Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencaritahu
tentang alam, secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip sajatetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menekankan pada pemberian
pengalaman langsung. Sehingga hasil belajar tidak abstrak. Selain itu
pembelajaran pada mata pelajaran IPA juga banyak mengutamakan proses
belajaranya. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan.
Salah satu dari banyak materi pada mata pelajaran IPA adalah
”perpidahan panas dan udara”. Perpindahan panas itu ada tiga macam:
yakni perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
Perpindahan panas secara konduksi dan konveksi dapat dengan mudah
diamati pengaruhnya. Karena dapat dilihat dengan mata. Misalnya ujung
besi/kawat yang diberi mentega kemudian ujung yang lain dipanaskan maka
mentega tersebut akan meleleh/mencair. Hal itu karena ada perpindahan panas
secara konduksi. Serbuk gergaji yang dimasukkan ke dalam air kemudian
direbus. Bila airnya sudah panas maka serbuk gergaji tersebut akan bergerak.
Hal ini karena ada perpindahan panas secara konveksi. Perpindahan panas
disebut juga perpindahan kalor.
Perpindahan panas secara radiasi pada umumnya hanya dapat
dirasakan. Tidak dapat dilihat dengan mata. Misalnya kita merasa hangat bila
berada di dekat api. Kita dapat merasakan hangat bila berada di terik matahari.
Namun kita tidak dapat melihat bagaimana panas tersebut berpindah.
Perpindahan panas erat kaitannya dengan kondisi suhu udara di
permukaan bumi. Selain itu perindahan panas juga dipengaruhi oleh
pergerakan udara.

1
Bagaimana pergerakan udara itu? Salah satu dari sifat udara adalah
mudah bergerak. Ada bermacam-macam penyebab dan bentuk gerakan udara.
Bentuk gerakan antara lain konveksi, adveksi, dan turbulensi. Gerakan udara
secara vertikal disebut gerakan udara konveksi. Gerakan udara horizontal
disebut adveksi. Sedangkan gerakan udara yang tidak teratur disebut gerakan
turbulensi.
Mengapa udara bergerak? Udara bisa bergerak karena adanya
perbedaan tekanan. Tekanan udara disebabkan oleh perbedaan volume udara.
Udara yang terkena panas/kalor volumenya akan bertambah besar. Udara yang
dipanaskan naik dan tempatnya diganti oleh udara yang masih dingin.
Dapatkah udara yang bergerak tersebut membawa kalor? Apabila udara yang
bergerak tersebut mengenai sumber panas atau kalor, maka gerakan udara
tersebut membawa kalor ketempat lain secara radiasi.Dapatkah pengaruh
perpindahan panas secara radiasi dilihat?
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka secara mendalam,
permasalahan adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan
udara secara konveksi di MI RAUDATUL HIKMAH kurang efektif yaitu
nampak dalam pembelajaran yang kurang menarik, tidak kontekstual,
kurang menimbulkan daya pikir yang tinggi, tidak melakukan percobaan,
pengamatan, analisis, dan prediksi serta komunikasi yang baik.
2. Tidak adanya media pembelajaran yang dapat dijadikan sarana pendukung
pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan
udara, yang mudah diperoleh, murah, dan mempunyai kandungan sains
tinggi.
Selama ini penulis belum pernah menemukan media pembelajaran yang
mendukung dan menjawab permasalahan di atas. Sehingga pembelajaran
menjadi tidak menarik, tidak kontekstual, dan pembelajaran tidak
menimbulkan daya pikir yang tinggi, kreatif, kritis, dan inovatif serta tidak
memenuhi kompetensi yang diharapkan sesuai yang sudah penulis paparkan di
muka.

2
Untuk itu maka perlu diciptakan media nyata yang dapat menjawab dan
mendukung proses belajar mengajar tentang permasalahan di atas. Yakni yang
menunjukkan bahwa panas dapat perpindah secara radiasi yang dipengaruhi
oleh gerakan udara secara konveksi secara nyata.
Sehingga pembelajaran tidak abstrak. Pembelajaran nampak
kontekstual sehingga siswa senang dan dapat menimbulkan daya pikir yang
tinggi, kreatif, dan inovatif, untuk memprediksi dan menetapkan hasil
prediksinya secara ilmiah. Dalam arti siswa menjawab permasalahan atas dasar
hasil pengamatan dan didukung oleh data yang di dapat. Bukan menjawab
permasalahan atas konsep dari orang lain. Yang pada gilirannya diharapkan
siswa menjadi calon-calon scientific yang handal.
Untuk itu, maka penulis ciptakan sebuah alat peraga yang penulis beri
nama ” Lampu Semprong ”. Serta memberi judul karya tulis ini dengan
”Upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI RAUDATUL
HIKMAH tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara
secara konveksi melalui lampu semprong”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut secara mendalam
maka permasalahan dapat penulis rumuskan sebagai berikut:
1. Apakah media pembelajaran lampu semprong dapat meningkatkan efektifitas
pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara
secara konveksi di kelas IV MI RAUDATUL HIKMAH.
2. Apakah dengan menggunakan media pembelajaran lampu semprong
pembelajaran pada mata pelajaran IPA tentang perpindahan panas secara
radiasi dan gerakan udara menjadi nampak menarik, kontekstual.
3. Apakah dengan menggunakan media pembelajaran lampu semprong dapat
menimbulkan daya pikir yang tinggi, melakukan percobaan, pengamatan,
analisis, dan prediksi serta komunikasi yang baik pada mata pelajaran IPA
tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara.

3
4. Sejauh manakah penggunaan media lampu semprong dapat meningkatkan
kemampuan siswa pada mata pelajaran IPA tentang perpindahan panas secara
radiasi dan gerakan udara, sebagai media yang mudah diperoleh, murah, dan
mempunyai kandungan sains tinggi.

C. Tujuan Penelitian
Pembuatan media ”lampu semprong” ini bertujuan untuk mencapai:
a. Meningkatkan efektifitas pembelajaran IPA tentang perpindahan panas
secara radiasi dan gerakan udara.
b. Menciptakan pembelajaran yang IPA tentang perpindahan panas secara
radiasi dan gerakan udara yang menarik dan kontekstual.
c. Menimbulkan proses daya pikir yang tinggi, percobaan, pengamatan,
analisis, prediksi, dan pengambilan kesimpulan yang benar serta dapat
mengkomunikasikannya dengan baik.
d. Mengetahui sejauh manakah peningkatan kemampuan siswa tentang
perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara dengan menggunakan
media lampu semprong sebagai media yang mudah didapat, murah, dan
mempunyai kandungan sains yang tinggi.

D. Manfaat Penelitian
Dengan diciptakannya media pembelajaran ”lampu semprong” ini
memberikan beberapa manfaat, antara lain:
a. Bagi peningkatan mutu pembelajaran, media ”lampu semprong” ini
memberikan sumbang sih yang cukup tinggi bagi peningkatan mutu dan
efektifitas pembelajaran IPA di MI RAUDATUL HIKMAH ini.
b. Bagi penulis, media ”lampu semprong” ini membantu mengatasi
permasalahan pembelajaran yang penulis hadapi dan mendapatkan
tambahan wawasan serta ketrampilan pembelajaran yang dapat penulis
gunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
c. Bagi siswa, dengan media ”lampu semprong” memperoleh pembelajaran
yang kontekstual, menyenangkan, dan membangkitkan daya pikir yang

4
tinggi, percobaan, pengamatan, analisis, dan prediksi serta komunikasi
yang baik.
d. Bagi guru lain, memberikan inspirasi untuk ikut dan belajar menciptakan
media pembelajaran yang baru, murah, menarik, dan memiliki kandungan
sains yang tinggi.
e. Bagi sekolah (SDN Tunjung 1), mendapatkan sumbangan yang sangat
berharga dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan
di SDN Tunjung 1 ini.
f. Bagi gugus sekolah, mendapatkan bahan kajian dan diskusi serta adopsi
untuk sekolah-sekolah anggota gugus sekolah (Guslah) 3 Kecamatan
Burneh Kabupaten Bangkalan.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Radiasi adalah proses perpindahan energi panas melalui pancaran dan


tidak memerlukanzat perantara untuk memancarkan
energitersebut.(Ensiklopedia Sains Untuk Anak, Sainsku. 45: 2006). Radiasi
adalah perpindahan panas dari suatu benda yang panas ke suatu benda yang
dingin melalui ruang. Misalnya panas dari matahari ke bumi. Panas ini tidak
memerlukan materi untuk perpindahannya. Bandingkan dengan penghantaran
(konduksi) dan konveksi yang memerlukan suatu materi untuk memindahkan
panas.(Arthur Godman, 43: 2004.).Radiasi adalah penyebaran energi oleh
gelombang elektromagnetik, yaitu cahaya, panas radiasi, sinar-X, gelombang
radio, dan sinar gamma.(Arthur Godman, 88:2004).
Sinar gamma adalah radiasi yang memiliki panjang gelombang lebih
pendek dari pada panjang gelombang sinar-X. Sinar ini dipancarkan bersama-
sama dengan partikel alfa atau beta oleh inti radioaktif. Tidak ada batas
bentangannya di udara. Kekuatan berkurang separuhnya tiap kali menembus
timah setebal 1 cm. (Arthur Godman, 118:2004)
Gerakan Udara dapat berupa ada yang konveksi, adveksi, dan turbulensi.
Gerakan konveksi adalah gerakan udara secara vertikal.(Neneng Fatimah, 28:
2008)
Udara bisa bergerak karena adanya perbedaan tekanan. Tekanan udara
disebabkan oleh perbedaan volume udara. Udara yang terkena panas/kalor
volumenya akan bertambah besar. Udara yang dipanaskan naik dan tempatnya
diganti oleh udara yang masih dingin.
Dengan kajian teori di atas maka penulis dapat menciptakan media
pembelajaran berupa lampu semprong yang dapat memberikan pembelajaran
tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara. Yakni dengan
alat-alat antara lain: Spiritus, korek api kayu, bambu, besi kawat, botol bekas,
kepala lampu semprong, papan, dan tabung kaca berbentuk balok sebagai

6
pengganti semprong. Setelah dirangkai jadilah media pembelajaran yang
penulis beri nama ”lampu semprong” seperti berikut:

Gambar 1 . Gambar media lampu semprong

Pada kegiatan ini dalam waktu lebih kurang 5 sampai 10 menit batang
korek api yang berada pada bagian atas terbakar, walaupun jaraknya lebih jauh
bila di bandingkan dengan jarak batang korek api sebalah kanan dan kiri api.
Hal ini menunjukkan bahwa udara bergerak ke atas (konveksi) bergeraknya
udara ke atas ini membawa kalor dari api dan mengenai batang korek api yang
berada di atas lalu menyala. Sedangkan batang korek api yang berada di kanan
dan di kiri tidak mendapatkan kalor).

7
BAB III
METODE ATAU PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

1. Seting

Pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan


udara ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN Tunjung 1 Kecamatan
Burneh Kabupaten Bangkalan semester II tahun pelajaran 2017/2018. Dengan
jumlah siswa 26 orang.
Siswa kelas IV SDN Tunjung 1 ini berasal dari keluarga yang amat
hiterogen. Dalam artian ada yang berasal dari golongan menengah dalam
kesadaran tentang pendidikan (PNS), golongan buruh kasar dan buruh tani,
petani serta golongan pesantren (penghuni pondok). Karena latar belakang
yang berbeda tersebut tentu saja juga berbeda dasar pemikirannya serta daya
pikirnya. Namun tentu sama tujuan. Maka dari itu perlu seni tersendiri dalam
memberikan pelayanan kepada mereka.
Karakteristik siswa juga berbeda. Dari hasil pengamatan penulis sebagai
guru mata pelajaran IPA di kelas IV ini mengamati sebagian besar dari siswa
yang berasal dari buruh kasar berperilaku agak kasar pula dan mudah
tersinggung, namun dalam pelajaran cukup bagus. Sebagian besar dari siswa
pondok cenderung kalem dan sopan serta hormat, namun kurang baik dalam
penguasaan materi ajar. Sebagian kecil dari keluarga PNS cukup bagus baik
dalam perilaku dan penguasaan materi ajar. Secara rata-rata siswa cukup
menyukai terhadap pelajaran. Dan sebagian besar siswa suka pada mata
pelajaran pada guru yang difavoritkan. Perlu diketahui bahwa karena guru di
SDN Tunjung 1 ini cukup dan cenderung lebih, karena tiga lokalnya dalam
taraf perbaikan maka diterapkan guru fak longgar. Artinya sebagian guru yang

8
dianggap berkompeten pada mata pelajaran tertentu diberi tugas sesuai dengan
kompetensinya.
Lokasi SDN Tunjung 1 Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan berada
di pinggir jalan raya Propinsi yang menghubungkan Kabupaten Bangkalan
dengan Kabupaten lain di Pulau Madura. Jaraknya 1 km dari ujung jalan tol
Suramadu sisi Madura. Sekolah menghadap ke jalan raya dan di belakang
sekolah sawah milik petani setempat. Jumlah ruangan ada 12 ruang belajar, 1
ruang kantor yang dimanfaatkan juga sebagai ruang komputer, UKS,
Perpustakaan, dan kantor guru serta kamar mandi guru. Jumlah guru Kelas ada
9 orang PNS,2 guru THL dan 1 orang tenaga sukwan, 2 guru olah raga (PNS),
1 guru agama Islam(PNS),1 guru agama Islam(sukwan), 1 guru Bahasa Inggris
(sukwan), dan 1 guru seni tari (sukwan).

2. Sasaran
Sasaran dari pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi
dan gerakan udara dengan media lampu semprong ini adalah untuk melatih
siswa kelas IV SDN Tunjung 1 menggunakan daya pikir yang tinggi,
percobaan, pengamatan, analisis, prediksi, dan pengambilan kesimpulan yang
benar serta dapat mengkomunikasikannya dengan baik. Untuk itu maka
pengamatan, wawancara, dan penilaian dilaksanakan selama pembelajaran
berlangsung sedangkan tes dilakasanakan setelah selesai proses pembelajaran.
Wawancara selain untuk mengadakan penilaian dimaksudkan juga untuk
membimbing siswa dalam proses pembelajaran. Maka dari itu penilaian lebih
menekankan proses pembelajaran dari pada hasil pembelajaran. Dengan asumsi
bahwa dengan proses belajar yang baik akan dihasilkan hasil belajar yang baik
pula. Artinya hasil belajar merupakan dampak dari proses pembelajaran.

3. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran direncanakan dua kali pertemuan. Karena
waktu yang tersedia hanya 2 jam pelajaran setiap pertemuan. Pertemuan I
untuk melakukan kegiatan perkenalan dan percobaan pada tanggal 21 Maret

9
2018. Pertemuan ke II untuk berdiskusi hasil percobaan dan mengulangi
percobaan serta tes hasil belajarpada tanggal 23 Maaret 2018.

B. ProsedurPembelajaran

Metode penelitian dalam penulisan karya tulis ini


menggunakanmetode:pengamatan, wawancara, dan tes.
Adapun prosedur pembelajaran dengan menggunakan alat media
”lampu semprong” ini menggunakan metode: pengamatan, demontrasi,
diskusi, tanya jawab, percobaan, dan ceramah.

C. Teknik Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan data valid yang menyatakan bahwa pembelajaran
IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara ini efektif
adalah dengan pengamatan, tes dan data sekunder. Data yang didapat
selama proses pembelajaran dan setelah hasil pembelajaran dengan
menggunakan media lampu semprong ini dibandingkan dengan data primer
yang diperoleh sebelum pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan media
lampu semprong.

1. Pengamatan
Pengamatan dalam pembelajaran ini ada dua macam, yaitu:
a. Pengamatan diri guru.(oleh guru lain dan oleh murid)
b. Pengamatan terhadap kegiatan murid.(oleh guru lain, guru pengajar, dan
murid)
Pengamatan diri guru dimaksudkan untuk mengetahui perilaku guru dan
mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika pembelajaran berlangsung. Hal
ini diperlukan sebagai bahan diskusi dan refleksi sesudah proses belajar

10
mengajar. Pengamatan ini dilakukan oleh teman sejawat, dan siswa.(Format
pengamatan terlampir).
Agar tidak mengganggu kegiatan pembelajaran di kelas lain maka
penulis meminta bantuan teman sejawat yang pada saat itu ada jam kosong.
Pada akhir pelajaran teman guru tersebut menanyakan kepada salah satu atau
beberapa murid.

Tabel . 01

Format pengamatan siswa terhadap guru


No Hal-Hal Yang Diamati Baik Cukup Kurang

1. Sikap guru saat menjawab pertanyaan siswa

2. Pengecekan oleh guru

3. Tanggapan siswa terhadap guru

4. Situasi pembelajaran

5. Tanggapan siswa terhadap materi

Hal-hal yang muncul saat pembelajaran yang tidak terprediksi sebelumnya:


Komentar :

Pengamatan berikutnya adalah pengamatan terhadap kegiatan murid.


Dalam pengamatan terhadap kegiatan murid ini dimaksudkan untuk
mengetahui kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Hal-hal yang diamati
antara lain seperti format berikut:
Tabel . 02
Format Pengamatan Oleh Teman Guru, dan Guru Pengajar
No Kelompok / Aspek Yang Dinilai Jml NA
Siswa Pengamatan Prediksi Keberanian Kerjasama Kesimpulan

11
Rentang nilai 4 sampai 1
Kriteria penilaian: 4 baik sekali. 3 baik. 2 cukup. 1 kurang.
Keterangan:
 Pengamatan adalah kemampuan menggunakan semua indera dalam
mengadakan percobaan.
 Prediksi adalah kemampuan menggunakan pola/hubung-hubungan
berdasarkan pengamatan dan konsep-konsep sains sebelum melakukan
percobaan.
 Keberanian adalah hilangnya rasa takut, ragu-ragu, canggung dan tidak
ceroboh sehingga nampak cekatan dan penuh semangat dalam
melakukan percobaan.
 Kerjasama adalah kenampaan saling membantu, saling menerima, saling
mengeluarkan dan menerima pendapat dari sesama anggota kelompok.
 Kesimpulan adalah kemampuan mengihtisarkan, menetapkan pendapat
berdasarkan hasil percobaan.

Pada akhir pelajaran baik teman guru maupun guru pengajar


menanyakankepadaketua kelas dan wakil ketua. Format penilaian seperti
berikut ini!
Tabel . 03
Format pengamatan kegiatan murid oleh murid
No Kelompok Aspek Yang Dinilai Jml NA

Pengamatan Prediksi Keberanian Kerjasama Kesimpulan

Rentang nilai 4 sampai 1

12
Kriteria penilaian: 4 baik sekali. 3 baik. 2 cukup. 1 kurang.
Hal ini perlu dilakukan untuk memperoleh data sekunder dan
sebagaibahanrefleksi, agar pada pertemuan yang akan datang lebih baik. Dan
mengapadilakasanakan pada akhir pelajaran karena ketua dan wakil ketua kelas
juga siswakelas IV yang tentu memiliki hak-hak yang sama pula. Mereka juga
mengikutipelajaran, bukan sebagai pengamat. Format pengamatan ini diisi oleh
guruberdasarkan jawaban siswa. Untuk mengisi format ini dipandu dengan
pertanyaan.

2. Tes
Tes di sini dimaksudkan untuk mengetahui hasil pembelajaran,
sebagai dampak dari proses pembelajaran. Apakah tujuan pembelajaran sudah
tercapai. Dalam hal ini pertanyaannya hanya berkisar pada materi perpindahan
panas secara radiasi dan gerakan udara.

3. Data sekunder
Data sekunder didapat selama dan setelah proses pembelajaran
perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara, baik melalui pengamatan,
maupun tes. Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran IPA yang menitik
beratkan pada proses belajar sains bukan menghafal sains.
Data primer didapat melalui analisa hasil tes pembelajaran sebelum
pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara
dengan menggunakan media lampu semprong, pada materi perpindahan energi
panas.
Data primer hasil tes ini nantinya dibandingkan dengan data sekunder
yang berasal dari hasil tes pula.

D. Validasi Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian pengamatan dan tes divalidasi dengan
triangulasi.Yaitu memeriksa kebenaran berdasarkan analisa penulis sendiri

13
dengan membandingkan hasil teman guru yang pada saat itu diajak mengamati,
dan hasil siswa yaitu ketua dan wakil ketua kelas yang dimintai pendapatnya.
Bila hasil yang diperoleh seimbang maka hasilnya dikatakan valid.
Tes divalidasi dengan saturasi. Hal ini dilakukan karena sudah tidak ada
tambahan data baru, berarti sudah tercapai kejenuhan.
Data yang diperoleh selama dan setelah pembelajaran IPA tentang
perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara dengan menggunakan
media lampu semprong yang kemudian disebut data sekunder. Bila diperoleh
hasil yang meningkat, maka dikatakan pembelajaran efektif.

E. Teknik Analisa Data


Teknik analisa data pada penulisan ini adalah dengan teknik analisa data
kuantitatif.
Analisa data kuantitatif dilakukan karena data yang diperoleh baik data
primer maupun data sekunder berupa angka-angka. Data primer yang diperoleh
dari dokumen daftar nilai ulangan harian, postes, dan tugas kemudian hasilnya
dirata-rata. Hasilnya dijadikan data primer. Dihitung prosentase ketuntasan
belajar siswa. Data sekunder diperoleh setelah selama dan setelah proses
pembelajaran baik melalui pengamatan dan tes.
Data hasil pengamatan yang berupa angka-angka baik dari data teman
guru maupun data penulis dibandingkan . Bila hasilnya seimbang maka data itu
valid.
Hasil tes kemudian dianalisa dihitung prosentase ketuntasan belajar
siswa. Kemudian dibandingkan dengan data primer. Apabila terdapat
perbedaan yang signifikan dalam arti peningkatan maka disimpulkan
pembelajaran efektif.

14
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan Pembelajaran


1. Pengamatan terhadap guru selama proses pembelajaran oleh teman guru
(terlampir)
Hal-hal yang muncul selama proses pembelajaran:
Ada dua anak yang lari karena takut alat peraganya pecah. Ada salah seorang
anak yang terkena korek api.
Komentar:
Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas anak terlihat aktif dan senang, namun
kelihatan ramai bahkan cenderung gaduh. Karena saling berebut untuk
melakukan percobaan. Media mohon diperbaiki dan diperhitungkan
keselamatannya.
2. Pengamatan terhadap guru selama proses pembelajaran oleh siswa
Pengamatan ini dimaksudkan untuk menjadi bahan refleksi bagi
guru.Agar pada pertemuan yang akan datang menjadi lebih baik.
Tabel. 04.
Format pengamatan guru oleh siswa

15
No Hal-Hal Yang Diamati Baik Cukup Kurang
1. Sikap guru saat menjawab pertanyaan siswa V
2. Pengecekan oleh guru V
3. Tanggapan siswa terhadap guru V
4. Situasi pembelajaran V
5. Tanggapan siswa terhadap materi V
Hal-hal yang muncul saat pembelajaran yang tidak terprediksi sebelumnya:
Masih terdapat sedikit siswa yang kurang konsentrasi terhadap
pembelajaran dan kelihatan agak takut, karena ada beberapa siswa yang
takut api dan takut bila alat peraga pecah.
Komentar :
Sebaiknya media ditambah. Sebaiknya rasio media adalah satu
media untuk 4 orang.
Kreiteria penilaian:
1. Sikap guru saat menjawab pertanyaan siswa:
Baik = apabila guru mampu melayani jawaban dengan benar dan telaten
terhadap semua pertanyaan siswa dan atau mampu
mengkoorganisir pertanyaan yang senada.
Cukup = apabila guru mampu menjawab sebagian besar pertanyaan siswa.
Kurang = apabila hanya mampu menjawab sedikit bahkan tidak sama
sekali bahkan agak marah.

2. Pengecekan oleh guru:


Baik = apabila guru mampu mengecek semua percobaan dan membimbing
siswa dalam percobaan.
Cukup = apabila guru mampu mengecek semua tanpa membimbing.
Kurang = apabila hanya mampu sebagian.

3. Tanggapan siswa terhadap guru


Baik = apabila 3 – 6 wakil kelompok siswa mengatakan baik.
Cukup = apabila1 – 4wakilkelompoksiswamengatakanbaik

16
Kurang = apabila kurang dari 3 kelompok siswa mengatakan baik.

4. Situasi pembelajaran
Baik = apabila situasi pembelajaran PAKEM
Cukup = apabila situasi pembelajaran agak efektif.
Kurang = apabila situasi pembelajaran tidak PAKEM

5. Tanggapan siswa terhadap materi


Baik = apabila 24 lebih siswa mengatakan suka dengan mengangkat
tangan.
Cukup = apabila 15 – 23 siswa mengatakan biasa-biasa saja dengan
mengangkat tangan.
Kurang = apabila kurang dari 10 siswa mengatakan tidak sambil
mengangkat tangan.

1. Hasil Pengamatan Oleh Penulis (Guru)

Tabel 05

Hasil Pengamatan oleh guru

No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Jml NA

Pengamatan Prediksi Keberanian Kerjasama Kesimpulan

1 YeniAsri N 4 3 4 4 4 19 9,5

2 AyuSuraida 4 3 4 4 4 19 9,5

3 Jakfar Umar 4 4 3 4 4 19 9,5

4 RahmaAji S 3 3 4 4 3 17 8,5

5 Adam Leo 3 4 3 4 4 18 9

6 SitiMaisyaro 4 3 4 4 4 19 9,5

7 Alvin Trisna 4 4 3 3 4 18 9

17
8 M.Faris A 4 4 4 4 4 20 10

9 Hidayatul M 4 3 4 3 4 18 9

10 M.Solihuddin 3 4 4 3 4 18 9

11 FaridSatria 4 4 4 3 4 19 9.5

12 RizkyinDwi 4 3 4 4 4 19 9,5

13 Danu Setia 4 4 3 4 3 18 9

14 Muh. Ali I 4 3 4 4 3 18 9

15 BadrusSoleh 4 3 4 4 4 19 9,5

16 Nadirotus Z 3 3 3 4 3 16 8

17 RidhaTrisna 4 4 4 3 4 19 9,5

18 Rohmatul M 4 4 4 3 4 19 9,5

19 Imam Syafe’i 4 4 3 4 4 19 9,5

20 Irmawati N 4 4 3 4 4 19 9,5

21 Moh. Rokip 4 4 3 3 3 17 8,5

22 SahrulHadi 4 3 3 4 4 18 9

23 Nurul H 4 4 4 3 4 19 9,5

24 Novian A P 4 4 4 3 4 19 9,5

25 Ilham A S 4 4 4 3 4 19 9,5

26 Reny R 4 4 4 3 4 19 9,5

Jumlah 100 94 95 93 99 481 240,5

Rata-rata 3,846 3,615 3,653 3,576 3,807 18,5 9,25

Rentang nilai 4 sampai 1. 4 = amat baik. 3 = baik 2 = cukup 1= kurang.

18
Penulis,

DESTY ROSAN.AKA
NIM.825647841

2. Hasil Pengamatan Oleh Teman Guru

Tabel . 06

Hasil Pengamatan oleh teman guru

No Nama Aspek Yang Dinilai Jml NA

Siswa Pengamatan Prediksi Keberanian Kerjasama Kesimpulan

1 YeniAsri N 4 4 4 4 4 20 10

2 AyuSuraida 4 4 3 4 4 19 9,5

3 Jakfar Umar 4 4 3 3 4 18 9

4 RahmaAji S 3 4 4 4 3 18 9

5 Adam Leo 3 4 3 4 4 18 9

19
6 SitiMaisyaro 4 3 3 4 4 18 9

7 Alvin Trisna 4 4 4 3 4 19 9,5

8 M.Faris A 4 4 4 4 4 20 10

9 Hidayatul M 4 3 4 4 4 19 9,5

10 M.Solihuddin 3 4 4 4 4 18 9,5

11 FaridSatria 4 3 4 4 4 19 9.5

12 RizkyinDwi 4 3 4 4 4 19 9,5

13 Danu Setia 4 4 3 3 3 17 8,5

14 Muh. Ali I 4 3 4 4 4 19 9,5

15 BadrusSoleh 4 3 4 4 4 19 9,5

16 Nadirotus Z 3 3 4 4 3 17 8,5

17 RidhaTrisna 4 4 4 3 4 19 9,5

18 Rohmatul M 4 4 4 3 4 19 9,5

19 Imam Syafe’i 4 4 3 4 4 19 9,5

20 Irmawati N 4 4 4 3 4 19 9,5

21 Moh. Rokip 4 4 3 3 3 17 8,5

22 SahrulHadi 4 3 3 4 4 18 9

23 Nurul H 4 4 3 4 4 19 9,5

24 Novian A P 4 4 4 3 4 19 9,5

25 Ilham A S 4 4 4 3 4 19 9,5

26 Reny R 4 4 4 3 4 19 9,5

Jumlah 100 96 95 94 100 484 242

20
Rata-rata 3,846 3,692 3,653 3,615 3,846 18,62 9,31

Rentang nilai 4 sampai 1. 4 = amat baik. 3 = baik 2 = cukup 1= kurang

Pengamat,

PRAYITNO, S.Pd.
NIP. 19690925 199308 1 001

3. Hasil Pengamatan Oleh Siswa. (Badrus dan Adam)

Tabel. 07
Hasil pengamatan kegiatan murid oleh murid
No Kelompok Aspek Yang Dinilai Jml NA

Pengamatan Prediksi Keberanian Kerjasama Kesimpulan

1. 1 3 3 3 3 4 16 8

2. 2 3 3 3 3 4 16 8

3. 3 3 3 3 3 4 16 8

4. 4 3 3 3 3 4 16 8

5. 5 3 3 3 3 4 16 8

6. 6 3 3 3 3 4 16 8

JUMLAH 18 18 18 18 24 96 48

21
RATA-RATA 3 3 3 3 4 16 8

Rentang nilai 4 sampai 1


Kriteria penilaian: 4 = amat baik. 3 = baik 2 = cukup 1= kurang

Panduan pertanyaan untuk mengisi format pengamatan oleh siswa


untuk tiap-tiap aspek:
1. Pengamatan :Menurut pengamatanmu dari 6 kelompok itu, masing-masing
kelompok, berapa orang yang tidak sungguh-sungguh?
2. Prediksi : Dari kelompok tadi, berapa orang temanmu yang perkiraannya
tadi benar? Kalau kelompok lain banyak yang benar atau banyak yang
salah?
3. Keberanian : Menurut pengamatanmu teman-temanmu tadi banyak yang
berani atau banyak yang takut atau sama banyak antara yang berani
dengan yang takut?
4. Kerja sama : Kamu tadi pasti melihat kerjasama tiap kelompok bukan?
Menurut pengamatanmu bagaimana kerjasama teman-teman tadi?
5. Kesimpulan : Menurut pengamatanmu kesimpulan teman-teman tadi
banyak yang benar atau banyak yang salah?

4. Hasil Tes Setelah Menggunakan Lampu Semprong

Tabel.08
Hasil tes setelah menggunakan media lampu semprong
No. Nama Nilai Ketuntasan
1 Yeni Asri N 9 T

2 Ayu Suraida 9 T
3 Jakfar Umar 10 T

4 RahmaAji S 9 T

22
5 Adam Leo 8 T
6 SitiMaisyaro 8 T

7 Alvin Trisna 7 T
8 M.Faris A 10 T

9 Hidayatul M 8 T
10 M.Solihuddin 7 T

11 FaridSatria 9 T
12 RizkyinDwi 8 T

13 Danu Setia 8 T
14 Muh. Ali I 8 T
15 BadrusSoleh 8 T

16 Nadirotus Z 8 T
17 RidhaTrisna 8 T

18 Rohmatul M 7 T
19 Imam Syafe’i 7 T

20 Irmawati N 8 T
21 Moh. Rokip 8 T
22 SahrulHadi 8 T

23 Nurul H 7 T
24 Novian A P 6 TT
25 Ilham A S 6 TT
26 Reny R 8 T
Jumlah 207
Rata-Rata 7,96

Keterangan : T = Tuntas Belajar. TT = Tidak Tuntas Belajar.


KKM = 7,0.

23
24
Tuntas Belajar = x100%  92,32%
26
2
Tidak Tuntas = x100%  7,69%
26

5. Data HasilTesSebelumMenggunakanLampuSemprong

Tabel . 09
Hasiltessebelummenggunakanlampusemprong
No. Nama Nilai Ketuntasan
1 Yeni Asri N 9 T
2 Ayu Suraida 6 TT
3 Jakfar Umar 10 T
4 RahmaAji S 9 T
5 Adam Leo 8 T
6 SitiMaisyaro 6 TT
7 Alvin Trisna 7 T
8 M.Faris A 6 TT
9 Hidayatul M 6 TT
10 M.Solihuddin 7 T
11 FaridSatria 6 TT
12 RizkyinDwi 8 T
13 Danu Setia 6 TT
14 Muh. Ali I 6 TT
15 BadrusSoleh 8 T
16 Nadirotus Z 6 TT
17 RidhaTrisna 6 TT
18 Rohmatul M 7 T
19 Imam Syafe’i 6 TT

24
20 Irmawati N 8 T
21 Moh. Rokip 6 TT
22 SahrulHadi 6 TT
23 Nurul H 7 T
24 Novian A P 6 TT
25 Ilham A S 6 TT
26 Reny R 8 T
Jumlah 180
Rata-Rata 6,92

Keterangan : T = Tuntas Belajar. TT = Tidak Tuntas Belajar.

KKM = 7,0
12
Tuntas Belajar = x100%  46,15%
26
14
Tidak Tuntas = x100%  53,85%
26

 Analisis Hasil Kegiatan Pembelajaran


Untuk mengetahui hasil dari pembelajaran IPA tentang perpindahan
panas secara radiasi dan gerakan udara, selanjutnya data-data yang diperoleh
lalu dianalisis. Analisisnya adalah sebagai berikut:

1. Analisa proses pembelajaran


Tabel 10
Hasil pengamatan proses pembelajaran:
N Pengamat Aspek Penilaian Jml NA Ket
o. I II III IV V
1. Guru 3,846 3,615 3,653 3,576 3,807 18,5 9,25 A
2. Teman Gr 3,846 3,692 3,653 3,615 3,846 18,78 9,39 A
3. Siswa 3 3 3 3 4 16 8 A

25
Keterangan:I. = Pengamatan. II. = Prediksi. III. = Keberanian
IV. = Kerjasama V. = Kesimpulan A. = Amat Baik.

Setelah dicermati data di atas menerangkan dengan jelas menunjukan


nilai amat baik. Dengan demikian dilihat dari segi proses pembelajaran dapat
dinyatakan ”efektif”.

2. Analisa hasil pembelajaran


Tabel 11
Hasil tentang Perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara
Setelah menggunakan lampu semprong. Sebelum menggunakan lampu semprong
Rata-Rata % Tuntas % Tdk Ttas Rata –Rata % Tuntas % Tdk Ttas
7,96 92,32% 7,69% 6,92 46,15% 53,85%

Kenaikan rata-rata nilai adalah 7,96 – 6,92 = 1,04


Prosentase Kenaikan ketuntasan belajar adalah 92,32 % - 46,15 % = 46,17 %
Prosentase penurunan ketidaktuntasan belajar = 53,85 % - 7,69 % = 46,16 %
Dengan menganalisa data di atas menerangkan bahwa hasil belajar
meningkat, ketuntasan belajar meningkat, dan ketidaktuntasan menurun.
Dengan demikian menyatakan bahwa pembelajaran IPA tentang perpindahan
panas secara radiasi dan gerakan udara dengan menggunakan media lampu
semprong di kelas IV SDN Tunjung 1 Kecamatan Burneh Kabupaten
Bangkalan ”efektif”

Langkah-langkah pembelajarannya antara lain:


1. Pertemuan Pertama (2 x 35 menit)
a. Kegiatan Pendahuluan( 10 menit )
apesepsi / motivasi :
1) Mengecek kesiapan siswa dalam menerima pelajaran, media, sarana
danprasarana belajar lainnya,berdoa dan mengecek daftar siswa.

26
2) Memanfaatkan energi apa jika kamu mengeringkan pakaian?
3) Pengetahuan prasyarat: Sebelum materi ini diharapkan siswa sudah
mengetahui tentang sumber-sumber energi panas.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai antara lain:
menyebutkan contoh sumber energi panas dan kegunaannya, melakukan
percobaan tentang perambatan panas melalui benda gas menjelaskan
proses perambatan panas secara radiasi, menggambar sketsa perambatan
panas secara radiasi, menjelaskan kaitan/hubungan perambatan panas
secara radiasi dengan gerakan udara.
b. KegiatanInti( 55 menit )
1) Mengajak siswa untuk berdiri menggerakkan anggota badan dan
meneriakkan yel-yel “ aku bisa, aku bisa”
2) Guru menyiapkan alat-alat antara lain: Spiritus, korek api kayu, alat peraga
lampu semprong, serta lembar kerja siswa.

Gambar : 2. Gambar media lampu semprong


3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok di sesuaikan dengan
banyaknya alat peraga yang tersedia.
4) Guru menanyakan kepada siswa tentang sifat-sifat udara. Sifat-sifat udara
ini sudah diberikan pada pelajaran kelas III.
5) Guru memandu siswa untuk memasang batang korek api pada lubang-
lubang yang telah ada dan tersedia pada alat peraga lampu semprong.
6) Siswa mengukur jarak antara masing-masing batang korek api dengan
lampu spiritus. Yaitu jarak samping kiri, samping kanan, dan bagian atas,
kemudian menuliskan pada lembar kerja. Misalnya jarak kanan dan kiri
masing-masing 1 cm, sedangkan jarak atas lebih kurang 10 cm.
No. Kegiatan Jarak
Kanan Kiri Atas

27
1. Memasangdan
mengukur jarak tiap-
tiap korek api
7) Guru memberikan pertanyaan sesuai dengan lembar kerja yakni menurut
perkiraanmu apabila lampu ini dinyalakan, batang korek api manakah
yang akan terbakar lebih dahulu?
a. Bawah kanan.
b. Bawah kiri.
c. Atas.
d. Bawah kiri dan kanan secara bersamaan.
e. Menyala bersama-sama.
f. Tidak ada yang menyala.
8) Guru memandu murid memutar terlebih dahulu batang korek api yang
berada di kanan dan di kiri lampu agar pada saat lampu dinyalakan batang
korek api tersebut tidak terkena api dan terbakar.

Gambar: 3. Gambar lampu semprong sesudah dipasang korek api

9) Siswa menyalakan lampu, kemudian memutar kembali batang korek api


pada kanan dan kiri lampu seperti semula (kegiatan 5). Kemudian
memasangkan semprong, dengan tujuan api tidak padam karena terpaan
angin.

28
Gambar : 4. Gambar lampu semprong yang sudah dinyalakan

10) Siswa secara seksama mengamati dan mencatat hal-hal yang terjadi pada
masing-masing batang korek api serta menuliskan pada lembar kerja.
Kegiatan mengamati percobaan dengan alat peraga lampu semprong.
a. Bawah kanan.
b. Bawah kiri.
c. Atas.
d. Bawah kiri dan kanan secara bersamaan.
e. Menyala bersama-sama.
f. Tidak ada yang menyala.
(pada kegiatan ini dalam waktu lebih kurang 5 sampai 10 menit batang
korek api yang berada pada bagian atas terbakar, walaupun jaraknya lebih
jauh bila di bandingkan dengan jarak batang korek api sebalah kanan dan
kiri api. Hal ini menunjukkan bahwa udara bergerak ke atas (konveksi)
bergeraknya udara ke atas ini membawa kalor dari api dan mengenai
batang korek api yang berada di atas lalu menyala. Sedangkan batang
korek api yang berada di kanan dan di kiri tidak mendapatkan kalor).

Gambar : 5. Gambar hasil percobaan

c. Kegiatan akhir ( 5 menit )

29
1) Pemberian tugas untuk mendiskusikan bersama anggota kelompoknya
untuk dibahas pada pertemuan yang akan datang.
2) Melakukan refleksi dengan cara mengajukan pertanyaan apakah kalian
suka dengan cara belajar dan alat peraga seperti ini?
3) Meneriakkan yel-yel ”aku bisa” yes!

Bangkalan,27 April 2017

Mengetahui,
KepalaSekolahMahasiswa

Drs. Muhammad Rusdi Desty Rosan.AKA


NIP.196202081981121001NIM.825647841

2. Pertemuan kedua (2 x 35 menit)

a. Kegiatan Pendahuluan( 10 menit )


apesepsi / motivasi :
1) Mengecek kesiapan siswa dalam menerima pelajaran, media, sarana dan
prasarana belajar lainnya,berdoa dan mengecek kehadiran siswa.
2) Memahami perpindahan panas dan gerakan udara dapat mewujudkan cita-
citamu menjadi fisikawan.

30
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan
kali ini yakni mendiskusikan hasil percobaan pada pertemuan yang lalu,
mengulangi percobaan, dan menggambar skema pergerakan udara, serta
perpindahan panas secara radiasi.

b. KegiatanInti( 55 menit )
1) Mengajak siswa untuk berdiri mengangkat kedua tangan, menggerakkan
kedua tangan ke kanan, kiri, depan, belakang, dan kembali ke tengah, tarik
napas, lepaskan seraya berteriak ”yes”!
2) Siswa membentuk kelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan
yang lalu.
3) Guru mengecek kelengkapan media pada setiap kelompok.
4) Siswa mendiskusikan hasil percobaan pada pertemuan yang lalu sambil
mengulangi lagi percobaan tersebut.
5) Siswa membuat gambar skema pergerakan udara dan perpindahan kalor.
6) Melaporkan hasil diskusi didepan kelas dan saling menanggapi.
7) Guru menyampaikan penguatan berupa pengetahuan deklaratif tentang
gerakan udara dan perindahan kalor.
8) Guru bersama-sama murid membuat rangkuman hasil pembelajaran.

c. Kegiatan akhir ( 5 menit )


1) Guru mengadakan pos tes.
2) Guru bersama-sama murid melakukan refleksi

Bangkalan, 29 April 2017

31
Mengetahui,
KepalaSekolahMahasiswa

Drs. Muhammad Rusdi Desty Rosan.AKA


NIP.196202081981121001NIM.825647841

B. Pembahasan
Menilik dari beberapa paparan, pendapat, dan analisa data di atas dapat
diinterpretasikan bahwa penggunaan media lampu semprong ini ”efektif”. Hal
ini diterangkan dengan hasil pengamatan proses pembelajaran oleh penulis,
teman guru, dan siswa yang menyatakan amat baik.

32
Mencermati komentar teman guru sebagai pengamat yang menyatakan
bahwa ”Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas anak terlihat aktif dan
senang, namun kelihatan rame bahkan cenderung gaduh. Karena saling berebut
untuk melakukan percobaan”. Pendapat siswa juga menyatakan ”Masih
terdapat sedikit siswa yang kurang konsentrasi terhadap pembelajaran dan
kelihatan agak takut, karena ada beberapa siswa yang takut api dan takut bila
alat peraga pecah”. Hal-hal ini membuktikan bahwa pembelajaran IPA tentang
perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara dengan media lampu
semprong ini ”menarik dan kontekstual”.
Dengan melihat hasil pengamatan dari guru, teman guru, dan siswa pada
aspek kemampuan pengamatan, prediksi, keberanian, dan kemampuan
menyimpulkan hasil percobaan serta siswa dapat mengkomunikasikan
kesimpulannya, menyatakan ”amat baik”. Hal ini dan didukung oleh komentar
pengamat, membuktikan bahwa pembelajaran IPA tentang perpindahan panas
secara radiasi dan gerakan udara dengan media lampu semprong ini dapat
menimbulkan daya pikir yang tinggi, analisis yang mantap, percobaan yang
menggairahkan, pengamatan yang menggunakan seluruh indera, dan
komunikasi yang baik.
Dengan melihat data-data pengamatan dan data hasil tes yang semuanya
baik, walaupun belum sampai pada amat baik yang sempurna. Ini
membuktikan bahwa media pembelajaran lampu semprong amat jauh
mendukung kemampuan siswa untuk paham tentang perpindahan panas secara
radiasi dan gerakan udara. Dan juga ternyata walaupun sederhana dan murah,
media lampu semprong ini mempunyai kandungan sains yang tinggi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

33
Berdasarkan analisa data dan komentar pengamat dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan
udara dengan media lampu semprong di kelas IV SDN Tunjung 1 Kecamatan
Burneh Kabupaten Bangkalan :
1. Media pembelajaran lampu semprong dapat meningkatkan efektifitas
pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan
udara secara konveksi.
2. Dengan menggunakan media lampu semprong pembelajaran pada mata
pelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara
nampak menarik dan kontekstual.
3. Dengan menggunakan media pembelajaran lampu semprong dapat
menimbulkan daya pikir yang tinggi, melakukan percobaan, pengamatan,
analisis, dan prediksi serta komunikasi yang baik pada mata pelajaran IPA
tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara.
4. Penggunaan media lampu semprong dapat meningkatkan kemampuan
siswa pada mata pelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi
dan gerakan udara, sebagai media yang mudah diperoleh, murah, dan
mempunyai kandungan sains tinggi.

B. Saran
1. Kepada teman sejawat : dalam pembelajaran sains sebaiknya sedikit demi
sedikit kita meninggalkan pembelajaran sains sastra atau menghafal sains.
Untuk itu perlu diciptakan media yang mudah, murah, dan memiliki
kandungan sains tinggi. Kepada teman sejawat yang ingin menggunakan
media ini diharapkan menyesuaikan dengan lingkungan dan mohon untuk
disempurnakan.
2. Kepada pengelola pendidikan : sebaiknya pengelola pendidikan lebih
banyak memberi motivasi kepada guru untuk selalu berkreatif dan
menyediakan anggaran untuk kreatifitas guru. Sehingga guru berpacu
demi anak-anak bangsa ini.

34
3. Kepada Stiekholder di daerah: sebaiknya banyak memberi ruang lomba
kreatifitas guru guna memberi cambuk bagi guru untuk kreatif.

DAFTAR PUSTAKA

35
Arikunto Suharsimi, Suharjo, Supardi, 2008, Peneliyian Tindakan Kelas,Sinar
Grafika Jakarta.
Arthur Godman, 2004, Kamus Sains Bergambar, PT Gramedia Pustaka Umum
Jakarta.
Depdiknas, 2008, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Jakarta
Ensiklopedia, 2006, Sains Untuk Anak Sainsku, Sinar Grafika Jakarta
Fatimah Neneng, 2008, Udara, Sinar Grafika Jakarta
Wiriaatmadja Rochiati,Metode Penelitian Tindakan Kelas,PT Remaja
Rosdakarya Offsed Bandung

36

Anda mungkin juga menyukai