PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencaritahu
tentang alam, secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip sajatetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menekankan pada pemberian
pengalaman langsung. Sehingga hasil belajar tidak abstrak. Selain itu
pembelajaran pada mata pelajaran IPA juga banyak mengutamakan proses
belajaranya. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan.
Salah satu dari banyak materi pada mata pelajaran IPA adalah
”perpidahan panas dan udara”. Perpindahan panas itu ada tiga macam:
yakni perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
Perpindahan panas secara konduksi dan konveksi dapat dengan mudah
diamati pengaruhnya. Karena dapat dilihat dengan mata. Misalnya ujung
besi/kawat yang diberi mentega kemudian ujung yang lain dipanaskan maka
mentega tersebut akan meleleh/mencair. Hal itu karena ada perpindahan panas
secara konduksi. Serbuk gergaji yang dimasukkan ke dalam air kemudian
direbus. Bila airnya sudah panas maka serbuk gergaji tersebut akan bergerak.
Hal ini karena ada perpindahan panas secara konveksi. Perpindahan panas
disebut juga perpindahan kalor.
Perpindahan panas secara radiasi pada umumnya hanya dapat
dirasakan. Tidak dapat dilihat dengan mata. Misalnya kita merasa hangat bila
berada di dekat api. Kita dapat merasakan hangat bila berada di terik matahari.
Namun kita tidak dapat melihat bagaimana panas tersebut berpindah.
Perpindahan panas erat kaitannya dengan kondisi suhu udara di
permukaan bumi. Selain itu perindahan panas juga dipengaruhi oleh
pergerakan udara.
1
Bagaimana pergerakan udara itu? Salah satu dari sifat udara adalah
mudah bergerak. Ada bermacam-macam penyebab dan bentuk gerakan udara.
Bentuk gerakan antara lain konveksi, adveksi, dan turbulensi. Gerakan udara
secara vertikal disebut gerakan udara konveksi. Gerakan udara horizontal
disebut adveksi. Sedangkan gerakan udara yang tidak teratur disebut gerakan
turbulensi.
Mengapa udara bergerak? Udara bisa bergerak karena adanya
perbedaan tekanan. Tekanan udara disebabkan oleh perbedaan volume udara.
Udara yang terkena panas/kalor volumenya akan bertambah besar. Udara yang
dipanaskan naik dan tempatnya diganti oleh udara yang masih dingin.
Dapatkah udara yang bergerak tersebut membawa kalor? Apabila udara yang
bergerak tersebut mengenai sumber panas atau kalor, maka gerakan udara
tersebut membawa kalor ketempat lain secara radiasi.Dapatkah pengaruh
perpindahan panas secara radiasi dilihat?
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka secara mendalam,
permasalahan adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan
udara secara konveksi di MI RAUDATUL HIKMAH kurang efektif yaitu
nampak dalam pembelajaran yang kurang menarik, tidak kontekstual,
kurang menimbulkan daya pikir yang tinggi, tidak melakukan percobaan,
pengamatan, analisis, dan prediksi serta komunikasi yang baik.
2. Tidak adanya media pembelajaran yang dapat dijadikan sarana pendukung
pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan
udara, yang mudah diperoleh, murah, dan mempunyai kandungan sains
tinggi.
Selama ini penulis belum pernah menemukan media pembelajaran yang
mendukung dan menjawab permasalahan di atas. Sehingga pembelajaran
menjadi tidak menarik, tidak kontekstual, dan pembelajaran tidak
menimbulkan daya pikir yang tinggi, kreatif, kritis, dan inovatif serta tidak
memenuhi kompetensi yang diharapkan sesuai yang sudah penulis paparkan di
muka.
2
Untuk itu maka perlu diciptakan media nyata yang dapat menjawab dan
mendukung proses belajar mengajar tentang permasalahan di atas. Yakni yang
menunjukkan bahwa panas dapat perpindah secara radiasi yang dipengaruhi
oleh gerakan udara secara konveksi secara nyata.
Sehingga pembelajaran tidak abstrak. Pembelajaran nampak
kontekstual sehingga siswa senang dan dapat menimbulkan daya pikir yang
tinggi, kreatif, dan inovatif, untuk memprediksi dan menetapkan hasil
prediksinya secara ilmiah. Dalam arti siswa menjawab permasalahan atas dasar
hasil pengamatan dan didukung oleh data yang di dapat. Bukan menjawab
permasalahan atas konsep dari orang lain. Yang pada gilirannya diharapkan
siswa menjadi calon-calon scientific yang handal.
Untuk itu, maka penulis ciptakan sebuah alat peraga yang penulis beri
nama ” Lampu Semprong ”. Serta memberi judul karya tulis ini dengan
”Upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI RAUDATUL
HIKMAH tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara
secara konveksi melalui lampu semprong”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut secara mendalam
maka permasalahan dapat penulis rumuskan sebagai berikut:
1. Apakah media pembelajaran lampu semprong dapat meningkatkan efektifitas
pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara
secara konveksi di kelas IV MI RAUDATUL HIKMAH.
2. Apakah dengan menggunakan media pembelajaran lampu semprong
pembelajaran pada mata pelajaran IPA tentang perpindahan panas secara
radiasi dan gerakan udara menjadi nampak menarik, kontekstual.
3. Apakah dengan menggunakan media pembelajaran lampu semprong dapat
menimbulkan daya pikir yang tinggi, melakukan percobaan, pengamatan,
analisis, dan prediksi serta komunikasi yang baik pada mata pelajaran IPA
tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara.
3
4. Sejauh manakah penggunaan media lampu semprong dapat meningkatkan
kemampuan siswa pada mata pelajaran IPA tentang perpindahan panas secara
radiasi dan gerakan udara, sebagai media yang mudah diperoleh, murah, dan
mempunyai kandungan sains tinggi.
C. Tujuan Penelitian
Pembuatan media ”lampu semprong” ini bertujuan untuk mencapai:
a. Meningkatkan efektifitas pembelajaran IPA tentang perpindahan panas
secara radiasi dan gerakan udara.
b. Menciptakan pembelajaran yang IPA tentang perpindahan panas secara
radiasi dan gerakan udara yang menarik dan kontekstual.
c. Menimbulkan proses daya pikir yang tinggi, percobaan, pengamatan,
analisis, prediksi, dan pengambilan kesimpulan yang benar serta dapat
mengkomunikasikannya dengan baik.
d. Mengetahui sejauh manakah peningkatan kemampuan siswa tentang
perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara dengan menggunakan
media lampu semprong sebagai media yang mudah didapat, murah, dan
mempunyai kandungan sains yang tinggi.
D. Manfaat Penelitian
Dengan diciptakannya media pembelajaran ”lampu semprong” ini
memberikan beberapa manfaat, antara lain:
a. Bagi peningkatan mutu pembelajaran, media ”lampu semprong” ini
memberikan sumbang sih yang cukup tinggi bagi peningkatan mutu dan
efektifitas pembelajaran IPA di MI RAUDATUL HIKMAH ini.
b. Bagi penulis, media ”lampu semprong” ini membantu mengatasi
permasalahan pembelajaran yang penulis hadapi dan mendapatkan
tambahan wawasan serta ketrampilan pembelajaran yang dapat penulis
gunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
c. Bagi siswa, dengan media ”lampu semprong” memperoleh pembelajaran
yang kontekstual, menyenangkan, dan membangkitkan daya pikir yang
4
tinggi, percobaan, pengamatan, analisis, dan prediksi serta komunikasi
yang baik.
d. Bagi guru lain, memberikan inspirasi untuk ikut dan belajar menciptakan
media pembelajaran yang baru, murah, menarik, dan memiliki kandungan
sains yang tinggi.
e. Bagi sekolah (SDN Tunjung 1), mendapatkan sumbangan yang sangat
berharga dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan
di SDN Tunjung 1 ini.
f. Bagi gugus sekolah, mendapatkan bahan kajian dan diskusi serta adopsi
untuk sekolah-sekolah anggota gugus sekolah (Guslah) 3 Kecamatan
Burneh Kabupaten Bangkalan.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
pengganti semprong. Setelah dirangkai jadilah media pembelajaran yang
penulis beri nama ”lampu semprong” seperti berikut:
Pada kegiatan ini dalam waktu lebih kurang 5 sampai 10 menit batang
korek api yang berada pada bagian atas terbakar, walaupun jaraknya lebih jauh
bila di bandingkan dengan jarak batang korek api sebalah kanan dan kiri api.
Hal ini menunjukkan bahwa udara bergerak ke atas (konveksi) bergeraknya
udara ke atas ini membawa kalor dari api dan mengenai batang korek api yang
berada di atas lalu menyala. Sedangkan batang korek api yang berada di kanan
dan di kiri tidak mendapatkan kalor).
7
BAB III
METODE ATAU PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Seting
8
dianggap berkompeten pada mata pelajaran tertentu diberi tugas sesuai dengan
kompetensinya.
Lokasi SDN Tunjung 1 Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan berada
di pinggir jalan raya Propinsi yang menghubungkan Kabupaten Bangkalan
dengan Kabupaten lain di Pulau Madura. Jaraknya 1 km dari ujung jalan tol
Suramadu sisi Madura. Sekolah menghadap ke jalan raya dan di belakang
sekolah sawah milik petani setempat. Jumlah ruangan ada 12 ruang belajar, 1
ruang kantor yang dimanfaatkan juga sebagai ruang komputer, UKS,
Perpustakaan, dan kantor guru serta kamar mandi guru. Jumlah guru Kelas ada
9 orang PNS,2 guru THL dan 1 orang tenaga sukwan, 2 guru olah raga (PNS),
1 guru agama Islam(PNS),1 guru agama Islam(sukwan), 1 guru Bahasa Inggris
(sukwan), dan 1 guru seni tari (sukwan).
2. Sasaran
Sasaran dari pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi
dan gerakan udara dengan media lampu semprong ini adalah untuk melatih
siswa kelas IV SDN Tunjung 1 menggunakan daya pikir yang tinggi,
percobaan, pengamatan, analisis, prediksi, dan pengambilan kesimpulan yang
benar serta dapat mengkomunikasikannya dengan baik. Untuk itu maka
pengamatan, wawancara, dan penilaian dilaksanakan selama pembelajaran
berlangsung sedangkan tes dilakasanakan setelah selesai proses pembelajaran.
Wawancara selain untuk mengadakan penilaian dimaksudkan juga untuk
membimbing siswa dalam proses pembelajaran. Maka dari itu penilaian lebih
menekankan proses pembelajaran dari pada hasil pembelajaran. Dengan asumsi
bahwa dengan proses belajar yang baik akan dihasilkan hasil belajar yang baik
pula. Artinya hasil belajar merupakan dampak dari proses pembelajaran.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran direncanakan dua kali pertemuan. Karena
waktu yang tersedia hanya 2 jam pelajaran setiap pertemuan. Pertemuan I
untuk melakukan kegiatan perkenalan dan percobaan pada tanggal 21 Maret
9
2018. Pertemuan ke II untuk berdiskusi hasil percobaan dan mengulangi
percobaan serta tes hasil belajarpada tanggal 23 Maaret 2018.
B. ProsedurPembelajaran
1. Pengamatan
Pengamatan dalam pembelajaran ini ada dua macam, yaitu:
a. Pengamatan diri guru.(oleh guru lain dan oleh murid)
b. Pengamatan terhadap kegiatan murid.(oleh guru lain, guru pengajar, dan
murid)
Pengamatan diri guru dimaksudkan untuk mengetahui perilaku guru dan
mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika pembelajaran berlangsung. Hal
ini diperlukan sebagai bahan diskusi dan refleksi sesudah proses belajar
10
mengajar. Pengamatan ini dilakukan oleh teman sejawat, dan siswa.(Format
pengamatan terlampir).
Agar tidak mengganggu kegiatan pembelajaran di kelas lain maka
penulis meminta bantuan teman sejawat yang pada saat itu ada jam kosong.
Pada akhir pelajaran teman guru tersebut menanyakan kepada salah satu atau
beberapa murid.
Tabel . 01
4. Situasi pembelajaran
11
Rentang nilai 4 sampai 1
Kriteria penilaian: 4 baik sekali. 3 baik. 2 cukup. 1 kurang.
Keterangan:
Pengamatan adalah kemampuan menggunakan semua indera dalam
mengadakan percobaan.
Prediksi adalah kemampuan menggunakan pola/hubung-hubungan
berdasarkan pengamatan dan konsep-konsep sains sebelum melakukan
percobaan.
Keberanian adalah hilangnya rasa takut, ragu-ragu, canggung dan tidak
ceroboh sehingga nampak cekatan dan penuh semangat dalam
melakukan percobaan.
Kerjasama adalah kenampaan saling membantu, saling menerima, saling
mengeluarkan dan menerima pendapat dari sesama anggota kelompok.
Kesimpulan adalah kemampuan mengihtisarkan, menetapkan pendapat
berdasarkan hasil percobaan.
12
Kriteria penilaian: 4 baik sekali. 3 baik. 2 cukup. 1 kurang.
Hal ini perlu dilakukan untuk memperoleh data sekunder dan
sebagaibahanrefleksi, agar pada pertemuan yang akan datang lebih baik. Dan
mengapadilakasanakan pada akhir pelajaran karena ketua dan wakil ketua kelas
juga siswakelas IV yang tentu memiliki hak-hak yang sama pula. Mereka juga
mengikutipelajaran, bukan sebagai pengamat. Format pengamatan ini diisi oleh
guruberdasarkan jawaban siswa. Untuk mengisi format ini dipandu dengan
pertanyaan.
2. Tes
Tes di sini dimaksudkan untuk mengetahui hasil pembelajaran,
sebagai dampak dari proses pembelajaran. Apakah tujuan pembelajaran sudah
tercapai. Dalam hal ini pertanyaannya hanya berkisar pada materi perpindahan
panas secara radiasi dan gerakan udara.
3. Data sekunder
Data sekunder didapat selama dan setelah proses pembelajaran
perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara, baik melalui pengamatan,
maupun tes. Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran IPA yang menitik
beratkan pada proses belajar sains bukan menghafal sains.
Data primer didapat melalui analisa hasil tes pembelajaran sebelum
pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara
dengan menggunakan media lampu semprong, pada materi perpindahan energi
panas.
Data primer hasil tes ini nantinya dibandingkan dengan data sekunder
yang berasal dari hasil tes pula.
13
dengan membandingkan hasil teman guru yang pada saat itu diajak mengamati,
dan hasil siswa yaitu ketua dan wakil ketua kelas yang dimintai pendapatnya.
Bila hasil yang diperoleh seimbang maka hasilnya dikatakan valid.
Tes divalidasi dengan saturasi. Hal ini dilakukan karena sudah tidak ada
tambahan data baru, berarti sudah tercapai kejenuhan.
Data yang diperoleh selama dan setelah pembelajaran IPA tentang
perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara dengan menggunakan
media lampu semprong yang kemudian disebut data sekunder. Bila diperoleh
hasil yang meningkat, maka dikatakan pembelajaran efektif.
14
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
15
No Hal-Hal Yang Diamati Baik Cukup Kurang
1. Sikap guru saat menjawab pertanyaan siswa V
2. Pengecekan oleh guru V
3. Tanggapan siswa terhadap guru V
4. Situasi pembelajaran V
5. Tanggapan siswa terhadap materi V
Hal-hal yang muncul saat pembelajaran yang tidak terprediksi sebelumnya:
Masih terdapat sedikit siswa yang kurang konsentrasi terhadap
pembelajaran dan kelihatan agak takut, karena ada beberapa siswa yang
takut api dan takut bila alat peraga pecah.
Komentar :
Sebaiknya media ditambah. Sebaiknya rasio media adalah satu
media untuk 4 orang.
Kreiteria penilaian:
1. Sikap guru saat menjawab pertanyaan siswa:
Baik = apabila guru mampu melayani jawaban dengan benar dan telaten
terhadap semua pertanyaan siswa dan atau mampu
mengkoorganisir pertanyaan yang senada.
Cukup = apabila guru mampu menjawab sebagian besar pertanyaan siswa.
Kurang = apabila hanya mampu menjawab sedikit bahkan tidak sama
sekali bahkan agak marah.
16
Kurang = apabila kurang dari 3 kelompok siswa mengatakan baik.
4. Situasi pembelajaran
Baik = apabila situasi pembelajaran PAKEM
Cukup = apabila situasi pembelajaran agak efektif.
Kurang = apabila situasi pembelajaran tidak PAKEM
Tabel 05
1 YeniAsri N 4 3 4 4 4 19 9,5
2 AyuSuraida 4 3 4 4 4 19 9,5
4 RahmaAji S 3 3 4 4 3 17 8,5
5 Adam Leo 3 4 3 4 4 18 9
6 SitiMaisyaro 4 3 4 4 4 19 9,5
7 Alvin Trisna 4 4 3 3 4 18 9
17
8 M.Faris A 4 4 4 4 4 20 10
9 Hidayatul M 4 3 4 3 4 18 9
10 M.Solihuddin 3 4 4 3 4 18 9
11 FaridSatria 4 4 4 3 4 19 9.5
12 RizkyinDwi 4 3 4 4 4 19 9,5
13 Danu Setia 4 4 3 4 3 18 9
14 Muh. Ali I 4 3 4 4 3 18 9
15 BadrusSoleh 4 3 4 4 4 19 9,5
16 Nadirotus Z 3 3 3 4 3 16 8
17 RidhaTrisna 4 4 4 3 4 19 9,5
18 Rohmatul M 4 4 4 3 4 19 9,5
20 Irmawati N 4 4 3 4 4 19 9,5
22 SahrulHadi 4 3 3 4 4 18 9
23 Nurul H 4 4 4 3 4 19 9,5
24 Novian A P 4 4 4 3 4 19 9,5
25 Ilham A S 4 4 4 3 4 19 9,5
26 Reny R 4 4 4 3 4 19 9,5
18
Penulis,
DESTY ROSAN.AKA
NIM.825647841
Tabel . 06
1 YeniAsri N 4 4 4 4 4 20 10
2 AyuSuraida 4 4 3 4 4 19 9,5
3 Jakfar Umar 4 4 3 3 4 18 9
4 RahmaAji S 3 4 4 4 3 18 9
5 Adam Leo 3 4 3 4 4 18 9
19
6 SitiMaisyaro 4 3 3 4 4 18 9
8 M.Faris A 4 4 4 4 4 20 10
9 Hidayatul M 4 3 4 4 4 19 9,5
10 M.Solihuddin 3 4 4 4 4 18 9,5
11 FaridSatria 4 3 4 4 4 19 9.5
12 RizkyinDwi 4 3 4 4 4 19 9,5
15 BadrusSoleh 4 3 4 4 4 19 9,5
16 Nadirotus Z 3 3 4 4 3 17 8,5
17 RidhaTrisna 4 4 4 3 4 19 9,5
18 Rohmatul M 4 4 4 3 4 19 9,5
20 Irmawati N 4 4 4 3 4 19 9,5
22 SahrulHadi 4 3 3 4 4 18 9
23 Nurul H 4 4 3 4 4 19 9,5
24 Novian A P 4 4 4 3 4 19 9,5
25 Ilham A S 4 4 4 3 4 19 9,5
26 Reny R 4 4 4 3 4 19 9,5
20
Rata-rata 3,846 3,692 3,653 3,615 3,846 18,62 9,31
Pengamat,
PRAYITNO, S.Pd.
NIP. 19690925 199308 1 001
Tabel. 07
Hasil pengamatan kegiatan murid oleh murid
No Kelompok Aspek Yang Dinilai Jml NA
1. 1 3 3 3 3 4 16 8
2. 2 3 3 3 3 4 16 8
3. 3 3 3 3 3 4 16 8
4. 4 3 3 3 3 4 16 8
5. 5 3 3 3 3 4 16 8
6. 6 3 3 3 3 4 16 8
JUMLAH 18 18 18 18 24 96 48
21
RATA-RATA 3 3 3 3 4 16 8
Tabel.08
Hasil tes setelah menggunakan media lampu semprong
No. Nama Nilai Ketuntasan
1 Yeni Asri N 9 T
2 Ayu Suraida 9 T
3 Jakfar Umar 10 T
4 RahmaAji S 9 T
22
5 Adam Leo 8 T
6 SitiMaisyaro 8 T
7 Alvin Trisna 7 T
8 M.Faris A 10 T
9 Hidayatul M 8 T
10 M.Solihuddin 7 T
11 FaridSatria 9 T
12 RizkyinDwi 8 T
13 Danu Setia 8 T
14 Muh. Ali I 8 T
15 BadrusSoleh 8 T
16 Nadirotus Z 8 T
17 RidhaTrisna 8 T
18 Rohmatul M 7 T
19 Imam Syafe’i 7 T
20 Irmawati N 8 T
21 Moh. Rokip 8 T
22 SahrulHadi 8 T
23 Nurul H 7 T
24 Novian A P 6 TT
25 Ilham A S 6 TT
26 Reny R 8 T
Jumlah 207
Rata-Rata 7,96
23
24
Tuntas Belajar = x100% 92,32%
26
2
Tidak Tuntas = x100% 7,69%
26
5. Data HasilTesSebelumMenggunakanLampuSemprong
Tabel . 09
Hasiltessebelummenggunakanlampusemprong
No. Nama Nilai Ketuntasan
1 Yeni Asri N 9 T
2 Ayu Suraida 6 TT
3 Jakfar Umar 10 T
4 RahmaAji S 9 T
5 Adam Leo 8 T
6 SitiMaisyaro 6 TT
7 Alvin Trisna 7 T
8 M.Faris A 6 TT
9 Hidayatul M 6 TT
10 M.Solihuddin 7 T
11 FaridSatria 6 TT
12 RizkyinDwi 8 T
13 Danu Setia 6 TT
14 Muh. Ali I 6 TT
15 BadrusSoleh 8 T
16 Nadirotus Z 6 TT
17 RidhaTrisna 6 TT
18 Rohmatul M 7 T
19 Imam Syafe’i 6 TT
24
20 Irmawati N 8 T
21 Moh. Rokip 6 TT
22 SahrulHadi 6 TT
23 Nurul H 7 T
24 Novian A P 6 TT
25 Ilham A S 6 TT
26 Reny R 8 T
Jumlah 180
Rata-Rata 6,92
KKM = 7,0
12
Tuntas Belajar = x100% 46,15%
26
14
Tidak Tuntas = x100% 53,85%
26
25
Keterangan:I. = Pengamatan. II. = Prediksi. III. = Keberanian
IV. = Kerjasama V. = Kesimpulan A. = Amat Baik.
26
2) Memanfaatkan energi apa jika kamu mengeringkan pakaian?
3) Pengetahuan prasyarat: Sebelum materi ini diharapkan siswa sudah
mengetahui tentang sumber-sumber energi panas.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai antara lain:
menyebutkan contoh sumber energi panas dan kegunaannya, melakukan
percobaan tentang perambatan panas melalui benda gas menjelaskan
proses perambatan panas secara radiasi, menggambar sketsa perambatan
panas secara radiasi, menjelaskan kaitan/hubungan perambatan panas
secara radiasi dengan gerakan udara.
b. KegiatanInti( 55 menit )
1) Mengajak siswa untuk berdiri menggerakkan anggota badan dan
meneriakkan yel-yel “ aku bisa, aku bisa”
2) Guru menyiapkan alat-alat antara lain: Spiritus, korek api kayu, alat peraga
lampu semprong, serta lembar kerja siswa.
27
1. Memasangdan
mengukur jarak tiap-
tiap korek api
7) Guru memberikan pertanyaan sesuai dengan lembar kerja yakni menurut
perkiraanmu apabila lampu ini dinyalakan, batang korek api manakah
yang akan terbakar lebih dahulu?
a. Bawah kanan.
b. Bawah kiri.
c. Atas.
d. Bawah kiri dan kanan secara bersamaan.
e. Menyala bersama-sama.
f. Tidak ada yang menyala.
8) Guru memandu murid memutar terlebih dahulu batang korek api yang
berada di kanan dan di kiri lampu agar pada saat lampu dinyalakan batang
korek api tersebut tidak terkena api dan terbakar.
28
Gambar : 4. Gambar lampu semprong yang sudah dinyalakan
10) Siswa secara seksama mengamati dan mencatat hal-hal yang terjadi pada
masing-masing batang korek api serta menuliskan pada lembar kerja.
Kegiatan mengamati percobaan dengan alat peraga lampu semprong.
a. Bawah kanan.
b. Bawah kiri.
c. Atas.
d. Bawah kiri dan kanan secara bersamaan.
e. Menyala bersama-sama.
f. Tidak ada yang menyala.
(pada kegiatan ini dalam waktu lebih kurang 5 sampai 10 menit batang
korek api yang berada pada bagian atas terbakar, walaupun jaraknya lebih
jauh bila di bandingkan dengan jarak batang korek api sebalah kanan dan
kiri api. Hal ini menunjukkan bahwa udara bergerak ke atas (konveksi)
bergeraknya udara ke atas ini membawa kalor dari api dan mengenai
batang korek api yang berada di atas lalu menyala. Sedangkan batang
korek api yang berada di kanan dan di kiri tidak mendapatkan kalor).
29
1) Pemberian tugas untuk mendiskusikan bersama anggota kelompoknya
untuk dibahas pada pertemuan yang akan datang.
2) Melakukan refleksi dengan cara mengajukan pertanyaan apakah kalian
suka dengan cara belajar dan alat peraga seperti ini?
3) Meneriakkan yel-yel ”aku bisa” yes!
Mengetahui,
KepalaSekolahMahasiswa
30
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan
kali ini yakni mendiskusikan hasil percobaan pada pertemuan yang lalu,
mengulangi percobaan, dan menggambar skema pergerakan udara, serta
perpindahan panas secara radiasi.
b. KegiatanInti( 55 menit )
1) Mengajak siswa untuk berdiri mengangkat kedua tangan, menggerakkan
kedua tangan ke kanan, kiri, depan, belakang, dan kembali ke tengah, tarik
napas, lepaskan seraya berteriak ”yes”!
2) Siswa membentuk kelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan
yang lalu.
3) Guru mengecek kelengkapan media pada setiap kelompok.
4) Siswa mendiskusikan hasil percobaan pada pertemuan yang lalu sambil
mengulangi lagi percobaan tersebut.
5) Siswa membuat gambar skema pergerakan udara dan perpindahan kalor.
6) Melaporkan hasil diskusi didepan kelas dan saling menanggapi.
7) Guru menyampaikan penguatan berupa pengetahuan deklaratif tentang
gerakan udara dan perindahan kalor.
8) Guru bersama-sama murid membuat rangkuman hasil pembelajaran.
31
Mengetahui,
KepalaSekolahMahasiswa
B. Pembahasan
Menilik dari beberapa paparan, pendapat, dan analisa data di atas dapat
diinterpretasikan bahwa penggunaan media lampu semprong ini ”efektif”. Hal
ini diterangkan dengan hasil pengamatan proses pembelajaran oleh penulis,
teman guru, dan siswa yang menyatakan amat baik.
32
Mencermati komentar teman guru sebagai pengamat yang menyatakan
bahwa ”Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas anak terlihat aktif dan
senang, namun kelihatan rame bahkan cenderung gaduh. Karena saling berebut
untuk melakukan percobaan”. Pendapat siswa juga menyatakan ”Masih
terdapat sedikit siswa yang kurang konsentrasi terhadap pembelajaran dan
kelihatan agak takut, karena ada beberapa siswa yang takut api dan takut bila
alat peraga pecah”. Hal-hal ini membuktikan bahwa pembelajaran IPA tentang
perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara dengan media lampu
semprong ini ”menarik dan kontekstual”.
Dengan melihat hasil pengamatan dari guru, teman guru, dan siswa pada
aspek kemampuan pengamatan, prediksi, keberanian, dan kemampuan
menyimpulkan hasil percobaan serta siswa dapat mengkomunikasikan
kesimpulannya, menyatakan ”amat baik”. Hal ini dan didukung oleh komentar
pengamat, membuktikan bahwa pembelajaran IPA tentang perpindahan panas
secara radiasi dan gerakan udara dengan media lampu semprong ini dapat
menimbulkan daya pikir yang tinggi, analisis yang mantap, percobaan yang
menggairahkan, pengamatan yang menggunakan seluruh indera, dan
komunikasi yang baik.
Dengan melihat data-data pengamatan dan data hasil tes yang semuanya
baik, walaupun belum sampai pada amat baik yang sempurna. Ini
membuktikan bahwa media pembelajaran lampu semprong amat jauh
mendukung kemampuan siswa untuk paham tentang perpindahan panas secara
radiasi dan gerakan udara. Dan juga ternyata walaupun sederhana dan murah,
media lampu semprong ini mempunyai kandungan sains yang tinggi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
33
Berdasarkan analisa data dan komentar pengamat dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan
udara dengan media lampu semprong di kelas IV SDN Tunjung 1 Kecamatan
Burneh Kabupaten Bangkalan :
1. Media pembelajaran lampu semprong dapat meningkatkan efektifitas
pembelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan
udara secara konveksi.
2. Dengan menggunakan media lampu semprong pembelajaran pada mata
pelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara
nampak menarik dan kontekstual.
3. Dengan menggunakan media pembelajaran lampu semprong dapat
menimbulkan daya pikir yang tinggi, melakukan percobaan, pengamatan,
analisis, dan prediksi serta komunikasi yang baik pada mata pelajaran IPA
tentang perpindahan panas secara radiasi dan gerakan udara.
4. Penggunaan media lampu semprong dapat meningkatkan kemampuan
siswa pada mata pelajaran IPA tentang perpindahan panas secara radiasi
dan gerakan udara, sebagai media yang mudah diperoleh, murah, dan
mempunyai kandungan sains tinggi.
B. Saran
1. Kepada teman sejawat : dalam pembelajaran sains sebaiknya sedikit demi
sedikit kita meninggalkan pembelajaran sains sastra atau menghafal sains.
Untuk itu perlu diciptakan media yang mudah, murah, dan memiliki
kandungan sains tinggi. Kepada teman sejawat yang ingin menggunakan
media ini diharapkan menyesuaikan dengan lingkungan dan mohon untuk
disempurnakan.
2. Kepada pengelola pendidikan : sebaiknya pengelola pendidikan lebih
banyak memberi motivasi kepada guru untuk selalu berkreatif dan
menyediakan anggaran untuk kreatifitas guru. Sehingga guru berpacu
demi anak-anak bangsa ini.
34
3. Kepada Stiekholder di daerah: sebaiknya banyak memberi ruang lomba
kreatifitas guru guna memberi cambuk bagi guru untuk kreatif.
DAFTAR PUSTAKA
35
Arikunto Suharsimi, Suharjo, Supardi, 2008, Peneliyian Tindakan Kelas,Sinar
Grafika Jakarta.
Arthur Godman, 2004, Kamus Sains Bergambar, PT Gramedia Pustaka Umum
Jakarta.
Depdiknas, 2008, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Jakarta
Ensiklopedia, 2006, Sains Untuk Anak Sainsku, Sinar Grafika Jakarta
Fatimah Neneng, 2008, Udara, Sinar Grafika Jakarta
Wiriaatmadja Rochiati,Metode Penelitian Tindakan Kelas,PT Remaja
Rosdakarya Offsed Bandung
36