Anda di halaman 1dari 5

tersebut saling berhubungan dalam kaitan yang bersifat hierarkis.

Tujuan umum
pengakaran bahasa Indonesia adalah tujuan pengajaran bahasa Indonesia
yangvbersifat menyeluruh, dalam arti bahwa cakupan perilaku yang diharapkan
dicapai oleh siswa meliputi seluruh aspek psikologis siswa, yaitu aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik berkaitan dengan bahasa Indonesia. Tujuan Khusus
pengajaran bahasa Indonesia yang bersifat spesifik dalam arti bahwa perilaku yang
diharapkan dikuasai oleh siswa adalah perilaku yang secara langsung berkaitan
dengan aspek-aspek dalam pembelajaran bahasa In donesia, yaitu aspek
kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan. Tujuan khusus ini berbeda dengan
tujuan instruksional khusus/tujuan pembelajaran khusus. Yang terakhir ini adalah
tujuan pembelajaran yang secara langsung diharapkan dikuasai oleh siswa setelah
selesai mengikuti kegiatan belajar-mengajar dalam satu pertemuan. Dalam
pelaksanaan pengajaran berdasarkan kurikulum bahasa Indonesia 1984 dan
kurikulum bahasa Indonesia 1975 dulu, tujuan pembeiajaran khusus ini kita kenal
dengan istilah TIK. Tujuan Kelas adalah tujuan/keterampilan minimal yang harus
dicapai/dimiliki peserta didik dalam satu jenjang kelas tertentu. Tujuan kelas
merupakan penjabaran dari tujuan umum. Tujuan kelas secara bertahap akan
dicapai melalui tiap pertemuan kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu, tujuan
pembelajaran khusus untuk program satuan pelajaran dan persiapan mengajar
dijabarkan dari tujuan kelas dengan memperhatikan butir-butir pembelajaran dan
tujuan khusus komponen kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.

Secara skematis tujuan-tujuan tersebut digambarkan sebagai berikut.

Tujuan Umum Harus dicapai pada akhir


Tujuan Khusus SLTP

Harus dicapai pada akhir


Tujuan Kelas setiap Kelas I, II, III,
SLTP
Harus dicapai pada akhir
Tujuan Pembelajaran
setiap satuan
Khusus
pelajaran/pertemuan

5. Materi Pelajaran
Salah satu kegiatan yang sangat penting dalam menyusun program pengajaran
bahasa Indonesia adalah memilih dan mengembangkan materi/bahan pelajaran.
Pemilihan dan pengembangan materi pelajaran ini dilaksanakan dengan
memperhatikan tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Memang, pada hakikatnya
pemilihan dan pengembangan materi pelajaran dilaksanakan untuk mencapai tujuan
pengajaran. Materi pelajaran bahasa Indonesia dapat berupa substansi isi
kebahasaan (unsur-unsur tata bahasa, kosakata, ejaan, dan tanda baca), kegiatan
pemahaman dan penggunaan bahasa dalam berbagai peristiwa komunikasi, baik
lisan maupun tulis (keterampilan berbahasa: menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis) serta kegiatan mengapresiasi sastra. Acuan pokok dalam memilih dan
mengembangkan materi pelajaran bahasa Indonesia adalah kurikulum GBPP
Bahasa Indonesia 1994. Di dalamnya telah dikemukakan materi pokok pelajaran
bahasa Indonesia yang berupa butir-butir pembelajaran.

Butir-butir pembelajaran yang disebutkan dalam kurikulum/GBPP itu masih


bersifat sangat pokok. Untuk mengembangkannya menjadi materi pelajaran dalam
program pembelajaran diperlukan kegiatan menganalisisnya melalui proses yang
kita sebut dengan kegiatan analisis materi pelajaran (AMP). Dengan AMP ini kita
menjabarkan butir-butir pembelajaran bahasa Indonesia:

1) yang dirasakan sukar


2) yang masih bersifat umum
3) yang masih memerlukan contoh atau ilustrasi sesuai dengan konteks
lingkungan konteks Iingkungan setempat.
Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, guru menentukan
butir-butir pembelajaran yang mana yang perlu dijabarkan lebih lanjut dan butir-
butir pembelajaran yang mana yang tidak memerlukan penjabaran. Hasil
penjabaran dalam kegiatan AMP ini berupa:

a) rincian atau uraian untuk memperjelas butir-butir pembelajaran;


b) contoh-contoh untuk memperjelas butir-butir pembelajaran;
c) ilustrasi dari lingkungan untuk memperjelas butir pembelajaran;
d) tambahan butir pembelajaran baru sebagai pengetahuan prasyarat bagi
penguasaan materi selanjutnya;
e) butir pembelajaran tertentu menjadi lebih bersifat aplikatif.

6. Kegiatan Belajar-Mengajar (Metode/teknik dan langkah-Iangkah Penyajian


Pelajaran).

Dalam Program Satuan Pelajaran dikemukakan kegiatan belajar-mengajar


yangdisarankan. Kegiatan Belajar Mengajar ini dilaksanakan dengan menggunakan
metode dan teknik tertentu. Kurikulum/GBPP Bahasa Indonesia 1994 untuk SLTP
tidak menentukan metode tertentu. Ini dimaksudkan agar guru dapat memilih
metode dan teknik yang dianggap tepat, sesuai dengan tujuan pengajaran,
materi/bahan pelajaran, serta kondisi siswa. Di dalam kurikulum/GBPP Bahasa
Indonesia 1994 SLTP disarankan agar guru menggunakan metode dan teknik yang
beragam agar tidak terjadi kejenuhan dalam kegiatan belajar-mengajar. Pemilihan
metode dan teknik untuk kegiatan belajar-mengajar ini hendaknya didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. ujuan pelajaran yang telah dirumuskan,


2. keluasan ruang lingkup materi pelajaran
3. jam pelajaran yang dialokasikan
4. kondisi siswa,
5. kondisi kelas dan sekolah
6. tersedianya sumber belajardan fasilitas penunjang proses pembelajarfm
7. kemampuan guru
Langkah-langkah penyajian materi pelajaran berupa prosedur dan urutan penyajian
materi pelajaran dalam setiap pertemuan. Realisasi langkah-langkah

penyajian ini berupa penyajian materi pelajaran dalam setiap Rencana Pengajaran

(RP) yang dikembangkan dari PSP.

7. Media/Sarana Pembelajaran Bahasa Indonesia

Salah satu kcgiatan yang sangat panting yang perlu dilakukan oleh guru/penyusun
PSP dalam menyusun program pengajaran adalah memikirkan media/sarana
pembelajaran apa yang akan dipakai dalam proses pembelajaran. Pemikiran tentang
media/sarana pembelajaran ini sudah dilakukan sejak mengadakan kcgiatan AMP.
Artinya, ketika menganalisis butir-butir pembelajaran, pada saat itu dipikirkan juga
kemungkinan mcdia/sarana pembelajaran apa yang akan digunakan. Dalam hal ini,
istilah media pembelajaran digunakan dalam pengertian yang Iuas. Penyajian
materi pelajaran dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat dilaksanakan dengan
sajian wicara guru atau bisa juga dengan materi tertulis serta dengan berbagai
sarana yang lebih kompleks, misalnya OHP, tape recorder, video, film, dan
sebagainya. Dilihat dari sifat media itu sendiri, suatu media pembelajaran mungkin
hanya digunakan unntuk menyajikan satu materi pelajaran tertentu saja, misalnya
gambar model-model bentuk surat, rekaman pembacaan puisi, pidato,
gambal/skema suatu konsep dan sebagainya. Ada juga media/sarana pembelajaran
yang dapat dipakai untuk menyajikan berbagai materi pelajaran, misalnya tape
recorder, OHP, proyektor film, dan sebagainya.

8. Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia

Evaluasi atau penilaian dalam pengajaran Bahasa Indonesia adalah suatu rangkaian
keigatan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran Bahasa Indonesia dan data tentang proses belajar siswa dalam
pengajaran bahasa Indonesia. Data-data yang diperoleh itu kemudian dianalisis
dengan cara-cara tertentu. Hasil analisis data tersebut kemudian ditafsirkan.
Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan secara sistematis, integratif, dan terus-
menerus sehingga informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kebijakan atau
keputusan. Evaluasi pengajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan integratif
dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Menyeluruh
2. Berorientasi pada tujuan pengajaran
3. Objektif
4. Terbuka
5. Kebermaknaan
6. Kesesuaian
7. Mendidik
8. Integratif

Anda mungkin juga menyukai