diraih oleh SMP N 24 Semarang baik dalam bidang akademik maupun non
akademik. Siswa-siswa SMP N 24 Semarang juga merupakan siswa-siswa pilihan yang
disaring untuk bisa mengampu pendidikan di sekolah tersebut. Nilai karakter yang
ditanamkan di SMP N 24 Semarang juga baik, salah satu contohnya adalah tentang
kedisiplinan yaitu siswa yang telat ketika upacara harus menunggu di luar gerbang sampai
upacara selesai, setelah itu siswa tersebut baru diperbolehkan masuk kelas.

Untuk kelompok kedua yang presentasi adalah kelompok saya sendiri yang
beranggotakan atas saya sendiri (Susi), Riska, dan Arriza. Kelompok kami melakukan
observasi Class School Watching di SMA Kesatrian 1 yang terletak di Jln. Pamularsih 116
Semarang. Guru Biologi di SMA Kesatrian 1 Semarang yaitu Bapak Drs. Mulyono yang
memberikan kesempatan bagi kelompok kami untuk melakukan Class School Watching
pada kelas XI.IA.3 pada materi Sistem Hormon. Di dalam kelas kita duduk di belakang
dan merekam proses kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas dari
pendahuluan sampai penutup. Pertemuan pembelajaran diawali dengan apersepsi, Bapak
Mulyono sebelum memberikan apersepsi dalam pembelajaran beliau memberika

Page | 22
pertanyaan peertanyaan kepada siswa untuk mereview apa yang telah dipelajari pada
prtemuan yang sebelumnya seperti pertanyaan :

1. Apa yang telah kita pelajari pada minggu yang lalu?


2. Hormon adalah....
3. Mengapa di sebut kelenjar buntu?
4. Apa peranan sisteem hormon pada kehidupan kita?
5. Dalam pengaturan hormon dan saraf lebih cepat mana? Bisa jelaskan?

Setelah itu bapak Mulyono memberikan gambaran bagaimana kerja saraf yang lebih
cepat daripada hormon, kerja syaraf diibaratkan kerja arus listrik pada kabel yang ketika
kabel 1m dengan yang di aluri arus listrik dibandingkan dengan kabel yang lainnya sama
yaitu 1 meter namun kabel yang di ujung di kupas dan dipegang tangan kita, mana yang
paling cepat alirannya? Keduanya sama sama cepatnya meskipun kabelnya yang satu 10
meter dan yang satunya 1 meter tetap memiliki kecepatan aliran listrik yang sama cepat.

Bapak Mulyono memberikan pendahuluan pembelajaran kemudian Bapak Mulyono


memulai materi peembelajaran pada materi pada hari ini yaitu melanjutkan materi Sistem
Hormon/Sistem Endokrin. Pada pembelajaran ini menggunakan bahan ajar buku paket
siswa dan LKS siswa, juga gambar gambar pembanding dari internet untuk memperjelas
materi yang dipelajari, pembelajaran menggunakan metode ceramah, disetiap sela sela
pembelajaran beliau menanyakan atau memberikan umpan balik untuk siswa bisa
menjawab pertanyaan yang berhubungan materi, serta dalam pembelajaran Sistem
Endokrin Bapak Mulyono juga menggunakan berupa singkatan singkatan macam macam
Hormon untuk siswa agar lebih mengingat. Class School Watching dalam pembelajaran
Biologi di SMA Kesatrian 1 Semarang penutupan pembelajaran hanya berupa salam
karena pembelajaran biologi pada hari Selasa jam ke 3 hanya 1 jam mata pelajaran namun
akan ada pembelajaran biologi lagi pada jam terakhir setelah mata pelajaran olahraga
sehingga penugasan dan penutupan pembelajaran Biologi pada Kelas XI.IA.3 dilakukan
pada pembelajaran Biologi di jam akhir nanti.

Setelah kami mengobservasi Class School Watching kelompok kami juga


mewawancarai Bapak Mulyono selaku guru mapel Biologi dengan beberapa pertanyaan
dari bagaimana perjalanan Bapak Mulyono sebagai seorang Guru? Ternyata beliau
menjadi guru karena terinspirasi dari guru Biologi waktu SMP karena cara
mengajarkannya sangat menarik dan membuat siswa paham sehingga dari situlah beliau
ingin menjadi seorang guru. bagaimana pendapat beliau tentang pelaksanaan kurikulum
2013? Beliau sangat menginspirasi tentang jalannya kurikulum 2013 yang berpusat dan
berorientasi pada siswa. Bagaimana pendapat bapak tentang kesulitannya pelaksanaan
Kurikulum 2013? Pada dasarnya kesulitan itu ketika kita belum mengenal namun ketika
kita mengenal akan mudah melakukannya dan kesulitan itu tidak ada. Apa pesan untuk
generasi calon pendidik selanjutnya? Mengajar itu panggilan hati sebagai calon pendidik
dengan yang sudah memiliki modal yang banyak seperti menguasai model model
pembelajaran, IT, dan teknologi semoga kelak bisa menjadi pendidik yang bermutu

Page | 23
dengan pembelajaran yang inovatif, menarik dan kreatif sehingga siswa mudah memahami
materinya, dan kelak akan meraskan bagaimna dunia peendidikan itu secara nyata.

Dari hasil observasi yang telah kelompok kami lakukan di SMA Ksatrian 1 Semarang,
kami merasa senang atas sambutan dari Bapak Mulyono selaku guru biologi yang
mengizinkan kelompok kami untuk mengamati proses pembelajaran biologi yang sedang
berlangsung. Kami berkesempatan untuk melakukan class school watcing pada kelas XI
IPA 3. Murid-murid kelas XI IPA 3 juga menyambut kami dengan baik. Saat kami
melakukan observasi, kelas tersebut sedang membahas materi sistem hormon.

Saat pembelajaran berlangsung, murid-murid kelas tersebut memperhatikan penjelasan


dari Pak Mulyono dengan seksama. Atmosfer seperti ini yang membuat kami secara
pribadi adalah calon dari pendidik menjadi lebih bersemangat untuk membagikan atau
mengajarkan ilmu kepada anak didik kami nanti. Selain itu sarana dan prasarana di SMA
Kesatrian 1 yang menunjang keberlangsungan proses pembelajaran bisa dikatakan
memadai. Terbukti dalam satu kelas ada satu komputer atau laptop yang diletakkan di
meja guru. Hal ini membantu guru dalam penyampaian materi kepada para siswa. Juga
terdapat wifi sekolah yang dapat dimanfaatkan guru untuk mengakses informasi yang
dibutuhkan siswanya. Kami pribadi merasa kagum kepada Bapak Mulyono selaku guru
biologi tersebut. Dalam kegiatan pembelajaran, beliau menerapkan cara mengajar yang
yang serius tapi santai. Ditengah-tengah pembelajaran beliau selalu menyisipkan guyonan-
guyonan sebagai intermezo agar murid-muridnya tertarik untuk memerhatikan
pembelajaran yang sedang berlangsung. Namun apabila suasana kelas mulai tidak
terkondisi, maka Pak Mulyono mulai tegas terhadap murid-muridnya tersebut. Selain itu,
kami merasa salut kepada Pak Mulyono, beliau menuturkan bahwa menjadi seorang guru
merupakan panggilan dari hati juga merupakan cita-cita Pak Mulyono. Awal mula Pak
Mulyono bercita-cita menjadi seorang guru karena sewaktu masih SMP, guru biologi Pak
Mulyono mengajar dengan metode yang mudah dipahami oleh siswanya, penguasaan
konsep atau materinya lengkap sehingga terpatri dalam hati Pak Mulyono dan memotivasi
beliau untuk menjadi guru biologi. Pak Mulyono dulunya berasal dari keluarga buruh tani
yang hidup serba pas-pasan. Sewaktu masih bersekolah di Sekolah Menengah, Pak
Mulyono tergolong murid yang pintar. Beliau berusaha keras untuk dapat mewujudkan
cita-citanya tersebut menjadi seorang guru biologi. Sewaktu SMA, jarak antara rumah dan
sekolahan Bapak Mulyono lumayan jauh yaitu 20 kilometer. Pak Mulyono berdomisili di
Karanganyar, tetapi sekolahannya ada di kabupaten Sragen. Untuk berangkat
kesekolahannya saja, beliau naik sepeda dari pukul 04.00 sampai hampir pukul 07.00.
tetapi dengan kemauan yang kuat, beliau berhasil menggapai cita-cita seperti sekarang ini.

SMA Kesatrian 1 Semarang sudah memiliki Akreditas A dan memiliki nama baik
dikalangan para masyarakat setempat, tidak hanya masyarakat karena sebagian besar
mahasiswa juga memiliki pandangan yang bagus tentang sekolah ini karena pelayanan
yang baik dan selalu terbuka untuk kami para mahasiswa untuk mencari ilmu dalam dunia
pendidikan SMA Kesatrian selalu membuka pintu untuk mahasiswa melakukan obervasi
maupun untuk melakukan penelitian di sekolah ini. Meskipun sekolah ini sekolah swasta
yang beryayasan namun tidak sebagian besar siswa yang bersekolah di sekolah ini lari

Page | 24
karena tidak di terima karena di sekolah negeri namun ada sebagian besar memang
siswanya mendaftar langsung ke SMA Kesatrian 1 karena melihat kualitasnya. Untuk
prestasi yang pernah diraih kelompok kami belum mendengar secara langsung prestasi apa
yang sudah diraih namun, disepanjang pintu utama menuju ke ruang guru banyak
pengahargaan penghargaan dari berbagai prestasi yang diraih siswa.

Untuk kelompok ketiga yang presentasi adalah kelompok yang beranggotakan fitroh,
dannish, dan fakar. Mereka melakukan observasi di SMP. SMP Fransiskus berdiri satu
yayasan dengan SMA Saint Louis. Fasilitas yang tersedia dalam sekolah tersebut adalah
proyektor untuk setiap kelas, perpustakaan, kipasangin, lapangan, kamar mandi dan akses
wifi. Sambutan yang diberikan kepada kelompok tersebut sangatlah ramah dan juga terbuka,
Baik pengajar maupun peserta didiknya. Kelas yang menjadi obyek observasi adalah kelas
VIII C. Waktu itu yang mengajar adalah Bapak Toni selaku guru IPA. Beliau sudah mengaja
rhampir 5 tahun dan merupakan alumni Pendidikan Biologi Unnes.Materi yang diberikan
padahari itu yaitu mengenai Bahan Kimia dalam Kehidupan. Ada 19 siswa dalam kelas VIII
C dimana 2 orang diantaranya tidak hadir tanpa alasan dan 2 orang lainnya sakit. Guru
memulai kegiatan apresepsi pada 5 menit pertama dengan menanyakan pada siswa “Apakah
kalian pernah mengunakan produk pembersih, pewangi dan pemutih dalam kehidupan sehari
hari?Bagaimana kira-kira efeknya bagi lingkungan dan juga kesehatan?”. Pak Toni dalam
pembelajarannya menerapkan model Contextual Teaching Learning (CTL) dibarengi dengan
ceramah dan diskusi. Selain itu beliau juga membawa beberapa sampel produk sebagai alat
peraga dalam membantu penjelasan. Di sela-sela materi Pak Toni menunjuk siswanya untuk
menyebutkan contoh lain dari bahan kimia yang sering digunakan. Pelajaran berlangsung
selama kurang lebih 20 menit. Setelah itu Pak Toni membagi siswa kedalam 4 kelompok
masing masing 3 atau 4 anak kemudian mereka diminta mengidentifikasi bahan bahan kimia
yang terdapat dalam produk pembersih, pemutih dan pewangi, pestisida dan menuliskan di
LDS yang sebelumnya telah dibagikan oleh guru serta mendiskusikan tergolong manakah
produk-produk tersebut. Suasana dikelas saat itu sangat gaduh, beberapa siswa ada yang
berlarian dan kurang memperhatikan pelajaran. Ada pula yang bertutur kata kurang
mengenakan misalnya berkata jorok. Pengelolaan kelas belum sepenuhnya maksimal
dilakukan. Pada saat jam pelajaran berlangsung pun beberapa siswa ada yang terlambat untuk
masuk di dalam kelas. Guru telah bersikap tegas dalam membina siswanya tetapi beberapa
diantaranya masih bersikap demikiaan. Perlu adanya peraturan sekolah yang lebih tegas dan
disiplin lagi untuk membuat peserta didiknya jera sehingga lebih fokus dalam pembelajaran.
Kemudian di akhir pembelajaran kurang lebih 5 menit Pak Toni memberikan evaluasi kepada
siswa dengan mengajukan pertanyaan terkait materi yang sudah dipelajari hari itu. Guru
meluruskan (konfirmasi) konsep-konsep terkait materi yang diterima siswa dengan teori yang
ada sehingga pemahaman yang didapatkan sesuai. Terakhir guru menyampaikan simpulan
dan meminta siswa mengelompokan beberapa bahan-bahan rumah tangga yang mengandung
bahan kimia dan mengidentifikasikannya. Satu jam pelajaranberlangsungselamakuranglebih
45 menit. SMP Fransiskus masih menerapkan Kurikulum KTSP. Ada beberapa prestasi yang
dicapai oleh siswa siswi di sekolahan tersebut. Salah satunya yang membanggakan adalah
SMP Fransiskus berhasil meraih medali emas pada cabang perlombaan olah raga sepatu roda
tingkat Jawa. Selain itu sekolahan ini juga aktif dalam berbagai kegiatan olahraga baik

Page | 25
ditingkat wilayah maupun nasional. Cerita ini memotivasi kelompok tersebut untuk lebih giat
belajar diperkuliahan. Menurut kelompok ini seorang guru harus benar-benar memahami
siswanya dan terjun dalam dunianya. Ada kalanya seorang guru harus selalu tampil muda dan
up to date dalam perkembangan dunia luar agar selalu bisa mengimbangisiswa-siswanya.
Bersikap terbuka itu penting karena dengan begitu secara tidak langsung siswa akan terbiasa
dengan gurunya dan mempermudah proses pembelajaran. Kita adalah calon-calon penerang
masa depan, maka jangan padam dulu sebelum sampai ditujuan. Semoga apa yang kita terima
selama ini dapat diambil sisi positifnya dan diambil pelajaran sisi negatifnya.

Apa yang ingin anda ketahui lagi ?

Setelah mendengarkan hasil observasi Class School Watching diatas, saya masih
ingin mengetahui tentang pengaruh kurikulum 2013 yang diterapkan sekarang terhadap
psikologi anak.

Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini?

Berdasarkan dari keingintahuan saya tersebut, maka untuk menjawabnya saya perlu
mencari informasi dari berbagai media masa seperti internet dan koran dan sebagainya guna
memperoleh jawaban atau informasi yang memuaskan.

Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda?

Cara saya tahu akan kepuasan terhadap rasa keingintahuan saya tersebut adalah
dimana saya benar-benar merasa paham dan jelas benar terhadap pengaruh kurikulum 2013
yang diterapkan sekarang terhadap psikologi anak. Dari informasi yang saya dapatkan
disebutkan bahwa : Anggota komisi X DPR RI, Abdul Kadir Karding menyayangkan sikap
pemerintah yang berubah-ubah. Pelaksanaan kurikulum yang didasarkan atas ketersediaan
buku dan jumlah guru yang dilatih dapat menimbulkan dampak psikologis bagi peserta didik.
"Bayangkan, kalau ada anak di satu dalam satu jenjang sama tapi ada yang kurikulum baru
ada yang kurikulum lama, kasian mereka," katanya. Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Mohammad Nuh mengatakan bahwa pelaksanaan kurikulum menyesuaikan
dengan ketersedian buku dan jumlah guru yang dilatih. Dengan demikian, sangat terbuka
peluang terjadinya diskriminatif pelaksanaan kurikulum 2013. Bisa jadi, ada rombongan
belajar (kelas) dalam satu jenjang yang tidak menerapkan kurikulum baru, meski sekolah
tersebut ditunjuk untuk menerapkan kurikulum 2013. Menurutnya, hal itu menunjukkan
adanya diskriminasi penerapan kurikulum 2013. Dia berpendapat, hal itu terjadi karena
pemerintah terlalu tergesa-gesa dan tidak mempersiapkan dengan baik. Selain itu, tidak dapat
ditampik bahwa penerapan kurikulum tahun ini juga menimbulkan kecemburuan.
"Pemerintah tidak sampai memikirkan bagaimana efek psikologis yang akan terjadi di anak-
anak dan guru atas kebijakan ini," tegas politikus PKB itu. Disisi lain, Karding memprediksi
bahwa penerapan kurikulum yang sangat dipaksakan untuk tahun ini tidak akan memberikan
perubahan dalam sistem pendidikan. Melainkan, hanya sebatas proyek yang membuang
anggaran. Pasalnya, kunci keberhasilan ada ditangan guru. Sementara, pemerintah hanya
memberikan bekal seadanya kepada guru yang akan menerapkan kurikulum baru. "Guru itu
kuncinya, tapi mana bisa terjadi perubahan karakter pada anak kalau guru hanya dilatih lima

Page | 26
hari. Jangan jadikan guru itu pengajar, tapi pendidik," tegasnya. Perubahan kurikulum oleh
pemerintah akan mengurangi beban anak dalam belajar, apalagi dengan metode tematik
integratif yang membuat anak tak perlu lagi membawa banyak buku tiap pergi ke sekolah.
Namun, pengamat pendidikan, Romo Benny Susetyo, berpikir sebaliknya.
Menurutnya, perubahan kurikulum kali ini justru akan menambah beban peserta didik.
Pasalnya, integrasi mata pelajaran dengan tema atau mata pelajaran lain ini membuat materi
yang diajarkan menjadi bias sehingga butuh penjelasan lebih lanjut.
"Contoh saja, belajar mengenai udara. Siswa diminta menjelaskan udara dalam IPA, itu
mudah. Tapi, membahasakan udara dalam pelajaran lain itu bagaimana. Pasti akan butuh
penjelasan panjang. Jadi, malah makin banyak nanti," kata Romo Benny saat jumpa pers di
kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata, Jakarta, Jumat (15/2/2013).
Ia membenarkan bahwa mata pelajaran memang berkurang, tetapi durasi belajarnya
bertambah. Hal ini merupakan dampak dari ilmu pengetahuan yang hanya dijelaskan
sebagian sehingga membutuhkan penjelasan detail yang memakan durasi belajar lebih lama.
"Ini gurunya juga akan bingung jika tidak disiapkan dengan baik. Turunnya kualitas
pendidikan di Indonesia ini karena guru tak pernah dilatih dengan baik," ungkap Romo
Benny. "Bukan perkara mudah. Salah-salah, anaknya juga jadi bingung dan akibatnya malah
merugikan banyak pihak. Kalau sampai kejadian, siapa yang bertanggung jawab," tandasnya.
Seperti diketahui, perubahan kurikulum ini bertujuan baik, yaitu mengurangi beban siswa dan
guru. Siswa tak lagi perlu membawa banyak buku dan mempelajari mata pelajaran yang
menumpuk. Guru juga tak dibebani lagi dengan kewajiban membuat silabus.

Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4?

Keunggulan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas dijelaskan secara rinci dampak
dari kurikulum 2013 kepada anak didik secara psikologis.

Kekurangan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas menurut saya terlalu memojokkan
pemerintah dalam perubahan menjadi kurikulum 2013. Padahal kurikulum 2013 merupakan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah disempurnakan.

Target mingguan ?

target mingguan saya adalah dapat mendengarkan hasil observasi Class School
Watching dari kelompok observasi yang lain dan membandingkan antar hasil observasi Class
School Watching.

Bagaimana cara memenuhi target saya ?

Page | 27
Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan menyimak penuh antusias setiap ada
kelompok yang mempersentasikan hasil observasi Class School Watching yang telah
dilakukan.

KATA INSPIRASI : Study while others are sleeping; work while others are loafing; prepare
while others are playing; and dream while others are wishing. - William Arthus Ward

KATA MUTIARA KONSERVASI DIRI : You don't want to get stuck in a rut where you are
going to class during the day, studying, and going to sleep. even you think you don't have
enough time, just do something. - Allen Waters

Science Classroom Watching 2

Apa yang saya pelajari dikelas ?

Pada minggu ke-12 tanggal 17 Mei 2016, tepatnya pukul 13.00 rombel 2 sedang
berlangsung pembelajaran Telaah Kurikulum 2 yang diisi atau diampu oleh Pak Andre. Pada
pertemuan minggu ke-12 tersebut membahas tentang hasil kunjungan atau observasi Class
School Watching. Pada siang itu ada tiga kelompok yang bertugas mempresentasikan Class
School Watching yang telah mereka lakukan. Aspek yang harus dipenuhi dalam Class School
Watching ini adalah what do you see, what do you hear, dan what do you feel.

Untuk kelompok pertama yang presentasi yaitu kelompok dari Bakti, Iffah, dan Eka.
Mereka melakukan Class School Watching di SMP 40 Semarang. Jika dilihat bangunan SMP
tersebut masih bernuansa tradisional atau bangunan lama, karena bangunan tersebut
merupakan bangunan peninggalan dari Belanda, namun beberapa gedung sudah ada yang
baru. Dalam pembelajarannya sekolah tersebut masih menerapkan KTSP. Kelas yang
menjadi sasaran Class School Watching yaitu 8A. Guru yang mengampu pada saat itu adalah
Pak Rahmat. Tempat duduk siswanya diatur lelaki-perempuan yang bertujuan untuk
membuat situasi kelas lebih terkondisi. Dalam pembelajarannya Pak Rahmat menggunakan
metode belajar ceramah juga dilengkapi dengan media flash sampai akhir pembelajaran.
Materi yang sedang dibahas pada hari itu adalah sistem gerak. Pak Rahmat memberikan
apersepsi berupa pertanyaan-pertanyaan. Dalam pembelajarannya tersebut Pak Rahmat
menyelingi sendaugurau dan motivasi supaya terjalin komunikasi antara siswa dan guru. Pak
Rahmat memiliki suara yang keras sehingga menunjang sekali dalam menyampaikan
penjelasan materi kepada siswanya. Pak Rahmat memiliki trik agar siswanya antusias dalam
memperhatikan pembelajaran, yaitu dengan sewaktu-waktu memberikan pertanyaan kepada
siswanya yang membuat kaget sehingga mau tidak mau siswa harus memperhatikan
pembelajaran yang sedang berlangsung untuk dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
Pak Rahmat. Saat pembelajaran sedang berlangsung terdapat satu siswi yang tertidur. Pada
akhir pembelajaran tersebut Pak Rahmat menugaskan siswanya untuk mengerjakan soal yang
terdapat di bahan ajar dan memberi penugasan pada pertemuan berikutnya. Dari ulasan Class
School Watching tersebut, pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Rahmat tergolong sedikit

Page | 28
dalam pencapaian indikator CTL kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan “True
KBK” CTL, yang memiliki karakteristik siswa, problem solving, autentic assesment, dan
multiple contects.

Untuk kelompok kedua yang presentasi yaitu kelompok dari Ismar, Mustika, dan Fitri.
Mereka melakukan Class School Watching di SMP Ksatrian 2 Semarang. Yayasan ini
didirikan pada tahun 1987. Secara umum fasilitas yang terdapat di SMP tersebut sudah bagus.
Dalam pembelajarannya sekolah tersebut masih menerapkan KTSP . Guru yang mengampu
pada saat observasi dilakukan yaitu Bu Atika. Saat pembelajaran Bu Atika menggunakan
media PowerPoint untuk materi Bahan Kimia Rumah Tangga. Siswa-siswanya sopan, namun
saat bel tanda masuk kelas masih terdapat siswa yang telat bahkan masih ada yang di kantin.
Pembelajaran yang dilakukan yaitu berpusat pada guru . Dikarenakan kondisi Bu Atika yang
sedang hamil muda dan kurang fit, alhasil pembelajaran yang dilakukan Bu Atika monoton.
Bu Atika duduk di kursi guru dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Kelas
menjadi gadih dan banyak anak yang berbicara sendiri saat pembelajaran berlangsung.
Kegiatan pembelajaran pada saat itu berlangsung pada siang hari, karena pada jam 7-8
digunakan untuk ulangan harian bersama. Bu Atika menegaskan pembelajaran yang
dilakuakan pada hari itu memang dibuat tidak memberatkan siswa dalam menerima pelajaran
karena telah mengikuti ulangan harian bersama di pagi harinya. Pada akhir pembelajarannya
Bu Atika meminta siswanya untuk mengerjakan LKS. Untuk prestasi yang diraih di SMP ini,
banyak piagan serta piala. Juga pelayanan sekolah ini bagus. Satpamnya pun ramah, terbukti
banyak yang sering melakukan observasi di sini.

Apa yang ingin anda ketahui lagi ?

Setelah mempelajari materi diatas, saya masih penasaran, masih agak bingung dan
masih ingin tahu lagi tentang strategi implementasi kurikulum 2013 dewasa ini.

Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini?

Cara saya dalam menjawab rasa keingintahuan saya terhadap strategi implementasi
kurikulum 2013 dewasa ini adalah dengan mencari informasi, lalu mulai mempelajari tentang
penerapan kurikulum 2013 pada dewasa ini.

Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda?

Cara saya tahu akan kepuasan terhadap rasa keingintahuan saya tersebut adalah dimana saya
benar-benar merasa paham tentang strategi implementasi kurikulum 2013 dewasa ini. Dari
informasi yang saya dapatkan disebutkan bahwa strategi implementasi kurikulum 2013
meliputi :

1. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan


Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan atas prinsip berikut ini.

 Sekolah adalah satu kesatuan lembaga pendidikan dan kurikulum adalah kurikulum
satuan pendidikan, bukan daftar mata pelajaran.

Page | 29
 Guru di satu satuan pendidikan adalah satu satuan pendidik (community of educators),
mengembangkan kurikulum secara bersama-sama.
 Pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan langsung dipimpin kepala
sekolah.
 Pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dievaluasi oleh kepala
sekolah.

2. Manajemen Implementasi

 Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah


provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
 Pemerintah bertanggung jawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk
melaksanakan kurikulum.
 Pemerintah bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum
secara nasional.
 Pemerintah provinsi bertanggung jawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
 Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab dalam memberikan bantuan
profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di
kabupaten/kota terkait.

3. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide (deliberation
process), pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan selama masa implementasi
kurikulum. Evaluasi dalam deliberation process menghasilkan penyempurnaan dalam
Kompetensi Inti yang dijadikan organising element dalam mengikat Kompetensi dasar mata
pelajaran. Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut.

 Sampai tahun pelajaran 2015-2016: untuk memperbaiki berbagai kesulitan


pelaksanaan kurikulum.
 Sampai tahun pelajaran 2016 secara menyeluruh untuk menentukan efektivitas,
kelayakan, kekuatan, dan kelemahan implementasi kurikulum.

Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum (implementasi kurikulum) diselenggarakan


dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu kepala
sekolah dan guru menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap satuan
pendidikan dan dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah kota/kabupaten secara rutin.

Sumber : Modul Diklat Guru Sasaran Kurikulum 2013

Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4?

Keunggulan jawaban nomor 4 : dari jawaban tersebut dijelaskan dengan mendetail


secara rinci mulai dari pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan, manajemen
implementasi dan evaluasi kurikulum, sehingga dapat menambah pemahaman saya.

Page | 30
Kekurangan jawaban nomor 4 : menurut saya jawaban dari nomor 4 tersebut hampir
tidak memiliki kesalahan. Dengan informasi yang saya dapatkan tersebut, saya merasa puas
dan menjawab atas rasa keingintahuan saya tersebut.

Target mingguan ?

Target mingguan saya adalah dapat mendengarkan hasil observasi Class School
Watching dari kelompok observasi yang lain dan membandingkan antar hasil observasi Class
School Watching.

Bagaimana cara memenuhi target saya ?

Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan menyimak penuh antusias setiap ada
kelompok yang mempersentasikan hasil observasi Class School Watching yang telah
dilakukan.

Kata-kata Inspirasi : IMPIAN memang tidak menjamin kesuksesan , tapi tanpa Impian jangan
pernah Mimpi bisa sukses

Kata-kata konservasi diri : When I can't do something, this always impels me to study it. -
Theodore Sturgeon

Science Classroom Watching 3

Apa yang saya pelajari dikelas ?

Pada minggu ke-13 tanggal 24 Mei 2016, tepatnya pukul 13.00 rombel 2 sedang
berlangsung pembelajaran Telaah Kurikulum 2 yang diisi atau diampu oleh Pak Andre. Pada
pertemuan minggu ke-13 tersebut membahas tentang hasil kunjungan atau observasi Class
School Watching. Pada siang itu ada satu kelompok yang bertugas mempresentasikan Class
School Watching yang telah mereka lakukan karena pada siang itu Pak Andre akan menguji
mahasiswa S2. Aspek yang harus dipenuhi dalam Class School Watching ini adalah what do
you see, what do you hear, dan what do you feel.

Kelompok yang bertugas untuk mempresentasikan Class School Watching kali ini
yaitu kelompok Erik, Kasih, dan Dewi. Mereka melakukan Class School Watching di SMP
Ksatrian 1 Semarang. Mereka mendapatkan kesempatan untuk melakukan observasi di kelas
7C. Guru yang mengampu mata pelajaran pada hari itu adalah Bapak Agus Subagiyo. Pada
saat observasi kelas terdapat siswa yang datang terlambat, kemudian siswa tersebut dihukum
dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Hal ini bertujuan untuk lebih
menanamkan rasa nasionalisme siswa. Materi yang sedang dibahas pada hari itu adalah
global warming. Media pembelajaran yang digunakan oleh Pak Agus adalah multimedia
flash, media ini merupakan media yang berasal dari mahasiswa jurusan IPA UNNES yang
pernah melakukan penelitian di SMP tersebut. Namun Pak Agus malah kebingungan sendiri

Page | 31
dalam penggunaan media flash tersebut. Pak Agus mengungkapkan bahwa beliau baru
pertama kalinya menggunakan media flash tersebut, jadi tidak heran jika Pak Agus
kebingungan dalam menggunakan media tersebut. Pada saat pembelajaran berlangsung
suasana kelas sangat tidak terkondisi/kondusif dan gaduh, namun guru kurang adanya upaya
untuk dapat mengkondisikan kelas. Kelas 7C ini sendiri tergolong kelas yang “nakal”. Tetapi
masih didapati siswa yang sopan memberikan salam pada kelompok Erik, Kasih, dan Dewi
saat melakukan observasi tersebut. Menurut Erik, Pak Agus sendiri kurang memahami materi
yang disampaikannya kepada siswanya. Pak Agus menuturkan bahwa beliau dulunya berasal
dari jurusan fisika, sehingga wajar apabila masih kurang memahami materi yang sedang
dipelajari tersebut. SMP tersebut masih menerapkan atau menggunakan kurikulum KTSP.
SMP Ksatrian 1 Semanrang ini memiliki fasilitas yang cukup memadai seperti LCD,
komputer, dan AC. Sekolah ini juga sangat memfasilitasi para siswanya dalam kegiatan
ekstrakurikuler sehingga dapat mendukung minat atau bakat dari siswanya.

Apa yang ingin anda ketahui lagi ?

Setelah mempelajari materi diatas, saya ingin mengetahui lebih mendalam lagi
tentang apakah kurikulum 2013 sesuai dengan filosofi kurikulum pendidikan.

Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini?

Cara saya dalam menjawab rasa keingintahuan saya adalah dengan mencari informasi
dari berbagai sumber yang terpercaya seperti dijurnal, sehingga dapat menjawab dari rasa
keingintahuan saya tersebut.

Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda?

Cara saya tahu akan kepuasan terhadap rasa keingintahuan saya tersebut adalah
dimana saya benar-benar merasa paham mengenai apakah kurikulum 2013 sesuai dengan
filosofi kurikulum pendidikan. Berdasarkan sumber informasi yang saya temukan, disebutkan
bahwa Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:

- Mengembangkan potensi peserta didik untuk berfikir rasional dan kecemerlangan


akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar dan dibaca
- Selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik
- Membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik
- Mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini
dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan
budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini,
dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian

Page | 32
kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan
generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan
orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini,
prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu
proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan
budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat
kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum
adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama
disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang
lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum
2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam
berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4?

Keunggulan jawaban nomor 4 : dari jawaban tersebut dijelaskan dengan mendetail


secara rinci sehingga diketahui bahwa kurikulum 2013 sesuai dengan filosofi kurikulum
pendidikan.

Kekurangan jawaban nomor 4 : menurut saya jawaban dari nomor 4 tersebut bahwa
kurikulum 2013 memberikan pengaruh terhadap psikologi anak.

Target mingguan ?

Page | 33
Target mingguan saya adalah dapat menganalisis perbandingan RPP.

Bagaimana cara memenuhi target saya ?

Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan mempelajari beberapa RPP,
kemudian dari beberapa RPP tersebut dibandingkan lalu dianalisis apakah ada perbedaan
yang mendasar.

Kata-kata Inspirasi : Study hard for the well is deep, and our brains are shallow. - Richards
Baxter

Kata-kata konservasi diri : I will study and get ready, and perhaps my chance will come. -
Abraham Lincoln

Science Classroom Watching 4

Apa yang saya pelajari dikelas ?

Pada minggu ke-14 tanggal 31 Mei 2016, tepatnya pukul 13.00 rombel 2 sedang
berlangsung pembelajaran Telaah Kurikulum 2 yang diisi atau diampu oleh Pak Andre. Pada
pertemuan minggu ke-14 tersebut membahas tentang hasil kunjungan atau observasi Class
School Watching yang ke empat. Pada siang itu ada tiga kelompok yang bertugas
mempresentasikan Class School Watching yang telah mereka lakukan. Aspek yang harus
dipenuhi dalam Class School Watching ini adalah what do you see, what do you hear, dan
what do you feel. Susunan kegiatan pada siang itu yang pertama adalah pembacaan jurnal
refleksi dari bebrapa mahasiswa. Pembacaan jurnal refleksi pada minggu lalu dibacakan oleh
fiky, kemudia setelah fiky membacakan jurnalnya kemudian giliran fitroh untuk membacakan
jurnal refleksinya. Kemudian setelah pembacaan jurnal refleksi dilakukan kegiatan presentasi
class school watching yang telah dilakukan.

Kelompok pertama yang bertugas presentasi class school watching adalah kelompok
yang beranggotakan Fiky, Nisa, dan Rina. Kelompok tersebut melakukan observasi di SMP
N 5 Semarang kelas 8D. Menurut mereka lingkungan sekolah di SMP tersebut indah juga
asri, terdapat juga gazebo yang sering digunakan siswa saat jam istirahat. Suasana tersebut
membuat siswa nyaman dalam kegiatan belajar mengajar. Di sekolahan tersebut telah
diterapkan budaya 5S. Siswa di SMP tersebut pun ramah juga memiliki sopan santun yang
baik. Warga sekolah pun ramah, dan terbuka. Apabila bertemu dengan orang, siswa di SMP
tersebut memberikan senyum atau menyapa juga apabila bertemu dengan guru siswa secara
otomatis mengulurkan tangan lalu salim sebagai penghormatan dengan guru mereka. Pada
saat itu guru yang mengampu di kelas 8D adalah Bu Sa’diyah. Bu Sa’diyah merupakan
lulusan dari jurusan Biologi. Menurut Bu Sa’diyah meskipun lulusan Biologi tetap harus
dapat menguasai mata pelajaran IPA. Saat itu kelas 8D sedang mempelajari fisika materi
cermin cekung. Kemudian Bu Sa’diyah bertanya dengan salah satu muridnya apakah masih

Page | 34
ingat atau tau tentang materi yang dipelajari pada minggu lalu, namun siswa tersebut tidak
tahu tentang materi minggu lalu. Karena tidak ada yang bertanya maka Bu Sa’diyah
memberikan pertanyaan untuk memancing anak didiknya. Bu Sa’diyah menyuruh siswanya
untuk belajar dan mengeksplorasi serta mencoba. Semua hasil karya dari siswa dipajang di
mading kelas sebagai apresiasi dari guru kepada siswa. Untuk penilaian yang dilakukan oleh
Bu Sa’diyah sangat rapi. Penilaian yang dilakukan mulanya menggunakan aturan yang ada di
kurikulum 2013 tapi karena sistem penilaian tersebut membingungkan bagi orang tua siswa
maka sistem penilaian kembali ke semula. Penilaian yang dilakukan meliputi aspek kognitif,
sikap, dan keterampilan. Juga terdapat juga lembar penilaian diri dan penilaian teman sebaya.
Kedekatan guru dan siswa terjalin baik, kreativitas yang dimiliki siswa pun tersalurkan
dengan baik. Pembelajaran yang aktif oleh guru membuat siswa paham dengan materi yang
disampaikan. Pengelolaan sekolah sudah bagus dengan penambahan fasilitas belajar, di SMP
N 5 Semarang juga terdapat rumah anggrek. Yang menarik lagi yaitu meja siswanya yang
berbentuk segitiga.

Untuk kelompok dua yang presentasi tentang class school watching adalah kelompok
yang beranggotakan Rizki, Nadhifa, dan Farafika. Kelompok ini observasi di SMA Al-
Uswah. Pada saat observasi, guru yang mengampu adalah Bu Anis. Saat pembelajaran
berlangsung Bu Anis menampilkan video sebagai apersepsi. Setelah menyaksikan video
tersebut Bu Anis memberikan pertanyaan mengenai video yang ditayangkan tersebut. Pada
hari itu sedang mempelajari materi pencemaran lingkungan. Metode pembelajaran yang
digunakan adalah teacher centered learning. Fasilitas yang ada di sekolah tersebut lumayan
memadai, terdapat LCD pada setiap kelas. Di SMA Al-Uswah ini hanya terdapat enam kelas
untuk SMP dan SMA. Selain itu ada juga pondok pesantrennya. UNNES sendiri sering
bekerja sama dengan sekolahan ini dalam hal observasi. Sekolah ini merupakan sekolah yang
bernaung yayasan pondok pesantren. Pada saat pembelajaran pada hari itu cenderung
membuat ngantuk. Siswa dalam sekelas tersebut hanya ada 13 siswa, 2 siswa putra dan 11
siswi putri. Karena saat itu dalam waktu dekat akan diadakan UKK, Bu Anis memberikan
nasehat kepada siswanya untuk lebih giat belajar lagi di kelas berikutnya. Bu Anis
menganggap siswanya adalah sahabatnya sehingga akan terjalin hubungan yang baik antara
guru dan siswanya.

Untuk kelompok ketiga yang mempresentasikan tentang class school watching adalah
kelompok yang beranggotakan Nia, Eny, dan Nur Afniyati. Mereka melakukan observasi di
SMA 1 Teuku Umar. Sambutan dari sekolah sangat hangat, welcome, dan ramah. Pada saat
masuk sekolahan tersebut mereka melihat sampah yang selalu dibuang dengan rapinya juga
terdapat papan yang bertuliskan “Kawasan Bebas Rokok”. Kelompok ini mengobservasi
kelas X.3 dengan guru yang mengampu adalah Bu Arina Marisa. Bu Arina merupakan
background guru biologi tetapi di kelas X.3 beliau mengajar mata pelajaran kimia “Isomer”.
Dari ketiga kelas yaitu X.1, X.2, dan X.3, maka kelas X.3 inilah temasuk kelas dengan siswa
dibawah rata-rata. Saat menyampaikan materi guru memberikan analogi dalam penerapan
materi untuk mempermudah pemahaman siswanya. Jumlah siswa dalam kelas tersebuat ada
39 siswa. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP. Saat pembelajaran Bu Arina
menggunakan metode ceramah tanpa media. Dalam pembelajaran ini ada siswa yang antusias

Page | 35
dan ada yang kurang antusias. Yang menarik disini adalah guru mengingat semua nama
siswa, hal ini merupakan penghargaan tersendiri bagi siswa apabila namanya dihafal oleh
guru. Saat pembelajaran juga Bu Arina selalu menyiapkan uang sebagai reward untuk siswa
yang proaktif dalam pembelajaran. Kondisi siswa yang hiperaktif dan dominan tetapi yang
terpenting bagi guru adalah bagaimana mengendalikan siswa, dan bagaimana menciptakan
motivasi siswa. Pada sekolah ini banyak ekstrakurikuler yang dapat diikuti siswa. Prestasi
yang pernah diraih pun cukup banyak dari bidang agama sampai bidang olah raga.

Ciri-ciri dari kurikulum 2013 adalah siswa aktif, kontekstual, menggunakan scientific
approach, dan autentic assesment. Kesimpulannya tidak mudah menerapkan kurikulum2013.
Dari pertanyaan Ariza yang menyebutkan bahwa apakah anak SMP dapat diberi tugas Project
Based Learning? Pak Andre menjelaskan bahwa Project Based Learning dapat diberikan pada
anak SMP maupun SD namun harus sesuai kemampuan siswa.

Apa yang ingin anda ketahui lagi ?

Setelah mempelajari materi diatas, saya masih ingin mengetahui tentang


perkembangan kurikulum 2013 dewasa ini.

Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini?

Cara saya dalam menjawab rasa keingintahuan saya tentang perkembangan kurikulum
2013 adalah dengan mencari informasi dari media / informasi yang terpercaya sehingga
memudahkan saya tentang keingintahuan saya tersebut. Selain itu juga dengan melalui
wawancara guru tentang pendapat dari kurikulum 2013 itu sendiri.

Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda?

Cara saya tahu akan kepuasan terhadap rasa keingintahuan saya tersebut adalah
dimana saya benar-benar merasa paham dan jelas benar terhadap perkembangan dari
kurikulum 2013. Dari informasi yang saya dapatkan disebutkan bahwa : menurut
Mendikbud : Pengembangan kurikulum ini sudah ada dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Artinya apa? Kalau ada suatu dokumen RPJMN
2010-2014, ini artinya disusun tahun 2009, berarti 2009 sudah dievaluasi, 2010-2014 harus
ada penataan kurikulum. Ini perintah RPJMN. Dari sisi arah, sangat-sangat jelas. Arahnya
adalah peningkatan kompetensi yang seimbang antara sikap (attitude), ketrampilan (skill),
dan pengetahuan (knowledge). Tiga ini harus dimiliki. Yang dirisaukan orang bahwa anak-
anak kita hanya memiliki kognitif saja, ini yang kita jawab. Kompetensi nantinya bukan
urusan kognitif saja namun ada sikap, dan ketrampilan. Kompetensi ini didukung 4 pilar yaitu
: produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Meskipun inovatif ini gabungan sifat produktif dan
kreatif, namun kita taruh berdiri sendiri saja. Kalau seseorang produktif dan kreatif, tidak
serta merta menjadi inovatif, tapi inovatif ini hanya bisa dibentuk kalau ada dua hal tersebut.
Kalau ada beras ada ikan belum tentu otomatis bisa dimakan,tapi kalau tidak ada beras tidak
ada ikan otomatis tidak ada yang bisa dimakan. Syaratnya ada beras, ada ikan. Tentang
afektif ini, kita ini rindu dengan kekuatan-kekuatan moralitas, sentuhan seni. Tentu saja
dibingkai dengan ke-Indonesia-an. Ini sesuatu yang baru, uji publik kurikulum. Sebelumnya

Page | 36
tidak pernah ada uji publik. Jadi ini kita lempar ke publik. Tujuannya apa? pertama supaya
publik tahu akan ada kurikulum baru, kedua publik dapat berpartisipasi sehingga ada rasa
memiliki atau sense of belonging. Dalam partisipasi ini siapa saja boleh memberi pandangan.
Apakah yang disentuh cuma mata pelajaran? Tentu saja tidak. Kalau kita bicara kurikulum,
kita harus bicara 4 hal, yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan
standar penilaian. Proses ini berarti metodologi, atau pendekatan. Itu kurikulum keempat-
empatnya, mata pelajaran hanya satu aspek saja, termasuk buku cuma satu aspek saja. Yang
pertama kita garap dalam penyusunan kurikulum adalah kompentensi apa yang akan kita
capai. Anak kelas I SD diharapkan bisa apa, kelas V bisa apa, itu yang pertama ditentukan.
Untuk ke situ apa yang harus dilakukan? Setelah kompetensi ditentukan, prosesnya harus
ditentukan. Setelah itu cara evaluasinya harus ada, apakah sudah tercapai atau belum. Jadi
perlu standar penilaian. Jadi mata pelajaran itu sesuatu yang kecil saja, suatu akibat saja. Apa
bedanya kurikulum yang dulu dengan yang sekarang? Kurikulum yang lama pun ada standar
kompetensi, ada isinya, proses, dan penilaian. Dari situ kita review semua, sejak 2011 sudah
kita review. Ketika ramai-ramainya PPKN, kita pelajari semua. Pendekatannya kita ubah.
Kalau dulu mata pelajaran dulu ditetapkan, baru kompetensinya, sekarang kita ubah,
kompetensinya dulu ditetapkan, baru menyusul mata pelajarannya. Pendekatannya
adalah scientific-approach, atau pendekatan ilmiah.

Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4?

Keunggulan jawaban nomor 4 : keunggulan dari jawaban di atas adalah dijelaskannya


keunggulan atau alasan mengapa kurikulum 2013 tersebut dan untuk perkembangannya di
kemudian hari nanti.

Kekurangan jawaban nomor 4 : kekurangan jawaban diatas adalah belum dilengkapi


konsep dari kurikulum 2013 yang bisa dijadikan faktor pendukung diterapkannya kurikulum
2013.

Target mingguan ?

Target mingguan saya adalah dapat mempraktikkan menganalisis perbandingan RPP.

Bagaimana cara memenuhi target saya ?

Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan mulai mempelajari cara menelaah
contoh dari beberapa RPP yang saya temukan lalu menganalisisnya.

KATA INSPIRASI : “Education is the most powerful weaon we can use to change the
world”. – Nelson mandela

KATA MUTIARA KONSERVASI DIRI : “Educating the mind without educating the
heart is no education at all.” – Martimer Adler

Page | 37
Science Classroom Watching 5

Apa yang saya pelajari dikelas ?

Pada minggu lalu tanggal 7 Mei2016 tepatnya pukul 13.00 WIB, rombel 2 pendidikan
biologi sedang berlangsung pembelajaran Telaah Kurikulum Biologi 2 yang pada siang itu
diampu oleh Bu Peni. Pada minggu ke-15 ini, masih ada tiga kelompok yang harus
mempersentasikan tentang class school watching yang telah dilakukan.

Untuk kelompok pertama yang presentasi adalah kelompok yang beranggotakan


Zumroh, Intan, Faris, dan Ratna. Observer melakukan pengamatan class school watching di
SMA N 12 Semarang dan di SMP 21 Semarang. Untuk pengamatan class school watching di
SMA N 12 Semarang, observer mendapatkan kelas XI sebagai objek observasinya. Guru
yang mengampu pada saat itu adalah Bapak Subagiyo. Saat memasuki sekolah tersebut,
observer merasakan bahwa sekolah tersebut bersih dan tenang. Pada proses pembelajarannya,
sekolah ini masih menerapkan KTSP. Pak Subagiyo menggunakan metode pembelajaran
Problem Based Learning saat mengajar di kelas tersebut. Pembelajaran dimulai dengan
presentasi kelompok kemudian dilanjut dengan diskusi kelompok. Namun saat pelajaran
berlangsung masih ada siswa yang bermain HP bahkan malah menonton drama korea. Saat
jam istirahat, siswa malah main kartu (pokeran). Memang pada akhir-akhir ini Pak Subagiyo
jarang masuk kelas dikarenakan Pak Subagiyo sibuk mengurusi perpisahan kelas XII.
Menurut kelompok observer guru kurang menguasai materi, saat ada siswa yang bertanya
beliau tidak bisa menjawabnya. Selain itu, Fasilitas yang dimiliki SMA ini tergolong standart.
Untuk sekolahan kedua yang diamati oleh kelompok observer adalah sekolahan SMP 21
Semarang. Menurut kelompok observer, Sekolahan tersebut memiliki 10 ruang untuk kelas
VII, 8 ruang untuk kelas VIII, dan 8 ruang untuk kelas IX. Jika dilihat dari sudut pandang
sosial, sekolahan ini memiliki kondisi sosial yang cukup bagus. Kelompok observer
mendapatkan kelas sebagai objek observasi dimana guru yang mengampu saat itu adalah Ibu
Atik. Di dalam kelas tersebut terdapat 25 siswa. Pada saat itu materi yang sedang dibahas
adalah materi Lingkungan. Metode pembelajaran yang digunakan oleh Bu Atik adalah
Discovery Learning. Saat pembelajaran, Bu Atik mengadakan diskusi kelompok lalu
meminta siswa untuk memaparkan hasil diskusi di depan kelas. Suasana kelasnya sendiri
sangat bising karena sekolahan ini dekat dengan jalan raya, jadi banyak suara kendaraan yang
berlalu lalang. Bu Atik sendiri kurang dapat menghandel siswanya, banyak siswa yang rame
sendiri saat pelajaran berlangsung. Kemudian diakhir pembelajaran guru mengklarifikasi dan
menyimpulkan pembelajaran. Juga Bu Atik memberi penugasan untuk mengamati akuarium
dan memperhatikan komponen apa saja yang ada di dalam akuarium tersebut (komponen
abiotik dan biotik). Fasilitas yang ada di sekolah ini tergolong bagus. Sekolahan ini
menerapkan kurikulum 2013 dalam pembelajarannya.

Untuk kelompok kedua yang mempresentasikan class school watching yang telah
dilakukan yaitu kelompok yang beranggotakan Gusmila, Syifa, dan Rofiatun. Observer
melakukan observasi di SMA Ibu Kartini Semarang. Sekolah ini beralamatkan di jalan Sultan
Agung nomor 72 Semarang. Jika dilihat sekolahan tersebut mirip bangunan Belanda. Dan
setelah kelompok observer bertanya seputar sejarah sekolah tersebut memang sekolahan

Page | 38
tersebut adalah peninggalan dari Belanda (Van Deventer). Sekolahan ini merupakan yayasan
Van Deventer yang diambil alih sehingga menjadi SMA Ibu Kartini yang berakreditasi A.
Sekolahan ini masih menerapkan KTSP. Kelompok observer mendapatkan kelas XI IPA 2
yang diampu oleh Pak Hartana. Pada saat itu materi yang sedang dibahas adalah Sistem
Pertahanan Tubuh. Saat bel masuk berbunyi, ada lima siswa yang belum masuk ke kelas. Saat
pembelajaran berlangsung guru memberi apersepsi , lalu menampilkan powerpoint yang
berisi dengan materi sistem pertahanan. Metode pembelajaran yang digunakan oleh Pak
Hartana adalah metode ceramah. Kenapa menggunakan metode ceramah? Pak Hartana
menjelaskan bahwa dulunya Pak Hartana menerapkan sistem siswa presentasi kelompok di
didepan kelas, namun setelah dievaluasi hasilnya kurang memuaskan. Dan karena seminggu
lagi akan ada UKK, sehingga Pak Hartana mereview materi untuk UKK yang akan
berlangsung. Pak Hartana juga memberikan kesempatan bertanya kepada siswanya. Suasana
kelasnya sendiri gaduh dan ribut. Saat pembelajaran berlangsung ada siswa yang sakit, dan
dengan sigap teman sekelasnya langsung peduli dan mengantarkan siswa yang sakit tersebut
untuk pulang. Sekolahan tersebut sering mengadakan acara besar, dan pernah juara 3 LKTI.
Secara garis besar siswa di sekolahan tersebut ramah dan santun. Guru mengizinkan siswa
untuk menggunakan HP, dan laptop dalam mencari informasi seputar materi. Namun ada
sikap siswa yang disayangkan, saat guru menjelaskan ada siswa yang mengecharge HP tanpa
izin terlebih dahulu dengan guru yang sedang menjelaskan di depan kelas.

Untuk kelompok ketiga yang mempresentasikan class school watching yang telah
dilakukan yaitu kelompok yang beranggotakan Fina, Nurliana, dan Barep. Observer
melakukan observasi di SMP IT Insan Cendekia dan mendapatkan kelas VII B yang terletak
di lamtai dua sebagai objek observasinya. Pada saat itu kelas tersebut sedang berlangsung
pembelajaran IPA. Dikarenakan masih adanya kebingungan antara menerapkan kurikulum
2013 atau KTSP, maka sekolah ini tidak ada buku yang menjadi pegangan untuk proses
pembelajaran, hanya ada fotokopian LKS. Guru yang mengampu pada hari itu adalah Ibu
Putri. Bu Putri mengharuskan siswanya untuk mempunyai catatan, apabila siswanya tidak
mencatat materi yang disampaikan, maka siswa tidak diperbolehkan untuk istirahat. Menurut
kelompok observer, di sekolahan ini saat siswanya masuk kelas alas kaki harus dilepas.
Dalam proses pembelajaran, Bu Putri sangat kreatif, siswanya pun juga aktif. Siswa di
sekolahan tersebut sangat sopan-sopan. Apabila ada siswa yang tidak tertib aturan maka
siswa diminta untuk berdiri di depan kelas sambil membaca istighfar sebanyak 100 kali.
Sekolah ini mempunyai jam masuk dari 06.30 sampai 15.30, siswa diperbolehkan pulang
setelah solat ashar. Tidak ada laboratorium di sekolah ini, jadi jika ada praktikum guru
mengambil sendiri peralatan praktikum yang disimpan di kantor guru, LCD pun hanya
tersedia satu untuk satu sekolahan, jadi jika ada kelas yang ingin memakai LCD harus
menulis surat izin meminjam terlebih dahulu. Sekolah ini juga pernah menjuarai beberapa
perlombaan tingkat daerah terutama dibidang olahraga. Pelayanan Tata Usaha di sekolah ini
juga ramah.

Apa yang ingin anda ketahui lagi ?

Page | 39
Setelah mendengarkan hasil observasi Class School Watching diatas, saya masih
ingin mengetahui tentang dalam mengaplikasikan model Discovery Learning prosedur
apakah yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran.

Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini?

Berdasarkan dari keingintahuan saya tersebut, maka untuk menjawabnya saya perlu
mencari informasi yang terpercaya dari berbagai media masa seperti internet dan koran dan
atau jurnal-jurnal guna memperoleh jawaban atau informasi yang memuaskan.

Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda?

Cara saya tahu akan kepuasan terhadap rasa keingintahuan saya tersebut adalah
dimana saya benar-benar merasa paham dan jelas benar terhadap prosedur yang harus
diperhatikan dalam mengaplikasikan model Discovery Learning pada proses pembelajaran.
Dari informasi yang saya dapatkan disebutkan bahwa Menurut Syah ( 2004 : 244 ) dalam
mengaplikasikan model Discovery Learning ada beberapa prosedur dalam proses
pembelajaran yaitu :

1.Stimulation Pada tahap ini, peserta didik dibimbing untuk mengajukan pertanyaan,
membaca buku, dan lain – lain sehingga peserta didik merasa tertarik untuk mengadakan
eksplorasi terhaap materi pembelajaran.

2.Problem Statemen ( pertanyaan / identifikasi masalah ) Pada tahap ini pendidik


memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak- banyaknya
tentang materi pembelajaran.

3.Data Collection ( pengumpulan data ) Pada tahap ini pendidik memberikan


kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak – banyaknya
untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis materi yang dipelajari dengan cara membaca
literatur, mengamati objek dan lain – lain.

4.Data Processing ( pengolahan data ) Pada tahap ini semua informasi yang telah
diperoleh peserta didik diolah melalui wawancara, observasi, dan lain – lain kemudian
ditafsirkan.

5.Verification ( pembuktian ) Pada tahap ini peserta didik melakukan pengamatan


dengan cermat untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis.

6.Generalization ( menarik kesimpulan / generalisasi ) pada tahap ini peserta didik


membuat kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian
atau masalah yang sama dengan memerhatikan hasil verifikasi.

Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4?

Page | 40
Keunggulan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas dijelaskan bahwa discovery
learning mendidik siswa untuk bekerja atau belajar secara mandiri dalam memecahkan
masalah yang dihadapi.

Kekurangan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas menurut saya bukan hanya
discovery learning saja yang mendidik siswa untuk belajar mandiri. Ada beberapa model
pembelajaran yang juga dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas siwa.

Target mingguan ?

Target mingguan saya adalah dapat melakukan analisis perbandingan RPP, sehingga
dapat memperjelas pemahaman saya tentang rencana pembelajaran.

Bagaimana cara memenuhi target saya ?

Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan mulai berlatih menganalisis
beberapa RPP yang menjadi sumber belajar saya.

KATA INSPIRASI : “Every successful person must have a failure. Do not be afraid to fail
because failure is a part of success.”

KATA MUTIARA KONSERVASI DIRI : Education is a progressive discovery of our own


ignorance. ~Will Durant

Page | 41

Anda mungkin juga menyukai