NIM: 105731124517 Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar
Generasi muda adalah kelompok besar di tengah suatu bangsa semestinya
dibentuk menjadi generasi unggul yang akan memikul amanah peran pelopor perubahan (agent of changes) berbekal keyakinan dan keimanan kepada Allah SWT. Generasi unggul adalah generasi yang memiliki nilai lebih dengan generasi yang lainnya yang dapat bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya. Seseorang dikatakan sebagai generasi unggul jika orang tersebut memiliki kompetensi yang lebih dan orang tersebut dapat memanfaatkan kompetensi yang dimilikinya agar bermanfaat untuk orang lain dan lingkungannya. Lingkungan disini dapat diartikan dalam ruang lingkup keluarga, organisasi dan negara. Generasi unggul dalam lingkup keluarga adalah jika anggota keluarga tersebut dapat mengangkat derajat dan martabat keluarganya lebih baik dari yang sebelumnya. Generasi unggul dalam ruang lingkup organisasi, jika sumber daya manusia yang dimiliki organisasi tersebut memiliki kompetensi yang berkualitas tinggi di bidangnya. Orang-orang dalam organisasi tersebut saling kerja sama untuk memajukan dan mengembangkan organisasinya agar lebih baik. Sehingga tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai dan organisasi tersebut dapat bermanfaat untuk semuanya, baik di dalam organisasi itu sendiri ataupun diluar organisasi tersebut. Generasi unggul dalam ruang lingkup negara hampir sama dengan ruang lingkup organisasi, tetapi cakupannya lebih luas. Generasi unggul dalam sebuah negara artinya orang-orang dalam negara tersebut dapat memajukan dan mengembangkan negaranya dalam semua aspek. Generasi yang diharapkan pastilah generasi yang unggul, begitu juga dengan negara dan bangsa kita, siapa jawaban dari generasi bangsa kita? dengan tegas saya menjawab “aku”, saya sebagai pemuda yang akan menjadi generasi unggul bangsa kita, karena seorang pemudalah yang akan menghadapi berbagai tantangan zaman di era globalisasi ini. Pemuda adalah harapan bangsa dan juga berperan sebagai pemudi tiang negara. Di tangan merekalah terletak baik dan buruknya suatu bangsa. Ketika pemudanya baik, maka baiklah bangsa itu. Sebaliknya, bila pemudanya buruk , maka bangsa itu tinggal menunggu datangnya kehancuran. Memajukan dan mengembangkan sebuah bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki bangsa tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan. Pendidikan dapat membuat seseorang lebih yang berkompeten dan berkualitas tinggi. Oleh karena itu dalam perjalanan hidup saya, saya sangat mementingkan dan mengutamakan pendidikan. Sejak menempuh pendidikan Sekolah Dasar sampai Strata 1 saya sangat bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam menjalaninya. Saya tidak mau setengah-setengah dalam menempuh pendidikan. Pada saat saya menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 134 Lattimu, saya minimal mendapat peringkat enam besar. Disamping itu saya juga sering mengikuti lomba dalam bidang akademik, dan pildacil untuk mewakili sekolahan saya. Saya lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Setelah itu, dengan nilai kelulusan yang memuaskan saya berhasil diterima di SMP Negeri 1 Bola. Sekolahan tersebut termasuk sekolah terbaik di Kecamatan Bola Kabupaten Wajo. Pada saat sekolah, saya juga mewakili sekolah tersebut dalam lomba kreativitas antar Sekolah Menengah Pertama (SMP) tingkat kabupaten Wajo. Dalam urusan akademik dari semenjak kelas 7-9, saya minimal memperoleh peringkat 3 besar. Hal itu karena saya belajar secara sungguh-sungguh dan akhirnya saya lulus dengan nilai yang memuaskan. Setelah saya lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), saya melanjutkan pendikan ke Sekolah Menengah Atas yaitu SMA Negeri 1 Bola yang merupakan salah satu sekolah favorit di Kecamatan Bola Kabupaten Wajo.. Di sekolah tersebut saya memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Saya memilih jurusan tersebut karena beberapa alasan. Pertama, saya suka hal yang berhubungan dengan perhitungan dan cinta dengan alam. Kedua, saya mempunyai pemikiran bahwa jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah jurusan untuk anak jenius dan gampang memilih jurusan pada saat kuliah. Tujuan saya menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu saya ingin memiliki kompetensi dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Saya selalu mendapat peringkat tiga besar di kelas. Saya selalu memberi motivasi dan ikut membantu apabila ada teman-teman yang kurang menguasai materi pelajaran, saya lulus dengan nilai memuaskan. Setelah saya lulus saya tidak langsung kerja karena saya berpemikiran bahwa lulusan SMA jika langsung kerja maka tingkatnya masih rendah, baik dilihat dari segi gaji maupun posisi pekerjaaan dan jika saya langsung kerja, maka ilmu dan kemampuan saya akan tidak berkembang. Oleh karena itu setelah saya lulus, saya memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kuliah di universitas. Saya lanjut di sebuah universitas swasta yang sangat terkenal di Sulawesi Selatan Kota Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH). Saya mengambil S1 jurusan akuntansi. Alasan memilih jurusan tersebut, saya melihat dari prospek yang lebih jauh dari seorang lulusan akuntansi, fleksibel kita bisa kerja dimana saja, jadi manager, staff akunting, dosen, guru dan auditor. Ketika saya kuliah saya berusaha sungguh-sungguh agar mendapat nilai yang maksimal pada setiap mata kuliah. Tidak hanya mementingkan nilai yang bagus, tetapi yang lebih penting adalah ilmu dan pengetahuan yang diberikan oleh dosen yang sangat berguna. Selain akademik, saya juga aktif dalam kegiatan non akademik. Karena menurut saya untuk menjadi generasi atau mahasiswa unggulan kebanggan bangsa Indonesia harus memiliki keterampilan akademik dan non akdemik. Kedua hal itu harus seimbang dan dapat berjalan beriringan serta saling mendukung satu sama lain. Kegiatan non akedemik yang saya ikuti adalah mengikuti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah organisasi mahasiswa islam di Indonesia yang memiliki hubungan struktural dengan organisasi Muhammadiyah dengan kedudukan sebagai otonom. Organisasi ini membentuk mahasiswa yang berjiwa kebangsaan serta unggul dalam wawasan kebangsaan yakni unggul dalam spiritual, intelektual dan humanitas. Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai gerakan kemahasiswaan yang konstruktif, kerja kreatif, memikirkan nasib bangsa, memikirkan nasib mahasiswa, memikirkan nasib ayahanda dan ibunda, memikirkan nasib ummat manusia dan dunia, adalah tugas utama ikatan. Proses pemikiran ini merupakan langkah pengkajian yang perlu dilakukan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) untuk menelaah masalah kehidupan yang tengah dirundung segenap insan, dari sanalah fungsi gerakan kemahasiswaan yakni memberikan solusi dan pencerahan dari masalah yang ada. Selama saya mengikuti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), saya tidak hanya belajar kemuhammadiyahan, tetapi juga belajar banyak hal. Pertama, saya dapat belajar tentang kepemimpinan, dalam pelaksanaannya sering terlatih mengungkapkan argumen di depan orang lain maupun mengarahkan anggota lain ketika menggelar sebuah acara. Saat mencari pekerjaan, kemampuan kepemimpinan sangat berguna sebagai nilai tambah pribadi kita. Kedua, belajar mengelola waktu, waktu antara kuliah dengan organisasi harus seimbang. Keduanya harus dapat berjalan beriringan. Pada awalnya akan kewalahan mengatur waktu kuliah dan berorganisasi. Namun, lama-kelamaan menjadi terbiasa. Dampak positifnya, pola tersebut bisa saya bawa ke kehidupan sehari-hari. Ketiga, melatih sikap bermasyarakatan. Dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) saya dilatih berhubungan dengan beragam karakter orang. Tidak hanya teman satu angkatan namun juga dari jurusan dan angkatan lain. Sehingga meluaskan pengetahuan tentang bermacam tipikal orang. Keempat, melatih memecahkan masalah, dalam sebuah organisasi pasti akan menghadapi sebuah masalah, mau tidak mau masalah tersebut harus bisa dicari jalan keluarnya. Pada saat di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) saya belajar hal tersebut, bagaimana menghadapi sebuah masalah dan bagaimana cara mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Sejak awal masuk Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), saya lansung dipercaya untuk menjadi sekretaris panitia dalam agenda Daru Arqam Dasar (DAD). Pengalaman organisasi merupakan hal yang sangat berharga bagi saya, karena dengan mengikuti beberapa organisasi saya mendapat ilmu atau pengalaman yang saya tidak dapat di lingkungan kampus. Meskipun saya aktif di organisasi, saya masih dapat nilai yang memuaskan, dan itu menjadikan saya sebagai generasi unggul kebanggaan bangsa Indonesia. Generasi unggul tentu saja memiliki definisi yang beragam dan subjektif. Kembali lagi, menisbatkan diri sebagai generasi unggul kebanggaan bangsa Indonesia rasanya cukup berat, tetapi saya bisa menegaskan bahwa saya adalah salah satu pemuda yang sedang menyiapkan diri untuk berkontribusi sesuai dengan kapasitasnya sebagai mahasiswa, karena generasi unggul kebanggaan bangsa Indonesia tidak ada artinya tanpa memberikan manfaat untuk orang lain di sekitarnya, sekecil apapun itu. Dimulai dari hal kecil kita jadikan negara Indonesia menjadi negara maju.