Anda di halaman 1dari 5

Percobaan 4a

ANGKA PENYABUNAN

Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami:
a. Memahami arti angka penyabunan
b. Menentukan angka penyabunan suatu minyak

Dasar Teori
Istilah penyabunan atau seringkali dikenal dengan saponifikasi artinya adalah
pembuatan sabun. Saponifikasi suatu ester dengan basa (NaOH atau KOH)
menghasilkan garam dari suatu asam karboksilat. Saponifikasi suatu trigliserida
menghasilkan suatu garam dari asam lemak rantai oanjang yang merupakan sabun itu
sendiri. Berikut ini adalah contoh reaksi penyabunan:

Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang yang


ujungnya bermuatan (sebagai ion). Bagian hidrofilik dari molekul itu bersifat
hidrofobik. Seangkan ujung ion bersifat hidrofilik. Sabun mudah tersuspensi dalam
air karena membentuk misel yaitu sekelompok rantai hidrokarbon dengan ujung-
ujung ionnya menghadap ke air. Kegunaan sabun adalah kemampuannya mengemulsi
kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. Dalam percobaan ini
akan ditentukan angka penyabunan yaitu suatu angka yang menunjukkan jumlah mg
NaOH yang dibutuhkan untuk menghidrolisis satu gram lemak atau minyak. Angka
penyabunan ini digunakan untuk mengetahui berat molekul rata-rata lemak atau
minyak dan jumlah alkali yang dibutuhkan untuk membuat sabun.
Alat dan Bahan
Alat:
1. Erlenmeyer 250mL 2 buah
2. Gelas piala 400mL 1 buah
3. Labu takar 500L 1 buah
4. Pendingi refluks
5. Buret 50mL 1 unit
Bahan:
1. Kristal KOH
2. Etanol
3. Minyak
4. Indikator PP
Cara Kerja

membuat lar. KOH membuat lar.HCl standarisasi lar.Hcl


dalam etanol 0,5 N dengan cara dengan Na-boraks
dengan melarutkan mengencerkan 21
14g KOH dalam mL HCl pekat
500mL etanol menjadi 500mL

Refluks campuran Tambahkan 25 mL Timbang 2 gram


yang ada dalam lar.NaOH dalam minyak dalam labu
erlenmeyer etanol erlenmeyer
dengan pendingin
balik(60menit)

Dinginkan dan
titrasi dengan HCl
0,5N. gunakan Lakukan titrasi Hitung nilai angka
indikator PP(1mL).
lar.NaOH dalam penyabunan
catat volume HCL
etanol(b mL)
sbg (a mL)
Data Pengamatan
Massa Erlenmeyer : 106,948 g
Massa Minyak Goreng : 3,311 g
Volume Penitar HCl : 66 mL (a)
Volume Penitar HCl : 75 mL (b)
NNa-boraks : 0,5 N
N HCl : 0,78 N
VHCl : 66 mL
Analisis Data

1. Standarisasi HCl dengan Na-boraks


V rata-rata HCl = 16,2+16,8+7,2
3
= 13,4 mL
V rata-rata Na-boraks = 25+25+13
3
= 21 mL
VHCl x NHCl = VNa-boraks x N Na-boraks
13,4xNHCl = 21x0,5
NHCl = 0,78N
2. Angka Penyabunan = (b-a) x NHCl x Mr NaOH
Massa minyak (g)

= (75 mL-66 mL) x 0,78 meq/mL x 40 Mg/meq

3,311 g

= 84,8 mgNaOH/g
Pembahasan

Prinsip kerja angka penyabunan adalah sejumlah tertentu sampel minyak/


lemak direaksikan dengan basa alkali berlebih yang telah diketahui konsentrasinya
menghasilkan griserol dan sabun. Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali
atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena salah satu
hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun. Apabila sampel yang akan
diuji disabunkan dengan larutan NaOH berlebih dalam etanol, maka NaOH akan
bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul NaOH bereaksi dengan satu molekul
minyak atau lemak. Pelarut yang digunakan untuk melarutkan NaOH adalah etanol,
penambahan alkohol dimaksudkan untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisis agar
dapat membantu mempermudah reaksi dengan basa dalam pembentukan sabun.
Penetuan angka penyabunan dilakukan untuk menentukan berat molekul dari suatu
lemak atau minyak secara kasar. Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai
karbon yang pendek berarti mempunyai berat molekul yang relatif kecil mempunyai
angka penyabunan yang besar dan sebaliknya bila minyak mempunyai berat molekul
yang besar, maka angka penyabunan relatif kecil. Diperoleh angka penyabunan
sebesar 84,8 mgNaOH/g, pada literatur standar bilangan penyabunan minyak goreng
berkisar 196-206mgNaOH/g. Kemungkinan kesalahan terjadi karena belum
melakukan titrasi dengan titran NaOH dan kurang teliti pada saat praktikum.
Kesimpulan
a. Angka penyabunan yaitu suatu angka yang menunjukkan jumlah mg NaOH
yang dibutuhkan untuk menghidrolisis satu gram lemak atau minyak. Angka
penyabunan ini digunakan untuk mengetahui berat molekul rata-rata lemak
atau minyak dan jumlah alkali yang dibutuhkan untuk membuat sabun.
b. Angka penyabunan sebesar 84,8 mgNaOH/g.
Daftar Pustaka
http://kimiaterpadusmakma20143b032.blogspot.co.id/2014/12/penentuan-bilangan-
penyabunan.html
http://nenenganitasari.blogspot.com/2012/12/angka-penyabunan-minyak-dan-
lemak.html
http://cheryblitz.wordpress.com/2011/12/13/bilangan-saponifikasi-angka-
penyabunan/
http://lelly-zheeah.blogspot.com/2010/11/bilangan-penyabunan.html

Anda mungkin juga menyukai