Anda di halaman 1dari 8

Rumus pada Transformasi Geometri (Translasi,

Refleksi, Rotasi, dan Dilatasi )


By admin | November 22, 2017
1 Comment
Transformasi dapat diartikan sebagai perubahan. Sehingga, transformasi geometri dapat
didefinisikan sebagai perpindahan benda dalam ruang lingkup geometri. Di bangku SMA, materi
transformasi geometri diberikan saat kelas XII. Dalam pembahasan di halaman ini, penjabaran
yang akan diuraikan meliputi translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi. Materi yang akan dibahas
meliputi ilustrasi perubahan dan rumus transformasi geometri yang meliputi translasi, refleksi,
rotasi, dilatasi.

Rumus pada transformasi geometri akan memudahkan sobat untuk menentukan hasil
transformasi tanpa harus menggambarnya dalam bidang kartesius terlebih dahulu. Meskipun
begitu, ilustrasi gambar tentang transformasi juga dapat memberikan tambahan pemahaman
buat sobat idschool. Untuk itu, mari simak pembahasan mengenai translasi, refleksi, rotasi, dan
dilatai pada penjabaran materi di bawah.

Baca Juga: Komposisi Transformasi Geometri dengan Matriks

Translasi (Pergeseran)

Materi pertama tentang rumus transformasi geometri yang akan dibahas adalah translasi
(pergeseran). Translasi merupakan perubahan objek dengan cara menggeser objek dari satu
posisi ke posisi lainnya dengan jarak tertentu. Penentuan hasil objek melalui translasi cukup
mudah. Caranya hanya dengan menambahkan absis dan ordinat dengan jarak tertentu sesuai
dengan ketentuan. Untuk lebih jelasnya mengenai proses translasi dapat dilihat pada gambar di
bawah.

Refleksi (Pencerminan)
Pembahasan berikutnya adalah pencerminan atau yang lebih sering disebut dengan refleksi.
Seperti halnya bayangan benda yang terbentuk dari sebuah cermin. Sebuah objek yang
mengalami refleksi akan memiliki bayangan benda yang dihasilkan oleh sebuah cermin. Hasil
dari refleksi dalam bidang kartesius tergantung sumbu yang menjadi cerminnya. Pembahasan
materi refleksi yang akan diberikan ada tujuh jenis. Jenis-jenis tersebut antara lain adalah
refleksi terhadap sumbu x, sumbu y, garis y = x, garis y = -x, titik O (0,0), garis x = h, dan garis y
= k. Berikut ini adalah ringkasan daftar matriks transformasi pada refleksi/pencerminan.

Selanjutnya, mari perhatikan uraian matriks transformasi untuk tiap jenisnya.


1. Pencerminan terhadap sumbu x

2. Pencerminan Terhadap Sumbu y

3. Pencerminan terhadap Garis y = x


4. Pencerminan terhadap Garis

5. Pencerminan terhadap Titik Asal O(0,0)

6. Pencerminan terhadap Garis


7. Pencerminan terhadap Garis

Rotasi (Perputaran)

Rotasi atau perputaran merupakan perubahan kedudukan objek dengan cara diputar melalui
pusat dan sudut tertentu. Besarnya rotasi dalam transformasi geometri sebesar disepakati
untuk arah yang berlawanan dengan arah jalan jarum jam. Jika arah perputaran rotasi suatu
benda searah dengan jarum jam, maka sudut yang dibentuk adalah . Hasil rotasi suatu objek
tergantung dari pusat dan besar sudut rotasi. Perhatikan perubahan letak kedudukan segitiga
yang diputar sebesar dengan pusat pada gambar di bawah.

Mendapatkan hasil rotasi dengan cara menggambarnya terlebih dahulu akan sangat tidak efektif.
Ada cara lain yang dapat digunakan untuk menentukakn hasil objek hasil rotasi, yaitu dengan
menggunakan rumus transformasi geometri untuk rotasi. Simak lebih lanjut rumusnya pada
pembahasan di bawah.
1. Rotasi dengan Pusat sebesar

2. Rotasi dengan Pusat (m,n) sebesar

3. Rotasi dengan pusat (0,0) sebesar kemudian sebesar


4. Rotasi dengan pusat P(m,n) sebesar kemudian sebesar

Dilatasi

Dilatasi disebut juga dengan perbesaran atau pengecilan suatu objek. Jika transformasi pada
translasi, refleksi, dan rotasi hanya mengubah posisi benda, maka dilatasi melakukan
transformasi geometri dengan merubah ukuran benda. Ukuran benda dapat menjadi lebih besar
atau lebih kecil. Perubahan ini bergantung pada skala yang menjadi faktor pengalinya. Rumus
dalam dilatasi ada dua, yang dibedakan berdasarkan pusatnya. Selanjutnya perhatikan uraian
rumus untuk transformasi geometri pada dilatasi di bawah.

1. Dilatasi titik terhadap pusat O(0,0) dengan faktor skala m


2. Dilatasi titik terhadap pusat P(k,l) dengan faktor skala m

Anda mungkin juga menyukai