Ketua-Ketua Pokja
Prof Hardinsyah dkk, Dr Marudut dkk, Dr Rimbawan dkk dan Dr Budi Setiawan dkk
Outline:
• Angka Kecukupan Gizi (AKG)
• Acuan Label Gizi (ALG)
• Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI)
• Pangan Khusus dan Pangan Fungsional (PKPF)
1.
ANGKA KECUKUPAN GIZI (AKG)
KENAPA AKG PERLU DITINJAU-ULANG
1. Pembentukan Pokja
2. Mengikuti panduan/konsensus lembaga terkait
(age-sex groups)
3. Analisis data BB& TB normal terkini
4. Memahami perkembangan Iptek terkait kebutuhan gizi
- Review penelitian & metaanalisis terkait
- Review publikasi dari lembaga yang berwenang/kompeten
5. Diskusi Pokja, SubPokja & seminar
6. Tambahan zat gizi Klor
7. Penulisan
PRINSIP
40.0
Telur
30.0
Daging
20.0
10.0 Susu
0.0
1-3 thn 4-6 thn 7-9 thn 10-19 thn 20-55 thn 55+ thn
Konsumsi Pangan Hewani berdasarkan Kelompok
Umur, Indonesia
70.0 Daging (g) Telur (g) Ikan (g) Susu (mL)
60.0
50.0 Ikan
40.0
30.0 Telur
20.0 Daging
10.0
Susu
0.0
1-3 thn 4-6 thn 7-9 thn 10-19 thn 20-55 thn 55+ thn
AKG 3 juli 2018.doc
2.
ACUAN LABEL GIZI (ALG)
TUJUAN
• Memberikan informasi tentang suatu pangan sehingga konsumen
dapat secara bijak memilih pangan
• Memberikan cara untuk menuangkan informasi kandungan zat gizi
yang terkandung di dalam suatu pangan
• Meningkatkan penggunaan prinsip gizi dalam formulasi pangan yang
memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat
• Memberikan kesempatan untuk menyertakan informasi manfaat gizi
pada label
• Mengatur agar label pangan tidak memuat informasi yang salah atau
menimbulkan persepsi yang salah
• Menyakinkan bahwa tidak ada klaim gizi yang dibuat tanpa adanya
pelabelan gizi
ANEKA RAGAM VISUALISASI INFORMASI NILAI GIZI
PADA LABEL PANGAN
METODE
• Penentuan Kelompok Umur
Kajian fisiologis, pertumbuhan, perkembangan,
ketentuan negara lain, kategori pangan
www.panganku.org
1.MENYEDIAKAN
ANGGARAN PEMUTAHIRAN 1. Harmonisasi &
standardisasi sampling &
REGULER metode Analisis
2.FASILITASI
NETWORKING 2.Penetapan Website
3.Melakukan analisis
Nutrition Research zat gizi yang TERUS-
Priority Areas MENERUS
Tim Pokja DKPI 27
1.Luasnya wilayah 2.Beragamnya 3.Ketertinggalan
Indonesia konsumsi pangan TKPI (Indonesia)
KEMENTAN
BKP KEMEN
KP
PEMUTAHIRAN
D K P I
LIPI KEMKES PERG.
TINGGI
BATAN
INSTITUSI BPOM
LAINNYA
MENG-COVER WILAYAH Tim
INDONESIA
Pokja DKPI
YG SANGAT LUAS 30
4.
PANGAN KHUSUS DAN PANGAN
FUNGSIONAL (PKPF)
Pentingnya Pedoman & Standar Pangan Khusus
PKMK dengan zat gizi yang sudah siap serap berupa protein
terhidrolisat, lemak MCT, karbohidrat bebas laktosa, serta tinggi
BCAA; elemental maupun semi elemental, tidak dapat dibuat di
Rumah Sakit perlu dibuatkan kategori dalam formularium
nasional, agar dapat dibiayai oleh sistem jaminan kesehatan
nasional.
Pemberian PKMK harus dengan supervisi Dokter berkolaborasi
dengan Nutrisionis dan Dietisien.
Populasi yang menjadi Target PKDK
Bayi dan
Anak Batita
Dewasa
dan Lansia
Bayi, Anak
Populasi yang Kondisi Patologis dan Remaja
mungkin menjadi - Penyakit/Kelainan
target berdasarkan - Kondisi Medis
definisi PKDK Dewasa
dan Lansia
Kondisi Fisik/
Olahraga
Pedoman Pangan Fungsional
Pengertian pangan fungsional didefinisikan berbeda oleh
organisasi-organisasi di bidang pangan dan gizi.
Hingga saat ini belum ada definisi yang baku atau
harmonisasi secara internasional.
Definisi pangan tidak tercantum dalam Peraturan Kepala
BPOM Nomor 13 Tahun 2016, yang ada adalah pangan
olahan tentang Pengawasan Klaim pada Label dan Iklan
Pangan Olahan, yang dapat mencantumkan klaim pada
label setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Pedoman Pangan Fungsional
Definisi pangan fungsional yang diusulkan adalah
Pangan alami maupun olahan yang mengandung satu
atau lebih komponen fungsional yang bermanfaat
untuk meningkatkan fungsi fisiologis tertentu,
dan/atau mengurangi risiko sakit yang dibuktikan
berdasarkan kajian ilmiah, harus menunjukkan
manfaatnya dengan jumlah yang biasa dikonsumsi
sebagai bagian dari pola makan sehari-hari, yang
harus tetap dalam bentuk pangan dan bukan
berbentuk pil atau kapsul”.
Terima Kasih