Anda di halaman 1dari 2

Pada kesempatan kali ini saya akan coba membahas mengenai standar bongkar muat bbm dari truk

tanki ke tanki pendam dengan cara membandingkan standar NFPA (National Fire Protection), SS
(Singapore Standar), AS (Australian Standar) dalam aspek safetynya.

Saya akan mulai bahasan ini dengan penentuan lokasi filling point. Menurut Klausul AS 1940:2004 5.3.2
lokasi pengisian harus mudah diakses dan terlindung dari kemungkinan kecelakaan. Berlokasi minimum
2 meter dari bangunan dan 3 meter dari sumber ignition. Setiap titik pengisian harus diberi identifikasi.
Lokasi parkir truk tidak boleh dibadan jalan umum. Sedangkan menurut SS (Singapore Standar) lokasi
untuk pengisian tanki timbun dari kendaraan pengangkut harus memenuhi persyaratan : lokasi
pengisian harus mudah dijangkau; Panjang selang tidak lebih dari 6 meter; untuk tanki yang memuat
cairan kategori 1,2,3 dengan kapasitas melebihi 1500 Liter terletak pada lokasi yang memungkinkan
seluruh badan kendaraan pengangkut tidak parkir dijalan umum; titik pengisian harus terjaga dari
kemungkinan kerusakan karena kecelakaan; lokasinya minimal 3 meter dari bangunan bukaan. Jadi pada
intinya truk tanki yang membawa bbm harus leluasa dalam maneuver maupun parkir saat pengisian ke
tanki pendam. Namun saya akan memilih untuk memakai standar Singapore karena jarak titik lokasi
pengisian dari bangunan 3 meter itu akan lebih safety dari pada yang 2 meter yaitu yang dikemukakan
dari AS Australian standar. Namun dalam AS Australian standar memilik kelebihan yaitu
mempertimbangkan aspek ignition nya dikatakan bahwa jarak minimal lokasi titik pengisian 3 meter dari
sumber ignition.

Lanjut kebahasan selanjutnya mengenai hose yang dipergunankan dalam transfer dari truk tanki ke tanki
pendam. Hose dan nozzle harus mampu menghilangkan listrik statis selama pengisian. Yang tujuannya
yaitu adalah agar tidak terjadi percikan bunga api yang disebabkan oleh listrik statis yang dapat
membuat tanki kebakar tentunya. Peringatan terhadap timbulnya aliran listrik statis pada saat transfer,
harus terpajang. Termasuk pengendalian kecepatan alir karena kita tahu bahwa penyumbang
kecelakaan kerja terbesar adalah dari human error atau unsafe act dari para pekerja nah untuk
mengurangi atau menurunkan resiko seseorang untuk tidak melakukan kesalahan dalam bekerja salah
satunya adalah adanya warning sign jadi disan diberi label bahwasanya pada saat pengisian hose dan
nozzle berpotensi menimbulkan listrik statis yang memicu percikan api. Selang dan assemblynya yang
digunakan untuk mengalirkan minyak harus sesuai persyaratan AS 2683. Koneksi yang ketat terhadap
kebocoran sangat diperlukan untuk pengisian dari truk pengangkut ke tanki timbun, kecuali jika
pengisian menggunakan selang yang dipegang dan diawasi setiap waktu. Pentup dengan perangkat
pengunci harus disediakan untuk titik pengisian. Dan pada saat pengisian temperature harus berada
dibawah flash point cairan yang ditransfer. Harus terdapat system grounding untuk mencegah terjadinya
listrik statis tadi. Jalur pengisian dan pembongkaran harus melalui bagian atas tanki, dan jalur pengisian
harus memiliki kemiringan menuju kea rah tanki. Dan pada saat pengisian harus dilakukan pengntrolan
orang yang akan memasuki area pengisian karena jika tidak dilakukan pengontrolan akan sangat terlalu
beresiko sekali karena akan banyak orang yang lewat baik yang sebagian besar dari mereka adalah orang
aawam yang tidak tahu akan bahaya bahan bakar minyak. Setiap sambungan untuk pengisian ,
rengosongan dan vapor recovery harus terletak diluar bangunan dan tidak terdapat sumber percikan
api dan kurang dari 5 ft (1.5 m) dari bukaan bangunan. Setiap sambungan harus tertutup dan kedap
terhadap cairan maupun uap pada saat tidak digunakan. Lalu Panjang hose yang dianjurkan 5-6 meter
panjangnya kenapa tidak boleh lebih Panjang. Karena semakin Panjang hose maka kemungkinan untuk
terjadi kebocoran akan lebih besar dan kemungkinan untuk tidak terdekteksi kebocorannya pun juga
tinggi sehingga akan sangat membahayakan orang banyak. Mengingat SPBU adalah layanan public yang
setiap hari padat akan orang bertransaksi bahan bakar.

Ketika mobil tanki melakukan transfer cairan ke tanki timbun bawah tanah haruslah ada indicator yang
terdapat mobil tanki ketika terjadi overfill atau terdapat indikasi mengenai level ketinggian/volume
untuk menunjukkan kapasitas pengisian yang aman. Terdapat flow limiting devices dan alarm jika terjadi
overfill dengan maksut untuk mencegah terjadinya overfill pada saat pengisian kalaupun seandaianya
terjadi overfill harus segera disadari untuk segera ditindak lanjuti karena jika tidak segera ditindak lanjuti
maka cairan akan meluas kemana mana yang bisa saja tersambar oleh benda benda yang dapat memicu
terjadinya kebakaran. Maka dari itu dipasanglah indicator iverfill pada mobil tanki dan dipasang alarm
pada tanki pendamnya dan perangkat overfill shut-off maksutnya adanya seperti tombol darurat
otomatis yang mana ketika terjadi overfill maka secara otomatis valve akan ditutup dan aliran cairan pun
terputus. Karena begitu krusialnya peran dari overfill shut-off ini ataupun overfill protection lainnya
maka perlu diadakan inspeksi dan pengujian terhadap perangkat pencegahan overfill sekali setahun
untuk memastikan kesesuaiannya. Dan pada saat pengisian aktivitas disekitar lokasi filling point haruslah
di stop atau di sterilkan untuk menurunkan resiko terjadinya kecelakaan.

Untuk system proteksi pada saat terjadi overfill dan kebakaran masih dalam skala kecil seperti
penyalaan awal penyediaan apar adalah cara yang sangat mudah dan efektif namun penyediaan apar
yang salah atau tidak pada porsi aparnya hanya akan membuang buang biaya saja karena apar tidak bisa
difungsikan karena memang tidak sesuai dengan kondisinya. Lantas apar yang seperti apa yang
sebenarnya dibutuhkan disekitar filling point. Harus tersedia apar tipe powder pada jarak antara 3
meter – 10 meter untuk pompa yang dioperasikan untuk bahan flammable. Harus tersedia apar jenis
powder pada jarak 10 meter dari titik koneksi hose atau manifold. Harus tersedia apar pada setiap lokasi
pengisian ke tanki timbun. Harus tersedia minimal 2 jenis apar di area instalasi pengisian.

Anda mungkin juga menyukai