Prof Askandar Garis Besar Pola Makan Pola Hidup SBG Pendukung Terapi DM PDF
Prof Askandar Garis Besar Pola Makan Pola Hidup SBG Pendukung Terapi DM PDF
Garis Besar Pola Makan dan Pola Hidup sebagai Pendukung Terapi Diabetes Mellitus
Peran 21 Macam Diet-Diabetes dan GULOH-SISAR
(Plenary Lecture: Part-2)
2012
34-945-K
Prof. Dr. Askandar Tjokroprawiro dr, Sp.PD, K-EMD, FINASIM
Pusat Diabetes dan Nutrisi Surabaya – RSUD Dr. Soetomo
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya
PENDAHULUAN
Nutrisi bagi penderita diabetes (diabetisi) dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : NUTRISI
ORAL (NO), NUTRISI ENTERAL (NE), dan NUTRISI PAR ENTERAL (NPE)
1 2 3 4 5 6
NE-R.S NE-R.S NE-R.S NE-R.S NE-R.S NE-R.S
Formula R.S : E1, E3, E5 Formula Farmasi : E2, E4, E6 - Tempat Snack
1 Nutrisi seimbang & bergizi dengan kandungan Karbohidrat, Protein dan Lemak yang tepat
bagi Diabetisi, tanpa menambah gula pasir serta dilengkapi dengan Vitamin dan Mineral
2 Bebas Asam Lemak Trans dan Kolesterol sehingga dapat membantu mengurangi resiko
penyakit jantung koroner
3 Mengandung Serat Pangan (Frutafit®TEX) yang merupakan bentuk modifikasi dari serat Inulin
dengan tekstur polisakarida rantai panjang dan memiliki Indeks Glikemik yang rendah (IG=5).
Tinggi: IG > 70; Sedang: 55-70; Rendah < 55 (Eka P. “Indek Glikemik dan Diabetes Mellitus”, 2003)
Petunjuk Penyiapan:
Larutkan 4 sendok takar Dianeral® (+ 60g) dalam 200ml air matang hangat (per saji 250kkal)
Aturan Penggunaan:
Sebagai pengganti sekali makanan (pagi dan malam). Dianeral dapat diminum langsungatau
melalui sonde.
=
Cara Penyimpanan:
Tutup rapat-rapat setelah kemasan dibuka atau dipindahkan ke wadah tertutup rapat.
Simpan ditempat sejuk dan kering. Habiskan isinya dalam waktu kurang dari 1 bulan
3
Selanjutnya, bahasan makalah ini akan dititik beratkan pada Nutrisi Oral (Diet) yang
dimulai dengan KOMPOSISI 21 MACAM DIET-DIABETES (dalam Bahasa Inggris
sering disebut Medical Nutrition Therapy : MNT) sebagai topik pertama.
*) Diet-B : 68% CHO 12% Protein 20% FATs Prospective-Cross Over Design (1978)
SAFA 5% PUFA 5% PS = 1.0 MUFA 10% Chol. <300 mg/day Fiber 25-35 g/day
ASK-DNC
16. Diet-KV-T3 (2003) adalah Diet Trimester III untuk Diabetisi yang hamil, yang
diabetesnya sudah diketahui sebelum hamil, atau diabetisi yang mengidap
penyakit gangguan kardiovaskuler (penyakit jantung koroner, stroke, penyakit
pembuluh darah oklusif)
17. Diet-KV-L (2003) adalah Diet saat Laktasi untuk Diabetisi, yang hamil yang
diabetesnya sudah diketahui sebelum hamil, atau diabetisi yang mengidap
penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung koroner, stroke, penyakit pembuluh
darah oklusif)
18. Diet-B1-T1 (2003) adalah Diet Trimester I untuk Diabetisi yang diabetesnya baru
diketahui saat hamil
19. Diet-B1-T2(2003) adalah Diet Trimester II untuk Diabetisi yang diabetesnya baru
diketahui saat hamil
20. Diet-B1-T3 (2003) adalah Diet Trimester III untuk Diabetisi yang diabetesnya
baru diketahui saat hamil
21. Diet-B1-L (2003) adalah Diet pada saat Laktasi untuk Diabetisi yang diabetesnya
baru diketahui saat hamil.
Atas dasar hasil penelitian yang dilaporkan pada tahun 1982, akhirnya tiap macam
Diet tersebut dapat ditambahkan bawang merah dan bawang putih, buncis dan wortel.
Bawang putih mempunyai kekuatan sepuluh kali bawang merah, wortel mempunyai sifat
antiradikal bebas.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa bawang merah dan buncis mempunyai efek
menurunkan lemak dan glukosa darah. Berbeda dengan bawang putih dan bawang merah
yang dapat digunakan sesudah makan dalam jumlah bebas, buncis dalam jumlah terbatas
pemakaiannya yaitu 3 X 50 gram sampai 3 X 200 gram sehari (timbangan waktu
mentah).
Diet-Be hanyalah untuk penderita diabetes dengan nefropati diabetik Stadium 4B
dan stadium 5 (Tipe Be lihat TABEL-2) yang fungsi ginjalnya sudah sangat jelek (eGFR
antara 15-29ml/men). Meskipun ‖bebas‖, pedoman ―3J‖ (Jumlah, Jadwal, Jenis) harus
tetap dilaksanakan.
BEBERAPA PETUNJUK UMUM
(1) Meskipun susunan bermacam – macam Diet-Diabetes di Surabaya berbeda-beda
sesuai dengan kondisi diabetesnya, tetapi setiap macam Diet tetap diusahakan untuk
dapat memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut, yaiut bahwa Diet-Diabetes
hendaknya dapat:
memperbaiki kesehatan umum penderita
menyesuaikan berat badan penderita ke berat badan normal
menormalkan pertumbuhan diabetes mellitus anak atau diabetes mellitus
dewasa muda (masa pertumbuhan)
mempertahankan glukosa darah sekitar normal
menekan atau menunda timbulnya angiopati diabetik
memberikan modifikasi Diet sesuai dengan keadaan penderita misalnya
diabetisi yang hamil, diabetes mellitus dengan penyakit hati, tbc, dan
menarik dan mudah diterima penderita.
6
(2) Pada dasarnya Diet-diabetes di Surabaya diberikan dengan cara tiga kali makanan
utama dan tiga kali makanan antara = kudapan (snacks) dengan jarak antara (interval)
tiga jam.
Contoh:
pukul 06.30 makan pagi
pukul 09.30 makan kecil atau buah
pukul 12.30 makan siang
pukul 15.30 makan kecil atau buah
pukul 18.30 makan malam
pukul 21.30 makan kecil atau buah
Jadwal ini dapat diubah asalkan intervalnya tetap tiga jam.
(3) Buah – buahan yang dianjurkan adalah buah yang kurang manis atau disebut Buah
Golongan-B, misalnya: pepaya, kedondong, pisang, apel, tomat, dan semangka yang
kurang manis.
Buah – buahan yang manis dapat disebut Buah Golongan-A, sering kali
mengacaukan perawatan dan harus dilarang diberikan kepada Diabetisi, contoh:
sawo, mangga, jeruk, rambutan, durian, anggur, dan lain – lain. Buah Golongan A ini
boleh dimakan asal dalam jumlah sedikit, jarang-jarang saja (sekali tempo), dan
dimakan sesudah Sayur Golongan B.
Sayur Golongan-A mengandung 6% karbohidrat dan penggunaannya harus
diperhitungkan kalorinya.
Sayuran Gologan-B hanya mengandung 3% karbohidrat, sehingga dapat digunakan
agak bebas (lihat daftar buah-buahan dan sayuran pada Daftar Diet yang telah
disediakan).
(4) Dalam melaksanakan Diet-Diabetes sehari-hari hendaknya diikuti pedoman “3J”
(Jumlah, Jadwal, Jenis), artinya
J1: Jumlah: kalori yang diberikan harus habis.
J2: Jadwal: Diet harus diikuti sesuai dengan intervalnya, yaitu tiga jam.
J3: Jenis: makanan manis harus dihindari, termasuk pantang Buah Golongan A.
Jenis inilah yang paling sering menganggu kadar gula darah (regulasi diabetes).
(5) Untuk kasus – kasus yang kadar glukosa darahnya sulit normal (resistensi insulin),
latihan tiga kali sehari pada saat 1 – 1 ½ jam sesudah makanan utama adalah mutlak
harus dilaksanakan. Misalnya: makan pagi pukul 06.30, latihan diadakan pukul 08.00
dan seterusnya. Gerak badan tiga kali ini juga dianjurkan kepada penderita rawat inap
yang porsinya disesuaikan dengan kekuatan fisik penderita tersebut. Untuk kasus
Diabetes Mellitus mudah dirawat, demi praktisnya latihan cukup dua kali sehari, yaitu
pagi dan sore sebelum mandi. Tetapi, lebih baik lagi jika kedua macam gerak badan
tersebut dilaksanakan.
PENENTUAN JUMLAH DIET-DIABETES
Untuk memudahkan tahnik pelaksanaannya, semua macam Diet-Diabetes di RSU Dr.
Soetomo Surabaya telah terbagi – bagi sesuai dengan jumlah kalorinya.
Contoh:
Diabetes Mellitus I (1100 kalori)
Diabetes Mellitus II (1300 kalori)
Diabetes Mellitus III (1500 kalori)
7
Penentuan status gizi selain dengan menghitung BBR dapat juga dihitung dengan rumus
Indek Massa Tubuh (IMT).
BB = Berat Badan (Kg)
BB
IMT = TB = Tinggi Badan (meter)
(TB)2
Klasifikasi status gizi berdasarkan IMT menurut Himpunan Studi Obesitas Indonesia
(HISOBI) 15 Mei 2004 & PERKENI-2006 adalah :
Klasifikasi Status Gizi Indeks Massa Tubuh (IMT) (Kg/M2)
(1) Kurus (Underweight) < 18,5
(2) Normal 18,5 – 22,9
(3) Gemuk (Overweight) ≥ 23
(4) Resiko Obesitas (At Risk) 23 – 24,9
(5) Obesitas I 25 – 29,9
(6) Obesitas II ≥ 30
Dalam praktek, pedoman jumlah kalori yang diperlukan sehari untuk Diabetisi yang
bekerja biasa adalah:
Kurus : Berat Badan X 40 – 60 kalori
Normal: Berat Badan X 30 kalori sehari
Gemuk: Berat Badan X 20 kalori sehari
8
(7) menderita penyakit Graves atau Morbus Basedowi, yaitu penyakit gondok
dengan kadar hormon gondok yang tinggi
(8) menderita tumor ganas, antara lain: kanker panyudara, kanker rahim, atau kanker
lainnya.
karena itu disebut pula Diet Es Krim, tetapi harus diberikan suntikan insulin. Aturan
makan tetap tiga kali makanan utama dan tiga kali makanan kecil, interval tiga jam
dengan kalori lebih dari 2000 kal/hari.
MNT : Medical Nutrition Therapy or Diet. Treatment : B2, B3, Be (Types of MNT), OAD (Oral Agents for Diabetic), INS (Insulin)
B2 & B3-Diets (Pre-HD Phase) : With Specific Composition plus Low K+ & Na+, Protein 0.6-0.8 g/kg BW
( 10% of Daily Cal.). Be-Diet (HD-Phase) : Low K+ & Na+, Protein 1-1.2 g/kg BW/day, etc
S
*) Diabetic Diets for DN are supplemented with Low Vit C, Folic Acid, Vit B6, Vit B12, Arginine, Glutamine
The Formula of Cockroft – Gault : eGFR (estimated GFR); SC = Serum Creatinine
eGFR ( o ) (140-Age) x Body Weight (Kg) eGFR ( +o) (140-Age) x Body Weight (Kg)
= = x 0.85
(mL/min.) Plasma Creatinine (mg/dl) x 72 (mL/min.) Plasma Creatinine (mg/dl) x 72
** The Formula of GFR measurement rely on a stable serum creatinine concentration
pedoman atau Sepuluh Petunjuk Pola Hidup Sehat atau dapat digunakan sebagai
senjata untuk memerangi komplikasi Diabetes Mellitus.
Apabila SINDROMA-10 tidak dilaksanakan dengan baik, Diabetisi akan mudah
mengalami beberapa komplikasi akibat dari penyempitan pembuluh darah
(aterosklerosis) antara lain stroke, penyakit jantung koroner = PJK (atau sama infark
jantung), gagal ginjal kronik (nefropati diabetik), dan selulitis-diabetik (gangren-
diabetik). Adanya Westernisasi makanan (seperti fast food atau junk food) yang banyak
mengandung banyak kolesterol / lemakk jenuh,dan tinggi kalori akan mempercepat
terjadinya aterosklerosis lebih-lebih apabila makanan tersebut dijadikan makanan sehari-
hari.
(LAKSANAKAN HIDUP SEHAT GULOH-SISAR dengan PEDOMAN BNI : BATASI, NIKMATI, IMBANGI)
BAGI PASIEN DIABETES (DM) : HINDARKAN SEMUA YANG MANIS, atau SANGAT BATASILAH YANG MANIS TERSEBUT
JAS-BUKKKET J
: erohan, Alkohol, Sarden - Burung Dara, Unggas, Kacang, Kaldu, Kerang, Emping, Tape B N I
TeK-KUK-CS2 : Telor, Keju - Kepiting, Udang, Kerang - Cumi, Susu, Santen BNI
"MABUK" (Mengandung banyak Chromium) : Mrica, Apel, Brokoli, Udang, Kacang-kacangan
Chromium (Cr) Dapat Memperbaiki Kerja Insulin. Ini berarti Cr bermanfaat bagi Penderita Diabetes BNI
Makanan Suplemen yang Dianjurkan : Buncis, Bawang Putih, Teh Hijau, Merica, dan TKW-PJKA-BK
TKW – PJKA – BK : Banyak Mengandung Antioksidan Tomat, Kacang-kacangan, Wortel - Pepaya, Jeruk, Kurma, Apel - Brokoli, Kobis
HABIBIE-AWARD CEREMONY Jakarta, 30 November 2006. TVRI Surabaya : TALK SHOW Acara SEMANGGI. 21 September 2011
SINDROMA-10 = GULOH-SISAR
Sepuluh faktor penentu kualitas pembuluh darah yang dapat dikendalikan dalam
kehidupan sehari-hari adalah GULOH-SISAR atau SINDROMA-10 yang merupakan
singakatan dari :
G = Gula
U = Urat (asam urat)
L = Lemak (lipid, antara lain : lemak jenuh, lemak tidak jenuh, kolesterol, trilgiserida,
kolesterol-HDL, kolesterol-LDL)
O = Obesitas (berat badan berlebihan)
H = Hipertensi
S = Sigaret
I = Inaktivitas (kurang olah raga)
S = Stres
A = Alkohol
R = Regular Check Up
15
GULOH- SISAR ini yang dapat dipakai sebagai Sepuluh Petunjuk Pola Hidup
Sehat secara fisik, karena mengandung 10 faktor yang dapat menjaga kualitas pembuluh
darah dengan baik.
Untuk dapat mengerti SINDROMA –10 = GULOH-SISAR perlu diketahui
beberapa singkatan seperti di bawah ini :
”Diserable Lipid Triad” atau kadar lemak darah yang diinginkan untuk menjaga
SINDROMA-10 menurut American Diabetes Association (ADA), 2004-2009 adalah :
(1) Target utama, Kolesterol-LDL < 100 mg/dl
Apabila sudah ada komplikasi jantung (infark) dan atau stroke, maka
target Kolesterol-LDL adalah antara 50-70mg/dl
(2) HDL-kolesterol > 40 mg/dl ( pria) dan > 50 mg/dl (wanita)
(3) Trigliserida < 150 mg/dl
Apabila kadar kolesterol-LDL lebih rendah dai 50 mg/dl, makapengobatan statin
distop 2 minggu, lalu dimulai lagi dengan dosis lebih rendah daripada dosis awal.
Sekarang kadar koleserol-total jarang digunakan lagi, dan lemak ini digunakan
hanya sebagai pelengkap, dan bagi Diabetisi dengan Penyakit Jantung Koroner target
kolestorol total < 150 mg/dl.
(1) G (Gula)
Batasi penggunaan gula dan makanan/minuman yang terlalu manis. Untuk penderita
Diabetes (Diabetisi), gula atau glukosa dilarang sama sekali. Motto untuk para
Diabetisi adalah Sugar is Disease. Para Diabetisi harus berusaha regulasi DM yang
baik dan berkesinambungan (target: A1C < 7%, kadar glukosa darah sebelum makan
< 130 mg/dl, glukosa darah 1 jam sesudah makan < 180 mg/dl).
(4) O (Obesitas)
Cegah kegemukan atau gizi-lebih atau obesitas.
Usahakan IMT < 23, atau BBR < 110%)
BB (kg) BB (kg)
IMT = BBR = %
(TB (m) )2 TB (cm) – 100
(IMT = Indeks Massa Tubuh) (BBR = Berat Badan Relatif)
(5) S (Sigaret)
Bagi para perokok, usahakan berhenti merokok. Sekarang sudah ada obat anti rokok,
namanya: tablet Champix®, yang harus diminum selama 12 minggu.
(6) H (Hipertensi)
Cegahlah konsumsi garam yang berlebihan, karena garam dapat memacu terjadinya
hipertensi (tekanan darah tinggi). Usahakan tensi tidak melebihi 130/80 mmHg.
(7) I (Inaktivitas)
Lakukan olahraga teratur setiap hari untuk menghilangkan kalori sekitar 300 kkal,
atau 2000 kkal/minggu, atau jalan kaki setiap hari kurang lebih sejauh 3 km, atau sit-
up dipinggir bed 50 – 200x/hari. Hindari inaktivitas (tidak berolahraga).
(8) S (Stres)
Usahakan tidur nyenyak minimal 6 jam sehari untuk dapat meredam stress dan
merangsang regenerasi sel-sel tubuh. Atau, usahakan ―tidur semu‖ meskipun di dalam
mobil (tiduran, tidak bergerak, pejamkan mata, usahakan melepas semua masalah).
(9) A (Alkohol)
Berhentilah minum alkohol
GAMBAR-1. Penyakit Akibat Pola Hidup Yang Tidak Sehat: Sindroma Metabolik = SIMET
RKM : Risiko Kardio Metabolik (Tjokroprawiro 2005-2012) PKM : Penyakit Kardio Metabolik
PUSAT DIABETES DAN NUTRISI – RSU Dr. SOETOMO, FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA
STADIUM – 0 STADIUM – 1 STADIUM – 2 STADIUM – 3 STADIUM – 4
“Pola Hidup Barat” Obesitas Preklinikal : RKM Klinikal : PKM
Pola Hidup Sehat
Pola Hidup Tidak Sehat (Obesitas Abdominal) SIMET, Obesitas-Remaja, Pre-DM PJK, DMT2, DMT2-Remaja, STROKE
76-90 1-15
61-75 16-30
46-60 31-45
agar segala bentuk penyuluhan dapat dilaksanakan dengan baik, dan penderita yang
tidak mampu dapat tertolong.
(6) Jika penderita makin mengerti tentang Diabetes Mellitus dan mengadakan tindakan
pengobatan preventif, hal itu akan dapat menekan biaya pengobatan yang pada saat
ini sangat mahal.
(7) Untuk menilai prestasi diabetesi menjalankan diet, olahraga dan obat dengan baik
dapat dilihat di Rapor Diabetisi pada butir a, b, c, dan d. Ada 4 pedoman untuk
mengetahui Rapor Diabetisi, yaitu :
a. Kadar Gula Darah sebelum Makan atau Puasa (GDP), target antara 70 -
130 mg/dl
b. Kadar Gula Darah 1 Jam Post Prandial (G1JPP) = 1 jam sesudah makan,
target < 180 mg/dl
c. Gula Darah Rerata dalam 1 hari (GDR), target < 170 mg/dl
d. Rapor 2 – 3 bulan terakhir (atau sering disebut ‖rapor akhir‖), yaitu A1C
(dulu namanya HbA1C) normal < 7 %.
Dari 4 macam rapor diabetisi ini, diabetisi dapat menilai sendiri rapor mana yang
paling baik salah satu atau dua. Tetapi yang paling pentina adalah GDR dan A1C.
(8) Dalam menyongsong Era Globalisasi, dengan adanya arus Westernisasi makanan
dengan kandungan tinggi kolesterol, tinggi lemak, dan tinggi kalori, maka
laksanakanlah pola hidup SINDROMA-10 = GULOH-SISAR dengan baik, karena
SINDROMA-10 ini merupakan Sepuluh Petunjuk Pola Hidup Sehat yang dapat
dilaksanakan, baik oleh para Diabetisi maupun Non-Diabetisi atau orang normal.
(9) Pelaksanaan SINDROMA-10 = GULOH-SISAR yang baik dapat menghasilkan
kualitas pembuluh darah yang baik, dan dapat menciptakan kualitas hidup yang
baik pula.
(10) Oleh karena itu, atasi dan perangilah komplikasi pembuluh darah dengan
SINDROMA-10 atau GULOH-SISAR. Dengan SENJATA SINDROMA-10 =
GULOH-SISAR, diharapkan Diabetisi akan dapat hidup bahagia bersama
diabetesnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. ADA = American Diabetes Association (2004): Standard of Medical Care in
Diabetes. Diabetes Care 27, S.15
2. ADA=American Diabetes Association (2001A).Clinical Practice Recommendations:
Committee Report (2001). Report of the Expert Committee in the Diagnosis and
Classifications of the Diabetes Mellitus. Diabetes Care 24, S.5
3. ADA=American Diabetes Association (2001B).Clinical Practice Recommendations:
Position Statement (2001). Nutrition Recommendations and Principles for People
with Diabetes Mellitus. Diabetes Care 24, S.54
4. ADA=American Diabetes Association (2003): Clinical Practice Recommendations.
Diabetes Care 26, S.3
5. ADA (2007). Clinical Practice Recommendations 2007: Standard of Medical Care in
Diabetes. Diabetes Care 30 (Suppl 1), S4–42
6. ADA (2009A). Medical Management of Hyperglycemia in type 2 diabetes: A
consensus algorithm for the initiation and adjustment of therapy (A consensus
statement of the ADA and the EASD. Diabetes Care 32,193
20
42. Tjokroprawiro A (2010). Medical Nutrition Therapy (MNT) In Clinical Practice Oral
- Enteral – Parenteral The Empirical Formulas in P.E.N. : -1 , x12 , 3 , x2 , 2.5-1 , 5-
1 , Etc. (Based on Clinical Experiences : 1978-2010). MKDU Surabaya, 8 February
43. Tjokroprawiro A (2010). Cinula®: the FDC of Cinnulin PF-250mg, ALA-300mg,
and VIT. B12-100mcg (It has Multiple Properties for Pts with Obesity, Pre DM, the
MetS and T2DM). Padang, 19-20 February
44. Turtle JR, Kaneko T, Osato S (1999). Diabetes in the New Millennium First
Published 1999. The Endocrinology and Diabetes Research Foundation of the
University of Sydney
45. Wibisono S (2003). Perawatan kaki penderita Diabetes Mellitus. Modul Pelatihan
edukator Diabetes Mellitus bagi Dokter Puskesmas, Perawat dan Ahli Gizi 13
Desember 2003
-oOo-