Anda di halaman 1dari 6

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN

2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

PENYELIDIKAN GEOLOGI DAN GEOKIMIA


DI DAERAH PANAS BUMI DOLOK MARAWA, KABUPATEN SIMALUNGUN -
SUMUT

Dede Iim, Setiadarma D, Herry Sundhoro, Bangbang Sulaeman

Kelompok Program Penelitian Panas Bumi

ABSTRACT

Dolok Marawa consists of 7 rock units, from oldest to youngest are: Limestone of Bahbotala (Tgb),
Andesite of Sipapagus (Qls), Andesite of Bahtopu (Qlb), Piroclastic Flows of Toba (Qat), PiroclasticFalls
of Toba (Qjt),Travertine (Qtr), and Alluvium (Qa).
Hot fluids beneath Dolok Marawa are identified by Tinggi Raja, Partulatula, Balakbak, Bahoan, Lakparan
and Bahbotala hot spring. Those hot springs temperature varies between 36,4 - 66,5 °C, and netral pH
(6,57 - 7,63), while the hot spring flow - rate are about 5 – 20/ minute..
The area here is covered by volcanic and Tertiary sedimentary rocks, which are associated with some N
320 - 330º E tranding faults.
Some hot waters are characterized by a high concentration of chloride water type, and a few of them are
also chloride bicarbonate waters type, but one is bicarbonate type water (its Bahbotala hot spring). The
underneath calculation of thermal hot fluids/reservoar is about 180° C, which is used the geothermometer
of Na-K (Fournier, 1981 and Giggenbach, 1988), silica conductive cooling, and gases geothermometer.

ABSTRAK

Stratigrafi daerah penyelidikan terdiri dari 7 satuan batuan, urutan dari tua ke muda adalah: Satuan
Batugamping Bahbotala (Tgb), Andesit Gunung Sipapagus (Qls), Andesit Gunung Bahtopu (Qlb), Aliran
Piroklastik Toba (Qat), Jatuhan Piroklastik Toba (Qjt), Travertin (Qtr) dan Aluvium (Qa) (Gambar 2).
Fluida panas di kedalaman Dolok Marawa diindikasikan oleh munculan mata air panas Tinggi Raja,
Partulatula, Balakbak, Bahoan, Lakparan and Bahbotala yang mempunyai suhu antara 36,4 - 66,5 °C,
dengan pH normal (6.57 - 7,63), dan debit antara 5 - 20 l/menit. Manifestasi panas berada pada
lingkungan batuan vulkanik dan batugamping Tersier, yang berasosiasi dengan beberapa struktur
mengarah N 320 - 330º E.
Beberapa air panas bertipe Klorida, sedangkan sebagian lagi bertipe Klorida bikarbonat, namun mata air
panas Bahbotala mempunyai tipe Bikarbonat. Estimasi suhu fluida bawah permukaan yang
mengaplikasikan formula Na - K Fournier, 1981 dan Giggenbach, 1988, Silica conductive cooling , and
gas geothermometer mendapatkan dugaan temperatur di reservoar sebesar ± 180 °C.

1. PENDAHULUAN Jalur gunungapi sepanjang pantai barat Pulau


Ketersediaan energi panas bumi di Indonesia Sumatera menerus ke daerah selatan Pulau Jawa,
secara umum berasosiasi dengan daerah magmatik memanjang hingga ke Pulau Bali dan Nusa
dan vulkanik sebagai sumber panasnya. Tenggara, kemudian berbelok ke arah utara ke
Kepulauan Indonesia yang berada di jalur Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku dan
gunungapi merupakan daerah yang berpotensi Kepulauan Filipina. Pembentukan busur vulkanik
bagi terbentuknya energi panas bumi. menjadi landasan terhadap besarnya potensi panas
bumi, sekaligus peluang untuk pengembangan
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

pembangkit listrik tenaga panas bumi di Penetapan tipe, sistim dan pengaruh lingkungan
Indonesia. diuji di diagram Cl-SO4-HCO2, Cl/100-Li-B/4 dan
Dewasa ini kebutuhan tenaga listrik di Indonesia Na/1000-K/100-√Mg. Geotermometer air panas
terus meningkat, seiring dengan meningkatnya untuk estimasi suhu, mengaplikasikan formula
jumlah dan jenis kebutuhan dan pembangunan. yang sesuai persyaratan kondisi fisik dan
Sementara itu ketersediaan energi listrik sangat kimianya.
terbatas. Penyelidikan gaya berat untuk identifikasi struktur
Dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga listrik bawah permukaan dilakukan di 268 titik (187 di
tersebut, Pemerintah Pusat melalui Pusat Sumber lintasan dan 81 regional). Penentuan densitas
Daya Geologi telah melakukan penyelidikan batuan dilakukan dari sampel yang diambil di
terpadu energi alternatif panas bumi di Kampung lapangan.. Harga rata-rata 2.6 gr/cm3.
Tinggi Raja, Desa Dolok Marawa, Kecamatan Penyelidikan geolistrik memakai metoda
Silou Kahean, dengan metoda geologi, geokimia Schlumberger bentangan simetris dua arah.
dan geofisika, berada pada koordinat geografis Pengukuran tahanan jenis semu memakai
98º44’46’’- 98º52’02’’ BT dan 3º5’49’’- bentangan AB/2=250, 500, 750 dan 1000 m dan
3º12’03’’ LS (Gambar 1). dibuat peta anomali. Bentangan representatif
Target dari penyelidikan ini adalah menentukan diambil AB/2=1000 m. Sedangkan penampang
struktur geologi, sumber panas (heat-source), tipe tahanan jenis semu dibuat di setiap lintasan.
fluida, suhu reservoar, konfigurasi batuan dan Pengukuran Head-On dilakukan di 2 lintasan
struktur bawah permukaan, luas daerah prospek, dengan interval titik ukur 100 m tegak lurus
nilai potensi cadangan, dan pemanfaatan fluida struktur, dan jarak elektroda C=4000 m.
tersebut.
3. GEOLOGI
2. METODA PENYELIDIKAN
Geomorfologi; daerah penyelidikan terbagi
Penyelidikan ini menggunakan 3 metoda, yaitu:
menjadi 4 satuan morfologi, yaitu: satuan
geologi, geokimia dan geofisika, dan difokuskan
morfologi pebukitan terjal-curam, pebukitan
di mata air panas Tinggi Raja.
bergelombang sedang, pebukitan bergelombang
Pengamatan geologi menggunakan lintasan peta lemah dan morfologi pedataran (Gambar 2).
secara random, dengan memakai GPS (Global
Stratigrafi; hasil pemetaan menunjukkan ada 7
Positioning System). Data dan sampel batuan
satuan batuan. Urutan dari tua ke muda adalah:
representatif dianalisis untuk menghasilkan
Satuan Gamping Bahbotala (Tgb), Andesit
simpulan. Sedangkan umur batuan selain diambil
Gunung Sipapagus (Qls), Andesit Gunung
dari referensi, dilakukan juga pentarikhan umur
Bahtopu (Qlb), Aliran Piroklastik Toba (Qat),
dengan metode jejak belah (fission track).
Jatuhan Piroklastik Toba (Qjt), Travertin (Otr)
Titik amat geokimia dan geofisika difokuskan di dan Aluvium (Qa) (Gambar 3). Umur jejak belah
menifestasi, dengan spasi lintasan 1000 X 250 - lava Andesit Gunung Bahtopu adalah 1.9 ± 0.2Ma
500 m, diukur arah tegak terhadap struktur (Pliosen.)
geologi dengan disesuaikan kondisi topografi.
Struktur geologi; dicerminkan kelurusan
Sampling air panas dilakukan di 10 lokasi, yaitu (lineament) tofografi dan kerucut gunungapi,
di Tinggi Raja, Partulatula, Panggaruan, paset segitiga, gawir sesar, kekar/ joint, off-set
Balakbak, Bahoan, Lakparan dan Bahbotala. batuan, breksiasi dan mata air panas.
Sedangkan 90 sampel tanah dan udara tanah di Berdasarkan cermin tersebut, struktur geologi
kedalaman 1 m dianalisis untuk mengukur daerah penyelidikan terdiri dari:
konsentrasi Hg tanah dan CO2 udara tanah,
• Kerucut Gunung Bahtopu dan Gunung
dengan penentuan anomali untuk indikasi daerah
Sipapagus.
up-flow.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

• Kelurusan (lineament) gunungapi baratlaut - Bahoan ada di tipe bikarbonat mendekati klorida.,
tenggara (N 320-325º E), berupa dike yang dan air panas Bahbotala ada di tipe bikarbonat
memotong basement dan memunculkan deretan (Gambar 5).
Gunung Bahtopu dan Gunung Sipapagus. Air panas Partulatula dan Panggaruan bertipe
• Sesar timurlaut - baratdaya (N 40-60º E), berupa klorida, menunjukkan bahwa fluida panas berasal
Sesar Sigayung-gayung dan Sesar Putung. langsung dari reservoar (deep-water). Air panas
• Sesar Bahtopu arah baratlaut - tenggara yang Tinggi Raja, Balakbak, Bahoan dan Lakparan,
memotong Gunung Bahtopu dan Gunung bertipe klorida-bikarbonat, fluida panas berasal
Sipapagus. Blok barat relatif naik terhadap blok dari deep-water yang terkontaminasi oleh air
timur. permukaan. Air panas Bahoan menunjukkan
• Sesar Bahbotala berarah baratlaut - tenggara bahwa fluida panas berasal dari dalam dan
sejajar Sesar Bahtopu, menunjukkan blok timur dominan telah terkontaminasi air permukaan,
relatif naik terhadap blok barat. Sesar ini terlihat pada diagram Na/1000-K/100-√Mg di
memunculkan batuan gamping Tersier. immature water (Gambar 6).
Sesar Bahtopu dan Sesar Bahbotala merupakan Diagram segitiga Cl-Li-B menunjukkan bahwa
zona sesar berarah N 320-325º E, menyebabkan kemunculan mata air panas berada di lingkungan
kemunculan beberapa mata air panas bersuhu 36,4 batuan sedimen (Gambar 7).
- 66,5 ºC, dan endapan travertine (sinter
Geotermometer yang sesuai dengan persyaratan
karbonat).
fisika dan kimia menunjukkan bahwa suhu
Geohidrologi; wilayah air tanah dibagi 3, berupa: reservoar ± 180 °C, termasuk dalam entalpi
areal resapan air, limpasan dan areal munculan air sedang (medium enthalphy).
tanah serta aliran permukaan.
Hg tanah dan CO2 udara tanah;
• Daerah resapan ± 30 % dari luas daerah. Pada konsentrasi Hg tanah bervariasi antara 2 - 485
areal ini air hujan meresap ke bumi melalui ppb, dengan background 120 ppb. Anomali
permeabilitas batuan (feed-zone). Selanjutnya Hg diasumsikan > 120 ppb. (Gambar 6).
akan terkumpul sebagai kantong air (catchment-
Variasi konsentrasi CO2 udara tanah antara 0,2
area) dan daerah akumulasi air tanah.
- 2,7 %, dengan background 1,2 %. Anomali
• Daerah limpasan dan munculan air tanah
mencakup ± 60 % dari luas daerah CO2 pada konsentrasi > 1,2 % (Gambar 8).
penyelidikan. Air hujan yang meresap ke bumi,
yang tidak menjadi kantong air akan melaju dan 5. DISKUSI
muncul di elevasi rendah berupa mata air dingin Keberadaan panas bumi di daerah Dolok Marawa
dan mata air panas. diindikasikan oleh adanya mata air panas Tinggi
• Daerah aliran air permukaan (sungai), Raja, Partulatula, Panggaruan, Balakbak, Bahoan,
mencakup ± 10 % luas daerah penyelidikan. Lakparan dan Bahbotala. Hasil analisis geokimia
Berupa air hujan yang mengalir di permukaan menunjukkan bahwa fluida di dalam bersifat
tanah. Aliran sungai secara gravitasi mengalir normal.
dari elevasi tinggi ke rendah, diantaranya
Sungai Bahbotala, Sungai Putung dan Sungai Konsentrasi CO2 udara tanah yang bernilai tinggi
Karai. di daerah Tinggi Raja, menunjukkan bahwa harga
tersebut merupakan daerah anomali panas bumi,
yaitu berupa cerminan dari gas-gas vulkanik di
4. GEOKIMIA reservoar.
Air panas; kandungan kimia air panas yang di Pada lokasi Kampung Bahoan terdapat sinter
plot di diagram segitiga Cl-SO4-HCO3 karbonat (travertine) yang intensif terendapkan
menunjukkan bahwa mata air panas Partulatula sampai sekarang. Melihat kondisi tersebut maka
dan Panggaruan berada di tipe klorida, sedang air estimasi geotermometer air panas yang
panas Tinggi Raja, Balakbak, Lakparan, dan representatif diaplikasikan adalah silica
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

conductive cooling dan geotermometer Na, K, Principles and Case Histories. John Willey
Ca atau geotermometer gas. & Sons. New York.
Batuan tertua yang tersingkap adalah Giggenbach, W.F., 1980, Geothermal gas
batugamping (CaCO3) yang berumur Miosen equilibria, Geochimica et cosmochimica
Tengah - Miosen atas. Batuan dasar (basement) Acta, Vol 44, pp 2021-2032
berumur lebih tua dari Miosen Tengah. Batuan ---------------------------., 1988. Geothermal Solute
dasar tersebut bersifat kristalin. Sumber panas Equilibria Deviation of Na-K-Mg – Ca Geo-
(heat-source) diduga berupa kantong magma di Indicators. Geochemica Acta 52. pp. 2749 –
bawah permukaan Gunung Bahtopu. Batuan 2765.
konduktif umurnya lebih tua dari Miosen Tengah. Giggenbach,W.F, and Goguel, 1988, Methods for
Rambatan panas terkonduksi melalui batuan, tthe collection and analysis of geothermal
sedangkan konveksi panas berupa aliran fluida ke and volcanic water and gas samples, Petone
permukaan diakibatkan oleh tekanan (P) yang New Zealand
tinggi. Giggenbach, W., Gonviantini, R., and
Panichi,C., 1983, Geothermal Systems,
Keberadaan batugamping (kemungkinan faktor Guidebook on Nuclear Techniques in
scaling) pada daerah ini perlu dipertimbangkan Hydrology, Technical Reports Series No. 91.
apabila akan dilakukan eksplorasi maupun International Atomic Energy Agency, Vienna
eksploitasi pemboran untuk pemanfaatan fluida Kooten, V, and Gerald, K., 1987, Geothermal
panas. Exploration Using Surface Mercury
Geochemistry, Journal of volcanology and
6. SIMPULAN Geothermal Research , 31, 269-280.
Mahon K., Ellis, A.J., 1977. Chemistry and
Sesar Bahtopu dan Sesar Bahbotala merupakan Geothermal System. Academic Press Inc.
zona sesar berarah N 320-325º E. Kedua sesar Orlando.
tersebut menyebabkan kemunculan beberapa mata Wohletz, K., and Heiken, G., 1992, Volcanology
air panas di Daerah Bahoan dan Bahbotala, dan and Geothermal Energy, The Regents of The
endapan travertin (sinter karbonat) di Tinggi Raja. University of California., Printed in The
Akumulasi fluida panas di bawah permukaan United States of America
Kampung Bahoan terindikasi oleh mata air panas
Tinggi Raja, Partulatula, Balakbak, Bahoan,
Lakparan, dan Bahbotala yang bersuhu 36,4 - 66,5
°C dengan pH netral (6,57 - 7,63)
Fluida di Daerah Panas Bumi Dolok Marawa
bersifat netral, dengan temperatur 180 °C,
termasuk dalam kategori entalpi sedang.

PUSTAKA

Akbar, N, dkk., 1972; Gejala mata air panas di


Dolok Marawa, Kab. Simalungun, Sumut.
Bemmelen, van R.W., 1949; The Geology of
Indonesia. Vol. I A.732 p. Government
Printing Office. The Hague. Netherlands.
Cameron., dkk., 1982; Peta Geologi lembar
Medan, Sumatra. Publikasi P3G Bandung.
Fournier, R.O., 1981. Application of Water
Geochemistry Geothermal Exploration and
Reservoir Engineering, Geothermal System:
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Daerah Penyelidikan

Gambar 4. Diagram segitiga Cl-SO4-HCO3

PROVINSI
NAD

Gambar 1. Peta lokasi penyelidikan

Gambar 5. Diagram segitiga Na-K-Mg

Gambar 6. Diagram segitiga Li-Cl-B


Gambar 2. Peta geomorfologi daerah penyelidikan

Gambar 3. Peta Geologi daerah penyelidikan Gambar 7. Peta sebaran Hg


PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 8. Peta sebaran CO2 Gambar 10. Peta sebaran pH

Gambar 9. Peta sebaran temperatur

Anda mungkin juga menyukai