BAB II
demikian dapat diketahui bahwa yang dapat dihukum itu sebenarnya adalah
1
P.A.F Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru, Bandung, 1984, hlm.
172.
2
Simon, terpetik dalam Ibid, hlm. 185.
36
dalam undang-undang;
“onrechtmatige handeling”.
dasarnya sifat tersebut bukan merupakan suatu unsur dari delik yang
mempunyai arti yang tersendiri seperti halnya dengan unsur-unsur yang lain.
37
membuat seseorang itu menjadi patut di pidana, antara lain dapat kita jumpai
3
Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 1993, hlm. 54.
4
P.A.F Lamintang, Op.Cit, hlm. 188-189.
5
Pompe, terpetik dalam Ibid, hlm. 182.
38
(strafbaar feit) oleh Moeljatno dan termaktub pula dalam Rancangan Kitab
1) Unsur-unsur formal
6
Hazewinkel-Suringa, terpetik dalam Ibid, hlm. 182.
7
Moeljatno, Op.Cit, hlm. 55.
8
Moeljatno, Op.Cit, hlm. 57.
39
a) Perbuatan (manusia);
2) Unsur-unsur materil
1) Unsur Objektif
9
P.A.F Lamintang , Kitab Pelajaran Hukum Pidana, Pioner Jaya, Bandung, 1981, hlm. 2.
40
2) Unsur Subjektif
a) Kesengajaan
b) Kealpaan
c) Niat
d) Maksud
f) Perasaan takut
telah diuraikan di atas, bahwa sifat-sifat yang ada dalam setiap tindak pidana
10
P.A.F Lamintang dan Djisman Samosir, Delik-Delik Khusus Kejahatan-Kejahatan
Terhadap Harta Kekayaan, Sinar Baru, Bandung, 1989, hlm. 16.
11
Ibid, hlm. 14.
41
dan batubara. Apabila dikaji ketentuan atau pasal dalam undang-undang ini,
12
Salim Hs, Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara, Sinar Grafika, Jakarta Timur,
2014, hlm. 11.
42
dan memberikan penjelasan yang bersifat umum kepada siapa saja yang
dampaknya terhadap tanah atau orang. Kita harus melihat hukum untuk
pertambangan, yaitu :
pertambangan; dan
13
Joan Kuyek, 2005, “Canadian Mining Law and the Impacts on Indigenous Peoples Lands
and Resources”. Backgrounder for a presentation to the North American Indigenous Mining Summit,
July 28, 2005, hlm. 1.
43
rehabilitation stages.”
14
Salim HS, Hukum Pertambangan Mineral & Batubara, Op.Cit, hlm. 13.
15
Ibid.
44
umumnya. Sedangkan bahan tambang itu sendiri, tidak hanya mineral dan
batubara, tetapi juga panas bumi, minyak dan gas bumi serta air tanah.
minyak dan gas bumi, mineral radioaktif, mineral dan batubara, serta air
tanah.
45
Inggris, yaitu special mining laws, dalam bahasa Belanda disebut dengan
terjemahan bahasa Inggris, yaitu mineral and coal mining law, bahasa
disebut dengan istilah mineral und kohlebergbau gesetz. Ada empat unsur
1. Hukum;
2. Pertambangan;
3. Mineral; dan
4. Batubara.
negara dengan rakyat, antara manusia dengan manusia dan hubungan antara
Pertambangan adalah :
kegiatan. Kegiatan ini, meliputi (1) penelitian, (2) pengelolaan, dan (3)
alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur
atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau
negara dengan mineral dan batubara dan mengatur hubungan antara negara
dengan subjek hukum, baik bersifat perorangan maupun badan hukum dalam
dan
mineral dan batubara tidak hanya dilakukan oleh negara, namun negara dapat
kewajiban. Subjek hukum dibagi menjadi dua macam, yaitu manusia dan
badan hukum. Subjek hukum yang diberi hak untuk melakukan kegiatan
pertambanagn mineral dan batubara, meliputi (1) orang dan (2) badan usaha.
16
Salim HS, Hukum Pertambangan Mineral & Batubara, Op.Cit, hlm. 20.
48
1. manfaat;
2. keadilan;
3. keseimbangan;
5. partisipatif;
6. transparansi;
7. akuntabilitas; dan
a. Mineral radioaktif;
b. Mineral logam;
d. Batuan; dan
e. Batubara
49
thorium (Th).”
sebagai elemen pokok. Mineral radioaktif dibagi menjadi lima macam, yaitu :
1. radium;
2. thorium;
3. uranium;
4. monasit; dan
dapat menjadi penghantar panas dan arus listrik.18 Mineral logam dibagi
1. litium;
2. berilium;
3. magnesium;
4. kalium;
17
Stefany Sogianto, Mengenai Mineral Uraninit, http://industri10stefany.blog.mercubuana,
hlm. 1, diunduh pada 13 Maret 2016, pukul 19.20 Wib.
18
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989, Op. Cit., hlm. 529.
50
5. kalsium;
6. emas;
7. tembaga;
8. perak;
9. timbal;
10. seng;
11. timah;
12. nikel;
13. mangan;
14. platina;
15. bismuth;
16. molybdenum;
17. bauksit;
19. wolfram;
20. titanium;
21. barit;
22. vanadium;
23. kromit;
24. antimony;
25. kobalt;
26. tantalum;
51
27. cadmium;
28. gallium;
29. indium;
30. yitrium;
31. magnetit;
32. besi;
33. galena;
34. alumina;
35. niobium;
36. zirconium;
37. ilmenit;
38. khrom;
39. erbium;
40. ytterbium;
41. dysprosium;
42. thorium;
43. cesium;
44. lanthanum;
45. niobium;
46. neodymium;
47. hafnium;
48. scandium;
52
49. alumunium;
50. palladium;
51. rhodium;
52. osmium;
53. ruthenium;
54. iridium;
55. selenium;
56. telluride;
57. strontium;
59. zenotin.
1. intan;
2. korundum;
3. grafit;
4. arsen;
5. pasir kuarsa;
6. fluorspar;
7. kriolit;
8. yodium;
53
9. brom;
10. klor;
11. belerang;
12. fosfat;
13. halit;
14. asbes;
15. talk;
16. mika;
17. magnesit;
18. yorosit;
19. oker;
20. fluorit;
23. zeolit;
24. kaolin;
25. feldspar;
26. bentonit;
27. gipsum;
28. dolomite;
29. kalsit;
30. rijang;
54
31. pirofilit;
32. kuarsit;
33. zircon;
34. wolastonit;
35. tawas;
37. perlit;
Batuan adalah benda keras dan padat yang berasal dari bumi, yang
1. pumice;
2. tras;
3. toseki;
4. obsidian;
5. marmer;
6. perlit;
7. tanah diatome;
9. slate;
10. granit;
11. granodiorit;
12. andesit;
13. gabro;
14. peridotit;
15. basalt;
16. trakhit;
17. leusit;
21. opal;
22. kalsedon;
23. chert;
25. jasper;
26. krisoprase;
28. gamet;
29. giok;
30. agat;
56
31. diorite;
32. topas;
45. onik;
47. pasir yang tidak mengandung unsur mineral logam atau unsur mineral
bukan logam dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi
pertambangan.
1. bitumen padat;
2. batuan aspal;
3. batubara; dan
4. gambut.
C. Wilayah Pertambangan
yaitu mining area, atau mining zones atau mining region, sedangkan dalam
operations.”
sebagai wilayah kontrak. Hal ini disebabkan dalam sistem hukum Philipina,
yang terdapat di dalam perut bumi. Tujuan dari identifikasi ini, yaitu untuk :
1. Pengembangan (pembangunan);
2. Penambangan; dan
3. Pemanfaatan.
permukaan maupun sub tanah permukaan maupun atau berada di wilayah laut
dapat dilakukan dengan cara hibah, sewa, atau melalui izin yang diberikan
pertambangan ditemukan dalam Pasal 1 angka 29, angka 30, dan angka 31
3. Informasi geologi.
keberadaan sumber daya mineral. Data geologi ini dituangkan dalam bentuk
batubara.
1. Badan usaha;
2. Koperasi; dan
3. Perseorangan
61
2. Pertambangan batubara.
1. Mineral radioaktif;
2. Mineral logam;
4. Batuan; dan
5. Batubara.
informasi memuat :
litologi.
b. Laut dengan jarak lebih dari 12 (dua belas) mil dari garis pantai;
b. Laut dengan jaka 4 (empat) sampai dengan 12 (dua belas) mil dari
garis pantai;
63
a. kabupaten/kota; dan/atau
lembaga riset daerah dan atau lembaga riset negara dapat melakukan kerja
sama dengan lembaga riset asing setelah mendapat persetujuan dari Menteri
dilaksanakan oleh lembaga riset negara dan/atau lembaga riset daerah dan
a. WUP;
19
Salim HS, Hukum Pertambangan Mineral & Batubara, Op.Cit, hlm. 81.
20
Salim HS, Hukum Pertambangan Mineral & Batubara, Loc.Cit.
65
b. WIUP;
c. WPR;
d. WPN;
e. WUPK; dan
f. WIUPK.
memiliki :
1. Ketersediaan data;
2. Potensi; dan/atau
3. Informasi geologi.
3. WUP batubara;
5. WUP batuan.
memiliki :
1. Ketersediaan data;
66
2. Potensi; dan
radioaktif lainnya.
nasional.
a. Gubernur;
gubernur.
(WIUP), yaitu :
a. WIUP yang berada pada lintas wilayah provinsi dan/atau wilayah laut
lebih dari 12 (dua belas) mil dari garis pantai, ditetapkan oleh Menteri
(empat) mil dari garis pantai smpai dengan 12 (dua belas) mil
pada WUP.
Pada wilayah laut yang berada di antara 2 (dua) provinsi yang berbatasan
dengan jarak kurang dari 24 (dua puluh empat) mil, wilayah kewenangan
Daya Mineral.
mineral bukan logam dan/atau batuan ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau
perundang-undangan.
1. Transparan;
2. Partisipatif;
3. Bertanggung jawab;
4. Terpadu; dan
5. Aspirasi daerah.
scale mining permit. Sedangkan dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah
bergbau.
investasi terbatas.”
Unsur-unsurnya meliputi :
1. Adanya izin;
5. Investasi terbatas.
1. penyelidikan umum;
2. eksplorasi;
3. studi kelayakan;
4. konstruksi;
5. penambangan;
8. pascatambang.
hanya dapat diberikan pada wilayah penambangan yang tidak begitu luas.
kabupaten/kota;
bentuk IPR;
n. Pasal 72 mengatur tentang tata cara pemberian IPR, yang diatur dengan
q. Pasal 131 dan Pasal 132 mengatur tentang besarnya pajak yang harus
d. Pertambangan batubara.
Pada dasarnya, tidak setiap orang atau badan usaha dapat mengajukan
yang mendiami suatu tempat, apakah itu kampung atau lainnya dan/atau
a. Perorangan;
b. Kelompok; dan/atau
c. Koperasi.
75
orang atau terdiri dari dua orang atau lebih yang mengajukan permohonan
dengan :
1. materai cukup;
mendapatkan IPR.
Ada tiga syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon IPR. Ketiga syarat
itu, meliputi :
1. administratif;
2. teknis; dan
3. finansial.
1. surat permohonan;
1. surat permohonan;
1. surat permohonan;
3. akte pendirian koperasi yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;
dengan jumlah tenaga maksimal 25 (dua puluh lima) horse power untuk 1
masyarakat atau koperasi. Apabila ketiga syarat itu tidak dipenuhi oleh
oleh pemohon. Terhadap syarat-syarat yang tidak lengkap itu, maka pemonon
(satu) IPR yang diberikan kepada pemohon. Bagi pemohon perorangan, maka
luas wilayah IPR yang diberikan kepadanya paling banyak 1 (satu) hektar.
Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Hak dan kewajiban
menyatakan :
usaha pertambangan.”
81
Apabila kita analisis definisi ini, maka ada 2 (dua) unsur yang paling
b. usaha pertambangan.
1) penyelidikan umum;
2) eksplorasi;
4) konstruksi;
5) penambangan;
wilayah pertambangan.
menentukan :
1. kelayakan ekonomis;
4. perencanaan pascatambang.
meliputi :
1. konstruksi;
2. penambangan;
3. pengolahan;
4. pemurnian;
kelayakan.
2. mineral ikutannya;
untuk meningkatkan :
pertambangan.
Wilayah Pertambangan.
dan Batubara.
85
Pascatambang.
meliputi :
b. pertambangan batubara.
berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air
terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal.
Sementara itu, jenis IUP yang diberikan untuk melakukan kedua kegiatan,
yaitu :
a. penyelidikan umum;
86
b. eksplorasi; dan
c. studi kelayakan.
IUP Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai
a. konstruksi;
b. penambangan;
a. badan usaha;
b. koperasi; dan
c. perseorangan.
Indonesia.
b. BUMN; atau
c. BUMD.
Mineral dan Batubara. Ada tiga pejabat yang berwenang menerbitkan IUP
a. Bupati/walikota;
b. Gubernur; dan
c. Menteri.
sebagai berikut :
dan batubara yang dimohonkan oleh pemohon apabila WIUP berada pada
dan batubara yang dimohonkan oleh pemohon apabila WIUP berada pada
perundang-undangan.
a. Bupati/walikota;
b. Gubernur; dan
c. Menteri.
89
dengan syarat :
kabupaten/kota; serta
dengan syarat :
IUP Operasi Produksi. Ada tiga syarat untuk menerbitkan IUP Operasi
Produksi, yaitu :