Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN

PENGUJIAN PRAKTIKUM 4
Pengujian Daya Isolasi Bahan Terhadap Panas
Rabu, 3 Oktober 2018

Dosen Pengampu
Indah Wahyuni, S.Pd.T,. M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 6 :

1. Muhamad Kevin G. P. (17510134010)


2. Arif Setyo N. (17510134011)
3. Eva Mariana Citra (17510134017)

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL& PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN
JUDUL PRAKTIKUM DOSEN PENGAMPU NAMA / NIM / KELAS
1. Muhamad Kevin/
PRAKTIKUM 4 17510134010/K1
Indah Wahyuni, 2. Arif Setyo N./
PRAKTIKUM DAYA ISOLASI S.Pd.T,. M.Pd. 17510134011/K1
TEKNIK SIPIL BAHAN TERHADAP PANAS 3. Eva Mariana C./
17510134017/K1

A. Tujuan Percobaan
1. Memahami prosedur pengujian dalam menentukan daya isolasi bahan terhadap panas.
2. Melakukan analisis dan membuat kesimpulan dari hasil percobaan tersebut.
3. Membuat karya ilmiah sebagai pelaporan hasil percobaan.

B. Pendahuluan
Isolasi panas/kalor adalah sangat penting untuk perencanaan bangunan di daerah
tropis, yang dimaksud agar jangan sampai terlalu banyak kalor/panas matahari yang masuk
ke dalam rumah. Sehingga dapat mengurangi kenyamanan. Bagi penghuninya. Terlebih
lagi bagi rumah-rumah atau ruangan yang menggunakan alat AC, ruangan untuk orang
sakit, dan ruangan-ruangan khusus lainnya. Masalah isolasi kalor/panas dari bahan-bahan
yang digunakan harus diperhitungkan secara cermat.
Suatu kontruksi (dinding, atap, jendela dsb) dikatakan memiliki daya isolasi kalor
apabila konstruksi tersebut sanggup mengurangi penghantaran kalor dari sisi yang panas
ke sisi yang dingin. Dalam hal ini, ada empat factor yang perlu dipertimbangkan yang
dapat mempengaruhi kenyamanan suatu ruangan, yaitu:
1. Perkiraan suhu maksimal dan minimal yang masih dapat diterima. Hal ini biasanya
berhubungan dengan persyaratan suhu maksimal dan minimal untuk kebutuhan suatu
ruangan, yaitu sekolah, rumah sakit, ruang tamu, gudang, ruang tidur, ruang operasi
dll akan membutuhkan persyaratan suhu maksimal dan minimal yang berbeda-beda.
2. Kadar kelembapan udara juga akan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan suhu
ruangan. Kelembapan udara akan sangat berpengaruh terhadap segi kenyamanan dan
suhu ruangan, serta tingkat keawetan dari perabot-perabot yang ada didalamnya.
3. Setiap ruangan akan membutuhkan derajat kenikmatan minimum yeng tertentu,
sehingga perlu dipikirkan mengenai konstruksi isolasi kalornya dan harus dipilih
pula alternative lain untuk mencapai derjad kenikmatan tersebut.
4. Dalam memilih bahan-nahan konstruksi isolasi kalor juga harus dipertimbangkan
pula dari segi ekonomi.
Setiap bahan bangunan mempunyai sifat menahan panas atau memiliki daya
isolasi terhadap panas. Daya isolasi panas suatu bahan akan tergantung dari sifat
karakteristik bahan yang bersangkutan. Bahan yang berpori banyak pada umumnya akan
mempunyai daya isolasi panas yang lebih besar disbanding bahan yang sama tetapi
strukturnya lebih padat. Dalam percobaan ini hendak diselidiki daya isolasi terhadap
panas yang yang terdiri dari : pasir, serbuk kayu dan udara. Daya isolasi panas bahan
yang diselidiki dinyatakan sebagai penurunan suhu untuk tiap satuan waktu, sehingga
dinyatakan dengan satuan C/detik atau F/detik.

C. Alat Percobaan
1. Tabung Gelas

Gambar 1. Tabung Gelas


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
2. Tabung Isolator

Gambar 2. Tabung Isolator


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
3. Statip

Gambar 3. Statip
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
4. Teko

Gambar 4. Teko
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)

5. Stopwatch

Gambar 5. Timer Hand Phone


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
6. Termometer

Gambar 6. Termometer
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
7. Kompor pemanas

Gambar 7. Kompor Gas


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
D. Bahan Percobaan
1. Udara
2. Serbuk Kayu

Gambar 8. Serbuk Kayu


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
3. Pasir

Gambar 9. Pasir
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)

Gambar 10. Alat Dan Bahan Pengujian Daya Isolasi Bahan Terhadap Panas
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
E. Prosedur/Langkah Percobaan

A
A = Termometer
B B = Tabung Gelas
E C = Statip
C D = Bahan (Pasir/Serbuk Kayu/ Udara)
F
E = Tabung Isolator
D F = Air Mendidih

Gambar 11. Pasir


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)

F. Tabel Hasil Percobaan


Tabel 1. Hasil Pengamatan
PENURUNAN SUHU AIR PADA
BAHAN
0’ 5’ 10’ 15’ 20’ 25’
Pasir 88 °C 70 °C 62 °C 57 °C 53 °C 50 °C
Serbuk Kayu 92 °C 75 °C 67 °C 63 °C 59 °C 56 °C
Udara 87 °C 72 °C 65,5 °C 61 °C 57 °C 54 °C
G. Analisis Data
𝑆𝑢ℎ𝑢𝐴𝑤𝑎𝑙 − 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛𝑆𝑢ℎ𝑢
𝐷𝐼 =
5 𝑥 60 𝑠
1. Serbuk Kayu
92 − 75
0′ − 5′ = = 0,056667
5 𝑥 60 𝑠
75 − 67
5′ − 10′ = = 0,026667
5 𝑥 60 𝑠
67 − 63
10′ − 15′ = = 0,013333
5 𝑥 60 𝑠
63 − 59
15′ − 20′ = = 0,013333
5 𝑥 60 𝑠
59 − 56
20′ − 25′ = = 0,01
5 𝑥 60 𝑠

0,056667 + 0,026667 + 0,013333 + 0,013333 + 0,01


𝑅𝐸𝑅𝐴𝑇𝐴 = = 0,024
5

2. Pasir
88 − 70
0′ − 5′ = = 0,06
5 𝑥 60 𝑠
70 − 62
5′ − 10′ = = 0,026667
5 𝑥 60 𝑠
62 − 57
10′ − 15′ = = 0,016667
5 𝑥 60 𝑠
57 − 53
15′ − 20′ = = 0,013333
5 𝑥 60 𝑠
53 − 0
20′ − 25′ = = 0,01
5 𝑥 60 𝑠
0,06 + 0,026667 + 0,016667 + 0,013333 + 0,01
𝑅𝐸𝑅𝐴𝑇𝐴 = = 0,025333
5
3. Udara
87 − 72
0′ − 5′ = = 0,05
5 𝑥 60 𝑠
72 − 65,5
5′ − 10′ = = 0,021667
5 𝑥 60 𝑠
65,5 − 61
10′ − 15′ = = 0,015
5 𝑥 60 𝑠
61 − 57
15′ − 20′ = = 0,013333
5 𝑥 60 𝑠
57 − 54
20′ − 25′ = = 0,01
5 𝑥 60 𝑠
0,05 + 0,021667 + 0,015 + 0,013333 + 0,01
𝑅𝐸𝑅𝐴𝑇𝐴 = = 0,022
5

H. Standar Deviasi
1. Standar Deviasi Serbuk Kayu
Tabel 2. Hasil Perhitungan Serbuk Kayu
Pengukur 𝑥 Deviasi (𝑥 − 𝑥̅ ) Deviasi Mutlak |𝑥 − 𝑥̅ | |𝑥 − 𝑥̅ |2
1 0,056667 0,032668 0,032668 0,001067
2 0,026667 0,002668 0,002668 7,12E-06
3 0,01333 -0,01067 0,01067 0,000114
4 0,01333 -0,01067 0,01067 0,000114
5 0,01 -0,014 0,014 0,000196
Ʃ 0,119997 0,070676 0,001498
Rata 0,023999 0,014135 0,0003

√|𝑥1 − 𝑥̅ |2
𝑆𝐷 =
𝑛−1
√0,0003
=
5−1
= √7,5 𝑥 10−5
= 8,66𝑥 10−3

▪ 8,66𝑥 10−3 + 0,024 = 0,03266


▪ 0,024 − 8,66𝑥 10−3 = 0,01534
2. Standar Deviasi Serbuk Pasir
Tabel 3. Hasil Perhitungan Pasir
Pengukur 𝑥 Deviasi (𝑥 − 𝑥̅ ) Deviasi Mutlak |𝑥 − 𝑥̅ | |𝑥 − 𝑥̅ |2
1 0,06 0,034667 0,034667 0,001202
2 0,026667 0,001334 0,001334 1,78E-06
3 0,016667 -0,00867 0,00867 7,52E-05
4 0,013333 -0,012 0,012 0,000144
5 0,01 -0,01533 0,01533 0,000235
Ʃ 0,126667 0,072001 0,001658
Rata 0,025333 0,0144 0,000332

√|𝑥1 − 𝑥̅ |2
𝑆𝐷 =
𝑛−1
√0,000332
=
5−1
= √8,08 𝑥 10−5
= 8,99𝑥 10−3

▪ 8,99𝑥 10−3 + 0,025333 = 0,034323


▪ 0,025333 − 8,99𝑥 10−3 = 0,016343
3. Standar Deviasi Udara
Tabel 4. Hasil Perhitungan Udara
Pengukur 𝑥 Deviasi (𝑥 − 𝑥̅ ) Deviasi Mutlak |𝑥 − 𝑥̅ | |𝑥 − 𝑥̅ |2
1 0,05 0,028 0,028 0,000784
2 0,021667 -0,00033 0,00033 1,09E-07
3 0,015 -0,007 0,007 0,000049
4 0,013333 -0,00867 0,00867 7,52E-05
5 0,01 -0,012 0,012 0,000144
Ʃ 0,11 0,056 0,001052
Rata 0,022 0,084 0,00021

√|𝑥1 − 𝑥̅ |2
𝑆𝐷 =
𝑛−1
√0,00021
=
5−1
= √5,25 𝑥 10−5
= 7,25𝑥 10−3

▪ 7,25𝑥 10−3 + 0,022 = 0,02926


▪ 0,022 − 7,25𝑥 10−3 = 0,01475

Tabel 5. Hasil Evaluasi Daya Isolasi Serbuk Kayu, Pasir, dan Udara
Deviasi Standar
Sampel Daya Isolasi Ket
Min Max
Serbuk Kayu 0,024 0,01534 0,03266 OK
Pasir 0,025333 0,016343 0,034323 OK
Udara 0,022 0,01475 0,02926 OK

I. Evaluasi
Mengapa bahan bahan yang berpori besar cenderung mempunyai daya isolasi terhadap
panas yang lebih besar jika disbanding daya isolasi bahan yang sama tetapi sebenarnya lebih
padat?
Yaitu karena bahan yang berpori besar ( kayu ) memiliki kepadatan yang renggang dan
masih terdapat udara pada bagian pori dan serabut kayu sehingga hanya sebagian panas saja
yang meluas.Sedangkan bahan yang berpori kecil dan berstruktur padat ( pasir ) lebih bersifat
konduktor ( menghantarkan panas ) serta kepadatannya rapat, sehingga panas yang ada pada
tabung gelas berpindah ke pasir.
J. Kesimpulan
Daya Isolasi bahan terhadap panas
0,022 < 0,024 < 0,025333
Udara < Serbuk Kayu < Pasir

Dapat disimpulkan bahwa daya Isolasi udara lebih kecil dari pada pasir dan daya
Isolasi pasir lebih kecil dari pada Isolasi kayu. Menurut hasil perhitungan ralat, mulai
yang dihasilkan dari percobaan adalah valid, karena deviasi mutlak berada pada Isolasi
Standar deviasi yang ditentukan.
Lampiran – 1

Foto 1. Sampel Pasir & Serbuk Kayu Foto 2. Alat Pengujian


(Sumber : Dokumen Pribadi, 2018) (Sumber : Dokumen Pribadi, 2018)

Foto 3. Timerr Foto 4. Pengamatan Suhu


(Sumber : Dokumen Pribadi, 2018) (Sumber : Dokumen Pribadi, 2018)
Lampiran – 2

Anda mungkin juga menyukai