PENDAHULUAN
Kesadaran wajib pajak atas fungsi perpajakan sebagai pembiayaan negara sangat
diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak (Jatmiko, 2006). Penelitian yang
dilakukan oleh Muliari dan Setiawan (2010) dan Santi (2012) menemukan bahwa kesadaran
wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Pelayanan fiskus
Jackson dan Milliron (1986), dalam tinjauan sebelumnya terhadap 43 studi kepatuhan
pajak yang dilakukan dari tahun 1974 hingga 1985, mengidentifikasi empat belas variabel kunci
dari perilaku kepatuhan, yang meliputi: usia; jenis kelamin; pendidikan; tingkat penghasilan;
sumber pendapatan; pendudukan; pengaruh teman sebaya; etika; keadilan; kompleksitas; kontak
Sikap pembayar pajak pada kepatuhan mungkin dipengaruhi oleh banyak faktor, yang
pajak dan / atau perilaku non-kepatuhan berbeda dari satu negara ke negara lain dan juga dari
satu individu ke yang lain (Kirchler, 2007). Mereka termasuk: persepsi pembayar pajak dari
sistem pajak dan Otoritas Pendapatan (Ambrecht, 1998); sikap teman / norma subyektif;
pemahaman pembayar pajak dari sistem pajak / undang-undang pajak (Silvani, 1992; Le Baube,
1992); motivasi seperti penghargaan (Feld, Frey dan Targler, 2006) dan hukuman seperti
hukuman (Allingham dan Sandmo, 1972); biaya kepatuhan (Slemrod, 1992; Le Baube, 1992);
upaya penegakan hukum seperti audit; kemungkinan deteksi; perbedaan lintas budaya; kontrol
perilaku yang dirasakan (Furnharn, 1983); etika / moral dari wajib pajak dan pemungut pajak;
pemerataan sistem pajak; faktor demografi seperti jenis kelamin, usia, pendidikan dan ukuran
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rosalina Novitasari (2015) dengan judul
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sosialisasi Perpajakan, Kualitas Pelayanan Pajak Pada
KepatuhanWajib Pajak di SAMSAT Semarang III, disimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak,
sosialisasi perpajakan, dan kualitas pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap kepatuhan
pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor di Kantor SAMSAT
Semarang III. Kesadaran wajib pajak dan sosialisasi perpajakan berpengaruh secara parsial, dan
Penelitian terdahulu yang dilakukan Muslikhatul Ummah (2015) dengan judul Pengaruh
Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak,Pengetahuan Perpajakan dan Pelayanan Fiskus terhadap
kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak. Pengetahuan perpajakan dan pelayanan fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap
Penelitian terdahulu yang dilakukan Harumi Nursellawati (2016) dengan judul Pengaruh
Kesadaran Wajib Pajak dan Pelayanan Fiskus terhadap Tingkat Kepatuhan Formal Wajib Pajak,
disimpulkan bahwa Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Formal
Wajib Pajak. Pelayanan Fiskus berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Formal Wajib Pajak.
Kesadaran Wajib Pajak dan Pelayanan Fiskus berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Pelayanan Fiskus terhadap Tingkat Kepatuhan Formal
Tabel 1.1
Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi di Kantor Pajak Pratama Karees Bandung
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas maka dapat dilihat bahwa dari tahun 2013 hingga 2015,
tingkat kepatuhan Wajib Pajak Pribadi di Kantor Pajak Pratama Karees Bandung semakin
menurun. Hal ini tentu membutuhkan suatu kajian agar hal tersebut tidak terjadi berlarut-larut.
Oleh karena itu, kondisi tersebut memberikan motivasi untuk dilakukannya penelitian mengenai
beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan formal Wajib Pajak di Kantor Pajak
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan Fiskus Terhadap