Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PROSES PEMBUATAN BATIK

TRADISIONAL

O
L
E
H

SMA TAMANSISWA
MOJOKERTO

M HARIS A H
11 IPS 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karna berkat rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “TEKNIK DAN
PROSES PEMBUATAN BATIK”.Kami sadar bahwa makalah kami ini masih jauh dari
sempurna, karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi oleh karena itu kami mohon
bantuan dari para pembaca .
Demikianlah makalah ini kami buat, jika da kesalahan dalam penulisan kami mohon
maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..........................................................................................................................
.1
DAFTAR
ISI....................................................................................................................................... 2
BAB I .
PENDAHULUAN....................................................................................................................
3
1. Latar
Belakang......................................................................................................................
3
2. Rumusan
Masalah................................................................................................................ 3
3. Tujuan..............................................................................................................................
.... 3
BAB II .
PEMBAHASAN......................................................................................................................
4
BAB III .
PENUTUP........................................................................................................................... 13
1. Kesimpulan......................................................................................................................
.. 13
2. Saran................................................................................................................................
.. 13
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Batik merupakan salah satu kekayaan seni warisan budaya masa
lampauyang telah menjadikan negara Indonesia memiliki ciri khas di
mancanegara. Perkembangan batik yang sudah menempuh perjalanan
berabad-abad silam telah melahirkan berbagai jenis dan corak batik yang
khas disetiap daerahnya, seperti batik jawa yang umumnya bergaya naturalis
dengan sentuhan warna-warna yang beragam. Teknik membatik yang paling
banyak digunakan di Indonesia yaitu batik tulis yang proses pembuatannya
menggunakan canting dan malam sebagai bahan dan alatnya.
2. Rumusan Masalah
1. Teknik apa yang digunakan dalam proses pembuatan batik ?
2. Bagaimana proses pembuatan batik ?
3. Tujuan
1. Untuk menambah wawasan kepada pembaca tentang teknik pembuatan batik
2. Untuk menambah informasi kepada pembaca tentang proses pembuatan batik
BAB II
PEMBAHASAN
Batik berasal dari bahasa Jawa yaitu Amba yang artinya menulis. Jadi batik
merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa gambar pada kain dengan teknik
tulis.Batik sendiri meruju pada teknik pembuatan corak menggunakan canting atau
cap dan mencelupkan kain denggan menggunakan bahan perintang warna corak
“malam” yang di aplikasikan diatas kain sehingga menahan masuknya bahan pewarna.
Selain di Jawa, batik juga terdapat di Kalimantan,Sumatra,Sulawesi, dan Bali corak
setiap daerah beraneka ragam,corak batik Jawa umumnya bergaya naturalis dengan
sentuhan warna-warna yang beragam dan corak batik pesisir yang umumnya
menunjukan adanya pengaruh asing yang awalnya, batik memiliki ragam corak dan
warna yang terbatas dan beberapa corak hanya boleh di pakai oleh kalangan tertentu.
Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar seperti pedagang asing dan
juga pada akhirnya para penjajah.pekalongan merupakan penghasil batik yang
terkenal dan termasuk dalam golongan batik pesisir daerah batik bercorak pesisir yang
lain adalah madura,tuban, dan cirebon. Tradisi batik pada mulanya merupakan tradisi
yang turun temurun sehingga kala suatau motif dapat menjukkan status seseorang
.Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisional hanya dipakai oleh kalangan
keluarga kraton yogyakarta dan surakarta.

3. Teknik pembuatan batik


1. Teknik batik tulis
Tiknik ini dibuat melalui cara memberikan malam dengan menggunakan
canting pada motif yang telah digambar. Membuat batik tulis ini merupakan
salah satu teknik membatik yang dilakukan secara manual.teknik ini termasuk
yang paling tuajika dibandingkan dengan teknik batik lainnya. Proses
pengerjaannya biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama, karena
semuanya dikerjakan secara manual dengan menggunakan tangan yang
membutuhkan kehati-hatian,ketelitian,kesabaran,dan ketekunan.
1. Teknik batik cap
Batik cap adalah kain yang dihiasi dengan corak batik mengunakan alat
cap atau stempel yang telah terpola batik yang terbuat dari tembaga.
Stempel tersebut dicelupkan kedalam lilin panas, kemudian ditempelkan
pada kain. Proses pembuatan batik cap ini membutuhkan waktu kurang
lebih 2-3 hari. Proses pembuatan batik cap lebih mudah dan cepat namun
kelemahannya motif pada batik cap dibuat terbatas dan tidak dapat
dibuat motif-motif besar.

2. Teknik batik celup ikat (jumputan)


Batik celup ikat adalah batik yang dikerjakan dengan cara diikat dengan
tali dan dicelup dengan warna.Teknik ini dibuat tanpa menggunakan
malam sebagai bahan penghalang tetapi menggunakan tali untuk
menghalangi masuknya warna ke dalam serat kain. Ada dua cara dalam
pembuatan bati celup ikat yaitu dengan cara ikatan yang mana bagian
yang dikat kencang itu pada saat dicelup tidak terkena warna, sehingga
saat dilepasakan terbentuk gambarnya teknik ikat ini dilakukan dengan
memegang permukaan kain dengan ujung jari, lalu permukaan kain diikat
dengan tali. Sedangkan cara jahitan kain diberi pola terlebih dahulu lalu
dijahit dengan menggunkan tusuk jelujur pada garis warnanya dengan
menggunakan benang, lalu benang ditarik kuat sehingga kain berkerut
serapat mungkin.pada waktu dicelup benang yang rapat akan
menghalangi warna masuk ke kain, benang yang dipakai sebaiknya
benang yang tebal dan kuat seperti benang sepatu.
3. Teknik batik lukis
Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung
melukis pada kain putih.Teknik ini seniman bebas menggunakan alat
untuk mendapatkan efek-efek tertentu. Membatik dengan teknik melukis
yang langsung dikerjakan diatas kain ini juga menggunakan pemrosesan
serta pewarnaan seperti halnya pada batik tulis. Meskipun proses
pembuatannya sama tapi tampilan batik lukis sangat berbeda dengan
kain batik lukis. Hasil batik lukis lebih cerah dan banyak variasi warnanya.

4. Teknik batik printing


Teknik ini dibuat dengan menggunakan teknik sablon (screen printing)
proses penebaran warna dengan cara meletakan larutan naptol yang
telah diletakkan keatas kain menggunakan alat rakel. Berbeda dengan
batik cap, batik sablon printing hanya satu sisi kain mori saja yang
mengalami proses pewarnaan sehingga warna batik printing ini lebih
mudah pudar. Kelebihan dari batik printing adalah kecepatan dalam
produksinya, karena sekali cetak satu warna hanya membutuhkan waktu
5 menit dengan hasil sesuai dengan ukuran plangkan yang digunakan.
Teknik batik printing umumnya dipakai olehproduse batikuntuk
memenuhi seragam dalam jumlah yang banyak, sehingga biaya
produksinya bisa lebih hemat.

5. Alat dan Bahan


6. Gawangan
Gawangan merupakan alat yang digunakan untuk menyangkutkan
atau memgantung dan membentangkan mori pada saatproses membatik.
7. Bandul
Bandul merupakan alat untuk menahan mori yang baru dibatik agar
tidak mudah tergeser karena tertiup angin atau tarikan si pembatik
secara tidak sengaja. Bandul terbuat dari timah,kayu,atau batu yang
dikantongi.

8. Wajan
Wajan merupakan alat untuk mencairkan malam. Wajan ini dibuat
dari logam baja atau tanah liat.

9. Kompor
Kompor merupakan alat untuk membuat api. Kompor yang biasa
digunakan adalah kompor dengan bahan bakar minyak.

10. Saringan
Saringan adalah alat untuk menyaring cairan malam dari kotoran saat
di panaskan.
11. Canting
Canting merupkan alat yang dipakai untuk memindahkan atau
mengambil cairan malam. Canting ini dipakai untuk menuliskan pola batik
dengan cairan lilin. Canting terbuat dari tembaga dan bambu sebagai
pegangannya,bagian-bagian canting sebagai berikut,Nyamplung adalah
tempat tampungan cairan malam,cucuk adalah ujung dari nyamplung
yang berfungsi sebagai tempat keluarnya cairan malam panas saat
menulis batik,gagang adalah pegangan canting yang terbuat dari bambu
atau kayu.

12. Mori
Mori merupkan kain tenun berwarna putih yang digunakan untuk
membuat kain batik. bahan baku kain mori dari
katun,polyester,rayon,dan sutera karena pola batik akan di gambar di
atas kain tersebut sebelum diberikan cairan malam.

13. Lilin malam


Lilin malam merupakan bahan yang dipergunakan untuk membatik.
Lilin malam merupakan komponen utama dalam kerajinan batik. Malam
untuk membatik bersifat cepat menyerap pada kain tetapi dapat dengan
mudah lepas pada saat pelorotan. Lilin malam memiliki beberapa jenis
yaitu,
1. Malam klowong, malam yang digunakan untuk pelekatan malam
pertama pada motif yang sudah dibuat atau mempertegas pola
yang sudah ada.
2. Malam tembok, malam yang digunakan untuk menutupi bidang
yang relatif luas agar tidak terkena warna pada proses
pencelupan dan malam ini lebih kuat melekat pada bidang.
3. Malam bironi, malam yang digunakan untuk menutupi warna
biru yang telah dibuat pada batik yang biasa tampak berupa
cecek atau titik.

4. Pola
Pola merupakan suatu motif batik dalam mori ukuran tertentu
sebagai contoh motif batik yang akan dibuat.pembuatan pola batik
dilakukan sebelum proses membatik. Tahap dari pembuatan pola
hiasadalah mentukan ide atau memilih motif yang dikehendaki.
Pembuatan pola diatas kaindapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
sebagai berikut:
1. Membuat pola dengan bantuan garis adalah membuat pola dengan terlebih dahulu
garis-garis horisontal maupun vertikal menyesuaikan motif pola yang dibuat. Garis
yang dibuat bisa berupa garis lurus maupun lengkung karena yang terpenting adalah
untuk memudahkan dalam pembuatan pola hias.
2. Membuat pola dengan menjiplak (mal)
Membuat pola dengan mal ini lebih sering digunakan karena
lebih cepat dan praktis dalam pengerjaannya. Untuk, menjiplak
terlebih dahulu dibuatkan pola hias pada kertas. Pola dibuat
sesuai dengan ukuran yang sebenarnya seperti yang akan
tergambar pada kain.kain lalu diletakkan diatas kertas
tersebut.gambarmotif pada kertasakan terlihat menembus kain.
Kita tinggal menjiplaknya dengan menggunakan pensil
3. Pewarna
Dalam membuat karya batik pewarna menjadi salah satu elemen
penting untuk menciptakan karya seni batik yang indah dipandang
mata. Ada dua macam bahan pewarna batik yaitu pewarna alami
seperti teh(coklat),alpukat(hijau kecoklatan),jati(merah
kecoklatan),mangga(hijau),mengkudu(merah),kelapa(krem
kecoklatan),putri malu(kuning kehijau-hijauan),kunyit(kuning),bawag
merah(jingga kecoklatan)pewarna alami ini biasanya memiliki nilai
ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pewarna sintetik
karena warnanya yang tahan lama sedangkan pewarna sintetik yang
dibuat oleh pabrik merupakan zat pewarna yang dibuat dengan bahan-
bahan kimia tertentusehingga dapat digunakan untuk mewarnai bahan
tekstil,namun tidak semua bahan dapat digunakan karena saat proses
pewarnaan batik tidak boleh menggunakan proses pemanasan,jika
pewarnaan dilakukan dilakukan dengan pemanasan maka lilin malam
akan meleleh sehingga bahan pewarna yang biasa digunakan yaitu
naptol,indigosol,rapid,wanteks,caustic soda yang biasa digunakan untuk
mempertahankan warna batik.

4. Proses Pembuatan Batik


5. Teknik batik tulis
1. Siapkan kain, buat motif diatas kain dengan menggunakan pensil.
2. Setelah motif selesai dibuat, sampirkan kain pada gawangan.
3. Nyalakan kompor, letakkan lilin malam kedalam wajan Tahap dan panaskan wajan
dengan api kecil hingga lilin malam cair sempurna. Untuk menjaga agar lilin malam
tetap cair biarkan api tetap menyala kecil.
4. selanjutnya,menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna
putih (tidak berwarna). Tujuannya adalah supaya pada saat pencelupan bahan
kedalam larutan pewarna bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
5. Mulailah dengan cara ambil sedikit malam cair menggunakan canting, tiup-tiup
sebentar biar tidak terlalu panas. Kemudian torehkan canting dengan mengikuti
motif, dalam proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar jangan sampai lilin
malam menetesdiatas permukaan kain karena akan mempengaruhi hasil motif batik.
6. Setelah semua motif yang tidak ingin diwarnai dengan warna tertentu tertutup
malam. Proses pewarnaan pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dilakukan
dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu. Kain dicelup dengan warna
yang dimulai dengan warna-warna muda, selanjutnya dengan warna-warna lebih tua
atau gelap saat proses pewarnaan berikutnya.
7. Setalah dicelupkan,kain tersebut dijemur dan dikeringkan.
8. Setelah kering dilakukan proses pelorodan dengan cara kain direbus didalam air yang
telah diberi soda abu, atau dengan melumuri kain dengan bensin kemudian kain
diseterika sehingga lilin menjadi meleleh.
9. Setalah itu adalah proses dimana kain yang telah berubah warna tadi direbus dengan
air panas . Proses ini bertujuan agar menghilangkan lapisan lilin sehingga motif yang
telah digambar menjadi terlihat jelas.
10. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan
dengan penutupan lilin (menggunakan canting) untuk menahan warna berikutnya.
11. Dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua dan pemberian malam lagi.
12. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan
kecampuran air dan soda abu untuk mematikan warna yang menempel pada batik,
dan menghindari kelunturan.
13. Proses terakhir adalah mencuci/merendam air dingin dan dijemur sebelum digunakan
dan dipakai.
14. Teknik batik cap
1. Kain mori diletakkan diatas meja dengan alas dibawahnya menggunakan alas yang
empuk.
2. Malam direbus hingga mencair.
3. Cap dicelupkan kedalam malam yang telah mencair tadi tetapi hanya 2 cm saja dari
bagian bawah cap.
4. Kemudian kain mori dicap dengan tekanan yang cukup supaya rapi.pada proses ini
carian malam akan meresap kedalam pori-pori kain malam.
5. Selanjutnya adalah prosespewarnaan dengan cara mencelupkan kain mori yang sudah
dicap tadi kedalam tangki yang berisi cairan pewarna.
6. Kain mori direbus supaya cairan malam yang menempel hilang dari kain.
7. Proses pengecapan,pewarnaan,perebusan diulangi kembali jika ingin diberikan
kombinasi beberapa warna.
8. Setelah itu, proses pembersihandan proses pencerahan warna dengan menggunakan
soda.
9. Kemudian penjemuran kain mori yang telah dibatik.
10. Teknik batik celup ikat
1. Guntinglah kain mori putih sesuai ukuran yang akan digunakan untuk membatik.
2. Ikatlah bagian kain dengan menggunakan alat pengikat, sebaiknya menggunakan karet
tangan atau tali rafia.
3. Ikatan boleh menggambil dari tengah kain atau pingir kain,motifnya segaris
ataumemusat tergantungdari mana mengikat dan seberapa banyak kain yang diikat
maka akan semakin banyak pula motifyang dihasilkan
4. Untuk menambah fariasi bentuk, sebelum mengikat kain bubuhkanlah benda seperti
kelerang,uang logam agar lebih indah.
5. Setelah selesai, siapkanlah warna pencelup.masing-masing warna pencelup berbeda-
beda.
6. Siapkan panci yang berisi air lau masak dikompor.
7. Setelah itu taburkanlah pewarna pada panci dan garam dapur secukupnya lalu aduk
hingga rata.
8. Setelah agak mendidih celupkanlah kain kedalam panci.
9. Jika menginginkan satu warna maka kain semunya dicelup,namun jika mengiginkan
lebih dari satu warna maka bagian yang lain disisakan untuk pencelupan dengan
warna berikutnya.
10. Setelah warna meresapkedalam kain akat dan tiriskan.
11. Kemudian buka ikatannya.
12. Tiriskan pada tempat gawangan atau tempat jemuran.
13. Teknik batik lukis
1. Siapkan selembar kain putih dan buatlah sketsa lukisan menggunakan pensil sesuai
keinginan.
2. Kain putih telah selesai dibuat sketsa,kemudian mulai dilakukan pengcantingan.
Selain menggunakan media canting dapat digunakan media kuas,sapu lidi,kapas,dan
lain-lain sesuai motif yang ingin dibuat.
3. Pewarna bisa dilakukan dengan proses pencelupan dan colet, atau bisa dengan
penggabungan kedua proses ini.
4. Setelah kain selesai di malam dan diwarnai kain dimasukkan kedalam air mendidih
sebagai proses penghilangan malam,setelah itu dilakukan proses penjemuran.
5. Teknik batik printing
1. Siapkan desain dalam ukuran bahan kain yang akan digunakan.
2. Cetak desain batik kedalam plankan (plankan merupakan
3. Jumlah plankan yang dibutuhkan adalah sesuai dengan jumlah warna yang akan
digunakan.
4. Siapkan kain mori yang akan disablon,dengan posisi kain mori yang kencang.
5. Letakan plankan diatas kain,lalu tuangkan pewarna dan tarik pewarna dari ujung
plankan ke ujung plankan lainnya dengan valet.
6. Keringkan kain mori yang telah diberikan warna.
7. Ulangi langkah diatas,untuk setiap perbedaan warna dan desain.
8. Kemudian simpan kain selama 1 malam setelah itu lakuakanlah pelorotan pada kain.
9. Jemur kain hingga kering.
BAB III
PENUTUP

10. Kesimpulan
Batik merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa gambar pada
kain dengan teknik tulis.Batik sendiri meruju pada teknik pembuatan corak
menggunakan canting atau cap dan mencelupkan kain denggan menggunakan
bahan perintang warna corak “malam” yang di aplikasikan diatas kain sehingga
menahan masuknya bahan pewarna.
11. Saran
Dalam melakukan karya seni rupa batik,si pembatik harus memiliki
ketrampilan dan ketelitian khususnya pada batik tulis karena batik tulis masih
menggunakan cara tradisional dan keahlian dalam menggunakan canting. Dan
kita sebagai generasi penerus bangsa kita harus tetap mempertahankan
kebudayaan tradisional yang ada diindonesia khususnya batik.

Anda mungkin juga menyukai