Perubahan Perilaku
Disampaikan oleh:
Yayi Suryo Prabandari
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UGM 2014
Outline
• Perspektif psikologi yang mempengaruhi
perilaku
• Teori tentang terjadinya perilaku
• Teori tentang perubahan perilaku
• Model promosi kesehatan untuk mengubah
tingkah laku
• Strategi perubahan perilaku
• Pendekatan sosial untuk perubahan perilaku
dan pembangunan kesehatan
Perspektif Psikologi yang
mempengaruhi perilaku
3
Perspektif dalam ilmu Perilaku
• Biopsikologi (neuroscience) perasaan dan
tingkah laku berakar dari organik
• Revolusionary adanya perilaku “diturunkan”
• Psikoanalitik masa lalu berhubungan dengan
tingkah laku masa kini
• Behavioral tidak ada hubungannya dengan
masa lalu
• Humanis aktualisasi diri pengaruhi tingkah laku
• Kognitif cara berpikir akan pengaruhi tingkah
laku
• Sosial Budaya
Teori perilaku individu (behavioral)
Teori Belajar dgn aplikasi “mengapa remaja menjadi perokok?”
Classical Conditioning:
Pergi ke cafe (US) merasa rileks (UR)
Pergi ke cafe (US) merokok (CS)
Merokok (CS) merasa rileks (CR)
Operant conditioning
Merokok agar diterima dikelompoknya
Observational/modelling
Artis sinetron merokok ikut2an
Orang tua merokok ikut2an
Cognitive
Merokok meningkatkan citra diri
5
6
Teori kognitif:
Merokok akan membuatku berani berpetualang seperti
cowok-cowok di gambar ini
Teori belajar:
mengapa masyarakat tidak melakukan
gerakan 3M untuk pencegahan DBD
Behavior
intention
merupakan
prediktor
perilaku
Social Learning Theory
Social Learning Theory
Central premise:
• Personal knowledge and beliefs, the beliefs of important
others, and the physical and emotional environment
influences what a person conduct a change in one of
these factors has implications for the other factors.
• A strength of SLT if that it focuses on behavior, rather
than knowledge and attitudes
• The concepts, with their definitions and implications,
provide ways of addressing the physical and social
environment, mastery of skills, self-monitoring, rewards
and incentives, and small steps for goal completion.
Interpersonal People
Lack of
behavior theory
smoke
every policy
where
Beliefs about
outcomes
Norms Social
factors
Roles Intention
Self
concept
Behavior
Emotions
Affect
Frequency of Habits
past behavior
14
Interpersonal behavior theory
(Triandis, 1977, cited in Donovan, 2006)
Keyakinan
terhadap
manfaat ANC Kondisi yg Memfasilitasi:
Sikap
Evaluasi thdp Polindes, puskesmas
hasil ANC thdp ANC
layanannya dapat diakses
Faktor sosial:
Norma Teman dan saudara Niat
mendukung
melakukan ANC
Peran
Melakukan
ANC
Konsep diri
Emosi
Afek
Frekuensi
Perilaku Kebiasaan
di masa lalu
15
An Integrated Behavioral Model
Feelings Attitude Knowledge and skills
about to perform the
Experiential
behavior behavior
attitude
Normative
beliefs – Perceived norm
others’
Intention to
Injunctive norm perform the
expectations Behavior
Normative behavior
beliefs – Descriptive norm
others’
behavior
Environmental
Control Personal Agency constraints
beliefs
Perceived control
Habits
Efficacy
Self efficacy
beliefs 16
Teori untuk Perubahan
Perilaku
Transtheoretical theory
tahapan perubahan perilaku (Prochaska, 1988):
18
Tahapan Perubahan Perilaku
transtheoretical theory
(Simon-Morton, Greene & Gottlieb, 1995)
21
Diffusion of Innovation
Central premise:
Most people do
not change
change behavior easily or
quickly. Some
change earlier
than others.
25
Model Promosi Kesehatan
dalam
Mengubah Tingkah Laku
Langkah dalam intervensi
(dalam ilmu perilaku)
• Assessment awal analisis
kebutuhan/promkes, history taking/med)
• Dinamika psikologi (mapping permasalahan
utama penilaian target/promkes, diff
diagnosis/med)
• Perencanaan intervensi perencanaan
program/promkes
• Pelaksanaan intervensi implementasi
program/promkes, terapi/med
• Evaluasi evaluasi/promkes, follow
up/med
27
Tahapan Promosi Kesehatan
Analisis kebutuhan
(studi epidemiologi, perilaku dan intervensi yang pernah dilakukan)
Evaluasi Perencanaan
Program
Implementasi
28
PRECEED PROCEDE
Green & Kreuter
29
PRECEED PROCEDE
Green & Kreuter
30
Strategi perubahan
perilaku
31
PENDEKATAN UNTUK
MENGUBAH PERILAKU
32
Strategi perubahan perilaku
Mengubah Perilaku
dengan Informasi
33
34
Karakteristik Effective Health
Communication (Fertman & Allensworth. 2010)
• Akurasi
• Ketersediaan
• Imbang
• Konsisten
• Peka budaya
• Didasarkan bukti
• Mencapai sasaran
• Reliabel
• Repetisi Peran Media:
• Pertimbangan waktu Lembar fakta
• Mudah dipahami Press release
press conference
Variabel yang Proses perantara Efek yang
berpengaruh internal dihasilkan
Sumber Perhatian
Perubahan
(siapa yg berbicara) keyakinan
Pesan Pemahaman
(isi pesan akurat)
Perubahan
Target Penerimaan sikap
(Media/metode)
Model Pendekatan Belajar Pesan - Petty & Cacioppo
(cited in Azwar, 2000)
Behavior Change
Communication Model
37
Fakta
Kampanye melalui media telah
dibuktikan dapat membantu pengendalian
tembakau untuk mengurangi jumlah
perokok (Siegel, 2002).
38
Strategi perubahan perilaku
Mengubah Perilaku
melalui
Pemasaran Sosial
39
Pemasaran Sosial
• Penggunaan prinsip dan teknik pemasaran untuk
mengenalkan ide atau perilaku
• Langkah pemasaran
o Riset pasar, untuk menentukan strategi pemasaran
dan faktor penentunya
o Segmentasi pasar
o Manfaat untuk konsumen
o Empat “P” dalam pemasaran
Produk
Price
Place
Promotion
40
41
Strategi perubahan perilaku
Mengubah Perilaku
dengan
“sedikit memaksa”
42
Target Promosi Kesehatan
Multi Level
Intensive
interventions
Pharmocotherapies
• prescribed
• non-prescribed
Brief intervention
• Pharmacotherapies
• non-prescibed
TV campaigns
Taxation, workplace bans, restricted access, health warnings
Mengubah Perilaku
dengan
Intervensi individu
45
Apa yang akan membuat:
47
Perubahan perilaku:
Teori belajar operant
Positive reinforcement: memberikan
penguat dengan konsekuensi yg disukai (Ibu
ANC teratur, diberi penghargaan)
Mengubah Perilaku
melalui restriksi
dan indoktrinasi
49
Retriksi
• Memberikan pembatasan untuk mencegah
perilaku tertentu
• Contoh:
– Jampersal hanya bisa diberikan kepada
mereka yang ANC
– Manfaat jampersal dikurangi pada ibu
hamil yang tidak pernah datang ANC
50
Indoktrinasi
• Memberikan “paksaan” untuk
perilaku tertentu
– Contoh:
keikutsertaan ABRI dalam program
KB
51
Peraturan
• Membuat peraturan:
– Internal:
• Kesepakatan warga
– Pemerintah:
• Pelayanan kesehatan harus memberikan
pelayanan untuk Ibu hamil
• Setiap kantor harus menyediakan pojok
menyusui
52
Fakta • Kumar dkk yang melakukan
kajian terhadap hasil
Adams dkk yang
survey nasional tahun
melakukan kajian
1999-2000 dengan
di Illinois USA
populasi remaja SMP dan
terhadap efek
Albert dkk(2008) pada tahun SMA di Amerika
pemberlakuan
2001-2005 meneliti 3834 menunjukkan bahwa:
kebijakan Sekolah
remaja di Massachusset – Semakin ketat
Bebas Rokok
melaporkan bahwa pengawasan sekolah
terhadap perilaku
terhadap perilaku
pemberlakuan larangan merokok remaja,
merokok di dalam rumah merokok siswa, semakin
rendah proporsi pelajar melaporkan
tangga meningkatkan sikap bahwa
perokok di sekolah
anti merokok pada remaja tersebut. pemberlakuan
dan mengurangi kebijakan sekolah
– Kajian tersebut juga
percepatan remaja menjadi menunjukkan bahwa tanpa rokok
perokok coba-coba, karena sekolah yang mengijinkan mengurangi
mereka tinggal dengan guru dan karyawannya perilaku merokok
orang-orang yang tidak merokok juga memiliki siswa di sekolah.
merokok. jumlah pelajar perokok
yang tinggi.
53
EFEKTIFKAH
PELAKSANAAN
KAMPUS BEBAS
ROKOK?
Survei Perilaku Merokok Mahasiswa Fakultas Kedokteran
UGM di Yogyakarta sebelum (2003) dan sesudah (2007)
penerapan KTR
Mahasiswa Laki-laki Mahasiswi Perempuan
57
Perubahan Organisasi:
apa yg harus diperhatikan?
• Budaya organisasi:
• Struktur organisasi: – Tipologi organisasi
– Sentralisasi – Berbagi kepercayaan
– Desentralisasi – Ekspresi budaya
– Gabungan – Budaya promosi
– Partisipasi dlm kesehatan
pengambilan keputusan
– Formalisasi
– Misi
58
Tahapan & Strategi Perubahan
Organisasi
• Initial assessment:
– Problem assessment & selection of change goals
– Force field analysis of driving & restraining forces
– Choice of tactics for change
• Pre-initiation:
– Choice of change agent with credibility & legitimacy
– Increase awareness within the organization of the need for
change through evaluations and Formal & informal
discussion
• Initiation:
– Selection of “top down” or “bottom up” change strategies
– Specification of any policies or procedures in the changes
59
Tahapan & Strategi Perubahan
Organisasi
• Implementation:
– Choice of formal & informal communication channels for the
change
– Development of administrative procedures for the change
– Analysis of driving & restraining forces for implementation
– Monitoring of change process
• Institutionalization:
– Inclusion of change in strategic plans and organizational goals &
objectives
– Written job descriptions
– Hiring permanent staff
– Stable source of funding
60
Perubahan komunitas dan sosial:
Proses perubahan sosial
61
Perubahan komunitas dan sosial:
Pendekatan utk perubahan sosial
• Empirical-rational education
• Normative Re-education:
– Agen perubah mempunyai tugas: observasi partisipan di komunitas yg
dituju, bkj dgn orang kunci, toma, sintesiskan ide dr populasi target &
memberikan simbol dan citra balik utk komunitas
• Community organizing:
– Aksi sosial politik
– Pengembangan lokal: pemberdayaan, kompetensi komunitas,& partisipasi
• Advocacy:
– Media: agenda setting, issue framing
– Policy: partisipasi populasi target, koalisi, mempengaruhi pengambil
keputusan
62
Fakta
• Hasil metanalisis pada 26 penelitian yang
dilakukan untuk menguji dampak KTR di
tempat kerja di Amerika, Australia, Kanada
dan Jerman menunjukkan bahwa KTR di
tempat kerja.dapat mengurangi prevalensi
perokok sebesar 3,8% (Fichternberg & Glanzt, 2002).
64
Health Promotion Approaches: The Example of
Healthy Eating (Naido and Wills, 1994)
• Adams, ML, Jason, LA., Pokorny, S., & Hunt, Y. The Relationship between Tobacco School Policies and Youth
Tobacco Use . Journal of School Health (2009) 79(1): 17-23
• Alberts, AB., Biener, L., Siegel, M., Cheng, DM., & Rigotti, N. Household smoking bans and adolescent antismoking attitudes and
smoking initiation: findings from longitudinal study of a Massachusetts youth cohort. Am. J. of Pub. Health (2008) 98(10):1886-189
• Davies M & Macdowall W., 2006. Health Promotion Theory. McGrawHill Education Open University press.
• Dignan MB., Carr PA., 1992. Program Planning for Health Education and Promotion. Second Edition. USA: Lea &
Febiger
• Ewles L & Simnet I., 1994. Promosi Kesehatan: petunjuk praktis. Terjemahan, edisi kedua (terjemahan). Yogyakarta:
Gadjah mada University press
• Fertman, CI., & Allensworth, DD. 2010 Health Promotion Program. San Fransisco, US: A Wiley Imprint
• Fichtenberg, CM & Stanton A Glantz. 2002 Effect of smoke-free workplaces on smoking behavior: a systematic review. BMJ
2002;325;188-194
• Gan, Q., Hammond, SK., Jiang, Y., Yang, Y., & Hu, T. Effectiveness of a smoke-free policy in lowering secondhand smoke concentrations
in offices in China. J. Occup Environ Med (2008) 50: 570-57
• Keleher, H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2007 Understanding Health Promotion. Victoria, Australia: Oxford
University Press
• Kumar, R., O’Malley, PM., & Johnston, LD. School Tobacco Control Policies Related to Students’ Smoking and
Attitudes Toward Smoking: National Survey Results, 1999-2000. Health Educ Behav 2005; 32; 780
• Marmot M & Wilkinson RG., 2006. Social Determinant of Health. Second Edition. USA: Oxford University Press
• Netemeyer, RG, Andrews, JC, and Burton, S. 2005. Effects of Antismoking Advertising–Based Beliefs on Adult Smokers’ Consideration
of Quitting. American Journal of Public Health 95(6):1062-106
• Siegel M. The effectiveness of state-level tobacco control interventions: a review of program implementation and behavioral
outcomes. Annu Rev Public Health.2002;23:45–71.
68
Terima kasih,
Selamat datang
di Yogyakarta