Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

SUPERVISI PEMBANGUNAN IPLT KAB. ACEH TENGAH


(PSPLP.25)

TAHUN ANGGARAN 2016

SATKER PSPLP ACEH

0
KERANGKA ACUAN KERJA

SUPERVISI PEMBANGUNAN IPLT KAB. ACEH TENGAH

I. LATAR BELAKANG
Program universal akses 100-0-100 yang ingin dicapai 100% pada tahun 2019
untuk sektor sanitasi akan dilakukan pada semua daerah. Sasaran utama
adalah Rumah Siap Huni yang belum menyediakan prasarana sanitasi dan air
limbah yang baik. Air limbah yang diproduksi setiap hari menjadi permasalahan
kesehatan bila tidak diupayakan dengan baik. Peningkatan pelayanan yang
diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat terus menunjukan peningkatan
yang signifikan. Pelayanan kesehatan diberikan tidak hanya dalam bentuk
pendirian rumah sakit, penyedian dokter spesialis dan penyedian berbagai jenis
obat tetapi lebih pada akar rumput penyebab terjadinya penyakit. Sumber
penyakit yang utama adalah lingkungan yang tidak sehat sehingga menjadi
sarang bagi berkembanganya berbagai penyakit yang menyerang manusia.
Keterbatasan lahan dan kawasan permukiman menyebabkan pemerintah
berusaha maksimal untuk menyediakan prasarana dan sarana permukiman
yang layak huni, sehat dan aman bagi masyarakat terutama untuk kalangan
menengah ke bawah.

Dengan adanya kawasan-kawasan tersebut, perlu dipikirkan pengelolaannya,


termasuk pengelolaan limbah buangan terutama limbah tinja. Untuk itu perlu
dilakukan suatu pembuatan Sistem Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di
kawasan-kawasan permukiman guna mewujudkan prasarana dan sarana
permukiman yang memadai yang bertujuan untuk terciptanya perumahan dan
permukiman yang layak, sehat, bersih, aman dan serasi dengan lingkungan
sekitarnya, dengan tetap memperhatikan keterjangkauan daya beli masyarakat.
Kabupaten Aceh Tengah pada tahun anggaran 2016 akan dibangun IPLT
dengan kapasitas ± 8 m3 per hari. IPLT ini daiharapkan memberikan pelayanan
kepada sekitar 16.000 jiwa.

Sementara itu kondisi eksisting yang ada saat ini berkaitan dengan perilaku
masyarakat terhadap sanitasi adalah sebagai berikut :

1
a. Tingkat kesadaran masyarakat akan kualitas lingkungan masih sangat
rendah dengan demikian masyarakat belum banyak terlibat dalam
pembangunan prasarana dan sarana air limbah.
b. Pendidikan masyarakat yang rendah mengurangi kecepatan pembangunan
prasarana dan sarana air limbah.
c. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pembuatan pembuangan air
limbah setempat yang benar.
d. Rendahnya kesadaran dan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan
sehat yang mencerminkan bahwa air limbah bukan merupakan isu penting
bagi masyarakat dan kurangnya sosialisasi yang kontinyu tentang sanitasi
terhadap kesehatan masyarakat .
e. Keterlibatan masyarakat yang masih rendah dalam pembangunan
prasarana dan sarana air limbah sering mengakibatkan pembangunan
prasarana dan sarana sanitasi salah sasaran, tidak efisien, serta
keberlangsungan (sustainability) operasionalisasi prasarana tidak dapat
dijamin.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan ini adalah terkendalinya pelaksanaan pekerjaan
dilapangan sehingga pekerjaan selesai tepat waktu.
Sedangkan tujuan adalah agar kwalitas dan kwantitas pekerjaan terjaga
dengan baik sesuai dengan kontrak.

III. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah berfungsinya dengan baik Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) ini, dan dapat memberi nilai tambah bagi
lingkungan dan ekonomi khususnya untuk masyarakat Kabupaten Simulue.

IV. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup tugas dari pelaksanaan ini antara lain:
1. Mempelajari dokumen tender dan kontrak.
2. Membantu mengarahkan pekerjaan dilapangan.
3. Melaksanakan pengawasan pekerjaan dilapangan.
4. Melakukan teguran terhadap penyimpangan baik lisan maupun tulisan
terhadap kontraktor.

2
5. Menyusun laporan pendahuluan .
6. Menyusun laporan dua mingguan.
7. Menyusun laporan bulanan.
8. Menyusun laporan akhir.
9. Berkoordinasi dengan pihak PPK terhadap laporan dan perubahan
dilapangan.
10. Membantu mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
11. Melakukan review desain untuk perubahan yang dibutuhkan.
12. Menyusun SOP Operasional

V. PEMBIAYAAN DAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan ini dibiayai dengan sumber dana APBN murni Tahun Anggaran 2016
dengan waktu penyelesaian pekerjaan selama 4 (empat) bulan sejak
diterbitkan Surat Perintah Melaksanakan Kerja (SPMK).

VI. PRODUK KEGIATAN


Produk yang dihasilkan berupa laporan-laporan, meliputi :
1. Laporan pendahuluan diserahkan 2 minggu setelah menerima
SPMK/mobilisasi, sebanyak 5 eksemplar. Laporan ini merupakan laporan
yang pertama, yang berisi persiapan dan rencana konsultan dalam
melaksanakan pekerjaan. Laporan ini berisikan:
a. Tanggapan atau komentar terhadap TOR
b. Pendekatan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan
c. Pengaturan dan penjadwalan tenaga ahli
d. Interpretasi dan apresiasi konsultan dalam menangani pekerjaan.
e. Metodologi dan pendekatan yang akan dilaksanakan
f. Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
g. Struktur Organisasi pelaksanaan pekerjaan
h. Komposisi dan jumlah tenaga ahli yang dipakai

2. Laporan dua mingguan yang berisi :


- Laporan kemajuan pekerjaan selama dua minggu yang diserahkan tiap
dua pertengahan bulan dan akhir bulan .
- Jenis – jenis pekerjaan yang dikerjakan pada dua minggu terakhir.
3. Laporan bulanan yang berisi :

3
- Laporan kemajuan pekerjaan selama satu bulan yang diserahkan tiap
awal bulan periode bulan berikutnya.
- Jenis – jenis pekerjaan yang dikerjakan pada 1 bulan terakhir.

4. Laporan Akhir berisi :


Gambaran proyek dari awal pelaksanaan sampai dengan akhir
pelaksanaan Pekerjaan Fisik.

VII. TENAGA AHLI


Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan beberapa tenaga ahli yaitu:
a. Ketua Tim, berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil dengan pengalaman
minimal 5 (lima) tahun diutamakan yang pernah menangani pekerjaan
dibidang ke-PLP-an khususnya air limbah, memiliki sertifikat keahlian
bidang teknik sipil.

b. Ahli Teknik Lingkungan/Kimia, berpendidikan minimal S1 Teknik


Lingkungan/Kimia dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun
diutamakan yang pernah menangani pekerjaan dibidang ke-PLP-an
khususnya air limbah, memiliki sertifikat keahlian bidang teknik lingkungan.

Konsultan juga didukung oleh tenaga pendukung untuk mendukung para


tenaga ahli, antara lain:

a. Inspektor, berpendidikan minimal D3 Teknik Sipil dengan pengalaman


minimal 3 (tiga) tahun dan pernah menangani pekerjaan dibidang ke-PLP-
an khususnya air limbah.

b. Operator Komputer, berpendidikan minimal D3 ilmu Ekonomi dengan


pengalaman minimal 3 (tiga) tahun.

c. Operator CAD, berpendidikan minimal D3 teknik sipil/arsitekdengan


pengalaman minimal 3 (tiga) tahun.

Anda mungkin juga menyukai