Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Bedah jantung dilakukan untuk menangani berbagai masalah jantung. Prosedur yang
sering mencakup angioplasti koroner perkutan, revaskularisasi arteri koroner dan
perbaikan penggantian katup jantung yang rusak.
Di masa kini, pasien dengan penyakit jantung dan komplikasi yang menyertainya
dapat dibantu untuk mencapai kualitas hidup yang lebih besar dan yang diperkirakan
sepuluh tahun sham. Dengan prosedur diagnostik yang canggih yang memungkinkan
diagnostik dimulai lebih awal dan lebih akurat, menyebabkan penanganan dapat
dilakukan jauh sebelum terjadi kelemahan yang berarti.
Kegagalan jantung adalah kondisi umum yang mempengaruhi 1-2% dari populasi.
Kejadian naik dengan usia pada pria maupun wanita (Mehta dan Cowie, 2006). Usia
rata-rata pada diagnosis adalah sekitar 74 tahun usianya (Cowie et al, 1997; Mehta dan
Cowie, 2006). Terlepas dari pada etiologi, gagal jantung dikaitkan dengan buruk kua-ity
kehidupan dari banyak penyakit kronis umum lainnya seperti penyakit paru obstruktif
kronik, artritis, depresi dan penyakit kardiovaskuler lainnya (Hobbs et al, 2002).
Kelangsungan hidup dan kualitas hidup memperburuk seperti pasien mencapai tahap
lanjutan gagal jantung (Hobbs et al, 2002).
Meskipun transplantasi jantung telah pernah menjadi subjek sebuah uji klinis, model
Statistik telah menunjukkan bahwa hal ini meningkatkan kelangsungan hidup dalam
lanjutan gagal jantung (Banner et al, 2008; NHS darah dan transplantasi, 2013), dan
meningkatkan kualitas hidup dan pasien kemampuan untuk melaksanakan kegiatan
sehari-hari (Almenar-Pertejo et al, 2006). Di Inggris pasca transplantasi kelangsungan
hidup adalah 86.9% pada hari ke 30, 80.8% pada 1 tahun dan 70.8% pada 5 tahun (NHS
darah dan transplantasi, 2013)
1Apa
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus