Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurul Trisiani

NIM : 150421100055
Tugas Kewirausahaan dan Pengembangan Bisnis (7A)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA


KERIPIK SINGKONG
Latar Belakang
Keripik singkong merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak
digemari konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan
menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai
Anda bersama rekan dan keluarga. Studi kelayakan bisnis merupakan suatu
metode atau cara yang terdiri dari berbagai aspek penilaian untuk mengetahui
apakah suatu bisnis yang akan dikerjakan layak atau tidak. Sehingga dapat
dikatakan juga suatu alat peramalan yang sangat mempuni untuk mengetahui
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, serta dapat segera mengambil
keputusan atas hasil yang diperoleh yakni menerima atau menolak usulan
investasi/bisnis tersebut.
Faktor-faktor yang perlu dinilai dalam menyusun studi kelayakan bisnis
adalah menyangkut dengan beberapa aspek antara lain aspek marketing, aspek
sumber daya manusia, aspek produk dan aspek keuangan. Penilaian yang
dilakukan dengan Aspek marketing adalah aspek utama yang perlu diadakan
penilaianya dalam menyusun studi kelayakan bisnis. Dalam aspek marketing
bertujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang
dihasilkan dapat mendukung perkembangan usaha yang akan dilaksanakan. Pada
dasarnya hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan untuk mengetahui layak
atau tidaknya suatu usaha/bisnis yang diusulkan merupakan kepastian yang dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan.

Tujuan
Untuk mengetahui apakah usaha keripik singkong ini layak atau tidak
berdasarkan studi kelayakan bisnis
Analisis Kelayakan Usaha
1. Aspek pemasaran
Aspek marketing adalah aspek utama yang perlu diadakan penilaianya dalam
menyusun studi kelayakan bisnis. Dalam aspek marketing bertujuan untuk
menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat
mendukung perkembangan usaha yang akan dilaksanakan.

A. Analisis strategi pemasaran(STP)


Segmentasi : yang menjadi segmen dari usaha keripik singkong ini
adalah segmen bawah menengah ke atas.
Targeting : yang menjadi target market adalah semua kalangan yang
menyukai cemilan dengan bahan dasar singkong.
Positioning : Kami ingin menciptakan image di benak konsumen sebagai
penghasil kripik singkong yang paling diminati.
B. Saluran Distribusi
Produsen – Konsumen : Konsumen bertransaksi langsung ke tempat
pembuatan ( produsen )
Produsen – Pengecer – Konsumen : Produsen menawarkan produk ke
pengecer dan pengecer yang menyalurkannya ke konsumen.
C. Promosi
Offline : Promosi yang dilakukan dalam bentuk offline yaitu Presentasi
dan mulut ke mulut.
Online : Promosi yang dilakukan dalam bentuk online yaitu melalui
media sosial (Instagram, Facebook, WA, dll)
2. Aspek Sumber Daya Manusia
Pembahasan dalam aspek sumber daya manusia ialah menyangkut tentang
kebutuhan Tenaga Kerja dari bisnis yang dijalankan yang terdiri atas, Keahlian
dan Pengalaman.

a. Keahlian yang dibutuhkan, dalam kasus ini yaitu keahlian dalam


memproduksi dan memasarkan.
b. Pengalaman di perlukan karena dapat memperlancar kegiatan produksi dan
pemasarannya.
3. Aspek Keuangan
1. Modal awal
Modal awal yang digunakan untuk merintis usaha keripik singkong ini
adalah sebagai berikut.

No Akun Debet Kredit


1 Kas Rp 300.000
2 Peralatan Rp 700.000
3 Modal awal Rp 1.000.000

Peralatan yang digunakan antara lain :


1. Kompor 4. Timbangan
2. Spatula 5. Wajan
3. Pisau 6. Peniris
2 Biaya operasional
NO KETERANGAN HARGA SATUAN JUMLAH

1 Singkong 20 Kg Rp 5.000 Rp 100.000

2 Minyak Tanah 4 Liter Rp 18.000 Rp 72.000

3 Minyak Goreng 5 Liter Rp 15.000 Rp 75.000

4 Perisa Balado ( Antaka ) 5 Bungkus Rp 4.500 Rp 22.500

5 Plastik 80 Rp 180 Rp 14.400

6 B. Transportasi 2 Liter Rp 9.000 Rp 18.000

Jumlah Total Rp 301.900

Quantity = 80 bungkus / hari


HPP = Rp 301.900/ 80 bungkus
= Rp 3.774/ bungkus

Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga


berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan
yang relative sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk
meningkatkan pangsa pasar. Dimana HPP Rp. 3.774/bungkus , sedangkan dijual
Rp.5.000 per bungkus ke konsumen.
3. Penjualan

Penjualan/ hari = Rp. 5000 x 80 bungkus


= Rp 400.000

Penjualan/ bulan = Rp 400.000 x 30 hari


= Rp 12.000.000

4. Laba yang Peroleh

Laba / bungkus = Rp 5.000 – Rp 3.774 = Rp 1.226,-

Laba / hari = Rp 1.226 x 80 bungkus = Rp 98.100,-

Laba / bulan = Rp 98.100 x 30 hari = Rp 2.943.000

Anda mungkin juga menyukai