Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PERENCANAAN PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS SAMATA

I. PENDAHULUAN
1. Keselamatan pasien adalah suatu disiplin baru dalam pelayanan keselamatan yang
mengutamakan keselamatan pasien yang harus dilaksanakan, evaluasi, direncanakan
dan ditindak lanjuti sehingga tidak menimbulkan kejadian tidak diharapkan ( KTD ),
kejadian tidak cedera ( KTC ), kondisi potensial cedera ( KPC ) maupun keadaan nyaris
cedera ( KNC) sesuai dengan harapan pasien.
2. Hasil analisis resiko adanya KTD, KTC, KPC, dan KNC maka pelaksanaan dan
pembangunan kesehatan di Indonesia yaitu puskesmas perlu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang baik dan selalu meningkatkan keprofesional dari para
pegawainya serta meningkatkan fasilitas keselamatannya untuk memberikan
kepuasan pada masyarakat, pengguna jasa layanan keselamatan.
3. Oleh karena itu memperhatikan kerangka acuan pelaksana program dan
keselamatan pasien untuk analisis resiko adanya kejadian KTD, KTC, KPC dan KNC

II. LATAR BELAKANG


Pelaksanaan program keselamatan pasien merupakan salah satu tugas utama yang
harus dilakukan di bagian unit kesehatan salah satunya puskesmas untuk meminimalisis
terjadinya resiko akibat adanya kejadian KTD, KTC, KPC dan KNC
Analisis resiko adanya kejadian tersebut pada puskesmas yang bertanggung jawab
yaitu kepala puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis dan penanggung jawab
manejemen mutu puskesmas yang berusaha meminimalisis kejadian tersebut yang tidak
terjadi 50% KTD disebabkan oleh “preventable medical errors” yang berakibat 98.000
kematian pertahun dan menghabiskan biaya 29 milyar dollar setahun. Error dalam
pemberian obat ( Medication erros) menunjukkan proporsi yang signifikan dan kejadian
tidak diharapkan ( KTD ), kejadian tidak cedera (KTC), kondisi potensial cedera ( KPC )
maupun kejadian nyaris cedera ( KNC ) yang dapat kita cegah. Preventable medication
errors berkontribusi kematian pada lebih dari 7.000 orang pertahun.

III. TUJUAN
1. Tujuan umum : Upaya meningkatkan keselamatan pasien di puskesmas.
2. Tujuan khusus :
a. Mencegah terjadinya kejadian tidak diinginkan (KTD)
b. Mencegah terjadinya kejadian tidak cedera (KTC)
c. Mencegah terjadinya kondisi potensial cedera (KPC)
d. Mencegah terjadinya nyaris cederah (KNC)
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Merencanakan monitoring dan analisis data KTD, KTC, KPC dan KNC dari pasien
2. Memonitor dan menganalisis paling sedikit 1 proses pelayanan resiko tinggi yang
potensial terjadi dalam tahun mendatang dikenal dengan failure modes & Effects and
analysis ( FMEA)
3. Pengorganisasian, pengumpulan, pengolahan data yang terkait dengan KTD, KTC,
KPC dan KNC
4. Pelaksanaan patient safety untuk penanganan KTD, KTC, KPC dan KNC
5. Manajemenet patient safety dilakukan dengan sistem pencatatan dan pelaporan
serta monitoring dan evaluasi
6. Melakukan pembinaan dan pengawasan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penanggung jawab terkait melaporkan hasil tindak lanjut ke penanggung jawab
penanganan KTD, KTC, KPC dan KNC
2. Penanggung jawab
a. Petugas kesehatan mengidentifikasi KTD, KTC, KPC dan KNC
b. Petugas kesehatan melaporkan hasil identifikasi KTD, KTC, KPC dan KNC
c. Petugas kesehatan melaporkan hasil identifikasi kepada penanggung jawab
penanganan KTD, KTC, KPC dan KNC Yaitu Tim Peningkatan Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien.
d. Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien menganalisa laporan
dan unit pelapor
e. Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien dan penanggung jawab
terkait melaporkan kepada kepala puskesmas untuk rencana tindak lanjut
penanganan KTD, KTC, KPC dan KNC
f. Petugas tersebut melakukan laporan tindak lanjut kepenanggung jawab
penanganan KTD, KTC, KPC dan KNC
g. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dan penanggung jawab
melakukan monitoring evaluasi hasil tindak lanjut
VI. SASARAN

Setiap unit Pelayan Klinis di Puskesmas Samata Yang meliputi :

1. Ketepatan Identifikasi Pasien


2. Peningkatan Komunikasi Yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi
5. Pengurangan infeksi resiko
6. Pengurangan resiko cedera karena jatuh
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat Tim PMKP

2 Penetapan Indikator klinis

3 Rencana evaluasi

4 Monitoring evaluasi pelaksanaan


kegiatan dan pelaporan
5 Pencatatan, pelaporan dan evaluasi
kegiatan
6 Rapat Koordinasi

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

RENCANA EVALUASI

1. Setiap bulan Oktober Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien melakukan
evaluasi pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien di unit kerja.
2. Setiap akhir tahun berjalan (November atau Desember) Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien melakukan Evaluasi untuk melihat pencapaian program dan
membuat laporan pelaksanaan kegiatan keselamatan ke Kepala Puskesmas.
MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Setiap 3 bulan Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien melakukan
evaluasi pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien di unit
kerja.
2. Setiap 6 bulan Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien membuat laporan
pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
3. Evaluasi untuk melihat pencapaian program dan rencana program dilaksanakan setiap
akhir tahun pada awal tahun.
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan Laporan dan Evaluasi
Pelaksanaan Kegiatan. Pencatatan dilakukan setiap hari, dihitung setiap 3 bulan.
Pelaporan dilaksanakan setiap 6 bulan sekali. Data kemudian dievaluasi setiap tahun.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Samata Ketua PMKP

dr. Hj. Arni Sultan, M.Kes, DPDK dr. Indrawati

Anda mungkin juga menyukai