Anda di halaman 1dari 36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Jarak Perpindahan Panas terhadap Suhu Fluida Panas Masuk
(Thi)

311 ThTQc
h Qc==1600 cm3/menitco-
1600cm³/menit
Suhu (K) pada Laju Alir Fluida Panas (Qh) = 2400 cm3/menit dengan

co-current
current
310 TcTQc
c Qc==1600 cm3/menitco-
1600cm³/menit
co-current
current
309 ThTQc
h Qc==1600 cm3/menit
1600cm³/menit
counter current
Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 310,15

counter-current
308 TcTQc
c Qc==1600 cm3/menit
1600cm³/menit
counter
counter current
current
307 ThTQc
h Q =
c = 1700
1700 cm3/menitco-
cm³/menit
current
co-current
306
TcTQc
c Qc==1700 cm3/menitco
1700cm³/menit
current
co-current
ThTQc
h Qc==1700 cm3/menit
1700cm³/menit
305
counter-current
counter current
TcTQc
c Qc==1700 cm3/menit
1700cm³/menit
304 counter-current
counter current
TcTQc
h Qc==1800 cm3/menitco-
1800cm³/menit
303 current
co-current
Gambar 4.1 Pengaruh Jarak Perpindahan Panas terhadap Suhu pada
ThTQc Laju1800
c Qc==1800
Alircm3/menitco-
cm³/menit
302 3
Fluida Panas (Qh) = 2400 cm /menit dengan Suhu Fluida Panas current
Masuk
counter(T hi) =
current
310,15 K ThTQc
h Qc==1800
1000 cm3/menit
cm³/menit
301 counter-current
co-current
TcTQc
c Qc==1800 cm3/menit
1800cm³/menit
300 counter-current
counter current
0 0.75 1.5
Jarak Perpindahan Panas (m)

Gambar 4.1 Pengaruh Jarak Perpindahan Panas terhadap Suhu pada Laju Alir
Fluida Panas (Qh) = 2500 cm3/menit dengan Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) =
311,15 K
311 ThTQc
h Qc==1600 cm3/menitco-
1600cm³/menit
co-current
Suhu (K) pada Laju Alir Fluida Panas (Qh) = 2500 cm3/menit dengan Suhu
current
310 TcTQc
c Qc==1600 cm3/menitco-
1600cm³/menit
co-current
current
309 ThTQc
h Qc==1600 cm3/menit
1600cm³/menit
counter current
counter-current
308 TcTQc
c Qc==1600 cm3/menit
1600cm³/menit
Fluida Panas Masuk (Thi) = 310,15 K

counter
counter current
current
ThTQc
h Qc==1700 cm3/menitco-
1700cm³/menit
307
co-current
current
TcTQc
c Qc==1700 cm3/menitco
1700cm³/menit
306 co-current
current
ThTQc
h Qc==1700 cm3/menit
1700cm³/menit
305 counter-current
counter current
TcTQc
c Qc==1700 cm3/menit
1700cm³/menit
304 counter-current
counter current
ThTQc
h Qc==1800 cm3/menitco-
1800cm³/menit
current
co-current
303
TcTQc
c Qc==1800 cm3/menitco-
1800cm³/menit
current
counter current
302 ThTQc
h Qc==1800 cm3/menit
1000cm³/menit
counter-current
co-current
301 TcTQc
c Qc==1800 cm3/menit
1800cm³/menit
counter-current
counter current
300
0 0.75 1.5
Jarak Perpindahan Panas (m)

Gambar 4.2 Pengaruh Jarak Perpindahan Panas terhadap Suhu pada Laju Alir
Fluida Panas (Qh) = 2600 cm3/menit dengan Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) =
311,15 K
311 ThTQc
h Qc==1600
1600cm³/menit
cm3/menitco-
current
co-current
Suhu (K) pada Laju Alir Fluida Panas (Qh) = 2400 cm3/menit dengan Suhu 310 TcTQc
c Qc==1600
1600cm³/menit
cm3/menitco-
current
co-current
ThTQc
h Qc==1600
1600cm³/menit
cm3/menit
309
counter-current
counter current
TcTQc
c Qc==1600
1600cm³/menit
cm3/menit
308 counter current
Fluida Panas Masuk (Thi) = 311,15 K

counter current
ThTQc
h Qc==1700
1700cm³/menit
cm3/menitco-
307 current
co-current
TcTQc
c Qc==1700
1700cm³/menit
cm3/menitco
306 current
co-current
ThTQc
h Qc==1700
1700cm³/menit
cm3/menit
305 counter-current
counter current
TcTQc
c Qc==1700
1700cm³/menit
cm3/menit
counter-current
counter current
304
ThTQc
h Qc==1800
1800cm³/menit
cm3/menitco-
current
co-current
303 TcTQc
c Qc==1800
1800cm³/menit
cm3/menitco-
current
counter current
302 ThTQc
h Qc==1800
1000cm³/menit
cm3/menit
counter-current
co-current
301 TcTQc
c Qc==1800
1800cm³/menit
cm3/menit
counter-current
counter current
300
0 0.75 1.5
Jarak Perpindahan Panas (m)

Gambar 4.3 Pengaruh Jarak Perpindahan Panas terhadap Suhu pada Laju Alir
Fluida Panas (Qh) = 2700 cm3/menit dengan Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) =
311,15 K
312
ThThQcQc==1600 cm3/menitco-
1600cm³/menit
current
Suhu (K) pada Laju Alir Fluida Panas (Qh) = 2400 cm3/menit dengan Suhu
co-current
TcTQc
c Qc==1600 cm3/menitco-
1600cm³/menit
co-current
current
310
ThThQcQc==1600 cm3/menit
1600cm³/menit
counter current
counter-current
Tc Qc = 1600 cm3/menit
Th Qc = 1700 cm³/menit co-
Fluida Panas Masuk (Thi) = 311,15 K

counter current
308 current
Th Qc = 1700 cm3/menit
Tcco-current
Qc = 1700 cm³/menit co
current
Tc Qc = 1700 cm3/menit
Thco-current
Qc = 1700 cm³/menit
306
Th Qc = 1700 cm3/menit
counter-current
Tccounter
Qc = 1700current
cm³/menit
3
counter-current cm /menit
T c Q c = 1700
304 Thcounter current
Qc = 1800 cm³/menit
3
co-
T h Qc = 1800 cm /menit
current
co-current
TcTQc = 1800 cm³/menit
3 co-
c Qc = 1800 cm /menit
current
counter current
302 ThThQcQc==1800
1000cm³/menit
cm3/menit
counter-current
co-current
TcTQc
c Qc==1800 cm3/menit
1800cm3/menit
counter current
counter-current
300
0 0.75 1.5
Jarak (m)

Gambar 4.4 Pengaruh Jarak Perpindahan Panas terhadap Suhu pada Laju Alir
Fluida Panas (Qh) = 2500 cm3/menit dengan Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) =
312,15 K
312 ThTQc
h Qc==1600 cm3/menitco-
1600cm³/menit
co-current
current
Suhu (K) pada Laju Alir Fluida Panas (Qh) = 2500 cm3/menit dengan Suhu TcTQc
c Qc==1600 cm3/menitco-
1600cm³/menit
co-current
current
310 ThTQc
h Qc==1600 cm3/menit
1600cm³/menit
counter current
counter-current
TcTQc
c Qc==1600 cm3/menit
1600cm³/menit
counter
counter current
current
308 ThTQc
h Qc==1700 cm3/menitco-
1700cm³/menit
Fluida Panas Masuk (Thi) = 311,15 K

co-current
current
TcTQc
c Qc==1700 cm3/menitco
1700cm³/menit
co-current
current
306 ThTQc
h Qc==1700 cm3/menit
1700cm³/menit
counter current
counter-current
TcTQc
c Qc==1700 cm3/menit
1700cm³/menit
counter current
counter-current
304 ThTQc
h Qc==1800 cm3/menitco-
1800cm³/menit
co-current
current
TcTQc
c Qc==1800 cm3/menitco-
1800cm3/menit
counter
current current
302 ThTQc
h Qc==1800 cm3/menit
1000cm3/menit
co-current
counter-current
TcTQc
c Qc==1800 cm3/menit
1800cm3/menit
counter current
counter-current
300
0 0.75 1.5
Jarak (m)

Gambar 4.5 Pengaruh Jarak Perpindahan Panas terhadap Suhu pada Laju Alir
Fluida Panas (Qh) = 2600 cm3/menit dengan Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) =
312,15 K
312 ThTQc
h Qc==1600 cm3/menitco-
1600cm³/menit
current
co-current
Suhu (K) pada Laju Alir Fluida Panas (Qh) = 2600 cm3/menit dengan Suhu TcTQc
c Qc==1600 cm3/menitco-
1600cm³/menit
current
co-current
310 ThTQc
h Qc==1600 cm3/menit
1600cm³/menit
counter-current
counter current
TcTQc
c Qc==1600 cm3/menit
1600cm³/menit
counter current
counter current
Fluida Panas Masuk (Thi) = 311,15 K

308 ThTQc
h Qc==1700 cm3/menitco-
1700cm³/menit
current
co-current
TcTQc
c Qc==1700 cm3/menitco
1700cm³/menit
current
co-current
306 ThTQc
h Qc==1700 cm3/menit
1700cm³/menit
counter current
counter-current
TcTQc
c Qc==1700 cm3/menit
1700cm³/menit
counter current
counter-current
304 ThTQc
h Qc==1800 cm3/menitco-
1800cm³/menit
co-current
current
TcTQc
c Qc==1800 cm3/menitco-
1800cm³/menit
counter current
current
302 ThTQc
h Qc==1800 cm3/menit
1000cm³/menit
co-current
counter-current
TcTQc
c Qc==1800 cm3/menit
1800cm³/menit
counter current
counter-current
300
0 0.75 1.5
Jarak Perpindahan Panas (m)

Gambar 4.6 Pengaruh Jarak Perpindahan Panas terhadap Suhu pada Laju Alir
Fluida Panas (Qh) = 2700 cm3/menit dengan Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) =
312,15 K

Dari gambar 4.1 yaitu hubungan pengaruh jarak perpindahan panas terhadap
suhu pada laju alir fluida panas (Qh) = 2500 cm3/menit dengan suhu fluida panas
masuk (Thi) 311,15 K dapat dilihat bahwa seiring bertambahnya jarak perpindahan
panas (x), maka suhu fluida panas masuk (Thi) cenderung menurun sedangkan suhu
fluida dingin (Tci) cenderung meningkat.
Pada gambar 4.1 suhu fluida panas masuk (Thi) adalah 311,15 K untuk
konfigurasi co-current dan counter-current, dan suhu fluida dingin masuk (Tci)
adalah 302,15 K untuk konfigurasi co-current dan counter-current. Suhu
pertengahan fluida panas masuk (Thm) untuk konfigurasi co-current dengan Qc
berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 309,15 K,
309,15 K, dan 309,15 K. Suhu pertengahan fluida panas masuk (Thm) untuk
konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit masing-masing adalah 309,15 K, 309,15 K, dan 309,15 K. Suhu fluida
panas keluar (Tho) untuk konfigurasi co-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100,
dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 308,15 K, 308,15 K, dan 308,15 K. Suhu
fluida panas keluar (Tho) untuk konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut
2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 308,15 K, 308,15 K, dan
308,15 K. Suhu pertengahan fluida dingin masuk (Tcm) untuk konfigurasi co-current
dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah
303,15 K, 303,15 K, dan 303,15 K. Suhu pertengahan fluida dingin masuk (Tcm)
untuk konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit masing-masing adalah 303,15 K, 303,15 K, dan 303,15 K. Suhu fluida
dingin keluar (Tco) untuk konfigurasi co-current dengan Qc berturut-turut 2000,
2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 304,65 K, 304,15 K, dan 304,15
K. Suhu fluida dingin keluar (Tco) untuk konfigurasi counter-current dengan Qc
berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 305,15 K,
305,15 K, dan 305,15 K.
Dari gambar 4.2 yaitu hubungan pengaruh jarak perpindahan panas terhadap
suhu pada laju alir fluida panas (Qh) = 2600 cm3/menit dengan suhu fluida panas
masuk (Thi) 311,15 K dapat dilihat bahwa seiring bertambahnya jarak perpindahan
panas (x), maka suhu fluida panas masuk (Thi) cenderung menurun sedangkan suhu
fluida dingin (Tci) cenderung meningkat.
Pada gambar 4.2 suhu fluida panas masuk (Thi) adalah 311,15 K untuk
konfigurasi co-current dan counter-current, dan suhu fluida dingin masuk (Tci)
adalah 302,15 K untuk konfigurasi co-current dan counter-current. Suhu
pertengahan fluida panas masuk (Thm) untuk konfigurasi co-current dengan Qc
berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 309,15 K,
309,15 K, dan 309,15 K. Suhu pertengahan fluida panas masuk (Thm) untuk
konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit masing-masing adalah 309,15 K, 308,65 K, dan 308,65 K. Suhu fluida
panas keluar (Tho) untuk konfigurasi co-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100,
dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 308,15 K, 308,15 K, dan 308,15 K. Suhu
fluida panas keluar (Tho) untuk konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut
2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 308,15 K, 308,15 K, dan
308,15 K. Suhu pertengahan fluida dingin masuk (Tcm) untuk konfigurasi co-current
dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah
303,15 K, 303,15 K, dan 303,15 K. Suhu pertengahan fluida dingin masuk (Tcm)
untuk konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit masing-masing adalah 303,15 K, 303,15 K, dan 303,15 K. Suhu fluida
dingin keluar (Tco) untuk konfigurasi co-current dengan Qc berturut-turut 2000,
2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 304,65 K, 304,15 K, dan 304,15 K.
Suhu fluida dingin keluar (Tco) untuk konfigurasi counter-current dengan Qc
berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 304,15 K,
304,15 K, dan 304,15 K.
Dari gambar 4.3 yaitu hubungan pengaruh jarak perpindahan panas terhadap
suhu pada laju alir fluida panas (Qh) = 2700 cm3/menit dengan suhu fluida panas
masuk (Thi) 311,15 K dapat dilihat bahwa seiring bertambahnya jarak perpindahan
panas (x), maka suhu fluida panas masuk (Thi) cenderung menurun sedangkan suhu
fluida dingin (Tci) cenderung meningkat.
Pada gambar 4.3 suhu fluida panas masuk (Thi) adalah 311,15 K untuk
konfigurasi co-current dan counter-current, dan suhu fluida dingin masuk (Tci)
adalah 302,15 K untuk konfigurasi co-current dan counter-current. Suhu
pertengahan fluida panas masuk (Thm) untuk konfigurasi co-current dengan Qc
berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 309,15 K,
309,15 K, dan 309,15 K. Suhu pertengahan fluida panas masuk (Thm) untuk
konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit masing-masing adalah 309,15 K, 308,15 K, dan 309,15 K. Suhu fluida
panas keluar (Tho) untuk konfigurasi co-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100,
dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 308,15 K, 308,15 K, dan 308,15 K. Suhu
fluida panas keluar (Tho) untuk konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut
2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 308,15 K, 308,15 K, dan
308,15 K. Suhu pertengahan fluida dingin masuk (Tcm) untuk konfigurasi co-current
dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah
303,15 K, 303,15 K, dan 303,15 K. Suhu pertengahan fluida dingin masuk (Tcm)
untuk konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit masing-masing adalah 303,15 K, 303,15 K, dan 303,15 K. Suhu fluida
dingin keluar (Tco) untuk konfigurasi co-current dengan Qc berturut-turut 2000,
2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 304,65 K, 304,65 K, dan 303,65 K.
Suhu fluida dingin keluar (Tco) untuk konfigurasi counter-current dengan Qc
berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 304,15 K,
304,15 K, dan 304,15 K.
Dari gambar 4.4 yaitu hubungan pengaruh jarak perpindahan panas terhadap
suhu pada laju alir fluida panas (Qh) = 2500 cm3/menit dengan suhu fluida panas
masuk (Thi) 312,15 K dapat dilihat bahwa seiring bertambahnya jarak perpindahan
panas (x), maka suhu fluida panas masuk (Thi) cenderung menurun sedangkan suhu
fluida dingin (Tci) cenderung meningkat.
Pada gambar 4.4 suhu fluida panas masuk (Thi) adalah 312,15 K untuk
konfigurasi co-current dan counter-current, dan suhu fluida dingin masuk (Tci)
adalah 302,15 K untuk konfigurasi co-current dan counter-current. Suhu
pertengahan fluida panas masuk (Thm) untuk konfigurasi co-current dengan Qc
berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 310,15 K,
309,15 K, dan 310,15 K. Suhu pertengahan fluida panas masuk (Thm) untuk
konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit masing-masing adalah 309,15 K, 310,15 K, dan 310,15 K. Suhu fluida
panas keluar (Tho) untuk konfigurasi co-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100,
dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 309,15 K, 308,15 K, dan 309,15 K. Suhu
fluida panas keluar (Tho) untuk konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut
2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 308,15 K, 308,15 K, dan
309,15 K. Suhu pertengahan fluida dingin masuk (Tcm) untuk konfigurasi co-current
dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah
303,15 K, 303,15 K, dan 303,15 K. Suhu pertengahan fluida dingin masuk (Tcm)
untuk konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit masing-masing adalah 303,15 K, 303,15 K, dan 303,15 K. Suhu fluida
dingin keluar (Tco) untuk konfigurasi co-current dengan Qc berturut-turut 2000,
2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 304,15 K, 304,15 K, dan 304,15
K. Suhu fluida dingin keluar (Tco) untuk konfigurasi counter-current dengan Qc
berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 304,15 K,
304,15 K, dan 304,15 K.
Dari gambar 4.5 yaitu hubungan pengaruh jarak perpindahan panas terhadap
suhu pada laju alir fluida panas (Qh) = 2500 cm3/menit dengan suhu fluida panas
masuk (Thi) 311,15 K dapat dilihat bahwa seiring bertambahnya jarak perpindahan
panas (x), maka suhu fluida panas masuk (Thi) cenderung menurun sedangkan suhu
fluida dingin (Tci) cenderung meningkat.
Pada gambar 4.5 suhu fluida panas masuk (Thi) adalah 312,15 K untuk
konfigurasi co-current dan counter-current, dan suhu fluida dingin masuk (Tci)
adalah 302,15 K untuk konfigurasi co-current dan counter-current. Suhu
pertengahan fluida panas masuk (Thm) untuk konfigurasi co-current dengan Qc
berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 310,15 K,
309,65 K, dan 309,15 K. Suhu pertengahan fluida panas masuk (Thm) untuk
konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit masing-masing adalah 310,65 K, 310,15 K, dan 309,15 K. Suhu fluida
panas keluar (Tho) untuk konfigurasi co-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100,
dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 309,15 K, 309,15 K, dan 308,15 K. Suhu
fluida panas keluar (Tho) untuk konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut
2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 309,15 K, 309,15 K, dan
308,15 K. Suhu pertengahan fluida dingin masuk (Tcm) untuk konfigurasi co-current
dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah
303,15 K, 303,15 K, dan 303,15 K. Suhu pertengahan fluida dingin masuk (Tcm)
untuk konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit masing-masing adalah 303,15 K, 303,15 K, dan 303,15 K. Suhu fluida
dingin keluar (Tco) untuk konfigurasi co-current dengan Qc berturut-turut 2000,
2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 304,15 K, 304,15 K, dan 304,65 K.
Suhu fluida dingin keluar (Tco) untuk konfigurasi counter-current dengan Qc
berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 304,15 K,
304,15 K, dan 304,15 K.
Dari gambar 4.6 yaitu hubungan pengaruh jarak perpindahan panas terhadap
suhu pada laju alir fluida panas (Qh) = 2700 cm3/menit dengan suhu fluida panas
masuk (Thi) 312,15 K dapat dilihat bahwa seiring bertambahnya jarak perpindahan
panas (x), maka suhu fluida panas masuk (Thi) cenderung menurun sedangkan suhu
fluida dingin (Tci) cenderung meningkat.
Pada gambar 4.6 suhu fluida panas masuk (Thi) adalah 312,15 K untuk
konfigurasi co-current dan counter-current, dan suhu fluida dingin masuk (Tci)
adalah 302,15 K untuk konfigurasi co-current dan counter-current. Suhu
pertengahan fluida panas masuk (Thm) untuk konfigurasi co-current dengan Qc
berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 309,15 K,
309,15 K, dan 310,15 K. Suhu pertengahan fluida panas masuk (Thm) untuk
konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit masing-masing adalah 309,15 K, 309,15 K, dan 309,15 K. Suhu fluida
panas keluar (Tho) untuk konfigurasi co-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100,
dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 308,15 K, 308,15 K, dan 309,15 K. Suhu
fluida panas keluar (Tho) untuk konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut
2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 308,15 K, 308,15 K, dan
308,15 K. Suhu pertengahan fluida dingin masuk (Tcm) untuk konfigurasi co-current
dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah
303,15 K, 303,15 K, dan 303,15 K. Suhu pertengahan fluida dingin masuk (Tcm)
untuk konfigurasi counter-current dengan Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit masing-masing adalah 303,15 K, 303,15 K, dan 303,15 K. Suhu fluida
dingin keluar (Tco) untuk konfigurasi co-current dengan Qc berturut-turut 2000,
2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 304,15 K, 304,15 K, dan 304,15
K. Suhu fluida dingin keluar (Tco) untuk konfigurasi counter-current dengan Qc
berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit masing-masing adalah 304,15 K,
304,15 K, dan 304,15 K.
Alat penukar kalor adalah alat yang memungkinkan terjadinya perpindahan
panas diantara dua fluida yang memiliki temperatur yang berbeda tanpa
mencampurkan kedua fluida tersebut. Alat penukar kalor biasanya digunakan secara
praktis didalam aplikasi yang luas, seperti dalam kasus pemanasan dan sistem
pengkondisian udara, proses-proses kimia dan proses pembangkitan tenaga. Alat
penukar kalor berbeda dengan ruangan pencampuran yakni alat penukar kalor tidak
memperbolehkan kedua fluida bercampur (Wijaya, 2016).
Semakin panjang penukar panas maka laju perpindahan panas akan makin
besar, hal ini dikarenakan semakin panjang penukar panas maka luas permukaan
kontak akan semakin besar, kondisi ini mengakibatkan temperatur keluar (Thi) akan
makin turun dan temperatur air (Tco) akan bertambah naik sehingga selisih beda
temperatur akan makin besar untuk masing masing fluida (Santoso, 2017).
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan
teori dimana semakin besar jarak maka suhu akan semakin menurun untuk fluida
panas karena sepanjang fluida panas mengalir di dalam pipa dengan jarak tertentu
akan terjadi pelepasan kalor yang diserap oleh fluida dingin. Oleh karena itu,
penurunan suhu untuk fluida panas dan peningkatan suhu untuk fluida dingin
merupakan fungsi jarak daripada penampang yang dilalui.
Sedangkan ada beberapa hasil yang mengalami perubahan suhu fluktuatif.
Penyimpangan yang terjadi ini dapat disebabkan oleh:
1. Adanya sedikit fluida yang keluar pada titik-titik tertentu pada saat pertukaran
panas berlangsung sehingga ada sebagian panas yang hilang.
2. Suhu fluida panas masuk yang telah ditentukan tidak dijaga konstan.
3. Suhu fluida masuk belum mencapai keadaan mantap atau sesuai dengan suhu
yang ditentukan, namun pengukuran sudah dilanjutkan.
4.2 Pengaruh Laju Alir Fluida Panas (Qh)
4.2.1 Pengaruh Laju Alir Fluida Panas (Qh) terhadap Daya yang Dilepas Fluida
Panas (WE)

545
Daya yang Dilepas Fluida Panas (WE

540
535 Qc
QQh=c ==1600 cm³/menit
1600
2400 cm co-
cm33/menit
/menit
current
co-current
530 co-current
Qc
QQh=c ==1700
1700
2500 cm33/menit
cm³/menit
cm co-
/menit
525 current
co-current
co-current
(J/s))

520 Qc
QQh=c ==1800
1800
2600 cm33/menit
/menit
cm³/menit
cm co-
current
co-current
co-current
515
Q
QcQh=c ==1600
1600
2400 cm33/menit
cm /menit
cm³/menit counter-
510 counter current
current
counter current
505 Q
QcQh=c ==1700
1700
2500 cm33/menit
cm /menit
cm³/menit counter-
counter-current
counter-current
current
500
Q
QcQh=c ==1800
1800
2600 cm33/menit
cm /menit
cm³/menit counter-
495 counter-current
counter-current
current
2350 2400 2450 2500 2550 2600 2650

Laju Alir Fluida Panas (Qh (cm3/menit))

Gambar 4.7 Pengaruh Laju Alir Fluida Panas (Qh) terhadap Daya yang Dilepas
Fluida Panas (WE) terhadap Suhu Fluida Masuk (Thi) = 311,15 K

800

700
cm3/menit
Daya yang Dilepas Fluida Panas (WE

Qc
Q=c =1600 cm³/menit
1600 co-
600 current
co-current
Q=c =1700
Qc 1700 cm3/menit
cm³/menit co-
500 current
co-current
400 Q=c =1800
Qc 1800 cm3/menit
cm³/menit co-
current
co-current
(J/s))

300 Q=c =1600


Qc 1600 cm3/menit
cm³/menit
counter current
counter-current
200
Q=c =1700
Qc 1700 cm3/menit
cm³/menit
100 counter-current
counter-current
Q=c =1800
Qc 1800 cm3/menit
cm³/menit
0 counter-current
counter-current
2300 2400 2500 2600 2700
Laju Alir Fluida Panas (Qh (cm3/menit))
Gambar 4.8 Pengaruh Laju Alir Fluida Panas (Qh) terhadap Daya yang Dilepas
Fluida Panas (WE) terhadap Suhu Fluida Masuk (Thi) = 312,15 K
Dari gambar 4.7 yaitu hubungan pengaruh laju alir fluida panas (Qh) terhadap
daya yang dilepas (WE) terhadap suhu fluida panas masuk (Thi) 311,15 K, dimana
dapat dilihat bahwa grafik yang terbentuk cenderung naik yaitu daya yang dilepas
(WE) meningkat seiring dengan pertambahan laju alir fluida panas (Qh).
Pada gambar 4.7 dapat dilihat bahwa pada Qc 2000 cm3/menit untuk aliran co-
current diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit
didapat WE masing-masing sebesar 518,9353; 539,6927; dan 560,4501 J/s. Pada Qc
2100 cm3/menit diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat WE masing-masing sebesar 518,9353; 539,6927; dan 560,4501
J/s. Pada Qc 2300 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan
2700 cm3/menit didapat WE masing-masing sebesar 518,9353; 539,6927; dan
560,4501 J/s. Sedangkan pada Qc 2000 cm3/menit untuk aliran counter-current
diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit didapat WE
masing-masing sebesar 518,9353; 539,6927; dan 560,4501 J/s. Pada Qc 2100
cm3/menit diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit
didapat WE masing-masing sebesar 518,9353; 539,6927; dan 560,4501 J/s. Pada Qc
2300 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat WE masing-masing sebesar 518,9353; 539,6927; dan 560,4501
J/s.
Dari grafik 4.8 yaitu hubungan pengaruh laju alir fluida panas (Qh) terhadap
daya yang dilepas (WE) terhadap suhu fluida masuk (Thi) 312,15 K, dimana dapat
dilihat bahwa grafik yang terbentuk cenderung mengalami fluktuasi.
Pada gambar 4.8 dapat dilihat bahwa pada Qc 2000 cm3/menit untuk aliran co-
current diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit
didapat WE masing-masing sebesar 518,7523; 539,5024; dan 747,0034 J/s. Pada Qc
2100 cm3/menit diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat WE masing-masing sebesar 691,6698; 539,5024; dan 747,0034
J/s. Pada Qc 2300 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan
2700 cm3/menit didapat WE masing-masing sebesar 518,7523; 719,3366; dan
560,2525 J/s. Sedangkan pada Qc 2000 cm3/menit untuk aliran counter-current
diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit didapat WE
masing-masing sebesar 691,6698; 539,5024; dan 747,0034 J/s. Pada Qc 2100
cm3/menit diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit
didapat WE masing-masing sebesar 691,6698; 539,5024; dan 747,0034 J/s. Pada Qc
2300 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat WE masing-masing sebesar 518,7523;719,3366; dan 747,0034 J/s.
Secara teori, digunakan persamaan yang menyatakan hubungan laju alir fluida
panas terhadap panas yang dilepas.
Q=mh . Cph . dTf (Bellavia, dkk., 2005)
mh =ρh . Qh (Marpaung, 2013)

Dimana :
Qm = Laju perpindahan panas (J/s)
Qh = Laju alir fluida panas (cm3/s)
mh = Laju alir massa (cm3/menit)
ρh = Densitas fluida (kg/m3)
Cph = Kapasitas fluida panas pada tekanan konstan (J/g.K)
dTf = Perubahan suhu fluida (K)
Berdasarkan rumus diatas, dapat disimpulkan bahwa panas yang dipindahkan
berbanding lurus dengan laju alir massa, panas jenis fluida dan perbedaan
temperatur. Dimana semakin besar laju panas maka akan semakin besar pula daya
yang dilepas.
Dari grafik yang diperoleh saat percobaan dapat dilihat bahwa hasil percobaan
yang diperoleh belum sesuai dengan teori dimana terdapat daya yang dilepas (WE)
yang konstan seperti pada semua Qh dan Qc aliran co-current dan counter-current
pada suhu 311,15 K, pada Qh 2500, 2600 dan 2700 cm3/menit aliran counter-current
pada suhu 312,15 K, serta mengalami fluktuasi pada Qh = 2500 dan 2700 cm3/menit
aliran co-current suhu 312,15 K dengan bertambahnya laju alir fluida panas (Qh).
Penyimpangan yang terjadi disebabkan oleh:
1. Adanya sedikit fluida yang keluar pada titik-titik tertentu pada saat pertukaran
panas berlangsung sehingga ada sebagian panas yang hilang.
2. Suhu fluida masuk belum mencapai keadaan mantap atau sesuai dengan suhu
yang ditentukan, namun pengukuran sudah dilanjutkan.
3. Suhu fluida panas masuk yang telah ditentukan tidak dijaga konstan.
4.2.2 Pengaruh Laju Alir Fluida Panas (Qh) terhadap Daya yang Diserap Fluida
Dingin (WA)
400

350
Daya yang Diserap Fluida Dingin (WA

QcQ=c =1600 cm³/menit


1600 co-
cm3/menit
300 current
co-current
QcQ=c =1700 cm3/menit
cm³/menit
1700 co-
250 current
co-current
200 QcQ=c =1800
1800 cm3/menit
cm³/menit co-
current
co-current
(Watt))

150 QcQ=c =1600


1600 cm3/menit
cm³/menit
counter-current
counter current
100
QcQ=c =1700
1700 cm3/menit
cm³/menit
50 counter-current
counter-current
QcQ=c =1800
1800 cm3/menit
cm³/menit
0 counter-current
counter-current
2350 2400 2450 2500 2550 2600 2650

Laju Alir Fluida Panas (Qh (cm3/menit))

Gambar 4.9 Pengaruh Laju Alir Fluida Panas (Qh) terhadap Daya yang Diserap
Fluida Dingin (WA) terhadap Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 311,15 K

450
400 QcQ= 1600
c = cm³/menit
1600 co-
cm3/menit
Daya yang Diserap Fluida Dingin (WA

current
co-current
350
QcQ= 1700
c = cm³/menit
1700 co-
cm3/menit
300 current
co-current
250
QcQ= 1800
c = 1800 cm3/menit
cm³/menit co-
current
co-current
200 QcQ= 1600 cm3/menit
cm³/menit counter-
(Watt))

c = 1600
current
counter current
150
QcQ= 1700
c = cm3/menit
cm³/menit
1700 counter-
100 current
counter-current
50 QcQ=c = 1800
1800 cm3/menit
cm³/menit counter-
current
counter-current
0
2300 2400 2500 2600 2700

Laju Alir Fluida Panas (Qh (cm3/menit))

Gambar 4.10 Pengaruh Laju Alir Fluida Panas (Qh) terhadap Daya yang
Diserap Fluida Dingin (WA) terhadap Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 312,15
K
Kedua gambar tersebut menunjukan grafik pengaruh laju alir fluida panas (Qh)
terhadap daya yang diserap (WA) pada suhu fluida panas masuk (Thi) 311,15 K dan
312,15 K.
Dari grafik 4.9 yaitu hubungan pengaruh laju alir fluida panas (Qc) terhadap
daya yang diserap (WA) terhadap suhu fluida panas masuk (Thi) 311,15 K, dimana
dapat dilihat bahwa grafik yang terbentuk cenderung konstan dan ada beberapa yang
mengalami fluktuasi.
Pada gambar 4.9 dapat dilihat bahwa pada Qc 2000 cm3/menit untuk aliran co-
current diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit
didapat WA masing-masing sebesar 347,0091; 347,0091; dan 347,0091 J/s. Pada Qc
2100 cm3/menit diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat WA masing-masing sebesar 291,4876; 291,4876; dan 364,3595
J/s. Pada Qc 2300 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan
2700 cm3/menit didapat WA masing-masing sebesar 319,2483; 319,2483; dan
399,0604 J/s. Sedangkan pada Qc 2000 cm3/menit untuk aliran counter-current
diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit didapat WA
masing-masing sebesar 416,4109; 277,6073; dan 277,6073J/s. Pada Qc 2100
cm3/menit diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit
didapat WA masing-masing sebesar 291,4876; 291,4876; dan 291,4876 J/s. Pada Qc
2300 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat WA masing-masing sebesar 319,2483; 319,2483; dan 319,2483J/s.
Dari grafik 4.10 yaitu hubungan pengaruh laju alir fluida panas (Qh) terhadap
daya yang dilepas (WA) terhadap suhu fluida masuk (Thi) 312,15 K, dimana dapat
dilihat bahwa grafik yang terbentuk cenderung mengalami fluktuasi dan ada yang
konstan.
Pada gambar 4.10 dapat dilihat bahwa pada Qc 2000 cm3/menit untuk aliran co-
current diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit
didapat WA masing-masing sebesar 277,6073; 277,6073; dan 277,6073 J/s. Pada Qc
2100 cm3/menit diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat WA masing-masing sebesar 291,4876; 291,4876; dan 291,4876
J/s. Pada Qc 2300 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan
2700 cm3/menit didapat WA masing-masing sebesar 319,2483; 399,0604; dan
319,2483 J/s. Sedangkan pada Qc 2000 cm3/menit untuk aliran counter-current
diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit didapat WA
masing-masing sebesar 277,6073; 277,6073; dan 277,6073J/s. Pada Qc 2100 cm3-
/menit diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit didapat
WA masing-masing sebesar 291,4876; 291,4876; dan 291,4876 J/s. Pada Qc 2300
cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit
didapat WA masing-masing sebesar 319,2483; 319,2483; dan 319,2483 J/s.
Secara teori, dapat digunakan persamaan yang menyatakan hubungan laju alir
fluida panas terhadap daya yang diserap.
Q=mh . Cph . dTf (Bellavia, dkk., 2005)
mh =ρh . Qh (Marpaung, 2013)

Dimana :
Qm = Laju perpindahan panas (J/s)
Qh = Laju alir fluida panas (cm3/s)
mh = Laju alir massa (cm3/menit)
ρh = Densitas fluida (kg/m3)
Cph = Kapasitas fluida panas pada tekanan konstan (J/g.K)
dTf = Perubahan suhu fluida (K)
Berdasarkan rumus diatas, besarnya daya yang diserap adalah sebanding
dengan besarnya laju alir fluida panas. Dimana semakin besar laju panas maka akan
semakin besar pula daya yang diserap.
Dari grafik yang diperoleh saat percobaan dapat dilihat bahwa hasil percobaan
yang diperoleh belum sesuai dengan teori dimana daya yang diserap (WA) yang
mengalami fluktuasi dan terdapat beberapa yang konstan dengan bertambahnya laju
alir fluida panas (Qh). Penyimpangan yang terjadi disebabkan oleh:
1. Adanya sedikit fluida yang keluar pada titik-titik tertentu pada saat pertukaran
panas berlangsung sehingga ada sebagian panas yang hilang.
2. Suhu fluida panas yang masuk yang telah ditentukan tidak dijaga konstan.
3. Suhu fluida masuk belum mencapai keadaan mantap atau sesuai dengan suhu
yang ditentukan, namun pengukuran sudah dilanjutkan.
4.2.3 Pengaruh Laju Alir Fluida Panas (Qh) terhadap Koefisien Perpindahan
Panas Menyeluruh
1200
Koefisien Perpindahan Panas
Menyeluruh (U (Watt/m2.K))

1000
QcQQ=chc=1600
=1600
1600
2400 cm333/menit
cm³/menit
cm co-
/menit
current
co-current
co-current
QcQQ=chc=1700
=1700
1700
2500 cm333/menit
cm³/menit
cm co-
/menit
800 current
co-current
co-current
QcQQ=chc=1800
=1800
1800
2600 cm333/menit
cm³/menit
cm co-
/menit
600 current
co-current
co-current
QcQQ=chc=1600
=1600
1600
2400 cm333/menit
cm³/menit
cm counter-
/menit
400 current
counter
countercurrent
current
QcQQ=chc=1700
=1700
1700
2500 cm333/menit
cm³/menit
cm counter-
/menit
200 current
counter-current
counter-current
QcQQ=chc=1800
=1800
1800
2600 cm333/menit
cm³/menit
cm counter-
/menit
current
counter-current
counter-current
0
2300 2400 2500 2600 2700

Laju Alir Fluida Panas (Qh (cm3/menit))

Gambar 4.11 Pengaruh Laju Alir Fluida Panas (Qh) terhadap Koefisien Perpindahan
Panas Menyeluruh (U) dengan Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 311,15 K

1000
Koefisien Perpindahan Panas
Menyeluruh (U (Watt/m2.K))

900
QcQ=c =1600
1600 cm3/menit
cm³/menit co-
current
co-current
800 QcQ=c =1700 cm3/menit
cm³/menit
1700 co-
700 current
co-current
600
QcQ=c =1800
1800 cm3/menit
cm³/menit co-
current
co-current
500 QcQ=c =1600 cm3/menit
cm³/menit
1600 counter-
400 current
counter current
300 QcQ=c =1700
1700 cm3/menit
cm³/menit counter-
current
counter-current
200 QcQ=c =1800 cm3/menit
cm³/menit
1800 counter-
100 current
counter-current
0
2300 2400 2500 2600 2700

Laju Alir Fluida Panas (Qh (cm3/menit))

Gambar 4.12 Pengaruh Laju Alir Fluida Panas (Qh) terhadap Koefisien Perpindahan
Panas Menyeluruh (U) dengan Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 312,15 K

Dari gambar 4.11 yaitu hubungan pengaruh laju fluida panas (Qh) terhadap
koefisien perpindahan panas menyeluruh (U) dengan suhu fluida panas masuk (Thi) =
311,15 K dapat dilihat bahwa terdapat beberapa hasil yang fluktuatif dan konstan.
Pada gambar 4.11 dapat dilihat bahwa pada Qc 2000 cm3/menit untuk aliran co-
current diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit
didapat U masing-masing sebesar 889,3806; 889,3806; dan 889,3806 J/s.m2.K. Pada
Qc 2100 cm3/menit diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat U masing-masing sebesar 705,8004; 705,8004; dan 933,8496
J/s.m2.K. Pada Qc 2300 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600,
dan 2700 cm3/menit didapat U masing-masing sebesar 772,8004; 772,8004; dan
1022,7876 J/s.m2.K. Sedangkan pada Qc 2000 cm3/menit untuk aliran counter-
current diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit
didapat U masing-masing sebesar 1137,9953; 672,0003; dan 672,0003 J/s.m2.K.
Pada Qc 2100 cm3/menit diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat U masing-masing sebesar 705,6003; 705,6003; dan 705,6003
J/s.m2.K. Pada Qc 2300 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600,
dan 2700 cm3/menit didapat U masing-masing sebesar 772,8004; 772,8004; dan
772,8004 J/s.m2.K.
Dari grafik 4.12 yaitu hubungan pengaruh laju alir fluida panas (Qh) terhadap
koefisien perpindahan panas menyeluruh (U) terhadap suhu fluida masuk (Thi)
312,15 K, dimana dapat dilihat bahwa grafik yang terbentuk cenderung mengalami
fluktuasi.
Pada gambar 4.12 dapat dilihat bahwa pada Qc 2000 cm3/menit untuk aliran co-
current diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit
didapat U masing-masing sebesar 574,3961; 574,3961; dan 632,7586 J/s.m2.K. Pada
Qc 2100 cm3/menit diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat U masing-masing sebesar 664,3965; 961,9804; dan 664,3965
J/s.m2.K. Pada Qc 2300 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600,
dan 2700 cm3/menit didapat U masing-masing sebesar 660,5555; 961,9804; dan
660,5555 J/s.m2.K. Sedangkan pada Qc 2000 cm3/menit untuk aliran counter-current
diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit didapat U
masing-masing sebesar 632,7586; 574,3961; dan 632,7586 J/s.m2.K. Pada Qc 2100
cm3/menit diperoleh data pada Qh berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit
didapat U masing-masing sebesar 664,3945; 603,1159; dan 664,3965 J/s.m2.K. Pada
Qc 2300 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat U masing-masing sebesar 660,5555; 727,6724; dan 727,6724
J/s.m2.K.
Secara teori, hubungan koefisien perpindahan panas menyeluruh dengan laju
alir fluida panas dinyatakan dalam pernyataan berikut.
Qh (Prasad, dkk., 2012)
U=
A. ∆Tm
Dimana :
U = Koefisien perpindahan panas menyeluruh (W/m2.K)
Qh = Laju alir fluida panas (cm3/menit)
A = Luas permukaan (m2)
ΔTm = Beda suhu rata-rata logaritma (K)
Berdasarkan persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa koefisien perpindahan
panas menyeluruh (U) berbanding lurus dengan laju alir fluida panas (Qh). Dimana
semakin besar laju alir fluida panas, maka nilai U akan semakin besar.
Dari grafik yang diperoleh saat percobaan dapat dilihat bahwa hasil percobaan
yang diperoleh belum sesuai dengan teori dimana koefisien perpindahan panas
mengalami fluktuasi yaitu pada Qh 2600 dan 2700 cm3/menit untuk aliran co-current
pada Thi 311,15 K, pada Qh 2500 dan 2700 cm3/menit aliran co-current pada Thi
312,15 K serta Qh 2500 cm3/menit aliran counter-current pada Thi 311,15 K dengan
bertambahnya laju alir fluida dingin (Qc). Penyimpangan yang terjadi disebabkan
oleh:
1. Adanya sedikit fluida yang keluar pada titik-titik tertentu pada saat pertukaran
panas berlangsung sehingga ada sebagian panas yang hilang.
2. Suhu fluida panas yang masuk yang telah ditentukan tidak dijaga konstan.
3. Suhu fluida masuk belum mencapai keadaan mantap atau sesuai dengan suhu
yang ditentukan, namun pengukuran sudah dilanjutkan.
4.2.4 Hubungan Laju Alir Fluida Panas (Qh) terhadap Efisiensi Daya (EFFD)
80

70 QcQ=c =
1600 cm3/menit
cm³/menit
1600 co-
Efisiensi Daya (EFFD (%))
current
co-current
60 QcQ=c = 1700
1700 cm3/menit
cm³/menit co-
current
co-current
50
QcQ=c = 1800
1800 cm3/menit
cm³/menit co-
40 current
co-current
QcQ=c = 1600
1600 cm3/menit
cm³/menit
30 counter current
counter-current
20 QcQ=c = 1700
1700 cm3/menit
cm³/menit
counter-current
counter-current
10 QcQ=c = 1800
1800 cm3/menit
cm³/menit
counter-current
counter-current
0
2350 2400 2450 2500 2550 2600 2650

Laju Alir Fluida Panas (Qh (cm3/menit))

Gambar 4.13 Pengaruh Laju Alir Fluida Panas (Qh) terhadap Efisiensi Daya (EFFD)
dengan Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 311,15 K

90
80 Qc
Qhc==1600
2400cm³/menit
1600 co-
cm3/menit
Efisiensi Daya (EFFD (%))

current
co-current
70
Qc
Qhc==1700
2500cm³/menit
1700 co-
cm3/menit
60 current
co-current
50 Qc
Qhc==1800 cm3/menit
2600cm³/menit
1800 co-
current
co-current
40
Qhc==1600
Qc cm3/menit
2400cm³/menit
1600
30 counter-current
counter current
Qhc==1700
Qc cm3/menit
2500cm³/menit
1700
20
counter-current
counter-current
10 Qhc==1800
Qc 1800 cm3/menit
2600cm³/menit
0
counter-current
counter-current
2350 2400 2450 2500 2550 2600 2650

Laju Alir Fluida Panas (Qh (cm3/menit))

Gambar 4.14 Pengaruh Laju Alir Fluida Panas (Qh) terhadap Efisiensi Daya (EFFD)
dengan Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 312,15 K
Dari gambar 4.13 diatas menunjukkan grafik pengaruh laju fluida panas (Qh)
terhadap Efisiensi Daya (EFFD) pada aliran co-current dan counter-current pada
suhu fluida panas masuk (Thi) = 311,15 K yang dapat dilihat bahwa grafik yang
terbentuk, efisiensi daya cenderung naik dan fluktuatif seiring bertambahnya laju alir
fluida panas.
Pada gambar 4.13 dapat dilihat bahwa pada Qh 2000 cm3/menit untuk aliran
co-current diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit
didapat EFFD masing-masing sebesar 66,8694; 64,2975; dan 61,9161 %. Pada Qh
2100 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat EFFD masing-masing sebesar 56,1703; 54,0099; dan 65,0119 %.
Pada Qh 2300 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat EFFD masing-masing sebesar 61,5199; 59,1537; dan 71,2036 %.
Sedangkan pada Qh 2000 cm3/menit untuk aliran counter-current diperoleh data pada
Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit didapat EFFD masing-masing
sebesar 80,2433; 51,4380; dan 49,5329 %. Pada Qh 2100 cm3/menit diperoleh data
pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit didapat EFFD masing-
masing sebesar 56,1703; 54,0099; dan 52,0096 %. Pada Qh 2300 cm3/menit
diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit didapat EFFD
masing-masing sebesar 61,5199; 59,1537; dan 56,9628 %.
Dari gambar 4.14 diatas menunjukkan grafik pengaruh laju fluida panas (Qh)
terhadap Efisiensi Daya (EFFD) pada aliran co-current dan counter-current pada
suhu fluida panas masuk (Thi) = 312,15 K yang dapat dilihat bahwa grafik yang
terbentuk, efisiensi daya cenderung menurun dan fluktuatif seiring bertambahnya
laju alir fluida panas.
Pada gambar 4.14 dapat dilihat bahwa pada Qh 2000 cm3/menit untuk aliran
co-current diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit
didapat EFFD masing-masing sebesar 53,5144; 51,4562; dan 37,1628 %. Pada Qh
2100 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat EFFD masing-masing sebesar 42,1426; 54,0290; dan 39,0209 %.
Pada Qh 2300 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700
cm3/menit didapat EFFD masing-masing sebesar 61,5416; 55,4762; dan 56,9829 %.
Sedangkan pada Qh 2000 cm3/menit untuk aliran counter-current diperoleh data pada
Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit didapat EFFD masing-masing
sebesar 40,1358; 51,4562; dan 37,1628 %. Pada Qh 2100 cm3/menit diperoleh data
pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit didapat EFFD masing-
masing sebesar 42,1426; 54,0290; dan 39,0209 %. Pada Qh 2300 cm3/menit
diperoleh data pada Qc berturut-turut 2500, 2600, dan 2700 cm3/menit didapat EFFD
masing-masing sebesar 61,5416; 44,3809; dan 42,7372 %.
Efisiensi semakin menurun seiring dengan bertambahnya laju alir fluida panas.
Secara teori, hubungan antara laju alir fluida panas dengan efisiensi daya dapat
dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut.
Qc
ɳ= ×100 (Joshua, 2009)
Qh
Dimana :
ɳ = Efisiensi (%)
Qc = Laju kalor fluida dingin (J/s)
Qh = Laju kalor fluida panas (J/s)
Dari persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa laju alir fluida panas (Qh)
berbanding terbalik dengan efisiensi daya. Dimana semakin besar laju fluida panas
maka efisiensi daya akan semakin kecil.
Dari grafik yang diperoleh pada saat percobaan dapat dilihat bahwa hasil
percobaan yang diperoleh belum sesuai dengan teori dimana terjadi fluktuasi pada
efisiensi pada Qc = 2100 dan 2300 cm3/menit aliran co-current pada Thi 311,15 K,
serta pada Qc = 2000 dan 2100 cm3/menit aliran counter-current pada Thi 312,15 K
dengan meningkatnya laju aliran fluida panas. Penyimpangan yang terjadi
disebabkan oleh:
1. Adanya sedikit fluida yang keluar pada titik-titik tertentu pada saat pertukaran
panas berlangsung sehingga ada sebagian panas yang hilang.
2. Suhu fluida panas yang masuk yang telah ditentukan tidak dijaga konstan.
3. Suhu fluida masuk belum mencapai keadaan mantap atau sesuai dengan suhu
yang ditentukan, namun pengukuran sudah dilanjutkan.
4.3 Pengaruh Laju Alir Fluida Dingin (Qc)
4.3.1 Pengaruh Laju Alir Fluida Dingin (Qc) terhadap Daya yang Dilepas
Fluida Panas (WE)
545
Daya yang Dilepas Fluida Panas (WE

540
3
535 Q
Qh=h ==2400
Qh 2400
2400 cm
cm3/menit
/menit
cm³/menit co-current
co-current
co-current 3
530
Q
QhQh=h ==2500
2500
2500 cm
cm3/menit
/menit
cm³/menit co-current
525 co-current
co-current 3
QQh=h ==2600
2600 cm
cm3/menit
(J/s))

520 Qh 2600 /menit


cm³/menit co-current
co-current
co-current 3
515
Q
QhQh=h ==2400
2400
2400 cm
cm3/menit
/menit
cm³/menit counter-
510 counter
current current
counter current 3
505 Q
QhQh=h ==2500
2500
2500 cm
cm3/menit
/menit
cm³/menit counter-
counter-current
current
counter-current
500 3
Q
QhQh=h ==2600
2600
2600 cm
cm3/menit
/menit
cm³/menit counter-
495 counter-current
current
counter-current
1500 1600 1700 1800 1900

Laju Alir Fluida Dingin (Qc (cm3/menit))

Gambar 4.15 Pengaruh Laju Alir Fluida Dingin (Qc) terhadap Daya yang Dilepas
Fluida Panas (WE) terhadap Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 311,15 K

800
Daya yang Dilepas Fluida Panas (WE

700
QhQ=
h= 2400
2400 cm3/menit
cm³/menit co-current
600 co-current
500 QhQ=
h= 2500
2500 cm3/menit
cm³/menit co-current
co-current
400 QhQ=
h= 2600 cm3/menit
(J/s))

2600 cm³/menit co-current


co-current
300 cm3/menit
QhQ=h= 2400
2400 cm³/menit counter-
200 counter current
current
QhQ=h= 2500
2500 cm3/menit
cm³/menit counter-
100 counter-current
current
QhQ=h= 2600
2600 cm3/menit
cm³/menit counter-
0
counter-current
current
1550 1600 1650 1700 1750 1800 1850
Laju Alir Fluida Dingin (Qc (cm3/menit))

Gambar 4.16 Pengaruh Laju Alir Fluida Dingin (Qc) terhadap Daya yang Dilepas
Fluida Panas (WE) terhadap Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 312,15 K
Dari gambar 4.15 yaitu pengaruh laju alir fluida dingin (Qc) terhadap daya
yang dilepas fluida panas (WE) untuk suhu fluida masuk (Thi) 311,15 dapat dilihat
bahwa terdapat hasil yang konstan.
Pada gambar 4.15 dapat dilihat bahwa pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran
co-current diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit
didapat WE masing-masing sebesar 518,9353; 518,9353; dan 518,9353 J/s. Pada Qh
2600 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit didapat WE masing-masing sebesar 539,6927; 539,6927; dan 539,6927
J/s. Pada Qh 2700 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan
2300 cm3/menit didapat WE masing-masing sebesar 560,4501; 560,4501; dan
560,4501 J/s. Sedangkan pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran counter-current
diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat WE
masing-masing sebesar 518,9353; 518,9353; dan 518,9353 J/s. Pada Qh 2600 cm3-
/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat
WE masing-masing sebesar 539,6927; 539,6927; dan 539,6927 J/s. Pada Qh 2700
cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit
didapat WE masing-masing sebesar 560,4501; 560,4501; dan 560,4501 J/s.
Dari gambar 4.16 yaitu pengaruh laju alir fluida dingin (Qc) terhadap daya
yang dilepas fluida panas (WE) untuk suhu fluida masuk (Thi) 312,15 dapat dilihat
bahwa terdapat beberapa hasil yang fluktuatif.
Pada gambar 4.16 dapat dilihat bahwa pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran
co-current diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit
didapat WE masing-masing sebesar 518,7523; 691,6698; dan 518,7523 J/s. Pada Qh
2600 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit didapat WE masing-masing sebesar 539,5024; 539,5024; dan 719,3366
J/s. Pada Qh 2700 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan
2300 cm3/menit didapat WE masing-masing sebesar 747,0034; 747,0034; dan
560,2525 J/s. Sedangkan pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran counter-current
diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat WE
masing-masing sebesar 691,6698; 691,6698; dan 518,7523 J/s. Pada Qh 2600 cm3-
/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat
WE masing-masing sebesar 539,5024; 539,5024; dan 719,3366 J/s. Pada Qh 2700
cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit
didapat WE masing-masing sebesar 747,0034; 747,0034; dan 747,0034 J/s.
Secara teori, digunakan persamaan yang menyatakan hubungan laju alir fluida
dingin terhadap panas yang dilepas.
Q= mc .Cpc .(Tc2 .Tc1 ) (Patel, 2015)

Q=mh . Cph . dTf (Bellavia, dkk., 2005)


mh =ρh . Qh (Marpaung, 2013)

Dimana :
Qm = Laju perpindahan panas (J/s)
Qh = Laju alir fluida panas (cm3/s)
mh = Laju alir massa (cm3/menit)
ρh = Densitas fluida (kg/m3)
Cph = Kapasitas fluida panas pada tekanan konstan (J/g.K)
dTf = Perubahan suhu fluida (K)
Berdasarkan persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa panas yang
dipindahkan berbanding lurus dengan laju alir massa, panas jenis fluida dan
perbedaan temperatur (Dubey, dkk., 2014), dimana semakin tinggi laju alir fluida
dingin maka daya yang dilepas semakin besar.
Dari grafik yang diperoleh saat percobaan dapat dilihat bahwa hasil percobaan
yang diperoleh belum sesuai teori dimana daya yang dilepas (WE) meningkat dengan
bertambahnya laju alir fluida dingin. Penyimpangan yang terjadi disebabkan oleh:
1. Ada sedikit fluida yang keluar pada titik-titik tertentu pada saat pertukaran panas
berlangsung sehingga ada sebagian panas yang hilang.
2. Laju alir fluida dingin yang tidak dijaga konstan.
3. Suhu fluida masuk belum mencapai keadaan mantap atau sesuai dengan suhu
yang ditentukan, namun pengukuran sudah dilanjutkan.
4.3.2 Pengaruh Laju Alir Fluida Dingin (Qc) terhadap Daya yang Diserap
Fluida Dingin (WA)
400
Daya yang Diserap Fluida Dingin

350
Qh
Qh= =2400 cm3/menit
cm³/menit
2400 co-
300 current
co-current
Qh= =2500
Qh 2500 cm3/menit
cm³/menit co-
(WA (Watt))

250 current
co-current
200 Qh= =2600
Qh 2600 cm3/menit
cm³/menit co-
current
co-current
150 Qh= =2400
Qh 2400 cm3/menit
cm³/menit counter-
current
counter current
100
Qh= =2500
Qh 2500 cm3/menit
cm³/menit counter-
50 counter-current
current
Qh= =2600
Qh 2600 cm3/menit
cm³/menit counter-
0
counter-current
current
1500 1600 1700 1800 1900

Laju Alir Fluida Dingin (Qc (cm3/menit))

Gambar 4.17 Pengaruh Laju Alir Fluida Dingin (Qc) terhadap Daya yang
Diserap Fluida Dingin (WA) terhadap Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 311,15
K

450
400
Daya yang Diserap Fluida Dingin (WA

350
QhQ= 2400
h= 2400 cm3/menit
cm³/menit co-
current
co-current
300 QhQ=h= 2500
2500 cm3/menit
cm³/menit co-
current
co-current
250
QhQ=h= 2600
2600 cm3/menit
cm³/menit co-
(Watt))

200 current
co-current
150 QhQ=h= 2400
2400 cm3/menit
cm³/menit
counter current
counter-current
100 cm3/menit
QhQ=h= 2500
2500 cm³/menit
50 counter-current
counter-current
QhQ=h= 2600
2600 cm3/menit
cm³/menit
0
counter-current
counter-current
1550 1600 1650 1700 1750 1800 1850

Laju Alir Fluida Dingin (Qc (cm3/menit))

Gambar 4.18 Pengaruh Laju Alir Fluida Dingin (Qc) terhadap Daya yang Diserap
Fluida Dingin (WA) terhadap Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 312,15 K
Kedua gambar tersebut menunjukan grafik pengaruh laju alir fluida dingin (Qc)
terhadap daya yang diserap (WA) pada suhu fluida panas masuk (Thi) 311,15 K dan
312,15 K.
Dari gambar 4.17 yaitu pengaruh laju alir fluida dingin (Qhi) terhadap daya
yang diserap fluida dingin (WA) untuk suhu fluida panas masuk (Thi) 311,15 dapat
dilihat bahwa terdapat beberapa hasil yang fluktuatif.
Pada gambar 4.17 dapat dilihat bahwa pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran
co-current diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit
didapat WA masing-masing sebesar 347,0091; 291,4876; dan 319,2483 J/s. Pada Qh
2600 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit didapat WA masing-masing sebesar 347,0091; 291,4876; dan 319,2483
J/s. Pada Qh 2700 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan
2300 cm3/menit didapat WA masing-masing sebesar 347,0091; 364,3595; dan
399,0604 J/s. Sedangkan pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran counter-current
diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat WA
masing-masing sebesar 416,4109; 291,4876; dan 319,2483 J/s. Pada Qh 2600 cm3-
/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat
WA masing-masing sebesar 277,6073; 291,4876; dan 319,2483 J/s. Pada Qh 2700
cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit
didapat WA masing-masing sebesar 277,6073; 291,4876; dan 319,2483 J/s.
Dari gambar 4.18 yaitu pengaruh laju alir fluida dingin (Qc) terhadap daya
yang diserap fluida dingin (WA) untuk suhu fluida masuk (Thi) 312,15 dapat dilihat
bahwa terdapat beberapa hasil yang fluktuatif.
Pada gambar 4.18 dapat dilihat bahwa pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran
co-current diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit
didapat WA masing-masing sebesar 277,6073; 291,4876; dan 319,2483 J/s. Pada Qh
2600 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit didapat WA masing-masing sebesar 277,6073; 291,4876; dan 399,0604
J/s. Pada Qh 2700 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan
2300 cm3/menit didapat WA masing-masing sebesar 277,6073; 291,4876; dan
319,2483 J/s. Sedangkan pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran counter-current
diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat WA
masing-masing sebesar416,4109; 2914876; dan 319,2483 J/s. Pada Qh 2600 cm3-
/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat
WA masing-masing sebesar 277,6073; 291,4876; dan 319,2483 J/s. Pada Qh 2700
cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit
didapat WA masing-masing sebesar 277,6073; 291,4876; dan 319,2483 J/s.
Secara teori, digunakan persamaan yang menyatakan hubungan laju alir fluida
dingin terhadap panas yang dilepas.
Q= mc .Cpc .(Tc2 .Tc1 ) (Patel, 2015)
(Bellavia, dkk., 2005)
Q=mh . Cph . dTf
(Marpaung, 2013)
mh =ρh . Qh
Dimana :
Qm = Laju perpindahan panas (J/s)
Qh = Laju alir fluida panas (cm3/s)
mh = Laju alir massa (cm3/menit)
ρh = Densitas fluida (kg/m3)
Cph = Kapasitas fluida panas pada tekanan konstan (J/g.K)
dTf = Perubahan suhu fluida (K)
Berdasarkan rumus diatas, besarnya daya yang dilepas adalah sebanding
dengan besarnya laju alir fluida dingin. Dimana semakin besar laju fluida dingin
maka akan semakin besar pula daya yang dilepas.
Dari grafik yang diperoleh saat percobaan dapat dilihat bahwa hasil percobaan
yang diperoleh pada suhu Thi = 312,15 K sudah sesuai teori. Namun, pada suhu Thi
= 311,15 K belum sesuai dengan teori dimana daya yang diserap (W A) yang
mengalami fluktuasi dengan bertambahnya laju alir fluida dingin (Qc).
Penyimpangan yang terjadi disebabkan oleh:
1. Suhu fluida panas yang masuk yang telah ditentukan tidak dijaga konstan.
2. Ada sedikit fluida yang keluar pada titik-titik tertentu pada saat pertukaran panas
berlangsung sehingga ada sebagian panas yang hilang.
3. Laju alir fluida dingin yang tidak dijaga konstan.
4.3.3 Pengaruh Laju Alir Fluida Dingin (Qc) terhadap Koefisien Perpindahan
Panas Menyeluruh

1400
QhQ=h =2400
2400 cm3/menit
cm³/menit co-
Koefisien Perpindahan Panas
Menyeluruh (U (Watt/m2.K))

1200 current
co-current
QhQ=h =2500
2500 cm3/menit
cm³/menit co-
1000 current
co-current
800 QhQ=h =2600
2600 cm3/menit
cm³/menit co-
co-current
current
600 QhQ=h =2400
2400 cm3/menit
cm³/menit counter-
counter current
current
400 Q=h =2500
2500 cm3/menit
Qh cm³/menit counter-
counter-current
current
200
QhQ=h =2600
2600 cm3/menit
cm³/menit counter-
0 counter-current
current
1500 1600 1700 1800 1900

Laju Alir Fluida Dingin (Qc (cm3/menit))

Gambar 4.19 Pengaruh Laju Alir Fluida Dingin (Qc) terhadap Koefisien Perpindahan
Panas Menyeluruh (U) dengan Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 311,15 K

1000
900 QhQ=h = 2400
2400 cm3/menit
cm³/menit co-
Menyeluruh (U (Watt/m2.K))
Koefisien Perpindahan Panas

800 current
co-current
700 QhQ=h = 2500
2500 cm3/menit
cm³/menit co-
current
co-current
600
QhQ=h = 2600
2600 cm3/menit
cm³/menit co-
500 co-current
current
400 QhQ=h = 2400
2400 cm3/menit
cm³/menit counter-
300 counter current
current
QhQ=h = 2500
2500 cm3/menit
cm³/menit counter-
200
counter-current
current
100 QhQ=h = 2600
2600 cm3/menit
cm³/menit counter-
0 counter-current
current
1500 1600 1700 1800 1900

Laju Alir Fluida Dingin (Qc (cm3/menit))

Gambar 4.20 Pengaruh Laju Alir Fluida Dingin (Qc) terhadap Koefisien Perpindahan
Panas Menyeluruh (U) dengan Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 312,15 K

Dari gambar 4.19 yaitu hubungan pengaruh laju fluida dingin (Qh) terhadap
koefisien perpindahan panas menyeluruh (U) dengan suhu fluida panas masuk (Thi) =
311,15 K dapat dilihat bahwa terdapat hasil yang fluktuatif.
Pada gambar 4.19 dapat dilihat bahwa pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran
co-current diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit
didapat U masing-masing sebesar 889,3806; 705,6003; dan 772,8004 J/s.m2.K. Pada
Qh 2600 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit didapat U masing-masing sebesar 889,3806; 705,6003; dan 772,8004
J/s.m2.K. Pada Qh 2700 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100,
dan 2300 cm3/menit didapat U masing-masing sebesar 889,3806; 933,8496; dan
1022,7876 J/s.m2.K. Sedangkan pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran counter-
current diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit
didapat U masing-masing sebesar 1137,9953; 705,6003; dan 772,8004 J/s.m2.K.
Pada Qh 2600 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit didapat U masing-masing sebesar 672,0003; 705,6003; dan 772,8004
J/s.m2.K. Pada Qh 2700 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100,
dan 2300 cm3/menit didapat U masing-masing sebesar 672,0003; 705,6003; dan
772,8004 J/s.m2.K.
Dari gambar 4.20 yaitu hubungan pengaruh laju fluida dingin (Qc) terhadap
koefisien perpindahan panas menyeluruh (U) dengan suhu fluida panas masuk (Thi) =
312,15 K dapat dilihat bahwa terdapat hasil yang fluktuatif.
Pada gambar 4.20 dapat dilihat bahwa pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran
co-current diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit
didapat U masing-masing sebesar 574,3961; 664,3965; dan 660,5555 J/s.m2.K. Pada
Qh 2600 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit didapat U masing-masing sebesar 574,3961; 603,1159; dan 961,9804
J/s.m2.K. Pada Qh 2700 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100,
dan 2300 cm3/menit didapat U masing-masing sebesar 632,7586; 664,3965; dan
660,5555 J/s.m2.K. Sedangkan pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran counter-current
diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat U
masing-masing sebesar 632,7286; 664,3965; dan 660,555 J/s.m2.K. Pada Qh 2600
cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit
didapat U masing-masing sebesar 574,3961; 603,1159; dan 727,6724 J/s.m2.K. Pada
Qh 2700 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit didapat U masing-masing sebesar 632,7286; 664,3965; dan 727,6724
J/s.m2.K.
Secara teori, hubungan koefisien perpindahan panas menyeluruh dengan laju
alir fluida dingin dinyatakan dalam pernyataan berikut.
Qc (Prasad, dkk., 2015)
U=
A. ∆Tm
Dimana :
U = Koefisien perpindahan panas menyeluruh (W/m2.K)
Qc = Laju alir fluida panas (cm3/menit)
A = Luas permukaan (m2)
ΔTm = Beda suhu rata-rata logaritma (K)
Berdasarkan persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa koefisien
perpindahan panas menyeluruh berbanding lurus dengan laju alir fluida dingin.
Dimana semakin besar laju alir fluida dingin maka nilai U semakin besar.
Dari grafik yang diperoleh saat percobaan dapat dilihat bahwa hasil percobaan
yang diperoleh belum sesuai dengan teori dimana koefisien perpindahan panas
mengalami fluktuasi yaitu pada Qh 2500 dan 2600 cm3/menit untuk aliran co-current
pada Thi 311,15 K, pada Qh 2500 dan 2700 cm3/menit aliran co-current pada Thi
312,15 K, pada Qh 2500 cm3/menit aliran counter-current pada Thi 311,15 K, serta
Qh 2500 cm3/menit aliran counter-current pada Thi 312,15 K dengan bertambahnya
laju alir fluida dingin (Qc). Penyimpangan yang terjadi disebabkan oleh:
1. Ada sedikit fluida yang keluar pada titik-titik tertentu pada saat pertukaran panas
berlangsung sehingga ada sebagian panas yang hilang.
2. Suhu fluida panas yang masuk yang telah ditentukan tidak dijaga konstan.
3. Laju alir fluida dingin yang tidak dijaga konstan.
4.3.4 Hubungan Laju Alir Fluida Dingin (Qc) terhadap Efisiensi Daya
80

70 QhQ=h =2400
2400 cm3/menit
cm³/menit co-
Efisiensi Daya (EFFD (%))
current
co-current
60 QhQ=h =2500
2500 cm3/menit
cm³/menit co-
50 current
co-current
QhQ=h =2600
2600 cm3/menit
cm³/menit co-
40 current
co-current
QhQ=h =2400
2400 cm3/menit
cm³/menit
30
counter current
counter-current
20 QhQ=h =2500
2500 cm3/menit
cm³/menit
counter-current
counter-current
10 cm3/menit
QhQ=h =2600
2600
cm³/menit
0 counter-current
counter-current
1550 1600 1650 1700 1750 1800 1850

Laju Alir Fluida Dingin (Qc (cm3/menit))

Gambar 4.21 Pengaruh Laju Alir Fluida Dingin (Qc) terhadap Efisiensi Daya (EFFD)
dengan Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 311,15 K

90
80 Qh
Q= 2400
h= cm3/menit
cm³/menit
2400 co-
Efisiensi Daya (EFFD (%))

current
co-current
70
Qh
Q= 2500
h= cm3/menit
cm³/menit
2500 co-
60 current
co-current
50 Q=
Qh h= 2600
2600 cm3/menit
cm³/menit co-
current
co-current
40
Q=
Qh h= 2400
2400 cm3/menit
cm³/menit
30 counter current
counter-current
20 Q=
Qh h= 2500
2500 cm3/menit
cm³/menit
counter-current
counter-current
10 Q= h= 2600 cm3/menit
Qh 2600 cm³/menit
0 counter-current
counter-current
1550 1600 1650 1700 1750 1800 1850

Laju Alir Fluida Dingin (Qc (cm3/menit))

Gambar 4.22 Pengaruh Laju Alir Fluida Dingin (Qc) terhadap Efisiensi Daya (EFFD)
dengan Suhu Fluida Panas Masuk (Thi) = 312,15 K
Dari gambar 4.21 diatas menunjukkan grafik pengaruh laju fluida dingin (Qc)
terhadap Efisiensi Daya (EFFD) pada aliran co-current dan counter-current pada
suhu fluida panas masuk (Thi) = 311,15 K yang dapat dilihat bahwa grafik yang
terbentuk, efisiensi daya cenderung naik dan fluktuatif seiring bertambahnya laju alir
fluida panas.
Pada gambar 4.21 dapat dilihat bahwa pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran
co-current diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit
didapat EFFD masing-masing sebesar 66,8694; 56,1703; dan 61,5199 %. Pada Qh
2600 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit didapat EFFD masing-masing sebesar 64,2975; 54,0099; dan 59,1537 %.
Pada Qh 2700 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit didapat EFFD masing-masing sebesar 61,9161; 65,0119; dan 71,2036 %.
Sedangkan pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran counter-current diperoleh data pada
Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat EFFD masing-masing
sebesar 80,2433; 56,1703; dan 61,5199 %. Pada Qh 2600 cm3/menit diperoleh data
pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat EFFD masing-
masing sebesar 51,4380; 54,0099; dan 59,1537 %. Pada Qh 2700 cm3/menit
diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat EFFD
masing-masing sebesar 49,5329; 52,0096; dan 56,9628 %.
Dari gambar 4.22 diatas menunjukkan grafik pengaruh laju fluida dingin (Qc)
terhadap Efisiensi Daya (EFFD) pada aliran co-current dan counter-current pada
suhu fluida panas masuk (Thi) = 312,15 K yang dapat dilihat bahwa grafik yang
terbentuk, efisiensi daya cenderung fluktuatif seiring bertambahnya laju alir fluida
dingin.
Pada gambar 4.22 dapat dilihat bahwa pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran
co-current diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit
didapat EFFD masing-masing sebesar 53,5144; 42,1426; dan 61,5416 %. Pada Qh
2600 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit didapat EFFD masing-masing sebesar 51,4562; 54,0290; dan 55,4762 %.
Pada Qh 2700 cm3/menit diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300
cm3/menit didapat EFFD masing-masing sebesar 37,1628; 39,0209; dan 56,9829 %.
Sedangkan pada Qh 2500 cm3/menit untuk aliran counter-current diperoleh data pada
Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat EFFD masing-masing
sebesar 40,1358; 42,1426; dan 61,5416 %. Pada Qh 2600 cm3/menit diperoleh data
pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat EFFD masing-
masing sebesar 51,4562; 54,0290; dan 44,3809 %. Pada Qh 2700 cm3/menit
diperoleh data pada Qc berturut-turut 2000, 2100, dan 2300 cm3/menit didapat EFFD
masing-masing sebesar 37,1628; 39,0209; dan 42,7372 %.
Efisiensi semakin meningkat seiring dengan bertambahnya laju alir fluida
dingin. Secara teori, hubungan laju alir fluida dingin dengan efisiensi daya dapat
dinyatakan dalam persamaan berikut.
Qc (Joshua, 2009)
ɳ= ×100
Qh
Dimana :
ɳ = Efisiensi (%)
Qc = Laju kalor fluida dingin (J/s)
Qh = Laju kalor fluida panas (J/s)
Dari persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa laju alir fluida dingin (Qc)
berbanding lurus dengan efisiensi daya. Dimana semakin besar laju fluida dingin
maka efisiensi daya akan semakin besar.
Dari grafik yang diperoleh pada saat percobaan dapat dilihat bahwa hasil
percobaan yang diperoleh belum sesuai dengan teori dimana terjadi fluktuasi pada
hasil percobaan. Penyimpangan yang terjadi ini dapat disebabkan oleh:
1. Laju alir fluida panas yang tidak dijaga konstan.
2. Suhu fluida panas masuk yang telah ditentukan tidak dijaga konstan.
3. Ada sedikit fluida yang keluar pada titik-titik tertentu pada saat pertukaran panas
berlangsung sehingga ada sebagian panas yang hilang.

Anda mungkin juga menyukai