Anda di halaman 1dari 4

1.

Pembuatan karbit sistem celup


1.Karbit dijatuhkan kedalam air , berlangsunglah pembuatan asitelin
2.Gas asetelelin yg terjadi naik dan berkumpul didalam ruang gas
3.dari ruang gas, asetelin masuk kekunai air siap digunakan
Pemnbuatan kontol sistem tetes croooottt
Cara kerjanaya kebalikan dari sistem tetes/ celub
a. Air diteteskan ke permukaan karbit yang terletak pada laci di dalam retor
b. Gas asetelin yang terbentuk kemudian masuk ke ruang gas
c. Dari ruang gas masu ke kunci air dan siap digunakan

2. Nyala Netral
Inti nyala terang dan jernih
Intinyala kurang lebih 3mm
Digunakan mengelas biasa
Oksigen + asetelin seimbang
Nyala Oksidasi
Intinyala terang, pendek dan runcing
Digunakan untuk memotong
Kelebihan oksigen
Nyala Karburasi
Punya 3 intinyala : Intinyala, ekor, luar
Digunakan untuk mengelas tipis
Kelebihan asetelin
3. Mesin las AC : mesin memerlukan arus bolak blik/arus AC yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik atau generator
Mesin las DC- :penembusan lebih dalam karena elektron mengalir dari elektroda ke
benda 2/3 panas ada pada benda dan 1/3 panas pada elektroda
Mesin las DC+ : penembusan dangkal karena 2/3 panas terdapat pada elektroda dan
1/3 panas ada benda
4. E(XX){X}[X] E(XXX){X}[X]
E=AWS (American Welding Society) D=JIS (Japan International Standard)
Dua atau tiga angka pertama (XX) dan (XXX), kekuatan bahan elektroda dalam
ribuan psi E (lb/in2), D (kg/mm2)
Angka {X} : Posisi pengelasan
1 = Segala posisi
2 = Datar, tegak, bawah tangan
3 = Bawah tangan dan datar
Angka [X] : Jenis arus las, Jenis fluks, Kekuatan busur, Penembusan
3 = Dapat digunakan untuk mesin las AC dan DC, Jenis fluks : rutile, daya busr lemah
5. Keceptan: hasil pengelasan tidak sempurna, nyala api ; jika terlalu besar besinya akan
bolong, elektroda; kalo elektroda tidak cocok maka tidak menempel benda kerja, jarak
pengelasan; terlalu dekat akan bolong, arus listrik yang digunakan; jika terlalu besar
besi akan bolong.
6. Prinsip las TIG
Busur listrik di bangkitkan di antara ujung elektroda tungsten dengan permukaan
benda kerja. Busur yang terjadi di lindungi oleh Inner gas dan logam pengisi di
umpan dari luar. Dalam proses pengelasan ini elektroda tungsten tidak mencair, hanya
berfungsi untuk pembangkit busur.

Keuntungan TIG kecepatan pengumpanan logam pengisi dapat diatur terlepas dari besarnya
arus listrik sehingga penetrasi ke dalam logam induk dapat diatur semuanya
Kerugian TIG tungsten mahal
7. Prinsip las mig
Panas dari proses pengelasan ini dihasilkan oleh busur las yang terbentuk
diantara elektroda kawat (wire electrode) dengan benda kerja. Selama
proses las MIG (GMAW), elektroda akan meleleh kemudian akan menjadi
deposit logam las (weld beads). Gas pelindung digunakan untuk mencegah
terjadinya oksidasi dan melindungi hasil las selama masa pembekuan
(solidification).

8. PRINSIP KERJA LAS BUSUR RENDAM


1. Kawat Elektroda berbentuk kumparan dengan panjang total bervariasi dari 20
sampai dengan 100 Meter, yang terpasang pada suatu unit Motor pengatur
kecepatan. Sehingga kecepatan pengisian Kawata Elektroda tersebut dapat
konstan. Kawat Elektroda ini akan melewati Nozzle yang berfungsi sebagai
penyearah serta penahan panas.
2. Cerobong Fluksi berfungsi sebagai tempat penampung fluksi yang pengisiannya
dilakukan bersamaan dengan pengisian kawat Elektroda.
3. Dalam hal pengelasan dengan menggunakan kawat Elektroda Tunggal(Single
Wire Elektroda)
4. Batang Kawat Elektroda berjalan dan mengalir melalui Kontak Nozzle yang
terletak didalam Cerobong yang terisi dengan Fluksi.
5. Busur api terjadi / timbul diantara Kawat Elektroda dan Material Las ( Base Metal
), yang kemudian akan mencair serta larut bersama. Bersamaan dengan itu
sebagian dari Fluksi akan ikut mencair dan setelah mendingin akan disebut
dengan Terak.
6. Terak ini akan menutupi serta melindungi cairan logam dan busur api yang
terbentuk pada saat proses pengelasan. Sehingga Cairan yang terjadi akan
terlindungi dari pengaruh udara luar sampai dengan saat pendinginannya.
9. Ultrasonic test adalah NDT (Non Destructive Test) yang menggunakan gelombang
suara sebagai media penguji, Tujuannya untuk mendeteksi kerusakan/kelainan di
dalam dan permukaan bahan metal
10. Bahaya dr ngelas:
1.kecipratan api las : cara mengatasi pake baju las pake topeng/kacamata las
2.kebakaran: dalam menyalakan api las jangan pake korek kayu/korek biasa dan jgn
dkt2 gas gas yg mudah meledak
3.sinar uv,chaya tajam : caara mengatasi dg pake kacamata las masker /topeng agar
mengurangi terpapar bahaya tsb
4.kena benda kerja panas: pake sarung tangan serta gunakan tang penjepit untuk
memasukan ke cairan pendingin

Tambahan, nek menowo ono soal bedane pembakar biasa dan potong

Anda mungkin juga menyukai