BAB I
KONSEP DASAR STATISTIKA
Page 1
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 2
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 3
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 4
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 5
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 6
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 7
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
BAB II
METODE PENGUMPULAN DATA
A. Pengertian Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar,
suara, huruf, angka, mate matika, bahasa ataupun simbol -simbol lainnya yang bisa
kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun
suatu konsep.
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari
datum, berasal dari bahasa Latin ya ng berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam
penggunaan sehari -hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa
adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel
yang bentuknya dapat berupa angka, kata -kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data
kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat
dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini
dinamakan deskripsi. Pemilaha n banyak data sesuai dengan persamaan atau
perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai sesuatu
yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak
memiliki sig nifikansi makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam
berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak. Menurut
berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai berikut:
• Menurut kamus bahasa inggris -indonesia, da ta berasal dari kata datum yang
berarti fakta
• Berdasarkan sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi
tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi
Page 8
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
• Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu
kejadian yang kita hadapi. Intinya data itu adalah suatu fakta -fakta tertentu
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan.
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi,
ataupun suatu perubahan b entuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa
digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini,
data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang
bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa diseb ut sebagai hasil pengolahan
ataupun pemrosesan data.
Data bisa merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian
perlu diproses dan diubah menjadi informasi. Jika jam kerja setiap karyawan
kemudian dikalikan dengan nilai per -jam, maka akan d ihasilkan suatu nilai tertentu.
Jika gambaran penghasilan setiap karyawan kemudian dijumlahkan, akan
menghasilkan rekapitulasi gaji yang harus dibayar oleh perusahaan. Penggajian
merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi merupakan hasil proses
dari data yang ada, atau bisa diartikan sebagai data yang mempunyai arti. Informasi
akan membuka segala sesuatu yang belum diketahui.
B. Jenis-Jenis Data
Berdasarkan Sumber-nya data dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Data Primer : data yang didapatkan atau dikumpulkan sendiri.
Misalnya data dengan melakukan wawancara, observasi atau penelitian di
lapangan atau laboratorium.
2. Data Sekunder: data yang didapatkan dari pihak lain.
Misalnya dari data providers, Contoh data providers : BPS, LIPI, Bank, dll
Page 9
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
a) Data Diskrit atau data Data Cacahan : data yang diperolah dengan cara
mencacah atau menghitung satu per satu.
Contoh : - Banyaknya siswa SMKN 1 padang 600 orang. - Satu kilogram telur
berisi 16 butir.
b) Data Kontinu atau Data Ukuran atau Data Timbangan : data yang diperoleh
dengan cara mengukur atau menimbang dengan alat ukur yang vali d.
Contoh : - Berat badan 3 orang siswa adalah 45 kg, 50 kg, 53 kg. - Diameter
tabung = 72,5 mm
b. Data Kualitatif adalah data yang tidak dapat dinyatakan dengan bilangan
(menyatakan mutu atau kualitas).
Contoh : - Data jenis kelamin
- Data kegemaran siswa
Page 10
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 11
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Berat (dalam kg), merupakan variabel rasio karena kalau beratnya 0 itu
berarti bendanya tidak ada, serta juga dapat di rasiokan.
Variabel dalam skala pengukuran rasio ataupun selang bisa dinyatakan
sebagai variabel dalam skala pengukuran ordinal maupun nominal, setelah
dikategorikan terlebih dahulu. Misalnya pendapatan per bulan sebuah keluarga.
Jika diukur dalam satuan rupiah maka itu merupakan variabel rasio, namun jika
variabel yang sama kemudian nilai -nilainya dikelompokkan menjadi misalnya : < 1
juta; 1 juta s/ d 2 juta; 2 juta s/ d 5 juta; dan > 5 juta, maka yang data tersebut
menjadi variabel ordinal. ( catt : sebagian orang memberikan pengertian yang salah
tentang variabel interval, dengan mengatakan pembagian seperti di atas sebagai sampel
dari variabel interval, padahal yang demikian adalah ordinal ).
Atau misalnya yang diukur adalah diameter ujung bolpoin pada suat u
pemeriksaan pengendalian mutu produk (diukur dalam mm). Kemudian
dikategorikan seperti berikut : < 1 mm atau > 2 mm dinyatakan tidak memenuhi
syarat; dan 1 mm s/ d 2 mm dinyatakan memenuhi syarat. Pada akhirnya diameter
bolpoin dinyatakan menjadi dua kat egori : memenuhi syarat dan tidak memenuhi
syarat, dan ini adalah variabel nominal.
Pengetahuan tentang jenis variabel ini sangat perlu untuk diketahui karena
menyangkut analisis yang digunakan dan ketajaman analisisnya. Setiap analisis
hanya bisa untuk j enis variabel tertentu, tidak sembarangan. Jadi perlu
diperhatikan benar analisis apa yang bisa untuk data kita.
Page 12
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 13
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
b. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk menguk ur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh indiIVdu atau kelompok.
Ditinjau dari sasaran atau obyek yang akan dievaluasi, ada beberapa macam tes
dan alat ukur yaitu:
1) Tes kepribadian atau personality test , yaitu tes yan g digunakan untuk
mengungkap kepribadian seseorang, seperti self–concept, kreatiIVtas,
disiplin, kemampuan khusus, dan sebagainya.
2) Tes bakat atau abtitude test , yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau
mengetahui bakat seseorang.
3) Tes intelegensi atau intellegence test , yaitu tes yang digunakan untuk
mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang
dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur
intelegensinya.
4) Tes sikap atau attitude test , yang sering diseb ut dengan istilah kala sikap,
yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap
berbagai sikap seseorang.
5) Tes minat atau measures test yaitu tes yang digunakan untuk menggali minat
seseorang terhadap sesuatu.
6) Tes prestasi atau achievement test yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
c. Wawancara
Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat menentukan dalam
proses penelitian. Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih
mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail.
Oleh karena itu dalam pelaksanaan wawancara diperlukan ketrampilan dari
seorang peneliti dalam berkomunikasi dengan responden. Seorang peneliti
harus memiliki ketrampilan dalam mewawancarai, motivasi y ang tinggi, dan
Page 14
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
rasa aman, artinya tidak ragu dan takut dalam menyampaikan wawancara.
Seorang peneliti juga harus bersikap netral, sehingga responden tidak merasa
ada tekanan psikis dalam memberikan jawaban kepada peneliti. Secara garis
besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu:
1) Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Dalam hal ini perlu
adanya kreatiIVtas pewawancara sangat diperlukan, bahkan pedoman
wawancara model ini sangat ter gantung pada pewawancara.
2) Pedoman pewawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
disusun secara terperinci sehingga menyerupai chek -list. Pewawancara
hanya tinggal memberi tanda v (check).
Dalam pelaksanaan penelitian dilapangan, wawancara biasany a wawancara
dilaksanakan dalam bentuk ”semi structured”. Dimana interIVwer menanyakan
serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu
diperdalam dalam menggali keterangan lebih lanjut. Dengan model wawancara
seperti ini, maka semua vari abel yang ingin digali dalam penelitian akan dapat
diperoleh secara lengkap dan mendalam.
Menurut Nasution, ada beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam
wawancara, antara lain: pengalaman, pendapat, perasaan, pengetahuan,
pengeinderaan dan latar belakang pendidikan. Dalam pelaksanaan wawancara,
sering kita temukan dilapangan adanya perbedaan persepsi pandangan tentang
hal-hal tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian, antara peneliti
dengan orang yang diwawancarai. Berdasar hal tersebut, yang perlu diketahui
bahwa dalam penelitian kualitatif naturalistik, ada dua istilah yaitu informasi
emic dan etic. Informasi emic adalah informasi yang berkaitan dengan
bagaimana pandangan responden terhadap dunia luar berdasar perspektifnya
sendiri, sedangkan yang berdasar perspektif peneliti disebut informasi etic.
Page 15
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
d. dokumen
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia
atau human resources, melalui observasi dan wawancara. Sumber lain yang
bukan dari manusia (non -human resources), di antaranya dokumen, foto dan
bahan statistik.
Dokumen terdiri bisa berupa buku harian, notula rapat, laporan berkala,
jadwal kegiatan, peraturan pemerintah, anggaran dasar, rapor siswa, surat -surat
resmi dan lain sebagainya.
Selain bentuk -bentuk dokumen t ersebut diatas, bentuk lainnya adalah
foto dan bahan statistik. Dengan menggunakan foto akan dapat mengungkap
suatu situasi pada detik tertentu sehingga dapat memberikan informasi
deskriptif yang berlaku saat itu. Foto dibuat dengan maksud tertentu, misaln ya
untuk melukiskan kegembiraan atau kesedihan, kemeriahan, semangat dan
situasi psikologis lainya. Foto juga dapat menggambarkan situasi sosial seperti
kemiskinan daerah kumuh, adat istiadat, penderitaan dan berbagai fenomena
sosial lainya. Selain foto, b ahan statistik juga dapat dimanfaatkan sebagai
dokumen yang mampu memberikan informasi kuantitatif, seperti jumlah guru,
murid, tenaga administrasi dalam suatu lembaga atau organisasi.
Data ini sangat membantu sekali bagi peneliti dalam menganalisa data,
dengan dokumen -dokumen kuantitatif ini analisa data akan lebih mendalam
sesuai dengan kebutuhan penelitian.
e. Observasi
Agar observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil yang maksimal,
maka perlu dilengkapi format atau blangko pengamatan sebagai instrumen.
Dalam pelaksanaan observasi, peneliti bukan hanya sekedar mencatat, tetapi
juga harus mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke
dalam suatu skala bertingkat. Seorang peneliti harus melatih dirinya untuk
melakukan pengamatan. Banya k yang dapat kita amati di dunia sekitar kita
dimanapun kita berada. Hasil pengamatan dari masing -masing indiIVdu akan
Page 16
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 17
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
pertanyaan positif untuk mengukur minat positif , dan bentuk pertanyaan negatif
untuk mengukur minat negatif. Pertanyaan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1;
sedangkan bentuk pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Bentuk jaw aban
skala Likert terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu -ragu, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti:
1) Sangat Tidak Setuju (STS)
2) Tidak Setuju (TS)
3) Netral atau Biasa (B)
4) Setuju (S)
5) Sangat setuju (SS)
Penskalaan ini apabila dikaitkan dengan jenis data yang dihasilkan adalah
data Ordinal. Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang
digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris
menemukan bahwa beber apa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai
jumlah pilihan tersebut ternyata sangat mirip.
Prosedur dalam membuat skala Likert adalah sebagai berikut :
1. Peneliti mengumpulka n item -item yang cukup banyak, relevant dengan
masalah yang sedang diteliti, dan terdiri dari item yang cukup jelas disukai dan
tidak disukai.
2. Kemudian item -item itu dicoba kepada sekelompok responden yang cukup
representatif dari populasi yang ingin diteliti.
3. Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia menyenangi
(+) atau tidak menyukainya ( -). Respons tersebut dikumpulkan dan jawaban
yang memberikan indikasi menyenangi diberi skor tertinggi. Tidak ada masalah
untuk memberikan angka 5 untuk yang tertinggi dan skor 1 untuk yang
terendah atau sebaliknya. Yang penting adalah konsistensi dari arah sikap yang
diperlihatkan. Demikian juga apakah jawaban “setuju” atau “ tidak setuju”
disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item -item
yang disusun.
Page 18
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
4. Total skor dari masing -masing individu adalah penjumlahan dari skor masing -
masing item dari individu tersebut.
5. Respon dianalisis untuk mengetahui item -item mana yang sangat nyata batasan
antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya, responden pada
upper 25% dan lower 25% dianalisis untuk melihat sampai berapa jauh tiap
item dalam kelompok ini berbeda. Item -item yang tidak menunjukkan beda
yang nyata, apakah masuk dalam skortinggi ata u rendah juga dibuang untuk
mempertahankan konsistensi internal dari pertanyaan.
2. Skala Gutman
Skala Guttman yaitu skala yang menginginkan jawaban tegas seperti
jawaban benar -salah, ya-tidak, pernah – tidak pernah. Untuk jawaban positif seperti
setuju, benar, pernah dan semacamnya diberi skor 1; sedangkan untuk jawaban
negatif seperti tidak setuju, salah, tidak, tidak pernah, dan semacamnya diberi skor
0. Dengan skala ini, akan diperoleh jawaban yang tegas yaitu Ya - Tidak, Benar -
Salah dan lain -lain. Skal a ini dapat pula dibentuk dalam bentuk checklist atau
pilihan ganda. Skor 1 untuk skor tertinggi dan skor 0 untuk terendah.
Contoh: Dimensi belajar dibagi menjadi 5 pernyataan (dari kebutuhan yang paling
rendah dahulu) :
1. Untuk mencari ilmu
2. Untuk melanjutka n pendidikan
3. Untuk mendapatkan gelar
4. Untuk mendapatkan ijazah
5. Untuk syarat dalam mencari kerja
Dalam bentuk pertanyaan :
1. Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam mencari ilmu
? (Ya/Tidak)
2. Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam melanjutkan
pendidikan? (Ya/Tidak)
Page 19
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
3. Skala Rating
Skala rating adalah data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Contoh :
Seberapa baik televisi merek X?4 bil a produk sangat baik 3 bila produk
Berilah jawaban angka : cukup baik 2 bila produk kurang baik 1
bila produk sangat tidak baik
Atau Jawablah dengan melingkari interval jawaban.
NO PERTANYAAN INTER VAL JAWABAN
1. Bagaimana kualitas gambar 4 3 2 1
2 Bagaimana kualitas suara 4 3 2 1
3 Bagaimana tampilan produk 4 3 2 1
4 Bagaimana pelayanan purna jual 4 3 2 1
Page 20
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 21
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
BAB II I
PENG ENALAN PAKET PROGRAM SPSS
A. Pengenalan SPSS
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, komputer merupakan suat u kebutuhan.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan komputer, perkembangan paket program
statistik juga sangat pesat. Dari yang “ kuno” dan berbasis DOS seperti Microstat
sampai yang berbasis Windows seperti SPSS ( Statistical Product and Service Solutions ),
M initab, SAS ( Statisical Analysis System ), Statistica, Statistix, S -Plus, dan lain -lain.
Dengan pesatnya perkembangan paket program statistik tentunya kita tidak perlu
menguasai semua program statistik yang ada. Pemilihan paket program statistik
hendaknya d isesuaikan dengan kebutuhan dari masing -masing pengguna. Cukup
dengan menguasai satu program statistik maka semua permasalahan statistik dapat
diselesaikan baik dengan memanfaatkan progam yang sudah ada maupun
menggunakan makro yang tersedia pada masing -masing paket program statistik
tersebut.
Dalam buku ini hanya akan diulas tentang penggunaan paket program SPSS.
Program ini dipilih mengingat program ini sangat populer dan paling banyak
digunakan dalam berbagai bidang seperti riset pasar, pengendalian dan perbaikan
mutu, riset ilmu -ilmu sosial, riset ilmu -ilmu sains dan sebagainya. Sehingga SPSS yang
pada saat itu merupakan singkatan dari Statistical Package for the Social Sciences sekarang
diperluas menjadi Statistical Product and Service Solutions .
Sejalan dengan perkembangan yang pesat dan pelayanan yang beragam, mulai
tahun 1998 SPSS beroperasi dalam 4 operating units, yaitu:
1. SPSS BI atau Business Inteligence untuk pasar bisnis.
2. SPSS MR atau Market Research untuk riset pasar.
3. SPSS Science untuk riset sai ns.
4. SPSS Quality untuk peningkatan kualitas.
Page 22
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
B. Menjalankan SPSS
Untuk menjalankan program SPPS, pastikan bahwa komputer atau laptop anda
sudah terinstal aplikasi SPSS tersebut. Dalam buku ini, digunakan aplikasi IBM SPSS
Statistic 22 yang merupakan progra m SPSS versi ke 22 buatan IBM. Langkah -langkah
untuk memulainya adalah :
1. Kilk Start – All Programs – IBM SPSS Statistics – IBM SPSS Statistics 22
Jika kita sudah memiliki data yang siap untuk di operasikan dengan SPSS, maka
pilih data yang akan diolah pada kotak dialog kemudian klik OK. Tetapi jika belum
ada data yang tersedia pada kotak dialog tersebut maka klik Cancel, maka Jendela
Kerja SPSS akan terbuka seperti gambar di bawah ini :
Untu k mengakhiri SPSS dapat dilakukan dengan klik File pada baris menu
kemudian klik Exit, atau klik icon X pada sudut kanan atas.
Page 23
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 24
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Options Mengubah seting seperti output tabel, label, script, dan lainnya.
c. Menu View
Menu View ini berfungsi untuk mengatur tool bar, seperti:
Status Bar Mengaktifkan status bar.
Toolbars Mengatur penampilan toolbar yang ada pada SPSS.
Font Mengatur ukuran dan bentuk huruf yang akan digunakan.
Grid Lines Mengaktifkan garis -garis pada sel data.
Value Label Mengaktifkan/ menampakkan n ilai pada lebel.
d. Menu Data
Menu Data ini berfungsi untuk membuat perubahan data SPSS secara keseluruhan,
seperti:
Define Dates Mengerjakan pengisian variabel yang berhu -bungan dengan deret
waktu.
Insert Variable Menyisipkan variabel.
Insert Cases Menyisipk an kasus pada sel tertentu.
Go to Cases Menemukan sel tertentu.
Sort Cases Mengurutkan data yang disorot.
Transpose Mentransformasi data dari baris menjadi kolom atau sebaliknya.
Merger File Menggabung file yang sekarang ada dengan file baru.
Aggregate Mer ingkas data secara agregat.
Split File Memisahkan isi file dengan kriteria tertentu.
Select Cases Menyeleksi isi file dengan kriteria tertentu.
Weight Cases Memberi bobot pada suatu kasus tertentu.
e. Menu Transform
Menu Transform ini berfungsi untuk membuat perubahan pada variabel yang telah
dipilih dengan kriteria tertentu, seperti:
Compute Menambah variabel baru yang berisi hasil perhitungan berdasarkan data
dari variabel lama.
Random Number Seed Digunakan untuk menciptakan sejumlah angka acak untuk
keperlu an tertentu.
Page 25
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 26
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
i. Menu Window
Menu Window ini berfungsi untuk berpindah di antara menu -menu yang lain yang
ada dalam SPSS.
j. Menu Help
Menu Help berfungsi untuk menyediakan bantuan informasi mengenai program
SPSS yang dapat diakses secara mudah dan jelas.
Menu ini berisi antara lain:
❖ TOPICS untuk mel ihat tiap topik mengenai cara kerja SPSS.
❖ TUTORIAL untuk melihat tiap topik mengenai cara kerja SPSS, dapat tiap topik
yang khusus dengan cara mencari kata kunci lewat INDEX .
❖ STATISTICS COACH untuk melihat tiap topik statistik yang diperlukan dan
kaitannya dengan pengerjaan SPSS.
Page 27
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
BAB IV
EKSPLORASI DATA
A. Penyajian Data
Data yang telah dikumpulkan, baik yang berasal dari populasi ataupun dari
sampel, untuk keperluan laporan dan/ atau analisis selanjutnya perlu diatur,
disusun, disajikan da lam bentuk yang jelas dan baik untuk memudahkan seseorang
memahami data. Hal tersebut diperlukan teknik penyajian data. Ada berbagai
bentuk penyajian data yang dapat digunakan, yaitu secara umum dalam bentuk
tabel dan grafik. Teknik -teknik ini diperlukan u ntuk memberikan gambaran umum
informasi yang terkandung data. Di samping itu, teknik penyajian ini dimaksudkan
untuk memperindah tampilan dari suatu laporan penelitian.
Penyajian dalam bentuk tabel, memiliki beberapa jenis :
1. Tabel Baris Kolom
Contoh :
Tabel 4.1 (Daftar Baris Kolom)
DATA HASIL PENJUALAN, MODAL DAN TENAGA KERJA PERUSAHAAN X
PERIODE TAHUN 2001 -2005
Penjualan Modal Tenaga Kerja
Tahun (Milyar Rp) (Milyar Rp) (orang)
2001 928.395 781.886 1170
2002 275.979 690.115 1147
2003 300.803 711.155 794
2004 796.005 823.337 734
2005 565.562 742.683 752
Catatan : Data Rekaan
2. Tabel Kontigensi (b x k)
Digunakan untuk data yang terdiri atas 2 faktor atau 2 variabel, variabel
yang satu terdiri dari b kategori dan yan g lainnya terdiri atas k kategori.
Page 28
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 29
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 30
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
40
0
50 100 150
PENDAPATAN (JUTA RP)
B. Distribusi Frekuensi
Tujuan dari pembuatan tabel distribusi frekuensi adalah untuk mengatur data
mentah (data yang belum dikelompokkan) ke dal am bentuk yang rapi tanpa
mengurangi inti informasi yang ada.
Pembuatan tabel distribusi frekuensi dapat dimulai dengan menyusun data
mentah ke dalam urutan yang sistematis ( dari nilai terkecil ke nilai yang lebih besar atau
sebaliknya) atau lebih sering disebut data terurut.
Keuntungan dari pengurutan data mentah ke dalam urutan data yang sistematis,
diantaranya
1. Dapat melihat jarak antara nilai terkecil dan terbesar dari kumpulan data tersebut.
2. Dapat mengetahui distribusi data.
3. Dapat mengetahui di sekit ar mana data terkonsentrasi.
Untuk mendapatkan distribusi frekuensi, kumpulan array data dikumpulkan ke
dalam sejumlah kelas (kelompok) yang relatif sedikit, sehingga distribusi frekuensi
adalah suatu pengelompokkan data berdasarkan pada kemiripan ciri .
Page 31
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 32
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Selisih positif antara tiap dua ujung bawah kelas berurutan disebut panjang kelas
interval. Dari tabel diperoleh panjang kelas interval = 60 – 50 = 70 – 60 =...= 90 – 80
=10.
Frekuensi (f)
- Bilangan yang menunjukkan banyaknya data yang terdapat dalam setiap kelas
interval disebu t frekuensi.
- Nilai f = 8, artinya jumlah mahasiswa yang nilai ujian statistiknya antara 50 59
ada 8 orang. Jumlah seluruh frekuensi sama dengan jumlah seluruh data (N).
Batas Kelas Interval
- Nilai 49,5 , 59,5 ,..., 89,5 disebut batas bawah kelas (BBK). Ni lainya bergantung
pada ketelitian data yang digunakan. Jika data dicatat hingga satuan batas bawah
kelas = ujung bawah kelas – 0,5. Jika data dicatat hingga satu desimal batas bawah
kelas = ujung bawah kelas – 0, 05....dst.
- Nilai 59,5 , 69,5 ,..., 99,5 dis ebut batas atas kelas(BAK). Nilainya juga
bergantung pada ketelitian data yang digunakan. Jika data dicatat hingga
satuan batas atas kelas = ujung atas kelas + 0,5 . Jika data dicatat hingga satu
desimal batas atas kelas = ujung atas kelas + 0, 05 ....dst.
- N ilai batas bawah kelas berikutnya sama dengan nilai batas atas kelas
sebelumnya.
Titik Tengah Kelas ( m)
- Nilai 54,5 , 64,5 ,..., 94,5 disebut titik tengah kelas
- Titik tengah kelas/tanda kelas adalah suatu nilai yang diambil sebagai wakil
dari kelas itu, yak ni rata -rata setiap kelas interval .
UBK UAK BBK BAK
- Titik Tengah Kelas
2 2
50 59
- Untuk kelas interval pertama, Titik Tengah Kelas 54,5 ....dst
2
Page 33
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
rentang
p
banyak kelas
5. Tentukan ujung bawah kelas interval pertama .
Biasanya diambil data terkecil atau data yang lebih kecil dari data terkecil, akan
tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas interval yang telah didapa t.
6. Selanjutnya kelas interval pertama dihitung dengan cara menjumlahkan ujung bawah
kelas dengan p dikurangi 1 . Demikian seterusnya.
7. Nilai f dihitung dengan menggunakan
tabel penolong sebagai berikut.
Tabel 4.9
Tabel Penolong
Kelas Interval Tabulasi Frekuensi
Page 34
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Contoh 4.1:
Buatlah daftar distribusi frekuensi dari data pengeluaran per hari (ribu rupiah)
untuk 15 keluarga di su atu daerah berikut ini :
Data Pengeluaran Per Hari (Ribu Rupiah) Untuk 15 Keluarga
50 77 65 62 70
75 80 60 71 72
74 66 75 68 83
Catatan : Data Rekaan
Jawab :
1. Tentukan nilai dari data terkecil , data terbesar , dan banyak data.
D ata terkecil (DK) = 50
D ata terbesar (DB) = 83
Banyak data (N) = 15
2. Tentukan rentang, yaitu nilai data terbesar dikurangi nilai data terkecil.
Rentang = DB – DK = 83 – 50 = 33
3. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan.
Dengan menggunakan aturan Sturges :
Banyak kelas = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 15 = 4,881 ≈ 5 (selalu bulatkan ke atas)
4. Tentukan panjang kelas interval (p).
33
p
rentang 6,6 7 ( selalu dibulatkan keatas )
banyak kelas 5
Page 35
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Pengeluaran Frekuensi
50 – 56 1
57 – 63 2
64 – 70 4
71 – 77 6
Page 36
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Tabel 4.13
Perhitungan Batas Kelas Dan Titik Tengah Kelas
Gambar 4.5
Histogram dan Poligon Pengeluaran Per Hari (Ribu Rupiah) Untuk 15 Keluarga
Page 37
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
b. Memasukkan data langsung dalam windows (sel) SPSS pada Data Editor.
Langkah -langkahnya adalah:
1. Buka lembar kerja baru (klik menu utama File, sorot menu New , klik sub
menu Data)
2. Persiapkan nama dan karakteristik variabel dengan menampilkan
VARIABEL VIEW (klik tab sheet Variable View yang ada di bagian kiri
bawah atau tekan CTRL+T )
3. Setelah terlihat tampilan SPSS DATA EDITOR, kemudian menamai
variabel yang diperlukan dan karakteristik var iabel tersebut.
KASUS 4.I
Misalkan kita punya data sebagai berikut:
Nama Berat badan Gender Pendidikan
Ahmad 75.00 Pria S1
Budi 67.80 Pria SMA
Cindy 45.00 Wanita SMA
Danny 68.00 Pria S1
Early 50.50 Wanita SD
Fanny 45.80 Wanita SMP
Gerhana 65.50 Pria SMA
Iwan 70.00 Pria S1
Jovanka 62.00 Wanita S1
Katherine 45.50 Wanita SMP
Page 38
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
pointer di bawah kolom Name, lalu ketik X1 atau nama variabel yang
diinginkan. (Nama variabel tidak boleh lebih dari 8 karakter dan semua huruf
dianggap kapital)
b. Type merupakan tipe data dari variabel tersebut. Tipe data terdiri dari:
Numeric, Comma, Dot., Scientific notation, Date, Custom currency , dan
String. Karena nama seseorang (variabel NAMA) adalah huruf, bukan
angka, maka tipe variabel ini adalah String. Sedangkan berat seseorang
berupa angka atau numerik maka tipenya dipilih Numerik . Sementara
untuk G ender dan Pendidika n merupakan variabel yang unik bila
dibandingkan variabel NAMA yang berisi huruf, karena selain dapat diberi
tipe string juga bisa diberi tipe numerik dengan skala datanya kategorik
(nominal atau ordinal ).
c. Width adalah untuk menentukan berapa jumlah maksimal angka/ huruf
yang dapat dimuat. Untuk keperluan praktik biarkan kolom width sesuai
dengan default SPSS yait u = 8.
d. Desimal adalah untuk menentukan jumlah angka di belakang koma. Bila
angka merupakan bilangan bulat, seperti PRIA = 1, WANITA = 2, desimal
diisi dengan angka NOL (0).
e. Label. Untuk menjelaskan atau menerangkan nama variabel yang ditulis
dalam Name. Ketik Berat Badan dalam kg.
f. Values. Untuk mendeskripsikan nilai -nilai yang ada pada variabel tersebut,
jika tipe datanya kategorik , seperti Jenis Kelamin (PRIA = 1, WANITA = 2)
berskala nominal, dan Pendidikan (SD =1, SMP =2, SMA = 3, S1 = 4)
berskala Ordin al. Variabel NAME memiliki tipe string, dan BERAT BADAN
memiliki tipe skala kontinue, maka abaikan kolom Values.
g. Missing . Tidak ada data missing, maka abaikan bagian ini.
h. Columns. Manunjukkan lebar kolom yang diinginkan. Untuk default ketik
8.
i. Align. Menu njukkan format isisn dalam sel. Apakah rata kiri , rata kanan,
atau center.
Page 39
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 40
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
menu grafik yang disediakan oleh SPSS diantaranya adalah Bar (grafik batang) , Line
(grafik garis) , Pie (grafik lingkaran) , Scatter/ Dot (sebaran/ titik) , Histogram , dll .
Masing -masing grafik memiliki karakteristik -karakteristik tertentu yang sesuai
dalam penggambaran data. Grafik yang berbasis batang, umumnya digunakan untuk
menggambarkan perbandingan antar variabel/ kategori. Grafik yang berbasis garis,
umumnya (lebih sesuai) untuk m enggambarkan perkembangan data. Grafik yang
berbasis lingkaran, umumnya untuk menggambarkan data yang bersifat proporsi.
Grafik yang berbasis titik umumnya untuk menggambarkan pencaran/ sebaran data.
Terdapat tiga pilihan grafik batang, yaitu Simple, Clustered dan Stacked. Pilihan
Simple digunakan untuk menggambarkan grafik dari variabel tunggal. Pilihan
Page 41
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Clustered dan Stacked di gunakan untuk menggambarkan grafik dari variabel tunggal
tetapi dikelompokkan berdasarkan kategori dari variabel lainnya. Pengelompokan
pada tipe grafik Clustered dilakukan secara horizontal, sedangkan pada tipe Stacked
secara vertikal. Kemudian terdapat p ilihan tampilan data untuk grafik (Data in Chart
Are), yaitu diringkas berdasarkan kategori (Summaries for groups of cases), diringkas
berdasarkan pemisahan variabel (Summaries of separate variables) atau menampilkan
data individual.
Sebagai latihan awal, kita akan membuat grafik untuk variabel Pendidikan. Kita
pilih jenis grafik Simple (klik) dan tampilan data adalah Summaries for groups of cases.
Kemudian klik Define, akan muncul tampilan berikut:
Tentukan terlebih dahulu ukuran yang akan ditampilkan ol eh batang dari grafik kita
(Bar Represent). Ada beberapa pilihan yaitu ukuran frekuensi absolut (N of cases),
kumulatif frekuensi (Cum.N), persentase frekuensi (% of cases), kumulatif persentase
frekuensi (Cum.%), atau ukuran statistik lainnya (Other Stati stics). Untuk latihan ini,
kita pilih N of cases. Selanjutnya masukkan variabel Pendidikan ke dalam kotak
Category Axis, dan kemudian klik OK. Akan muncul output grafik sebagai berikut:
Page 42
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 43
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 44
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 45
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
BAB V
ANALISIS DESKRIPTIF
X
x1 x2 x3 .... xn
x
n n
(5.1)
dengan : x = rata-rata hitung
n = banyak data
Xn = data ke – n
Jawab : x
x 30 6
n 5
☺ Rata-rata hitung dari data tersebut adalah 6
b. Modus
Modus merupakan ukuran yang digunakan untuk menyatakan fenomena
yang paling banyak terjadi atau paling sering muncul . Untuk data kualitatif (data
dengan tingkat pengukuran sekurang -kurangnya nominal) mo dus sering dipakai
Page 46
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
sebagai pengganti rata -rata. Sedangkan untuk data kuantitatif, modus diperoleh
dengan jalan menentukan frekuensi terbesar di antara serangkaian data.
Serangkaian data mungkin memiliki satu modus (unimodal), dua modus
(bimodal) atau lebih dari dua (multimodal).
Contoh 5.2
Berapa modus dari data berikut : 2,3,5,3,6,9,3,9,5,6,5,1,5 ?
Jawab : modus = 4
☺ Modus dari data tersebut adalah 4
c. Median
• Median merupakan ukuran letak untuk variabel dengan skala ukur sekurang -
kurangnya ordinal.
• Median dapat berlaku sebagai rata -rata untuk variabel dengan tingkat
pengukuran ordinal.
• Median menentukan posisi tengah data setelah data diurutkan dari kecil ke besar.
• Misalkan j ika nilai median sama dengan 7, artinya 50% dari data nilainya paling
tinggi 7 dan 50% lagi nilainya paling rendah 7.
• Median Untuk data tunggal ditentukan sebagai berikut :
- jika banyak data ganjil , setelah data disusun menurut nilainya dari kecil ke
besar, maka median merupakan data yang paling tengah .
- jika banyak data genap, setelah data disusun menurut nilainya dari kecil ke
besar, maka median merupakan rata-rata hitung dua data tengah .
Contoh 5.3
Tentukan median dari data berikut 2, 6, 8, 5, 4, 9, dan 12.
Jawab : D ata diurutkan menjadi : 2, 4, 5, 6, 8, 9, 12
Median = 6
Contoh 5.4
Diberikan data 12, 7, 8, 14, 9, 14, 19, 16. Berapa mediannya?
Jawab : Data diurutkan menjadi 7, 8, 9, 12, 14, 14, 16, 19
Median = (12+14)/ 2 = 13
Page 47
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
x
f m (5.2)
n
dengan : f = frekuensi kelas interval
m = titik tengah kelas interval
n = banyak data/ jumlah frekuensi
Contoh 5.5
Hitunglah rata -rata hitung untuk data pengeluaran per hari (ribu rupiah) untuk 30
keluarga dalam daftar distribusi frekuensi di bawah ini ?
Tabel 5.1 Perhitungan rata-rata hitung
Pengeluaran (ribu Rp) Frekuensi (f) Titik Tengah Kelas (m) fxm
50 – 55 1 (50+55)/ 2 = 52,5 1 x 52,5 = 52,5
56 – 61 5 58,5 292,5
62 – 67 6 64,5 387,0
68 – 73 10 70,5 705,0
74 – 79 5 76,5 382,5
80 – 85 3 82,5 247,5
Jumlah 30 - 2067
f m
Jawab : x = 2067/ 30 = 68,9
n
☺ Rata-rata hitung pengeluaran per hari untuk 30 keluarga tersebut adalah Rp 68.900
b. Modus
Untuk data yang dikelompokkan modus didefinisikan sebagai :
d1
Mo LMo p (5.3)
d
1 2
d
dengan : Mo = Modus
LMo = batas bawah ke las modus, yakni kelas interval dengan frekuensi
terbesar.
p = panjang kelas modus
d1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
sebelumnya.
d2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
sesudahnya.
Page 48
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Contoh 5.6
Untuk data pengeluaran per hari 30 keluarga , hitunglah modusnya !
Tabel 5.2 Perhitungan Modus
Kelas ke - Pengeluaran (ribu Rp) f Batas Bawah Kelas
1 50 – 55 1 50 – 0,5 = 49,5
2 56 – 61 5 55,5
3 62 – 67 6 61,5
4 68 – 73 10 67,5
5 74 – 79 5 73,5
6 80 – 85 3 79,5
Jumlah 30 -
Jawab : Dari tabel di atas diperoleh :
Kelas modus = kelas ke - 4
L Mo = 67,5 p=6 d1 = 10-6=4 d2 = 10-5=5
d
Mo LMo p 1 67,5+6(4/ (4+5))=70,17
d1 d 2
☺ Pengeluaran per hari 30 keluarga tersebut mempunyai modus sebesar Rp 70.170
c. Medi an
Untuk data yang dikelompokkan median didefinisikan sebagai :
1
n F
2
Me LMe p (5.4)
f Me
dengan : Me = median data kelompok
L Me = batas bawah kelas median, yakni kelas dimana median akan
terletak, yaitu pada jumlah frekuensi 1 .
n
2
Page 49
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Me L p 2 67,5+6((15-12)/ 10)=69,3
Me
f Me
☺ Artinya ada 50% keluarga dengan pengeluaran per hari paling tinggi Rp 69.300
dan 50% lagi dengan pengeluaran per hari paling rendah Rp 69.300.
SR
x x (5.5)
n
dengan : xx = jumlah harga mutlak data dikurangi rata -rata hitung
n = banyak data
Contoh 5.8
Berapa simpangan rata-rata dari data berikut : 2, 5, 6, 8, 9 ?
Page 50
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Jawab :
x
x 30 6 =
n 5
SR
x x 2 6 5 6 6 6 8 6 9 6 10 2
n 5 5
☺ Simpangan rata -rata untuk data tersebut adalah 2
Varians → s 2
x x 2
(5.6)
n1
x x
2
2 6 2 5 6 2 6 6 2 8 6 2 9 6 2 30
s 2
7,5
n1 5 1 4
s s 2,738
2
☺ Varians untuk data tersebut adalah 7.5 . Sedangkan simpangan bakunya adalah
2.738.
c. Koefisien Variasi
Koefisien variasi digunakan untuk membandingkan variasi data, apabila satuan
pengukuran dari variabel -variabel yang diukur berbeda satu sama lain (misalnya
berat badan dalam kg, dan tinggi badan dalam cm).
s
KV 100 % (5.8)
x
Page 51
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Contoh 5.10
Data berikut menunjukan umur dan pendapatan 5 orang karyawan di sebuah
perusahaan X :
Tabel 5.4 Data Mengenai Umur & Pendapatan 5 Orang Karyawan
Karyawan 1 2 3 4 5
Umur ( Tahun ) 34 27 37 32 25
Pendapatan ( $ ) 75 90 123 187 135
→s x x 2
34 312 27 312 .. 25 312
98
4,95
n1 5 1 4
s 4,95
Koefisien variasi → KV x100 %
100 % 15 ,97 %
x 31
☺ Koefisien variasi umur karyawan adalah 1 5,97%.
Pendapatan Karyawan
Rata-rata → x
x
75 90 123 187 135 610
122
n 5 5
Simpangan Baku
→s
x x 2
751222 901222 .. 1351222 7628
43,67
n 1 51 4
s 43 ,67
Koefisien variasi → KV x100 % 100 % 35 ,8 %
x 122
☺ Koefisien variasi pendapatan karyawan adalah 35,8%.
☺ Ternyata KV um ur lebih kecil daripada KV pendapatan ( 15,97%<35,8%.).
Maka umur karyawan lebih seragam daripada pendapatan karyawan.
Page 52
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
SR
f m x (5.9)
n
dengan : m = titik tengah kelas
f = frekue nsi tiap kelas interval
x = rata-rata hitung
n = banyak data/ jumlah frekuensi
Contoh 5.11
Untuk data pengeluaran per hari 30 keluarga (yang telah dikelompokan), hitunglah
simpangan rata -ratanya !
Tabel 5.5 Perhitungan Simpangan Rata-rata
Pengeluaran (ribu Rp) F m mx fmx
50 – 55 1 52,5 I 52,5-68,9 I = 16,4 1X16,4=16,4
56 – 61 5 58,5 10,4 52
62 – 67 6 64,5 4,4 26,4
68 – 73 10 70,5 1,6 16
74 – 79 5 76,5 7,6 38
80 – 85 3 82,5 13,6 40,8
Jumlah 30 - - 189,6
Varians → s 2
f m x
2
(5.10)
n1
Page 53
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
(ribu Rp)
50 – 55 1 52,5 52,5-68,9=-16,4 268,96 1X268,96=268,96
56 – 61 5 58,5 -10,4 108,16 540,80
62 – 67 6 64,5 -4,4 19,36 116,16
68 – 73 10 70,5 1,6 2,56 25,60
74 – 79 5 76,5 7,6 57,76 288,80
80 – 85 3 82,5 13,6 184,96 554,88
Jumlah 30 - - - 1795,20
Jawab :
Catatan : berdasarkan perhitungan pada contoh 5.5 diperoleh x 68,9
f m x
2
1795,2
Varians → s 2
61,9
n 1 29
Standar Deviasi → s s 2 61,9 7,868
c. Koefisien Variasi
Contoh 5.13
Untuk c ontoh soal pengeluaran per hari 30 keluarga , besarnya koefisien variasinya
adalah...... ?
Jawab :
s
KV 100 % (7,868/ 68,9) x 100%=11, 41%
x
☺ Koefisien variasi untuk data pengeluaran per hari 30 keluarga adalah 11,41%
xx
z (5.12)
s
Contoh 5.14
Budi memperoleh nilai 83 pada UAS Statistik, dimana rata -rata kelas dan
simpangan bakunya masing -masing 75 dan 12. Sedangkan pada UAS Kalkulus
Page 54
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
dimana rata -rata kelasnya 83 dan simpangan bakunya 16 ia memperoleh nilai 90.
Dalam mata kuliah mana Budi mencapai kedudukan yang lebih baik?
Jawab :
x x 83 75 0,67
▪ Untuk mata kuliah statistik → z
s 12
x x 90 83 0,44
▪ Untuk mata kuliah Kalkulus → z
s 16
☺ Artiny a Budi mendapat 0,67 simpangan baku di atas rata -rata nilai Statistik, dan
hany a 0,44 simpangan baku di atas rata -rata nilai Kalkulus. Karena nilai baku
statistik lebi h tinggi dari nilai baku kalkulus, m aka Budi memperoleh
kedudukan yang lebih tinggi dalam mata kuliah statistik.
Page 55
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
5. Pilihlah variabel yang akan dijelaskan secara deskriptif dengan cara ‘blok
Page 56
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Pada Data Type atau jenis grafik, dapat dipilih sesuai dengan keinginan
(diagram batan g, diagram lingkaran atau histogram). Sementara ini klik
Histograms dengan klik With normal curve.
8. Kemudian klik continue untuk melanjutkan analisis selanjutnya. klik
Format, maka tampak seperti pada Gambar berikut .
Page 57
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Order by atau output data akan disusun seperti apa, jika data disusun
dari kecil ke besar maka pilih Ascending values.
N Valid 10 10
Missing 0 0
Mean 59.5100 13.60
Std. Error of Mean 3.66489 1.400
Median 63.7500 13.00
Mode 45.00a 13
Std. Deviation 11.58941 4.427
Variance 134.314 19.600
Skewness -.253 2.014
Std. Error of Skewness .687 .687
Kurtosis -1.851 5.911
Std. Error of Kurtosis 1.334 1.334
Range 30.00 17
Minimum 45.00 8
Maximum 75.00 25
Sum 595.10 136
Percentiles 25 45.7250 12.25
50 63.7500 13.00
75 68.5000 14.00
Page 58
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Frequency Table
BERAT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 45.00 1 10.0 10.0 10.0
45.50 1 10.0 10.0 20.0
45.80 1 10.0 10.0 30.0
50.50 1 10.0 10.0 40.0
62.00 1 10.0 10.0 50.0
65.50 1 10.0 10.0 60.0
67.80 1 10.0 10.0 70.0
68.00 1 10.0 10.0 80.0
70.00 1 10.0 10.0 90.0
75.00 1 10.0 10.0 100.0
Total 10 100.0 100.0
MasaKerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 8 1 10.0 10.0 10.0
10 1 10.0 10.0 20.0
13 5 50.0 50.0 70.0
14 2 20.0 20.0 90.0
25 1 10.0 10.0 100.0
Total 10 100.0 100.0
Histogram
Page 59
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 60
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
b. Menu Descriptive
Pada menu ini berfungsi untuk mengetahui skor z dari suatu distribusi data dan
menguji apakah data berdistribusi normal ataukah tidak.
Dengan memperhatikan data pada kasus I, dapat dilakukan analisis deskriptif
dari menu Descriptive dengan langkah -langkah sebagai berikut:
1. Buka lembar kerja dan pastikan data sudah tersedia dengan krite ria
yang sudah ditentukan.
2. Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, kemudian pilih submenu
Descriptive Statistics .
3. Sorot ke kanan Descriptive …kemudian klik pilihan tersebut. Sehingga
muncul kotak dialog seperti pada Gambar berikut .
Page 61
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 62
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
c. Menu Explore
Menu ini berfungsi untuk memeriksa lebih teliti sekelompok data dengan alat
utama yaitu Box-Plot dan Stem and Leaf Plot untuk menguji apakah data
berasal dari distribusi normal.
Pada menu ini tidak akan dibahas lebih banyak, karena pada menu Crosstab
semuanya sudah bisa dijelaskan.
d. Menu Crosstab
Menu ini berfungsi untuk menyajikan deskripsi data dalam bentuk tabel silang
(crosstab), yaitu yang terdiri atas baris dan kolom. Selain itu, menu ini juga
Page 63
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
dilen gkapi dengan analisis hubungan di antara baris dan kolom seperti
independensi, korelasi dan lainnya. Menu ini merupakan perluasan dari
statistik deskriptif. Pada Menu Explore dan menu Crosstab dapat digunakan
untuk mendeskripsikan data yan berskala nominal atau ordinal.
Kasus 2:
Seorang peneliti melakukan survey terhadap 25 kepala keluarga (KK) sebagai
responden pada suatu daerah tentang pendapatan dalam satu bulan. Selain
pendapatan, peneliti tersebut juga mengamati profil (latar belakang) responden sepe rti
jumlah anak, usia, pendidikan, dan asal daerah. Hasil pendataan diperoleh seperti pada
tabel berikut.
Page 64
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 65
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
2) Pilih variabel yang akan ditempatkan pada kolom dengan cara klik variabel
tersebut ( Pendidikan) kemudian klik tanda sehingga variabel tersebut
berpindah pada kotak Column(s).
3) Klik pilihan Statistics…, sehingga muncul kotak dialog seperti gambar di
bawah.
Pada kotak dialog tersebut yang dipilih cukup chi-square, karena hanya akan
melihat hubungan antara dua variabel yang memiliki skala kontinue dan skala
ordinal (kategorik). Pilihan lain akan digunakan pada kasus yang relevan.
Kemudian klik continue untuk melanjutkan proses.
4) Kemudian klik Cells…sehingga muncul kotak dialog seperti
Page 66
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Pada kotak dialog ini ada tiga bagian yang bisa dipilih sesuai keinginan
peneliti.
i. Bagian pertama Counts, menunju kkan tampilan yang dilakukan dengan
Chi-square dapat berupa nilai -nilai observasi ( Observed) dan atau nilai -
nilai harapan ( Expected). Untuk keseragaman pilihlah Observed saja.
ii. Bagian kedua Percentages, menunjukkan tampilan nilai -nilai pada kolom
maupun bar is dengan menyertakan persentase terhadap jumlah baris,
terhadap jumlah kolom maupun terhadap jumlah total . Untuk
keseragaman klik Row dan Column.
iii. Bagian ketiga Residuals, menunjukkan tampilan tentang sisaan dari hasil
analisis Chi -square. Pada kesempatan ini cukup diabaikan.
Kemudian klik continue untuk melanjutkan proses.
5) Klik Format…sehingga muncul kotak dialog seperti pada Gambar berikut .
Pada kotak ini muncul isian Row Order, menunjukkan penempatan nilai -nilai
variabel dalam baris apakah dari kecil ke besar (Ascending) ataukah dari besar
ke kecil ( Descending ). Pada kesempatan ini pilihlah Ascending. Kemudian
klik Continue untuk melanjutkan proses.
6) Klik OK , jika isian pada menu ini sudah dianggap cukup dan SPSS akan
melakukan proses sampai muncul wind ow output yang hasilnya seperti di
bawah.
Page 67
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
OUTPUT SPSS
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Jumlah Anak
25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
* Pendidikan
Pendidikan
tamat
tamat SD tamat SLTP tamat SMU Akademik/PT Total
Jumlah 0 Count 3 5 2 3 13
Anak % within Jumlah Anak 23.1% 38.5% 15.4% 23.1% 100.0%
% within Pendidikan 42.9% 55.6% 66.7% 50.0% 52.0%
1 Count 2 4 1 3 10
% within Jumlah Anak 20.0% 40.0% 10.0% 30.0% 100.0%
% within Pendidikan 28.6% 44.4% 33.3% 50.0% 40.0%
2 Count 2 2
% within Jumlah Anak 100.0% 100.0%
% within Pendidikan 28.6% 8.0%
Total Count 7 9 3 6 25
% within Jumlah Anak 28.0% 36.0% 12.0% 24.0% 100.0%
% within Pendidikan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 5.862a 6 .439
Likelihood Ratio 5.823 6 .443
Linear-by-Linear
.910 1 .340
Association
N of Valid Cases 25
a. 12 cells (100.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .24.
Pendidikan
2
tamat SD
tamat SLTP
1
tamat SMU
Count
0 tamat Akademik/PT
0 1 2
Jumlah Anak
Page 68
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Pada bagian keempat (Bar chart), menunjukkan grafik parsial antara jumlah anak
dengan tingkat pendidikan.
Page 69
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Latihan.
Cobalah analisis hubungan antara daerah asal dengan tingkat pendidikan responnden
dari kasus II dengan terlebih dahulu melakukan analisis deskripsi data terhadap masing -
masing variabel !!
Page 70
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
BAB V I
COMPARE MEA NS (UJI PERBANDINGAN)
Compare Means dalam bahasa Indonesia disebut dengan uji perbandingan rata -
rata. Uji hipotesis dua rata -rata digunakan untuk mengetahui tingkat perbedaan antara
kelompok (grup) yang satu dengan yang lainnya. Uji ini digunakan untuk
membandingkan rata -rata sampel independen ataupun sampel berpasangan dengan
menghitung t student dan menampilkan probabilitas dua arah selisih dua rata -rata.
Kelompok -kelompok tersebut disebut dengan sub populasi atau subgrup, karena
merupakan bagian dari s uatu populasi.
Dalam penelitian komparasional yang melakukan pembandingan antar dua
variabel, yaitu apakah memang secara signifikan dua variabel yang diperbandingkan
atau dicari perbedaannya itu memang berbeda, ataukah perbedaan itu terjadi karena
kebetul an saja (by change).
Analisis statistik untuk uji perbandingan menggunakan statistik uji t dan
analisis varians (ANOVA). Statistik uji t dan ANOVA digunakan sebagai statistik uji
untuk perbandingan dua atau lebih kelompok sampel data. Uji t digunakan untu k
membandingkan dua sampel yang akan dibandingkan, sedangkan ANOVA digunakan
untuk uji perbandingan lebih dari dua kelompok sampel data maka digunakan analisis
varians .
Analisis perbandingan satu variabel bebas dikenal dengan Uji -T atau T-Test dan
uji-Z. Tujuan Uji -T atau Uji -Z adalah untuk mengetahui perbedaan variabel yang
dihipotesiskan . Rumus Uji -T dan Uji -Z, yaitu :
a) Apabila standar deviasi diketahui dan n > 30 menggunakan rumus Zhitung sebagai
berikut :
x
Z 0
hitung
N
Dimana,
Page 71
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Zhitung : harga yang dihitung dan menunjukkan nilai standar deviasi pada distribusi
(tabel t).
x : rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data.
µo : rata-rata nilai yang dihipotesiskan
SD : standar deviasi sampel yang telah diketahui
n : jumlah sampel penelitian
Langkah-langkah Uji -T :
1) Menentukan hipotesis penelitian
2) Menentukan hipotesis statistic
3) Mencari thitung
4) Menentukan kriteria pengujian dan tentukan juga posisi pengujian pihak kiri ,
pihak kanan atau uji dua pihak .
5) Mencari ttabel dengan cara tentukan α (0,01 atau 0,05) dan dk = n –1.
6) Membandingkan thitung dengan ttabel
7) Menarik kesimpulan
Page 72
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Contoh 6.1:
Hasil rapat koordinasi pimpinan perguruan tinggi swasta di lingkungan
kopertis wilayah x menduga bah wa :
a) Kualitas mengajar dosen tahun 2009 paling tinggi 70% dari rata -rata nilai ideal.
b) Kualitas mengajar dosen tahun 2009 paling rendah 70% dari rata -rata nilai
ideal.
c) Kualitas mengajar dosen tahun 2009 tidak sama dengan 70% dari rata -rata nilai
ideal.
Dengan pernyataan tersebut, ditindaklanjuti atau dibuktikan oleh Balitbang
Dikti dengan suatu penelitian di berbagai kota di wilayah kopertis x. Kemudian
disebar kepada 61 dosen untuk mengisi angket yang isinya mengenai kualitas
mengajar pada tahun 2009 .
Jumlah pertanyaan angket penelitian 15 item dengan instrumen diberi skala
nilai : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik dan 1 = kurang baik . Adapun taraf
signifkansi α= 0,05. Data diperoleh sebagai berikut :
59 60 58 59 60 58 60 59 50 60 59 50
59 58 50 59 60 59 60 59 50 60 60 60
60 60 50 59 60 60 60 59 60 60 60 60
60 60 60 50 60 60 60 59 60 60 60 60
58 60 58 50 58 60 60 58 60 60 60 60
X 2
3565
X 2
208939
61 3,14
SD n
n 1 61 1
Page 73
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
X
X
3565
58,443
n 61
Diperoleh : SD = 3,14 dan rata -rata hitung = 58,443
1. Penyelesaian point (a) uji pihak kiri :
1) Menentukan hipotesis penelitian
Ho: Kualitas mengajar dosen tahun 2009 sama dengan 70% dari rata -rata nilai
ideal.
Ha: Kualitas mengajar dosen tahun 2009 paling tinggi 70% dari rata -rata nilai
ideal .
2) Menentukan hipotesis statistik
Ho : µo= 42
Ha : µo< 42
3) Mencari thitung
Page 74
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
7) Menarik kesimpulan
Karena Ho diterima maka kesimpulan yang diperoleh adalah kualitas mengajar
dosen tahun 2009 sama dengan 70% dari rata -rata nilai ideal.
Page 75
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 76
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 77
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
A. Prosedur Means
Prosedur dalam SPSS yang digunakan untuk menampilkan mean dari beberapa
subgrup adalah prosedur Means.
• 1 variabe l numerik sebagai variabel dependent
• 1 variabel numerik atau string pendek sebagai variabel independent.
(Secara opsional bisa ditambahkan variabel -variabel hingga beberapa lapis dan
maksimal 5 lapis). Untuk menjalankan prosedur Means, dari menu pilih:
Analyze…Compare maens…Means…
Maka akan ditampilkan kotak dialog Means.
Page 78
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Kasus 6.1
Manajer pemasaran MAJU MAKMUR ingin mengetahui rata -rata penjualan ROTI
DURIAN berdasarkan Tingkat Pendidikan Salesman. Adapun data penjualan dari
salesman tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 6.1. Data Pemasaran MAJU MAKMUR
No Salesman Gender Kacang Durian Coklat Susu
1 1 1 250 300 298 325
2 1 2 234 320 254 312
3 1 2 220 324 315 450
4 1 1 245 315 387 500
5 1 1 281 400 200 268
6 1 2 220 420 145 351
7 2 2 256 398 256 245
8 2 2 238 375 200 221
9 2 2 210 364 241 621
10 2 1 310 325 269 235
11 2 1 287 410 254 214
12 2 1 254 425 . .
OUTPUT SPSS
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Penjualan Roti
Rasa Durian * 12 100.0% 0 .0% 12 100.0%
Tingkat Pendidikan
Report
Page 79
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Kasus 6.2
Seorang karyawan bernama Ryan memiliki jam kerja selama 7,5 jam. Manajer dari
perusahaan tersebut menganggap jam kerja Ryan berbeda dengan rekan -rekannya.
Benarkah pernyataan tersebut ? Adapun data karyawan sebagai berikut :
Page 80
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Definisi Variabel :
Nama Value Label: Jenis Kelamin Karya wan:1= Laki -laki , 2= Perempuan ; Tingkat
Pendidikan: 1= Sarjana , 2= Akademik
Output SPSS
One-Sample Statistics
Std. Error
N Mean Std. Deviation Mean
Jam Kerja Karyawan 20 6.90 1.553 .347
Page 81
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
One-Sample Test
Test Value = 7.5
95% Confidence
Interval of the
Mean Difference
t df Sig. (2-tailed) Difference Lower Upper
Jam Kerja Karyawan -1.728 19 .100 -.600 -1.33 .13
Analisis :
♦ Hipotesis
Ho : Jumlah jam kerja Ryan tidak berbeda dengan rata -rata jam kerja rekan -rekannya
(µ Ryan ≠ 7.5).
Hi : Jumlah jam kerja Ryan berbeda dengan rata -rata jam kerja rekan -rekannya ( µ
Ryan = 7.5).
♦ Pengambilan Keputusan
a. Berdasarkan perbandingan t-hitung dengan t-tabel
Uji dilakukan dua sisi karena akan diketahui apakah jumlah jam kerja Ryan
sama dengan rata-rata jam kerja rekan -rekannya selama ini atau tidak. Jadi bisa
lebih besar atau lebih kecil, maka digunakan uji dua sisi.
Syarat :
- Ho diter ima : Jika thitung berada diantara nilai – t-tabel dan + t -tabel.
- Ho ditolak : Jika thitung tidak berada diantara nilai – t-tabel dan + t -tabel.
t-hitung dari output diatas = - 1,728
Dari tabel, dengan tingkat signifikasi ( α) 5% dengan df (derajat kebebasan = n -1 =
20-1=19). Diperoleh t -tabel = ± 2,09. Karena t -hitung berada di daerah penerimaan
Ho, maka jumlah jam kerja Ryan memang tidak berbeda bila dibandingkan
dengan jam kerja rata -rata (=7.5).
b. Berdasarkan nilai proba bilitas
Syarat :
- Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima
- Jika Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Page 82
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Karena output tampak nilai probabilitas 0,100 > 0,05 maka kesimpulannya sama
yaitu jumlah jam kerja Ryan memang tidak berbeda bila dibandingkan dengan
jam kerja rata -rata.
1. Pindahkan satu atau beberapa variabel numerik yang akan diuji ke kotak Test
variabel (S), tiap variabel yang and a pindahkan masing -masing akan
menghasilkan sebuah uji t
2. Pindahkan satu variabel numerik atau string pendek (variabel berbentuk
kategori) yang akan membagi variabel -variabel yang akan diuji menjadi 2 grup
kekotak Grouping variabel .
Page 83
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
3. Definisikan kategori dar i grup, setelah itu klik tombol OK untuk mendapatkan
uji t sampel independent secara default, dimana ditampilkan probabilitas 2 -ekor
dari interval konvidensi 95%.
Kasus 6.3.
Manajer ingin mengetahui apakah ada perbedaan jam kerja berdasarkan tingkat
pendidikan karyawannya? (data pada sub bab one sample t-test)
Penyelesaian :
Dengan mengikuti langkah -langkah diatas maka akan anda dapatkan output sebagai
berikut:
Output SPSS
Group Statistics
evene's Test fo
uality of Varianc t-test for Equality of Means
9 5% Confidence
Interval of the
Mean td. Erro Difference
F Sig. t df g. (2-taile ifferenc ifferenc Lower Upper
Jam Kerja Ka Equal varia
.359 .557 -.833 18 .416 -.586 .704 -2.064 .892
assumed
Equal varia
-.825 16.512 .421 -.586 .710 -2.088 .916
not assum
Page 84
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Analisis :
Ada 2 tahapan analisis yaitu :
a. Dengan Levene Test, diuji apakah v arians populasi kedua sampel sama ataukah
berbeda.
b. Dengan T Test, dan berdasarkan hasil analisis nomor a, diambil suatu keputusan.
Page 85
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
H1 : Kedua rata -rata populasi adalah tidak identik (rata -rata populasi jam kerja pada
karyawan sarjana dan akademik adalah berbeda)
• Pengambilan keputusan
a. Berdasarkan perbandingan t-hitung dengan t-tabel
Syarat :
- Ho diterima : Jika thitung berada diantara nilai – t-tabel dan + t -tabel.
- Ho ditolak : Jika thitung tidak berada diantara nilai – t-tabel dan + t -tabel.
Pada output didapat nilai t -hitung sebesar -0,833. Sedangkan t -tabel dapat
dihitung pada tabel t dengan tingkat signifikansi ( α) adalah 5% dan derajat
kebebasan (df) adalah 19. Uji dilakukan dua sisi sehingga didapatkan ttabel
sebesar 2,09.
Karena t -hitung terletak pada daerah Ho diterima ( -0,833), maka rata -rata populasi
jam kerja pada karyawan sarjana dan akademik adalah sama. Atau tingkat
pendidikan seorang karyawan ternyata tidak membuat jam kerja menjadi berbeda.
b. Berdasarkan nilai probabilitas
Syarat :
- Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima
- Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Pada output tampak nilai probabilit as adalah 0,416. Karena nilai probabilitas jauh
di atas 0,05 maka Ho diterima dengan kesimpulan yang sama dengan cara
perbandingan t -hitung dengan t -tabel.
Page 86
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
1. Pindahkan satu atau beberapa pasang variabel sekaligus kekotak Paired Variabel .
Untuk memindahkan pasangan lakukan langkah berikut :
a. Klik salah satu variabel, sehingga akan ditampilkan sebagai variabel
pertama pada kotak Current Selections .
b. Klik vari abel lain, sebagai pasangannya, sehingga akan ditampilkan sebagai
variabel kedua pada kotak Current Selections.
2. Untuk membuat pasangan variabel lagi. Ulangi langkah -langkah diatas.
3. Klik OK untuk mendapatkan uji default dari pasangan sampel dengan
probabili tas 2 ekor dan interval konfidensi 95% untuk perbedaan rata -rata.
Kasus 6.4.
Sebuah perusahaan ingin mengetahui apakah dengan penggantian mesin dapat
meningkatkan jumlah produksi barang. Dilakukan pengamatan dengan data sebagai
berikut:
Page 87
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair Produksi dengan
342.88 17 33.423 8.106
1 mesin lama
Produksi dengan
332.24 17 35.234 8.546
mesin baru
Page 88
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
N Correlation Sig.
Pair Produksi dengan mesin
1 lama & Produksi 17 -.146 .576
dengan mesin baru
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair Produksi dengan
1 mesin lama - Produk 10.647 51.983 12.608 -16.080 37.374 .844 16 .411
dengan mesin baru
Analisis :
• Hipotesis
Ho : Kedua rata -rata adalah identik (rata -rata populasi produksi dengan mesin lama
dan baru adalah sama).
H1 : Kedua rata -rata adalah tidak identik (rata -rata populasi produksi dengan mesin
baru lebih besar dari prouksi dengan mesin lama).
• Pengambilan Keputusan
a. Berdasarkan perbandingan t-hitung dengan t-tabel
Syarat :
- Ho diterima : Jika t -hitung berada diantara nilai – t-tabel dan + t -tabel.
- Ho ditolak : Jika t -hitung tidak berada diantara nilai – t-tabel dan + t-tabel.
t-hitung dari output di atas = 0,844. Nilai t -tabel, dengan tingkat signifikansi ( α) 5
% dengan df (derajat kebebasan) = n -1 = 17 – 1= 16, maka didapatkan t -tabel = ±
2,12
Karena t -hitung terletak diantara ± t -tabel maka H 0 diterima yang artinya
penggantian mesin produksi ternyata tidak mempengaruhi jumlah produksi
barang.
b. Berdasarkan Probabilitas
Syarat :
♦ Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
Page 89
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 90
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
4. Klik OK untuk mendapatkan hasil default dari tabel analisis varians satu jalur
yang berisi rasio F, probabilitas F, jumlah kuad rat dan rata -rata jumlah kuadrat
untuk antar dan dalam grup (within groups).
Kasus 6.5.
Peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata -rata dalam pemakaian beberapa
sim card antara lain : IM3, Mentari, Simpati, AS, Flexi, 3, dan Axis pada beberapa
daerah. Dari hasil penelitian diperoleh informasi sebagai berikut :
Page 91
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Untuk menganalisis data di atas dengan menggunakan one way ANOVA, maka
bentuk table harus dimodifikasi karena dalam one way ANOVA hanya ada dua
variable ya ng dapat dimasukkan. Sehingga bentuk table akan berubah seperti Tabel 6.5.
Tabel 6.5. Data Pemakaian Sim Card
Daerah Jenis Sim Card Jumlah Pemakaian
1 1 152
2 1 132
3 1 147
4 1 123
5 1 102
6 1 133
7 1 165
1 2 105
2 2 145
3 2 100
4 2 99
5 2 96
6 2 130
7 2 121
1 3 125
2 3 164
3 3 144
4 3 136
5 3 125
6 3 133
7 3 154
1 4 152
2 4 132
Page 92
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
3 4 147
4 4 123
5 4 102
6 4 133
7 4 165
1 5 105
2 5 145
3 5 100
4 5 99
5 5 96
6 5 130
7 5 121
1 6 125
2 6 164
3 6 144
4 6 136
5 6 125
6 6 133
7 6 154
1 7 105
2 7 145
3 7 100
4 7 99
5 7 96
6 7 130
7 7 121
Definisi variable : Nama Value Label Jenis Sim Card: 1=IM3, 2=MENTARI ,
3=SIMPATI, 4= AS, 5= FLEXI, 6= 3, 7= AXIS
Dengan mengikuti langkah -langkah di atas maka akan diperoleh output s ebagai
berikut:
Output SPSS
Page 93
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Descriptives
Jumlah Pemakaian
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
IM3 7 136.29 20.686 7.819 117.15 155.42 102 165
Mentari 7 113.71 18.670 7.057 96.45 130.98 96 145
Simpati 7 140.14 14.736 5.570 126.51 153.77 125 164
AS 7 136.29 20.686 7.819 117.15 155.42 102 165
Flexi 7 113.71 18.670 7.057 96.45 130.98 96 145
3 7 140.14 14.736 5.570 126.51 153.77 125 164
Axis 7 113.71 18.670 7.057 96.45 130.98 96 145
Total 49 127.71 21.076 3.011 121.66 133.77 96 165
Jumlah Pemakaian
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.301 6 42 .933
ANOVA
Jumlah Pemakaian
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 7307.143 6 1217.857 3.650 .005
Within Groups 14014.857 42 333.687
Total 21322.000 48
Analisis :
Pertama yang harus dilakukan adalah menguji terlebih dahulu apakah grup -
grup yang di uji berlaku tidaknya salah satu asumsi untuk Analisis Varians (lihat
asumsi di atas), yaitu apakah ketujuh sampel tersebut m empunyai varians yang sama.
a. Test Varians Populasi (Test of Homogenity of Variance)
• Hipotesis
Ho : Ketujuh varians populasi adalah identik
H1 : Ketujuh varians populasi adalah tidak identik
• Pengambilan Keputusan
- Jika probabilitas > 0,05 maka Ho dit erima
- Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Page 94
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Terlihat probabilitas output Livene Test adalah 0,933. Karena probabilitas > 0,05
maka Ho diterima atau ketujuh varians populasi adalah sama, sehingga salah satu
asumsi Analisis Varianscterpenuhi.
Catatan :
Jika varians berbeda analisis selanjutnya secara otomatis tidak dapat dilakukan,
karena asumsi tidak terpenuhi.
b. Analisis Varians
• Hipotesis
Ho : Ketujuh rata -rata populasi adalah identik
H1 : Ketujuh rata -rata populasi adalah tidak identik (sekurang -kurangnya satu
rata-rata tidak sama)
• Pengambilan Keputusan
a. Berdasarkan Perbandingan F-hitung dengan F-tabel
- Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak
- Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima
Didapatkan Fhitung pada output diatas adalah 6,650 Ftabel dengan
tingkat signifikan ( α) 5 % dan derajat kebebasan (df) Numerator 6 dan
denumerator 42 adalah 2,32 maka Ho ditolak, dengan kesimpulan bahwa rata –
rata ketujuh populasi berbeda atau rata – rata pemakaian dari ketujuh jenis sim
card memang berbeda.
b. Berdasarkan Probabilitas
- Jika Probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
- Jika Probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
Terlihat dari hasil output probabilitas (lihat sig.) = 0,005 < 0,05 maka Ho
ditolak dengan kesimpulan sama dengan menggunakan perbandingan diatas.
Page 95
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
BAB V II
ANALISI S KORELASI
Page 96
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
• Jika nilai r mendekati +1 atau -1, maka X dan Y mem iliki korelasi linier yang
tinggi.
• Jika nilai r = +1 atau r = -1 maka X dan Y memiliki korelasi linier sempurna.
• Jika nilai r = 0 maka X dan Y tidak memiliki relasi (hubungan) linier (dalam
kasus r mendekati 0, anda dapat melanjutkan analisis ke regresi ek sponensial).
• Koefisien Determinasi (R) merupakan ukuran proporsi keragaman (variansi) total
nilai variabel takbebas (Y) yang dapat dijelaskan oleh nilai variabel bebas (X)
melalui hubungan linier.
Koefisien Korelasi → r i 1 i 1 i 1 (7.1)
n
2
n
2
i
n
i 1
i i
n
i 1
i
i 1 i1
Contoh 7.1.
Berikut adalah data Biaya Promosi , X, (juta Rupiah) dan Vol u m e Penjualan ,Y,
(juta Liter) PT BIMO perusahaan Minyak Goreng.
Page 97
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Tabel T.1. Biaya Promosi Dan Volume Penjualan PT . BIM O Periode Tahun 2000 – 2004
Tahun X Y XY X² Y2
2 00 0 2 5 10 4 25
2 00 1 4 6 24 16 36
2 00 2 5 8 40 25 64
2 00 3 7 10 70 49 100
2 00 4 8 11 88 64 121
n n n n n
x 26 y 40 x y x 158 y
232 2 2
346
i i i i i i
i 1 i 1 i 1 i 1 i 1
Hitung koefisien korelasi (r) dan koefisien determinasi (R) dari contoh tersebut.
Jawab :
✓ Dengan menggunakan
n persamaan ( 7.1) diperoleh koefisien korelasi :
n n
n xi yi xi yi
5(232) (26)(40)
r i 1 i 1 i1 0,9857
n
2
n 2 n
2 5(158) 26 5(346) 40
2 2
n xi xi n yi yi
2 n
Page 98
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
6 d i
2
r s 1 i1 (8.3)
n3 n
Dengan : di = selisih ranking variabel X dan variable Y
n = banyak data
Contoh 7.2.
Hitung besarnya koefisien korelasi rank spearman antara ukuran keotoriteran dan
perjuangan status sosial dari 12 mahasiswa berikut ini :
Skor Ranking
Mahasiswa Keotoriteran Perjuangan Status di di 2
(X) Sosial (Y) X Y
1 82 42 2 3 -1 1
2 98 46 6 4 2 4
3 87 39 5 2 3 9
4 40 37 1 1 0 0
5 116 65 10 8 2 4
6 113 88 9 11 -2 4
7 111 86 8 10 -2 4
8 83 56 3 6 -3 9
9 85 62 4 7 -3 9
10 126 92 12 12 0 0
11 106 54 7 5 2 4
12 117 81 11 9 2 4
Jumlah 52
6 d i
2
rs 1 i1
1 6(52) 0,8181
n n
3
123 12
Nilai r = 0,8181 menunjukkan bahwa keotoriteran dan perjuangan status sosial
berkorelasi linier positif. Hal ini mengindikasikan bahwa kedua variabel memiliki
hubungan yang sangat erat.
✓ Dengan menggunakan persamaan (5. 2) diperoleh koefisien determinasi :
R = r 2 = (0,8181)2 = 0,6694
Nilai R = 0,6694 menunjukkan bahwa propors i keragaman perjuangan status
sosial dapat dijelaskan oleh keotoriteran sebesar 66,94 persen dan sisanya, yaitu
33,06 persen dijelaskan oleh hal -hal lain.
Page 99
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 100
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Correlations
Promosi Penjualan
Promosi Pearson
1 .986**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002
N 5 5
Penjualan Pearson
.986** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .002
N 5 5
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2 -
tailed).
Page 101
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
BAB VIII.
ANALISIS REGRSEI LINIER
Page 102
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
JKreg = 1 x11 y1 k x ki yi
i 1 i 1
n
JKtot = y i1
2
i
Page 103
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
RJKreg = JKreg/ k
RJKsisa = JKsisa / (n -k-1)
F-hitung = RJKreg / RJK sisa
c. Kriteria ujinya adalah tolak H 0, jika F-hitung > F -tabel, dimana F -tabel = F1-
;k:n-k-1. Jika H 0 ditolak maka dilanjutkan dengan pengujian secara individual
(parsial).
i. Statistik uji yang akan digunakan adalah Uji -t dari distribusi t-Student
dengan rumus:
ti
i
, dimana C ii adalah elemen pada baris ke -i dan kolom
RJK sisa Cii
JK sisa JK reg
R2 1
JK tot JK tot
dimana :
R2 = koefisien determinasi
JKsisa = jumlah kuadrat error
JKtot = jumlah kuadrat total
Page 104
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Kasus 8.1.
Seorang peneliti ingin melihat pengaruh kepemimpinan dan tingkat disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai. Survey telah dilakukan terh adap 36 responden sebagai
sampel pada sebuah departeman di Palembang Sumatera Selatan. Setelah data
dikonversi ke dalam skala interval dipero leh data seperti pada Tabel 8.1 .
Untuk menganalisis data dan permasalahan di atas akan dilakukan dengan metode
analisis regresi berganda, karena ada dua variabel bebas. Langkah -langkah dalam
analisis regresi berganda untuk melihat pengaruh kepemimpinan dan disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai adalah sebagai berikut:
1. Buka lembar kerja dan pastikan data sudah tersedia dengan kriteria yang sudah
ditentukan.
2. Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, kemudian pilih submenu
Regression.
3. Sorot ke kanan Linear … kemudian klik pilihan tersebut. Sehingga muncul
kotak dialog seperti pada Gambar berikut .
Page 105
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Page 106
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
OUTPUT SPSS
Regression
Descriptive Statistics
Correlations
Kinerja Kepemim
Pegawai pinan Disiplin Kerja
Pearson Correlation Kinerja Pegawai 1.000 .627 .721
Kepemimpinan .627 1.000 .602
Disiplin Kerja .721 .602 1.000
Sig. (1-tailed) Kinerja Pegawai . .000 .000
Kepemimpinan .000 . .000
Disiplin Kerja .000 .000 .
N Kinerja Pegawai 36 36 36
Kepemimpinan 36 36 36
Disiplin Kerja 36 36 36
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Disiplin
Kerja,
. Enter
Kepeamimp
inan
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Model Summaryb
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.804 2 2.402 22.583 .000a
Residual 3.510 33 .106
Total 8.314 35
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Page 107
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .105 .378 .278 .782
Kepemimpinan .324 .151 .303 2.139 .040
Disiplin Kerja .545 .143 .538 3.802 .001
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Residuals Statisticsa
Charts
Normal P-P Plot of Regression Stand
.75
Expected Cum Prob
.50
.25
0.00
0.00 .25 .50 .75 1.00
Page 108
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
BAB IX
PENYAJIAN HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Salah satu hal yang paling penting dalam proses analisis data adalah cara
penyajian d an interpretasi dari hasil pengolahan data. Output -output yang dikeluarkan
dari program SPSS hanyalah berupa tabel dan angka, tanpa ada penjelasan ata u
interpretasi. Sehingga output yang diperoleh dari SPSS hendaknya dipindahkan
kedalam program pengolah ka ta seperti MS Word, MS Power Point atau yang lain
untuk memberikan penjelasan dari hasil tersebut. Langkah -langkah memindahkan
output dari window SPSS ke window MS Word adalah:
1. Buka Windows Output SPSS.
2. Klik (blok) bagian output SPSS yang akan dicopy.
3. Buka menu utama Edit, kemudian klik Copy objects seperti pada Gambar berikut .
Atau dengan cara klik kanan pada mouse, kemudian klik kiri bagian Copy objects,
atau setelah diblok tekan Ctrl+K.
4. Buka window MS Word, tempatkan kursor yang akan dijadikan tempat o uput
SPSS. Buka menu utama Edit kemudian klik Paste. Atau setelah ditempatkan
kursor kemudaian tekan Ctrl+V . Sehingga muncul output hasil SPSS pada window
MS Word.
Page 109
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
5. Buatlah format atau sesuaikan dengan tampilan yang dikehendaki serta beri
penjelasan dari ou tput tersebut.
6. Berikut adalah contoh penyajian hasil analisis dan pembahasan pada kasus 8.1 di
atas dengan menggunakan metode analisis regresi berganda.
b. H0: 2=0, artinya tidak ada pengaruh variabel disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai.
3. Statistik uji yang akan digunakan adalah uji -F untuk pengujian secara simultan
dan uji -t untuk pengujian secara parsial.
Page 110
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
4. Kriteria ujinya, tolak H 0, jika F-hitung > F -tabel, atau jika p -value< dari , dan
tolak H 0, jika t -hitung > t -tabel, atau jika p -value< dari ,
Model Summary
Pada tabel di atas ( Model Summary ) diperoleh nilai R=0,760. Artinya, ada
hubungan korelasi positif antara variabel kepemimpinan dan disip lin kerja dengan
tingkat kinerja pegawai sebesar 76%. Nilai koefesien determinasi atau R2 (R Square)=0,578
menunjukkan bahwa besarnya kontribusi pengaruh variabel kepemimpinan (X 1) dan
disiplin kerja (X 2) terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar 57,8%.
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 4.804 2 2.402 22.583 .000a
Residual 3.510 33 .106
Total 8.314 35
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Page 111
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model B Std. Error t Sig.
1 (Constant) .105 .378 .278 .782
Kepemimpinan .324 .151 2.139 .040
Disiplin Kerja .545 .143 3.802 .001
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Kesimpulan:
Dari hasil pengujian hipotesi s yang telah dilakukan di atas dapat diperoleh
kesimpulan dan intrepretasi sebagai berikut:
1. Dari hasil analisis regresi linier berganda untuk melihat pengaruh variabel
kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap tingkat kinerja pegawai diperoleh
model regresi sebagai berikut:
Y = 0,105 + 0,324 X 1 + 0,545 X 2 + , (R2=0,578)
2. Hasil uji secara simultan atau bersama -sama dengan tabel analisis ragam
(ANOVA) diperoleh nilai p -value sebesar 0,000 atau F -hitung= 22,583. Artinya,
Page 112
Analisis Statistik (Teori dan Aplikasi Menggunakan SPSS )
dengan taraf nyata sebesar 5%, dapat dinyatakan bahwa kepemimpinan (X 1) dan
disiplin kerja (X 2) berpengaruh nyata terhadap kinerja pegawai (Y).
3. Hasil pengujian secara parsial (inidvidu) dengan uji -t dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Variabel Kepemimpinan.
Karena nilai t -hitung = 2,139 atau p -value (Sig.)=0,040, artinya p -value < 5%,
maka H 0 ditolak. Kesimpulannya adalah ada pengaruh yang nyata antara
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.
Page 113