Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 memiliki implikasi yang
cukup signifikan terhadap poses pembelajaran yang ada di sekolah. Adanya
penambahan jam pembelajaran, lebih spesifiknya mata pelajaran produktif kejuruan
serta lebih difokuskannya kompetensi peserta didik pada 3 ranah kompetensi yaitu
kompetensi sikap religius dan sosial (KI-1 & KI-2), kompetensi pengetahuan (KI-3),
kompetensi keterampilan (KI-4).
Kurikulum sebagai pedoman, atau acuan bagi satuan pendidikan khususnya
SMK Negeri 1 Kendit haruslah dinamis, dan senantiasa adaptif terhadap tuntutan
masyarakat baik internal maupun eksternal dunia pendidikan khususnya
perkembangan tuntutan pemenuhan standar kompetensi lulusan yang berbasis dunia
usaha/industri.
Pengembangan kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Kendit diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya
kualitas potensi peserta didik yang berbasis pada kompetensi sangat diperlukan.
Nantinya, kurikulum akan menjadi instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi: manusia berkualitas (yang mampu dan pro aktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah) dan manusia terdidik (yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri) serta
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan
salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Nasional
Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi
peserta didik.
Pengembangan KTSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan kurikulum
2013 sesungguhnya merupakan bagian dari strategi penjaminan pencapaian tujuan
pendidikan nasional yang mengacu pada pemenuhan delapan standar nasional. Poros
dari ke delapan standar adalah mewujudkan keunggulan mutu lulusan.
Penyusunan dokumen bertujuan menyediakan panduan yang berfungsi
mengarahkan pemangku kewenangan pelaksanaan kurikulum 2013 dengan
melengkapi dokumen dengan rasional pengembangan KTSP yang fokus kepada
pemenuhan kebutuhan peserta didik mengembangkan kompetensi dalam perubahan
kehidupan abad ke-21; merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah untuk
mengembangkan keunggulan; mengelola program peminatan; menata struktur
kurikulum, memetakan beban belajar peserta didik, dan menyusun pedoman
penyelenggaraan pembelajaran yang meliputi pelaksanaan kegiatan intra dan
ekstrakurikuler, pedoman akademik, dan instrumen evaluasi penyelenggaraan
kurikulum.
Untuk mendukung keterpenuhan dokumen, SMK Negeri 1 Kendit membentuk
tim pengembang KTSP 2013 yang ditandai dengan penerbitan Surat Keputusan Kepala
SMK Negeri 1 Kendit tentang tim pengembang KTSP 2013 Tahun Pelajaran
2018/2019.
C. Landasan
1. Landasan Filosofis
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk
mengembangkan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat,
pendidikan berfungsi mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional). Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka
pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa
masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang.
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 SMK Negeri
1 Kendit dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Adapun landasan
filosofis yang digunakan antara lain:
a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa, kehidupan masa kini dan
membangun landasan kehidupan masa depan;
b) Pendidikan adalah proses pewarisan dan pengembang budaya;
c) Pendidikan memberikan dasar bagi untuk peserta didik berpartisipasi dalam
membangun kehidupan masa kini;
d) Pendidikan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada
tuntutan perubahan kurikulum secara terus-menerus. Hal itu dimaksudkan agar
pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan zamannya.
Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara
optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-
based society).
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya.
Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk
jenjang sekolah menengah kejuruan yang memiliki kekhasan tertentu seperti waktu
pembelajaran yang dimulai dari jam 7 pagi hingga sore hari, pelaksanaan praktik
sekolah serta praktik kerja lapangan (PKL) yang menuntut kesiapan peserta didik
tidak hanya fisik namun juga mental.
Peserta didik dibimbing, diarahkan dan dimotivasi agar senantiasa siap kerja,
siap latih dan mandiri, sehingga konsep rancang bangun kurikulum haruslah
tematik-terpadu, yaitu mencerminkan pertimbangan psikopedagogis anak usia
sekolah pada sekolah menengah kejuruan yang sangat memerlukan penanganan
kurikuler yang sesuai dengan perkembangannya.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 SMK Negeri 1 Kendit dikembangkan atas dasar teori
“pendidikan berdasarkan standar ”(standard- based education), dan teori kurikulum
berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang
menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara untuk suatu
jenjang pendidikan. Standar kurikulum dan bukan kurikulum dikembangkan agar
peserta didik mampu mencapai kualitas standar nasional atau di atasnya. Standar
kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar
Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar
Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan SMK
Negeri 1 Kendit.
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan
pengetahuan dan ketrampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah,
masyarakat, dan lingkungan di mana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-
luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan
dalam SKL. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta
didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.
5. Landasan Yuridis
Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan
kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan. Landasan
yuridis pengembangan kurikulum 2013 SMK Negeri 1 Kendit yaitu :
a) Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b) Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
c) Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru
d) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 tahun 2009 tentang tentang
Pemenuhan Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan
e) Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
f) Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI
g) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lukusan Pendidikan dasar dan
Menengah
h) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65
Tahun 2013 Tentang Standar Proses pendidikan Dasar dan Menengah
i) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
j) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah kejuruan
k) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 71 tahun 2013 tentang Buku
Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
l) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 tahun 2014 tentang Mata pelajaran
Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah
m) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 60
tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah
Aliyah Kejuruan
n) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 61 Tahun
2014 Lampiran 1 tentang Pedoman Pegembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
o) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 63 Tahun
2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstra Kurikuler Wajib
p) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No 79 tahun
2014 tentang Implementasi Mulok Kurikulum 2013
q) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103
Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
r) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No 111 tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
s) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 53
Tahun 2015 tanggal 11 Desember 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
t) Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
u) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah
Kejuruan
v) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Menengah Kejuruan
w) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan
x) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan
y) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 24
tahun 2016 tentang Struktur Kurikulum
z) Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
374/KEP.D/KR/2016 Tanggal 11 Juli 2016 tentang Penetapan Satuan
Pendidikan Pengguna Kurikulum 2013
aa) Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
374/KEP.D/KR/2016 Tanggal 11 Juli 2016 tentang Penetapan Satuan
Pendidikan Pengguna Kurikulum 2013
bb)
cc) Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
06/D.D5/KK/2018 tahun 2018 tentang spektrum Keahlian SMK/MAK
dd) Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
07/D.D5/KK/2018 tahun 2018 tentang spektrum Keahlian SMK/MAK
ee) Program kerja Pokja Kurikulum tentang pengembangan KTSP 2013 tahun
pelajaran 2018/2019
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
Motto
Motto SMK Negeri 1 Kendit adalah SAKTI yang dijabarkan sebagai:
Siap Kerja, Terampil dan Inovatif.
A. Profil Lulusan SMK Negeri I Kendit Kompetensi Keahlian Teknik Dan Bisnis
Sepeda Motor.
Pendidikan memiliki peran yang cukup strategis dalam upaya mengembangkan
sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi untuk menghadapi
permasalahan persaingan dunia usaha dalam era globalisasi. Keberadaan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) diasumsikan bahwa lulusannya mampu mengembangkan
kecakapan dan keterampilan kerja. Agar lulusan SMK dapat bersaing dalam dunia
usaha maka perlu adanya relevansi antara lapangan pekerjaan yang dimiliki sekarang
dengan latar belakang pendidikan yang ditempuh di bangku Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
Salah satu program yang ada di SMKN I Kendit adalah Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor merupakan kompetensi keahlian pada Bidang
Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa Program Studi Keahlian Teknik Otomotif yang
menekankan pada keterampilan pelayanan jasa mekanik kendaraan sepeda motor
roda dua. Kompetensi lulusan yang telah menempuh pendidikan di program keahlian
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TSM) memiliki kemampuan untuk memberikan jasa
pelayanan pemeliharaan dan perbaikan di bidang perbengkelan sepeda Motor, mampu
mengidentifikasi jenis kerusakan dari seluruh sistem otomotif sepeda motor beserta
komponen-komponennya, mampu membongkar, memperbaiki dan mengganti seluruh
sistem otomotif sepeda motor berikut komponennya . Seperti yang telah disampaikan
diatas, program keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TSM) bekerja s e b a g a i
t eknisi atau mekanik pada bengkel sepeda motor, teknisi perakitan atau teknisi
produksi pada industri sepeda motor. Wirausahawan dalam bidang Otomotif (Bengkel
Sepeda Motor), dan lain sebagainya.
Strategi yang dimiliki oleh SMK Negeri I Kendit yang berkaitan dengan relevansi
lulusan dengan dunia kerja dapat diuraikan dalam program-program berikut ini :
a. Pengembangan kultur sekolah.
Kultur sekolah yang coba dibangun oleh pihak sekolah pada siswanya antara lain
adalah Kedisiplinan, Etos kerja yang tinggi, Etos belajar yang tinggi, kewirausahaan
dan lain sebagainya.
b. Praktik Kerja Industri.
Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan salah satu program wajib yang diikuti
oleh seluruh siswa SMK di Indonesia khususnya SMK Negeri I kendit. Dalam
pelaksanaan prakerin, siswa diharuskan untuk mempraktikan kompetensi keahlian
yang telah dimiliki oleh pihak SMK Negeri 1 Kendit dengan dunia usaha/dunia
industri yang bekerja sama dengan pihak sekolah atau pihak jurusan secara
khususnya. Di SMK Negeri 1 Kendit, sangat memperhatikan pihak DU/DI yang
digunakan untuk prakerin.
c. Kunjungan Industri
Kegiatan Kunjungan Industri (KI) merupakan kegiatan mengunjungi industri yang
sesuai dengan kompetensi keahlian yang dimiliki oleh siswa, dengan demikian
makan dampak yang dipereleh oleh siswa adalah siswa memiliki wawasan umum
terkait dengan industri yang terkait.
d. Bimbingan Karir.
Dari bimbingan tersebut diketahui bahwa bimbingan tersebut dikaitkan dengan
kelanjutan karir siswa baik siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi untuk
dapat memilih program studi atau jurusan yang sesuai dengan kompetensi yang
telah dimilikinya, serta bagi siswa yang ingin ingin bekerja juga diharapkan
mampu bekerja sesuai dengan kompetensi keahlian yang telah dimiliki.
e. Bursa Kerja Khusus (BKK)
BKK merupakan salah satu strategis sekolah untuk meningkatkan relevansi lulusan
dengan lapangan pekerjaannya. Peran BKK sebagai lembaga yang menyalurkan
lulusannya dengan lapangan pekerjaanmya ini hendaknya perlu bekerja sama
dengan pihak BK yang telah melakukan bimbingan dan konseling kepada siswa-
siswa bagaimana minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa, sehingga untuk
menyalurkannya sesuai dengan minat dan bakat serta sesuai dengan
kompetensi keahlian siswa
B. SKL Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TSM)
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Titik tekan pengukuran
keberhasilan satuan pendidikan dimulai dari penjabaran SKL ke Indikator Pencapaian
Kompetensi sehingga dapat digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar
isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.
Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi
Lulusan dengan Pecapaian Kompetensi Tingkat Satuan Pendidikan, yang diukur
dengan indikator pencapaian kompetensi yang ditetapkan guru dalam kegiatan belajar.
Indikator pencapaian kompetensi harus memenuhi persyaratan mutu seperti
menggambarkan kecakapan berpikir kritis level tinggi misalnya, menggunakan skala
berpikir menurut Bloom pada level kognitif dari tiga ke atas.
Adapun Standar Kompetensi Lulusan SMK Negeri 1 Kendit adalah harus memiliki
sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana berikut: (Permendikbud No. 54
tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah).
Kompetensi Inti
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah
ditetapkan untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi
lulusan dikelompokkan menjadi beberapa tingkat kompetensi. Tingkat
kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi
lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat kompetensi merupakan kriteria capaian kompetensi yang bersifat
generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam
rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat kompetensi terdiri atas
8 (delapan) jenjang yang harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan
berkesinambungan. Tingkat kompetensi tersebut diterapkan dalam
hubungannya dengan tingkat kelas sejak peserta didik mengikuti pendidikan
TK/RA, kelas I sampai dengan kelas XII jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Tingkat kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat
perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3)
Penguasaan kompetensi yang berjenjang. Selain itu tingkat kompetensi juga
memperhatikan; tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan
pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan.
Berdasarkan pertimbangan di atas, tingkat kompetensi dirumuskan sebagai
berikut:
SDLB, SMPLB, dan SMALB yang dimaksud hanya diperuntukkan bagi tuna netra,
tuna rungu, tuna daksa, dan tuna laras yang intelegensinya normal.
BAB IV
DESKRIPSI KOMPETENSI
KELAS X
3.12 Merancang dokumen tahap pra- 4.12 Membuat dokumen tahap pra-
produksi produksi
3.13 Menganalisis produksi video, 4.13 Memroduksi video dan/atau
animasi dan/atau musik animasi dan/atau musik digital
digital
3.14 Mengevaluasi pasca- 4.14 Membuat laporan hasil pasca-
produksi video, animasi produksi
dan/atau musik digital
Mata Pelajaran : Fisika
Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 menit)
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum dan mata pelajaran yang diimplementasikan pada kompetensi
keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Kendit adalah sebagai berikut:
Program Keahlian : Teknik Otomotif
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 320
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 352
Jumlah A 1.734
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. Fisika 108
3. Kimia 108
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar Teknik Otomotif 144
2. Teknologi Dasar Otomotif 144
3. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 180
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 560
2. Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor 424
3. Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor 526
4. Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor 204
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524
Jumlah C 3.030
Total 5.016
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2. 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
6. 3 3 3 3 4 4
Lainnya*)
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2. 2 2 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah B 5 5 2 2 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Fisika 3 3 - - - -
3. Kimia 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar Teknik Otomotif 4 4 - - - -
2. Teknologi Dasar Otomotif 4 4 - - - -
3. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 5 5 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor - - 8 8 8 8
2. Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor - - 8 8 4 4
3. Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor - - 8 8 7 7
4. Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor - - - - 6 6
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 46 46 48 48 48 48
B. Peraturan Akademik
Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi
dan dilaksanakan oleh semua komponen sekolah yang terkait dalam
pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran. Peraturan
akademik SMK Negeri 1 Kendit untuk peningkatan kualitas layanan sekolah,
berisi tentang : Pengaturan beban belajar, Pengaturan penjurusan,
Mekanisme/prosedur PKL, Sistem Penilaian
Jam Ke
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at
06.45 - 07.25
07.25 - 08.05
08.05 - 08.45
08.45 - 09.25
09.25 - 09.45 Istirahat I
09.45 - 10.25
10.25 - 11.05
11.05 - 11.45
11.45 - 12.25 Istirahat II
12.25 - 13.05
13.05 - 13.45
13.45 - 14.25
14.25 - 15.05
15.05 - 14.00 Kegiatan Ekstra Kurikuler
2. Pengaturan penjurusan
Pemilihan peminatan yang tepat dan mempunyai arti penting bagi
prospek kehidupan peserta didik masa depan adalah tidak mudah, untuk
itu memerlukan layanan bantuan tepat yang dilakukan oleh tenaga
profesional. Dalam konteks ini, Guru BK/Konselor dipandang paling tepat
untuk memfasilitasi pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik.
Aspek yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan pemilihan dan
penetapan peminatan peserta didik SMK Negeri I Kendit dapat meliputi
prestasi belajar, prestasi non akademik, nilai ujian nasional, pernyataan
minat peserta didik, cita- cita, perhatian orang tua. Uraian aspek-aspek
dalam pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik sebagai berikut :
1. Prestasi belajar yang telah dicapai selama proses pembelajaran
merupakan cerminan kecerdasan dan potensi akademik yang dimiliki.
Prestasi belajar peserta didik pada kelas VII, VIII, dan IX merupakan
profil kemampuan akademik peserta didik, yang dapat dijadikan dasar
pertimbangan pokok dalam peminatan. Profil kondisi prestasi belajar
yang dicapai dapat sebagai prediksi keberhasilan belajar selanjutnya.
Kesungguhan dan keajegan belajar dapat berpengaruh positif
terhadap peningkatan prestasi belajar pada program pendidikan
selanjutnya. Data prestasi belajar diperoleh melalui teknik
dokumentasi dan diharapkan semua calon peserta didik
menyerahkan fotokopi raport SMP/MTS yang disyahkan oleh kepala
sekolah yang bersangkutan.
2. Prestasi non akademik merupakan cerminan bakat tertentu
pada diri peserta didik. Prestasi non akademik yang telah dicapai,
seperti kejuaraan dalam lomba melukis, menyanyi, menari, pidato,
bulu tangkis, tenis meja, dll, merupakan indikasi peserta didik
memiliki kemampuan khusus/bakat tertentu. Terdapat relevansi
antara kejuaraan suatu lomba dengan kemudahan melakukan aktivitas
dan keberhasilan belajar mata pelajaran tertentu yang sesuai dengan
kemampuan khusus yang dimiliki. Data ini dapat diperoleh melalui
isian (angket) yang disiapkan dan teknik dokumentasi berupa fotokopi
piagam penghargaan yang dimiliki calon peserta didik sejak Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
3. Nilai ujian nasional (UN) yang dicapai merupakan cerminan
kemampuan akademik mata pelajaran tertentu berstandar nasional.
Prestasi belajar dapat sebagai pertimbangan untuk pemilihan dan
penetapan peminatan peserta didik. Diasumsikan bahwa peserta
didik tidak mengalami kecelakaan fisik atau psikis dan kebiasaan
belajar tetap dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan, maka nilai
UN tepat sebagai pertimbangan penetapan peminatan peserta
didik sesuai kelompok mata pelajarannya. Nilai UN diperoleh melalui
teknik dokumentasi berupa fotokopi daftar nilai UN dan daftar
isian (angket) yang disiapkan.
4. Pernyataan Minat Peserta Didik dalam belajar tinggi ditunjukkan
dengan perasaan senang yang mendalam terhadap peminatan
tertentu (mata pelajaran, bidang studi keahlian, program studi
keahlian, kompetensi keahlian) berkontribusi positif terhadap proses
dan hasil belajar. Peserta didik merasa senang, antusias, tidak merasa
cepat lelah, sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran di
sekolah maupun aktivitas belajar di rumah disebabkan memiliki minat
yang tinggi terhadap apa yang dipelajarinya. Pernyataan minat dapat
secara tertulis. Pernyataan mencerminkan apa yang diinginkan dan
merupakan indikasi akan kesungguhan dalam belajar sebab aktivitas
belajar berkaitan erat dengan minatnya.
5. Cita-cita peserta didik untuk studi lanjut, pekerjaan, dan jabatan
erat hubungannya dengan potensi yang dimilikinya dan
dipengaruhi oleh hasil pengamatan terhadap figur dan keberhasilan
seseorang/sekelompok dalam kehidupannya. Di samping itu, atas
dasar informasi yang diperoleh baik secara langsung maupun tidak
langsung juga berpengaruh terhadap munculnya cita-cita peserta
didik. Informasi yang jelas dan prospesktif juga dapat merangsang
munculnya cita-cita. Keinginan yang kuat untuk mencapai bidang studi
lanjut, jabatan, dan pekerjaannya sangat berpengaruh positif terhadap
aktivitas belajar. Sinkronisasi antara cita-cita dengan potensi
peserta didik dan prestasi yang dicapai dengan kesempatan belajar
untuk mencapai cita-cita, dapat menumbuhkan semangat belajar yang
dipilihnya.
6. Perhatian orang tua, fasilitasi dan latar belakang keluarga
berpengaruh positif terhadap kesungguhan-ketekunan-kedisiplinan
dalam belajar. Restu orang tua merupakan kekuatan spiritual yang
dapat memberikan kemudahan yang dirasakan oleh peserta didik
dalam belajar dan mencapai keberhasilan belajar. Anak mempunyai
hubungan emosional dengan orang tua, juga berkaitan dengan
semangat belajar. Intensitas hubungan orang tua dengan anak dapat
menumbuhkan motivasi belajar yang berdampak kualitas proses dan
hasil belajar. Namun disadari bahwa yang belajar adalah anak, dan
orang tua sebatas mengharapkan hasil belajar anak dan
memfasilitasi belajar. Untuk itu, perhatian, fasilitasi, dan harapan
orang tua terhadap peminatan peserta didik penting dipertimbangkan,
namun bukan sebagai penentu peminatan. Bila terdapat perbedaan
antara peminatan peserta didik dengan orang tua, maka yang perlu
dikaji lebih mendalam adalah prospek peminatan dan kesiapan belajar
anak. Orang tua diharapkan lebih pada memberikan dukungan atas
pilihan peminatan putra-putrinya.
Peminatan peserta didik di SMK Negeri 1 Kendit khususnya di Paket
keahlian Teknik Sepeda Motor dilakukan pada saat pendaftaran peserta
didik baru. Calon peserta didik baru diarahkan untuk memilih dua paket
keahlian yang menjadi minat dan bakat peserta didik. Selanjutnya, dari
kedua pilihan peserta didik baru tersebut akan dilakukan penskoran dan
ranking sesuai dengan kuota pada paket keahlian Teknik Sepeda Motor.
Bagi peserta didik yang tidak dapat lolos pada pilihan kesatu,
otomatis pilihan peminatan peserta didik adalah pilihan paket
kompetensi yang kedua. Bagi peserta didik yang sudah merasa yakin atas
pilihannya, dan berhasil lolos dalam seleksi peminatan dapat langsung
mengikuti proses pembelajaran di kelasnya.
Namun, bagi peserta didik yang merasa yakin dengan pilihan paket
keahlian, namun tidak lolos atau peserta didik masih bingung denga
pilihan peminatannya, pihak Paket keahlian bekerja sama dengan Pokja
Kurikulum, Kesiswaan dan Bimbingan Konseling akan melakukan
pendekatan dengan beberapa teknik di antaranya sebagai berikut :
a) Dokumentasi, sebagai teknik untuk memperoleh data prestasi belajar
berdasarkan buku raport peserta didik kelas VII, VIII, dan IX serta nilai
ujian nasional di SMP/MTs. Data ini dapat digunakan untuk analisis
perkembangan belajar peserta didik yang merupakan cerminan
kesungguhan belajar, kecerdasan umum dan kecerdasan khusus yang
dimaknakan dari mata pelajaran yang ditempuh yang relevan dengan
bidang keahlian atau jenis peminatan peserta didik.
b) Angket, sebagai teknik untuk memperoleh data tentang minat belajar
peserta didik dan perhatian orang tua. Isian minat belajar peserta didik
dapat dipergunakan untuk penetapan peminatan sebab isian minat
merupakan pernyataan pikiran dan perasaan serta kemauan peserta
didik. Isian perhatian orang tua merupakan bukti tertulis yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenaran data tersebut.
c) Wawancara, sebagai teknik yang dapat digunakan untuk mengklarifikasi
isian angket dan hal lain yang diperlukan.
d) Observasi, sebagai teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh
data kondisi fisik dan perilaku yang nampak sebagai bahan
pertimbangan dalam penetapan peminatan peserta didik.
e) Mengundang wali peserta didik, sebagai teknik pendekatan untuk
memperoleh informasi tentang latar belakang dan motivasi keluarga
dalam hal peminatan peserta didik.
3. Mekanisme/prosedur PKL
Perbedaan mendasar antara pembelajaran di SMA dan SMK
adalah pembelajaran di SMK dilaksanakan di dua tempat, yaitu di
sekolah dan dunia usaha/industri dalam rangka memenuhi kebutuhan
peserta didik yaitu sinkronisasi terhadap kompetensi keahlian yang
dipelajari di sekolah dengan yang ada di dunia usaha/industri,
sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi dunia kerja (DU/DI)
terhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK.
d. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk
memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja
global.
Pelaksanaan
Topik Pembelajaran*)
Kompetensi
Pembelajaran/ Institusi
Dasar
Pekerjaan Sekolah (√) Pasangan/
DU-DI (√)
4.1
4.2
4.3
4.4
Dst ...
*) Keterangan: Topik-topik pembelajaran/pekerjaan yang belum
mendapat porsi pembelajaran yang cukup di sekolah (daya
dukung sekolah belum optimal) diprioritaskan untuk
pembelajaran di institusi pasangan /industri.
2) Program PKL
Kompetensi Tanggal
Topik Pembelajaran/Pekerjaan
Dasar Pelaksanaan
* Kondisi-
onal,
tergantung
kondisi
pelanggan
5) Penetapan Pembimbing
Pembimbing PKL terdiri dari pembimbing internal sekolah dan
pembimbing eksternal sekolah (pihak industri). Pembimbing dari
pihak sekolah adalah guru yang bertanggung jawab terhadap
pembelajaran kompetensi yang pembelajarannya dilaksanakan
di institusi pasangan/industri, dan pembimbing eksternal dari
industri yang sekaligus bertindak selaku instruktur yang
mengarahkan peserta didik dalam melakukan pekerjaannya di
institusi pasangan/industri.
Solusi / Ongko
Jenis Permasalaha
Hari No Penyeba langkah s Paraf
Kendaraa n / gejala
/ tgl . b perbaika Servis* Du/Di
n kerusakan
n
b. Pelaporan PKL
Pelaporan hasil praktik kerja lapangan disusun oleh peserta
didik secara berkelompok pada satu dunia usaha/industri.
Proses pembuatan laporan dilakukan oleh peserta didik di
bawah binaan pembimbing institusi pasangan/industri dan
pembimbing sekolah. Pembuatan laporan dilakukan dengan
cara mengkompilasi catatan-catatan pengalaman belajar dari
seluruh pekerjaan/kegiatan pembelajaran di institusi
pasangan/industri yang berasal dari jurnal kegiatan PKL. Hasil
kompilasi tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk laporan.
7) Penilaian PKL
Penilaian PKL pada paket keahlian Teknik Sepeda Motor SMK
Negeri 1 Kendit meliputi penilaian hasil belajar peserta didik
selama mengikuti program PKL dan penilaian terhadap
penyelenggaraan program PKL.
Tanggung Jawab
a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.
c. Mengajukan usul pemecahan masalah.
d. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan.
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi.
b. Mengerjakan tugas tepat waktu.
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta.
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif.
Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah.
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung
perasaan.
c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat.
d. Berperilaku sopan.
b) Test Tertulis
Bentuk soal uraian/soal pilihan ganda.
Instrumen soal mengacu IPK yang akan dicapai.
Disiapkan pedoman penskoran 1-4 (rubrik).
Check (√)
No. Uraian
Ya Tdk