OLEH :
NIM : 15.321.2255
KELAS : A9-A
JURUSAN S1 KEPERAWATAN
Pubertas dimulai Kehidupan seksual dewasa, Ditandai dngan siklus menstruasi rata-rata umur
13 tahun dimulai dengan sekresi gonado trofin hormon pertumbuhan dan perkembangan
organ denetalia.Phase Menstruasi yaitu:
Farmakologi
1. Absorpsi
2. Distribusi
3. Biotransformasi
4. Ekskresi
Faktor yang mempengaruhi difusi :
1. Derajat keasaman
2. Derajat ionisasi
3. Kelarutan dalam lipid
Faktor yang mempengaruhi terhadap biotrasformasi :
1. Eliminasi prasistemik
2. Ensime inducer
3. Ensime inhibitor
Ekskresi obat dapat melalui :
1. Ginjal
2. Saluran cerna
3. Paru-paru
4. Keringat
5. Air mata
6. Air susu
Ekskersi lewat ginjal :
1. Filtrasi glomelurus
2. Sekresi tubulus
3. Reabsorpsi
4. Ekskresi
Efek antagonis obat :
1. Pysiologic antagonist
2. Competitiv antagonist
3. Non compatitive antagonist/irreversible
Tanggal : 20-014-2016
Materi : Toksologi Obat
Dosen : dr. I.G.A Artini, M.Sc
Toksologi adalah ilmu yang mempelajari efek toksik bahan kimia pada organisme.
Toksologi terdiri dari :
1. Toksologi obat
2. Toksikologi bahan yang menimbulkan ketergantungan
3. Toksokologi bahan kimia
4. Toksikologi pestisida
5. Toksikologi industri
6. Toksikologi lingkungan
7. Toksikologi aksidental
8. Toksikologi perang
9. Toksikologi sinar
Keracunan ( reaksi toksik)
1. Sifat fisiko kimia
2. Dosis, cara peberian dan kecepatan
3. Kecepatan absorpsi,distribusi,biotransformasi dan eksresi
4. Species yang diberikan
5. Variabel lain
Penanganan keracunan akut :
1. Terapi umum (suportif)
2. Terapi khas untuk keracunan
Tanggal : 21-04-2016
Materi : Alergi Obat
Dosen : dr Ida Bagus Ngurah, M.FOr
Tanggal : 22-04-2016
Materi : Interaksi obat
Dosen : dr I.G.A Artini, M.Sc
Tanggal : 26-04-2016
Apabila pasien menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya dalam dossis yang
sesuai dengan kebutuhan dalam perode waktu yang adequate dan dengan biaya yng
terjangkau oleh masyarakat banyak. Kombinasi obat bertujuan untuk :
1. Meningkatkan efektivitas
2. Mengurangi efek samping
Interaksi obat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Farmakokinetika
Mengubah kadar obat dalam darah, pada proses ansorpsi,distribusi, metabolisme,
ekskresi.
2. Farmakodinamika
Tidak mengubah kadar obat dalam darah, pada reseptor atau target kerja obat
( antagonist)
Tepat cara pemberian yaitu :
1. Efek lokal
2. Efek sistemik
Waspada efek samping :
1. Efek samping
Efek yang diinginkan timbul pada dosis terapi
2. Efek toksik
Efek yang tidak ingin ditimbulkan dan menyebabkan efek toksik.
Tanggal : 27-04-2016
Materi : Obat pada Ibu hamil dan menyusui
Dosen : Dr.dr. I Made Jawi, M.Kes
Tanggal 28-04-2016
Materi : Penggunaan Obat Pada Anak
Dosen : dr Nova Mahendra,M.Sc
Skala dosis dewasa pada bayi berdasarkan berat badan pada luas permukaan tidak
memperhitungkan perubahan perkembangan yanag mempengaruhi obat.
Pediatri tidak disamakan dengan miniatur pria maupun wanita dengan mengurangi dosis dan
kelas yang sama dari penyakit tubuh yang lebih kecil tapi berbagai independen dari bebagai
cakrawala.
Relative achlorhydria (ph=4)
a. Oral penisilin
b. Rifampin phenobarbiton phenytoin
Tanggal : 28-04-2016
Materi : Seksualitas
Dosen : Prof Dr.dr Nyoman Mangku Karmaya, M.Repro,PA
Seksologi adalah ilmu yang mempelajari tentang seksualitas pada manausia, minat , prilaku,
dan fungsi seksual. Penelitian seksologi modern melibatkan beberapa bidang ilmu untuk
mempelajari seksologi : biologi, kedokteran, antropologi, dan kriminologi.
Seks adalah jenis kelamin atau organ kelamin
Seksualitas adalah lebih luas orientasi sikap dan kepribadian budaya ataupun norma.
Reproduksi adalah seks dalam dimensi yang menghasilkan keturunan.
Gender adalah status yang diberikan kepada masyarakat berdasarkan perbedaan jenis kelamin.
Kesehatan seksual adalah keadaan sehat dalam aspek fisik, emosional, mental dan sosial yang
berkaitan dengan seksualitas tidak hanya semata-mata tidak adanya penyakit cacat atau
kelelahan. Kesehatan seksual membutuhkan sebagai berikut :
1. Pendekatan positif dan saling pengertian.
2. Pengalaman seksual yang menyenangkan dan aman.
3. Bebas kekerasan dan diskriminasi.
4. Perlindungan dan pemenuhan hak-hak sosial.
Dimensi seksualitas yaitu :
1. Biologis
2. Psikologis
3. Sosial
4. Budaya dan moral
Tanggal : 29-04-2016
Materi : Reseptor Obat
Dosen : Dr.dr I Made Jawi, M.Kes
Reseptor adalah protein yang mengikat obat untuk mengerahkan efek farmakologis.
Pengikatan untuk reseptor biasanya reversible. Saraf otonom dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Saraf simpatis (adrenergik)
2. Saraf parasimpatis ( kolinergik)
Pada umumnya kedua susunan saraf ini bekerja antagonist. Bila salah satu sistem
menghambat fungsi tertentu yang lain justru menstimulasi.
Obat-obat otonom adalh obat-obat yang dapat mempengaruhi penerusan impuls dalam SSO
dengan jalan mengganggu sintesa penimbulan, pembebasan dan penguraian neurotransmiter
terhadap reseptor khusus. Akibatnya adalah dipengaruhinya fungsi organ (otot polos, jantung
dan kelenjar)
1. Adrenergika
Dibagi menjadi dua yaitu reseptor alfa dan reseptor beta.
Reseptor alfa peka terhadap NA dan reseptor beta peka terhadap isoprenalin.
2. Kolinergika
Adalah zat yang dapat menimbulkan efek yang sama dengan stimulasi susunan saraf
parasimpatis (SP) karena melepaskan Ach di ujung sarafnya. Tugas utama SP adalah
mengumpulkan energi dan menghambat penggunaannya, jika SP dirangsang akan
menimbulkan efek yang menyerupai efek istirahat dan tidur.
Tanggal : 03-05-2016
Materi : Penggunaan Obat pada Gangguan Ginjal dan Hepar
Dosen : Dr.dr.Komang Satriyasa, M.Repro
Tanggal : 03-05-2016
Mater : Penyimpangan Seksual
Dosen : Prof Dr.dr Nyoman Mangku Karmaya, M.Repro,PA
Pembentukan dipengaruhi oleh hormon seks prenatal pada masa kritis janin ( 9-14minggu)
Orientasi seksual ada 2 yaitu :
1. KINSEY (konsep satu dimensi)
2. STORMS (konsep dua diemensi)
Karena aspek biologis anal sex lebih konstan terkena HIV/AIDS. Waria dan gay termasuk
golongan terpinggirkan jadi tertutup. Sulit memantau penyebaran IMS dan HIV/AIDS di
kalangan mereka. Akses pekerjaan sulit yang menyebabkan kemiskinan dan minimnya akses
kesehatan.