Anda di halaman 1dari 4

Sharing Cara Cerdas Pakai Kartu Kredit Yuk!!

Oleh Yudi Lesmana


OPINI | 15 July 2012 | 03:14 Dibaca: 17889 Komentar: 7 0

Kartu Kredit saat ini semakin banyak penggunanya. Beberapa tempat-


tempat penjualan barang khususnya di Mall atau toko-toko besar sudah
banyak menyediakan saran pembayaran melalui kartu kredit. Maskapai
penerbangan juga tidak kalah gencarnya memberi kemudahan pembelian
tiket dengan menggunakan kartu kredit. Diskon-diskon ataupun promo-
promo yang terkadang “menjebak ” kita untuk menjadi konsumstif pun
semakin marak. Namun kita perlu membuka wawasan kembali bahwa
kartu kredit tidak selamanya untuk keperluan konsumtif. Kartu kredit juga
sangat membantu kita untuk menjaga cashflow keuangan setiap bulan
Pada tulisan ini saya tidak akan membahas bagaimana cara usaha lewat
kartu kredit, namun saya akan share pengalaman pribadi saya bagaimana
cara mengatur cashflow keuangan bulanan melalui kartu kredit yang saya
gunakan tanpa melakukan pembayaran minimum. Ingat jangan
terjaebak pembayaran minuman!.

Saat ini saya baru memiliki tiga buah kartu kredit dengan total limit 36 juta.
Dalam pandangan saya, limit ini masih relatif kecil sehingga saya akan
terus apply kartu kredit yang lain. Saya memiliki kartu kreditMandir*, BR*
dan A*Z. Pada awal kepemilikan kartu kredit sekitar 6 bulan yang lalu,
saya banyak menggunakan transaksi dengan kartu kredit Mandir*. Jika
dirata-rata tagihan saya sekitar 6 juta di Mandir* . Namun tahukah anda,
saya hingga sekarang tidak pernah betul-betul menggunakan uang
tabungan ataupun pengahasilan saya untuk membayar tagihan-tagihan
tersebut. Berikut saya share teknik yang saya gunakan. Jika teman-teman
ada pengalaman lain, mohon di share ya.

3 Bulan pertama, saya membayar tagihan di Kartu Mandir* dengan


memanfaat ketersediaan limit yang dimiliki. Contohnya, tagihan bulan
pertama saya adalah 5 juta. Karena pada bulan pertama saya belum
begitu lincah dalam memanfaatkan program di kartu kredit ini, saya hanya
memanfaatkan program power cash (PC)nya. Tanggal cetak kartu
Mandiri saya adalah setiap tanggal 1 dan jatuh tempo 20 hari setelahnya.
Pada tanggal 10, saya ajukan aplikasi online power cash yang tersedia di
website Bank ini. Duit yang bisa ditransfer melalui program ini adalah60%
dari sisa limit dengan pilihan tenor pembayaran 3,6,dan 12 Bulan. Lalu
saya ajukan pinjaman power cash sebesar 10 juta dengan tenor 3
bulan. Khusus tenor 3 bulan, bunganya 0% dengan biaya administrasi
50.000 rupiah di bulan pertama saja. 2 hari setelah saya mengajukan
power cash ke kartu kredit (KK) Mandir*, uang pun ditransfer ke rekening
mandir* saya dan saya pun membayar tagihan KK saya di bulan tersebut
sebesar 5 juta. Sadar saya telah mengajukan pinjaman dengan tenor 3
bulan, artinya Bulan ke-2 hingga ke-4 saya sudah ada tagihan masing-
masing sebesar 3,38 juta (termasuk biaya adm 50rb); 3,33 juta ; dan 3,3
juta.

Jika melihat uang yang telah masuk dan keluar di bulan pertama
artinya saya masih memiliki uang 5 juta dari Bank. Bulan ke-2, saya
kembali mendapat tagihan sebesar 5 juta (include cisilan power cash
3,38 juta, artinya penggunaa 1,62 juta). Saya pun membayar tagihan di
Bulan ke-2 dengan sisa uang dari pinjaman power cash bulan pertama
sebesar 5 juta. Nah, memasuki bulan ke-3 saya mulai garuk-garuk kepala
karena tagihan bulan ke-3 sebesar 7,3 juta(include cicilan power cash
3,3 juta). Di lain sisi uang dari pinjaman power cash sudah habis. Saya pun
tidak kehabisan akal, karena ternyata pada kart kredit Mandir* ada
program auto installment (AI) tagihan dengan bunga 0% untuk 3 bulan.
Program auto installment (AI) ini memiliki syarat minimal transaksi 1 juta.
Akhirnya saya mengajukan auto installment tagihan saya sebesar 3
juta yang ada di tagihan bulan ke -3 selama tiga kali
pembayaran sehingga kondisi perhutangan saya menjadi :

Bulan ke-3 : 5,3 juta (Mandir*)

Bulan ke-4 : 1 juta (AI Mandir*) + 3,3 juta (PC Mandir*)

Bulan ke-5 : 1 juta (AI Mandir*)

Tagihan Bulan ke-3 masih besar ni, saya pun masih garuk-garuk kepala.
Akhirnya saya menemukan strategi baru, yaitu memanfaatkan
program transfer balance (TB) dari kartu kredit A*Z (kartu kredit yang
satu membayarkan kartu kredit lainnya, sehingga tagihan berpindah dari
Bank yang satu ke Bank yang lain).Tagihan bulan ke-3 dari kartu
mandir* tersebutpun dibayarkan pihak A*Z sesuai permintaan saya
dengan cicilan 3 bulan bunga 0%. Maka muncul lah tagihan pada bulan
ke-4 pada KK A*Z milik saya sebesar 1,76 juta rupiah dan tagihan ini akan
terus ada hingga bulan ke-6.

Dari strategi diatas, posisi perhutangan saya pun menjadi sebagai berikut :

Bulan ke -4 : 1 juta+3,3 juta + 1,76juta (TB A*Z) , total 6,06 juta

Bulan ke-5 : 1 juta (AI Mandir*) + 1,76 juta (TB A*Z)

Bulan ke-6 : 1,76 juta (TB A*Z)

Menjelang bulan ke -4, saya pun melakukan beberapa transaksi dengan


kartu kredit untuk beberapa keperluan sebesar 2 juta rupiah. Namun kali
ini saya menggunakanKK BR* untuk menyeimbangkan tagihan-tagihan
yang ada. Akhirnya pada bulan ke -4 pun saya mendapat tagihan
sebesar 2 juta di KK BR*. Sebelum ada transaksi ini pun sebenarnya
saya sudah berhutang 6,06 di bulan ke-4. artinya pada bulan ke-4 ini saya
mempunyai total hutang sebesar 8,06 juta. Namun saya tidak kehabisan
akal untukmereduce hutang di bulan ke- 4, KK Mandir* ternyata memiliki
programtransfer balance (TB) dengan cicilan 3 bulan bunga 0%. Saya
memanfaatkan program KK Mandiri tersebut untuk transfer balance
dari KK BR* tagihan sebesar 2 juta rupiah ke KK Mandir* agar
dimasukkan ke bulan 5, sehingga posisi tagihan saya menjadi :

Bulan ke -4 : 1 juta (AI Mandir*)+3,3 juta (PC Mandir*) + 1,76juta (TB


A*Z) , total 6,06 juta

Bulan ke-5 : 1 juta (AI Mandir*) + 1,76 juta (TB) A*Z) + 670 ribu (TB
Mandiri)

Bulan ke-6 : 1,76 juta (AI A*Z) +670 ribu (TB Mandiri)

Bulan ke-7 : 670 ribu (TB Mandiri)

Untuk membayar tagihan sebesar 6,06 juta di Bulan ke-4, saya kembali
menggunakan fasilitas Power Cash (PC) Mandir* sebesar 10 juta. Saya
harus akui, hanya Mandir* yang saya tau dapat meminta power cash
kapan saja tanpa harus menunggu tawaran dari pihak KK, karena
biasanya di Bank lain kita harus menunggu promo yang ditawarkan
lewat telp oleh petugas KK. Artinya lunas lah tagihan Bulan ke-4 saya,
dan beban hutang dipindahkan menjadi hutang di bulan ke -5 hingga
ke -7.

Siklus penundaan hutang menjadi ke bulan berikutnya pun terus saya


lakukan dengan cara yang sama hingga sekarang. Modusnya hanya tiga,
yaitu : Power Cash (PC), Auto Installment (AI), dan Transfer Balance
(TB). Dengan cara ini saya membayar hutang dengan hutang. Namun
hutang tersebut aman karena tidak ada bunganya. Hutang tersebut pun
saya gunakan sebahagian besar untuk hal-hal yang produktif yang
menghasilkan. Pengaturan cash flow keuangan sangat penting bagi saya,
selama dapat “menunda” pembayaran hutang ke Bank, tunda lah sebisa
mungkin karena nilai uang akan semakin turun. Namun pastikan anda
berhutang untuk hal yang produktif, sehingga disaat anda ingin menutup
semua hutang-hutang di KK tersebut, anda sudah memiliki uang yang
berlebih. Jangan sekali-sekali tidak membayar hutang ke Bank, karena
anda akan terkena BI Checking dan susah untuk berurusan dengan pihak
Bank di kemudian hari.
Jika para penikmat Kompasiana memiliki trik yang lain, mohon di share
juga ya..jika ada yang kurang jelas dan ingin tanya-tanya, silahkan komen
dibawah ya..

Oya walaupun anda menunda dan punya banyak hutang, pastikan anda
tercover asuransi diri ataupun asset produktif sehingga saat anda
meninggal, hutang-hutang tersebut dapat dibayar dengan harta anda
sendiri oleh ahli waris. Jadi anda tidak membebani keluarga anda.

Anda mungkin juga menyukai