PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia saat ini masih sangat
rendah jika dibandingkan dengan negara lain bahkan dengan sesama anggota
ASEAN. Salah satu faktor utama rendahnya kualitas sumber daya manusia ini
Menghadapi masa depan yang sudah pasti diisi dengan arus globalisasi
makin dihadapkan pada berbagai tantangan dan permasalahan yang lebih rumit
dari pada masa sekarang atau sebelumnya, untuk itu pembangunan di sektor
pendidikan pada masa depan perlu dirancang sedini mungkin agar berbagai
penilaian.
1
Kesejahteraan bangsa Indonesia di masa depan bukan lagi bersumber pada
sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik, tetapi bersumber pada modal
intelektual, modal sosial, dan kredibilitas sehingga tuntutan untuk terus menerus
bila diukur dengan standar lokal saja sebab perubahan global telah sangat besar
dengan berbasis kompetensi tingkat tinggi, maka bangsa yang berhasil adalah
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka perlu dikaji lebih
lanjut tentang
penilaian?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
hakikat IPA itu sendiri, yang implementasinya sebagaimana nampak pada materi
literasi sains oleh the Program for International Student Assessment (PISA) dan
Study (TIMMS). Selain itu, perlu juga melihat dan membandingkan dengan
Sesuai dengan materi literasi sains oleh PISA dan materi sains oleh
TIMMS, Nuryani dalam Budi Jatmiko (2007) dalam dua judul makalahnya, yaitu:
(1) ”Literasi Sains Anak Indonesia 2000 dan 2003” dan (2) ”Pencapaian Sains
bagian dari proses sains; 3. dalam pembelajaran, dikembangkan konsep, sikap dan
kerja ilmiah siswa dan dinilai, baik selama proses pembelajaran, maupun setelah
Selain materi bidang ilmu, Guru IPA masa depan juga harus memahami
3
mengubah pola dari mengajar menjadi membelajarkan. Guru IPA juga belajar
dengan kehidupan sosial masyarakat. Guru IPA belajar sepanjang hayat, dalam
pembelajar mandiri harus mampu menentukan apa yang terbaik yang akan,
berliterasi sains dan teknologi. Gambaran umumnya mengenai literat sains yaitu
Ciri ini berarti guru selalu dan mau meningkatkan layanan kepada siswa
melaksanakan proses pembelajaran yang baik atau terbaik dari rekan dosen
Guru IPA masa depan mampu memperkaya satu dengan lainnya melalui
4
5. Mampu membelajarkan IPA berdasarkan filosofi konstrukstivisme
mengajarkan siswa.
Guru IPA masa depan perlu memiliki kecerdasan berpikir. Kecerdasan ini
merupakan salah satu kecakapan hidup yang perlu dimiliki dan terus
dilatihkan agar guru menjadi cekatan dan terampil berpikir yang banyak
Guru IPA masa depan hendaknya memiliki sikap mental positif. Artinya
berjiwa besar, yakin dan penuh percaya diri, suka tantangan dan kompetisi,
pantang menyerah.
dalam Ishartiwi (2009) ada tujuh (7) kemampuan yang perlu dimiliki individu,
5
budaya, kemampuan berkomunikasi, kemampuan komputer, dan kemampuan
metakognitif.
(belajar berkelanjutan), life long learning (belajar sepanjang hayat), belajar untuk
menuu karier dan cita-cita (Ishartiwi, 2009). Jadi peserta didik di masa mendatang
adalah peserta didik yang progresif. Artinya ia tidak hanya menerima apa yang
diberikan oleh pendidiknya. Hal ini disebabkan pendidikan masa depan belajar
tidak hanya di dalam kelas. Media yang ada di sekitar kita dapat dimanfaatkan
Kompetensi Dasar untuk Kurikulum 2006 pada mata pelajaran IPA SD dan SMP
6
Siswa kelas 1 – 3, belum diperkenalkan pada kerja limiah, mereka masih
menggolongkan, mendeskripsikan.
Siswa kelas 4 semester 2, baru mulai diperkenalkan dengan kerja ilmia, yaitu
merubah gerak suatu benda dan dapat mengubah bentuk suatu benda.
Siswa kelas 6, nampak juga adanya kerja ilmiah, yaitu melakukan percobaan
Siswa kelas 7 – 12, nampak bahwa kerja ilmiah banyak digunakan dalam
depan hendaknya menuju paradigma baru yang progresif. Sudah terlalu lama
pendidikan dilaksanakan secara guru bicara murid mendengar, guru tokoh sentral,
suasana kaku dan muram serta murid apatis. Ilmu pengetahuan dan teknologi
NO KONSERVATIF PROGRESIF
1 Pandangan filosofi anak suci Pandangan filosofi anak berpotensi
2 Teori John Lock Teori John Dewey
3 Tujuan terukur, standar Tujuan aspiratif & kepercayaan
4 Berpusat pada guru Berpusat pada murid
5 Guru ahli dengan otoritas Guru profesional , fasilitator
7
formal
6 Guru berjarak dan Guru mewujudkan suasana belajar
berceramah
7 Guru sangat aktif memakai Murid aktif dan bekerja sama
80% waktu
8 Sumber dari buku pelajaran, Bahan pelajaran alam semesta,
standar dan seragam perpustakaan, internet dan variatif
9 Murid mereproduksi Murid memproduksi pengetahuan
pengetahuan-pengetahuan
10 Murid dianggap Murid aktif mengembangkan
celengan Potensi-potensinya
11 Dinilai oleh guru atau pihak Menilai sendiri, oleh sesama murid dan
luar untuk menghindari guru agar tahu diri
hukuman
12 Belajar sebatas ruang Belajar di kelas, di lingkungan, dan di alam
kelas. semesta.
13 Suasana kaku, muram, Suasana menyenangkan.
tertindas
14 Waktu belajar sebatas Waktu belajar sepanjang hayat
sistem
dapat bersinergi untuk lebih memberi makna pada pembelajaran. Selain itu,
pembelajaran dapat berlangsung di dalam kelas dunia nyata maupun dunia maya
sharing pembelajaran antar sekolah baik dalam sebuah negara maupun dengan
negara lain. Guru masa depan dituntut untuk menyiapkan bahan ajar melalui
8
hendaknya pembelajaran IPA masa depan adalah pembelajaran yang berwawasan
1. dibuat tidak hanya mengukur pengetahuan dan konsep saja, namun juga
3. mengadopsi bentuk tipe soal serupa dengan PISA untuk mendorong PBM
pilihan ganda saja. Siswa perlu memiliki pengalaman dites berdasarkan hasil
observasi dan hasil kegiatan. Siswa juga perlu dimintai alasan mengapa kira-
memperkenalkan tipe soal yang diujikan melalui TIMMS kepada siswa dan
guru sains.
SD, SMP dan SMA khususnya pada latar belakang, maka asesmen pada
pembelajaran IPA SD, SMP, dan SMA ditekankankan pada: authentic assessment
9
dan problem solving. Implementasi kerja ilmiah dan pemecahan masalah pada
pembelajaran IPA dapat dilihat dari fakta hasil literasi sains anak-anak Indonesia
agar dapat memahami dan membantu membuat keputusan tentang dunia alami
saja. Sistem penilaian IPA masa depan hendaknya mengukur pengetahuan dan
pembelajaran. Tipe yang soal yang akan diujikan juga dapat mengadopsi maupun
mengadaptasi tipe soal yang sejenis dengan PISA maupun TIMMS. Penilaian
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
a. mengukur pengetahuan, konsep dan proses sains.
dan TIMMS.
B. Saran
yang kreatif.
evaluasi hasil belajar adalah cara yang digunakan oleh guru dalam
12
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin W., and Krathwohl, David R.2001. A taxonomy for learning,
Teaching, and Assessing A Revision of Bloom Taxonomy. NewYork : Addison
Wesley Longman, Inc.
Herawati Susilo. 2009. Upaya membelajarkan Guru IPA/Biologi Masa Depan yang
Cerdas dan Profesional. Malang : FMIPA UM
Jatmiko, Budi. 2007. Kurikulum IPA Masa Depan. Makalah disajikan dalam Kajian
Kebijakan Kurikulum Masa Depan. Bogor
Miller, John P. And Seller, Wayne. 1985. Curriculum Perspectives and Practice. New
York : Longman Publishing Group.
Parkay, et all. 2006. Practice Teaching Hanbook. North Bay : Faculty Education
13
Rustaman, N. Y. 2008. Arah Penilaian Pembelajaran IPA Masa Depan. Jurnal
Volume VI No 6 April 2008.
Saylor, J. Galen and Alexander, Wiliam M. 1996. Curriculum Planning for Better
Teaching and Learning. INTI University
Taba, Hilda. 1962. Curriculum Development: Theory and Practice. New York :
Harcourt, Brace and World.
Zais, Robert S. 1976. Curriculum: Principle and Foundation. New York : Coowell
14