Makalah Teknik Pengecoran Logam
Makalah Teknik Pengecoran Logam
Coran dibuat dari logam yang dicairkan, dituang ke dalam cetakan, kemudian di
biarkan mendingin dan membeku. Oleh karena itu sejarah pengecoran dimulai
ketika
orang mengetahui bagaimana mencairkan logam dan bagaimana
membuat cetakan.
Hal itu terjadi kira-kira tahun 4.000 SM, sedangkan tahun yang lebih tepat tidak
diketahui orang.
Cara pengecoran pada zaman itu ialah menuangkan secara langsung logam
cair
yang didapat dari bijih besi, ke dalam cetakan, jadi tidak dengan jalan
mencairkan
kembali besi kasar seperti cara kita sekarang.
Walaupun sejak masa kuno baja dipakai dalam bentuk tempaan, namun
hanyalah sejak
H. Bessemer atau W. Siemens sajalah telah diusahakan untuk
membuat baja dari
besi kasar, dan coran baja diproduksi pada akhir pertengahan abad 19.
3. Pola
Pola merupakan gambaran dari bentuk produk yang akan dibuat.
Pola dapat dibuat dari kayu, plastic/polimer atau logam. Pemilihan
material pola tergantung pada bentuk dan ukuran produk cor, akurasi
dimensi, jumlah produk cor dan jenis proses pengecoran yang
digunakan.
Jenis-jenis pola :
a. Pola tunggal
Biasanya digunakan untuk bentuk produk yang sederhana dan
jumlah produk sedikit. Pola ini dibuat dari kayu dan tentunya tidak
mahal.
b. Pola terpisah
Terdiri dari dua buah pola yang terpisah sehingga akan diperoleh
rongga cetak dari masing-masing pola. Dengan pola ini,
bentukproduk yang dapat dihasilkan rumit dari pola tunggal.
c. Match-piate pattern
Jenis ini popular yang digunakan di industri. Pola “terpasang jadi
satu” dengan suatu bidang datar dimana dua buah pola atas dan
bawah dipasang berlawanan arah pada suatu pelat datar. Jenis pola
ini sering digunakan bersama-sama dengan mesin pembuatan
cetakan dan dapat menghasilkan laju produksi yang tinggi untuk
produk-produk kecil.
4. Inti
Untuk produk cor yang memiliki lubang/rongga seperti pada blok
mesin kendaraan atau katup-katup biasanya diperlukan inti. Inti
ditempatkan dalam rongga cetak sebelum penuangan untuk
membentuk permukaan bagian dalam produk dan akan dibongkar
setelah cetakan membeku dan dingin. Seperti cetakan, inti harus
kuat, permeabilitas baik, tahan panas dan tidak mudah hancur (tidak
rapuh).
Agar inti tidak mudah bergeser pada saat penuangan logam cair,
diperlukan dudukan inti (core prints). Dudukan inti biasanya
dibuatkan pada cetakan seperti pada gambar 8. pembuatan inti
serupa dengan pembuatan cetakan pasir yaitu menggunakan no-bake,
cold-box dan shell. Untuk membuat cetakan diperlukan pola
sedangkan untuk membuat inti dibutuhkan kotak inti.
Sifat mekanik :
- 45 -75 ksi (kekuatan tarik)
- 35 – 60 ksi (kekuatan luluh)
- 1 – 6% (perpanjangan)
b. Tungku induksi
> Khususnya digunakan pada industri pengecoran kecil
> Mampu mengatur komposisi kimia pada skala peleburan kecil
>Terdapat dua jenis tungku yaitu Coreless (frekuensi tinggi) dan
core atau channel (frekuensi rendah, sekitar 60 Hz)
> Biasanya digunakan pada industri pengecoran logam-logam non-
ferro
> Secara khusus dapat digunakan untuk keperluan superheating
(memanaskan logam cair diatas temperatur cair normal untuk
memperbaiki mampu alir), penahanan temperatur (menjaga logam
cair pada temperatur konstan untuk jangka waktu lama, sehingga
sangat cocok untuk aplikasi proses die-casting), dan
duplexing/tungku parallel (menggunakan dua tungku seperti pada
operasi pencairan logam dalam satu tungku dan memindahkannya ke
tungku lain)
c. Tungku krusibel
> Telah digunakan secara luas disepanjang sejarah peleburan logam.
Proses pemanasan dibantu oleh pemakaian berbagai jenis bahan
bakar.
>Tungku ini bias dalam keadaan diam, dimiringkan atau juga dapat
dipindah-pindahkan
>Dapat diaplikasikan pada logam-logam ferro dan non-ferro
d. Tungku kupola
>Tungku ini terdiri dari suatu saluran/bejana baja vertical yang
didalamnya terdapat susunan bata tahan api
>Muatan terdiri dari susunan atau lapisan logam, kokas dan fluks
>Kupola dapat beroperasi secara kontinu, menghasilkan logam cair
dalam jumlah besar dan laju peleburan tinggi
Muatan Kupola
- Besi kasar (20 % - 30 %)
- Skrap baja (30 % - 40 %)
Kadar karbon dan siliko yang rendah adalah menguntungkan untuk
mendapat coran dengan prosentase Carbon dan Si yang terbatas.
Untuk besi cor kekuatan tinggi ditambahkan dalam jumlah yang
banyak.
> Skrap balik
Yang dimaksud skrap balik adalah coran yang cacat, bekas
penambah, saluran turun, saluran masuk atau skrap balik yang dibeli
dari pabrik pengecoran.
>Paduan besi
Paduan besi seperti Fe-Si, Fe-Mn ditambahkan untuk mengatur
komposisi. Prosentase karbon berkurang karena oksidasi logam cair
dalam cerobong dan pengarbonan yang disebabkan oleh reaksi antar
logam cair dengan kokas. Prosentase karbon terutama diatur oleh
perbandingan besi kasar dan skrap baja. Tambahan harus
dimasukkan dalam perhitungan untuk mengimbangi kehilangan pada
saat peleburan. Penambahan dimasukkan 10 sampai 20 % untuk Si
dan 15 sampai 30 % untuk Mn.
Prosentase steel bertambah karena pengambilan steel dari kokas.
Peningkatan kadar belerang (steel) yang diperbolehkan biasanya 0,1
%
2. Columnar zone
Sesaat setelah penuangan, gradien temperatur pada dinding cetakan
menurun dan kristal pada daerah chill tumbuh memanjang dalam
arah kristal tertentu. Kristal-kristal tersebut tumbuh memanjang
berlawanan dengan arah perpindahan panas (panas bergerak dari
cairan logam kea rah dinding cetakan yang bertemperatur lebih
rendah) yang disebut dengan dendrit. Setiap kristal dendrit
mengandung banyak lengan-lengan dendrit (primary dendrit). Jika
Fraksi volum padatan (dendrite) meningkat dengan meningkatnya
panjang dendrit dan jika struktur yang terbentuk berfasa tunggal,
maka lengan-lenagn dendrti sekunder dan tertier akan timbul dari
lengan dendrit primer. Daerah yang terbentuk antara ujung dendrit
dan ttitik dimana sisa cairan terakhir akan membeku disebut sebagai
mushy zone atau pasty zone.
3. Equiaxed zone
Daerah ini terdiri dari butir-butir equiaxial yang tumbuh secara acak
ditengah-tengah ingot. Pada daerah ini perbedaan temperatur yang
ada tidak menyebabkan terjadinya pertumbuhan butir memanjang.
Pengaruh Penyusutan
Kebanyakan logam akan menyusut selama proses pembekuan dan ini
mengakibatkan perubahan struktur ingot. Paduan-paduan dengan
selang pembekuan (daerah antara temperatur liquidus dan solidus )
yang sempit menghasilkan mushy zone yang sempit pula dan pada
bagian permukaan atas ingot terdapat sisa cairan logam yang lama
kelamaan akan berkurang hingga pembekuan berakhir dan pada
ingot mengandung rongga cukup dalam pada bagian tengah atau
disebut pipe.
Pada paduan-paduan dengan selang temperatur pembekuan lebar,
mushy zone dapat menempati seluruh bagian ingot sehingga tidak
terbentuk pipe.
3. Pemeriksaan material
a. Pengujian kekerasan (menggunakan metoda Brinell, Rockwell,
Vickers dan Shore)
b. Pengujian tarik
c. Pengujian analisa kimia (spektrometri,EDS)
d. Pengujian struktur mikrodan struktur makro
4. Pemeriksaan dengan merusak
Cacat-cacat Coran
Komisi pengecoran international telah membuat penggolongan
cacat-cacat coran dan dibagi menjadi 9 kelas, yaitu :
a. Ekor tikus tak menentukan atau kekerasan yang meluas
b. Lubang-lubang
c. Retakan
d. Permukaan kasar
e. Salah alir
f. Kesalahan ukuran
g. Inklusi dan struktur tak seragam
h. Deformasi
i. Cacat-cacat tak nampak
Tanur tinggi
Tanur tinggi digunakan untuk mengolah logam-logam tambang
(bijih besi), kokas, batu kapur untuk dijadikan besi kasar. Besi kasar
yang dihasilkan ini nantinya masih perlu diolah kembali didalam
tungku-tungku baja untuk dijadikan baja atau besi cor.Tanur tinggi
mempunyai tinggi ± 30 m dan diameter terbesar ± 9 m. bagian luar
terbuat dari pelat-pelat baja dan bagian dalamnya dilapisi bata tahan
api.
d. Bagian Tungku
Bagian ini berbentuk silinder yang merupakan tabung persegi empat.
Pada bagian dalamnnya dipasang bata tahan api kualitas tinggi dan
memiliki ketebalan ± 1m. Dibuat tebal dan menggunakan bata tahan
api karena :
- Dapat tahan terhadap proses kimia
- Dapat tahan terhadap tekanan logam cair dan terak cair
- Dapat tahan terhadap temperatur tinggi
Diantara pasangan-pasangan bata tahan api, dipasang pipa-pipa
saluran yang dialiri air pendingin dan pada bagian atas tabung
dipasang pipa-pipa yang digunakan untuk menyalurkan udara panas.
Pada bagian dinding tungku dipasangi lubang laluan logam cair dan
terak cair.
Bahan-bahan dalam Proses Tanur Tinggi
1. Biji besi
Besi didapat dengan mengambil dari biji besi yang umumnya
berbentuk oksida dari alam dan besi murni hanya didapat dalam
jumlah yang kecil. Pemisahan unsur besi dari biji besi dilakukan
dalam sebuah tungku yang dinamai dengan SMELTING (proses
reduksi). Adapun biji besi tersebut ditemukan dalam bentuk sebagai
berikut :
a. Berbentuk batu
- Hematit (Fe2O3, batu besi merah) mengandung unsur besi antara
45 %-65 % dan sedikit mengandung fosfor.
- Magenetit (Fe3O4) mengandung unsur besi antara 40 % - 70 % dan
hampir tidak mengandung fosfor, berwarna hijau tua mendekati
warna hitam dan mempunyai sifat magnet yang kuat.
- Fe2O3H2O, mengandung unsur besi 25 % - 50 % air dan fosfor
b. Berbentuk pasir
Pasir besi (TiO2) mengandung oksida besi = 70 % yang bercampur
dengan oksida titan (Ti2O2) antara 9 % - 11 %
- Berbutir halus
Sperosiderit mengandung unsur besi ±40 % bercampur dengan tanah
liat.
2. Batu Kapur
Biji besi hasli proses reduksi belum dapat diaktakan bersih secara
keseluruhan dan masih terdapat kotoran-kotoran. Untuk
menghilangkan kotoran-kotoran tersebut maka pada saat diproses
dalam tanur tinggi ditambahkan batu kapur (CaO atau dolomite,
CaCO3) sehingga akan membentuk terak
3. Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan dalam proses tanur tinggi adalah kokas
dan arang kayu
a. Arang kayu
Keuntungan mengunakan arang kayu adalah karena bersih, tidak
mengandung P dan S. Sedangkan kerugiannya adalah :
-->Nilai kalornya rendah kira-kira 400 Cal/Kg
-->Tidak keras, mudah pecah dan berpori-pori
-->Jumlahnya terbatas
-->Hanya dapat digunakan untuk tanur tinggi yang memiliki tinggi
17-20m
b. Kokas
Didapat dari pembakaran tidak sempurna batu bara. Keuntungan
menggunakan kokas sebagai bahan bakar adalah :
-->Nilai kalornya tinggi sekitar 8000 Cal/Kg
-->Keras, besar-besar dan berpori-pori
-->Mempunyai kadar karbon yang tinggi
-->Sewaktu pembuatan kokas terdapat hasil tambahan seperti gas,
ter, dll.
Kekurangan bahan bakar kokas yaitu mengandung belerang (S) dan
ini sangat buruk pengaruhnya terhadap pembuatan baja atau besi cor.
Anthrosit
Keuntungan menggunakan bahan bakar jenis ini adalah :
-->Nilai karbonnya tinggi sekitar 8000 Cal/Kg
-->Cukup keras dan besar-besar
-->Tidak mengandung gas
Kekurangan bahan bakar anthrosit adalah tidak berpori dan hanya
sedikit terdapat di dunia
4. Udara panas
Udara panas digunakan untuk membantu pembakaran (CO2) dan
pembentukan gas CO sebagai gas untuk reduksi biji besi. Untuk
mereduksi bijih besi diperlukan udara panas yang banyak dan udara
panas yang digunakan mempunyai temperatur ±900OC. Untuk
mendapat udara panas dengan temperatur yang tinggi adalah dengan
memanaskan udara dingin di tungku pemanas yang dinamakan
tungku COWPER. Udara dingin yang dimasukkan didatangkan dari
kompresor torak.
Keuntungan menggunakan udara panas dalam proses tanur tinggi
adalah untuk menghemat bahan bakar untuk mempercepat proses
reduksi atau pencairan biji besi.
Hal : Lamaran Asisten Labortorium Pengecoran logam
Kepada Yth.
Kepala Lab.Pengecoran Logam
Jurusan Mesin
Universitas Hasanuddin
Makasar
Dengan hormat,
Nama :ARDI
Stambuk : D 211 07 084
Tempat & tgl. lahir : Pangkep, 01 September 1989
Alamat : BTP BLOK I NO. 21-23 MKS
Telepon, HP : 085 299 223 735
Hal yang mendasari pemikiran saya mengajukan lamaran sebagai asisten lab.
Pengecoran Logam adalah ingin memperdalam ilmu yang telah saya dapat dalam
Lab.pengecoran logam kepada teman-teman mahasiswa(i) jurusan mesin fakultas teknik
Universitas Hasanuddin secara khusus untuk konsentrasi metalurgi sekaligus belajar
lebih banyak lagi tentang ilmu pengecoran logam.
1. Curikulum vitae.
2. Foto copy transkip nilai.
3. Surat pernyataan pengabdian.
4. Makalah tentang pengecoran.
Saya berharap semoga surat lamaran ini beserta lampirannya dapat dipertimbangkan
sebagai mestinya sehingga dapat memberikan manfaat yang baik kepada semua pihak.
Demikian surat lamaran ini, atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih.
Hal : Lamaran Asisten Labortorium Pengecoran logam
Kepada Yth.
Kepala Lab.Pengecoran Logam
Jurusan Mesin
Universitas Hasanuddin
Makasar
Dengan hormat,
Hal yang mendasari pemikiran saya mengajukan lamaran sebagai asisten lab.
Pengecoran Logam adalah ingin memperdalam ilmu yang telah saya dapat dalam
Lab.pengecoran logam kepada teman-teman mahasiswa(i) jurusan mesin fakultas teknik
Universitas Hasanuddin secara khusus untuk konsentrasi metalurgi sekaligus belajar
lebih banyak lagi tentang ilmu pengecoran logam.
1. Curikulum vitae.
2. Foto copy transkip nilai.
3. Surat pernyataan pengabdian.
4. Makalah tentang pengecoran.
Saya berharap semoga surat lamaran ini beserta lampirannya dapat dipertimbangkan
sebagai mestinya sehingga dapat memberikan manfaat yang baik kepada semua pihak.
Demikian surat lamaran ini, atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih.