Anda di halaman 1dari 17

ABSTRAK

Bahwa kita sebagai manusia memiliki sifat dasar dan pandangan hidup
tentang cita-cita yang hendak dicapai oleh masyarakat. Pandangan hidup merupakan
suatu acuan baik untuk menata kehidupan diri sendiri, interaksi dengan antar manusia
dalam masyarakat maupun alam sekitarnya. Hal ini menjadi pandangan hidup
masyarakat dituangkan dan dilembagakan dalam pandangan hidup bangsa selanjutnya
pandangan hidup bangsa menjadi pandangan hidup negara yang sering disebut
ideologi bangsa.

Pancasila sering disebut dengan Dasar Filsafat atau dasar falsafah negara.
Pancasila merupakan suatu dasar nilaiserta norma untuk mengatur pemerintahan atau
mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila juga merupakan suatu sumber dari
segala sumber hukum, pancasila juga merupakan sumber kaidah hukum negara yang
secara konstitusionalmengatur negara beserta unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah,
serta pemerintahan negara.

Sebagai dasar negara, pancasila juga merupakan suatu asas kerokhanian yang
meliputi cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, normaserta kaidah
baik moral maupun hukum. Dalam kedudukan sebagai dasar negara ,pancasila
mempunyai kekuatan mengikat secara hukum.

1
BAB I

A. LATAR BELAKANG

Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, dan nilai-nilai budaya dan


pandangan hidup bangsa Indonesia adalah kewajiban seluruh warga neraga Indonesia.
Pancasila yang benar dan sah adalah pancasila yang tercantum dalam alinea keempat
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Hal itu ditegaskan melalui Instruksi
Presiden RI No.12 Tahun 1968. Penegasan tersebut diperlukan untuk menghindari
tata urutan atau rumusan sistematik yang berbeda, yang dapat menimbulkan
perbedaan pendapat dalam memberikan isi Pancasila yang benar dan sesungguhnya.

Pendekatan yuridis-konstitusional diperlukan guna meningkatkan kesadaran


akan peranan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, karena mengikat
seluruh bangsa dan negara Indonesia untuk melaksanakannya. Pelaksanaan Pancasila
mengandaikan tumbuh dan berkembangnya pengertian, penghayatan dan pengamalan
dalam keseharian hidup kita secara partikular maupun sosial sebagai warga negara
Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

Dengan latar belakang tersebut, maka penulis mengemukakan beberapa


rumusan masalah. Dan rumusan masalah itu adalah

1. Apa arti pancasila?


2. Bagaimana pengertian pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia?
3. Bagaimana penjabaran pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia?
4. Bagaimana mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari?

2
C. PENDEKATAN

a. YURIDIS

Landasan yuridis merupakan landasan yang berdasarkan aturan yang dibuat


melalui perundingan dan permusyawaratan. Landasan yuridis pancasila tercantum
dalam alenia IV pembukaan UUD 1945, diantaranya terdapat rumusan sila-sila
pancasila sebagai dasar negara yang sah sebgai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi selruh rakyat indonesia.

Batang tubuh UUD 1945 juga merupakan landasan yuridis konstitusional


karena dasar negara yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 dijabarkan lebih
lanjut dan rinci dalam pasal-pasal dan ayat yang terdapatdi dalam batang tubuh UUD
1945 tersebut. Meskipun pancasila tidak ekspilit disebutkan di dalam UUD 1945
sebagai dasar negara, tetapi dalam pembukaan UUD 1945 tepatnya alenia keempat
disebutkan dengan bahwa dasar negara Indonesia adalah keseluruhan isi yang
terkandung dalam pancasila.

Dengan demikian pernyataan dari Darji Darmodihardjo bahwa secara yuridis-


konstitusional, pancasila adalah dasar negara yang dipergunakan sebagai dasar
mengatur menyelenggakan pemerintahan negara. Mengingat bahwa pancasila
merupakan dasar negara, maka mengamalkan pancasila dasar negara mempunyai sifat
imperaktif atau memaksa, artinya bahwa setiap warga negara

Indonesia harus tunduk taat kepad pancasila. Bagi siapa saja yang melanggar
pancasila, ia harus ditindak menurut hukum, yakni hukum yang berlaku di negara
Indonesia.

3
Pernyataan tersebut sesuai dengan posisi pancasila sebagai sumber tertinggi
tertib hukum atau sumber dari segala sumber hukum. Dengan demikian, segala
hukum di Indonesia harus berumber dari Pancasila, sehingga dalam konteks sebagai
negara yang berdasarkan hukum, negara dan pemerintah Indonesia „tunduk‟ kepada
pancasila sebagai kekuasaan tertinggi.

Dalam kedudukan tersebut, pancasila juga menjadi sebuah pedoman untuk


menafsirkan UUD 1945 dan penjabaran melalui suatu peraturan-peraturan
operasional lain yang di bawahnya, termasuk kebijaksanaan dan tindakan pemerintah
di bidang pembangunan, dengan peran aktif seluruh warga negara.

Pancasila sebagai sumber tertinggi tertib hukum atau sumber dari segala
sumber hukum. Dengan demikian, segala hukum di Indonesia harus bersumber pada
Pancasila, sehingga dalam konteks sebagai negara yang berdasarkan hukum
(Rechtsstaat), Negara dan Pemerintah Indonesia „tunduk‟ kepada Pancasila sebagai
„kekuasaan‟ tertinggi.Meskipun nama “Pancasila” tidak secara eksplisit disebutkan
dalam UUD 1945 sebagai dasar negara, tetapi pada alinea keempat Pembukaan UUD
1945 itu secara jelas disebutkan bahwa dasar negara Indonesia adalah keseluruhan
nilai yang dikandung Pancasila.

4
BAB II

A. PEMBAHASAN

a. ARTI PANCASILA

Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita,
Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit
pada abad XIV yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan
buku Sutasoma karangan Tantular, dalam buku Sutasoma ini, selain mempunyai arti
“Berbatu sendi yang lima” (dari bahasa Sangsekerta) Pancasila juga mempunyai arti
“Pelaksanaan kesusilaan yang lima” (Pancasila Krama), yaitu sebagai berikut:

1. Tidak boleh melakukan kekerasan


2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh mabuk minuman keras/ obat-obatan terlarang

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia ditetapkan pada tanggal 18


Agustus 1945. sebagai dasar negara maka nilai-nilai kehidupan bernegara dan
pemerintahan sejak saat itu haruslah berdasarkan pada Pancasila, namun berdasrkan
kenyataan, nilai-nilai yang ada dalam Pancasila tersebut telah dipraktikan oleh nenek
moyang bangsa Indonesia dan kita teruskan sampai sekarang.

Rumusan Pancasila yang dijadikan dasar negara Indonesia seperti tercantum


dalam pembukaan UUD 1945 adalah :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan

5
5. Keadilan sosial bagi selruh rakyat indonesia.

Kelima sila tersebut sebagai satu kesatuan nilai kehidupan masyarakat


Indonesia oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dijadikan Dasar
Negara Indonesia.

b. PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

Kita sebagai makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, dalam
memperjuangkan untuk mencapai kehidupan yang sempurna, senantiasa memerlukan
nilai-nilai luhur yang dijunjung sebagai suatu pandangan hidup. Nilai-nilai luhur
merupakan suatu tolak ukur kebaikan yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat
dasar dan abadi dalam hidup manusia untuk mencapai suatu cita-cita hendak
dicapainya.

Setiapa bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah
mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup (filsafata
hidup). Dengan pandangan hidup inilah sesuatu bangsa akan memandang persoalan-
persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana memecahkan
persoalan-persoalan tadi. Tanpa memiliki pandangan hidup maka suatu bangsa akan
merasa terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang pasti
akan timbul, baik persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya sendiri, maupun
persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa
di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki
pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik,
ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju.
Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula suatu bangsa akan membangun
dirinya.

Dalam pergaulan hidup itu terkandung konsep dasar mengenai kehidupan


yang dicita-citakan oleh suatu bangsa, terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan
gagasan sesuatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pada

6
akhirnyta pandangan hidup sesuatu bangsa adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang
dimiliki suatu bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan
tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.

Kita merasa bersyukur bahwa pendahulu-pendahulu kita, pendiri-pendiri


Republik ini dat memuaskan secara jelas apa sesungguhnya pandangan hidup bangsa
kita yang kemudian kita namakan Pancasila. Seperti yang ditujukan dalam ketetapan
MPR No. II/MPR/1979, maka Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar negara kita.

Disamping itu maka bagi kita Pancasila sekaligus menjadi tujuan hidup
bangsa Indonesia. Pancasila bagi kita merupakan pandangan hidup, kesadaran dan
cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah beurat/berakar di dalam
kebudayaan bangsa Indonesia. Ialah suatu kebudayaan yang mengajarkan bahwa
hidup manusia ini akan mencapai kebahagiaan jika kita dapat baik dalam hidup
manusia sebagai manusia dengan alam dalam hubungan manusia dengan Tuhannya,
maupun dalam mengejar kemajuan lahiriyah dan kebahagiaan rohaniah.

Bangsa Indonesia lahir sesudah melampaui perjuangan yang sangat panjang,


dengan memberikan segala pengorbanan dan menahan segala macam penderitaan.
Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang
merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan
cita-cita hidup di masa datang yang secara keseluruhan membentuk kepribadian
sendiri.

Sebab itu bnagsa Indonesia lahir dengan kepribadiannya sendiri yang


bersamaan lahirnya bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai
pandangan hidup dan dasar negara Pancasila. Karena itulah, Pancasila bukan lahir
secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah berjuang, denga melihat
pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami dengan oleh gagasan-gagasan besar
dunia., dengan tetap berakar pada kepribadian bangsa kita dan gagasan besar bangsa
kita sendiri.

7
Karena Pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam
kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup
ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam
rumusan yang agak berbeda, namun dalam 3 buah UUD yang pernah kita miliki yaitu
dalam pembukaan UUD 1945, dalam Mukadimah UUD Sementara Republik
Indonesia 1950. Pancasila itu tetap tercantum didalamnya, Pancasila yang lalu
dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional itu, Pancasila yang selalu menjadi
pegangan bersama saat-saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi
bangsa kita, merupakan bukti sejarah sebagai dasar kerohanian negar, dikehendaki
oleh bangsa Indonesia karena sebenarnya ia telah tertanam dalam kalbunya rakyat.
Oleh karena itu, ia juga merupakan dasasr yang mamapu mempersatukan seluruh
rakyat Indonesia.

Pandangan hidup merupakan suatu acuan baik untuk menata kehidupan diri
sendiri, interaksi dengan antar manusia dalam masyarakat maupun alam sekitarnya.
Dalam perumusan ini maka pandangan hidup masyarakat dituangkan dan
dilembagakan dalam pandangan hidup bangsa selanjutnya pandangan hidup bangsa
menjadi pandangan hidup negara yang sering disebut ideologi bangsa.

Dalam penjabaran diatas dalam kehidupan modern antara pandangan hidup


masyarakat dengan pandangan hidup suatu bangsa ternyata memiliki suatu hubungan
timbal balik. Dalam negara pancasila pandangan hidup masyarakat tercermin dalam
kehidupan negara yaitu kewajiban pemerintah dan penyelenggaraan untuk
memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur.

Tranformasi pandangan hidup masyarakat menjadi pandangan hidup bangsa


yang akhirnya menjadi pandangan hidup negara juga menjadi pandangan pancasila.
Sebelum pancasila dirumuskan sebagai dasar negara serta ideologi negara, nilai-
nilainya terdapat pada bangsa Indonesia dalam adat-istiadat, dalam budaya serta
dalam agama sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pandangan masyarakat
menjadi sebuah pandangan hidup bangsa.

8
Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara memiliki suatu pandangan hidup
yang akan menjadi panutan bangsa Indonesia dalam mencapai sebuah cita-cita dan
tujuan yang diinginkan. Dengan pandangan hidup bangsa akan mampu memandang
dan memecahkan sebuah persoalan yang dihadapi secara tepat. Dengan suatu
pandangan hidup yang jelas maka bangsa Indonesia pegangan dan pedoman
bagaimana memecahkan berbagai masalah dalam memajukan gerak masyarakat.

Pancasila sebaagai pandangan hidup bangsa yang terkandung dalam konsep


dasar yang mengenai kehidupan yang di cita-citakan, yang terkandung dalam dasar
pemikiran. Oleh karena itu, pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
merupakan suatu kristalisasi nilai-nilai yang hidup di masyarakat Indonesia, maka
pandangan hidup dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia. Dengan demikian
pandangan hidup pancasila yang berbhinneka tunggal ika merupakan asas pemersatu
bangsa yang tidak bisa mematikan keanekaragaman.

c. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pancasila sering disebut dengan Dasar Filsafat atau dasar falsafah negara.
Pancasila merupakan suatu dasar nilaiserta norma untuk mengatur pemerintahan atau
mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila juga merupakan suatu sumber dari
segala sumber hukum, pancasila juga merupakan sumber kaidah hukum negara yang
secara konstitusionalmengatur negara beserta unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah,
serta pemerintahan negara.

Sebagai dasar negara, pancasila juga merupakan suatu asas kerokhanian yang
meliputi cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, normaserta kaidah
baik moral maupun hukum. Dalam kedudukan sebagai dasar negara ,pancasila
mempunyai kekuatan mengikat secara hukum.

Sumber dari segala sunber hukum Indonesia maka pancasila tercantum dalam
dalam kententuan tertinggi yaitu pembukaan UUD 1945, kemudian dijabarkan dalam
pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinandari UUD 1945.

9
Di sinilah tampak titik persamaan dan tujuan antara jalan yang ditempuh oleh
masyarakat dan penyusun peraturan-peraturan oleh negara dan pemerintah Indonesia.

Adalah suatu hal yang membanggakan bahwa Indonesia berdiri di atas


fundamen yang kuat, dasar yang kokoh, yakni Pancasila dasar yang kuat itu bukanlah
meniru suatu model yang didatangkan dari luar negeri.

Dasar negara kita berakar pada sifat-sifat dan cita-cita hidup bangsa
Indonesia, Pancasila adalah penjelmaan dari kepribadian bangsa Indonesia, yang
hidup di tanah air kita sejak dahulu hingga sekarang.

Pancasila mengandung unsur-unsur yang luhur yang tidak hanya memuaskan


bangsa Indonesia sebagai dasar negara, tetapi juga dapat diterima oleh bangsa-bangsa
lain sebagai dasar hidupnya. Pancasila bersifat universal dan akan mempengaruhi
hidup dan kehidupan banga dan negara kesatuan Republik Indonesia secara kekal dan
abadi.

Sebagaimana telah ditentukan oleh pembentukan negara bahwa tujuan


utamadirumuskannya pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Sesuai
hanya denagn landasan yuridis sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945, MPR NO. V/MPRS/1973 dan ketetapan No XX/MPRS/1966, ketetapan NO.
IX/MPRS/1978 dijelaskan bahwa pancasila merupakan sumber hukum tertib
Indonesia yang merupakan suatu pandangan hidup bangsa, kesadaran dan cita-cita
hukum serta cita-cita moral yang meliputi kebatinan serta watak dari bangsa
Indonesia. Cita-cita tersebut meliputi cita-cita mengenai kemerdekaan individ,
kemerdekaan bangsa, perikemanusiaan, keadilan sosial, perdamaian nasionaldan
mondial , tujuan negara, moral mengenai kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan
sebagai budi nurani manusia.

Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPPK pada tanggal 1 Juni
1945 adalah di kandung maksud untuk dijadikan dasar bagi negara Indonesia
merdeka. Adapun dasar itu haruslah berupa suatu filsafat yang menyimpulkan

10
kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesa yang merdeka. Di atas dasar
itulah akan didirikan gedung Republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan
politik yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, sosial dan budaya.

Sidang BPPK telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara
Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18
Agustus 1945 Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI, Undang-
Undang Dasar yang menjadi sumber ketatanegaraan harus mengandung unsur-unsur
pokok yang kuat yang menjadi landasan hidup bagi seluruh bangsa dan negara, agar
peraturan dasar itu tahan uji sepanjang masa.

Peraturan selanjutnya yang disusun untuk mengatasi dan menyalurkan


persoalan-persoalan yang timbul sehubungan dengan penyelenggaraan dan
perkembangan negara harus didasarkan atas dan berpedoman pada UUD. Peraturan-
peraturan yang bersumber pada UUD itu disebut peraturan-peraturan organik yang
menjadi pelaksanaan dari UUD.

Oleh karena Pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai
seluruh isi peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar negara sebagaimana
jelas tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tersebut, maka semua
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia (Ketetapan MPR, Undang-
undang, Peraturan Pemerintah sebagai pengganti Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Presiden dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya) yang
dikeluarkan oleh negara dan pemerintah Republik Indonesia haruslah pula sejiwa dan
sejalan dengan Pancasila (dijiwai oleh dasar negara Pancasila). Isi dan tujuan dari
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia tidak boleh menyimpang dari
jiwa Pancasila. Bahkan dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ditegaskan,
bahwa Pancasila itu adalah sumber dari segala sumber huum (sumber huum formal,
undang-undang, kebiasaan, traktaat, jurisprudensi, hakim, ilmu pengetahuan hukum).

Di sinilah tampak titik persamaan dan tujuan antara jalan yang ditempuh oleh
masyarakat dan penyusun peraturan-peraturan oleh negara dan pemerintah Indonesia.

11
Adalah suatu hal yang membanggakan bahwa Indonesia berdiri di atas
fundamen yang kuat, dasar yang kokoh, yakni Pancasila dasar yang kuat itu bukanlah
meniru suatu model yang didatangkan dari luar negeri.

Dasar negara kita berakar pada sifat-sifat dan cita-cita hidup bangsa
Indonesia, Pancasila adalah penjelmaan dari kepribadian bangsa Indonesia, yang
hidup di tanah air kita sejak dahulu hingga sekarang.

Pancasila mengandung unsur-unsur yang luhur yang tidak hanya memuaskan


bangsa Indonesia sebagai dasar negara, tetapi juga dapat diterima oleh bangsa-bangsa
lain sebagai dasar hidupnya. Pancasila bersifat universal dan akan mempengaruhi
hidup dan kehidupan banga dan negara kesatuan Republik Indonesia secara kekal dan
abadi.

d. PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI_HARI

1. Penerapan Pancasila: Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari haruslah menjadi sesuatu


yang harus kita lakukan. Hal ini dikarenakan Pancasila merupakan falsafah hidup
bangsa yang harus menjiwai setiap aktivitas kita dalam kehidupan sehari-hari.
Terlebih mengenai perkara ketuhanan, ia menjadi sila pertama dalam Pancasila
karena ketuhanan merupakan dasar dari kehidupan spiritual dari manusia. Sila ini
menjamin kebebasan beragama. Makna kemerdekaan beragama bagi bangsa
Indonesia sangatlah besar. Berikut ini merupakan uraian lebih lanjut mengenai apa
saja hal-hal yang termasuk kategori penerapan Pancasila khususnya sila ketuhanan
yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari:

a. Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama


tersebut. Kepemilikan terhadap agama tersebut harus diikuti dengan
ketakwaan pada Tuhan.

12
b. Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar
dan tidak mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat
c. Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat
beragama agar tercapai kedamaian dan kenyamanan bersama.
d. Saling bekerja sama antar umat beragama dalam hal yang bersifat
untuk memajukan kepentingan umum, misalnya untuk kerja bakti di
desa
e. Tidak memaksa seseorang untuk masuk ke dalam agama tertentu.
Karena sesuai dengan UUD 1945, setiap orang berhak untuk memilih
dan memeluk agama sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
f. Sila pertama sangat mengutamakan aspek ketuhanan dalam setiap segi
kehidupan kita. Oleh karena itu, menjadi seseorang yang tidak
menganut agama merupakan salah satu bentuk penyimpangan terhadap
Pancasila. Karena hal inilah, ideologi komunis, marxisme, dan
leninisme tidaklah mungkin untuk diterapkan di Indonesia yang
teramat kental dengan berbagai corak keagamaannya.

2. Penerapan Pancasila: Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kemanusiaan yang adil dan beradab teramat mewakili keinginan bangsa
Indonesia untuk berada di posisi yang setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini.
Ketika negara Indonesia dijajah oleh bangsa lain, seketika itu pula posisi Indonesia
dianggap lebih rendah dari posisi negara lain. Selama lebih dari 350 tahun bangsa
Indonesia dihinakan. Sila kedua dalam Pancasila ini juga menjunjung tinggi
kesetaraan hak dan kewajiban di antara penghuni negeri ini. Di bawah ini merupakan
contoh penerapan Pancasila sila kemanusiaan yang adil dan beradab:

a. Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak


suku, agama, ras, dan adat istiadat (SARA)

13
b. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan
budi pekerti kita di dalam berbagai kondisi.
c. Tidak melakukan diskriminasi pada siapapun. Diskriminasi yang
dimaksud adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga
negara, entah perbedaan karena tingkat pendidikan, kondisi ekonomi,
dan lain sebagainya.
d. Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan dari
seseorang sesuai dengan adab yang berlaku di tengah masyarakat.
e. Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban.
Jangan sampai hak dan kewajiban kita mencederai hak dan kewajiban
orang lain.

3. Penerapan Pancasila: Sila Persatuan Indonesia

Persatuan di antara segenap rakyat Indonesia merupakan suatu kekuatan dasar


dalam mempertahankan keamanan dan pertahanan Indonesia dari ancaman baik yang
berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Maka dari itu, menjadi penting
bagi rakyat Indonesia untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan di tengah
masyarakat. Berdasarkan sejarah, kita mengetahui bahwa dulu perjuangan melawan
penjajahan amat bersifat kedaerahan. Dengan adanya Pancasila, seluruh wilayah di
Indonesia disatukan di bawah bendera merah putih. Di bawah ini merupakan contoh
penerapan Pancasila sila persatuan Indonesia:

a. Cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah
masyarakat karena menyadari bahwa kita bertanah air yang satu,
Indonesia.
b. mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian
di dalam negara menjadi lebih maju
c. Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia.

14
d. Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan
bangsa Indonesia baik di tingkat nasional maupun internasional.
e. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk
memajukan bangsa Indonesia.
f. Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah

4. Penerapan Pancasila: Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh


Hikmat/Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan

Sila keempat dari Pancasila ini mewakili semangat demokrasi yang menjadi
bentuk pemerintahan di negara Indonesia. Sistem demokrasi yang dijalankan di
Indonesia pun berbeda dengan yang ada di luar sana. Indonesia menggunakan sistem
demokrasi Pancasila dalam pelaksanaan kedaulatan rakyatnya. Sila ini menginginkan
segala kegiatan pemerintahan diperuntukkan bagi sebesar-besar kepentingan rakyat
sehingga dijadikanlah perwakilan dari rakyat untuk mengawasi jalannya
pemerintahan. Berikut ini merupakan contoh penerapan sila keempat dari Pancasila:

a. Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat


untuk menyelesaikan setiap permasalahan dalam kehidupan kita,
apabila hal tersebut berkenaan dengan kepentingan dua orang atau
lebih.
b. Ikut serta dalam pemilihan umum dengan kita menggunakan hak
pilih atau mengajak orang lain untuk menggunakan hak pilihnya
c. Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk menjabat suatu
jabatan tertentu sebagai salah satu perwujudan demokrasi.
d. Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar orang menyetujui apa
yang kita katakan ataupun lakukan. Begitupun sebaliknya, tidak ada
yang dapat memaksakan kehendaknya pada kita
e. Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan
pendapat kita dan melaksanakannya dengan sepenuh hati.

15
f. Mengawasi dan memberikan saran terhadap jalannya
penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilakukan oleh pemerintah.

5. Penerapan Pancasila: Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Adanya keadilan tentunya menjadi sesuatu yang dicita-citakan oleh semua


orang. Terlebih oleh segenap bangsa Indonesia. dari sejarah kemerdekaan Indonesia
kita mengetahui bahwa pengalaman dijajah selama ratusan tahun membuat keadilan
menjadi sesuatu yang terus diperjuangkan oleh bangsa kita. Maka dari itu, para
pendiri bangsa menjadikan rumusan dari sila terakhir Pancasila seperti yang tertera
sebelumnya. Adanya sila ini diharapkan dapat mewujudkan kondisi yang berkeadilan
bagi rakyat maupun di tengah masyarakat. Di bawah ini merupakan contoh penerapan
Pancasila sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:

a. Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang


yang sedang dilanda kesulitan.
b. Meningkatkan kepekaan sosial dengan mengadakan kegiatan yang
dapat membantu sesama seperti bakti sosial, donor darah, konser
amal, dan lain sebagainya.
c. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apapun yang kita lakukan dan
seperti apapun orang yang kita hadapi, jangan sampai kita
memberikan perlakuan yang tidak adil pada siapapun.
d. Tidak mengganggu orang lain dengan apapun yang kita lakukan dan
menegur siapapun yang mengganggu ketertiban dan keamanan di
tengah masyarakat.
e. Menghargai karya atau hasil karsa cipta yang dimiliki orang lain.
Hargai pula karya yang kita hasilkan sendiri.
f. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun
untuk orang lain dan membantu orang lain untuk memperjuangkan
keadilan.

16
BAB III

A. KESIMPULAN

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan pedoman bangsa Indonesia


yang telah tercantum dalam UUD 1945, bahwa pandangan hidup bangsa itu berawal
dari masyarakat. Falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia, hal
tersebut dapat dibuktikan dengan ditemukannya dalam beberapa dokumen historis
dan di dalam perundang-undangan negara Indonesia.Filsafat Pancasila adalah hasil
berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap,
dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang
paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa
Indonesia.

B. SARAN

Warganegara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup dan tinggal


di negara Indonesia. Oleh karena itu, sebaiknya kita sebagai warga negara Indonesia
harus lebih meyakini dan mempercayai, menghormati, menghargai menjaga,
memahami dan melaksanakan segala hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan
khususnya dalam pemahaman bahwa falsafah Pancasila adalah sebagai dasar falsafah
negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang terjadi ini dapat diatasi dan
lebih memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia ini.

17

Anda mungkin juga menyukai