Anda di halaman 1dari 5

REVIEW ARTIKEL

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Pertemuan Kelima

Relationship Between Internal Control, Internal Audit,


and Organization Commitment With Good Governance:
Indonesian Case

MUHAMMAD BASHRI BAS A062171011


NURUL HUDA YUS’AN A062171006

PROGRAM MAGISTER SAINS AKUNTANSI


PASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
Review Riset Penelitian

Judul Penelitian : Relationship Between Internal Control, Internal Audit, and


Organization Commitment With Good Governance:
Indonesian Case
Author : Eko Suyono, Eko Hariyanto
Penerbit : China-USA Business Review, September 2012, Vol 11, No. 9.

I. Latar Belakang Penelitian


Terdapatnya Survei oleh Transparency International (2009) melaporkan
bahwa peringkat korupsi Indonesia berada pada jumlah 111 dari 180 negara dengan
skor 2,8. Rendahnya penerapan good governance dan tingginya tingkat korupsi
berarti tidak ada akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan pemerintah. Tata kelola
yang baik dan pengendalian internal menjadi isu bisnis yang sangat penting dan
topikal pada awal abad ke-21, menyusul serangkaian skandal dan kegagalan
perusahaan yang besar

II. Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pengendalian
internal, audit internal, dan komitmen organisasi dengan good governance

III. Rumusan Masalah


Permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1) Apakah pengendalian internal memiliki hubungan positif dengan tata kelola
perusahaan yang baik?
2) Apakah audit internal memiliki hubungan positif dengan good governance?
3) Apakah komitmen organisasi memiliki hubungan positif dengan good
governance?

IV. Tinjauan Literatur


 Pengendalian internal terdiri dari perencanaan organisasi yang mencakup semua
metode yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan, untuk menjamin
keandalan informasi, untuk mendukung efisiensi dan efektivitas operasi, dan

2|Akuntansi Sektor Publik MAKSI UH 2017/2018


untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan peraturan (Arens, Elder, &
Beasley , 2010).
 Audit internal adalah fungsi organisasi dengan tugas untuk menilai dan
mengevaluasi semua aktivitas dalam organisasi. Fungsi ini sangat penting untuk
memberikan dan mendukung semua informasi dalam proses pengambilan
keputusan manajerial. Virginia et al (2009) menemukan bahwa audit internal
memiliki peran untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung praktik
good governance.
 Komitmen organisasi didefinisikan sebagai kekuatan relatif individu untuk
mengidentifikasi dirinya ke dalam organisasi (Mowday et al., 1979). Ini
dikategorikan dalam tiga dimensi (Allen & Meyers, 1996), yaitu, (1) afektif,
yaitu, yang menunjukkan keterikatan emosional terhadap identifikasi dan
keterlibatan dalam organisasi; (2) kelanjutan, yaitu, yang menunjukkan biaya
yang dirasakan terkait dengan meninggalkan organisasi; dan (3) normatif, yaitu,
mencerminkan kewajiban yang dirasakan untuk tetap berada dalam organisasi.
 Tata kelola telah didefinisikan secara beragam sebagai "pelaksanaan wewenang
atau kontrol untuk mengelola urusan dan sumber negara" (Schneider, 1999).
Tata kelola yang baik mensyaratkan bahwa pemerintah diperintah sesuai dengan
prinsip tata kelola, yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, partisipasi,
keadilan, dan independensi.

V. Hipotesis
Hipotesis dalan penelitian ini sebagai berikut:
a) H1: Pengendalian internal memiliki hubungan positif yang signifikan dengan
tata pemerintahan yang baik;
b) H2: Audit internal memiliki hubungan signifikan yang positif dengan tata
pemerintahan yang baik;
c) H3: Komitmen organisasi memiliki hubungan positif yang signifikan dengan
tata pemerintahan yang baik.

VI. Metodologi Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan responden dalam
penelitian ini adalah kepala inspektorat pemerintah daerah, kepala bagian pemantau

3|Akuntansi Sektor Publik MAKSI UH 2017/2018


di inspektorat pemerintah daerah, kepala tim audit internal, dan kepala daerah. Ada
35 daerah di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Oleh karena itu, 35 set kuesioner
dibagikan kepada responden dari bulan Februari sampai Juli tahun 2011.

VII. Pembahasan
 Temuan penelitian ini, dimana pengendalian internal memiliki hubungan
signifikan yang positif dengan tata pemerintahan yang baik, sesuai dengan hasil
penelitian terdahulunya, dan menunjukkan bahwa rasionalisasi atas temuan ini
adalah pengendalian internal dapat memberikan jaminan dalam keandalan
pelaporan keuangan, operasi yang efisien dan efektif, dan kepatuhan terhadap
peraturan dan peraturan.
 Sesuai dengan penelitian terdahulu, penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
internal audit memiliki hubungan positif yang signifikan dengan good
governance. Rasionalisasi atas temuan ini adalah fungsi audit internal memiliki
peran penting dalam mengatur organisasi, seperti mengendalikan, mengevaluasi,
memantau, dan menasihati kepala pemerintah daerah.
 Temuan penelitian ini, dimana komitmen organisasi memiliki hubungan positif
yang signifikan dengan tata pemerintahan yang baik, memberikan bukti baru
untuk mendukung konsep teoritis dan penelitian masa depan. Rasionalisasi atas
temuan ini adalah bahwa komitmen organisasi, terutama dari kepala pemerintah
daerah dan semua staf memberikan kekuatan yang kuat dalam mengatur
organisasi.

VIII. Kesimpulan
Seperti penelitian terdahulunya, penelitian ini menemukan bahwa
pengendalian internal memiliki hubungan positif yang signifikan dengan tata
pemerintahan yang baik di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Temuan serupa juga
menunjukkan bahwa audit internal memiliki hubungan signifikan yang positif
dengan good governance. Temuan lain menunjukkan bahwa komitmen organisasi
memiliki hubungan positif yang signifikan dengan tata pemerintahan yang baik.
Temuan ini memberi pengetahuan baru karena tidak ada penelitian sebelumnya yang
terkait antara komitmen organisasi dan tata pemerintahan yang baik.

4|Akuntansi Sektor Publik MAKSI UH 2017/2018


IX. Implikasi dan Kontribusi
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi argumen mengenai gagasan
serupa yang dapat digunakan oleh siapa saja yang tertarik dengan masalah ini,
terutama untuk instansi pemerintah, sehingga dapat memperbaiki penerapan tata
pemerintahan yang baik dalam menjalankan tugasnya. Semua aparatur dan instansi
pemerintah harus selalu meningkatkan efektivitas pengendalian internal dan fungsi
audit internal serta meningkatkan komitmen organisasi, karena faktor-faktor tersebut
memperbaiki good governance.

X. Saran Penelitian Selanjutnya


Peneliti masa depan dapat menambahkan variabel lain yang memiliki kaitan
dengan tata pemerintahan yang baik, seperti budaya perusahaan, gaya manajemen,
dan manajemen risiko perusahaan, dll.

5|Akuntansi Sektor Publik MAKSI UH 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai