Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM I

RANGKAIAN RC & RL

TUJUAN
- Mempelajari pengertian impedansi
- Mempelajari hubungan antara impedansi, resistansi, dan reaktansi pada rangkaian
seri RC dan RL
- Mempelajari hubungan tegangan dan arus pada rangkaian seri RC dan RL
- Mempelajari beda fasa tegangan dan arus pada rangkaian seri RC dan RL
- Mempelajari respons terhadap frekuensi rangkaian seri RC dan RL

ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN


Generator Sinyal 1 Pcs
Kit praktikum rangkaia listrik RC & RL 1 Set
Power suply DC 1 Pcs
Osiloskop 1 Pcs
Multimeter 2 Pcs
Kabel penghubung Secukupnya

LANDASAN TEORI
Dalam arus bolak balik gelombang sinus, impedansi didefinisikan sebagai perbandingan antara
fasor tegangan terhadap fasor arus. Hubungan tegangan dengan arus, dapat terlihat pada :
R = fasa tegangan adalah sefasa dengan fasa arus
L = Fasa tegangan mendahului 90 terhadap fasa arus
C = Fasa tegangan tertunda/ tertinggal  delay  90 terhadap fasa arus
Perbandingan tegangan terhadap arus pada R disebut resistansi, sedangkan L dan C disebut
reaktansi. Impedansi  Z  suatu rangkaian didefinisikan sebagai tegangan phasor, V pada rangkaian
terhadap arus phasor I yang melalui rangkaian tersebut.
V
Z  R  x dimana ;  1
I
R = Resistansi
x = Reaktansi, untuk reaktansi dapat berupa kapasitor  Xc  dan induktor  XL 

1
XC  1
 c  2  fc
X L  L  2  fL

Laporan Praktikum RL Rangkaian RC dan RL. 1


Rangkaian RC

Persamaan rangkaian menurut hokum Circhof II (KVL) adalah


Vi = VR + VC atau
Vi = Ri + 1⁄𝐶  1 dt

a. Membandingkan fasa tegangan di tiap elemen terhadap arus i yang mengalir di


rangkaian di dapat VR sefasa dengan i VC tertinggal 900 dengan i sedangkan V1
tertinggal sebesar 6 dara arus i yang keluar dari sumber di mana 00 <  < 900
Besar sudut  ditentukan oleh perbandingan reaktansi terhadap resistansinya. Beda
fasa antara VC dengan arus I, atau diantara Vi dan Vr.

b. Rangkaian Diferenslator
Perhatikan kondisi dimana Vc >> VR.
1
Persamaan V1 = Ri +  i dt atau V1 = VR + VC
c
praktis tanpa ditentukan oleh tegangan kapasitas V1  VC
1 1 dv1
besar arus 1 V1   i dt atau d V1   i dt  i = c . Jika tegangan keluaran
c c dt
diambil dari terminal resistor R ( Vo = VR) maka besar tegangan keluar adalah :
dv1
Vo = R . t = RC
dt

Laporan Praktikum RL Rangkaian RC dan RL. 2


Konfigurasi rangkaian seperti ini di sebut rangkaian diferensiator karena besar tegangan
keluaran Vo merupakan diferensiasi (turunan) dari tegangan manikan V1 syarat agar
serangkaian menjadi sebuah deferensiatur adalah
O Vc >> VR
O C>R
1 1
O  R1   R atau WCR << 1
2 dwc 1 wc

c. Rangkaian Integrator
1
Dari persamaan V1 – R1 +  i dt atau V1 = VR + VC. Bila keluaran diambil dari
c
V1
kapasitor VC = VO untuk VR >> VC, maka U1 = R . i atau i = diperoleh hubungan
R
VO = VC terhadap masukan V1
1 1
sebagai berikut Vo =  i dt =  V1 dt
c RC
Rangkaian dengan persyaratan ini dikenal sebagai rangkaian integrator dalam bentuk
pasar. Hubungan diatas dapat dituliskan sebagai berikut
1
VR >> V C atau V R >> V C atau R 1 >> 1
dwc
1 1 1
R >>  RWC >> 1 ; bila w o = atau 2  fo =
wc Rc Rc
1 W
Fo . Maka >> W >> Wo
2 Rc Wo

Laporan Praktikum RL Rangkaian RC dan RL. 3


Rangkaian RL

Analisa pada rangkaian RL (lihat gambar di bawah) dapat dilakukan dengan cara yang
sama pada rangkauan RC. Menurut hokum kirchoff II (KVL)

Vi = Ri + L

Rangkaian RL adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari resistor atau hambatan dan
inductor, yang terhubung secara langsung terhadap simber arus atau sumber tegangan. Bila
kontak saklar ditutup maka arus didalam hambatan mulai naik. Seandainya inductor tersebut
tidak ada , maka arus akan naiak dengan cepat. Akantetapi, karena adanya inductor, maka
sebuah tegangan yang muncul didalam rangkaian tersebut, dari hkum Lenz, maka tegangan
gerak elektrik ini menentang kenaikan arus, yang berarti polaritas tegangan gerak elktik
baterai.Jika terminal –terminal osciloskop dihubungkan melalui hambatan, maka bentuk
gelombang yang dipertunjukkan akan membentuk gelombang dari arus di dalam rangkaian
tersebut karena penurunan potensial melalui R yang menentukan penyimpangan osciloskop,
adalah di berikan oleh V=IR.

a. Vi = VR + VL ; VR sefasa dengan i, VL mendahului 900 terhadap , dan Vi mendahului


900terhadap I (dimana 00 < θ0 < 900)
b. Sudut θ ditentukan oleh perbandingan reaktansi dan resistensinya. Beda fasa antara VL dan
I atau antara Vi dan i, dapat dilihat dengan membandingkan beda fasa antara VL dan VR,
atau antara Vi dan VR.
c. Dari persamaan Vi = Ri + L , atau Vi = VR + VL ; dengan cara yang sama seperti pada
rangkaian RC, dapat diturunkan persyaratan yang harus dipenuhi agar rangkaian RL
berfungsi sebagai diferensiator, integrator, High Pass Filter, dan Low Pass Filter.

Laporan Praktikum RL Rangkaian RC dan RL. 4


TUGAS PENDAHULUAN

1. Turunkanlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh rangkaian RL agar berfungsi


sebagai diferensiator, integrator, filter lolos frekuensi tinggi, filter lolos frekuensi
rendah.
 Rangkaian Diferensiator
Perhatikan kondisi dimana VL ≥ VR, persaman Vi = Ri + L  i dt. Praktisnya
ditentukan oleh tegangan kapasitor. Vi = L  i dt,
Jika tegangan output diambil dari terminal resistor R (Vo = VR), maka besar
tegangan keluaran adalah : Vo = R . I = RL . dVi / dt konfigurasi rangkaian ini
disebut rangkaian differensiator, karen tegangan keluaran Vo merupakan diferensial
dari tegangan masukan Vi. Semacam persyaratan agar rangkaian berlaku sebagai
rangkaian diferensiator, yaitu kondisi dimana VL = VR adalah impedansi juga harus
lebih besar dari R
 Rangkaian Integrator
Bila didefinisikan frekuensi w0 = 1 / RC atau f0 = ½  RC
Maka iimpedansi C besar akan terjadi pada frekuensi dengan rentang lebih kecil dari
w0, ketidak samaan wRC ≤ 1
 HPF
Dengan suatu filter high-pass, frekuensi antara nol dan frekuensi putus merupakan
stopband. Frekuensi di atas frekuensi cutoff merupakan passband. Suatu filter high-
pass ideal mempunyai atenuasi tak terhingga pada stopband, atenuasi nol pada
passband, dan suatu transisi vertikal
Dari persamaan 𝑣 𝑖 = 𝑣 𝑅 + 𝑣 𝐶 , Bila diambil 𝑣 𝑂 = 𝑣 𝑅 , maka dapat dituliskan:

 LPF
Ketika frekuensi meningkat di atas frekuensi cutoff, reaktansi kapasitif berkurang dan
menurunkan tegangan input nonpembalik. Karena rangkaian tertinggal R1C1 adalah
di luar kalang umpanbalik, maka tegangan keluaran ber-roll-off. Selama frekuensi
mendekati tak terhingga, kapasitor menjadi terhubung singkat dan ada tegangan
masukan nol.
Dari persamaan 𝑣 𝑖 = 𝑣 𝑅 + 𝑣 𝐶 , jika diambil 𝑣 𝑂 = 𝑣 𝐶 maka dapat dituliskan :

Laporan Praktikum RL Rangkaian RC dan RL. 5


2. Dengan harga R = 10 kΩ; 100 kΩ; dan 1 MΩ. hitunglah harga C dan L dari
rangkaian RC dan RL untuk menjadi : diferensiator , integrator , filter lolos
frekuensi tinggi , dan filter lolos frekuensi rendah .

Isikanlah syarat ini pada table 1 dalam lembar kerja saudara.

Dengan R diketahui, nilai C atau L adalah


R (ohm)
Diferensiator Integrator HPF LPF
RC:R=10K 1,14 nF 995 pf 995 pF 1,14 nF
RC:R=100K 0,114 nF 99,5 pF 99,5 pF 0,114 nF
RC:R=1M 0,0114 nF 9,95 pF 9,95 pF 0,0114 nF
RL:R=10K 0,0995 H 0,114 H 0,0995 H 0,114 H
RL:R=100K 0,995 H 1,14 H 0,995 H 1,14 H
RL:R=1M 9,95 H 11,4 H 9,95 H 11,4 H

Laporan Praktikum RL Rangkaian RC dan RL. 6


I. Prosedur percobaan
RANGKAIAN Resistor dan Lilitan
Perrcobaan dengan 4 mH

Keterangan :
Tegangan sumber = 48 Vrms Frekuensi = 60 KHz
Resistor = 1000  / 1k Lilitan = 4 mH

RANGKAIAN Resistor dan Capasitor


Hasil Percobaan rangkaian diferensiator

Laporan Praktikum RL Rangkaian RC dan RL. 7


Hasil Percobaan Rangkaian Integrator

Pengaruh frekuensi 50 Hz

Laporan Praktikum RL Rangkaian RC dan RL. 8


Pengaruh frekuensi 500 Hz

Pengaruh frekuensi 5 KHz

Laporan Praktikum RL Rangkaian RC dan RL. 9


Pengaruh frekuensi 50 KHz

Catatan :
Apabila ingin membuat rangkaian baru saudara diharuskan mengklik tombol merah ( stop )
untuk menghentikan supaya tidak terjadi kerusakan pada rangkaian baru yang akan saudara
anda buat

II. Data hasil percobaan


Rangkaian Resistor dan Lilitan
Analisis Data Hasil Percobaan :
V1 = 48 Volt rms
F = 60 KHz = 60.000 Hz
R = 1K = 10000 
L = 4 mh = 4.10-3 H

Pengukuran
Perhitungan
dengan multimeter (Vrms)
V1 VR VL V1 VR VL
48 V 19,14 V 28,85 V 48 V 47,99 V 40,15 V

Laporan Praktikum RL Rangkaian RC dan RL. 10


Rangkaian Resistor dan Capasitor
Analisis Data Hasil Percobaan :
V1 = 48 Volt rms
F = 60 KHz = 60.000 Hz
R = 10 k = 10000 
C = 0,01 f

VR = CH1 Time / div = 20 S VR = CH1 Time / div = 20 S


V / div = 0,5 V V / div = 0,5 V
V1 = CH2 Time / div = 20 S V1 = CH2 Time / div = 20 S
V / div = 0,5 V V / div = 0,5 V

Pengukuran
Perhitungan
dengan multimeter (Vrms)
V1 VR Vc V1 VR Vc
48 V 13,33 V 34,86 V 48 V 47,99 V 12,15 V

Rangkaian Resistor dan Capasitor


Beda fasa Vi dan VR =  = 0
Dimana Vi dan VR sefasa
Beda fasa V1 dan VR =  = 900 Dimana Vc mendahului VR sebesar 900
 Kesimpulan
Pada rangkaian RC = Vi sefasa dengan VR
VR mendahului 900 terhadap VR
Vi = VR + Vc atau Vi adalah jumlah fasor VR dan Vc
Dari tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa :
Beda fasa antara Vi dan VR : θ = 0º dimana Vi ketinggalan VR Sebesar : θ = 90º
Beda fasa antara VC dan VR : θ = 90º dimana VC mendahului VR Sebesar : θ = 90º

Laporan Praktikum RL Rangkaian RC dan RL. 11


C. RANGKAIAN DIFERENSIATOR

Nilai R & C RC = (konstanta 2μ RC/T= Bentuk gelombang keluaran


waktu) ideal Pengamatan

R = 10 kΩ 1 .10 ³ detik 2,1


C = 0,1 μF grafik

R = 10 kΩ 1 . 10 detik 2,2
C = 0,01 μF grafik

R = 100 kΩ 1 . 10 ³ detik 2,2


C = 0.01 μF grafik

R = 100 kΩ 1 . 10 detik 2,2


C = 0.001 μF
grafik
R = 10 MΩ 0.1 detik 2,1
C = 0.01 μF grafik

Lingkarilah pertanyaan yang saudara anggap tepat.


5. Pada rangkaian seri RL selalu akan berlaku fasa dari :
b. VL mendahului VR sebesar < 90°
6. Pada rangkaian seri RL selalu berlaku bahwa fasa dari :
a. VL mendahului iR sebesar 90°
7. Pada rangkaian seri RC selalu akan berlaku bahwa fasa dari :
8 Pada rangkaian seri RC selalu akan berlaku bahwa fasa dari :
a. iC mendahului VR
Untuk soal 9 dan 10:
Gambar berikut terlihat pada osciloskop dan mempunyai skala Y = 200 mV/divisi, dan skala
time base X = 10 detik/divisi.

Laporan Praktikum RL Rangkaian RC dan RL. 12


9. Frekuensi gelombang diatas adalah :
c. 0,025 Hz
10. Harga tegangan efektif gelombang tersebut adalah :
d. 200/√2 mV
11. Untuk rangkaian seri RC, frekuensi cut off terjadi apabila :
d. ω = 1/RC
12. Rangkaian seri RC dapat berfungsi sebagai integrator bila dipenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Vo = VC’ dengan R jauh lebih besar dari 1/ωC
13. Rangkaian seri RC dapat berfungsi sebagai differensiator bila dipenuhi persyaratan sebagai
berikut :
14. Rangkaian seri RL dapat berfungsi sebagai intengrator bila dipenuhi persyaratan sebagai
berikut :
15. Pada frkuensi ω = 1/RCº beda fasa Vi dengan Vo adalah :
c. 90

V . KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik :
- Rangkaian diferensiator akan menghasilkan bentuk sinyal output yang baik untuk
frekuensi rendah.
- Rangkaian integrator akan menghasilkan bentuk sinyal output yang baik untuk
frekuensi yang tinggi.
- Pengaruh frekuensi apabila frekuensi dinaikan akan menghasilhan gelombang
output akan sama dengan gelombang input
VI. DAFTAR PUSTAKA
Modul Informasi by Uri Prabowo ST, MFc

Laporan Praktikum RL Rangkaian RC dan RL. 13

Anda mungkin juga menyukai