Bahasa Indonesia
Di Susun oleh :
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah
demokrasi dapat terselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk membahas mengenai “RAGAM BAHASA INDONESIA”
Untuk itu kami menyusun makalah ini dengan harapan dapat membantu pembaca untuk lebih
memahami lagi tentang demokrasi yang ada di Negara Indonesia ini untuk memperlancar proses
pembelajaran.
Namun demikian tentu saja dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan dan pemilihan kata yang kurang tepat.Dengan ini, kami memohon maaf jika dalam pembuatan
makalah ini banyak kekurangan.Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wa’alaikumsalam Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
BAB I PENDAHULUAN 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penelitian 1
BAB II PEMBAHASAN 2
b. Ragam Tulis 4
Kesimpulan 9
Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bahasa indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa
saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa
Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa. Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang
pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih
lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Misalkan ngobrol, puisi, pidato, ceramah, dll. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik,
berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau
teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal
pula dengan istilah laras bahasa.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara.
Menurut Bachman (1990), “ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-
beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara.”
Menurut Dendy Sugono (1999), “bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua
masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di
sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak
resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.”
Menurut Fishman ed (1968), suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak
tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi
panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu diperhatikan
ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi
pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan.
Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media,cara pandang penutur, dan topik pembicaraan.
Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
Berlangsung cepat
c. Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan dan
gerak anggota badan agah pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi,
yang dibicarakannya.
a. Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-
frase sederhana.
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan
tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dengan ragam bahasa tulis, kita
tuntut adanya kelengkapan unsur kata seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat,
ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan dan penggunaan tanda baca dalam
mengungkapkan ide.
4. Berlangsung lambat
7. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda
baca.
a. Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi
pembaca.
b. Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus
c. Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena
v Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata ):
A. Tata Bahasa :
B. Kosa kata :
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa digunakan oleh
orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali,
Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa
Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan/b/pada posisi awal saat melafalkan nama-nama
kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada
pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang
tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah,
kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan
pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa,
misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat
pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
contoh:
2) Saya akan ceritakan tentang Kancil = Saya akan menceritakan tentang Kancil.
3. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur. Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur
terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara
lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga
mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas
ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan
pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan
bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin
rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Contoh:
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam
bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Contoh:
Ragam bisnis : Setiap pembelian diatas nilai tertentu akan diberikan diskon.
Menurut Anton M. Moeliono (dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia,1980), berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan
yang disamping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, sebaliknya, mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran.
Ada lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut sesuai derajat keformalannya,
ragam tersebut dibagi sebagai berikut.
1. Ragam baku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan
seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
2. Ragam resmi (formal); digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal
ilmiah.
3. Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau
pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.
4. Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang
belum tentu saling kenal dengan akrab.
5. Ragam akrab (intimate). digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan
intim.
Contoh :
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicaraan. Dalam konteks ini ragam bahasa
meliputi bahasa lisan dan tulisan.
Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar serta menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD), sedangkan ragam
bahasa lisan diharapkan para warga Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa dengan baik
serta bertutur kata sopan sebagai pedoman yang ada.
Saran
Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita semua mempelajari ragam bahasa yang kita
miliki, kemudian mempelajari dan mengambil hal-hal yang baik, yang dapat kita amalkan dan kita pakai
untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan
menambah pengetahuan dan wawasan anda. Mohon maaf jika dalam penyusunan terdapat banyak
kekeliruan penulis mohon maaf. Untuk kritik dan saran dari pembaca penulis harapkan karena itu
menjadi acuan untuk penulis agar membuat makalah menjadi lebih baik lagi, Sekian dan terimakasih.
Daftar Pustaka
1. http://tisnajelek.blogspot.com/2013/10/pentingnya-berbahasa-yang-baik-dan.html
2. http://rifqybawazier.blogspot.com/2013/10/ragam-bahasa-dan-pentingnya-
menggunakan.html
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa
5. http://sekapursirihpunya.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-ragam-bahasa.html
6. http://www.trigonalworld.com/2013/07/pengertian-ragam-bahasa-menurut-para.html