Anda di halaman 1dari 15

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/325055217

STRATEGI MENINGKATKAN HUNIAN PASAR DI PASAR PUSAT PASAR KOTA


MEDAN

Article · October 2015

CITATIONS READS

0 63

1 author:

Lina Arliana Nur Kadim


Stmik Kaputama
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

STRATEGI MENINGKATKAN HUNIAN PASAR DI PASAR PUSAT PASAR KOTA MEDAN View project

All content following this page was uploaded by Lina Arliana Nur Kadim on 10 May 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


STRATEGI MENINGKATKAN HUNIAN PASAR
DI PASAR PUSAT PASAR KOTA MEDAN

Lina Arliana Nur Kadim, SE., MM, Zarrah Arief Ranie, SE., MM

Komputerisasi Akuntansi, STMIK Kaputama


Jl. Veteran No. 4A–9A, Binjai – Sumtera Utara
www.kaputama.ac.id

Abstrak
Salah satu pasar tradisional tertua di Kota Medan Pasar Pusat Pasa
rmengalami permasalahan yakni masih terdapat ruang kosong dalam bentuk toko, kios,
stand/meja yang belum ditempati. Potensi ruang yang masih tersedia tidak menarik
minat para pedagang untuk membukanya. Jumlah ruang tempat berjualan yang masih
banyak tentunya menjadi beban bagi pengelola pasar. Minat pembeli yang cenderung
lebih suka berbelanja di pasar modern menjadi tantangan yang tidak dapat dielakkan.
Mengoptimalkan fungsi pasar tradisional merupakan langkah yang harus dilakukan PD
Pasar Kota Medan agar pasar tradisional yang dikelola menarik minat pedagang dan
pembeli.
Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi optimalisasi operasional Pasar Pusat Pasar Kota Medan, serta
menyusun rekomendasi strategi optimalisasi operasional di Pasar Pusat Pasar Kota
Medan. Data yang diperoleh berasal dari 7 (tujuh) pihak yang berkompeten dengan
perkembangan operasional pasar tradisional, data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan 4 (empat) alat analisis yakni IFE, EFE, IE dan SWOT.
Kata Kunci : Strategi, Optimalisasi Operasional

1. PENDAHULUAN pangsa dan segmen pasar tradisional.


1.1 Latar Belakang Hal inilah yang menimbulkan
Pasar tradisional dan pasar menurunnya minat pembeli di pasar
modern memiliki konsep yang berbeda. tradisional.
Pasar tradisional lebih bersifat Pasar tradisional identik dengan
pelayanan kepada masyarakat yang kondisi yang bau dan terkesan kumuh,
dikelola oleh pemerintah daerah tidak aman dan tidak nyaman,
setempat sedangkan pasar modern lebih sedangkan pasar modern telah di desain
bersifat komersil dan dikelola oleh para sedemikian rupa sehingga tempatnya
pengusaha yang mempunyai modal. menjadi nyaman dan pembeli merasa
Saat ini sangat banyak didirikan pasar- betah berada di dalamnya. Barang-
pasar modern yang mulai mengambil barang yang seharusnya tidak dijual
dipasar modern sekarang banyak 1.2 Rumusan Masalah
diperjualbelikan disana dengan harga Permasalahan yang dikaji dalam
yang relatif bersaing dengan pasar penelitian ini adalah tingkat hunian
tradisional. Perijinan yang telah toko, kios dan meja di PD Pasar Kota
diberikan untuk pendirian pusat-pusat Medan masih belum optimal.
grosir telah disalahgunakan dengan Sehubungan dengan masalah diatas,
dijualnya barang-barang tersebut secara maka beberapa pertanyaan mendasar
eceran dengan harga grosir, sehingga yang perlu dijawab dalam penelitian ini
para pedagang eceran di pasar adalah :
tradisional menjadi sepi pengunjung. a. Faktor-faktor apa yang menyebabkan
Hal ini merupakan suatu penyimpangan rendahnya tingkat hunian pedagang
yang harus diluruskan karena di Pasar Pusat Pasar Kota Medan ?
menyangkut kehidupan perekonomian b. Strategi apa yang dapat
masyarakat yang mayoritas berada di dilaksanakanpengelola PD Pasar
kelas ekonomi menengah ke bawah dan Kota Medan untuk meningkatkan
menggantungkan hidupnya menjadi tingkat hunian diPasar Pusat Pasar
pedagang atau pekerja dipasar Kota Medan ?
tradisional. 1.3 Tujuan Penelitian
Pasar Pusat Pasar Kota Medan Tujuan dari penelitian ini adalah :
merupakan pasar tradisional yang a. Menganalisis faktor-faktor
pertama kali operasional di Kota internal yang mempengaruhi
Medan. Lokasi toko atau ruang yang tingkat hunian pasar di Pasar
tersedia masih belum sepenuhnya Pusat Pasar Kota Medan.
ditempati oleh pedagang resmi, banyak b. Menganalisis faktor-faktor
pedagang informal yang berjualan tidak eksternal yang mempengaruhi
pada tempatnya membuat pusat pasar tingkat hunian pasar di Pasar
tidak teratur dan tidak nyaman bagi Pusat Pasar Kota Medan.
pembeli. Untuk itu perlu dirumuskan c. Menyusun rekomendasi strategi
strategi meningkatkan tingkat hunian di peningkatan hunian pasar di
Pasar Pusat Pasar Medan. Pasar Pusat Pasar Kota Medan.
1.4 Manfaat Penelitian Pemerintah Kota Medan. Studi
a. Bagi PD Pasar Kota Medan dokumentasi dalam penelitian meliputi :

dapat digunakan sebagai bahan a. Data-data mengenai tingkat hunian


pasar tradisional di Kota Medan.
pertimbangan dalam
b. Penelitian yang berkaitan dengan
mengoptimalkan pasar yang
pasar tradisional di Kota Medan.
dikelolanya.
c. Berbagai peraturan pemerintah yang
b. Bagi penulis sebagai sarana
berkaitan dengan pengelolan pasar
untuk menerapkan teori-teori
tradisional.
yang diperoleh dari perkuliahan. d. Data-data tentang perkembangan
c. Bagi peneliti selanjutnya, hasil pasar modern di Kota Medan
penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan perbandingan dan 2.2 Teknik Pengumpulan Data
referensi untuk penelitian Kuesioner atau daftar
selanjutnya. pertanyaan yang diberikan kepada pihak
yang berkaitan dengan pengelolaan
2. METODE PENELITIAN Pusat Pasar Medan. Kuesioner disusun
2.1 Metode Pengumpulan Data dalam bentuk tabel yang akan diolah
Metode yang digunakan dalam melalui alat analisis data. Isian
penelitian ini untuk mengumpulkan data kuesioner dilakukan dengan tahapan
adalah sebagai berikut : sebagai berikut :
1. Tinjauan Lapangan  Kepada setiap responden diminta
Peneliti mendatangi PD Pasar Kota untuk mengajukan dan menambah
Medan untuk melakukan iterm-item pertanyaan yang relevan
pengambilan data dan mendapatkan dan penting untuk setiap kelompok
data yang dibutuhkan. Dalam faktor didalam masing-masing
penelitian ini pihak-pihak yang analisis data.
berkompeten memberikan informasi  Setelah item tersebut terkumpul
mengenai perkembangan Pasar Pusat dalam setiap faktor, responden
Pasar Kota Medan diminta untuk memberikan nilai
2. Dokumentasi bobot bagi setiap item yang
Mengumpulkan dan mempelajari data-
seluruhnya berjumlah 1 (satu).
data berupa dokumen-dokumen yang
ada di PD Pasar Kota Medan dan
Bobot untuk setiap nilai dapat
berupa bilangan desimal. 2.4 Matriks Evaluasi Faktor Internal
 Setelah bobot ditetapkan, responden Tahap ekstrasi dalam
selanjutnya diminta memberikan menjalankan audit manajemen strategi
nilai peringkat untuk setiap item adalah membuat matriks evaluasi faktor
dengan rentang nilai 1 s/d 4. internal (Internal Factor Evaluation-
 Hasil pengisian kuesioner tersebut IFE Matrix). Alat formulasi strategi
selanjutnya direkapitulasi untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan
memperoleh nilai rata-rata bobot dan kelemahan utama dalam area
dan peringkat yang fungsional bisnis, dan juga memberikan
menggambarkan secara umum hasil dasar untuk mengidentifikasikan dan
analisis dan penarikan kesimpulan. mengevaluasi hubungan antara area-
area tersebut. Penilaian intuitif
2.3 Melakukan Analisa Data dibutuhkan untuk mengembangkan
Data dan informasi yang Matriks IFE, jadi kemunculan
diperoleh dalam penelitian ini, pendekatan ilmiah tidak seharusnya
dikumpulkan dan kemudian di analisis diartikan bahwa ini adalah teknik yang
dengan menggunakan analisis sangat luar biasa. Pemahaman yang baik
lingkungan yaitu analisis terhadap atas faktor-faktor yang dimasukkan
lingkungan internal perusahaan yang lebih penting daripada angka yang
menghasilkan kekuatan dan sebenarnya
kelemahanserta lingkungan eksternal Berapapun banyaknya faktor
perusahaan yang menghasilkan peluang yang dimasukan dalam matriks IFE,
dan ancaman. Dalam penelitian ini, total rata-rata tertimbang berkisar antara
analisis lingkungan diolah dengan 3 yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0
(tiga) jenis matriks yakni Matriks dengan rata-rata 2,5. Total rata-rata
Evaluasi Faktor Intern (IFE Matriks), tertimbang dibawah 2,5
Matriks Evaluasi Faktor Ekternntern menggambarkan organisasi yang lemah
(EFE Matriks) dan Matriks Internal secara internal, sementara total nilai
Eksternal (IE Matriks). Setelah diatas 2,5 mengindikasikan posisi
diketahui hasil IE Matriks kemudian internal yang kuat (David, 2006).
dilakukan analisis SWOT.
2.5 Matriks Evaluasi Faktor 2.6 Matriks Internal Eksternal
Eksternal Matriks IE bermanfaat untuk
Matriks evaluasi faktor eksternal memposisikan perusahaan kedalam
(Eksternal Factor Evaluastion-EFE matriks yang terdiri dari sembilan sel.
Matrix) memungkinkan untuk Matriks IE terdiri dari dua dimensi,
merangkum dan mengevaluasi yaitu total skor dari IFE matriks pada
informasi ekonomi, sosial, budaya, sumbu X dan total skor EFE matriks
demografi, lingkungan, politik, pada sumbu Y. Pada sumbu X dari IE
pemerintah, hukum, teknologi, dan matriks terdiri dari 3 (tiga) skor yakni
persaingan.  Skor 1,0 – 1,99 menyatakan bahwa
Tanpa mempedulikan jumlah posisi internal lemah
peluang dan ancaman kunci yang  Skor 2,0 – 2,99 posisinya adalah
dimasukan dalam matriks EFE, total sedang
nilai tertimbang tertinggi untuk suatu  Skor 3,0 – 4,0 adalah kuat.
organisasi adalah 4,0 dan nilai Dengan cara yang sama, pada sumbu Y
tertimbang terendah adalah 1,0. Total yang dipakai untuk IFE matriks dengan
nilai tertimbang rata-rata adalah 2,5. kriteria :
Total nilai tertimbang sebesar 4,0  Skor 1,0 – 1,99 menyatakan bahwa
mengindikasikan bahwa organisasi posisi eksternal rendah,
merespons dengan sangat baik terhadap  Skor 2,0 – 2,99 posisinya adalah
peluang dan ancaman yang ada dalam sedang,
industrinya. Dengan kata lain, strategi  Skor 3,0 – 4,0 adalah tinggi.
perusahaan secara efektif mengambil
keuntungan dari peluang yang ada saat
ini dan meminimalkan efek yang 2.7 Analisis SWOT

mungkin muncul dari ancaman Analisis ini dilakukan untuk


eksternal. Total nilai 1,0 mengidentifikasi kekuatan (Strengths),
mengindikasikan bahwa strategi kelemahan (Weakness) dalam
perusahaan tidak memanfaatkan lingkungan internal perusahaan, dan
peluang atau tidak menghindari peluang (Opportunities) serta ancaman
ancaman eksternal (David, 2006). (Threats) lingkungan eksternal
perusahaan. Analisis kekuatan dan
kelemahan yang ada di lingkungan Tabel 3.1 Matriks External Factor Evaluation

internal terutama ditujukan terhadap No Faktor-Faktor Bobot Rati Nilai


Eksternal ng
faktor keberhasilan kunci (Key Success
Peluang
Factor). Jadi dengan analisis ini Regulasi pemerintah
diharapkan akan diperoleh cara untuk yang cenderung
1 berpihak pada BUMD 0,11 3 0,33
mengembangkan dan memanfaatkan terutama pasar
tradisional
kekuatan serta penopang atau Keadaan sosial budaya
masyarakat Kota
mengurangi kelemahan dengan maksud 2 Medan yang memiliki 0,097 3 0,291
minat cukup tinggi
untuk memanfaatkan peluang dan berbelanja
Tingginya di pasar
mengurangi ancaman. tradisional
pertumbuhan Ekonomi
3 Sumatera Utara dan 0,186 4 0,744
Kota Medan
Meningkatnya Jumlah
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penduduk dan tingkat
3.1 Hasil Penelitian 4 kunjungan konsumen 0,058 3 0,174
yang tinggal di luar
Berdasarkan hasil penelitian yang Kota Medan
Ancaman
dilakukan pada PD. Pusat Pasar Medan Jumlah mall
atau plaza,
diperoleh data melalui kuesioner yang
swalayan, dan
1 0,2199 2 0,4398
sebarkan kepada pihak-pihak yang minimarket
yang terus
dianggap berkompeten memberikan bertambah
Teknologi informasi
informasi mengenai perkembangan yang semakin
memudahkan
Pasar Pusat Pasar Kota Medan. 2 0,018 2 0,036
konsumen dalam
3.2 Penyusunan Strategi tahap 1 memilih dan membeli
barang melalui internet
(Input Stage) Akses permodalan bagi
3 pedagang masih sulit 0,151 2 0,302
Hasil dari pengolahan data 4 Bahaya kebakaran 0,073 2 0,146
menunjukkan bobot dan rating faktor- Hubungan pasar
tradisional dengan
faktor internal dan eksternal, yang 5 pemasok tidak sebaik 0,0871 2 0,1742
hubungan pemasok
menunjukkan kekuatan, kelemahan, dengan pasar modern
peluang dan ancaman yang dihadapi Total 1 2,637
Faktor
Sumber : Hasil Pengolahan Data
dalam pengembangan pasar Eksternal
tradisional di Kota Medan. Bobot dan
Dari Tabel 3.1 terlihat bahwa
Rating dihasilkan melalui fokus grup
tingginya pertumbuhan ekonomi
diskusi yang terdiri dari 7 (tujuh)
Sumatera Utara dan Medan merupakan
pihak yang telah ditentukan. Pada
peluang dengan nilai paling tinggi yakni
0,744 hal ini menunjukkan kondisi Pada Tabel 5.5 terlihat bahwa
perekonomian yang semakin membaik lokasi Pasar Pusat Pasar yang strategis
merupakan peluang bagi PD Pasar merupakan kekuatan yang memiliki
dalam mengoptimalkan potensi pasar nilai paling tinggi dibanding faktor lain.
yang dikelola. Letak yang strategis tentunya menjadi
Tabel 3. 2 Matriks Internal Factor Evaluation daya tarik bagi calon pedagang yang
No Faktor-Faktor Bobot Rating Nilai ingin berjualan di Pasar Pusat Pasar.
Internal

Kekuatan
3.3 Penyusunan Strategi Tahap 2
1 Lokasi Pasar Pusat Pasar
yang strategis 0,149 4 0,596 (Matching Stage)
2 Peningkatan pendapatan Dengan menggunakan hasil
dan laba perusahaan 0,196 3 0,588
evaluasi dari matriks IFE dan EFE, pada
3 Satu-satunya BUMD
yang memonopoli matriks IE dapat dikerjakan. Untuk
pengelolaan pasar di Kota 0,108 4 0,432
Medan suatu sumbu horizontal pada matriks IE
4 Upaya perbaikan
berbagai sarana dan
ini adalah Total Weight Score dari
prasarana Pasar Pusat 0,085 4 0,34 matriks IFE yaitu sebesar 2,824 ,
Pasar yang
berkesinambungan sedangkan untuk sumbu vertikalnya
Kelemahan adalah Total Weight Score dari matriks
Pembagian zona EFE yaitu sebesar 2,637. Pada Gambar
1 produk yang tidak 0,061 2 0,122
tepat. 3.1 menggambarkan matriks IE untuk
2 Kebersihan Pasar Pusat
0,072 4 0,288 kondisi pengembangan Pasar Pusat
Pasar yang kurang bersih
3 Tidak adanya promosi Pasar di Kota Medan.
terhadap keberadaan
produk yang dijual di 0,037 2 0,074
Pasar Pusat Pasar
4 Sistem keamanan
pasar tradisional
yang belum 0,08 2 0,16
memadai
5 Kondisi areal parkir yang
tidak luas dan tidak
memberikan kenyamanan 0,169 2 0,338
bagi pemilik kendaraaan
6 Kemampuan SDM PD
Pasar Kota Medan yang 0,043 2 0,086
kurang inovatif
Total Faktor 1 2,824
Internal
Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 3.1 Matriks IE
Berdasarkan posisi yang Pada strategi pengembangan produk
digambarkan pada Gambar 3.1 terlihat dilakukan dengan memodifikasi produk
bahwa posisi Pasar Pusat Pasar di Kota yang didasarkan hasil riset konsumen
Medan berada pada sel nomor 5 (lima), terhadap produk yang diinginkan.
dengan skor 2,824 untuk faktor internal Strategi ini mendorong PD Pasar Kota
dan 2,637 untuk faktor eksternal. Medan dengan mengembangkan dan
Berdasarkan teori pada kondisi ini baik membuat produk baru untuk
dikendalikan dengan strategi-strategi menggantikan produk yang ada di pasar
Hold dan Maintain. Strategi-strategi saat ini. Dapat dilakukan dengan
yang umum dipakai yaitu strategi pertumbuhan intensif melalui
Market Penetration dan Product pengembangan produk melalui
development. mengembangkan tampilan baru Pasar
Strategi yang umum pada Pusat Pasar, membuat produk dengan
kuadran ini adalah strategi intensif. kualitas yang berbeda, dan
Pelaksanaan strategi intensif terdiri dari mengembangkan teknologi baru untuk
strategi penetrasi pasar (market menghasilkan produk. (Jatmiko, 2004)
penetration) dan pengembangan produk Dari kedua strategi tersebut, karena
(product development). Strategi intensif fokus permasalahan pada optimalisasi
ini dalam implementasinya memerlukan operasional pasar bukan dalam upaya
usaha-usaha intensif untuk pengembangan pasar tradisional, maka
meningkatkan posisi persaingan strategi yang paling tepat dipilih adalah
perusahaan melalui produk-produk yang strategi penetrasi pasar. Strategi ini
ada. mendorong perusahaan dengan cara
Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan promosi secara agresif
mendorong PD Pasar Kota Medan agar terhadap daya tarik berjualan bagi
lebih agresif melakukan berbagai upaya pedagang. Agar strategi ini terlaksana
pemasaran melalui promosi agar calon dengan baik maka dilakukan berbagai
pedagang memiliki ketertarikan. kebijakan untuk meningkatkan kualitas
Strategi ini akan dapat sarana dan prasarana pasar, menata zona
diimplementasikan secara baik dengan produk agar setiap toko disetiap
berbagai cara, sesuai dengan kondisi tingkatan lantai memiliki nilai jual yang
perkembangan PD Pasar Kota Medan. tinggi, meningkatkan kebersihan pasar,
membangun sistem keamanan yang Dari seluruh usulan alternatif
lebih baik serta penataan perparkiran strategi yang diperoleh dari hasil
yang memberi kenyamanan terhadap analisis Matriks IE, dan Matriks
pembeli. SWOT, maka dikelompokkan menjadi 4
(empat) kelompok. Berbagai alternatif
3.4 Matriks SWOT (Strenghts- strategi terdiri dari 4 (empat) kuadran
Weaknesses-Opportunities-Threats) yakni :
Matriks SWOT merupakan a. Strategi S-O
matching tool yang penting untuk 1) Penambahan jumlah pasar
membantu para pengambil keputusan tradisional.
mengembangkan 4 (empat) tipe strategi. 2) Membangun sistem pelayanan
Keempat tipe strategi yakni Strategi SO antara pedagang dan konsumen
(Strength-Opportunity), Strategi WO agar hubungan tetap terjaga.
(Weaknesses-Opportunity), Strategi ST 3) Melakukan berbagai promosi
(Strenghth-Threats), Strategi ST dalam menarik minat pedagang
(Weaknesses-Threats). berjualan di pasar tradisional.
Pada matriks ini, menggunakan key 4) Membangun ciri khas atau
success factors untuk lingkungan positioning Pasar Pusat Pasar
internal dan eksternal merupakan yang membedakan dengan pasar
bagian yang sulit sehingga dibutuhkan tradisional lain.
judgement yang baik. Kegunaan dari b. Strategi W-O
matriks SWOT adalah untuk 1) Pengembangan konsep pasar
merumuskan strategi alternatif yang sebagai koridor ekonomi atau
fisibel untuk dilaksanakan, bukan pasar wisata dengan
untuk memilih atau menentukan meningkatkan kebersihan dan
strategi mana yang terbaik. Jadi tidak penambahan sarana atau
semua strategi dikembangkan dalam prasarana.
SWOT. 2) Penataan dan renovasi pasar yang
bertujuan memudahkan konsumen
3.5 Penyusunan Strategi Tahap 3 dalam berbelanja.
(Decision Stage) 3) Memberikan katalog berisi
informasi produk yang dijual yang
dilengkapi dengan lokasi toko meminimalkan resiko terjadi
atau stand. kebakaran.
4) Menempatkan CCTV diberbagai 3) Meningkatkan alokasi anggaran
lokasi strategis. untuk promosi dan komponen
5) Peningkatan kompetensi SDM PD lain dalam usaha meningkatkan
Pasar Kota Medan kemampuan bersaing pasar
c. Strategi S-T tradisional.
1) Melakukan berbagai upaya agar
pemerintah daerah memberikan 4. KESIMPULAN DAN SARAN
perlindungan terhadap keberadaan 4.1 Kesimpulan
pasar tradisional dengan Dari hasil analisis dan pembahasan pada
memberikan pengaturan zoning bab sebelumnya dapat disimpulkan :
yang lebih tegas antara pasar a. Faktor-faktor internal yang
tradisional dan modern. menyebabkan belum optimalnya
2) Meningkatkan anggaran untuk tingkat hunian di Pasar Pusat Pasar
perbaikan dan penambahan yang dikelola PD Pasar Kota Medan
sarana dan prasarana pasar belum optimal adalah :
tradisional disertai perbaikan 1) Pembagian zona produk yang tidak
sistem keamanan terhadap tepat.
bahaya kebakaran. 2) Kebersihan Pasar Pusat Pasar yang
3) Membangun kerjasama dengan kurang bersih.
lembaga keuangan dalam 3) Tidak adanya promosi terhadap
pembiayaan pedagang. keberadaan produk yang dijual di
4) Membangun kerjasama antara Pasar Pusat Pasar.
pedagang dengan pemasok. 4) Sistem keamanan pasar tradisional
d. Strategi W-T yang belum memadai.
1) Peningkatan kompetensi SDM 5) Kondisi areal parkir yang tidak luas
PD Pasar yang berbasis dan tidak memberikan kenyamanan
teknologi informasi bagi pemilik kendaraan.
2) Membangun sistem antisipasi 6) Kemampuan SDM PD Pasar Kota
kebakaran sehingga dapat Medan yang kurang inovatif.
b. Faktor-faktor eksternal yang
menyebabkan optimalnya tingkat berbelanja dan meningkatkan nilai jual
hunian di Pasar Pusat Pasar yang toko.
dikelola PD Pasar Kota Medan b. Meningkatkan kebersihan pasar dengan
belum optimal adalah : membangun sistem kebersihan pasar
1) Jumlah mall atau plaza, swalayan yang lebih efektif.
dan minimarket yang terus c. Memberikan katalog berisi informasi
bertambah. produk yang dijual yang dilengkapi
2) Teknologi informasi yang dengan lokasi toko atau stand.
memudahkan konsumen dalam d. Membangun sistem antisipasi
memilih dan membeli barang kebakaran sehingga dapat
melalui internet. meminimalkan resiko terjadi
3) Akses permodalan bagi pedagang kebakaran.
yang masih sulit. e. Menata ulang areal parkir agar
4) Bahaya kebakaran. memberikan kenyamanan dan
5) Hubungan pasar tradisional keamanan pemilik kendaraan bermotor.
dengan pemasok tidak sebaik f. Meningkatkan kemampuan SDM PD
hubungan pemasok dengan pasar Pasar Kota Medan terutama dalam
modern. penguasaan teknologi informasi.
c. Strategi Penetrasi Pasar merupakan g. Meningkatkan alokasi anggaran
strategi yang tepat dalam untuk promosi dan komponen lain
meningkatkan tingkat hunian di dalam usaha meningkatkan
Pasar Pusat Pasar. Strategi ini kemampuan bersaing pasar
mendorong perusahaan dengan cara tradisional terhadap pasar modern.
meningkatkan promosi secara agresif h. Memanfaatkan teknologi informasi
terhadap daya tarik berjualan bagi melalui website atau media sosial
pedagang. dalam mempromosikan kondisi
pasar yang ditawarkan kepada calon
4.2 Saran pedagang.
Dari hasil kesimpulan, maka i. Mengoptimalkan penggunaan aset
disarankan : agar nilai depresiasi tidak turun
a. Menata ulang zona produk yang dijual terlalu besar.
agar memudahkan konsumen dalam
j. Membangun sistem antisipasi Ketiga, Alih : Murtado, Penerbit
Erlangga, Jakarta
kebakaran sehingga dapat
meminimalkan resiko terjadi Kiik, Victor M. Manek, 2006, Kajian
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
kebakaran
Tidak Optimalnya Fungsi Pasar
k. Memperbaiki jaringan distribusi Tradisional Lolowa dan Pasar
Tradisional Fatubenao Kecamatan
pedagang tradisional sehingga
Atambua Kabupaten Belu, Tesis,
memiliki daya tawar lebih baik Pascasarjana Universitas
Diponegoro. Semarang
dengan pemasok.
l. Untuk peneliti selanjutnya agar Kotler, Philip, & Gary Armstrong,
2001, Prinsip-Prinsip Pemasaran,
meneliti faktor-faktor yang
Jilid 1, Edisi Kedelapan, Alih Bahasa
menyebabkan beralihnya pembeli oleh Damos Sihombing, Erlangga,
Jakarta
dari pasar tradisional ke pasar
modern. Kuncoro, Mudrajad, 2006, Strategi :
Bagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif ?, Erlangga, Jakarta

Rangkuti, Freddy, 2004, Analisis SWOT


DAFTAR PUSTAKA
Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur
Robinson, Richard B, JR & John A.
Penelitian ; Sebuah Pendekatan
Pearce II, 1997, Manajemen
Praktek, Rineka Cipta, Jakarta
Strategik Formula, Implementasi,
dan Pengendalian, Binarupa Aksara,
David, Fred R. , 2006, Manajemen
Jakarta
Strategis, Salemba Empat, Jakarta
Saepina, D. E., 2008, Efektifitas
Hutabarat, Raphael Martin, 2009,
Implementasi Kebijakan Perijinan
Dampak Kehadiran Pasar Modern
Pendirian Toko Modern atau Mini
Berastagi Supermarket terhadap
Market Di Kabupaten Cirebon, Tesis
Pasar Tradisional Sei Sikambing di
Program Magister Ilmu Administrasi
Kota Medan, Departemen Agribisnis
Bidang Kajian Utama Administrasi
Fakultas Pertanian,e-repository
Publik Universitas Swadaya Gunung
www.usu.ac.id, Medan
Jati
Stanton, William J., 1996, Prinsip
Jatmiko, RD, 2004, Manajemen
Pemasaran,Edisi Ketujuh, Alih
Strategik, Edisi Pertama, UMM
Bahasa : Y. Lamarto, Erlangga,
Press, Malang
Jakarta
Jauch, Laurende R. dan William F.
Sugiyono, 2006, Metode Penelitian
Gluech, 1999, Manajemen Strategi
Bisnis, Penerbit Alfabeta, Bandung
dan Kebijakan Perusahaan, Edisi
Suryadarma., Daniel., Poesoro, A.,
Budiyati, S., Rosfadhila, 2007,
Dampak Supermarket Terhadap
Pasar dan Pedagang Ritel di Daerah
Perkotaan di Indonesia, Laporan
Penelitian SMERU, Jakarta.

Sumarsono, Sonny, 2004, Metode Riset


Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu,
Yogyakarta

Thompson & Strickland, 2001,


Strategic Management Concept and
Cases, 11th Edition, McGraw-Hill
International Series

Umar, Husein, 2004, Strategic


Management in Action, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta

Bank Indonesia, Kajian Ekonomi


Regional Propinsi Sumatera Utara,
Triwulan I 2013

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai