Anda di halaman 1dari 4

Gliserin

(FI IV hal 413)

Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis, hanya boleh berbau khas
lemah (tajam atau tidak enak), higroskopik, netral terhadap lakmus.

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak larut dalam kloroform,
dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap.

Konsentrasi : 30 – 50 % ( sebagai solvent parentral ) (Excipient hal 257)

Guna : antimikroba, emolient, humektan, plastizer, solvent, pemanis, tonisitas

Stabilitas : Bersifat higroskopis, dekomposis oleh pemanasan. Gliserin akan mengkristal pada
suhu rendah.

Inkompatibilitas : Kromium trioksida, potasium klorat, potasium permanganat (Excipient hal


258)

Sterilisasi : oven 150oC selama 1 jam

Wadah : dalam wadah tertutup rapat. Ditempat berudara kering dan dingin

Propilenglikol ( Farmakope Indonesia IV hal. 712, Excipient edisi 6 hal. 592 )


Pemerian : cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau; rasa agak manis
higroskopik
Berat Molelul : 76, 09
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dengan etanol (95%) P dan
dengan kloroform P; larut dalam 6 bagian eter P; tidak dapat dicampur dengan eter
minyak tanah P dan beberapa minyak essensial tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak
lemak.
Berat Jenis : 1,038 g/cm3
OTT : Dengan zat pengoksidasi seperti Pottasium Permanganat
Konsentrasi : 10-25%
Stabilitas : Higroskopis dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, lindungi dari
cahaya, ditempat dingin dan kering. Pada suhu yang tinggi akan teroksidasi menjadi
propionaldehid asam laktat, asam piruvat& asam asetat. Stabil jika dicampur dengan etanol,
gliserin, atau air.
Khasiat : Bersifat antimikroba, desinfektan, pelembab, plastisazer, pelarut,
stabilitas untuk vitamin.
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya , sejuk
dan kering.

ZINCI OXYDUM
Fi 3 Halaman 636
ZINCI OXYDUM
Sengoksida
ZnO BM 81,38

Sengoksida mengandung tidak kurang dari 99,0% ZnO, dihitung terhadap zat yang telah
dipijarkan.
Pemerian serbuk amorf, sangat halus; putih atau putih kekuningan; tidak berbau; tidak berasa.
Lambat laun menyerap karbomdioksida dari udara.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95 %) P; larut dalam asam mineral
encer dan dalam larutan alkali hidroksida.
Identifikasi A Panaskan kuat sejumlah zat; terjadi warna kuning yang jika didinginkan hilang.
B.Larutan dalamasam klorida encer P, setelah dinetralkan, menunjukkan reaksi Seng yang
tertera pada Reaksi identifikasi.
Keasaman-kebasaan campur 1 g dengan 10 ml air panas, tambahkan 2 tetes
larutan fenolftalein P. Tambahkan asam klorida 0,1 N secukupnya hingga warna merah
hilang; diperlukan tidak lebih daro 0,3 ml asam klorida 0,1 N .
Karbonat dan warna larutan Campur 2 g dan 10 ml air, tambahkan 30 ml asam sulfat encer
P, panaskan diatas tangas air, sambil terus menerus diaduk; tidak terjadi gelembung gas,
larutan jernih dan tidak berwarna.
Arsen Tidak lebih dari 6 bpj ; pengujian dilakukan menggunakan campuran 1 g dalam 35 ml
air. Besi dan logam berat lain Dinginkan 5 ml laritkan yang diperoleh ada
pengujian Karbonat dan warna larutan; terbentuk endapan putih dengan
penambahan larutan kalium heksasinoferat (II) P dan dengan larutan natrium sulfida P.
Timbal Tambahkan 2 g pada 20 ml air, aduk, tambahkan 5 ml asam asetat glasial
P, hangatkan di atas tangas uap hingga larut, tambahkan 5 tetes larutan kalium kromat
P; tidak terjadi kekeruhan atau endapan.
Sisa pemijaran Tidak lebih dari 10,0% ; penetapan dilakukan dengan pemijaran kuat 2 g zat
hingga bobot tetap.
Penetapan kadar larutan 1,5 g yang telah dipijarkan dan ditimbang seksama dan 2,5
g amonium klorida P dalam 50,0 ml asam sulfat 1 N, jika perlu dengan pemanasan perlahan-
lahan. Jika telah larut sempurna, titrasi dengannatrium hidroksida 1 N menggunakan
indikator larutan jingga metil P.
1 ml asam sulfat 1 N setara dengan 40,60 mg ZnO.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat dan penggunaan Antiseptikum lokal.
Beeswax
Nama Sinonim : Malam kuning, Yellow Bees Wax

Nama hewan asal : Apis Mellifera (L.)

Keluarga : Apidae

Zat berkhasiat : Mirisin (=Mirisilpalmitat), serin atau asam


Utama/Isi serotinat, asam melisinat, mirisil-alkohol,
hidrokarbon heptakosan dan hentrakontan.

Penggunaan : Bahan salep.

Sediaan : Oculentum Hydrargyri Oxydi Flavi (FOI)

Pemerian : Zat padat, jika dingin agak rapuh, jika


hangat enjadi elastis, bekas patahan buram
dan berbutir warna coklat kekuningan, bau
enak seperti madu.

Bagian yang : Malam yang telah dibersihkan dari sarang


diambil apis

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik


Metil Selulosa
Nama Resmi : METHYL CELLULOSE
Nama Lain : Metil Selulosa
Pemerian : Serbuk putih, bubuk berserat atau butiran, tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air panas,dalam alkohol, dalam aseton
dan toluen, larut dalam air dingin.
Stabilitas : Stabil meskipun sedikit higroskopis,stabil untuk alkalis dan larutan
asam encer pada pH 3 – 11, stabil pada suhu kamar.
Incompatibilitas : Dengan aminacrine hidroklorida,chlorocresol, klorida merkuri,
fenol,resorsinol, Asam tannic, perak nitrat,kloridacetylpyridinium, hidroksibenzoatasam ,
paminobenzoic, methylparaben, propil paraben dan butil paraben.
Penyimpanan : Dalam wadah kedap udara.

Sodium alginate
· Fungsi : Stabilizing agent; suspending agent; tablet and capsule disintegrant; tablet
binder; meningkatkan viskositas, dalam tetes mata ini sebagai agen pembentuk gel.
· Sifat fisika kimia :
- Pemerian : Natrium alginat berupa serbuk warna putih atau kuning-coklat pucat,
tidak berbau dan tidak berasa.
- Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol (95%), eter, kloroform, dan etanol atau
campuran air dimana kandungan etanol lebih dari 30%. Selain itu praktis tidak larut dalam
pelarut organik lain dan larutan asam encer dimana pH kurang dari 3. Larut perlahan dalam
air yang membentuk larutan koloidal lengket.
- pH : 4 – 10

MICROCRYSTALLINE CELLULOSE/AVICEL
Nama Resmi : MICROCRYSTALLINE CELLULOSE
Nama Lain : Mikrokristal selulosa
Pemerian : Pembersih, tidak berbau, tidak berasa, serbuk kristal yang terdiridari partikel-
partikel
penyerapKelarutan : Praktis tidak larut dalam air, alkohol, aseton, toluen, cairanasamKegunaa
n : Sebagai zat pengikatStabilitas Obat :
Stabil, higroskopik, tersimpan dalam wadah tertutup baik

Natrium Benzoat (FI IV, hal 984)


Nama obat : Natrii Benzoat
Sinonim : Sodium benzoat, benzoat fo soda, sodium benzoat acid
Pemerian : Granul putih, atau cristalme, bersifat higroskopik dalam bentuk
serbuknya, tidak berbau atau memiliki bau seperti benzoatnya, memiliki rasa yang tidak
manis
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan
lebih. Mudah larut dalam etanol 90%.
Kegunaan : Antioksidan dan sebagai pengawet
Konsentrasi : 0,02-0,5% (Excipients, halaman 471).
Stabilitas : Larutan yang mengandung air dapat disterilkan dengan
autoclaving atau penyaringan.
Incompatibilitas : Incomp dengan komponen guarter, gelatin, garam feri, garam
kalsium dan garam dari heavy metalis termasuk silver, leab dan menty. Activitas preservative
mungkin jarang jika berinteraksi dengan kaolin ataupun sufaktan non ionik. (Excipient, Hal.
603)
α-tokoferol (HOPE 6th Hal : 31)
Nama Lain : Vitamin E
Berat Molekul : 430,72
Pemerian : Cairan berminyak kental, jernih, tidak berwarna, atau cokelat
kekuningan; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam aseton, etanol, eter, dan
minyak nabati.
RM/BM : C29H50O2/430,72
Stabilitas : Tokoferol teroksidasi oleh adanya oksigen atmosfer secara perlahan dan
dipercepat oleh adanya garam besi dan perak. Tokoferol harus disimpan dalam gas inert,
dalam wadah kedap udara yang sejuk dan kering dan terlindung dari cahaya.
Kegunaan : Antioksidan

Nama Lain : Minyak mawar, Rose oil


Nama Tanaman Asal : Rosa gallica (L.), Rosa damascena(Niler), Rosa
alba (L.), Rosa centifolia(L.) dan varietas Rosa lainnya
Keluarga : Rosaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Geraniol, paraffin, nerol, egenol
Penggunaan : Bahan pewangi
Sediaan : Kummerfeldi Lotio ( Form. Nas )
Pemerian : Cairan tidak berwarna atau berwarna kuning, bau aromatik
seperti bunga mawar, rasa khas. Pada suhu 25 kental, jika didinginkan perlahan - lahan
berubah menjadi massa hablur, jika dipanaskan mudah melebur
Cara memperoleh : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap bunga
segar
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Anda mungkin juga menyukai