TENTANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.ZAINAL UMAR SIDIKI
1
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4585);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Tekhnis penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
2
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228/MENKES/SK/III/2002 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib
Dilaksanakan Daerah;
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3
BAB II
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
Pasal 3
Setiap jenis dan mutu pemberian pelayanan masyarakat pada Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.Zainal Umar Sidiki, harus mendasarkan pada standar pelayanan minimal.
Pasal 4
Jenis,mutu,indikator kinerja dan pemenuhan standar pelayanan yang diberikan oleh setiap
petugas pelayanan,sebagaimana diatur dalam lampiran Peraturan Bupati ini.
BAB III
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 5
Peran serta masyarakat dalam pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Zainal Umar Sidiki adalah menerima pelayanan,memberikan pendapat
berkenaan dengan tingkat kepuasan serta turut mengawasi kinerja pelaksanaan standar
pelayanan minimal.
Pasal 6
Masyarakat sebagai penerima pelayanan dasar di bidang kesehatan memiliki hak yaitu:
a. Menerima pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkesinambungan
b. Menerima pelayanan manajemen rumah sakit, pelayanan medik, pelayanan
penunjang dan pelayanan keperawatan yang bermutu dan sesuai standar
pelayanan minimal.
Pasal 7
Pelayanan dasar sebagaimana dimaksud pada pasal 6 apabila tidak dilaksanakan sesuai
ketentuan maka masyarakat dapat melaporkan kepada Pemerintah Kabupaten untuk
ditindak lanjuti pengaduannya.
4
BAB IV
MEKANISME PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pasal 8
Mekanisme pelaksanaan standar pelayanan minimal dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum
Dr. Zainal Umar Sidiki dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Zainal Umar Sidiki menetapkan program
dan kurun waktu pencapaiam Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum
Daerah Dr.Zainal Umar Sidiki;
b. Direktur Rumah Sakit Umum Dr. Zainal Umar Sidiki melakukan
sosialisasi,diseminasi, pelatihan, bimbingan dan lokakarya dalam rangka
pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Zainal
Umar Sidiki;
c. Direktur Rumah Sakit Umum Dr. Zainal Umar Sidiki melakukan pengkajian dan
mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.Zainal Umar Sidiki;
d. Direktur Rumah Sakit Umum Dr. Zainal Umar Sidiki melakukan survey kepuasan
masyarakat secara berkala terhadap pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Zainal Umar Sidiki;
Pasal 9
BAB V
PENGORGANISASIAN
Pasal 10
5
BAB VI
PELAKSANAAN
Pasal 11
Standar pelayanan minimal yang ditetapkan pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Zainal
Umar Sidiki sebagaimana diatur dalam lampiran Peraturan Bupati ini, merupakan acuan
dalam perencanaan program pencapaian target pelayanan yang telah ditetapkan.
Pasal 12
BAB VII
PEMBINAAN
Pasal 13
Pasal 14
BAB VIII
PENGAWASAN
Pasal 15
6
Pasal 16
Pasal 17
BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 18
Semua biaya yang timbul akibat pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat untuk
pencapaian target sesuai Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Zainal Umar Sidiki dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Gorontalo Utara
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Pada tanggal..........................
7
..............................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pelayanan publik saat ini semakin mendapat tekanan dari
berbagai pihak,khususnya dari kalangan masyarakat. Dimana tingkat kesadaran hukum dan
tuntutan masyarakat semakin tinggi seiring dengan kemajuan tekhnologi,keterbukaan
informasi,perkembangan ilmu pengetahuan dan modernisasi bahkan efek dari globalisasi.
Sehingga lahirlah berbagai isu yang semakin merebak dan mencuat ke permukaan.
Keadaan ini merupakan tantangan sekaligus merupakan beban yang tidak ringan
bagi pemerintah, baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sehingga
sangatlah relevan dan tepat jika pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara,yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Intinya adalah bagaimana pemerintah mencari solusi agar institusi pelayanan
publik bisa berkinerja tinggi sesuai dengan tuntutan masyarakat saat ini. Pengelolaan
keuangan yang kaku dan tata cara birokratis sudah dirasakan menjadi penghambat dalam
proses pelayanan publik yang dilakukan pemerintah. Tidak tepat waktu, tidak tepat
sasasaran, tidak strategis, tidak disiplin,berkinerja buruk, bahkan memeperlihatkan
pendapatan yang buruk pula,merupakan inti permasalahan yang mulai dicarikan solusinya.
Berkaitan dengan keleluasaan dalam menggunakan pendapatannya, Badan
Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainal Umar Sidiki Kabupaten
Gorontalo Utara merupakan salah satu institusi pemerintah yang memiliki tanggung jawagb
untuk meningkatkan kinerja pelayanan,kinerja keuangan,kinerja manfaat bagi masyarakat.
Dan kinerja ini sangatlah erat kaitannya dengan standar kinerja yang harus ditetapkan secara
tepat,yang lambat laun ditaergetkan mendekati standar yang dibutuhkan atau yang
diinginkan masyarakat pada umumnya secara minimal.
Karenanya Standar Pelayanan Minimal (SPM),merupakan perangkat penting agar
kinerja tersebut dapat diukur secara dan dapat dipertanggung gugatkan kepada masyarakat
pengguna secara transparan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar
Pelayanan Minimal, bahwa SPM adalah ketentuan minimal tentang jenis pelayanan
diperoleh setiap warga negara secara minimal. Sedangkan pelayanan dasar adalah jenis
pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
kehidupan sosial, ekonomi, dan pemerintahan.
SPM lebih berbicara kewajiban ketimbang berbicara untung rugi,sebab sudah
merupakan kewajiban utama bahwa bahwa pemerintah adalah abdi masyarakat yang
memberikan pelayanan dan pengayoman secara menyeluruh kepada masyarakat. Dengan
8
demikian yang perlu dihitung bukanlah keuntungan secara ekonomi akan tetapi
bagaimanacost benefit rationya. Artinya sejauh mana biaya yang dikeluarkan oleh
pemerintah baik pusat maupun daerah yang dapat memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi masyarakat.
Dengan kalimat lain bahwa SPM dapat dijadikan patokan mutu pelayanan yang
relatif dan minimal aman bagi para pelanggan untuk dimanfaatkan, dan relatif dapat
meningkatkan persepsi predikat berkelas atau peningkatan brand image di masyarakat.
Disinilah inti permasalahan yang seharusnya dipahami oleh semua pihak,bahwa
berhasil atau tidaknya institusi pelayanan bukanlah hanya diukur dengan keberhasilannya
dalam meningkatkan PAD, akan tetapi harus pula diukur dengan manfaatnya bagi
masyarakat.
B. Tujuan Penyusunan SPM
Tergambarnya Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dalam bentuk dokumen
C. Pengertian
a. Umum
SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak di peroleh setiap warga secara minimal.
b. Khusus
1) Merupakan alat untuk mengukur kinerja secara baik
2) Sebagai alat perencanaan bisnis dan anggaran
3) Sebagai alat pengendali mutu pelayanan
D. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesi Tahun 1992 Nomor 100,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3409);
9
6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4585);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Tekhnis penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
10
BAB 2
SISTEMATIKA DOKUMEN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT
Sistematika Penyusunan dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit meliputi :
1. Pendahuluan
2. Sistematika Dokumen Standar Pelayanan Minimal
3. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
a. Jenis Pelayanan Rumah Sakit
b. Standar Pelayanan Minimal Tiap Pelayanan
4. Penutup
5. Lampiran
11
BAB 3
12
diharuskan membayar uang h. 100%
muka
13
pendidikan
DIII
14
N Jenis Indikator Kinerja Standar
O Pelayananan (SPM)
1 2 3 4
d. Tidak adanya kejadian operasi d. 0 %
salah orang
e. Tidak adanya kejadian e. 0 %
tertinggalnya benda asing/lain
pada tubuh pasien
f. Komplikasi anastesi karena f. 0 %
overdosis,reaksi anastesi dan
salah penempatan endotracheal
tube
g. Tidak adanya kejadian salah g. 0 %
tindakan pada operasi
5 Persalinan a. Kejadian kematian ibu karena a. Kasus :
dan persalinan 1. Pendarahan ≤
perinatologi b. Pemberi pelayanan persalinan 1%
normal 2. Pre-eklampsia
c. Pemberi pelayanan persalinan ≤1%
dengan penyulit 3. Sepsis ≤0,2 %
d. Kemampuan menangani BBLR b. Petugas
1500 gr -2500 gr 1. Dokter Sp.OG
e. Pertolongan persalinan melalui 2. Dokter umum
seksio cesaria terlatih
f. Kepuasan pelanggan (asuhan
g. Keluarga Berencana: persalinan
Persentase KB normal)
(vasektomi & tubektomi) 3. Bidan
yang dilakukan oleh c. Tim PONEK
tenaga kompeten yang terlatih
Presentase peserta KB d. 100%
mantap yang mendapat
konseling KB mantap e. ≤ 20 %
oleh bidan terlatih
f. ≥ 80%
g. 100%
15
pemberian hasil pemeriksaan
laboratorium
d. Peralatan laboratorium yang d. 100%
terkalibrasi tepat waktu sesuai
dengan ketentuan kalibrasi
e. Kepuasan pelanggan e. ≥ 80%
8 Farmasi a. Waktu tunggu pelayanan : a. Waktu :
1. Obat jadi 1. ≤ 30 menit
2. Obat racikan 2. ≤ 60 menit
b. Tidak adanya kejadian kesalahan b. 100 %
pemberian obat
c. Penulisan resep sesuai c. 100 %
formularium
d. Penulisan resep obat generik d. 95 %
e. Kepuasan pelanggan e. ≥ 80 %
9 Gizi a. Ketepatan waktu pemberian a. 97 %
makanan kepada pasien
b. Sisa makanan yang tidak b. ≤ 20 %
termakan oleh pasien
c. Tidak adanya kejadian kesalahan c. 100 %
pemberian diet
d. Jumlah konsultasi gizi rawat inap d. 95 %
yang dilayani
10 Pelayanan a. Pelayanan terhadap pasien a. 100%
Keluarga keluarga miskin yang datang ke
Miskin Rs pada setiap unit
11 Rekam a. Kelengkapan pengisian rekam a. 100 %
Medis medik 24 jam setelah selesai
pelayanan
b. Kelengkapan Informed Concent b. 100 %
setelah mendapatkan informasi
yang jelas
c. Waktu penyediaan dokumen c. ≤ 10 menit
rekam medik pelayanan rawat
jalan
d. Waktu penyediaan dokumen d. ≤ 15 menit
rekam medik rawat inap
16
infeksius sesuai dengan aturan 2. COD <80 mg/l
3. TSS <30 mg/l
4. PH 6-9
e. 100 %
13 Administrasi a. Tindak lanjut penyelesaian hasil a. 100%
dan pertemuan pimpinan
Manajemen b. Kelengkapan laporan b. 100%
akuntabilitas kinerja
c. Ketepatan waktu pengusulan c. 100%
kenaikan pangkat
d. Ketepatan waktu pengurusan gaji d. 100%
berkala
e. Karyawan yang mendapat e. ≥ 50 %
pelatihan minimal 20 jam
setahun
f. Cost recovery f. ≥ 40 %
g. Ketepatan waktu penyusunan g. 100 %
laporan keuangan
h. Ketepatan waktu pemberian h. ≤ 2 jam
informasi tentang tagihan pasien
rawat inap
i. Ketepatan waktu pemberian i. 100%
imbalan (insentif/jasa) sesuai
kesepakatan waktu
14 Ambulance/ a. Waktu pelayanan a. 24 jam
Kereta Jenazah ambulance/kereta jenazah
b. Kecepatan memberikan b. ≤ 30 menit
pelayanan ambulance/kereta
jenazah di Rumah Sakit
15 Transfusi a. Kebutuhan darah bagi setiap a. 100% terpenuhi
Darah pelayanan transfusi
b. Kejadian reaksi transfusi b. < 0,01 %
17
Infeksi (PPI) c. Tersedia Alat Pelindung Diri di c. 60 %
setiap instalasi/departemen
d. Kegiatan pencatatan dan d. 75 %
pelaporan infeksi
nosokomial/HAI (Health care
associated infection) di RS
(minimal 1 parameter)
BAB 4
PENUTUP
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karuniaNya yang telah diberikan sehingga tim penyusn SPM dapat menyelesaikan Pedoman
standar Pelayanan Minimal Badan Pelayanan Rumah Sakit Umum Dr.Zainal Umar Sidiki
Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2015.
Dokumen SPM ini disusun sebagai syarat institusi pemerintah yang akan menjadi
BLU (Badan Layanan Umum), yang berarti bahwa pemerintah memberikan kelonggaran dan
18
jalan keluar bagi institusi pelayanan publik pemerintah agar bisa melakukan bisnis secara
sehat dan berdampak pada meningkatnya mutu pelayanan.
Badan Pelayanan Rumah Sakit Umum Dr.Zainal Umar Sidiki Kabupaten Gorontalo
Utara merupakan pelayanan publik pemerintah yang mempunyai tanggung jawab dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kabupaten Gorontalo Utara. Pelaksanaan
tanggung jawab pelayanan terhadap masyarakat tertuang dalam pedoman standar Pelayan
Minimal Badan Pelayanan RSUD Dr.Zainal Umar Sidiki Kabupaten Gorontalo Utara Tahun
2015.
SPM ini tersusun atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini tim penyusun mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya penyusunan pedoman
SPM ini.
Tim penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan pedoman standar pelayanan
minimal ini masih jauh dari kesempurnaan,untuk itu saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari pembaca sangat kami harapkan.
Wassalam.
BAB 5
LAMPIRAN
19
Tujuan Tersedianya pelayanan Gawat Darurat oleh tenaga
ATLS/BTLS/ACLS/PPGD
ATLS/BTLS/ACLS/PPGD
kegawatdaruratan
Standar 100 %
Dimensi Keterjangkauan
Tujuan Tersedianya pelayanan gawat darurat 24 jam di
setiap rumah sakit
Definisi oerasional Jam buka 24 jam adalah gawat darurat selalu siap
memberikan pelayanan selama 24 jam penuh
20
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif jam buka gawat darurat dalam satu
bulan
Denominator Jumlah hari dalam satu bulan
Sumber data Laporan bulanan
Standar 24 jam
Penanggung jawab Kepala Instalasi Gawat Darurat
dan pengumpul
data
21
Frekuensi Setiap enam bulan
pengumpulan data
Periode analisis Setiap enam bulan
Standar 100 %
22
pengumpulan data
Periode analisa Tiga bulan sekali
23
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
6) Kepuasan pelanggan
Dimensi mutu Kenyamanan
24
pengumpulan data
Standar ≥ 80 %
25
Frekuensi Tiga bulan
pengumpulan data
Periode analisa Tiga bulan
26
Definisi operasional Uang muka adalah biaya yang harus dibayarkan
kepada pihak rumah sakit untuk mendapatkan
pertolongan medis
Standar 100%
27
jalan di rumah sakit yang dilayani oleh dokter
spesialis
Standar 100%
2) Ketersediaan pelayanan
Dimensi mutu Akses
28
Frekuensi Satu bulan
pengumpulan data
Periode analisa Tiga bulan
29
pelayanan rawat jalan oleh tenaga spesialis. Jam buka
08.00 s/d 14.00 setiap hari kerja kecuali Jum’at 08.00
s/d 11.00
Standar 100 %
30
Definisi operasional Waktu tunggu tanpa tindakan adalah waktu yang
diperlukan oleh pasien mulai pendaftaran sampai
mendapatkan pelayanan oleh dokter spesialis
Standar ≤ 60 menit
31
Definisi operasional Waktu tunggu dengan tindakan adalah waktu yang
diperlukan oleh pasien mulai pendaftaran sampai
mendapatkan pelayanan dokter spesialis dan
dilakukan tindakan.Antara lain :
1. Tindakan di poli THT
2. Tindakan di poli Mata
3. Tindakandi poli Bedah
6) Kepuasan pelanggan
Dimensi mutu Kenyamanan
32
Definisi operasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Standar ≥ 80%
33
mikroskopis pada pasien rawat jalan
Standar 100%
34
rumah sakit
Standar 100%
35
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat inap oleh tenaga yang
kompeten
36
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat inap yang terkoordinasi
untuk menjamin kesinambungan pelayanan
Standar 100 %
37
Tujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat inap yang minimal
harus ada di rumah sakit
38
Dimensi mutu Akses, kesinambungan pelayanan
39
Dimensi mutu Keselamatan,kenyamanan
Standar ≤ 1,5 %
40
Dimensi mutu Keselamatan pasien,kenyamanan
Standar ≤ 1,5 %
41
7) Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berkahir kecatatan/kematian
Dimensi mutu Keselamatan pasien
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala ruangan ,kepala instalasi rawat inap, tim mutu
pengumpul data
42
8) Kematian pasien ≥ 48 jam perawatan
Dimensi mutu Keselamatan dan efektivitas
Standar ≤ 0,24 %
43
9) Kejadian pasien pulang atas permintaan sendiri
Dimensi mutu Efektifitas,kesinambungan pelayanan
Standar ≤5%
44
10) Kepuasan pelanggan
Dimensi mutu Kenyamanan
Standar 90 %
45
11) Ketersediaan pelayanan rawat inap di rumah sakit yang memberikan
pelayanan jiwa
Dimensi mutu Akses
46
12) Penegakan diagnosa TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB/foto thoraks
Dimensi mutu Efektifitas , keselamatan
Standar 100%
47
13) Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit
Dimensi mutu Efektifitas
Standar 100 %
48
4. SPM BEDAH SENTRAL
1) Waktu tunggu operasi elektif sejak pasien rawat inap
Dimensi mutu Efektifitas,kesinambungan pelayanan dan efisiensi
Standar ≤ 2 hari
49
2) Kejadian kematian di meja operasi
Dimensi mutu Keselamatan, efektivitas
Standar ≤1%
50
3) Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
Dimensi mutu Keselamatan pasien
Standar 0%
51
4) Tidak adanya kejadian operasi salah orang
Dimensi mutu Keselamatan pasien
Standar 0%
52
5) Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien
Dimensi mutu Keselamatan pasien
Standar 0%
53
6) Komplikasi anastesi karena overdosis,reaksi anastesi dan salah
penempatan endotracheal tube
Dimensi mutu Keselamatan pasien
Standar 0%
54
7) Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
Dimensi mutu Keselamatan pasien
Standar 0%
55
5. SPM PERSALINAN DAN PERINATOLOGI
1) Kejadian kematian ibu karena persalinan
Dimensi mutu Keselamatan
56
2) Pemberi pelayanan persalinan normal
Dimensi mutu Kompetensi tekhnis
57
3) Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
Dimensi mutu Kompetensi tekhnis
58
4) Kemampuan menangani BBLR 1500-2500 gr
Dimensi mutu Efektivitas, keselamatan
Definisi operasional BBLR adalah bayi lahir dengan berat badan sekitar
1500- 2500 gr
Standar 100 %
59
5) Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria
Dimensi mutu Efektifitas, keselamatan,efisiensi
Standar ≤ 20 %
60
6) Kepuasan pelanggan
Dimensi mutu Kenyamanan
Standar ≥ 80 %
61
7) Persentase KB (vasektomi & tubektomi) yang dilakukan oleh tenaga
kompeten
Dimensi mutu Mutu dan kesinambungan pelayanan
Standar 100 %
62
8) Persentase peserta KB mantap yang mendapat konseling KB mantap oleh
bidan terlatih
Dimensi mutu Mutu dan kesinambungan pelayanan
Standar 100 %
63
6. SPM RADIOLOGI
1) Waktu tunggu hasil pelayanan thoraks foto
Dimensi mutu Efektifitas,keseinambungan pelayanan,efisiensi
Standar ≤ 3 jam
64
2) Pelaksana ekspertisi
Dimensi mutu Kompetensi tekhnis
65
3) Kejadian kegagalan pelayanan rontgen
Dimensi mutu Efektifitas dan efisiensi
Numerator Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dalam satu
bulan
Standar ≤2%
66
4) Kepuasan pelanggan
Dimensi mutu Kenyamanan
Standar ≥ 80 %
67
7. SPM LABORATORIUM DAN PATOLOGI KLINIK
1) Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
Dimensi mutu Efektifitas,kesinambungan pelayanan,efisiensi
68
2) Pelaksana ekspertisi
Dimensi mutu Kompetensi tekhnis
Standar 100 %
69
3) Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium
Dimensi mutu Keselamatan
Standar 0%
70
4) Peralatan laboratorium yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan
ketentuan kalibrasi
Dimensi mutu Keselamatan dan efektifitas
Standar 100 %
71
5) Kepuasan pelanggan
Dimensi mutu Kenyamanan
Standar ≥ 80 %
72
8. SPM FARMASI
1) Waktu tunggu pelayanan obat jadi di instalasi farmasi
Dimensi mutu Efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan obat di
instalasi farmasi
Standar ≤ 30 menit
73
2) Waktu tunggu pelayanan obat racikan di instalasi farmasi
Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan,efisiensi
Standar ≤ 60 menit
74
3) Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
Dimensi mutu Keselamatan dan kenyamanan
Standar 100%
75
4) Penulisan resep sesuai formularium
Dimensi mutu Efisiensi
Standar 100 %
76
5) Penulisan resep obat generik
Dimensi mutu Efisiensi,rasionalisasi peresepan
Definisi operasional Obat generik adalah resep obat dengan nama kimia
obat
Standar 95 %
77
6) Kepuasan pelanggan
Diemnsi mutu Kenyamanan
Standar ≥ 80 %
78
9. SPM GIZI
1) Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
Dimensi mutu Efektifitas, akses, kenyamanan
Standar 97 %
79
2) Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
Dimensi mutu Efektifitas, efisiensi
Standar ≤ 20 %
80
3) Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet
Dimensi mutu Keamanan, efisiensi
Standar 100 %
81
4) Jumlah konsultasi gizi rawat inap yang dilayani
Dimensi mutu Kesinambungan pelayanan
Standar 100 %
82
10. SPM PELAYANAN KELUARGA MISKIN
1) Pelayanan terhadap pasien keluarga miskin yang datang ke RS pada setiap
unit
Dimensi mutu Akses
Standar 100 %
83
11. SPM REKAM MEDIS
1) Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
Dimensi mutu Kesinambungan riwayat penyakit pasien dan
kerahasiaan status rekam medik
Definisi operasional Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang
telah diisi lengkap oleh medis, perawat dan non
medis dalam waktu ≤ 24 jam setelah selesai
pelayanan meliputi anamnesis,rencana
asuhan,pelaksanaan asuhan,tindak lanjut dan resume
Standar 100 %
84
2) Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas
Dimensi mutu Keselamatan
Standar 100 %
85
3) Waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat jalan
Dimensi mutu Efektifitas, kenyamanan, efisiensi
86
4) Waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat inap
Dimensi mutu Efektivitas, kenyamanan, efisiensi
87
12. SPM IPSRS dan pengelolaan limbah
1) Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat
Dimensi mutu Efektifitas, efesiensi,kesinambungan pelayanan
Standar ≥ 80 %
88
2) Ketepatan waktu pemeliharaan
Dimensi mutu Efektivitas, efisiensi, kesenimbungan pelayanan
Standar 100 %
89
3) Alat ukur yang digunakan dalam pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai
dengan ketentuan kalibrasi
Dimensi mutu Efektivitas, keselamatan
Standar 100 %
90
4) Baku mutu limbah cair
Dimensi mutu Keselamatan
Definisi operasional Baku mutu adalah standar minimal pada limbah cair
yang dianggap aman bagi kesehatan, yang
merupakan ambang batas yang ditolerir dan diukur
dengan indikator :
BOD (biological oxygen demand) : < 30 mg/liter
COD (chemical oxygen demand) : < 80 mg/liter
TSS (total suspended solid) : < 30 mg/liter
PH : 6 – 9
91
5) Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan
Dimensi mutu Keselamatan
Standar 100%
92
13. SPM ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
1) Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan pimpinan
Dimensi mutu Efektivitas
Standar 100 %
93
2) Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
Dimensi mutu Efektivitas,efisiensi
Standar 100 %
94
3) Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
Dimensi mutu Efektivitas, efisiensi, kenyamanan
Standar 100 %
95
4) Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala
Dimensi mutu Efektifitas, kenyamanan
Definisi operasional Kenaikan gaji berkala adalah kenaikan gaji setiap dua
tahun sekali
Standar 100 %
96
5) Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun
Dimensi mutu Kompetensi tekhnis
Standar > 50 %
97
6) Cost recovery
Dimensi mutu Efisiensi, efektivitas
Standar ≥ 40 %
98
7) Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
Dimensi mutu Efektivitas
Standar 100 %
99
8) Ketepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap
Dimensi mutu Efektivitas, kenyamanan
Standar ≤ 2 jam
100
9) Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif/jasa) sesuai kesepakatan
waktu
Dimensi mutu Efektivitas
Standar 100 %
101
14. SPM AMBULANCE/ KERETA JENAZAH
1) Waktu pelayanan ambuance /kereta jenazah
Dimensi mutu Akses
Standar 24 jam
102
2) Kecepatan memberikan pelayanan ambulance / kereta jenazah di rumah
sakit
Dimensi mutu Kenyamanan, keselamatan
Standar ≤ 30 menit
103
15. SPM TRANSFUSI DARAH
1) Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi
Dimensi mutu Keselamatan dan kesinambungan pelayanan
Standar 100 %
104
2) Kejadian reaksi infeksi
Dimensi mutu Keselamatan
Standar 0,01 %
105
16. SPM LOUNDRY
1) Tidak adanya kejadian linen yang hilang
Dimensi mutu Efisiensi, efektivitas
Standar 100 %
106
2) Ketetapan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap
Dimensi mutu Efisiensi dan efektivitas
Standar 100 %
107
17. SPM PEMULASARAAN JENAZAH
1) Waktu tanggap (response time) pelayanan pemulasaran jenazah
Dimensi mutu Kenyamanan
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Standar ≤ 2 jam
108
18. SPM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
1) Ada anggota tim PPI yang terlatih
Dimensi mutu Kompetensi tekhnis
Standar ≥ 75 %
109
2) Tersedianya APD di setiap instalasi /departemen
Dimensi mutu Mutu pelayanan, keamanan pasien, petugas dan
pengunjung
Standar 60 %
110
3) Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial /HAI (Health Care
Associated Infection) di rumah sakit
Dimensi mutu Keamanan pasien, petugas dan pengunjung
Standar 75 %
111