Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alami, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Atas segala karunia
nikmat-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul
“OSI Layer” disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Telekomunikasi Dasar yang
diampu oleh Bapak Johan Pamungkas, M.T.

Makalah ini berisi tentang pengertian, cara kerja serta penerapan penggunaan OSI Layer dalam
telekomunikasi dasar. Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sekalian.

Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari karya ini.

Temanggung, 17 September 2018

Azzubair Ibrahim Al-Islamy

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan mengenai OSI LAYER. OSI Reference Model for open
networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International
Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari
Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven
layer model). Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung
kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang
interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat
banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak
perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari
tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan
dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing.
Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung
melalui serentetan protokol dan standard.
1.2 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari OSI Layer
2) Mengerti Bagian-bagian dari OSI Layer
3) Memahami perbedaan karakteristik OSI Layer dan TCP/IP
4) Mengetahui kelebihan dan kekurangan OSI Layer
1.3 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan OSI Layer
2) Sebut dan jelaskan bagian-bagian dari OSI Layer
3) Jelaskan karakteristik OSI Layer
4) Jelaskan kelebihan dan kekurangan OSI Layer

BABII
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian OSI Layer
OSI atau Model Open Systems Interconnection diciptakan oleh International Organization for
Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data
berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat
berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer ” dan “lower layer ”. “Upper layer” fokus pada
applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian
utama yang menjadi per hatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi
data melalui jaringan aktual.
OSI layer membagi proses komunikasi menjadi tujuh lapisan. Setiap lapisan berfungsi untuk melakukan
fungsi-fungsi spesifik untuk mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus juga menawarkan layanan untuk

7
lapisan yang ada di bawahnya. Tiga lapisan terbawah akan fokus pada melewatkan trafik melalui jaringan
kepada suatu sistem yang terakhir. Empat lapisan teratas akan bermain pada sistem terakhir untuk
menyelesaikan proses komunikasinya.
Pembagian tersebut memiliki kelebihan sebagai berikut:
 Membuat komunikasi jaringan ke bagian yang lebih sederhana.
 Membuat standard untuk komponen jaringan yang memungkinkan pengembangan dan dukungan
multiple-vendor.
 Memungkinkan hardware dan software jaringan yang berbeda untuk berkomunikasi satu dengan
yang lain.
 Mencegah efek perubahan dalam sebuah layer mempengaruhi layer yang lain,sehingga dapat
perkembangan lebih cepat.

Model OSI di buat untuk mengatasi berbagai kendala Internetworking akibat perbedaan arsitektur dan
protokol jaringan. Dahulu, komunikasi antarkomputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan.
Masing-masing vendor menggunakan protokol dan format data yang berbeda-beda. Sehingga
International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang di kenal
sebagai Open System Interconection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan
komputer-komputer dari vendor yang berbeda.
Lapisan-lapisan dari OSI/ISO,antara lain:
1) Physical /fisik, lapisan 1.
2) Data link, lapisan 2;
3) Network, lapisan 3;
4) Transport, lapisan 4;
5) Session, lapisan 5;
6) Presentation /presentasi, lapisan 6;
7) Application /aplikasi), lapisan 7;

2.2 Bagian-bagian dari OSI Layer


OSI Model dibagi menjadi 7 Layer, dengan karakteristik dan fungsiya masing masing. Tiap layer harus
dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui sederetan
protocol dan standar. berikut bagian-bagian layer dan fungsinya dalam OSI model :

7
2.2.1 Application
Application layer menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer ini bertanggungjawab atas
pertukaran informasi antara program computer, seperti program e-mail dan service lain yang berjalan di
jaringan seperti server printer atau aplikasi computer l;ainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan
aplikasi dengan fungsionalitas jaringan. Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan
kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protocol yanmg berada dalam lapisan ini adalah HTTP,
FTP, SMTP, dan NFS.
2.2.2 Presentation
Presentation layer ini bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan di format untuk transfer data.
Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .GIF dan .JPG untuk gambar layer ini membentuk
kode konversi, trnslasi data, enkripsi dan konversi. selain itu layer ini berfungsi untuk mentranslasikan
data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui
jaringan. Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director (redictor Software).
Seperti layanan worksatation dalam Windows NT) dan juga Network Shell ( semacam Virtual Network
Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP).
2.2.3 Session
Session layer menentukan bagaimna dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi.
Bagaimna mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer di sebut “session”. Session Layer
berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau di hancurkan. Selain
itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
2.2.4 Transport Layer
Transport layer yang mendefinisikan managemen dari virtual circuit antar host dalam jaringan yang
mengandung rangkain protocol dan permasalahan transprotasi data atau dengan kata lain untuk memecah
data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat
disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, Pada level ini juga membuat sebuah tanda
bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-
paket yang hilang di tengah jalan, selain itu di layer ini juga diatur arus koneksi dan pengendalian error
dalam proses pengiriman paket data seperti TCP, UDP dan SPX.
2.2.5 Network Layer
Network layer yang mendefinisikan akhir pengiriman paket data dimana computer mengidentifikasi
logical address sepert IP Adreses, bagaimana menuruskan / routing (oleh router), dan untuk siapa
pengiriman paket data tersebut.Layer ini juga mendefinisikan fragmentasi dari sebuah paket dengan
ukuran unit yang lebih kecil.
Contoh Network Layer : Router.

7
2.2.6 Data Link Layer
Data Link layer yang menspesifikan pada bagaimana paket manakah data akan didistribusikan / ditransfer
melalui media particular. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan
perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan
bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi.
Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control
(LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Contoh Data Link Layer : Ethernet, Hub, dan switch
2.2.7 Physical Layer
Physical Layer terendah yang mendefinisikan media fisik dari transmisi paket data dimana protocol
digunakan seperti Ethernet pinout, Kabel UTP (RJ45, RJ48 dll. Berfungsi untuk mendefinisikan media
transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau
Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana
Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Contoh Physical Layer : Kabel dan konektor.

2.3 Perbedaan Karakteristik OSI Layer dengan TCP/IP

2.3.1 Karakteristik OSI Layer

Agar komunikasi data dapat berjalan dan berinteraksi melalui jaringan maka dikembanganlah model
arsitektur jaringan dan salah satunya yang kita kenal yaitu Model referensi jaringan terbuka atau biasa
disebut Model OSI (Open System Interconnected). Model ini dikembangkan oleh badan ISO
(International Organization for Standarization) tahun 1974 di Eropa dan kemudian baru diadopsi pada
tahun 1977. Dibanding dengan model TCP/IP yang memiliki 5 layer model OSI memiliki layer sebanyak
7 buah.

Gambar 1
7
Tiap layer memiliki fungsi berbeda dan bersifat independen. namun tiap layer menyediakan service ke
layer diatasnya ataupun layer dibawahnya. Jadi,misalkan pada layer Transport tidak akan peduli
bagaimana kerja layer lainnya namun layer Transport bergantung untuk mendapatkan service dari layer
lainnya. Setiap layer memiliki PDU (Protokol Data Unit). Dan data akan mengalami proses enkapsulasi
(misal, Information->Data; Data->Segment).

2.3.2 Karakteristik TCP/IP


Model referensi DARPA ini telah dikembangkan sebelum munculnya model OSI. Jadi ini adalah model
pertama untuk memudahkan kita memahami konsep jaringan. Model ini dikembangkan oleh Departemen
Pertahanan Amerika (DOD) akhir 1960-an. Model ini berbasis 5 layer, tetapi ada juga orang yang
meringkas Data Link layer menjadi satu dengan Physical Layer dan dinamakan Network Interface Layer
sehingga diringkas menjadi 4 layer.

Gambar 2

2.4 Kelebihan dan Kekurangan OSI Layer

2.4.1 Kelebihan atau Keuntungan OSI Layer


1) Memberikan pemahaman bersama dan referensi umum tentang networking kepada para
professional di bidang networking.
2) Membagi tugas pada masingmasing layer.
3) Memungkiinkan spesialisasi yang berbeda pada masingmasing layer.
4) Dapat dijadikan bahan pertinmbangan dalam troubleshoot masalah.
5) Meningkatkan standar interoperabilitas antara jaringan dan perangkat.

2.4.2 Kekurangan OSI Layer


1) Lapisan OSI bersifat teoritis dan tidak benar–benar melakukan fungsi yang sebenarnya.
2) Implementasi dalam dunia industri jaringan memiliki hubungan yang sama persis dengan
lapisan pada OSI Layer.
3) Protokol yang berbeda dalam stack melakukan fungsi yang berbeda yang membantu mengirim
atau menerima pesan keseluruhan.
4) Protokol yang berbeda – beda fungsinya pada tiap lapisan dapat mengirimkan atau menerima
pesan.
5) Perubahan pada suatu protokol tidak bersifat menyeluruh ke semua bagian.
7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
lapisan aplikasi adalah lapisan OSI yang paling dekat dengan pengguna akhir, yang berarti bahwa baik
aplikasi OSI layer dan pengguna berinteraksi langsung dengan aplikasi perangkat lunak. Lapisan ini
berinteraksi dengan aplikasi perangkat lunak yang mengimplementasikan komponen berkomunikasi.
Program aplikasi tersebut berada di luar lingkup model OSI. Aplikasi-lapisan fungsi biasanya termasuk
mengidentifikasi mitra komunikasi, menentukan ketersediaan sumber daya, dan komunikasi sinkronisasi.
Bila mengidentifikasi mitra komunikasi, lapisan aplikasi menentukan identitas dan ketersediaan mitra
komunikasi untuk sebuah aplikasi dengan data untuk mengirimkan. Ketika menentukan ketersediaan
sumber daya, lapisan aplikasi harus memutuskan apakah cukup atau jaringan komunikasi yang diminta
ada. Dalam sinkronisasi komunikasi, semua komunikasi antara aplikasi yang membutuhkan kerjasama
yang dikelola oleh lapisan aplikasi. Beberapa contoh aplikasi-lapisan implementasi juga meliputi:
 Pada tumpukan OSI:
- FTAM File Transfer Protocol Access dan Manajemen
- X.400 Mail
- Manajemen Informasi umum Protokol (CMIP)
-
 Pada TCP / IP stack:
- Hypertext Transfer Protocol (HTTP),
- File Transfer Protocol (FTP),
- Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)
- Simple Network Management Protocol (SNMP).

7
DAFTAR PUSTAKA

Sukaridhoto, Sritrusta, ST. Ph.D. 2014. Buku Jaringan Komputer I. Surabaya : Pendidikan Elektronik
Negeri Surabaya.
Surjono Herman Dwi P.Hd. 2007. Elektronika Teori dan Terapan. Jogjakarta : Cerdas Ulet Kreatif.
Wiley, John. 2005. Fundamentals of Telecommunication Second Edition. New Jersey : John Wiley &
Sons, Inc.
Santoso Gatot, Teknik Telekomunikasi.

7
DAFTAR ISI

Daftar Isi....................................................................................................................................................i
Kata Pengantar .......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….........1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………………......1
1.3 Rumusan Masalah……………………………………………………………………............1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................................1
2.1 Pengertian OSI Layer……….………………………………………………………...……1
2.2 Bagian-bagian OSI Layer......................................................................................................2
2.2.1 Application…………...………………….....………………………………….....3
2.2.2 Presentation……………………..…………….…………………...…………......3
2.2.3 Session..……………………………………………………....……………….....3
2.2.4 Trasnport Layer..………………………………………………………………....3
2.2.5 Network Layer………………………….………………………………..………3
2.2.6 Data Link Layer………………………………………………………………….4
2.2.7 Physical Layer……………………………………………………………………4
2.3 Perbedaan Karakteristik OSI Layer dengan TCP/IP
2.3.1 Karakteristik OSI Layer……………………………...………………………..…4
2.3.2 Karakteristik TCP/IP…………………………………………...……………..….5
2.4 Kelebihan dan Kekurangan OSI Layer
2.4.1 Kelebihan OSI Layer…….…………………………………………..……….….5
2.4.2 Kekurangan OSI Layer……...………………………………………….………..5

BAB III PENUTUP..................................................................................................................................6


3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………….……….7

Anda mungkin juga menyukai